Anda di halaman 1dari 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

REGISTER DALAM DUNIA PENYIARAN RADIO

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

LORENSIUS EKO SETIAWAN

NIM: 144114012

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAII KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftarpustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19
,:|. :
i;il r,.t :. i. .ri
!!',,i'.,
i:i :- i'r : :.
ir : ..
S +r:,
.ii ,'1,; : ,-,,:
'+t .. jli ;
:-l l '1.', .r
;t a.

VI
:' r:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERITYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas


Sanata Dharma :

Nama Lo&evsurs EFo S6ttrwaP

Nomor Mahasiswa lAAtt4o\t'


'
kepada Perpustakaan

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya


memberikan
kepada Perpustakaan universitas sanata Dharma hak untuk menyimpan,
ffie-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet
atau media
lain-untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta i;in aari
saya maupun mem-
berikan royalti kepada saya selama teiapmencantumkannama
saya sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

pada tanggal : . J.!..!11*€.:...+.9.\_8.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan terima kasih kepada Allah Bapa di surga
atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Register Dalam Dunia Penyiaran Radio” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu, membimbing


dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan kepada:

1. Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum., selaku dosen


pembimbing yang selalu sabar untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.
2. Susilawati Endah Peni Adji S.S., M.A. selaku Ketua Program Studi
Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Sastra Indonesia, Drs.B.
Rahmanto, M.Hum., Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., Sony Christian
Sudarsono, S.S., M.A, Dr. Paulus Ari Subgayo, M.Hum., (alm), Drs.
Hery Antono, M.Hum. (alm), dan Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S.,
M.A yang telah memberikan ilmunya selama penulis kuliah di Program
Studi Sastra Indonesia.
4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia, terima kasih
atas pelayanannya selama ini.
5. Ibu Yohana Lestari, ibuku yang selalu mendukung, mendengarkan
keluh kesah, mendoakan, dan memberiku semangat.
6. Keluarga besarku budhe Yuliana Suparmi, Pakde Tukidal, Deta, Aurel,
Roy yang selalu mengingatkanku untuk selalu semangat, berusaha,
berdoa dan memberi dukungan.
7. Teman-teman Sastra Indonesia 2014 yang selalu memiliki cerita
tersendiri yang menghiasi hari-hariku selama kuliah.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Setiawan, L. Eko, 2017. “Register dalam Dunia Penyiaran Radio”. Skripsi


Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas
Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Dalam skripsi ini dibahas register penyiaran radio. Objek penelitian ini
adalah register penyiaran radio. Penelitian ini bertujuan memaparkan bentuk dan
medan makna register dalam dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting
Journalism2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan
sumber dalam jaringan (online).

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak,yaitu


dengan membaca/menyimak penggunaan register yang terdapat pada buku
Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio
MC 1995,dan sumber dalam jaringan (online)dengan mencatat data register.
Kemudian langkah yang kedua adalah menganalisis data tersebut. Data dianalisis
dengan menggunakan metode padan dan metode agih.Penelitian ini menggunakan
analisis metode padan referensial dan metode padan translasional. Teknik yang
dipakai dalam metode agih adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL).Teknik
lanjutan yang dipakai dalam metode agih, yaitu teknik baca markah.

Teori yang digunakan adalah register, bentuk register, dan medan makna.
Hasil analisis data ditemukan 182 register, 154 register dari sumber buku, dan 28
register dari sumber dalam jaringan (online). Bentuk register penyiaran radio
mencakup kata dan frase. Kata mencakup (i) kata asal, (ii) kata berlapis, (iii)
serapan yang sudah diadaptasi, (iv) kependekan, dan (v) kata majemuk, dan (vi)
frase.

Medanmedan makna register penyiaran radio terdiri atas 15 jenis. Kelima


belas jenis medan makna itu adalah (i) profesi, (ii) alat yang digunakan dalam
penyiaran radio, (iii) proses pelaksanaan selama penyiaran radio, (iv) program
siaran, (v) penggunaan teknik siaran, (vi) karakteristik radio, (vii) materi siaran,
(viii) imbauan, (ix) kecakapan penyiar, (x) jenis gelombang radio, (xi)
kelengkapan siaran, (xii) karakteristik media massa pada radio, (xiii) karakteristik
pendengar, (xiv) keunggulan radio, (xv) kelemahan radio.

Kata kunci: register, medan makna, penyiaran, radio.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Setiawan, L. Eko, 2017. "Register in The World Of Radio Broadcasting".


Thesis Strata One (S1). Indonesian Literature Study Program,
Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This thesis discussed about radio broadcasting registers. The object of this
research were radio broadcasting registers. This study was aimed to describe the
form and the field of meaning of the register in the world of radio broadcasting
from Broadcasting Journalism2004 book, Engineering and Communications
Broadcaster Radio Television MC 1995, and the source in the network (online).

The data collecting technique which was used is the method of referring
which the researcher should read or listen to the use of the register which was
contained in the book titled Broadcasting Journalism 2004, Engineering and
Communications Broadcaster Radio Television MC 1995, and the source in the
network (online) to record the data register. Then the second step was analyzing
the data. The data were analyzed using padan and agih method. This research used
analysis of referential pad method and translational translation method. The
technique which was used in agih was Direct Elements (BUL) technique. The
other technique which were used in agih method was namely reading the mark
technique.

The results showed that the form of radio broadcasting registers includes
words and phrases. The word included (i) the origin word, (ii) the affixation word,
(iii) the adapted word, (iv) the abbreviation, and (v) the compound word.

The field meaning of radio broadcasting registers consists of 15 types. The


fifteen types of fields of meaning were (i) the profession, (ii) the equipment used
in radio broadcasting, (iii) the implementation process during radio broadcasting,
(iv) broadcast programs, (v) the use of broadcast techniques, (vi) radio
characteristics, (vii) broadcasting material, (viii) appeal, (ix) broadcaster's
prowess, (x) radio wave type, (xi) broadcasting completeness, (xii) radio mass
characteristics, (xii) listener characteristics, (xiv) , (xv) radio weakness.

Keywords: registers, the field of meaning, broadcasting, radio.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................... vi
ABSTRACK ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1


1.1. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................... 7
1.5. Tinjauan Pustaka ........................................................ 7
1.6. Landasan Teori ........................................................... 9
1.7. Metodologi Penelitian ................................................ 15
1.8. Sistematika Penyajian ................................................ 20

BAB II BENTUK REGISTER DALAM DUNIA


PENYIARAN RADIO ...................................................... 23
2.1. Pengantar ................................................................... 23
2.2. Bentuk Register yang Berupa
Kata Asal ................................................................... 23
2.2.1. Bentuk Register yang Berupa Kata
Asal Berbahasa Indonesia
Berkategori Nomina ....................................... 24
2.2.2. Bentuk Register yang Berupa Kata
Asal Berbahasa Indonesia
Berkategori Adjektiva .................................... 25
2.2.3. Bentuk Register yang Berupa Kata
Asal Berbahasa Inggris
Berkategori Nomina ....................................... 31
2.2.4. Bentuk Register yang Berupa Kata
Asal Berbahasa Inggris
Berkategori Adjektiva .................................... 44
2.2.5. Bentuk Register yang Berupa Kata
Asal Berbahasa Latin
Berkategori Nomina ....................................... 47

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3. Bentuk Register yang Berupa


Kata Berafiks ............................................................. 49
2.3.1. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berprefiks .............................................. 50
2.3.1.1. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berprefiks pe- .......................... 50
2.3.1.2. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berprefiks se- .......................... 52
2.3.2. Bentuk Register yang Berupa
Kata Bersufiks ................................................ 53
2.3.2.1. Bentuk Register yang Berupa
Kata Bersufiks –er ........................... 53
2.3.2.2. Bentuk Register yang Berupa
Kata Bersufiks –or ........................... 60
2.3.2.3. Bentuk Register yang Berupa
Kata Bersufiks –tas .......................... 65
2.3.3. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berkonfiks .......................................... 69
2.3.3.1. Bentuk Register yang Berupa
Berkonfiks pe – an ........................... 70
2.3.3.2. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berkonfiks peng – an .............. 71
2.3.3.3. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berkonfiks per – an ................. 72
2.3.3.4. Bentuk Register yang Berupa
Kata Berkonfiks ke – an ................... 73
2.4. Bentuk Register Berupa Serapan yang Sudah
Diadaptasi ........................................................... 74
2.5. Bentuk Register yang Berupa Kependekan ................ 82
2.5.1. Bentuk Register Berupa Kependekan
yangMenghasilkan Pemendekan
Berjenis Singkatan Berkategori
Nomina ........................................................... 82
2.5.2. Bentuk Register Berupa Kependekan
yang Menghasilkan PemendekanBerjenis
Singkatan Berkategori Verba ......................... 90
2.5.3. Bentuk Register Berupa Kependekan
yang Menghasilkan Pemendekan Berjenis
Kontraksi BerkategoriNomina .................... 91
2.5.4. Bentuk Register Berupa Kependekan
yang Menghasilkan PemendekanBerjenis
Penggalan BerkategoriNomina....................... 92
2.6. Bentuk Register yang Berupa Kata Majemuk ........... 93
2.7. Bentuk Register yang Berupa Frase .......................... 96
2.7.1. Bentuk Register yang Berupa Frase
Berkategori Nomina ....................................... 96

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7.2. Bentuk Register yang Berupa Frase


Berkategori Verba .......................................... 98
Rangkuman Bab II ............................................................ 100

BAB III MEDAN MAKNA REGISTER DALAM DUNIA


PENYIARAN RADIO ..................................................... 103
3.1. Pengantar .................................................................... 103
3.2. Medan Makna yang Berupa Profesi ........................... 104
3.3. Medan Makna yang Berupa Alat ............................... 108
3.4. Medan Makna yang Berupa Proses
Pelaksanaan ............................................................. 113
3.5. Medan Makna yang Berupa Jenis Program
Siaran .......................................................................... 117
3.6. Medan Makna yang Berupa PenggunaanTeknik
Siaran .......................................................................... 119
3.7. Medan Makna yang Berupa Karakteristik
Radio ......................................................................... 121
3.8. Medan Makna yang Berupa Materi Siaran .............. 123
3.9. Medan Makna yang Berupa Imbauan ...................... 126
3.10. Medan Makna yang Berupa Kecakapan Penyiar ..... 127
3.11. Medan Makna yang Berupa Gelombang Siaran
Radio ....................................................................... 129
3.12. Medan Makna yang Berupa Kelengkapan Siaran .... 131
3.13. Medan Makna yang Berupa Karakteristik Media
Massa Pada Radio ................................................... 133
3.14. Medan Makna yang Berupa Karakteristik
Pendengar ............................................................... 131
3.15. Medan Makna yang Berupa Keunggulan Radio ...... 136
3.16. Medan Makna yang Berupa Kelemahan Radio ....... 138
Rangkuman Bab III ........................................................... 140

BAB IV PENUTUP ........................................................................ 142


4.1. Kesimpulan ................................................................ 142
4.2. Saran .......................................................................... 143

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 145


LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Objek penelitian ini adalah kata atau leksem dalam dunia penyiaran radio.

Kata atau leksem adalah satuan leksikal dasar yang abstrak yang mendasari

pelbagai bentuk inflektif suatu kata (Kridalaksana, 1993:126). Makna leksikal

adalah kata yang menunjuk konsep tentang suatu hal (Baryadi, 2011:22). Berikut

ini contoh kata atau leksem dalam buku Broadcast Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan

(online):

(1) Semua berita harus diedit sebelum disiarkan (Broadcasting

Journalism, 2004:68).

(2) Dalam bertugas, penyiar hendaknya memperhatikan rambu-rambu

siaran yang boleh atau harus dilakukan dan yang tabu/tidak boleh

dilakukan (Broadcasting Journalism, 2004:46).

(3) Sebagai ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu

komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan,

gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud

memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan

(Broadcasting Journalism, 2004:18).

Kata atau leksem edit, penyiar dan jurnalistik pada contoh (1), (2) dan (3)

termasuk istilah dalam dunia penyiaran radio. Menurut makna leksikalnya, kata

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau leksem edit (1) bermakna „mengubah sebuah rekaman setelah dibuat, sering

dengan cara memindahkan bagian-bagian di dalamnya‟ (Romli, 2004:146). Kata

atau leksem penyiar (2) menurut makna leksikalnya adalah „orang yang bertugas

membawakan atau memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu

pilihan, talk show, dan sebagainya‟ (Romli, 2004:31). Sedangkan kata atau leksem

jurnalistik (3) adalah „kewartawanan atau kepenulisan‟ (Romli, 2004:16).

Kata atau leksem yang terdapat dalam buku Broadcasting Journalism 2004,

Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam

jaringan (online) dipilih sebagai topik dalam penelitian ini didasarkan pada alasan

sebagai berikut.

Pertama dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online),

ditemukan istilah dalam dunia penyiaran radio yang belum banyak diketahui

orang di luar dunia penyiaran radio. Kedua dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 dan sumber dalam

jaringan (online), banyak ditemukan istilah dalam dunia penyiaran radio yang

menggunakan bahasa asing. Ketiga kata atau leksem dalam buku Broadcasting

Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan

sumber dalam jaringan (online) ada berbagai jenis menurut kategorinya. Keempat,

kata atau leksem yang terdapat dalam Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

ada berbagai jenis menurut kepenuhan makna kata atau leksem.

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hal pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah kategori bentuk kata atau

leksem yang terdapat dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

seperti tampak dalam contoh-contoh berikut:

(4) Pada dasarnya seorang komentator akan menyampaikan pendapat

pribadi atau kelompok yang ia wakili (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC, 1995:93).

(5) Untuk program siaran yang mengundang pendengar mengudara via

telepon (Phone-In) untuk menyampaikan opininya, siapkan topik

khusus, kecuali program ini bersifat “terbuka” (open-line phone-in)-

pendengar bebas berbicara tentang apa saja (Broadcasting Journalism,

2004:43).

Kata atau leksem komentator (4) „penyiar yang bertugas memberikan

komentar atas sesuatu yang sudah, tengah atau akan terjadi‟ (Bari, 1995:93) dan

program (5) „rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha-usaha (dalam

ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang akan dijalankan‟ (Poerwadarminta,

1982:769). Kata atau leksem komentator yang terbentuk dari verba komentar dan

imbuhan atau afiks –or yang termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem komentator dengan kata

bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(4a) Pada dasarnya seorang bukan komentator akan menyampaikan

pendapat pribadi atau kelompok yang ia wakili.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4b) *Pada dasarnya seorang tidak komentator akan menyampaikan

pendapat pribadi atau kelompok yang ia wakili.

Kata atau leksem program termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem program dengan kata

bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(5a) Untuk bukan program siaran yang mengundang pendengar mengudara

via telepon (Phone-In) untuk menyampaikan opininya, siapkan topik

khusus, kecuali program ini bersifat “terbuka” (open-line phone-in)-

pendengar bebas berbicara tentang apa saja.

(5b) *Untuk tidak program siaran yang mengundang pendengar mengudara

via telepon (Phone-In) untuk menyampaikan opininya, siapkan topik

khusus, kecuali program ini bersifat “terbuka” (open-line phone-in)-

pendengar bebas berbicara tentang apa saja.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kata atau leksem register dalam

dunia penyiaran radio memiliki kategori kata atau leksem yang digunakan dalam

dunia penyiaran. Masalahnya adalah apa saja kategori kata atau leksem register

dalam dunia penyiaran radio yang terdapat dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online)? Itulah masalah pertama yang akan dijawab melalui

penelitian ini.

Masalah kedua yang dikaji dalam penelitian ini adalah medan makna dalam

dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan

(online). Berdasarkan makna leksikalnya, seperti terlihat dalam contoh berikut:

(6) Artikulasi (articulation), yakni kejelasan pengucapan kata-kata, kalimat,

atau istilah (Broadcast Journalism, 2004 : 46).

(7) Membaca. Dalam hal ini kemampuan Spoken Reading, yakni membaca

naskah siaran namun terdengar seperti bertutur atau tidak membaca

naskah (Broadcast Journalism, 2004 : 33)

Register artikulasi dalam contoh (6) bermakna perubahan rongga dan

ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan membaca dalam contoh (7) (kbbi.kemdikbud.go.id)

bermakna melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan

atau dalam hati). Register artikulasi dalam contoh (6) termasuk dalam jenis

kecakapan penyiar, sedangkan register membaca dalam contoh (7) termasuk

dalam jenis kecakapan penyiar.

Medan makna yang terdapat pada dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) memiliki beberapa jenis yang akan

dijelaskan dalam penelitian ini.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk register dalam dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)?

2. Apa saja medan makna dalam register yang terdapat pada dunia

penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam

jaringan (online)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan yang dibahas dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Memaparkan bentuk register dalam dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online).

2. Mendeskripsikan medan makna dalam register yang terdapat pada

dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004,

Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online).

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini adalah bentuk, dan medan makna register dunia penyiaran

radio. Hasil penelitian tentang bentuk register untuk memberikan penjelasan

tentang arti register yang digunakan dalam dunia penyiaran radio berdasarkan

makna leksikalnya. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan

penjelasan makna register dalam dunia penyiaran radio berdasarkan proses

morfoligisnya untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana register

digunakan dalam kalimat. Manfaat praktisnya memberikan wawasan bagi

masyarkat yang terjun ke dalam dunia penyiaran radio, dan untuk membuat kamus

dunia broadcasting radio.

1.5 Tinjauan Pustaka

Sudah ada beberapa peneliti yang meneliti topik register dalam bidang yang

berbeda-beda. (i) Purwanto (2004) meneliti tentang register dengan judul

“Register Aba-Aba Peraturan Militer Dasar”. (ii) Singko (2006) meneliti tentang

register dengan judul “Pola-Pola Penciptaan Lingual Register Narkoba”.

(iii) Pratomo (2006) meneliti register pekerja pertambangan batu bara.

(iv) Nugraheni (2009) meneliti register kereta api di Stasiun Jebres.

Purwanto (2004) meneliti tentang register dengan judul “Register Aba-Aba

Peraturan Militer Dasar”. Penelitiannya membahas tentang register aba-aba

peraturan militer dasar. Yang dibahas adalah struktur, fungsi, dan unsur

suprasegmental dari aba-aba peraturan dasar militer.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Singko (2006) meneliti tentang register dengan judul “Pola-Pola Penciptaan

Lingual Register Narkoba”. Penelitiannya membahas bagaimana pola-pola lingual

penciptaan register narkoba dengan pembahasan register narkotika, psikotropika

dan bahan berbahaya lainnya yang biasa disebut juga dengan narkoba.

Pratomo (2006) meneliti register pekerja pertambangan batu bara.

Penelitiannya membahas mengenai register yang terkait tiga hal yaitu medan,

pelibat, dan sarana dalam register pertambangan batu bara.

Nugraheni (2009) meneliti register kereta api di Stasiun Jebres.

Penelitiannya membahas mengenai register di Stasiun Jebres yang terkait dengan

kata-kata khusus yang termasuk register bidang perkeretaapian di Stasiun Jebres

dan penggunaan register bidang perkeretaapian terkait dengan medan, pelibat, dan

sarana.

Berdasarkan ulasan-ulasan di atas, topik mengenai register dalam dunia

penyiaran radio dapat melengkapi penelitian dalam bidang linguistik, khususnya

register. Topik ini memaparkan 182 register, 154 register dari sumber buku, dan

28 register dari sumber dalam jaringan (online). Bentuk register penyiaran radio

mencakup kata dan frase. Kata mencakup (i) kata asal, (ii) kata berlapis, (iii)

serapan yang sudah diadaptasi, (iv) kependekan, dan (v) kata majemuk, dan (vi)

frase.

Medan medan makna register penyiaran radio terdiri atas 15 jenis. Kelima

belas jenis medan makna itu adalah (i) profesi, (ii) alat yang digunakan dalam

penyiaran radio, (iii) proses pelaksanaan selama penyiaran radio, (iv) program

siaran, (v) penggunaan teknik siaran, (vi) karakteristik radio, (vii) materi siaran,

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(viii) imbauan, (ix) kecakapan penyiar, (x) jenis gelombang radio, (xi)

kelengkapan siaran, (xii) karakteristik media massa pada radio, (xiii) karakteristik

pendengar, (xiv) keunggulan radio, (xv) kelemahan radio.

1.6 Landasan Teori

Pada landasan teori ini akan dipaparkan (a) bentuk register, (b) medan

makna, (c) kata atau leksem, (d) bentuk lingual, (e) kategori kata, (f) fungsi

morfologis, (g) makna atau arti, (h) affiks, dan (i) komponen makna. Landasan

teori poin (a) dan (b) digunakan sebagai dasar analisis register dalam dunia

penyiaran radio. Sementara itu, landasan teori poin (c) s.d (i) menjadi dasar dalam

penelitian tentang kategori bentuk kata atau leksem digunakan dalam dunia

penyiaran radio yang terdapat dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik

dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan

(online).

1.6.1 Register

Register adalah pemakaian bahasa yang dihubungkan dengan pekerjaan

seseorang. Register dapat diperinci menjadi (i) oratorical atau frozen, (ii)

deliberative atau formal, (iii) consultative, (iv) casual, dan (v) intimate. Register

yang oratorikal dipergunakan oleh pembicara yang profesional, tukang pidato

sehingga orang tertarik dengan pembicaraannya. Register yang deliberative

ditujukan kepada pendengar untuk memperluas pembicaraan yang disengaja. Baik

oratorikal maupun deliberative bersifat monolog (Pateda, 1990:64).

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Register konsultative terdapat dalam transaksi perdagangan ketika terjadi

dialog karena orang membutuhkan persetujuan antara keduanya. Register kasual

dipergunakan untuk menghilangkan rintangan-rintangan di antara kedua orang

yang berkomunikasi. Akhirnya register intimitif dipergunakan dalam suasana

kekeluargaan (Pateda, 1990:64).

Halliday (1992 : 40 – 59) mengatakan bahwa register adalah ragam bahasa

berdasarkan pemakaiannya, atau bahasa yang digunakan saat ini; tergantung pada

apa yang sedang dikerjakan, dan sifat kegiatannya. Berdasarkan dengan itu,

register juga merupakan susunan makna yang dihubungkan secara khusus dengan

konteks sesuai tertentu dari medan (field), pelihat (tenor), dan sarana (mode).

Penjabarannya; medan atau medan wacana merujuk pada hal yang sedang terjadi,

pada sifat atau tindakan sosial yang sedang berlangsung. Hal ini berhubungan

dengan apa yang sesungguhnya disibukkan oleh para pelibat; yang di dalamnya

bahasa ikut serta sebagai unsur pokok tertentu. Pelibat atau pelibat wacana

menunjuk pada orang-orang yang mengambil bagian; pada sifat para pelibat; serta

pada sifat dan peranan mereka: jenis-jenis hubungan peranan apa saja yang

terdapat di antara pelibat. Sarana atau sarana wacana menunjuk pada bagian yang

diperankan oleh bahasa, atau hal yang diinginkan oleh para pelibat diperankan

oleh bahasa dalam situasi itu; berupa organisasi simbolik teks, kedudukan yang

dimiliki, dan fungsi dalam konteks, salurannya dan metode retoriknya.

Halliday membagi register menjadi dua jenis, yaitu register selingkungan

terbatas dan register yang lebih terbuka. Dua register ini dibedakan oleh jumlah

makna yang mungkin dihasilkan olehnya. Register selingkungan terbatas adalah

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

register yang dipergunakan dalam bidang-bidang tertentu, yang jumlah maknanya

secara keseluruhan tetap dan tertentu dan mungkin sangat kecil. Dengan

demikian, register jenis ini tidak memberi tempat bagi individu untuk

mengembangkan kreativitas penafsiran makna. Contoh bidang yang dijangkau

oleh register selingkungan terbatas, misalnya bidang penerbangan, bidang

pemograman, menu makanan dan lain-lain.

Register yang lebih terbuka ditafsirkan dengan memunculkan kreativitas

penafsiran makna. Bahasa percakapan spontan dapat disebut register golongan ini

karena di dalam peristiwa percakapan ada siasat dan gaya makna yang khusus dan

tertentu. Dalam percakapan, pelaku komunikasi tidak pernah dengan penuh

kebebasan memilih semua sumber sistem kebahasaan yang dikuasainya. Bila hal

ini terjadi, maka komunikasi tidak akan pernah terjadi. Hal ini terjadi karena

dalam komunikasi, pelaku komunikasi dapat saling memahami satu dengan yang

lain karena mereka saling membuat predikisi atau dugaan di bawah sadar tentang

apa yang akan dikatakan oleh mitra komunikasinya. Contoh lain dari register yang

lebih terbuka adalah judul berita, ucapan selamat pada kartu-kartu ucapan, dan

lain.

Berdasarkan pemaparan di atas, register adalah sekelompok kosakata yang

digunakan dalam pemakaiannya, yang konkret, bersifat tipikal, digunakan pada

situasi tertentu dan pada bidang pekerjaan tertentu, pada profesi tertentu, oleh

kelompok-kelompok sosial atau golongan masyarakat tertentu, dengan maksud-

maksud tertentu pula.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.2 Medan Makna

Harimurti (1982) menyatakan bahwa medan makna (semantic field, domain)

adalah bagian dari sistem semantik bahasa yang menggambarkan bagian dari

bidang kebudayaan atau realitas dalam alam semesta tertentu dan yang

direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya berhubungan.

Umpamanya, nama-nama warna membentuk medan makna tertentu. Begitu juga

dengan nama perabot rumah tangga, istilah pelayaran, istilah olah raga, istilah

perkerabatan, istilah alat pertukangan, dan sebagainya (Chaer, 1990 : 113).

1.6.3 Kata / leksem

Kata dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Setidaknya ada tiga

sudut pandang yang digunakan untuk mendefinisikan kata. Salah satunya, dari

posisi dalam satuan-satuan gramatikal, kata dapat dimengerti sebagai satuan

gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung

pembentuk frasa atau kalimat. Dari definisi tersebut, tampak bahwa kata

mengandung ciri (i) satuan gramatikal atau satuan kebahasaan yang mengandung

arti, (ii) berunsur satu morfem atau lebih, dan (iii) unsur langsung pembentuk

frasa atau kalimat (Baryadi, 2011:17).

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.4 Bentuk Lingual

Menurut bentuknya, kata dibedakan menjadi kata asal dan kata jadian atau

kata bentukan.

1.6.4.1 Kata Asal

Kata asal adalah kata yang menjadi asal pembentukan kata jadian. Kata

turun, misalnya, termasuk kata asal karena dapat menjadi asal pembentukan kata

jadian menurun, turunkan, turuni, menurunkan, menuruni, penurunan, keturunan,

dan turun menurun. Menurut jumlah morfem yang menjadi unsurnya, kata asal

adalah kata yang terdiri dari satu morfem atau kata monomorfemik (Baryadi,

2011:18).

1.6.4.2 Kata Jadian

Kata jadian adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem

atau lebih. Karena merupakan penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian

juga disebut kata polimorfemik. Misalnya kata berjalan termasuk kata jadian

karena merupakan hasil penggabungan dua morfem, yaitu morfem imbuhan ber-,

pakai, dan –an (Baryadi, 2011:18).

1.6.5 Kategori Kata

Kategori kata disebut pula golongan kata, kelas kata, dan jenis kata. Dalam

morfologi, kategori kata digunakan untuk memerikan proses pembentukan kata

jadian atau memerikan struktur kata jadian. Misalnya kata asal besar yang

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

termasuk kata keadaan, apabila dilekati awalan me(N)-, akan membentuk kata

jadian membesar yang termasuk kata kerja (Baryadi, 2011:19). Berikut ini

kategori kata yang digunakan untuk memerikan proses pembentukan kata jadian:

No Bahasa Adaptasi dari Contoh


Indonesia Bahasa Inggris
1. Kata Kerja Verba (verb) pergi, membeli

2. Kata Benda Nomina (noun) buku, gagasan

3. Kata Keadaan Adjektiva (adjective) cantik, panas

1.6.6 Makna atau Arti

Setiap peristiwa proses morfologis akan menimbulkan arti gramatikal, yaitu

arti yang timbul akibat pertemuan satuan gramatikal yang satu dengan yang lain.

Sebagai contoh pengimbuhan awalan ber- pada bentuk dasar keringat menjadi

berkeringat menimbulkan arti „mengeluarkan‟ pada awalan ber- . Demikian pula

pengulangan bentuk dasar anak menjadi anak-anak menimbulkan arti „jamak‟,

yaitu „banyak anak‟ (Baryadi, 2011:29).

Poerwadarminta (1976 : 624) mengatakan, “makna adalah arti atau

maksud”, sedangkan Hornby (1961 : 782) berpendapat, “makna ialah apa yang

kita artikan atau apa yang kita maksud”. Hornby (1961 : 782) berpendapat

“makna ialah apa yang kita artikan atau apa yang kita maksud”. Stevenson (1944 :

3) dalam buku Ethics and Language yang dikutip oleh Shipley (1962 : 261)

berpendapat, “ia menafsirkan makna sebuah lambang berarti ia memikirkan

sebagimana mestinya tentang lambang tersebut, yakni suatu keinginan untuk

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghasilkan jawaban tertentu dengan kondisi-kondisi tertentu pula (Pateda,

1989 : 45).

1.6.7 Proses Morfologis

Proses morfologis adalah proses pengubahan bentuk dasar menjadi kata

jadian. Ada empat komponen yang terlibat dalam proses morfologis, yaitu (i)

masukan (input), (ii) proses (process), (iii) hasil atau keluaran (output), dan (iv)

dampak (outcome) (Baryadi, 2011:25).

1.6.8 Affiks

Dalam bahasa Indonesia, morfem terikat meliputi imbuhan atau affiks

(affix), klitik, partikel, morfem unik, dan morfem asal-terikat. Semua imbuhan

dalam bahasa Indonesia yang meliputi awalan atau prefiks (preffix), akhiran atau

sufiks (suffix), sisipan atau infiks (inffix), konfliks (conffix), dan gabungan

imbuhan adalah morfem terikat (Baryadi, 2011:13).

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data,

analisis data, dan penyajian hasil analisis data.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah register dalam dunia penyiaran radio. Objek

berada dalam data yang berupa kalimat pada buku Broadcasting Journalism 2004,

Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam

jaringan (online). Data yang dikumpulkan berupa kata atau leksem yang

mengandung makna leksikal dalam dunia penyiaran radio. Data diambil dari dua

buah buku berjudul Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online). Data berupa

kata atau leksem yang digunakan dalam dunia penyiaran radio. Metode simak

adalah cara mengumpulkan data bahasa dengan membaca penggunaan bahasa.

Metode simak diterapkan dengan teknik simak bebas libat cakap atau observasi

tidak berpartisipasi. Teknik yang digunakan dalam tahap pengumpulan data

adalah dengan membaca/menyimak dan mencatat data berupa kata atau leksem

yang digunakan dalam dunia penyiaran radio yang terdapat pada buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online). Data yang terkumpul kemudian

diklasifikasikan berdasarkan bentuk register dan medan makna.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simak dan catat. Peneliti

membaca/menyimak penggunaan kata atau leksem yang terdapat pada buku

Broadcasting Journalism 2004 dan Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online), kemudian mencatat data

register. Teknik ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam

mengklasifikasikan data yang diperoleh dan kemudian diartikan sesuai kebutuhan.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jumlah register yang terkumpul 182 register, 154 register dari sumber buku, dan

28 register dari sumber dalam jaringan (online).

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Data yang telah diklasifikasikan, kemudian langkah yang kedua adalah

menganalisis data tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan

dan metode agih. Metode padan yaitu metode yang alat penentunya di luar,

terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan.

Dengan kata lain, metode padan adalah metode yang menggunbakan alat penentu

referen, organ wicara, langue lain, tulisan dan mitra wicara (Sudaryanto, 1993 :

13-14). Penelitian ini menggunakan analisis metode padan referensial dan metode

padan translasional. Metode padan referensial adalah metode yang alat

penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa.

Referent (referen) atau apa yang dibicarakan, organ wicara atau mulut beserta

dengan bagian-bagiannya, tulisan, dan orang yang menjadi mitra wicara, jelas,

kesemuanya bukanlah bahasa. Misalnya, bila orang sampai kepada suatu

penentuan bahwa nomina yang sering juga disebut “kata benda” itu adalah kata

yang menunjuk pada atau menyatakan benda-benda dan verba yang sering juga

disebut “kata kerja” ialah kata yang menyatakan tindakan tertentu maka orang

yang bersangkutan berada dalam jalur kerja metode padan sub-jenis pertama,

yaitu dengan alat penentu referen bahasa (Sudaryanto, 1993 : 14).

Metode padan translasional adalah metode yang alat penentunya bahasa

lain, yaitu bahasa di luar bahasa yang diteliti. Metode padan translasional

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan untuk mengidentifikasi satuan kebahasaan dalam bahasa tertentu

berdasarkan satuan kebahasaan dalam bahasa lain. Misalnya, bila orang sampai

kepada suatu penentuan bahwa verba atau kata kerja bahasa Indonesia ialah kata

yang dalam bahasa Inggris, Prancis, atau bahsa Indo-Eropa lainnya

dikonjungsikan dan kata depan atau preposisi di bahasa Indonesia (yang

dibedakan dengan afiks jenis prefiks di-) ialah kata yang dalam bahasa Jawa

adalah ing maka orang yang bersangkutan dalam jalur kerja metode padan sub-

jenis ketiga, yaitu dengan alat penentu langue lain (Sudaryanto, 1993 : 14).

Sebagai contoh kata reader (Broadcast Journalism, 2004:150) dalam bahasa

indonesia disebut pembaca – seseorang yang sering membaca (Hornby, 2010 :

1220)

Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya ada di dalam

dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti. Teknik yang dipakai dalam

metode agih adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Teknik BUL adalah

teknik yang digunakan pada awal kerja analisis dengan cara membagi satuan

lingual, datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang

bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual

yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:31).

Sebagai contoh kata newscaster (Broadcast Journalism, 2004:149)

termasuk kata yang mengungkapkan sebuah profesi di dalam dunia penyiaran

radio yang berkategori nomina, karena kata tersebut mengandung akhiran –er.

Dalam hal ini alat penentu penanda nomina adalah –er yang merupakan bagian

dari kata itu.

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teknik lanjutan yang dipakai dalam metode agih, yaitu teknik baca markah.

Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca

pemarkah” dalam suatu konstruksi. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata

penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau

fungsi kata atau konstruksi (Kridalaksana, 2001:161). Sebagai contoh kata teknik

baca markah communicator (Broadcast Journalism, 2004 : 20) mengungkapkan

makna orang yang mengkomunikasikan yang berkategori nomina, karena kata

tersebut mengandung akhiran –or. Dalam hal ini alat penentu penanda nomina

adalah –or yang merupakan bagian dari kata itu.

Teknik analisis yang berupa perluasan unsur satuan lingual data itu akan

menghasilkan tuturan berbentuk EABCD atau ABCDE bila tuturan data semula

adalah berbentuk ABCD. Apapun tuturan yang dikenai perluasan, perluasan itu

hanya dua macam: kekiri (ke depan) atau ke kanan (ke belakang). Hal itu sesuai

dengan sifat bahasa yang linear. Dalam pada itu, hasilnya sama dengan

penggunaan teknik yang lain, ada dua macam: yang dapat diterima (gramatikal)

dan yang tidak (tidak gramatikal) (Sudaryanto, 2015:69).

Adapun kegunaan teknik perluas itu adalah untuk menentukan segi

kemaknaan (aspek semantis) satuan lingual tertentu. Penggunaan teknik perluas

penting untuk mengetahui kadar kesinoniman bila menyangkut dua satuan atau

dua unsur satuan yang berlainan, atau lebih, tetapi bersinonim satu sama lain.

Dalam hal ini, “sinonim” berarti sama informasinya, mirip maknanya, dan

berbeda bentuknya. Dengan disebutkannya tentang mengetahui kadar

kesinoniman itu, pertama-tama yang diketahui bukan kesamaannya melainkan

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perbedaannya. Untuk itu, teknik perluas harus digunakan secara sistemik: dalam

dua tuturan (atau lebih) dengan unsur pemerluas yang sama (Sudaryanto,

2015:69).

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Data yang sudah dianalisis, selanjutnya disajikan dalam bentuk penyajian

hasil analisis data. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan

metode formal dan informal. Metode informal disajikan dengan menggunakan

kata-kata biasa yaitu kata-kata yang bersifat denotatif, sedangkan metode formal

disajikan dengan memanfaatkan berbagai lambang, tanda, dan sejenisnya

(Sudaryanto, 1993:145).

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut. Laporan

penelitian ini terbagi menjadi empat bab. Bab pertama berisi tentang latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori, metodologi penelitian dan sistematika penyajian. Pada

bagian latar belakang dijelaskan alasan peneliti memilih topik penelitian ini dan

membedakan jenis kata atau leksem menurut kategorinya. Rumusan masalah

memuat pertanyaan tentang apa yang hendak dijawab lewat penelitian ini. Tujuan

penelitian mendeskripsikan tujuan penelitian ini. Manfaat penelitian

mendeskripsikan apa yang diperoleh dari penelitian ini. Tinjuan pustaka

memaparkan pustaka-pustaka yang pernah membahas register dipandang dari

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sudut sosiolinguistik. Landasan teori memuat teori yang digunakan sebagai dasar

pemikiran analisis yang meliputi bentuk register, medan makna, kata atau leksem,

bentuk lingual, kategori kata, fungsi morfologis, makna atau arti, affiks, dan

komponen makna. Metode dan teknik penelitian merincikan teknik pengumpulan

data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data yang digunakan. Sistematika

penyajian menguraikan urutan hasil penelitian dalam skripsi ini.

Bab II berisi tentang bentuk kata register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online). Peneliti menemukan bahwa kata

atau leksem register dalam dunia penyiaran radio memiliki kategori kata atau

leksem yang digunakan dalam dunia penyiaran. Bab III berisi tentang apa saja

medan makna yang terdapat dalam penggunaan register dunia penyiaran radio

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online). Peneliti menemukan

jenis register berdasarkan maknanya dalam dunia penyiaran radio yang terdapat

dalam Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online).

Bab IV berisi tentang penutup. Bab ini berisi kesimpulan penelitian, saran

dan lampiran. Kesimpulan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesimpulan

mengenai makna register dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online).

Saran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah saran kepada peneliti lain yang

tertarik untuk meneliti topik yang sama dengan kajian yang berbeda. Lampiran

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar register dalam dunia penyiaran

radio berdasarkan bentuknya dan daftar register dalam dunia penyiaran radio

berdasarkan medan maknanya.

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

BENTUK REGISTER DALAM DUNIA PENYIARAN RADIO

2.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas bentuk register dalam dunia penyiaran radio dalam

buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online). Dalam buku Broadcasting

Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan

sumber dalam jaringan (online) ditemukan bentuk register berupa kata atau

leksem yang mencakup (i) bentuk register yang berupa kata asal, (ii) bentuk

register yang berupa kata berafiks, (iii) bentuk register berupa serapan yang sudah

diadaptasi, (iv) bentuk register yang berupa kependekan, (v) bentuk register yang

berupa kata majemuk, dan (vi) bentuk register yang berupa frase.

2.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal. Peneliti

menemukan kata asal berbahasa Indonesia, berbahasa Inggris, dan berbahasa

Latin yang berkategori nomina, adjektiva, dan verba:

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.1 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Indonesia

Berkategori Nomina

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam

buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal

berbahasa Indonesia berkategori nomina:

(8) berita

(9) waktu

Kata berita dalam contoh (8) berarti „cerita atau keterangan mengenai

kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau

leksem berita merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem berita dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(8a) Pada dasarnya, prinsip penyampaian bukan berita sama dengan prinsip

dan kaidah siaran sebagaimana berlaku bagi penyiar (Broadcasting

Journalism 2004 : 24).

(8b) *Pada dasarnya, prinsip penyampaian tidak berita sama dengan

prinsip dan kaidah siaran sebagaimana berlaku bagi penyiar

(Broadcasting Journalism 2004 : 24).

Kata waktu dalam contoh (9) berarti „waktu siaran radio relatif terbatas,

hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah

halaman dengan bebas‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25). Kata atau leksem

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

waktu merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

waktu dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(9a) Bukan waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda

dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan

bebas‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25).

(9b) *Tidak waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari,

berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman

dengan bebas‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25).

2.2.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Indonesia

Berkategori Adjektiva

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal berbahasa

Indonesia berkategori adjektiva:

(10) akrab

(11) dekat

(12) hangat

(13) murah

(14) sederhana

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata akrab dalam contoh (10) berarti „dekat dan erat (tentang

persahabatan); intim‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem akrab merupakan

kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas dan tingkat

bandingan acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas

ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva.

Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di

muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(10a) Radio adalah alat yang sangat akrab dengan pemiliknya. Anda jarang

sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi

biasanya mendengarkan sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar

tidur, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(10b) Radio adalah alat yang agak akrab dengan pemiliknya. Anda jarang

sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi

biasanya mendengarkan sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar

tidur, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(10c) Radio adalah alat yang lebih akrab dengan pemiliknya. Anda jarang

sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi

biasanya mendengarkan sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar

tidur, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(10d) Radio adalah alat yang paling akrab dengan pemiliknya. Anda jarang

sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

biasanya mendengarkan sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar

tidur, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

Kata dekat dalam contoh (11) berarti „pendek, tidak jauh (jarak atau

antaranya) (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem dekat merupakan kata asal

berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang

diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata

seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan

antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(11a) Sangat dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.

Pembicaranya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal

communications) (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(11b) Agak dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.

Pembicaranya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal

communications) (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(11c) Lebih dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.

Pembicaranya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal

communications) (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(11d) Paling dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.

Pembicaranya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal

communications) (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata hangat dalam contoh (12) berarti „Paduan kata-kata, musik, dan efek

suara dalam siaran radio mampu memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan

bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa penyiar

adalah serang teman bagi mereka (Broadcasting Journalism 2004 : 24). Kata atau

leksem hangat merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam

kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat

kualitas acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas

ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva.

Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di

muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(12a) Sangat hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran

radio mampu memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan

bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa

penyiar adalah serang teman bagi mereka (Broadcasting Journalism

2004 : 24).

(12b) Agak hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran

radio mampu memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan

bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa

penyiar adalah serang teman bagi mereka (Broadcasting Journalism

2004 : 24).

(12c) Lebih hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran

radio mampu memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan

bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyiar adalah serang teman bagi mereka (Broadcasting Journalism

2004 : 24).

(12d) Paling hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran

radio mampu memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan

bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan seringkali berpikir bahwa

penyiar adalah serang teman bagi mereka (Broadcasting Journalism

2004 : 24)

Kata murah dalam contoh (13) berarti „lebih rendah daripada harga yang

dianggap berlaku di pasaran (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem murah

merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam kategori

adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas

acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan

pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan

dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(13a) Dalam dunia penyiaran radio sangat murah berarti Dibandingkan

dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat

radio relatif jauh lebih murah (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(13b) Dalam dunia penyiaran radio agak murah berarti Dibandingkan

dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat

radio relatif jauh lebih murah (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13c) Dalam dunia penyiaran radio lebih murah berarti Dibandingkan

dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat

radio relatif jauh lebih murah (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(13d) Dalam dunia penyiaran radio paliing murah berarti Dibandingkan

dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat

radio relatif jauh lebih murah (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

Kata sederhana dalam contoh (14) berarti „tidak banyak seluk-beluknya

(kesulitan dan sebagainya); tidak banyak pernik; lugas‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Kata atau leksem sederhana merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang

masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan

tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di

samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata

lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(14a) Sangat sederhana. Ridak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi

pengelola maupun pendegar (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(14b) Agak sederhana. Ridak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi

pengelola maupun pendegar (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(14c) lebih sederhana. Ridak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi

pengelola maupun pendegar (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(14d) Paling sederhana. Ridak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi

pengelola maupun pendegar (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.3 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Inggris Berkategori

Nomina

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal berbahasa

Inggris berkategori nomina:

(15) audience

(16) auditori

(17) clip

(18) clock

(19) cue

(20) gesture

(21) hybrid

(22) jingle

(23) lead

(24) lockout

(25) script

(26) slug

(27) spot

(28) tease

(29) transmisi

(30) wrap

(31) zinger

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata audience dalam contoh (15) berarti „sekelompok orang yang

berkumpul untuk menonton atau mendengarkan (sebuah drama, konser,

pembicaraan)‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 81). Kata atau

leksem audience merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem audience dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(15a) Bukan audience dalam dunia penyiaran radio merupakan salah satu

syarat berkembangnya sebuah siaran (sumber dalam jaringan

(online)).

(15b) *Tidak audience dalam dunia penyiaran radio merupakan salah satu

syarat berkembangnya sebuah siaran (sumber dalam jaringan

(online)).

Kata auditori dalam contoh (16) berarti „“suara” untuk didengar, karenanya

isi siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak

mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang bisa kembali

kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22). Dalam dunia penyiaran radio, auditori adalah bagian dari

karakteristik radio yang membedakan dengan media massa lainnya. Kata atau

leksem auditori merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem auditori dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16a) Bukan auditori. Radio adalah „“suara” untuk didengar, karenanya isi

siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak

mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang

bisa kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang

bacaan‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 22).

(16b) *Tidak auditori. Radio adalah „“suara” untuk didengar, karenanya isi

siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak

mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang

bisa kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang

bacaan‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 22).

Kata clip dalam contoh (17) berarti „bagian yang pendek dari sebuah film

yang ditampilkan secara terpisah‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 :

264). Kata atau leksem clip merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem clip dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(17a) Dalam dunia penyiaran radio bukan clip disebut juga Grab. Kutipan

singkat suara yang dipotong dari sebuah item pembicaraan panjang.

Umumnya digunakan dalam buletin berita dan sebagai “teaser” atau

pengantar/pembuka berita ringan (Broadcasting Journalism 2004 :

145).

(17b) *Dalam dunia penyiaran radio tidak clip disebut juga Grab. Kutipan

singkat suara yang dipotong dari sebuah item pembicaraan panjang.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Umumnya digunakan dalam buletin berita dan sebagai “teaser” atau

pengantar/pembuka berita ringan (Broadcasting Journalism 2004 :

145).

Kata clock dalam contoh (18) berarti „sebuah alat untuk mengukur dan

menunjukan waktu, di dalam ruangan atau pada dinding sebuah bangunan‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 264). Kata atau leksem clock

merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem clock

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(18a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan clock berarti skedul jam siaran

dengan waktu yang tepat dalam menit dan detik bagi penyiaran

berbagai segmen acara; sebagai contoh, jam mulai “00:00- 01.30

berita”, “01:30–02.30 spot iklan”, dan seterusnya (Broadcasting

Journalism 2004 : 145).

(18b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak clock berarti skedul jam siaran

dengan waktu yang tepat dalam menit dan detik bagi penyiaran

berbagai segmen acara; sebagai contoh, jam mulai “00:00- 01.30

berita”, “01:30–02.30 spot iklan”, dan seterusnya (Broadcasting

Journalism 2004 : 145).

Kata cue dalam contoh (19) berarti „aksi atau peristiwa pemberian sinyal

untuk melakukan sesuatu” (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 356).

Kata atau leksem cue merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem cue dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(19a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan cue disebut juga “Intro” atau

Lead In”. (1) Pengantar tertulis (written introduction) untuk membuka

sebuah siaran berita/laporan reporter atau acara lainnya. (2) Isyarat

atau sinyal bagi penyiar atau narasumber untuk mulai membuka suara

dalam acara langsung di studio, misalnya lampu hijau atau acungan

jempol (Broadcasting Journalism 2004 : 145).

(19b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak cue disebut juga “Intro” atau

Lead In”. (1) Pengantar tertulis (written introduction) untuk membuka

sebuah siaran berita/laporan reporter atau acara lainnya. (2) Isyarat

atau sinyal bagi penyiar atau narasumber untuk mulai membuka suara

dalam acara langsung di studio, misalnya lampu hijau atau acungan

jempol (Broadcasting Journalism 2004 : 145).

Kata gesture dalam contoh (20) berarti „membuat gerakan-gerakan tubuh

untuk menjelaskan maksud sebagaimana layaknya dalam obrolan dengan teman‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 45). Kata atau leksem gesture merupakan kata

asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem gesture dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20a) Kata bukan gesture dalam dunia penyiaran radio berarti „memberi

atau membuat gerak isyarat‟. Di dalam dunia penyiaran radio, gesture

banyak dilakukan oleh penyiar radio untuk memberikan isyarat

kepada produser atau lawan siarnya untuk melakukan tindakan atau

aksi.

(20b) *Kata tidak gesture dalam dunia penyiaran radio berarti „memberi

atau membuat gerak isyarat‟. Di dalam dunia penyiaran radio, gesture

banyak dilakukan oleh penyiar radio untuk memberikan isyarat

kepada produser atau lawan siarnya untuk melakukan tindakan atau

aksi.

Kata hybrid dalam contoh (21) berarti „sesuatu yang merupakan hasil

pencampuran dua atau lebih hal yang berbeda‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 738). Dalam dunia penyiaran radio, hybrid adalah sebuah alat

yang mengkonveksi sambungan telepon biasa ke mixer siaran. Kata atau leksem

hybrid merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

hybrid dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(21a) Seorang penyiar juga harus bisa mengenali alat tersebut, biasanya

bukan hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser ke atas, hal ini

mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh

pendengar (sumber dalam jaringan (Online)).

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21b) *Seorang penyiar juga harus bisa mengenali alat tersebut, biasanya

tidak hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser ke atas, hal ini

mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh

pendengar (sumber dalam jaringan (Online)).

Kata jingle dalam contoh (22) berarti “bunyi” atau “sajak”. Item pendek

bermaterikan suara, musik, atau gabungan keduanya untuk memperdengarkan

identitas stasiun radio (Broadcast Journalism, 2004 : 147). Kata atau leksem

jingle merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

jingle dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(22a) Bukan jingle dapat merupakan alat beriklan (advertising tool).

Biasanya disiarkan sebagai tune pembuka-penutup acara, peralihan

program ke program lain, atau sebelum dan sesudah siaran iklan‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 147).

(22b) *Tidak jingle dapat merupakan alat beriklan (advertising tool).

Biasanya disiarkan sebagai tune pembuka-penutup acara, peralihan

program ke program lain, atau sebelum dan sesudah siaran iklan‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 147).

Kata lead dalam contoh (23) berarti „menghubungkan satu objek atau

tempat ke objek atau tempat lainnya‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary

2010 : 843). Kata atau leksem lead merupakan kata asal berbahasa Inggris yang

masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengaktifkan kata atau leksem lead dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(23a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan lead adalah kalimat pertama

sebuah susunan berita (news story) yang secara ringkas

mengemukakan fakta terpenting sebuah peristiwa dan merupakan

pengantar menuju rincian peristiwa yang disampaikan pada kalimat

berikutnya (Broadcasting Journalism 2004 : 147).

(23b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak lead adalah kalimat pertama

sebuah susunan berita (news story) yang secara ringkas

mengemukakan fakta terpenting sebuah peristiwa dan merupakan

pengantar menuju rincian peristiwa yang disampaikan pada kalimat

berikutnya (Broadcasting Journalism 2004 : 147).

Kata lockout dalam contoh (24) berarti „situasi ketika pimpinan menolak

pekerja memasuki tempat kerja mereka sampai mereka menyetujui berbagai

keputusan‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 874). Kata atau leksem

lockout merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

lockout dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(24a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan lockout adalah kata-kata terakhir

dari laporan yang disampaikan reporter-penyebutan nama dan nama

stasiun radio atau frekwensi, seperti “Corrie Carpenter, 990 News”

atau “Romel Tea, Antassalam”. Sering pula lokasi peliputan

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

disebutkan di sini, misalnya: “In Middleville, Corrie Carpenter, 990

News” atau “Dari Lapangan Bandung, Romel Tea, melaporkan untuk

News One Radio” (Broadcasting Journalism 2004 : 147).

(24b) * Dalam dunia penyiaran radio, tidak lockout adalah kata-kata terakhir

dari laporan yang disampaikan reporter-penyebutan nama dan nama

stasiun radio atau frekwensi, seperti “Corrie Carpenter, 990 News”

atau “Romel Tea, Antassalam”. Sering pula lokasi peliputan

disebutkan di sini, misalnya: “In Middleville, Corrie Carpenter, 990

News” atau “Dari Lapangan Bandung, Romel Tea, melaporkan untuk

News One Radio” (Broadcasting Journalism 2004 : 147).

Kata script dalam contoh (25) berarti „naskah siaran atau naskah berita yang

disampaikan penyiar atau reporter‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 150). Kata

script dalam dunia penyiaran radio berarti „naskah siaran atau naskah berita yang

dibacakan oleh penyiar atau reporter‟. Kata atau leksem script merupakan kata

asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem script dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

(25a) Di dalam dunia penyiaran radio, bukan script banyak digunakan oleh

penyiar radio atau reporter untuk menyampaikan suatu informasi atau

berita terkait berlangsungnya sebuah program siaran yang berlangsung

(Broadcasting Journalism 2004 : 150).

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25b)*Di dalam dunia penyiaran radio, tidak script banyak digunakan oleh

penyiar radio atau reporter untuk menyampaikan suatu informasi atau

berita terkait berlangsungnya sebuah program siaran yang berlangsung

(Broadcasting Journalism 2004 : 150).

Kata slug dalam contoh (26) berarti „peluru‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1402). Kata atau leksem slug merupakan kata asal berbahasa

Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan mengaktifkan kata atau leksem slug dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(26a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan slug disebut judul naskah. Kata

atau kalimat pendek yang menunjukkan isi naskah untuk rujukan bagi

penyiar agar mengetahui secara langsung materi atau tema naskah

(Broadcasting Journalism 2004 : 150).

(26b) *Dalam dunia penyiaran radio, bukan slug disebut judul naskah. Kata

atau kalimat pendek yang menunjukkan isi naskah untuk rujukan bagi

penyiar agar mengetahui secara langsung materi atau tema naskah

(Broadcasting Journalism 2004 : 150).

Kata spot dalam contoh (27) berarti „bagian dari acara televisi, radio, klub

atau teater yang diberikan kepada penonton, pendengar atau jenis hiburan tertentu‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1440). Kata atau leksem spot

merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem spot dengan

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(27a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan spot berarti rekaman iklan

komersial – recorded commercial advertisement. Disebut juga “spot

iklan” (Broadcasting Journalism 2004 : 151).

(27b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak spot berarti rekaman iklan

komersial – recorded commercial advertisement. Disebut juga “spot

iklan” (Broadcasting Journalism 2004 : 151).

Kata tease dalam contoh (28) berarti „kalimat singkat yang diucapkan

penyiar sebelum memutarkan spot iklan atau selingan dalam sebuah siaran berita.

Kata atau leksem tease merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem tease dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(28a) Dalam dunia penyiaran radio, isi bukan tease membantu pendengar

tentang berita yang akan disampaikan setelah pemutaran spot atau

selingan (a story coming up later); tease harus “menggoda” pendengar

tanpa ada kesalahan berita yang akan disampaikan atau tanpa

menyampaikan berita itu secara keseluruhan‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 151).

(28b) Dalam dunia penyiaran radio, isi tidak tease membantu pendengar

tentang berita yang akan disampaikan setelah pemutaran spot atau

selingan (a story coming up later); tease harus “menggoda” pendengar

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tanpa ada kesalahan berita yang akan disampaikan atau tanpa

menyampaikan berita itu secara keseluruhan‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 151).

Kata transmisi dalam contoh (29) berarti „pengiriman (penerusan) pesan

dan sebagainya dari seseorang kepada orang (benda) lain‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Kata atau leksem transmisi merupakan kata asal berbahasa Indonesia yang masuk

ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan

kata atau leksem transmisi dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan

dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(29a) Dalam dunia penyiaran radio bukan transmisi disebut proses

penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui

pemancaran (Broadcasting Journalism 2004 : 23).

(29b) *Dalam dunia penyiaran radio tidak transmisi disebut proses

penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui

pemancaran (Broadcasting Journalism 2004 : 23).

Kata wrap dalam contoh (30) berarti „teks berada dalam baris baru secara

otomatis saat mencapai akhir baris sebelumnya‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1720). Kata atau leksem wrap merupakan kata asal berbahasa

Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan mengaktifkan kata atau leksem wrap dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(30a) Dalam dunia penyiaran radio bukan wrap disebut juga rekaman

laporan reporter. Di sini suara reporter berawal dan berakhir,

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melaporkan sebuah cerita, menyiarkan beberapa aktualitas dan

mengakhiri laporannya (Broadcasting Journalism 2004 : 153).

(30b) * Dalam dunia penyiaran radio tidak wrap disebut juga rekaman

laporan reporter. Di sini suara reporter berawal dan berakhir,

melaporkan sebuah cerita, menyiarkan beberapa aktualitas dan

mengakhiri laporannya (Broadcasting Journalism 2004 : 153).

Kata zinger dalam contoh (31) berarti „komentar lucu‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 1731). Kata atau leksem zinger merupakan kata asal

berbahasa Inggris yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem zinger dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

(31a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan zinger disebut juga zipper, yakni

berita penutup; biasanya berupa berita ringan yang menghibur;

ditempatkan pada akhir sebuah siaran berita. Contoh: “Saudara

pendengar, siaran berita kali ini kami tutup dengan sebuah informasi

ringan dari dunia satwa. Seekor harimau di Kebun Binatang Bandung,

melakukan atraksi menarik, sehingga mampu menghibur

pengunjung....” (Broadcasting Journalism 2004 : 153).

(31b) * Dalam dunia penyiaran radio, tidak zinger disebut juga zipper, yakni

berita penutup; biasanya berupa berita ringan yang menghibur;

ditempatkan pada akhir sebuah siaran berita. Contoh: “Saudara

pendengar, siaran berita kali ini kami tutup dengan sebuah informasi

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ringan dari dunia satwa. Seekor harimau di Kebun Binatang Bandung,

melakukan atraksi menarik, sehingga mampu menghibur

pengunjung....” (Broadcasting Journalism 2004 : 153).

2.2.4 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Inggris Berkategori

Adjektiva

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal berbahasa

Inggris berkategori adjektiva:

(32) classic

(33) fleksibel

Kata classic dalam contoh (32) berarti „elegan, tapi simpel dan tradisional

dalam gaya atau desain‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 257).

Kata atau leksem classic merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke

dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan

tingkat kualitas acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas

ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva.

Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di

muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(32a) Dalam dunia penyiaran radio sangat classic berarti program siaran

radio yang menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia)

untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun, apresiasi tentang

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri

(sumber dalam jaringan (online)).

(32b) Dalam dunia penyiaran radio agak classic berarti program siaran radio

yang menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia) untuk

kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun, apresiasi tentang

penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri

(sumber dalam jaringan (online)).

(32c) Dalam dunia penyiaran radio lebih classic berarti program siaran radio

yang menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia) untuk

kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun, apresiasi tentang

penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri

(sumber dalam jaringan (online)).

(32d) Dalam dunia penyiaran radio paling classic berarti program siaran

radio yang menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia)

untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun, apresiasi tentang

penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri

(sumber dalam jaringan (online)).

Kata fleksibel dalam contoh (33) berarti „luwes; mudah dan cepat

menyesuaikan diri‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem fleksibel merupakan

kata asal berbahasa Indonesia yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang

diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata

seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(33a) Sangat fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal

lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak,

mengemudi, belajar, dan membaca koran atau buku (Broadcasting

Journalism 2004 : 25).

(33b) Agak fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal

lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak,

mengemudi, belajar, dan membaca koran atau buku (Broadcasting

Journalism 2004 : 25).

(33c) Lebih fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal

lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak,

mengemudi, belajar, dan membaca koran atau buku (Broadcasting

Journalism 2004 : 25).

(33d) Paling fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal

lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak,

mengemudi, belajar, dan membaca koran atau buku (Broadcasting

Journalism 2004 : 25).

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.5 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Latin Berkategori

Nomina

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam

buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata asal

berbahasa Latin berkategori nomina:

(34) antena

(35) komputer

Antena dalam contoh (34) berasal dari bahasa Latin “antena” yang berarti

„tiang kapal layar. Dalam pengertian sederhana kata latin ini berarti juga

“penyentuh atau peraba” sehingga kalau dihubungkan dengan teknik komunikasi

berarti bahwa antena mempunyai tugas menyelusuri jejak gelombang

elektromagnetik, hal ini jika antena berfungsi sebagai penerima, sedangkan jika

sebagai pemancar maka tugas antena tersebut adalah menghasilkan sinyal

gelombang elektromagnetik‟ (sumber dalam jaringan (online)). Dalam

(kbbi.kemdikbud.go.id) antena berarti „kawat atau seperangkat sistem kawat untuk

memancarkan atau menangkap isyarat gelombang radio atau televisi‟. Kata atau

leksem antena merupakan kata asal berbahasa Latin yang masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem antena dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34a) Dalam dunia penyiaran radio, sebuah bukan antena adalah bagian

vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk

menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi antena adalah untuk

mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu

meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke udara atau

ruang bebas (sumber dalam jaringan (Online)).

(34b) *Dalam dunia penyiaran radio, sebuah tidak antena adalah bagian

vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk

menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi antena adalah untuk

mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu

meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke udara atau

ruang bebas (sumber dalam jaringan (Online)).

Komputer dalam contoh (35) berasal dari bahasa Latin yaitu computare

yang artinya “menghitung”. Di pakai untuk mengolah data data yang sudah

disusun, mempermudah seseorang dalam suatu proses pengetikan. Komputer pada

saat ini juga sudah terhubung dengan internet. Dimana semua orang dapat saling

berhubungan dengan mudah (sumber dalam jaringan (online)). Dalam

(kbbi.kemdikbud.go.id) komputer berarti „alat elektronik otomatis yang dapat

menghitung atau mengolah data secara cermat menurut instruksi, dan memberikan

hasil pengolahan, serta dapat menjalankan sistem multimedia (film, musik,

televisi, faksimile, dan sebagainya), biasanya terdiri atas unit pemasukan, unit

pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit pengontrolan‟. Kata atau leksem

komputer merupakan kata asal berbahasa Latin yang masuk ke dalam kategori

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

komputer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(35a) Bukan komputer digunakan dalam dunia penyiaran radio utk

berlangsungnya sebuah program siaran dengan menjalankan sistem

multimedia seperti musik, iklan, dan digunakan dalam proses

penyuntingan naskah, musik, iklan (sumber dalam jaringan (online))

(35b) *Tidak komputer digunakan dalam dunia penyiaran radio utk

berlangsungnya sebuah program siaran dengan menjalankan sistem

multimedia seperti musik, iklan, dan digunakan dalam proses

penyuntingan naskah, musik, iklan (sumber dalam jaringan (online)).

2.3 Bentuk Register yang Berupa Kata Berafiks

Bentuk register dunia penyaiaran radio yang berupa kata berafiks dalam

buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online). Bentuk register dalam dunia

penyiaran radio sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang yang berkiprah

dalam dunia kepenyiaran. Pada umumnya orang-orang yang terjun langsung

dalam dunia broadcasting mengenal istilah-istilah yang digunakan dalam dunia

kepenyiaran. Bentuk register dunia penyaiaran radio dalam buku Broadcasting

Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan

sumber dalam jaringan (online) ditemukan berupa afiks prefiks, sufiks dan

konfiks.

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.1 Bentuk Register yang Berupa Kata Berprefiks

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berprefiks. Peneliti

menemukan kata berprefiks pe – dan se - :

2.3.1.1 Bentuk Register yang Berupa Kata Berprefiks pe -

Bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berprefiks pe – berkategori nomina. Berikut ini

register dalam dunia penyiaran radio yang berkategori nomina:

(36) pemancar

(37) pendengar

kata pemancar dalam contoh (36) bertujuan untuk mengubah satu atau lebih

sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi

dalam sinyal radio frekuensi (RF) yang dimaksudkan sebagai output daya yang

kemudian di umpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. (sumber dalam

jaringan (online)). Kata atau leksem pemancar terbentuk dari verba pancar yang

berarti „sembur ke luar‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berprefiks pe- yang termasuk

ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan

kata atau leksem pemancar dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan

dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36a) Bukan pemancar bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sinyal

input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang

termodulasi dalam sinyal radio frekuensi (RF) yang dimaksudkan

sebagai output daya yang kemudian di umpankan ke sistem antena

untuk dipancarkan (sumber dalam jaringan (online)).

(36b) *Tidak pemancar bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sinyal

input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang

termodulasi dalam sinyal radio frekuensi (RF) yang dimaksudkan

sebagai output daya yang kemudian di umpankan ke sistem antena

untuk dipancarkan (sumber dalam jaringan (online)).

Kata pendengar dalam contoh (37) berarti individu-individu, bukan tim

atau organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal

(antarpribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar

harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada satu orang saat siaran

(Broadcasting Journalism 2004 : 26). Kata atau leksem pendengar terbentuk dari

verba dengar yang berarti „tangkap (suara)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berprefiks

pe- yang termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan mengaktifkan kata atau leksem pendengar dengan kata bukan, tetapi tidak

bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(37a) Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat bukan pendengar

(Broadcasting Journalism 2004 : 24).

(37b) *Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat tidak pendengar

(Broadcasting Journalism 2004 : 24).

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.1.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Berprefiks se -

Bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berprefiks se – berkategori nomina. Berikut ini

register dalam dunia penyiaran radio yang berkategori nomina:

(38) selintas

kata selintas dalam contoh (38) berarti „siaran radio cepat hilang dan

gampang dilupakan. Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak

bisa seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 25). Kata atau leksem selintas terbentuk dari

nomina lintas yang berarti „trayek‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berprefiks se -

yang termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem selintas dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(38a) Bukan selintas. siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.

Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa

seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal

tulisan‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25).

(38b) *Tidak selintas. siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.

Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa

seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal

tulisan‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25).

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Bersufiks

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang bersufiks. Peneliti

menemukan kata bersufiks - er, - or , - tas:

2.3.2.1 Bentuk Register yang Berupa Kata Bersufiks - er

Bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang bersufiks er – berkategori nomina. Berikut ini

register dalam dunia penyiaran radio yang berkategori nomina:

(39) reporter

(40) announcer

(41) interviewer

(42) newscaster

(43) performer

(44) broadcaster

(45) mixer

(46) linier

Kata reporter dalam contoh (39) berarti „orang yang meliput peristiwa,

mengumpulkan bahan berita, dan melaporkannya kepada publik. Tugas utamanya

adalah bertanya kepada sumber berita untuk menemukan kebenaran (fakta, data,

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau keterangan) atau menggali informasi, bila perlu “menggugat”, lalu

melaporkannya‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 56). Kata atau leksem reporter

terbentuk dari verba report yang berarti „memberi informasi kepada orang

mengenai suatu hal yang telah didengar, lihat, lakukan dan sebagainya‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1251) dan bersufiks –er yang termasuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem reporter dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan

kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(39a) Bahkan, ada kecenderungan sebutan bukan “reporter” khusus

ditujukan kepada wartawan radio atau televisi (Broadcasting

Journalism 2004 : 56).

(39b) *Bahkan, ada kecenderungan sebutan tidak “reporter” khusus

ditujukan kepada wartawan radio atau televisi (Broadcasting

Journalism 2004 : 56).

Kata announcer dalam contoh (40) adalah orang yang bertugas

membawakan atau memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu

pilihan, talkshow, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 : 31). Kata atau

leksem announcer terbentuk dari dari verba announcer yang berarti „untuk

memberitahu orang secara resmi, terutama tentang keputusan, rencana, dan

sebagainya‟(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 50) dan bersufiks –er

yang termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem announcer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40a) Bukan announcer adalah orang yang bertugas membawakan atau

memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu

pilihan, talk show, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 :

31).

(40b) *Tidak announcer adalah orang yang bertugas membawakan atau

memandu acara di radio, misalnya acara berita, pemutaran lagu

pilihan, talk show, dan sebagainya (Broadcasting Journalism 2004 :

31).

Kata interviewer dalam contoh (41) adalah orang yang menanyakan sesuatu

untuk kepentingan pendengarnya. Itulah sebabnya sebelum memulai wawancara,

ia perlu menjelaskan terlebih dahulu: di mana pewawancara berada, untuk maksud

apa ia berada di tempat itu, bagaimana keadaan lokasi (Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 92). Kata atau leksem interviewer terbentuk

dari nomina interview yang berarti „sebuah pertemuan formal di mana diajukan

pertanyaan untuk melihat apakah mereka cocok untuk pekerjaan tertentu, atau

untuk kuliah di perguruan tinggi, univeritas, dan sebagainya‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 788) dan bersufiks –er yang termasuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem interviewer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(41a) Bukan interviewer sebaiknya tidak melontarkan pertanyaan lebih dari

satu pertanyaan setiap kali bertanya (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 92).

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41b) *Tidak interviewer sebaiknya tidak melontarkan pertanyaan lebih dari

satu pertanyaan setiap kali bertanya (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 92).

Kata newscaster dalam contoh (42) adalah penyaji berita – membawakan

acara berita, membacakan naskah berita, atau mengantarkan laporan reporter.

(Broadcasting Journalism 2004 : 149). Kata atau leksem newscaster terbentuk

dari nomina newscast yang berarti „sebuah program berita di radio atau televisi‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 993) dan bersufiks –er yang

termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem newscaster dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(42a) Bukan newscaster juga seorang jurnalis yang terikat kode etik

jurnalistik (Broadcasting Journalism 2004 : 37).

(42b) *Tidak newscaster juga seorang jurnalis yang terikat kode etik

jurnalistik (Broadcasting Journalism 2004 : 37).

Kata performer dalam contoh (43) berarti „orang yang tampil untuk audiens

dalam sebuah pertunjukan, konser, dan sebagainya‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1089). Kata atau leksem performer terbentuk dari verba

perform yang berarti „yang harus dilakukan, seperti pekerjaan, tugas‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1089) dan bersufiks –er yang termasuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem performer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan

kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43a) Bahkan abuse (kesalahan menggunakan, pemaksaan) itu dapat

berakibat serius dalam hal patologi, sebab tidak akan ada seorang

bukan performer pun yang dapat berkomunikasi dengan efektif

apabila suaranya dalam keadaan lemah dan tidak jelas (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 63).

(43b) *Bahkan abuse (kesalahan menggunakan, pemaksaan) itu dapat

berakibat serius dalam hal patologi, sebab tidak akan ada seorang

tidak performer pun yang dapat berkomunikasi dengan efektif apabila

suaranya dalam keadaan lemah dan tidak jelas (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 63).

Kata broadcaster dalam contoh (44) berarti „seseorang yang tugasnya

mempresentasikan atau berbicara di program televisi atau radio‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 178). Kata atau leksem broadcaster

terbentuk dari verba broadcast yang berarti „menyiarkan program di televisi atau

radio‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 178) dan bersufiks –er yang

termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem broadcaster dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(44a) Seorang bukan broadcaster yang baik tidak akan membiarkan secara

gembira-ria itu tetap berlangsung, meskipun oleh perencana siaran

telah disusun sedemikian rapi dan bagus (Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 108).

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44b) * Seorang tidak broadcaster yang baik tidak akan membiarkan secara

gembira-ria itu tetap berlangsung, meskipun oleh perencana siaran

telah disusun sedemikian rapi dan bagus (Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 108).

Kata mixer dalam contoh (45) berarti „alat yang digunakan untuk

mencampur sinyal suara atau gambar yang berbeda untuk menghasilkan satu suara

atau gambar; seseorang yang tugasnya mengoperasikan perangkat ini‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 950). Kata atau leksem mixer terbentuk

dari verba mix yang berarti „menggabungkan dua atau lebih zat yang berbeda‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 949) dan bersufiks –er yang

termasuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem mixer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(45a) Bukan mixer adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari

microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator

menggerakan isyarat ini dengan knob atau tombol, kemudian

mengarahakn kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor, dan

monitor power amplifier (sumber dalam jaringan (online)).

(45b) *Tidak mixer adalah alat untuk mengatur sinyal elektrik dari

microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Operator

menggerakan isyarat ini dengan knob atau tombol, kemudian

mengarahakn kembali sinyal ke tape recorder, sinyal prosesor, dan

monitor power amplifier (sumber dalam jaringan (online)).

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata linier dalam contoh (46) berarti „terletak pada suatu garis lurus‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Dalam dunia penyiaran radio, linier berarti „program

yang disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak

bisa meloncat-loncat. Beda dengan suratkabar, pembaca bisa langsung ke halaman

tengah, akhir, atau langsung ke rubrik yang ia sukai‟ (Broadcast Journalism, 2004

: 26). Kata atau leksem linier terbentuk dari nomina lini yang berarti „garis

tengah‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –er yang termasuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem linier dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(46a) Bukan linier. program yang disajikan dan dinikmati pendengar

berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat. Beda

dengan suratkabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir,

atau langsung ke rubrik yang ia sukai‟ (Broadcast Journalism, 2004 :

26).

(46b) *Tidak linier. program yang disajikan dan dinikmati pendengar

berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat. Beda

dengan suratkabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir,

atau langsung ke rubrik yang ia sukai‟ (Broadcast Journalism, 2004 :

26).

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.2.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Bersufiks -or

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang bersufiks –or berkategori

nomina. Berikut ini register dalam dunia penyiaran radio yang berkategori

nomina:

(47) moderator

(48) narator

(49) editor

(50) kreator

(51) komunikator

(52) komentator

(53) interogator

Kata moderator dalam contoh (47) berarti 1. „orang yang bertindak sebagai

penengah (hakim, wasit, dan sebagainya.‟ 2. „Pemimpin sidang (rapat, diskusi)

yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem moderator terbentuk dari adjektiva

moderat yang berarti 1. „selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang

ekstrem.‟ 2. „berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah‟

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –or yang termasuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

moderator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47a) Paham dan sadar akan posisi sebagai penyiar yang bertugas

menghibur, memandu acara, menemani pendengar untuk menikmati

lagu, sebagai pewawancara, atau bukan “moderator” sebuah diskusi

(Broadcasting Journalism 2004 : 47).

(47b) Paham dan sadar akan posisi sebagai penyiar yang bertugas

menghibur, memandu acara, menemani pendengar untuk menikmati

lagu, sebagai pewawancara, atau tidak “moderator” sebuah diskusi

(Broadcasting Journalism 2004 : 47).

Kata narator dalam contoh (48) berarti „orang yang bercerita; pencerita‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem narator terbentuk dari nomina narasi

yang berarti „pengisahan suatu cerita atau kejadian‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan

bersufiks –or yang membentuk kata jadian narator, sehingga masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem narator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(48a) Yang paling diperlukan bagi seorang bukan narator adalah suara yang

meyakinkan dan menarik dengan tekanan-tekanan tepat, karena ia

membawakan sebuah informasi secara off screen yang didengar dan

diperhatikan oleh penonton televisi (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 32).

(48b) * Yang paling diperlukan bagi seorang tidak narator adalah suara

yang meyakinkan dan menarik dengan tekanan-tekanan tepat, karena

ia membawakan sebuah informasi secara off screen yang didengar

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan diperhatikan oleh penonton televisi (Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 32).

Kata editor dalam contoh (49) berarti „orang yang mengedit naskah tulisan

atau karangan yang akan diterbitkan dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya;

pengedit; penyunting‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem editor terbentuk

dari verba edit yang berarti „perbaiki naskah; sunting naskah‟

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –or yang termasuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

editor dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(49a) Jika narasumber tampak gugup, karena kuatir wawancaranya buruk

saat disiarkan, beritahukan bahwa rekaman wawancara akan diedit

nantinya, lalu bukan editor akan memotong beberapa bagian yang

kurang bagus (Broadcasting Journalism 2004 : 139).

(49b) *Jika narasumber tampak gugup, karena kuatir wawancaranya buruk

saat disiarkan, beritahukan bahwa rekaman wawancara akan diedit

nantinya, lalu tidak editor akan memotong beberapa bagian yang

kurang bagus (Broadcasting Journalism 2004 : 139).

Kata kreator dalam contoh (50) berarti „pencipta; pencetus gagasan‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem kreator terbentuk dari nomina kreasi

yang berarti 1. „hasil daya cipta; hasil daya khayal (penyair, komponis, pelukis,

dan sebagainya) 2. „ciptaan buah pikiran atau keseceradasan akal manusia‟

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –or yang membentuk kata jadian kreator,

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sehingga masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem kreator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(50a) Seorang penyiar pada dasarnya adalah bukan kreator yang baik

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 14).

(50b) *Seorang penyiar pada dasarnya adalah tidak kreator yang baik

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 14).

Kata komunikator dalam contoh (51) berarti „orang atau kelompok orang

yang menyampaikan pesan kepada komunikan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau

leksem komunikator terbentuk dari nomina komunikasi yang berarti „pengiriman

dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang

dimaksud dapat dihubungi; hubungan; kontak‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan

bersufiks –or yang membentuk kata jadian komunikator, sehingga masuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem komunikator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan

kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(51a) Seorang penyiar adalah bukan komunikator. Sebagai komunikator, ia

dituntut untuk dapat berbicara dengan suara jelas, materi jelas, dan

cara penyampaian yang mudah ditangkap maksudnya (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 44)

(51b) *Seorang penyiar adalah tidak komunikator. Sebagai komunikator, ia

dituntut untuk dapat berbicara dengan suara jelas, materi jelas, dan

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cara penyampaian yang mudah ditangkap maksudnya (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 44)

Kata komentator dalam contoh (52) berarti „orang yang (pekerjaannya)

mengomentari atau mengulas suatu berita dan sebagainya‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem komentator terbentuk dari nomina

komentar yang berarti „ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya

(untuk menerangkan atau menjelaskan)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –or

yang membentuk kata jadian komentator, sehingga masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

komentator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(52a) Pada dasarnya seorang bukan komentator akan menyampaikan

pendapat pribadi atau kelompok yang ia wakili (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC, 1995:93).

(52b) *Pada dasarnya seorang tidak komentator akan menyampaikan

pendapat pribadi atau kelompok yang ia wakili (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC, 1995:93).

Kata interogator dalam contoh (53) berarti „penginterogasi‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem interogator terbentuk dari nomina

interogasi yang berarti 1. „pertanyaan‟ 2. „pemeriksaan terhadap seseorang

melalui pertanyaan lisan yang bersistem‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks –

or yang membentuk kata jadian interogator, sehingga masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

interogator dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(53a) Ia tidak boleh berlaku seperti bukan interogator (orang yang

menginterogasi pesakitan) (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 : 29).

(53b) * Ia tidak boleh berlaku seperti tidak interogator (orang yang

menginterogasi pesakitan) (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 : 29).

2.3.2.3 Bentuk Register yang Berupa Kata Bersufiks – tas

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang bersufiks – tas. Peneliti

menemukan bentuk register yang berupa kata bersufiks – tas berunsur nomina.

(54) kontinuitas

(55) publisitas

(56) universalitas

(57) aktualitas

(58) periodisitas

Kata kontinuitas, dalam contoh (54), berarti „ berkesinambungan atau terus

menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22). Kata atau leksem kontinuitas terbentuk dari adjektiva

kontinu yang berarti „berkesinambungan, berkelanjutan, terus-menerus‟

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks – tas yang membentuk kata jadian

kontinuitas sehingga masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem kontinuitas dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

(54a) Bukan kontinuitas, berarti „ berkesinambungan atau terus menerus

sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22).

(54b) *Tidak kontinuitas, berarti „ berkesinambungan atau terus menerus

sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22).

Kata publisitas dalam contoh (55) berarti „penyiaran tentang sesuatu atau

seorang kepada masyarakat luas‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem

publisitas terbentuk dari nomina publik yang berarti „orang banyak (umum);

semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan sebagainya)‟

(kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks – tas yang membentuk kata jadian

publisitas sehingga masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem publisitas dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

(55a) Bukan publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau

orang banyak. Siapa saja bisa mendengarkan siaran radio. Tidak ada

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

batasan tentang siapa yang boleh dan tidak boleh mendengarkan

(Broadcasting Journalism 2004 : 21).

(55b) *Tidak publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau

orang banyak. Siapa saja bisa mendengarkan siaran radio. Tidak ada

batasan tentang siapa yang boleh dan tidak boleh mendengarkan

(Broadcasting Journalism 2004 : 21).

Kata universalitas dalam contoh (56) berarti „keuniversalan‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem universalitas terbentuk dari adjektiva

universal yang berarti „umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh

dunia) bersifat (melingkupi) seluruh dunia‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks

– tas yang membentuk kata jadian universalitas sehingga masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

leksem publisitas dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(56a) Bukan universalitas, yakni pesannya bersifat umum, tentang segala

aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga

menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya

orang banyak (masyarakat umum) (Broadcasting Journalism 2004 :

21).

(56b) *Tidak universalitas, yakni pesannya bersifat umum, tentang segala

aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga

menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

orang banyak (masyarakat umum) (Broadcasting Journalism 2004 :

21).

Kata aktualitas dalam contoh (57) berarti „berisi hal-hal baru, seperti

informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas

juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 139). Kata atau leksem aktualitas terbentuk dari adjektiva

aktual yang berarti (1) „betul-betul ada (terjadi)‟. (2) „sedang menjadi

pembicaraan orang banyak (tentang peristiwa dan sebagainya)‟. (3) „baru saja

terjadi; masih baru (tentang peristiwa dan sebagainya‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan

bersufiks – tas yang membentuk kata jadian aktualitas sehingga masuk ke dalam

kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat

kualitas dan tingkat bandingan acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan

tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di

samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata

lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(57a) Bukan aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan

peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti

kecepatan penyampaian informasi kepada publik (Broadcasting

Journalism 2004 : 22).

(57b) Tidak aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan

peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti

kecepatan penyampaian informasi kepada publik (Broadcasting

Journalism 2004 : 22).

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata periodisitas dalam contoh (58) berarti „tetap atau berkala, misalnya

harian atau mingguan. Radio mengudara secara prodik, misalnya 19 jam setiap

hari mulai pukul 05.00 pagi hingga pukul 12.00 malam‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22). Kata atau leksem periodisitas terbentuk dari adjektiva

periodik yang berarti (1) „menurut periode tertentu; muncul atau terjadi dalam

selang waktu yang tetap‟. (2) „berkala‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan bersufiks – tas

yang membentuk kata jadian periodisitas sehingga masuk ke dalam kategori

adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas dan

tingkat bandingan acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas

ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva.

Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di

muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(58a) Bukan periodisitas berarti „tetap atau berkala, misalnya harian atau

mingguan (Broadcasting Journalism 2004 : 22).

(58b) Tidak periodisitas berarti „tetap atau berkala, misalnya harian atau

mingguan (Broadcasting Journalism 2004 : 22).

2.3.3 Bentuk Register yang Berupa Kata Berkonfiks

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam

buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkonfiks. Peneliti

menemukan kata berkonfiks pe - an, peng - an , per - an , ke - an :

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.3.1 Bentuk Register yang Berupa Kata Berkonfiks Pe – an

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkonfiks pe - an

berkategori nomina. Berikut ini register dalam dunia penyiaran radio yang

berkategori nomina:

(59) pendengaran

Kata pendengaran dalam contoh (59) berarti (1) „indra untuk mendengar;

telinga‟. (2) „hasil mendengar atau mendengarkan‟. (3) „proses, cara, perbuatan

mendengar(kan)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem pendengaran

terbentuk dari verba dengar yang berarti „tangkap (suara)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id)

dan berkonfiks pe – an yang membentuk kata jadian pendengaran, sehingga

masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem pendengaran dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(59a) Ciri khas utama radio adalah auditif, yakni dikonsumsi telinga atau

bukan pendengaran (Broadcasting Journalism 2004 : 19).

(59b) * Ciri khas utama radio adalah auditif, yakni dikonsumsi telinga atau

tidak pendengaran (Broadcasting Journalism 2004 : 19).

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.3.2 Bentuk Register yang Berupa Kata Berkonfiks Peng – an

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkonfiks peng - an

berkategori nomina. Berikut ini register dalam dunia penyiaran radio yang

berkategori nomina:

(60) pengucapan

Kata pengucapan dalam contoh (60) berarti „proses, cara, perbuatan

mengucapkan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem pengucapan terbentuk

dari nomina ucap yang berarti „kata (bagian kalimat, kalimat, dan sebagainya)

yang dilisankan; ujar‟ (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berkonfiks peng – an yang

membentuk kata jadian pengucapan, sehingga masuk ke dalam kategori nomina.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem pengucapan

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(60a) Bukan pengucapan : apakah cukup memadai cara Anda mengatasi

masalah pengucapan nama-nama dan kata-kata asing atau kata-kata

yang sulit? Ingatlah bahwa persiapan merupakan kuncinya

(Broadcasting Journalism 2004 : 52).

(60b) *Tidak pengucapan : apakah cukup memadai cara Anda mengatasi

masalah pengucapan nama-nama dan kata-kata asing atau kata-kata

yang sulit? Ingatlah bahwa persiapan merupakan kuncinya

(Broadcasting Journalism 2004 : 52).

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3.3.3 Bentuk Register yang Berupa Kata Berkonfiks Per – an

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkonfiks per - an

berkategori nomina. Berikut ini register dalam dunia penyiaran radio yang

berkategori nomina:

(61) pernapasan

Kata pernapasan dalam contoh (61) berarti (1) „hal bernapas: alat‟. (2)

„penggunaan energi di dalam karbohidrat oleh makhluk hidup‟.

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem pernapasan terbentuk dari nomina

napas yang berarti „udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan

kembali dari paru-paru‟, (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berkonfiks per – an yang

membentuk kata jadian pernapasan, sehingga masuk ke dalam kategori nomina.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem pengucapan

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(61a) Latihan bukan pernafasan untuk bisa mengeluarkan “suara

diafragma”, yaitu suara yang terbentuk dari rongga perut. Suara ini

akan lebih bertenaga (powerful), bulat terdengar jelas, dan keras tanpa

harus berteriak (Broadcasting Journalism 2004 : 32).

(61b) *Latihan tidak pernafasan untuk bisa mengeluarkan “suara

diafragma”, yaitu suara yang terbentuk dari rongga perut. Suara ini

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akan lebih bertenaga (powerful), bulat terdengar jelas, dan keras tanpa

harus berteriak (Broadcasting Journalism 2004 : 32).

2.3.3.4 Bentuk Register yang Berupa Kata Berkonfiks Ke – an

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkonfiks ke - an berkategori

nomina. Berikut ini register dalam dunia penyiaran radio yang berkategori

nomina:

(62) kecepatan

Kata kecepatan dalam contoh (62) berarti „waktu yang digunakan untuk

menempuh jarak tertentu‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem kecepatan

terbentuk dari adjektiva cepat yang berarti „dalam waktu singkat dapat

menempuh jarak cukup jauh (perjalanan, gerakan, kejadian, dan sebagainya); laju‟

deras‟, (kbbi.kemdikbud.go.id) dan berkonfiks ke – an yang membentuk kata

jadian kecepatan, sehingga masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau leksem pengucapan dengan kata

bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(62a) Bukan kecepatan : apakah Anda berbicara terlalu cepat atau terlalu

lambat? Ingatlah bahwa Anda cenderung untuk membuat kesalahan

apabila Anda mencoba untuk mengemas terlalu banyak kata-kata di

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam waktu yang begitu pendek (Broadcasting Journalism 2004 :

32).

(62b) *Tidak kecepatan : apakah Anda berbicara terlalu cepat atau terlalu

lambat? Ingatlah bahwa Anda cenderung untuk membuat kesalahan

apabila Anda mencoba untuk mengemas terlalu banyak kata-kata di

dalam waktu yang begitu pendek (Broadcasting Journalism 2004 :

32).

2.4 Bentuk Register Berupa Serapan yang Sudah Diadaptasi

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa unsur serapan yang

sudah diadaptasi berkategori adjektiva :

(63) komunikatif

(64) informatif

(65) antisipatif

(66) interaktif

(67) simpatik

(68) atraktif

(69) selektif

Komunikatif dalam contoh (63) adalah apabila pesan yang disampaikan

oleh MC kepada hadirin mudah dipahami, mudah dicerna, mudah dimengerti

maksudnya (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 128). Kata

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau leksem komunikatif berupa serapan yang sudah diadaptasi yang masuk ke

dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan

tingkat kualitas acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas

ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva.

Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di

muka adjektiva. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(63a) Bila seorang mc dapat membawakan acaranya secara sangat

komunikatif, seluruh acara yang ia bawakan akan berjalan lancar dan

sampai ke sasaran tanpa mengalami pengurangan isi maupun pesan

sedikitpun (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

128).

(63b) Bila seorang mc dapat membawakan acaranya secara agak

komunikatif, seluruh acara yang ia bawakan akan berjalan lancar dan

sampai ke sasaran tanpa mengalami pengurangan isi maupun pesan

sedikitpun (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

128).

(63c) Bila seorang mc dapat membawakan acaranya secara lebih

komunikatif, seluruh acara yang ia bawakan akan berjalan lancar dan

sampai ke sasaran tanpa mengalami pengurangan isi maupun pesan

sedikitpun (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

128).

(63d) Bila seorang mc dapat membawakan acaranya secara paling

komunikatif, seluruh acara yang ia bawakan akan berjalan lancar dan

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sampai ke sasaran tanpa mengalami pengurangan isi maupun pesan

sedikitpun (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

128)

Informatif dalam contoh (64) berarti „bersifat memberi informasi atau

bersifat menerangkan (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem informatif

berupa serapan yang sudah diadaptasi yang masuk ke dalam kategori adjektiva.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina

yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian

kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan

antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(64a) Susunan acara itu harus sudah memuat urut-urutan acara pada hari itu

secara jelas dan sangat informatif (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 82).

(64b) Susunan acara itu harus sudah memuat urut-urutan acara pada hari itu

secara jelas dan agak informatif (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 82).

(64c) Susunan acara itu harus sudah memuat urut-urutan acara pada hari itu

secara jelas dan lebih informatif (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 82).

(64d) Susunan acara itu harus sudah memuat urut-urutan acara pada hari itu

secara jelas dan paling informatif (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 82).

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Antisipatif dalam contoh (65) berarti „bersifat tanggap terhadap sesuatu

yang sedang (akan terjadi) (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem antisipatif

berupa serapan yang sudah diadaptasi yang masuk ke dalam kategori adjektiva.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina

yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian

kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan

antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(65a) Sebagai seorang perencana atau produser yang sekaligus merangkap

sebagai seorang pengarah acara, penyiar, harus mempunyai jiwa

pemimpin: bijak, sangat antisipatif, berwibawa, dan lain-lain yang

dibutuhkan seorang pemimpin untuk meyakinkan kerabat kerjanya

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 83)

(65b) Sebagai seorang perencana atau produser yang sekaligus merangkap

sebagai seorang pengarah acara, penyiar, harus mempunyai jiwa

pemimpin: bijak, agak antisipatif, berwibawa, dan lain-lain yang

dibutuhkan seorang pemimpin untuk meyakinkan kerabat kerjanya

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 83)

(65c) Sebagai seorang perencana atau produser yang sekaligus merangkap

sebagai seorang pengarah acara, penyiar, harus mempunyai jiwa

pemimpin: bijak, lebih antisipatif, berwibawa, dan lain-lain yang

dibutuhkan seorang pemimpin untuk meyakinkan kerabat kerjanya

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 83)

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(65d) Sebagai seorang perencana atau produser yang sekaligus merangkap

sebagai seorang pengarah acara, penyiar, harus mempunyai jiwa

pemimpin: bijak, paling antisipatif, berwibawa, dan lain-lain yang

dibutuhkan seorang pemimpin untuk meyakinkan kerabat kerjanya

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 83)

Interaktif dalam contoh (66) berarti „bersifat saling melakukan aksi‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem interaktif berupa serapan yang sudah

diadaptasi yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang diterangkannya.

Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan

agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh

pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(66a) Jika wawancara mengundang partisipasi pendengar (sangat interaktif),

utamakan pertanyaan pendengar (Broadcasting Journalism 2004 :

133).

(66b) Jika wawancara mengundang partisipasi pendengar (agak interaktif),

utamakan pertanyaan pendengar (Broadcasting Journalism 2004 :

133).

(66c) Jika wawancara mengundang partisipasi pendengar (lebih interaktif),

utamakan pertanyaan pendengar (Broadcasting Journalism 2004 :

133).

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(66d) Jika wawancara mengundang partisipasi pendengar (paling interaktif),

utamakan pertanyaan pendengar (Broadcasting Journalism 2004 :

133).

Simpatik dalam contoh (67) berarti „bersifat membangkitkan rasa simpati‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem simpatik berupa serapan yang sudah

diadaptasi yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang diterangkannya.

Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan

agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan antara lain oleh

pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(67a) Sangat simpatik tidak identik dengan kecantikan seorang wanita atau

ketampanan wajah seorang pria (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 121).

(67b) Agak simpatik tidak identik dengan kecantikan seorang wanita atau

ketampanan wajah seorang pria (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 121).

(67c) Lebih simpatik tidak identik dengan kecantikan seorang wanita atau

ketampanan wajah seorang pria (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 121).

(67d) Paling simpatik tidak identik dengan kecantikan seorang wanita atau

ketampanan wajah seorang pria (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 121).

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Atraktif dalam contoh (68) berarti „mempunyai daya tarik, bersifat

menyenangkan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem atraktif berupa

serapan yang sudah diadaptasi yang masuk ke dalam kategori adjektiva. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas acuan nomina yang

diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata

seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan dinyatakan

antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(68a) Sesuatu dapat menarik perhatian apabila sesuatu itu tampil sangat

atraktif (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

119).

(68b) Sesuatu dapat menarik perhatian apabila sesuatu itu tampil agak

atraktif (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

119).

(68c) Sesuatu dapat menarik perhatian apabila sesuatu itu tampil lebih

atraktif (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

119).

(68d) Sesuatu dapat menarik perhatian apabila sesuatu itu tampil paling

atraktif (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 :

119).

Selektif dalam contoh (69) berarti „dengan melalui seleksi atau

penyaringan, mempunyai daya pilih‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Kata atau leksem

selektif berupa serapan yang sudah diadaptasi yang masuk ke dalam kategori

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adjektiva. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menyatakan tingkat kualitas

acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan tingkat kualitas ditegaskan dengan

pemakaian kata seperti sangat dan agak di samping adjektiva. Tingkat bandingan

dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata lebih dan paling di muka adjektiva.

Perhatikan pembuktian berikut ini:

(69a) Sangat selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau

stasiun radio manasaja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa”

pendengar stay tune di gelombang yang setiap saat (Broadcasting

Journalism 2004 : 26).

(69b) Agak selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau

stasiun radio manasaja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa”

pendengar stay tune di gelombang yang setiap saat (Broadcasting

Journalism 2004 : 26).

(69c) Lebih selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau

stasiun radio manasaja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa”

pendengar stay tune di gelombang yang setiap saat (Broadcasting

Journalism 2004 : 26).

(69d) Paling selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau

stasiun radio manasaja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa”

pendengar stay tune di gelombang yang setiap saat (Broadcasting

Journalism 2004 : 26).

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5 Bentuk Register yang Berupa Kependekan

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (Online) yang berupa kependekan. Peneliti

menemukan ragister yang berupa kependekan yang menghasilkan jenis

pemendekan berupa singkatan, kontraksi, dan penggalan berkategori nomina dan

verba.

2.5.1 Bentuk Register Berupa Kependekan yang Menghasilkan Pemendekan

Berjenis Singkatan Berkategori Nomina

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (Online) yang berupa kependekan. Peneliti

menemukan ragister yang berupa kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis singkatan berkategori nomina.

(70) AC

(71) AM

(72) CHR

(73) FM

(74) IQ

(75) MC

(76) OQ

(77) PPM

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(78) ROT

(79) SFX

(80) STL

(81) TBU

AC dalam contoh (70) berarti „segmen pendengar untuk kaum muda dan

dewasa usia 25-50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock,dan

balada, dan informasi (siaran berita)‟ (sumber dalam jaringan (online)). AC

merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan berjenis singkatan

yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan singkatan AC dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan

dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(70a) Bukan adult contemporary adalah segmen pendengar untuk kaum

muda dan dewasa usia 25-50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop

masa kini, softrock,dan balada, dan informasi (siaran berita) (sumber

dalam jaringan (online)).

(70b) *Tidak adult contemporary adalah segmen pendengar untuk kaum

muda dan dewasa usia 25-50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop

masa kini, softrock,dan balada, dan informasi (siaran berita) (sumber

dalam jaringan (online)).

AM dalam contoh (71) adalah „gelombang yang bergantung pada amplitudo

spesifik untuk mendapatkan sinyal, sehingga AM kurang bisa diandalkan dan

lebih murah‟. (sumber dalam jaringan (online)).AM merupakan hasil kependekan

yang menghasilkan pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan AM

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(71a) Sementara gelombang bukan AM berubah berdasarkan amplitudo,

yang menggambarkan kekuatan spesifik sinyalnya (sumber dalam

jaringan (online)).

(71b) *Sementara gelombang tidak AM berubah berdasarkan amplitudo,

yang menggambarkan kekuatan spesifik sinyalnya (sumber dalam

jaringan (online)).

CHR dalam contoh (72) berarti „program siaran radio dengan segmen

pendengar remaja atau anak muda (ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru dan

lagu-lagu hits terkini (top 40) dan tips praktis sebagai informasi‟ (sumber dalam

jaringan (online)). CHR merupakan hasil pemendekan yang menghasilkan

kependekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan CHR dengan kata

bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(72a) Bukan Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 Radio dengan

segmen pendengar remaja atau anak muda (ABG), usia 12-20 tahun,

lagu-lagu terbaru dan lagu-lagu hits terkini, dan tips praktis sebagai

informasi (sumber dalam jaringan (online)).

(72b) *Tidak Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 Radio dengan

segmen pendengar remaja atau anak muda (ABG), usia 12-20 tahun,

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lagu-lagu terbaru dan lagu-lagu hits terkini, dan tips praktis sebagai

informasi (sumber dalam jaringan (online)).

FM dalam contoh (73) berarti „gelombang FM yang digunakan pada

perangkat telekomunikasi untuk mengirimkan suara tanpa noise (gangguan).

Dengan sistem FM, penyaluran musik menjadi lebih sempurna dibanding AM, di

mana dapat direproduksi suara musik yang jernih, tajam sesuai dengan aslinya

(sumber dalam jaringan (online)). FM merupakan hasil kependekan yang

menghasilkan pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan FM

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(73a) Bukan FM dibedakan berdasarkan frekuensi, atau berapa banyak

perubahan arah tujuan gelombangnya setiap detik (sumber dalam

jaringan (online)).

(73b) *Tidak FM dibedakan berdasarkan frekuensi, atau berapa banyak

perubahan arah tujuan gelombangnya setiap detik (sumber dalam

jaringan (online)).

IQ dalam contoh (74) berarti „kata-kata pertama yang di rekam pada cut

(Broadcasting Journalism, 2004:147). IQ merupakan hasil kependekan yang

menghasilkan pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan IQ dengan

kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(74a) Bukan IQ singkatan dari “in cue” – kata-kata pertama yang direkam

pada sebuah cut (Broadcasting Journalism, 2004 : 147).

(74b) *Tidak IQ singkatan dari “in cue” – kata-kata pertama yang direkam

pada sebuah cut (Broadcasting Journalism, 2004 : 147).

MC dalam contoh (75) berarti „pembawa acara yang sekaligus sebagai

orang yang paling bertanggung jawab atas kelancaran suatu rangkaian acara,

karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang akan

mempengaruhi kelancaran pada saat itu‟ (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995 : 113). MC merupakan hasil kependekan yang menghasilkan

pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan MC dengan kata bukan,

tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut

ini:

(75a) Untuk upacara-upacara resmi, bukan MC harus membawakan acara

secara resmi pula (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC

1995 : 114).

(75b) * Untuk upacara-upacara resmi, tidak MC harus membawakan acara

secara resmi pula (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC

1995 : 114).

OQ dalam contoh (76) berarti „kata-kata terakhir yang di rekam dalam cut’

(Broadcasting Journalism, 2004:149). OQ merupakan hasil kependekan yang

menghasilkan pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori

nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan OQ

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan

pembuktian berikut ini:

(76a) Bukan OQ singkatan dari “out cue” – kata-kata terakhir yang direkam

dalam cut (Broadcasting Journalism, 2004 : 149).

(76b) *Tidak OQ singkatan dari “out cue” – kata-kata terakhir yang direkam

dalam cut (Broadcasting Journalism, 2004 : 149).

PPM dalam contoh (77) berarti „alat untuk mengukur tingkat suara,

biasanya mengukur output suara tertinggi‟ (Broadcasting Journalism, 2004 :

149). PPM merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan berjenis

singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan mengaktifkan singkatan PPM dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(77a) Bukan PPM kependekan dari “Peak Programme Meter”

(Broadcasting Journalism, 2004 : 149).

(77b) *Tidak PPM kependekan dari “Peak Programme Meter”

(Broadcasting Journalism, 2004 : 149).

ROT dalam contoh (78) berarti „alat yang digunakan untuk menunjuk setiap

catatan acara siaran, bentuk lain dari “pencatatan” item-item yang harus atau

sudah disiarkan dalam program acara (Broadcasting Journalism, 2004 : 150).

ROT merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan berjenis

singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan mengaktifkan singkatan ROT dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(78a) Bukan ROT singkatan dari “Record off Transmission” (Broadcasting

Journalism, 2004 : 150).

(78b) *Tidak ROT singkatan dari “Record off Transmission” (Broadcasting

Journalism, 2004 : 150).

SFX dalam contoh (79) berarti „Efek khusus atau efek suara (special

effect/sound effect) dalam rekaman iklan atau laporan reporter. Sering digunakan

utamanya dalam produksi drama, tapi dapat pula digunakan dalam acara paket

berita, feature, untuk menambah “warna” suasana‟ (Broadcasting Journalism,

2004 : 146). SFX merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan SFX dengan kata bukan, tetapi tidak

bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(79a) Bukan SFX merupakan Efek khusus atau efek suara (special

effect/sound effect) dalam rekaman iklan atau laporan reporter

(Broadcasting Journalism, 2004 : 146).

(79b) *Tidak SFX merupakan Efek khusus atau efek suara (special

effect/sound effect) dalam rekaman iklan atau laporan reporter

(Broadcasting Journalism, 2004 : 146).

STL dalam contoh (80) „berguna untuk memancarkan program siaran dari

studio ke pemancar dengan lokasi yang berbeda‟ (sumber dalam jaringan

(online)). STL merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan STL dengan kata bukan, tetapi tidak

bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(80a) Bukan STL (studio transmitter link) berguna untuk memancarkan

program siaran dari studio ke pemancar dengan lokasi yang berbeda

(sumber dalam jaringan (online)).

(80b) *Tidak STL (studio transmitter link) berguna untuk memancarkan

program siaran dari studio ke pemancar dengan lokasi yang berbeda

(sumber dalam jaringan (online)).

TBU dalam contoh (81) „merupakan perlengkapan khusus yang

menyeimbangkan output studio dengan telepon yang masuk‟. (Broadcasting

Journalism, 2004 : 151). TBU merupakan hasil kependekan yang menghasilkan

pemendekan berjenis singkatan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan singkatan TBU dengan kata

bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian

berikut ini:

(81a) Bukan Telephone Balancing Unit (TBU). Perlengkapan khusus yang

menyeimbangkan output studio dengan telepon yang masuk

(Broadcasting Journalism, 2004 : 151).

(81b) *Tidak Telephone Balancing Unit (TBU). Perlengkapan khusus yang

menyeimbangkan output studio dengan telepon yang masuk

(Broadcasting Journalism, 2004 : 151).

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5.2 Bentuk Register Berupa Kependekan yang Menghasilkan Pemendekan

Berjenis Singkatan Berkategori Verba

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa pemendekan. Peneliti

menemukan ragister yang berupa kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis singkatan berkategori verba.

(82) MOS

MOS dalam contoh (82) berarti „wawancara keliling/wawancara jalanan.

Wawancara dengan berbagai sumber berita secara acak atau terpisah, namun satu

sama lain mempunyai kaitan dengan suatu peristiwa. Misalnya, peristiwa

kebakaran, reporter mewawancarai dengan saksi mata, korban, petugas pemadam

kebakaran, dan lainnya‟ (Broadcasting Journalism, 2004:148). MOS merupakan

hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan berjenis singkatan yang masuk

ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan

singkatan MOS dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(82a) Bukan Man On the Street (MOS) atau wawancara keliling/wawancara

jalanan. Wawancara dengan berbagai sumber berita secara acak atau

terpisah, namun satu sama lain mempunyai kaitan dengan suatu

peristiwa. Misalnya, peristiwa kebakaran, reporter mewawancarai

dengan saksi mata, korban, petugas pemadam kebakaran, dan lainnya

(Broadcasting Journalism, 2004 : 148).

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(82b) *Tidak Man On the Street (MOS) atau wawancara keliling/wawancara

jalanan. Wawancara dengan berbagai sumber berita secara acak atau

terpisah, namun satu sama lain mempunyai kaitan dengan suatu

peristiwa. Misalnya, peristiwa kebakaran, reporter mewawancarai

dengan saksi mata, korban, petugas pemadam kebakaran, dan lainnya

(Broadcasting Journalism, 2004 : 148).

2.5.3 Bentuk Register Berupa Kependekan yang Menghasilkan Pemendekan

Berjenis Kontraksi Berkategori Nomina

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kependekan. Peneliti

menemukan ragister yang berupa kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis kontraksi berkategori nomina:

(83) Vox Pop

Vox Pop dalam contoh (83) berarti „suara rakyat. Rangkaian komentar

terhadap satu isu yang dikumpulkan dari berbagai orang, biasanya rakyat biasa

secara acak. Biasanya digunakan dalam siaran berita ringan (feature)

(Broadcasting Journalism, 2004 : 152). Vox Pop merupakan hasil kependekan

yang menghasilkan pemendekan berjenis kontraksi yang masuk ke dalam kategori

nomina (Voice of the People). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan

kontraksi Vox Pop dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(83a) Berusaha mengerjakan bukan Vox Pop dengan latar belakang suara-

suara keras mendadak atau ketika ada suara musik yang bisa dikenali

(Broadcasting Journalism, 2004 : 143).

(83b) *Berusaha mengerjakan tidak Vox Pop dengan latar belakang suara-

suara keras mendadak atau ketika ada suara musik yang bisa dikenali

(Broadcasting Journalism, 2004 : 143).

2.5.4 Bentuk Register Berupa Kependekan yang Menghasilkan Pemendekan

Berjenis Penggalan Berkategori Nomina

Berikut contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kependekan. Peneliti

menemukan ragister yang berupa kependekan yang menghasilkan pemendekan

berjenis penggalan berkategori nomina.

(84) Nat

Nat dalam contoh (84) berarti „(natural) rekaman suara bukan ucapan

pembuat berita atau narasumber, seperti suara pesawat mendarat, musik marching

band, atau suara-suara gaduh dan gelak-tawa sekumpulan orang (crowd cheering);

kadang-kadang dikenal sebagai “suara alamiah” atau “nat sound”, khususnya

ketika sumber datang dari alam, misalnya suara kodok, jangkrik, gemercik air,

dan sebagainya‟ (Broadcasting Journalism, 2004 : 148).

Nat merupakan hasil kependekan yang menghasilkan pemendekan berjenis

penggalan yang masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan mengaktifkan penggalan Nat dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(84a) Bukan Nat disebut pula Natural atau Raw Sound (Broadcasting

Journalism, 2004 : 148).

(84b) *Tidak Nat disebut pula Natural atau Raw Sound (Broadcasting

Journalism, 2004 : 148).

2.6 Bentuk Register yang Berupa Kata Majemuk

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995 dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa kata majemuk

berbahasa Inggris berkategori nomina:

(85) backsound

(86) headphone

(87) microphone

(88) talkshow/chatshow

Backsound dalam contoh (85) berarti „alunan musik yang melatari jalannya

sebuah program siaran. Musik berirama cepat tentu saja harus diimbangi dengan

bacaan yang cepat juga, begitu pula sebaliknya. Bacan lambat harus dilatari

alunan musik yang slow‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 72). Kata atau leksem

backsound merupakan kata majemuk berbahasa Inggris yang masuk ke dalam

kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata atau

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

leksem backsound dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan dengan kata

tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(85a) Pembacaan berita di radio hendaknya sesuai dengan pola titinada,

nada lagu, atau alunan musik yang melatarinya (bukan backsound)

(Broadcasting Journalism 2004 : 72).

(85b) Pembacaan berita di radio hendaknya sesuai dengan pola titinada,

nada lagu, atau alunan musik yang melatarinya (tidak backsound)

(Broadcasting Journalism 2004 : 72).

Kata headphone dalam contoh (86) berarti „sebuah peralatan yang dipakai

di telinga yang memungkinkan untuk mendengarkan musik, radio, tanpa orang

lain yang mendengarnya‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 693).

Kata atau leksem headphone merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk

ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan

kata atau leksem headphone dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan

dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(86a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan headphone digunakan untuk

mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara, sehingga penyiar

diwajibkan untuk menggunakannya disaat siaran berlangsung (sumber

dalam jaringan (online)).

(86b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak headphone digunakan untuk

mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara, sehingga penyiar

diwajibkan untuk menggunakannya disaat siaran berlangsung (sumber

dalam jaringan (online)).

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata microphone dalam contoh (87) berarti „perangkat yang digunakan

untuk merekam suara atau membuat suara Anda lebih keras saat Anda berbicara

atau bernyanyi untuk audiens‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 :

934). Kata atau leksem microphone merupakan kata asal berbahasa Inggris yang

masuk ke dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem microphone dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(87a) Dalam dunia penyiaran radio bukan microphone berfungsi sebagai alat

penerima suara penyiar yang kemudian diolah ke dalam mixer dan

disebarluaskan melalui pemancar (sumber dalam jaringan (online)).

(87b) *Dalam dunia penyiaran radio tidak microphone berfungsi sebagai

alat penerima suara penyiar yang kemudian diolah ke dalam mixer dan

disebarluaskan melalui pemancar (sumber dalam jaringan (online)).

Kata talkshow/chatshow dalam contoh (88) berarti „sebuah program televisi

atau radio dengan mengundang bintang tamu, memberi pertanyaan dan mereka

jawab dengan santai, bisa mengenai pekerjaan mereka, pendapat, atau mengenai

topik lainnya‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1525). Kata atau

leksem talkshow/chatshow merupakan kata asal berbahasa Inggris yang masuk ke

dalam kategori nomina. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengaktifkan kata

atau leksem talkshow/chatshow dengan kata bukan, tetapi tidak bisa dinegatifkan

dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(88a) Dalam dunia penyiaran radio, bukan talkshow/chatshow berupa siaran

wawancara khusus dengan sumber informasi (narasumber) di studio

tentang topik tertentu (sumber dalam jaringan (online)).

(88b) *Dalam dunia penyiaran radio, tidak talkshow/chatshow berupa siaran

wawancara khusus dengan sumber informasi (narasumber) di studio

tentang topik tertentu (sumber dalam jaringan (online)).

2.7 Bentuk Register yang Berupa Frase

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004 dan Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa frase. Peneliti

menemukan register yang berkategori frase nomina dan verba:

2.7.1 Bentuk Register yang Berupa Frase Berkategori Nomina

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004 dan Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa frase

berkategori nomina.

(89) script writer

(90) sound Bite

Frase script writer dalam contoh (89) berarti „penulis naskah siaran dan

iklan radio‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 16). Script writer merupakan frase

nomina, hal tersebut dapat dibuktikan dengan Hal tersebut dapat dibuktikan

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan mengaktifkan kata atau leksem script writer dengan kata bukan, tetapi

tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(89a) Oleh karena itu, para penyiar, reporter, dan bukan script writer harus

memahami dan menguasai kecakapan untuk melakukan siaran,

menyampaikan laporan, dan menulis naskah radio “yang baik dan

benar” (Broadcasting Journalism 2004 : 16).

(89b) * Oleh karena itu, para penyiar, reporter, dan tidak script writer harus

memahami dan menguasai kecakapan untuk melakukan siaran,

menyampaikan laporan, dan menulis naskah radio “yang baik dan

benar” (Broadcasting Journalism 2004 : 16).

Frase sound bite dalam contoh (90) merupakan „potongan rekaman

wawancara reporter yang diudarakan dalam program berita. Panjangnya sekitar 15

– 30 detik. Digunakan untuk membuat sajian berita lebih hidup dan menarik serta

memperkenalkan pendapat publik secara “asli” (Broadcasting Journalism 2004 :

150). Sound bite merupakan frasa nomina, hal tersebut dapat dibuktikan dengan

mengaktifkan kata atau leksem script writer dengan kata bukan, tetapi tidak bisa

dinegatifkan dengan kata tidak. Perhatikan pembuktian berikut ini:

(90a) Bukan sound bite. Potongan rekaman wawancara reporter yang

diudarakan dalam program berita (Broadcasting Journalism 2004 :

150).

(90b) *Tidak sound bite. Potongan rekaman wawancara reporter yang

diudarakan dalam program berita (Broadcasting Journalism 2004 :

150).

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.7.2 Bentuk Register yang Berupa Frase Berkategori Verba

Berikut beberapa contoh bentuk register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004 dan Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi

Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupa frase

berkategori verba:

(91) script reading

(92) spoken reading

(93) stay tune

(94) theatre of mind

Frase script reading dalam contoh (91), merupakan frasa verba, hal tersebut

dapat dibuktikan dengan menyisipkan kata tidak di depan frase pada kalimat

berikut:

(91a) Kedua, teknik tidak script reading. Dalam teknik ini, penyiar

melakukan siaran dengan cara membacakan naskah siaran (script)

yang sudah disusunnya sendiri atau dengan bantuan script writer

(Broadcasting Journalism 2004 : 40).

Frase spoken reading dalam contoh (92), merupakan frasa verba, hal

tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan kata tidak di depan frase pada

kalimat berikut:

(92a) Untuk mencapai hasil optimal, seorang penyiar harus mampu

mengutarakan kata demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan

naskah (tidak spoken reading) (Broadcasting Journalism 2004 : 41).

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Frase stay tune dalam contoh (93), merupakan frasa verba, hal tersebut

dapat dibuktikan dengan menyisipkan kata tidak di depan frase pada kalimat

berikut:

(93a) Mereka harus dapat “memaksa” para pendengar mau mendengarkan

dengan setia, tidak stay tune, bukan malah membuat mereka

mematikan pesawat radionya atau berpindah gelombang

(Broadcasting Journalism 2004 : 16).

Frase theatre of mind dalam contoh (94), merupakan frasa verba, hal

tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan kata tidak di depan frase pada

kalimat berikut:

(94a) Tidak theatre of mind dalam radio mencipta gambar (makes pictures)

dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara

(Broadcasting Journalism 2004 : 23).

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rangkuman Bab II

BENTUK REGISTER DALAM DUNIA PENYIARAN RADIO

Bahasa Verba Nomina Adjektiva

Kata Asal Indonesia - berita, waktu akrab,


dekat,
hangat,
murah,
sederhana
Inggris - audience, classic,
auditori, clip, fleksibel,
clock, cue,
gesture,
hybrid, jingle,
lead, lockout,
script, slug,
spot, tease,
transmisi,
wrap, zinger
Latin - antena, -
komputer
Kata Indonesia - pemancar, -
pendengar,
Berafiks selintas,
moderator,
narator, editor,
kreator,
komunikator,
komentator,
interogator,
kontinuitas,
publisitas,
universalitas,
aktualitas,
periodisitas,
pendengaran,
pengucapan,
pernapasan,
kecepatan
Inggris - reporter, -
announcer,
interviewer,
newscaster,
performer,

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

broadcaster,
mixer, linier,
Latin - - -

Kata Indonesia - - komunikatif


informatif,
Adaptasi antisipatif,
interaktif,
simpatik,
atraktif,
selektif
Inggris - - -

Latin - - -

Kata Indonesia - - -

Kependekan

Inggris MOS AC, AM, -


CHR, FM, IQ,
MC, OQ,
PPM, ROT,
SFX, STL,
TBU, Vox-
Pop, Nat
Latin - - -

Kata Indonesia - - -

Majemuk

Inggris - backsound, -
headphone,
microphone,
talkshow/chat-
show
Latin - - -

Frase Indonesia - - -

Inggris Script script writer, -


reading, sound bite
spoken
reading,
stay tune,

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

theatre of
mind
Latin - - -

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

MEDAN MAKNA REGISTER DALAM DUNIA PENYIARAN RADIO

3.1 Pengantar

Dalam bab ini dibicarakan medan makna pada register dalam dunia

penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan

(online). Peneliti menemukan hasil analisis data dengan menyebutkan medan

makna yang mencakup (i) medan makna yang berupa profesi, (ii) medan makna

yang berupa alat, (iii) medan makna yang berupa proses pelaksanaan, (iv) medan

makna yang berupa program siaran, (v) medan makna yang berupa penggunaan

teknik siaran, (vi) medan makna yang berupa karakteristik radio, (vii) medan

makna yang berupa materi siaran, (viii) medan makna yang berupa imbauan, (ix)

medan makna yang berupa kecakapan penyiar, (x) medan makna yang berupa

jenis gelombang radio, (xi) medan makna yang berupa kelengkapan siaran, (xii)

medan makna yang berupa karakteristik media massa pada radio, (xiii) medan

makna yang berupa karakteristik pendengar, (xiv) medan makna yang berupa

keunggulan radio, (xv) medan makna yang berupa kelemahan radio.

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2 Medan Makna yang Berupa Profesi

Dalam dunia penyiaran radio profesi adalah sebagai pelaku kegiatan dunia

penyiaran radio yang dilandasi pendidikan, keahlian atau keterampilan tertentu

(kbbi.kemedikbud.go.id). Peneliti menemukan 16 kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori profesi. Berikut

beberapa contoh medan makna berkategori profesi:

(95) announcer

(96) broadcaster

(97) editor

(98) interogator

(99) Interviewer

(100) komentator

(101) komunikator

(102) kreator

(103) mc

(104) moderator

(105) narator

(106) newscaster

(107) penyiar

(108) performer

(109) reporter

(110) scriptwriter

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (95) sampai (110) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

profesi.

Data (95) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi announce

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian announcer yang berarti „untuk

memberitahu orang secara resmi, terutama tentang keputusan, rencana, dan

sebagainya‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 50).

Data (96) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi broadcast

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian broadcaster yang berarti

„seseorang yang tugasnya mempresentasikan atau berbicara di program televisi

atau radio‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 178).

Data (97) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi edit

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian editor yang berarti „orang yang

mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan dalam majalah, surat

kabar, dan sebagainya; pengedit; penyunting‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (98) menunjukan medan makna yang berkategori profesi interogasi

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian interogator yang berarti

„penginterogasi‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (99) menunjukan medan makna yang berkategori profesi interview

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian interviewer yang berarti „orang

yang menanyakan sesuatu untuk kepentingan pendengarnya. Itulah sebabnya

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebelum memulai wawancara, ia perlu menjelaskan terlebih dahulu: di mana

pewawancara berada, untuk maksud apa ia berada di tempat itu, bagaimana

keadaan lokasi‟ (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 92).

Data (100) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi komentar

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian komentator yang berarti „orang

yang (pekerjaannya) mengomentari atau mengulas suatu berita dan sebagainya;

juru ulas‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (101) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi

komunikasi bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian komunikator yang

berarti „orang atau kelompok orang yang menyampaikan pesan kepada

komunikan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (102) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi kreasi

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian kreator yang „berarti „pencipta;

pencetus gagasan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (103) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi MC yang

merupakan hasil pemendekan yang menghasilkan kependekan berjenis singkatan

yang berarti Master Of Ceremony yang berarti „pembawa acara yang sekaligus

sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kelancaran suatu rangkaian

acara, karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang

akan mempengaruhi kelancaran pada saat itu‟ (Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995 : 113).

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (104) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi moderat

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian moderator yang berarti 1. „orang

yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya.‟ 2. „Pemimpin

sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau

pendiskusian masalah‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (105) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi narasi

bersufiks –or, sehingga membentuk kata jadian narator yang berarti „orang yang

bercerita; pencerita‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (106) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi newscast

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian newscaster yang berarti „penyaji

berita – membawakan acara berita, membacakan naskah berita, atau

mengantarkan laporan reporter‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 149).

Data (107) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi siar

berprefiks pe–, sehingga membentuk kata jadian penyiar yang berarti „orang yang

bertugas membawakan atau memandu acara di radio, misalnya acara berita,

pemutaran lagu pilihan, talk show, dan sebagainya‟ (Romli, 2004:31).

Data (108) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi perform

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian performer yang berarti „orang

yang tampil untuk audiens dalam sebuah pertunjukan, konser, dan sebagainya‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1089).

Data (109) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi report

bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian reporter yang berarti „orang yang

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meliput peristiwa, mengumpulkan bahan berita, dan melaporkannya kepada

publik. Tugas utamanya adalah bertanya kepada sumber berita untuk menemukan

kebenaran (fakta, data, atau keterangan) atau menggali informasi, bila perlu

“menggugat”, lalu melaporkannya‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 56).

Data (110) menunjukkan medan makna yang berkategori profesi script

write bersufiks –er, sehingga membentuk kata jadian scrpitwriter yang berarti

„penulis naskah siaran dan iklan radio‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 16).

3.3 Medan Makna yang Berupa Alat

Dalam dunia penyiaran radio menggunakan alat-alat yang digunakan untuk

berlangsungnya sebuah siaran. Alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan

sesuatu: perkakas: perabot. (kbbi.kemedikbud.go.id). Peneliti menemukan 10 kata

atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang

berkategori alat. Berikut beberapa contoh medan makna berkategori alat:

(111) antena

(112) headphone

(113) hybrid

(114) komputer

(115) microphone

(116) mixer

(117) peak programme meter

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(118) pemancar

(119) studio transmitter link

(120) telephone balancing unit

Data (111) sampai (120) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

alat.

Data (111) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Antena

berarti „kawat atau seperangkat sistem kawat untuk memancarkan atau

menangkap isyarat gelombang radio atau televisi‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). dalam

dunia penyiaran radio, sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar

atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara. Fungsi

antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu

meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas

(sumber dalam jaringan (online)).

Data (112) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Headphone

berarti „sebuah peralatan yang dipakai di telinga yang memungkinkan untuk

mendengarkan musik, radio, tanpa orang lain yang mendengarnya‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 693). Dalam dunia penyiaran radio,

headphone digunakan untuk mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara,

sehingga penyiar diwajibkan untuk menggunakan headphone disaat siaran

berlangsung.

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (113) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Hybrid dalam

berarti „sesuatu yang merupakan hasil pencampuran dua atau lebih hal yang

berbeda‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 738). Dalam dunia

penyiaran radio, hybrid adalah sebuah alat yang mengkonveksi sambungan

telepon biasa ke mixer siaran. Hal ini membuat penyiar bisa berkomunikasi secara

langsung dengan pendengar. Seorang penyiar juga harus bisa mengenali alat

tersebut, biasanya hybrid diaktifkan sebelum fader mixer digeser ke atas, hal ini

mengantisipasi adanya bunyi yang tidak diinginkan terdengar oleh pendengar

(sumber dalam jaringan (online)).

Data (114) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Komputer

berarti „alat elektronik otomatis yang dapat menghitung atau mengolah data secara

cermat menurut instruksi, dan memberikan hasil pengolahan, serta dapat

menjalankan sistem multimedia (film, musik, televisi, faksimile, dan sebagainya),

biasanya terdiri atas unit pemasukan, unit pengeluaran, unit penyimpanan, serta

unit pengontrolan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Komputer digunakan dalam dunia

penyiaran radio utk berlangsungnya sebuah program siaran dengan menjalankan

sistem multimedia seperti musik, iklan, dan digunakan dalam proses penyuntingan

naskah, musik, iklan.

Data (115) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Berarti

„perangkat yang digunakan untuk merekam suara atau membuat suara Anda lebih

keras saat Anda berbicara atau bernyanyi untuk audiens‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 934). Dalam dunia penyiaran radio Microphone

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berfungsi sebagai alat penerima suara penyiar yang kemudian diolah ke dalam

mixer dan disebarluaskan melalui pemancar.

Data (116) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Mixer dalam

berarti „alat yang digunakan untuk mencampur sinyal suara atau gambar yang

berbeda untuk menghasilkan satu suara atau gambar; seseorang yang tugasnya

mengoperasikan perangkat ini‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 :

950).

Data (117) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Peak

Programme Meter merupakan singkatan dari PPM. Peak berarti „terkuat‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1080). Programme berarti

„sesuatu yang orang lihat pada televisi atau didengar pada radio‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1172). Meter berarti „alat yang mengukur

dan mencatat jumlah listrik, gas, air dan sebagainya‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 932). Dalam dunia penyiaran radio Peak Programme Meter

merupakan sebuah alat untuk mengukur tingkat suara, biasanya mengukur output

suara tertinggi (Broadcasting Journalism, 2004 : 149).

Data (118) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Pemancar

berarti „alat untuk memancarkan; yang memancarkan‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Dalam dunia penyiaran radio, pemancar bertujuan untuk mengubah satu atau

lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang

termodulasi dalam sinyal radio frekuensi (RF) yang dimaksudkan sebagai output

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

daya yang kemudian di umpankan ke sistem antena untuk dipancarkan (sumber

dalam jaringan (online)).

Data (119) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Studio

Transmitter Link. Studio merupakan singkatan dari STL yang berarti „sebuah

ruangan di mana program radio atau televisi sedang direkam atau disiarkan‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1484). Transmitter berarti

„seperangkat peralatan yang digunakan untuk mengirim sinyal elektronik,

terutama pada sinyal radio atau televisi‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary

2010 : 1589). Link berarti „sarana komunikasi antara dua tempat‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 867). Dalam dunia penyiaran radio, STL

berguna untuk memancarkan program siaran dari studio ke pemancar dengan

lokasi yang berbeda (sumber dalam jaringan (online)).

Data (120) menunjukkan medan makna yang berkategori alat. Telephone

Balancing Unit. Telephone merupakan singkatan dari TBU yang berarti „sebuah

sistem untuk berbicara dengan orang lain melalui jarak jauh, menggunakan kabel

atau radio; mesin yang digunakan untuk berbicara dengan orang lain melalui jarak

jauh, menggunakan kabel atau radio‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary

2010 : 1535). Balancing berarti „situasi di mana berbagai hal ada dalam jumlah

yang sama, benar atau baik‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 97).

Unit berarti „mesin kecil yang memiliki fungsi tertentu atau merupakan bagian

dari mesin yang lebih besar‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 :

1630). Dalam dunia penyiaran radio, Telephone Balancing Unit merupakan

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perlengkapan khusus yang menyeimbangkan output studio dengan telepon yang

masuk (Broadcasting Journalism, 2004 : 151).

3.4 Medan Makna yang Berupa Proses Pelaksanaan

Proses pelaksanaan dilakukan agar sebuah siaran radio dapat berjalan

dengan lancar. Pelaksanaan berarti „proses, cara, perbuatan, melaksanakan,

(rancangan, keputusan, dan sebagainya‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti

menemukan sembilan kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berkategori proses pelaksanaan. Berikut beberapa

contoh medan makna berkategori proses pelaksanaan:

(121) clock

(122) cue

(123) edit

(124) in cue

(125) jurnalistik

(126) man on the street

(127) out cue

(128) record off transmission

(129) tease

Data (121) sampai (129) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

alat.

Data (121) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Clock berarti „sebuah alat untuk mengukur dan menunjukan waktu,

di dalam ruangan atau pada dinding sebuah bangunan‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 264). Dalam dunia penyiaran radio, clock berarti

skedul jam siaran dengan waktu yang tepat dalam menit dan detik bagi penyiaran

berbagai segmen acara; sebagai contoh, jam mulai “00:00- 01.30 berita”, “01:30–

02.30 spot iklan”, dan seterusnya (Broadcasting Journalism 2004 : 145).

Data (122) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Cue berarti „aksi atau peristiwa pemberian sinyal untuk melakukan

sesuatu” (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 356). Dalam dunia

penyiaran radio, cue disebut juga “Intro” atau Lead In”. (1) Pengantar tertulis

(written introduction) untuk membuka sebuah siaran berita/laporan reporter atau

acara lainnya. (2) Isyarat atau sinyal bagi penyiar atau narasumber untuk mulai

membuka suara dalam acara langsung di studio, misalnya lampu hijau atau

acungan jempol (Broadcasting Journalism 2004 : 145).

Data (123) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Edit berarti „mengubah sebuah rekaman setelah dibuat, sering

dengan cara memindahkan bagian-bagian di dalamnya‟ (Romli, 2004:146).

Data (124) menunjukan medan makna yang berkategori proses pelaksanaan.

In cue merupakan singkatan dari IQ. In berarti „dalam‟ (Oxford Advanced

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Learner’s Dictionary 2010 : 756). Cue berarti „kata-kata aksi dalam sebuah siaran

yang menjadi tanda bagi penyiar untuk melakukan sesuatu‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 356). IQ dalam dunia penyiaran radio berarti „kata-

kata pertama yang di rekam pada cut (Broadcasting Journalism, 2004:147).

Data (125) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Jurnalistik adalah „kewartawanan atau kepenulisan‟ (Romli,

2004:16).

Data (126) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Man On the Street merupakan singkatan dari MOS. Man berarti 1.

„pria dewasa‟ 2. „seorang yang berasal dari tempat yang disebutkan, pekerjaan,

atau minatnya yang berhubungan dengan hal yang disebutkan‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 901). Street berarti „bangunan berupa jalan umum di

kota yang memiliki satu arah atau dua arah‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1476). MOS dalam dunia penyiaran radio berarti „wawancara

keliling/wawancara jalanan. Wawancara dengan berbagai sumber berita secara

acak atau terpisah, namun satu sama lain mempunyai kaitan dengan suatu

peristiwa. Misalnya, peristiwa kebakaran, reporter mewawancarai dengan saksi

mata, korban, petugas pemadam kebakaran, dan lainnya (Broadcasting

Journalism, 2004:148).

Data (127) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Out Cue merupakan singkatan dari OQ. Out berarti „jauh dari dalam

suatu tempat atau benda‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1040).

Cue berarti „kata-kata aksi dalam sebuah siaran yang menjadi tanda bagi penyiar

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk melakukan sesuatu‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 356).

OQ dalam dunia penyiaran radio berarti „kata-kata terakhir yang di rekam dalam

cut’ (Broadcasting Journalism, 2004:149).

Data (128) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Record Off Transmission merupakan singkatan dari ROT. Record

berarti „potongan atau koleksi musik yang dikeluarkan dalam bentuk catatan,

rekaman pada CD, internet dan sebagainya‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 932). Off berarti „tidak menyala‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1018). Transmission berarti „tindakan atau proses lewat dari

satu orang, tempat atau benda ke benda lainnya‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1588). Dalam dunia penyiaran radio, record off transmission

digunakan untuk menunjuk setiap catatan acara siaran, bentuk lain dari

“pencatatan” item-item yang harus atau sudah disiarkan dalam program acara

(Broadcasting Journalism, 2004 : 150).

Data (129) menunjukkan medan makna yang berkategori proses

pelaksanaan. Tease berarti „kalimat singkat yang diucapkan penyiar sebelum

memutarkan spot iklan atau selingan dalam sebuah siaran berita. Dalam dunia

penyiaran radio, isi tease membantu pendengar tentang berita yang akan

disampaikan setelah pemutaran spot atau selingan (a story coming up later); tease

harus “menggoda” pendengar tanpa ada kesalahan berita yang akan disampaikan

atau tanpa menyampaikan berita itu secara keseluruhan‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 151).

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5 Medan Makna yang Berupa Jenis Program Siaran

Jenis program siaran digunakan untuk membedakan format siaran yang akan

disiarkan, biasanya jenis program siaran membedakan segmen pendengar. Peneliti

menemukan enam kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004,

Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam

jaringan (online) yang berkategori proses pelaksanaan. Berikut beberapa contoh

medan makna berkategori jenis program siaran:

(130) adult contemporary

(131) classic

(132) contemporary hit radio

(133) talkshow/chatshow

(134) voice of the people

(135) berita

Data (130) sampai (135) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

jenis program siaran.

Data (130) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Adult Contemporary merupakan singkatan dari AC. Adult berarti „orang

dewasa yang bertanggung jawab secara hukum atas tindakan mereka‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 20). Contemporary berarti „memiliki

waktu yang sama‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 316). AC dalam

dunia penyiaran radio berarti „segmen pendengar untuk kaum muda dan dewasa

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

usia 25-50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock,dan balada,

dan informasi (siaran berita)‟ (sumber dalam jaringan (online)).

Data (131) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Classic berarti „elegan, tapi simpel dan tradisional dalam gaya atau desain‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 257). Dalam dunia penyiaran

radio classic berarti program siaran radio yang menyiarkan musik klasik dan lagu-

lagu lama (nostalgia) untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35-60 tahun,

apresiasi tentang penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu

sendiri (sumber dalam jaringan (online)).

Data (132) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Contemporary Hit Radio merupakan singkatan dari CHR. Contemporary

berarti „memiliki waktu yang sama‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010

: 316). Hit berarti „mencapai suatu tempat‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 712). Radio berati „alat bagi masyarakat untuk mendengarkan

program yang disiarkan‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1207).

CHR dalam dunia penyiaran radio berarti „program siaran radio dengan segmen

pendengar remaja atau anak muda (ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru dan

lagu-lagu hits terkini (top 40) dan tips praktis sebagai informasi. (sumber dalam

jaringan (online)).

Data (133) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Talkshow/Chatshow berarti „sebuah program televisi atau radio dengan

mengundang bintang tamu, memberi pertanyaan dan mereka jawab dengan santai,

bisa mengenai pekerjaan mereka, pendapat, atau mengenai topik lainnya‟ (Oxford

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1525). Dalam dunia penyiaran radio,

Talkshow/Chatshow berupa siaran wawancara khusus dengan sumber informasi

(narasumber) di studio tentang topik tertentu. (sumber dalam jaringan (online)).

Data (134) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Voice of the People merupakan hasil pemendekan yang berjenis kontraksi

menjadi Vox pop. Voice berarti „suara yang dihasilkan melalui mulut oleh

seseorang yang sedang berbicara atau bernyanyi‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1663). People berarti „seseorang, pria, wanita, anak-anak‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1086). Vox Pop dalam dunia

penyiaran radio berarti „suara rakyat. Rangkaian komentar terhadap satu isu yang

dikumpulkan dari berbagai orang, biasanya rakyat biasa secara acak. Biasanya

digunakan dalam siaran berita ringan (feature).

Data (135) menunjukkan medan makna yang berkategori jenis program

siaran. Berita berarti „cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa

yang hangat; kabar‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

3.6 Medan Makna yang Berupa Penggunaan Teknik Siaran

Penggunaan teknik ketika siaran radio sedang berlangsung berguna untuk

kelancaran sebuah siaran. Teknik berarti „metode atau sistem mengerjakan

sesuatu‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti menemukan tiga kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

proses pelaksanaan. Berikut beberapa contoh medan makna berupa penggunaan

teknik siaran:

(136) gesture

(137) script reading

(138) spoken reading

Data (136) sampai (138) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

penggunaan teknik siaran.

Data (136) menunjukkan medan makna berupa penggunaan teknik siaran.

Gesture berarti „membuat gerakan-gerakan tubuh untuk menjelaskan maksud

sebagaimana layaknya dalam obrolan dengan teman‟ (Broadcasting Journalism

2004 : 45).

Data (137) menunjukkan medan makna berupa penggunaan teknik siaran.

Script reading terdiri dari kata script berarti 1.„teks tertulis dari sebuah

film/drama, penyiaran, percakapan, dan sebagainya‟. 2. „tulisan tangan‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1327). Reading berarti „aktivitas

membaca‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1220). Script reading

dalam dunia penyiaran radio berarti „penyiar melakukan siaran dengan cara

membacakan naskah siaran (script) yang sudah disusunnya sendiri atau dengan

bantuan script writer‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 40).

Data (138) menunjukkan medan makna berupa penggunaan teknik siaran.

Spoken reading terdiri dari kata spoken berarti 1. „melibatkan berbicara daripada

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menulis, dinyatakan dalam berbicara dan bukan tertulis‟. 2. „berbicara dangan cara

yang disebutkan‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1438). Reading

berarti „aktivitas membaca‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1220).

Spoken reading dalam dunia penyiaran radio berarti „seorang penyiar harus

mampu mengutarakan kata demi kata seolah-olah diucapkan tanpa bantuan

naskah‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 40) .

3.7 Medan Makna yang Berupa Karakteristik Radio

Karakteristik radio berfungsi untuk membedakan radio dengan media massa

lainnya. Karakteristik berarti „mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan

tertentu‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Radio memiliki karakteristik berbeda dengan

menia massa lainnya. Peneliti menemukan empat kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori karakteristik

radio. Berikut beberapa contoh medan makna berupa karakteristik radio:

(139) auditori

(140) theatre of mind

(141) transmisi

(142) pendengaran

Data (139) sampai (142) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

karakteristik radio.

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata auditori dalam contoh (139) berarti „“suara” untuk didengar,

karenanya isi siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar

tidak mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang bisa

kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 22). Dalam dunia penyiaran radio, auditori adalah bagian dari

karakteristik radio yang membedakan dengan media massa lainnya.

Data (140) menunjukkan medan makna berupa karakteristik radio. Theatre

of mind terdiri dari kata theatre berarti „pertunjukan sebagai hiburan‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1546). Mind berarti „bagian dari seseorang

yang membuat mereka mampu menyadari hal-hal, berpikir dan merasakan‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 939). Theatre of mind dalam

dunia penyiaran radio merupakan „seni memainkan imajinasi pendengar melalui

kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa

yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 23).

Data (141) menunjukkan medan makna berupa karakteristik radio.

Transmisi berarti „pengiriman (penerusan) pesan dan sebagainya dari seseorang

kepada orang (benda) lain‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Dalam dunia penyiaran radio

transmisi disebut proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar

melalui pemancaran (Broadcasting Journalism 2004 : 23).

Data (142) menunjukkan medan makna berupa karakteristik radio.

Pendengaran berarti (1) „indra untuk mendengar; telinga‟. (2) „hasil mendengar

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau mendengarkan‟. (3) „proses, cara, perbuatan mendengar(kan)‟

(kbbi.kemdikbud.go.id).

3.8 Medan Makna yang Berupa Materi Siaran

Materi siaran sangat diperlukan untuk kelancaran sebuah program siaran

radio, jika tidak ada materi siaran, program siaran radio tidak akan berjalan

dengan baik. Materi berarti „sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan,

dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya)‟. Peneliti menemukan

delapan kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

yang berkategori materi siaran. Berikut beberapa contoh medan makna berupa

materi siaran:

(143) lead

(144) lockout

(145) program

(146) script

(147) slug

(148) sound bite

(149) wrap

(150) zinger

Data (143) sampai (150) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

materi siaran.

Data (143) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Lead berarti

„menghubungkan satu objek atau tempat ke objek atau tempat lainnya‟ (Oxford

Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 843).

Data (144) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Lockout

berarti „situasi ketika pimpinan menolak pekerja memasuki tempat kerja mereka

sampai mereka menyetujui berbagai keputusan‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 874).

Data (145) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Program

berarti „urutuan perintah yang diberikan pada komputer untuk membuat fungsi

atau tugas tertentu (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (146) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Script berarti

„naskah siaran atau naskah berita yang disampaikan penyiar atau reporter‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 150).

Data (147) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Slug dalam

berarti „peluru‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1402).

Data (148) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Sound bite,

Sound berarti „sesuatu yang bisa didengar‟. (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1422). Bite berarti „untuk memiliki efek yang tidak

menyenangkan‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 137). Sound bite

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam dunia penyiaran radio merupakan „potongan rekaman wawancara reporter

yang diudarakan dalam program berita. Panjangnya sekitar 15 – 30 detik.

Digunakan untuk membuat sajian berita lebih hidup dan menarik serta

memperkenalkan pendapat publik secara “asli” (Broadcasting Journalism 2004 :

150).

Data (149) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Wrap berarti

„teks berada dalam baris baru secara otomatis saat mencapai akhir baris

sebelumnya‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1720). Dalam dunia

penyiaran radio wrap disebut juga rekaman laporan reporter. Di sini suara reporter

berawal dan berakhir, melaporkan sebuah cerita, menyiarkan beberapa aktualitas

dan mengakhiri laporannya (Broadcasting Journalism 2004 : 153).

Data (150) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Zinger berarti

„komtar lucu‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 1731). Dalam dunia

penyiaran radio, zinger disebut juga zipper, yakni berita penutup; biasanya berupa

berita ringan yang menghibur; ditempatkan pada akhir sebuah siaran berita.

Contoh: “Saudara pendengar, siaran berita kali ini kami tutup dengan sebuah

informasi ringan dari dunia satwa. Seekor harimau di Kebun Binatang Bandung,

melakukan atraksi menarik, sehingga mampu menghibur pengunjung....”

(Broadcasting Journalism 2004 : 153).

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.9 Medan Makna yang Berupa Imbauan

Imbauan dalam dunia penyiaran radio berupa permintaan atau ajakan

kepada pendengar untuk melakukan sesuatu. Imbauan berarti „panggilan;

permintaan (seruan); ajakan (kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti menemukan satu

kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

yang berkategori imbauan. Berikut contoh medan makna berupa imbauan:

(151) stay tune

Data (151) merupakan medan makna berupa kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori imbauan.

Data (151) menunjukkan medan makna berupa materi siaran. Stay tune

terdiri dari kata stay berarti „untuk terus berada di tempat tertentu, untuk jangka

waktu tertentu, tanpa bergerak menjauh‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary

2010 : 1459). Tune berarti „serangkaian nada musikal yang dimainkan dalam

urutan tertentu untuk membentuk potongan musik‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1604). Stay tune dalam dunia penyiaran radio berarti

„“memaksa” para pendengar mau mendengarkan dengan setia, bukan malah

membuat mereka mematikan pesawat radionya atau berpindah gelombang‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 16).

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.10 Medan Makna yang Berupa Kecakapan Penyiar

Kecakapan penyiar dalam dunia penyiaran radio menjadi syarat untuk

seseorang yang ingin menjadi penyiar radio. Kecakapan berarti (1) „kemampuan;

kesanggupan‟. (2) „kepandaian atau kemahiran mengerjakan sesuatu‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti menemukan 11 kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang kecakapan penyiar. Berikut

contoh medan makna berupa kecakapan penyiar:

(152) antisipatif

(153) artikulasi

(154) atraktif

(155) informatif

(156) interaktif

(157) komunikatif

(158) membaca

(159) simpatik

(160) pengucapan

(161) pernapasan

(162) kecepatan

Data (152) sampai (162) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kecakapan penyiar. Berikut beberapa contoh medan makna berupa kecakapan

penyiar:

Data (152) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Antisipatif berarti „bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan) terjadi‟

(kbbi.kemdikbud.go.id)

Data (153) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Artikulasi berarti „perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk

menghasilkan bunyi bahasa‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (154) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar. Atraktif

berarti „memiliki daya tarik yang menyenangkan. Daya tarik itu bisa pada gaya

bicara, bahasa, busana, tata rambut, asesoris, properti, dan lain sebagainya‟

(Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 119).

Data (155) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Informatif berarti „bersifat memberi informasi, bersifat menerangkan‟

(kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (156) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Interaktif berarti „bersifat saling melakukan aksi; antarhubungan; saling aktif‟

(kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (157) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Komunikatif berarti „apabila pesan yang disampaikan oleh MC kepada hadirin

mudah dipahami, mudah dicerna, mudah dimengerti maksudnya‟ (Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 128).

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (158) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Membaca berarti „melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan

melisankan atau dalam hati)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (159) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Simpatik berarti „menarik simpatik tamu-tamunya. Simpatik sifatnya psikologis.

Misalnya: suara lembut, penampilan menawan, tutur kata santun, wajah senyum,

dan seterusnya‟ (Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995 : 121).

Data (160) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Pengucapan berarti „proses, cara, perbuatan mengucapkan‟

(kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (161) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Pernapasan berarti (1) „hal bernapas: alat‟. (2) „penggunaan energi di dalam

karbohidrat oleh makhluk hidup‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Data (162) menunjukkan medan makna berupa kecakapan penyiar.

Kecepatan berarti „waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu‟

(kbbi.kemdikbud.go.id).

3.11 Medan Makna yang Berupa Jenis Gelombang Siaran Radio

Jenis gelombang siaran radio berfungsi untuk membedakan gelombang

radio yang ingin didengarkan. Gelombang dalam dunia penyiaran radio berarti

„aliran getaran suara yang bergerak dalam eter (radio)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peneliti menemukan dua kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berupa jenis gelombang radio. Berikut contoh

medan makna berupa jenis gelombang radio:

(163) amplitude modulation (AM)

(164) frequency modulation (FM)

Data (163) sampai (164) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

jenis gelombang radio. Berikut beberapa contoh medan makna berupa jenis

gelombang siaran radio:

Data (163) menunjukkan medan makna berupa jenis gelombang siaran

radio. AM merupakan pemendekan dari Amplitude Modulation. Amplitude

berarti „jarak terbesar pada gelombang, terutama suara atau gelombang radio‟

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 45). Modulation berarti

„mengubah tingkat pada gelombang suara atau sinyal radio‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 953). Dalam dunia penyiaran radio, gelombang AM

bergantung pada amplitudo spesifik untuk mendapatkan sinyal, sehingga AM

kurang bisa diandalkan dan lebih murah (sumber dalam jaringan (online)).

Data (164) menunjukkan medan makna berupa jenis gelombang siaran

radio. FM merupakan pemendekan dari Frequency Modulation. Frequency

berarti „jumlah gelombang radio pada setiap detiknya‟ (Oxford Advanced

Learner’s Dictionary 2010 : 599) Modulation berarti „mengubah tingkat pada

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gelombang suara atau sinyal radio‟ (Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010

: 953). Dalam dunia penyiaran radio, gelombang FM digunakan pada perangkat

telekomunikasi untuk mengirimkan suara tanpa noise (gangguan). Dengan sistem

FM, penyaluran musik menjadi lebih sempurna dibanding AM, di mana dapat

direproduksi suara musik yang jernih, tajam sesuai dengan aslinya (sumber dalam

jaringan (online)).

3.12 Medan Makna yang Berupa Kelengkapan Siaran

Kelengkapan siaran radio berfungsi untuk melengkapi suatu program

siaran radio agar terdengar lebih hidup. Peneliti menemukan enam kata atau

leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi

Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang

berupa jenis gkelengkapan siaran. Berikut contoh medan makna berupa

kelengkapan siaran:

(165) backsound

(166) clip

(167) jingle

(168) natural

(169) sound effect

(170) spot

Data (165) sampai (170) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelengkapan siaran. Berikut beberapa contoh medan makna berupa kelengkapan

siaran:

Data (165) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran.

Backsound berarti „alunan musik yang melatari jalannya sebuah program siaran.

Musik berirama cepat tentu saja harus diimbangi dengan bacaan yang cepat juga,

begitu pula sebaliknya. Bacan lambat harus dilatari alunan musik yang slow‟

(Broadcasting Journalism 2004 : 72).

Data (166) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran. Clip

berarti „bagian yang pendek dari sebuah film yang ditampilkan secara terpisah‟.

(Oxford Advanced Learner’s Dictionary 2010 : 264). Dalam dunia penyiaran

radio clip disebut juga Grab. Kutipan singkat suara yang dipotong dari sebuah

item pembicaraan panjang. Umumnya digunakan dalam buletin berita dan sebagai

“teaser” atau pengantar/pembuka berita ringan (Broadcasting Journalism 2004 :

145).

Data (167) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran. Jingle

berarti “bunyi” atau “sajak”. Item pendek bermaterikan suara, musik, atau

gabungan keduanya untuk memperdengarkan identitas stasiun radio

(Broadcasting Journalism 2004 : 147).

Data (168) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran. Nat

merupakan pemendekan Natural yang berarti „rekaman suara bukan ucapan

pembuat berita atau narasumber, seperti suara pesawat mendarat, musik marching

band, atau suara-suara gaduh dan gelak-tawa sekumpulan orang (crowd cheering);

kadang-kadang dikenal sebagai “suara alamiah” atau “nat sound”, khususnya

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ketika sumber datang dari alam, misalnya suara kodok, jangkrik, gemercik air,

dan sebagainya‟ (Broadcasting Journalism, 2004 : 148).

Data (179) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran. berarti

„Efek khusus atau efek suara (special effect/sound effect) dalam rekaman iklan

atau laporan reporter. Sering digunakan utamanya dalam produksi drama, tapi

dapat pula digunakan dalam acara paket berita, feature, untuk menambah “warna”

suasana‟ (Broadcasting Journalism, 2004 : 146).

Data (170) menunjukkan medan makna berupa kelengkapan siaran. Spot

berarti „bagian dari acara televisi, radio, klub atau teater yang diberikan kepada

penonton, pendengar atau jenis hiburan tertentu‟ (Oxford Advanced Learner’s

Dictionary 2010 : 1440).

3.13 Medan Makna yang Berupa Karakteristik Media Massa Pada Radio

Radio merupakan salah satu media massa, oleh karena itu radio memiliki

karakteristiknya sebagai media massa. Karakteristik berarti „mempunyai sifat khas

sesuai dengan perwatakan tertentu‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti menemukan

lima kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

yang berupakarakteristik media massa pada radio. Berikut contoh medan makna

berupa karakteristik media massa pada radio:

(171) aktualitas

(172) kontinuitas

(173) periodisitas

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(174) publisitas

(175) universalitas

Data (171) sampai (175) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

karakteristik media massa pada radio. Berikut beberapa contoh medan makna

karakteristik media massa pada radio:

Data (171) menunjukkan medan makna berupa karakteristik media massa

pada radio. Aktualitas berarti „berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan

peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan

penyampaian informasi kepada publik‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 139).

Data (172) menunjukkan medan makna berupa karakteristik media massa

pada radio. Kontinuitas berarti „ berkesinambungan atau terus menerus sesuai

dengan periode mengudara atau jadwal terbit‟ (Broadcasting Journalism 2004 :

22).

Data (173) menunjukkan medan makna berupa karakteristik media massa

pada radio. Periodisitas berarti „tetap atau berkala, misalnya harian atau

mingguan. Radio mengudara secara prodik, misalnya 19 jam setiap hari mulai

pukul 05.00 pagi hingga pukul 12.00 malam‟ (Broadcasting Journalism 2004 :

22).

Data (174) menunjukkan medan makna berupa karakteristik media massa

pada radio. Publisitas berarti „penyiaran tentang sesuatu atau seorang kepada

masyarakat luas‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (175) menunjukkan medan makna berupa karakteristik media massa

pada radio. Universalitas dalam contoh (25) berarti „keuniversalan‟

(kbbi.kemdikbud.go.id), „sifat (hal keadaan) universal; sifat umum (yang berlaku

untuk semua orang atau seluruh dunia)‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

3.14 Medan Makna yang Berupa Karakteristik Pendengar

Radio merupakan salah satu media massa, oleh karena itu radio memiliki

karakteristiknya sebagai media massa, terutama pada pendengar setianya.

Karakteristik berarti „mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Peneliti menemukan satu kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berupakarakteristik media

massa pada radio. Berikut contoh medan makna berupa karakteristik pendengar:

(176) selektif

Data (176) merupakan medan makna berupa kata atau leksem dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori karakteristik

pendengar. Berikut contoh medan makna karakteristik pendengar:

Data (176) menunjukkan medan makna berupa karakteristik pendengar.

Selektif berarti „dengan melalui seleksi atau penyaringan, mempunyai daya pilih‟

(kbbi.kemdikbud.go.id). Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau

stasiun radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “memaksa” pendengar

stay tune di gelombang yang sama setiap saat (Broadcast Journalism, 2004 : 26).

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.15 Medan Makna yang Berupa Keunggulan Radio

Radio merupakan salah satu media massa yang memiliki keunggulan.

Keunggulan berarti „keadaan (lebih) unggul;keutamaan; kepandaian (kecakapan,

kebaikan, kekuatan) yang lebih daripada yang lain (kbbi.kemdikbud.go.id).

Peneliti menemukan enam kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berupa keunggulan radio. Berikut contoh medan

makna berupa keunggulan radio:

(177) akrab

(178) dekat

(179) fleksibel

(180) hangat

(181) murah

(182) sederhana

Data (177) sampai (182) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

karakteristik pendengar. Berikut contoh medan makna berupa keunggulan radio:

Data (177) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio. Akrab

berarti „dekat dan erat (tentang persahabatan); intim‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Radio adalah yang alat yang akrab dengan pemiliknya. Anda jarang sekali duduk

dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi biasanya mendengarkan

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar tidur, dan sebagainya (Broadcast

Journalism, 2004 : 24)

Data (178) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio. Dekat

berarti „pendek, tidak jauh (jarak atau antaranya) (kbbi.kemdikbud.go.id). Suara

penyiar hadir di rumah atau dekat pendengar. Pembicaranya langsung menyentuh

aspek pribadi (Broadcast Journalism, 2004 : 24)

Data (179) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio. Fleksibel

berarti „luwes; mudah dan cepat menyesuaikan diri‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu

aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi, belajar, dan membaca koran

atau buku (Broadcast Journalism, 2004 : 25)

Data (180) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio. Hangat

berarti „Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu

memengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara

penyiar dan seringkali berpikir bahwa penyiar adalah serang teman bagi mereka

(Broadcasting Journalism 2004 : 24).

Data (181) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio. Murah

berarti „lebih rendah daripada harga yang dianggap berlaku di pasaran.

(kbbi.kemdikbud.go.id). Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau

harga pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah (Broadcasting

Journalism 2004 : 24).

Data (182) menunjukkan medan makna berupa keunggulan radio.

Sederhana berarti „tidak banyak seluk-beluknya (kesulitan dan sebagainya); tidak

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

banyak pernik; lugas‟ (kbbi.kemdikbud.go.id). Sederhana dalam dunia penyiaran

radio artinya tidak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi pengelola maupun

pendengar (Broadcasting Journalism 2004 : 24).

3.16 Medan Makna yang Berupa Kelemahan Radio

Radio merupakan salah satu media massa yang memiliki kelemahan.

Kelemahan berarti „keadaan (sifat dan sebagainya) lemah‟ (kbbi.kemdikbud.go.id).

Peneliti menemukan tiga kata atau leksem dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) yang berupa keunggulan radio. Berikut beberapa contoh

medan makna berupa kelemahan radio:

(183) linier

(184) selintas

(185) waktu

Data (183) sampai (185) merupakan medan makna berupa kata atau leksem

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang berkategori

kelemahan radio. Berikut contoh medan makna berupa kelemahan radio:

Data (183) menunjukkan medan makna berupa kelemahan radio. Linier

berarti „program yang disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang

sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat. Beda dengan suratkabar, pembaca bisa

langsung ke halaman tengah, akhir, atau langsung ke rubrik yang ia sukai‟

(Broadcast Journalism, 2004 : 26).

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Data (184) menunjukkan medan makna berupa kelemahan radio. Selintas

berarti „siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak bisa

mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa seperti pembaca koran yang bisa

mengulang bacaannya dari awal tulisan‟ (Broadcasting Journalism 2004 : 25).

Data (185) menunjukkan medan makna berupa kelemahan radio. Waktu

berarti „waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda dengan

surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas‟ (Broadcasting

Journalism 2004 : 25).

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rangkuman Bab III


MEDAN MAKNA DALAM DUNIA PENYIARAN RADIO

No. Medan Makna Contoh

1. Profesi announcer, broadcaster, editor, interogator


interviewer, komentator, komunikator, kreator,
MC, moderator, narator, newscaster, performer,
reporter, scriptwriter.

2. Alat antena, headphone, hybrid, komputer,


microphone, mixer, Peak Programme Meter,
pemancar, Studio Transmitter Link, Telephone
Balancing Unit.

3. Proses pelaksanaan clock, cue, edit, In Cue, jurnalistik , Man On


the Street, Out Cue, Record Off Transmission,
tease .

4. Program siaran Adult Contemporary, classic, Contemporary


Hit Radio, talkshow/chatshow, Voice of the
People, berita.

5. Penggunaan teknik gesture, script reading, spoken reading.


siaran

6. Karakteristik radio auditori, Theatre of Mind, transmisi,


pendengaran.

7. Materi siaran lead, lockout, program, script, slug, sound bite,


wrap, zinger.

8. Imbauan Stay tune.

9. Kecakapan penyiar antisipatif, artikulasi, atraktif, informatif,


interaktif, komunikatif, membaca, simpatik ,
pengucapan, pernapasan, kecepatan.

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Gelombang radio Amplitude Modulation (AM), Frequency


Modulation (FM)

11. Kelengkapan siaran backsound, clip, jingle, natural, sound effect,


spot.

12. Karakteristik media aktualitas, kontinuitas, periodisitas, publisitas,


massa pada radio universalitas.

13. Karakteristik Selektif.


pendengar
14. Keunggulan radio akrab, dekat, fleksibel, hangat, murah,
sederhana.

15. Kelemahan radio linier, selintas, waktu.

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada bab I dikemukakan dua masalah, yaitu (i) bentuk register dunia

penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan

(online), dan (ii) medan makna register dunia penyiaran radio dalam buku

Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio

MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online). Setelah dilakukan penelitian, dapat

ditarik kesimpulan data yang ditemukan dalam buku Broadcasting Journalism

2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber

dalam jaringan (online) 182 register, 154 register dari sumber buku, dan 28

register dari sumber dalam jaringan (online), terdapat enam bentuk register berupa

kata atau leksem dalam dunia penyiaran radio dan 15 kategori medan makna

dalam dunia penyiaran radio.

Pada bab II ditemukan bentuk register berupa kata atau leksem dunia

penyiaran radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan

Komunikasi Penyiar Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online)

meliputi: (i) bentuk register yang berupa kata asal, (ii) bentuk register yang berupa

kata berafiks, (iii) bentuk register berupa serapan yang sudah diadaptasi, (iv)

bentuk register yang berupa kependekan, (v) bentuk register berupa kata

majemuk, dan (vi) bentuk register yang berupa frase.

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada bab III ditemukan medan makna dalam register dunia penyiaran radio

dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online) yang meliputi: (i)

medan makna yang berupa profesi, (ii) medan makna yang berupa alat, (iii)

medan makna yang berupa proses pelaksanaan, (iv) medan makna yang berupa

jenis program siaran, (v) medan makna yang berupa penggunaan teknik siaran,

(vi) medan makna yang berupa karakteristik radio, (vii) medan makna yang

berupa materi siaran, (viii) medan makna yang berupa imbauan, (ix) medan

makna yang berupa kecakapan penyiar, (x) medan makna yang berupa jenis

gelombang siaran radio, (xi) medan makna yang berupa kelengkapan siaran, (xii)

medan makna yang berupa karakteristik media massa pada radio, (xiii) medan

makna yang berupa karakteristik pendengar, (xiv) medan makna yang berupa

keunggulan radio, (xv) medan makna yang berupa kelemahan radio.

Hal yang menyebabkan register itu ada karena anggota masyarakat

terkelompokkan berdasarkan pekerjaan, profesi, hoby atau kegemaran, dan

sebagainya. Anggota masyarakat membentuk suatu komunitas berdasarkan faktor-

faktor tersebut.

4.2 Saran

Penelitian ini sebatas mengkaji tentang register dalam dunia penyiaran

radio dalam buku Broadcasting Journalism 2004, Teknik dan Komunikasi Penyiar

Televisi Radio MC 1995, dan sumber dalam jaringan (online). Apabila penelitian

dalam dunia penyiaran radio lebih dalam diteliti dengan menggunakan data dari

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

buku penyiaran radio yang lain seperti Jurnalistik Radio, Mengelola Radio

Siaran, Dasar-dasar Siaran Radio, hasilnya akan melengkapi penjelasan tentang

register dalam dunia penyiran radio.

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.

Ary Indra. 2013. “Peralatan Yang Diperlukan Dalam Penyiaran Radio”.


Diunduh dari
http://nuradioindonesia.blogspot.co.id/2013/02/peralatan-yang-
diperlukan-dalam.html, pada 13 Juli 2017. Pukul 13.00 WIB.

Bari, M. Habib. 1995. Teknik dan Komunikasi Penyiar Televisi, Radio, MC.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Baryadi, I. Praptomo. 2011. Morfologi Dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta :


Gedung LPPM. Universitas Sanata Dharma.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta :


Rineka Cipta.

Erna. 2015. “Pengertian Suara dan Audio”. Diunduh dari


http://syahilla02.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-suara-dan-
audio.html, pada 13 Juli 2017. Pukul 13. 30 WIB.

Firdaus. 2010. “Sejarah Komputer”. Diunduh dari


http://dausss.blogspot.co.id/2010/10/komputer-berasal-dari-bahasa-
latin.html, pada 8 November 2017. Pukul 15.00 WIB.

Halliday, M.A.K. Rugiaya Hasan. 1992. Bahasa, Konteks, dan Teks.


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
https://kbbi.kemdikbud.go.id
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata Dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Nugraheni, Dhiyan. 2009. “ Register Kereta Api di Stasiun Jebres”. Skripsi.


Yogyakarta : Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Pateda, Mansoer. 1986. Semantik Leksikal. Flores : Nusa Indah.

Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung : Angkasa. Balai Pustaka.

Pratomo, Cahyadi Haryo. 2006. “Register Pekerja Pertambangan Batubara”.


Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Purwanto, Yohanes. 2004. “Register Aba-Aba Peraturan Militer Dasar”.


Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Romeltea. 2013. “Format Radio sebagai Acuan Program Siaran”. Diunduh


dari http://romeltea.com/format-radio-sebagai-acuan-program-siaran/,
pada 13 Juli 2017. Pukul 13.10 WIB.

Romli, Asep Syamsul M. 2004. Broadcast Journalism. Bandung : Yayasan


Nuansa Cendekia.

Singko, Sherly. 2006. “Pola-Pola Penciptaan Lingual Register Narkoba”.


Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta :


Duta Wacana University Press.

Tim penyusun. 2010. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary. United


Kingdom : Oxford University Press.

Yuan7. 2012. “Antena dan Propagasi”. Diunduh dari


https://yuan7.wordpress.com/2012/08/01/antena-dan-propagasi/, pada
8 November 2017. Pukul 14.00 WIB.

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1

Daftar Register Dalam Dunia Penyiaran Radio Berdasarkan Bentuknya

No. Register Makna

A1 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Indonesia

1. Akrab Akrab berarti „dekat dan erat


(tentang persahabatan); intim‟.
2. Berita Berita berarti „cerita atau keterangan
mengenai kejadian atau peristiwa
yang hangat; kabar‟.
3. Dekat Dekat berarti „pendek, tidak jauh
(jarak atau antaranya).
4. Hangat Hangat berarti „Paduan kata-kata,
musik, dan efek suara dalam siaran
radio mampu memengaruhi emosi
pendengar. Pendengar akan bereaksi
atas kehangatan suara penyiar dan
seringkali berpikir bahwa penyiar
adalah serang teman bagi mereka.
5. Murah Murah berarti „lebih rendah
daripada harga yang dianggap
berlaku di pasaran.
6. Pemancar Pemancar berarti alat untuk
memancarkan; yang memancarkan.
Dalam dunia penyiaran radio,
pemancar bertujuan untuk
mengubah satu atau lebih sinyal
input yang berupa frekuensi audio
(AF) menjadi gelombang
termodulasi dalam sinyal radio
frekuensi (RF) yang dimaksudkan
sebagai output daya yang kemudian
di umpankan ke sistem antena untuk
dipancarkan.
7. Sederhana Sederhana berarti „tidak banyak
seluk-beluknya (kesulitan dan
sebagainya); tidak banyak pernik;
lugas‟.
8. Waktu Waktu berarti „waktu siaran radio
relatif terbatas, hanya 24 jam sehari,
berbeda dengan surat kabar yang

148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bisa menambah jumlah halaman


dengan bebas‟.
A2 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Inggris

1. Audience Audience berarti sekelompok orang


yang berkumpul untuk menonton
atau mendengarkan (sebuah drama,
konser, pembicaraan).
2. Auditori Auditori adalah “suara” untuk
didengar, karenanya isi siaran
bersifat “sepintas lalu” dan tidak
dapat diulang. Pendengar tidak
mungkin “menoleh ke belakang”
sebagaimana pembaca koran yang
bisa kembali kepada tulisan yang
sudah dibaca atau mengulang
bacaan.
3. Classic Classic berarti elegan, tapi simpel
dan tradisional dalam gaya atau
desain. Dalam dunia penyiaran radio
classic berarti program siaran radio
yang menyiarkan musik klasik dan
lagu-lagu lama (nostalgia) untuk
kalangan dewasa dan tua, berusia 35-
60 tahun, apresiasi tentang penyanyi
dan lirik lagu biasanya lebih penting
dari lagunya itu sendiri.
4. Clip Clip berarti bagian yang pendek dari
sebuah film yang ditampilkan secara
terpisah. Dalam dunia penyiaran
radio clip disebut juga Grab.
Kutipan singkat suara yang dipotong
dari sebuah item pembicaraan
panjang. Umumnya digunakan
dalam buletin berita dan sebagai
“teaser” atau pengantar/pembuka
berita ringan.
5. Clock Clock sebuah alat untuk mengukur
dan menunjukan waktu, di dalam
ruangan atau pada dinding sebuah
bangunan. Dalam dunia penyiaran
radio, clock berarti skedul jam
siaran dengan waktu yang tepat
dalam menit dan detik bagi
penyiaran berbagai segmen acara.
6. Cue Cue berarti aksi atau peristiwa

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pemberian sinyal untuk melakukan


sesuatu. Dalam dunia penyiaran
radio, cue disebut juga “Intro” atau
Lead In”. (1) Pengantar tertulis
(written introduction) untuk
membuka sebuah siaran
berita/laporan reporter atau acara
lainnya. (2) Isyarat atau sinyal bagi
penyiar atau narasumber untuk mulai
membuka suara dalam acara
langsung di studio, misalnya lampu
hijau atau acungan jempol.
7. Fleksibel Fleksibel berarti „luwes; mudah dan
cepat menyesuaikan diri‟.
8. Gesture Gesture berarti membuat gerakan-
gerakan tubuh untuk menjelaskan
maksud sebagaimana layaknya
dalam obrolan dengan teman.
9. Hybrid Hybrid berarti sesuatu yang
merupakan hasil pencampuran dua
atau lebih hal yang berbeda. Dalam
dunia penyiaran radio, hybrid adalah
sebuah alat yang mengkonveksi
sambungan telepon biasa ke mixer
siaran. Hal ini membuat penyiar bisa
berkomunikasi secara langsung
dengan pendengar.
10. Jingle Jingle berarti “bunyi” atau “sajak”.
Item pendek bermaterikan suara,
musik, atau gabungan keduanya
untuk memperdengarkan identitas
stasiun radio. Dapat merupakan alat
beriklan (advertising tool). Biasanya
disiarkan sebagai tune pembuka-
penutup acara, peralihan program ke
program lain, atau sebelum dan
sesudah siaran iklan.
11. Lead Lead berarti menghubungkan satu
objek atau tempat ke objek atau
tempat lainnya. Dalam dunia
penyiaran radio, lead adalah kalimat
pertama sebuah susunan berita (news
story) yang secara ringkas
mengemukakan fakta terpenting
sebuah peristiwa dan merupakan
pengantar menuju rincian peristiwa

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang disampaikan pada kalimat


berikutnya.
12. Lockout Lockout adalah kata-kata terakhir
dari laporan yang disampaikan
reporter-penyebutan nama dan nama
stasiun radio atau frekwensi.
13. Script Script berarti naskah siaran atau
naskah berita yang disampaikan
penyiar atau reporter.
14. Slug Slug disebut judul naskah. Kata atau
kalimat pendek yang menunjukkan
isi naskah untuk rujukan bagi
penyiar agar mengetahui secara
langsung materi atau tema naskah.
15. Spot Spot berarti bagian dari acara
televisi, radio, klub atau teater yang
diberikan kepada penonton,
pendengar atau jenis hiburan
tertentu. Spot berarti rekaman iklan
komersial – recorded commercial
advertisement. Disebut juga “spot
iklan”.
16. Tease Tease berarti „kalimat singkat yang
diucapkan penyiar sebelum
memutarkan spot iklan atau selingan
dalam sebuah siaran berita. Dalam
dunia penyiaran radio, isi tease
membantu pendengar tentang berita
yang akan disampaikan setelah
pemutaran spot atau selingan (a story
coming up later); tease harus
“menggoda” pendengar tanpa ada
kesalahan berita yang akan
disampaikan atau tanpa
menyampaikan berita itu secara
keseluruhan.
17. Transmisi Transmisi berarti „pengiriman
(penerusan) pesan dan sebagainya
dari seseorang kepada orang (benda)
lain.
18. Wrap Wrap disebut juga rekaman laporan
reporter. Di sini suara reporter
berawal dan berakhir, melaporkan
sebuah cerita, menyiarkan beberapa
aktualitas dan mengakhiri
laporannya.

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Zinger Zinger dalam dunia penyiaran radio


disebut juga zipper, yakni berita
penutup; biasanya berupa berita
ringan yang menghibur; ditempatkan
pada akhir sebuah siaran berita.
A3 Bentuk Register yang Berupa Kata Asal Berbahasa Latin

1. Antena Antena berarti kawat atau


seperangkat sistem kawat untuk
memancarkan atau menangkap
isyarat gelombang radio atau televisi.
Dalam dunia penyiaran radio, sebuah
antena adalah bagian vital dari suatu
pemancar atau penerima yang
berfungsi untuk menyalurkan sinyal
radio ke udara. Fungsi antena adalah
untuk mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (pelepasan energi
elektromagnetik ke udara atau ruang
bebas.
2. Komputer Komputer berarti „alat elektronik
otomatis yang dapat menghitung
atau mengolah data secara cermat
menurut instruksi, dan memberikan
hasil pengolahan, serta dapat
menjalankan sistem multimedia
(film, musik, televisi, faksimile, dan
sebagainya), biasanya terdiri atas
unit pemasukan, unit pengeluaran,
unit penyimpanan, serta unit
pengontrolan.
B1. Bentuk Register yang Berupa Kata Berafiks Berbahasa Indonesia

1. Aktualitas Aktualitas berarti „berisi hal-hal


baru, seperti informasi atau laporan
peristiwa terbaru, tips baru, dan
sebagainya. Aktualitas juga berarti
kecepatan penyampaian informasi
kepada publik‟.
2. Editor Editor adalah orang yang mengedit
naskah tulisan atau karangan yang
akan diterbitkan dalam majalah,
surat kabar, dan sebagainya;
pengedit; penyunting.

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kecepatan Kecepatan berarti „waktu yang


digunakan untuk menempuh jarak
tertentu‟. Intonasi.
4. Komentator Komentator adalah penyiar yang
bertugas memberikan komentar atas
sesuatu yang sudah, tengah atau akan
terjadi.
5. Komunikator Komunikator berarti „orang atau
kelompok orang yang
menyampaikan pesan kepada
komunikan‟.
6. Kontinuitas Kontinuitas, berarti „
berkesinambungan atau terus
menerus sesuai dengan periode
mengudara atau jadwal terbit‟
7. Kreator Kreator berarti „pencipta; pencetus
gagasan.
8. Membaca Membaca berarti melihat serta
memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan melisankan atau dalam hati).
9. Moderator Moderator berarti 1. „orang yang
bertindak sebagai penengah (hakim,
wasit, dan sebagainya.‟ 2.
„Pemimpin sidang (rapat, diskusi)
yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian
masalah‟.
10. Narator Narator berarti „orang yang
bercerita; pencerita‟.
11. Pemancar Pemancar berarti „alat untuk
memancarkan; yang memancarkan‟.
Dalam dunia penyiaran radio,
pemancar bertujuan untuk mengubah
satu atau lebih sinyal input yang
berupa frekuensi audio (AF) menjadi
gelombang termodulasi dalam sinyal
radio frekuensi (RF) yang
dimaksudkan sebagai output daya
yang kemudian di umpankan ke
sistem antena untuk dipancarkan.
12. Pendengar Pendengar berarti individu-
individu, bukan tim atau organisasi.
Karenanya, komunikasi yang
berlangsung bersifat interpersonal
(antarpribadi), yakni penyiar dengan
pendengar, dengan gaya “ngobrol”.

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penyiar harus membayangkan


seolah-olah sedang berbicara kepada
satu orang saat siaran.
13. Pendengaran Pendengaran berarti (1) „indra
untuk mendengar; telinga‟. (2) „hasil
mendengar atau mendengarkan‟. (3)
„proses, cara, perbuatan
mendengar(kan)‟.
14. Pengucapan Pengucapan berarti „proses, cara,
perbuatan mengucapkan‟.
15. Penyiar Penyiar berarti „orang yang bertugas
membawakan atau memandu acara
di radio, misalnya acara berita,
pemutaran lagu pilihan, talk show,
dan sebagainya‟.
16. Periodisitas Periodisitas berarti „tetap atau
berkala, misalnya harian atau
mingguan.
17. Pernapasan Pernapasan berarti (1) „hal
bernapas: alat‟. (2) „penggunaan
energi di dalam karbohidrat oleh
makhluk hidup‟.
18. Publisitas Publisitas berarti „penyiaran tentang
sesuatu atau seorang kepada
masyarakat luas‟.
19. Selintas Selintas berarti „siaran radio cepat
hilang dan gampang dilupakan.
Pendengar tidak bisa mengulang apa
yang didengarnya, tidak bisa seperti
pembaca koran yang bisa mengulang
bacaannya dari awal tulisan‟.
20. Universalitas Universalitas berarti
„keuniversalan‟. „Sifat (hal keadaan)
universal; sifat umum (yang berlaku
untuk semua orang atau seluruh
dunia)‟.
B2. Bentuk Register yang Berupa Kata Berafiks Berbahasa Inggris

1. Announcer Announcer dalam dunia penyiaran


radio adalah orang yang bertugas
membawakan atau memandu acara
di radio, misalnya acara berita,
pemutaran lagu pilihan, talkshow,
dan sebagainya.
2. Broadcaster Broadcaster berarti „seseorang yang

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tugasnya mempresentasikan atau


berbicara di program televisi atau
radio‟.
3. Interogator Interogator berarti „penginterogasi‟.
4. Interviewer Interviewer dalam dunia penyiaran
radio adalah orang yang menanyakan
sesuatu untuk kepentingan
pendengarnya. Itulah sebabnya
sebelum memulai wawancara, ia
perlu menjelaskan terlebih dahulu: di
mana pewawancara berada, untuk
maksud apa ia berada di tempat itu,
bagaimana keadaan lokasi.
5. Linier Linier berarti „terletak pada suatu
garis lurus‟.
6. Mixer Mixer berarti „alat yang digunakan
untuk mencampur sinyal suara atau
gambar yang berbeda untuk
menghasilkan satu suara atau
gambar; seseorang yang tugasnya
mengoperasikan perangkat ini‟.
7. Newscaster Newscaster dalam dunia penyiaran
radio adalah penyaji berita –
membawakan acara berita,
membacakan naskah berita, atau
mengantarkan laporan reporter.
8. Performer Performer berarti orang yang tampil
untuk audiens dalam sebuah
pertunjukan, konser, dan
sebagainya‟.
9. Reporter Reporter dalam dunia penyiaran
berarti orang yang meliput peristiwa,
mengumpulkan bahan berita, dan
melaporkannya kepada publik.
Tugas utamanya adalah bertanya
kepada sumber berita untuk
menemukan kebenaran (fakta, data,
atau keterangan) atau menggali
informasi, bila perlu “menggugat”,
lalu melaporkannya.
C. Bentuk Register Berupa Serapan yang Sudah Diadaptasi

1 Antisipatif Antisipatif 1. „perhitungan tentang


. hal-hal yang akan (belum) terjadi;
bayangan; ramalan‟, 2. „penyesuaian

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mental terhadap peristiwa yang akan


terjadi‟.
2. Atraktif Atraktif adalah memiliki daya tarik
yang menyenangkan. Daya tarik itu
bisa pada gaya bicara, bahasa,
busana, tata rambut, asesoris,
properti, dan lain sebagainya.
3. Informatif Informatif 1. „penerangan‟, 2.
„pemberitahuan; kabar atau berita
tentang sesuatu‟, 3. „keseluruhan
makna yang menunjang amanat yang
terlihat dalam bagian-bagian amanat
itu‟.
4. Interaktif Interaksi berarti hal saling
melakukan aksi, berhubungan,
memengaruhi; antarhubungan‟.
5. Komunikatif Komunikatif adalah apabila pesan
yang disampaikan oleh MC kepada
hadirin mudah dipahami, mudah
dicerna, mudah dimengerti
maksudnya.
6. Selektif Selektif berarti „dengan melalui
seleksi atau penyaringan,
mempunyai daya pilih‟.
7. Simpatik Simpatik adalah menarik simpatik
tamu-tamunya. Kalau atraktif
sifatnya fisik, maka simpatik sifatnya
psikologis. Misalnya: suara lembut,
penampilan menawan, tutur kata
santun, wajah senyum, dan
seterusnya.
D. Bentuk Register yang Berupa Kependekan Berbahasa Inggris

1. AC (Adult Contemporary) AC berarti segmen pendengar untuk


kaum muda dan dewasa usia 25-50
tahun, berdaya beli tinggi, musik pop
masa kini, softrock, dan balada, dan
informasi (siaran berita).
2. AM (Amplitude Modulation) AM dalam dunia penyiaran radio
merupakan gelombang yang
bergantung pada amplitudo spesifik
untuk mendapatkan sinyal, sehingga
AM kurang bisa diandalkan dan

156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lebih murah.
3. CHR (Contemporary Hit CHR berarti program siaran radio
Radio) dengan segmen pendengar remaja
atau anak muda (ABG), usia 12-20
tahun, lagu-lagu terbaru dan lagu-
lagu hits terkini (top 40) dan tips
praktis sebagai informasi.
4. FM (Frequency FM dalam dunia penyiaran radio
Modulation) merupakan gelombang yang
digunakan pada perangkat
telekomunikasi untuk mengirimkan
suara tanpa noise (gangguan).
Dengan sistem FM, penyaluran
musik menjadi lebih sempurna
dibanding AM, di mana dapat
direproduksi suara musik yang
jernih, tajam sesuai dengan aslinya.
5. IQ (In Cue) IQ dalam dunia penyiaran radio
berarti „kata-kata pertama yang di
rekam pada cut.
6. MC (Master of Ceremony) MC berarti pembawa acara yang
sekaligus sebagai orang yang paling
bertanggung jawab atas kelancaran
suatu rangkaian acara.
7. MOS (Man On the Street) MOS berarti wawancara keliling
atau wawancara jalanan. Wawancara
dengan berbagai sumber berita
secara acak atau terpisah, namun
satu sama lain mempunyai kaitan
dengan suatu peristiwa. Misalnya,
peristiwa kebakaran, reporter
mewawancarai dengan saksi mata,
korban, petugas pemadam
kebakaran, dan lainnya.
8. Nat (Natural) Nat yang berarti rekaman suara
bukan ucapan pembuat berita atau
narasumber, seperti suara pesawat
mendarat, musik marching band,
atau suara-suara gaduh dan gelak-
tawa sekumpulan orang (crowd
cheering); kadang-kadang dikenal
sebagai “suara alamiah” atau “nat
sound”, khususnya ketika sumber
datang dari alam, misalnya suara

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kodok, jangkrik, gemercik air, dan


sebagainya.
9. OQ (Out Cue) OQ dalam dunia penyiaran radio
berarti kata-kata terakhir yang di
rekam dalam cut.
10. PPM (Peak Programme PPM dalam dunia penyiaran radio
Meter) merupakan sebuah alat untuk
mengukur tingkat suara, biasanya
mengukur output suara tertinggi.
11. ROT (Record Off ROT dalam dunia penyiaran radio
Transmission) digunakan untuk menunjuk setiap
catatan acara siaran, bentuk lain dari
“pencatatan” item-item yang harus
atau sudah disiarkan dalam program
acara.
12. SFX (Sound Effect) SFX adalah efek khusus atau efek
suara dalam rekaman iklan atau
laporan reporter. Sering digunakan
utamanya dalam produksi drama,
tapi dapat pula digunakan dalam
acara paket berita, feature, untuk
menambah “warna” suasana.
13. STL (Studio Transmitter STL dalam dunia penyiaran radio
Link) berguna untuk memancarkan
program siaran dari studio ke
pemancar dengan lokasi yang
berbeda.
14. TBU (Telephone Balancing TBU merupakan perlengkapan
Unit) khusus yang menyeimbangkan
output studio dengan telepon yang
masuk.
15. Vox Pop (Voice of the Vox Pop dalam dunia penyiaran
People) radio berarti suara rakyat. Rangkaian
komentar terhadap satu isu yang
dikumpulkan dari berbagai orang,
biasanya rakyat biasa secara acak.
E. Bentuk Register yang Berupa Kata Majemuk Berbahasa Inggris

1. Backsound Backsound berarti alunan musik


yang melatari jalannya sebuah
program siaran. Musik berirama
cepat tentu saja harus diimbangi
dengan bacaan yang cepat juga,

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

begitu pula sebaliknya. Bacan lambat


harus dilatari alunan musik yang
slow.
2. Headphone Headphone berarti sebuah peralatan
yang dipakai di telinga yang
memungkinkan untuk mendengarkan
musik, radio, tanpa orang lain yang
mendengarnya.
3. Microphone Microphone adalah perangkat yang
digunakan untuk merekam suara atau
membuat suara Anda lebih keras saat
Anda berbicara atau bernyanyi untuk
audiens.
4. Talkshow/Chatshow Talkshow/Chatshow berarti sebuah
program televisi atau radio dengan
mengundang bintang tamu, memberi
pertanyaan dan mereka jawab
dengan santai, bisa mengenai
pekerjaan mereka, pendapat, atau
mengenai topik lainnya. Dalam
dunia penyiaran radio,
Talkshow/Chatshow berupa siaran
wawancara khusus dengan sumber
informasi (narasumber) di studio
tentang topik tertentu.
F. Bentuk Register yang Berupa Frase Berbahasa Inggris

1. Script reading Script reading dalam dunia


penyiaran radio berarti penyiar
melakukan siaran dengan cara
membacakan naskah siaran (script)
yang sudah disusunnya sendiri atau
dengan bantuan script writer.

2. Script writer Script writer dalam dunia penyiaran


radio berarti penulis naskah siaran
dan iklan radio.
3. Sound bite Sound bite dalam dunia penyiaran
radio merupakan potongan rekaman
wawancara reporter yang diudarakan
dalam program berita. Panjangnya
sekitar 15 – 30 detik. Digunakan
untuk membuat sajian berita lebih
hidup dan menarik serta
memperkenalkan pendapat publik

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

secara “asli”.
4. Spoken reading Spoken reading dalam dunia
penyiaran radio berarti seorang
penyiar harus mampu mengutarakan
kata demi kata seolah-olah
diucapkan tanpa bantuan naskah.
5. Stay tune Stay tune dalam dunia penyiaran
radio berarti “memaksa” para
pendengar mau mendengarkan
dengan setia, bukan malah membuat
mereka mematikan pesawat radionya
atau berpindah gelombang.
6. Theatre of mind Theatre of mind dalam dunia
penyiaran radio merupakan seni
memainkan imajinasi pendengar
melalui kata dan suara. Pendengar
hanya bisa membayangkan dalam
imajinasinya apa yang dikemukakan
penyiar, bahkan tentang sosok
penyiarnya sendiri.

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2

Daftar Register Dalam Dunia Penyiaran Radio Berdasarkan

Medan Makna

No. Register Makna

A. Medan Makna yang Berupa Profesi

1. Announcer Announcer dalam dunia penyiaran radio


adalah orang yang bertugas membawakan
atau memandu acara di radio, misalnya
acara berita, pemutaran lagu pilihan,
talkshow, dan sebagainya.
2. Audience Audience berarti sekelompok orang yang
berkumpul untuk menonton atau
mendengarkan (sebuah drama, konser,
pembicaraan). Audience dalam dunia
penyiaran radio merupakan salah satu
syarat berkembangnya sebuah siaran.
3. Broadcaster Broadcaster berarti „seseorang yang
tugasnya mempresentasikan atau berbicara
di program televisi atau radio‟.
4. Editor Editor adalah orang yang mengedit naskah
tulisan atau karangan yang akan diterbitkan
dalam majalah, surat kabar, dan
sebagainya; pengedit; penyunting.
5. Interogator Interogator berarti „penginterogasi‟.
6. Interviewer Interviewer dalam dunia penyiaran radio
adalah orang yang menanyakan sesuatu
untuk kepentingan pendengarnya. Itulah
sebabnya sebelum memulai wawancara, ia
perlu menjelaskan terlebih dahulu: di mana
pewawancara berada, untuk maksud apa ia
berada di tempat itu, bagaimana keadaan
lokasi.
7. Komentator Komentator adalah penyiar yang bertugas
memberikan komentar atas sesuatu yang
sudah, tengah atau akan terjadi.
8. Komunikator Komunikator berarti „orang atau kelompok
orang yang menyampaikan pesan kepada
komunikan‟.

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Kreator Kreator berarti „pencipta; pencetus


gagasan.
10. MC MC dalam dunia penyiaran radio berarti
pembawa acara yang sekaligus sebagai
orang yang paling bertanggung jawab atas
kelancaran suatu rangkaian acara, karena
itu, seorang MC harus benar-benar
menguasai seluruh aspek yang akan
mempengaruhi kelancaran pada saat itu.
11. Moderator Moderator berarti 1. „orang yang bertindak
sebagai penengah (hakim, wasit, dan
sebagainya.‟ 2. „Pemimpin sidang (rapat,
diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah‟.
12. Narator Narator berarti „orang yang bercerita;
pencerita‟.
13. Newscaster Newscaster dalam dunia penyiaran radio
adalah penyaji berita – membawakan acara
berita, membacakan naskah berita, atau
mengantarkan laporan reporter.
14. Penyiar Penyiar adalah orang yang bertugas
membawakan atau memandu acara di
radio, misalnya acara berita, pemutaran
lagu pilihan, talk show, dan sebagainya.
15. Performer Performer berarti orang yang tampil untuk
audiens dalam sebuah pertunjukan, konser,
dan sebagainya‟.
16. Reporter Reporter dalam dunia penyiaran berarti
orang yang meliput peristiwa,
mengumpulkan bahan berita, dan
melaporkannya kepada publik. Tugas
utamanya adalah bertanya kepada sumber
berita untuk menemukan kebenaran (fakta,
data, atau keterangan) atau menggali
informasi, bila perlu “menggugat”, lalu
melaporkannya.
17. Script writer Script writer dalam dunia penyiaran radio
berarti penulis naskah siaran dan iklan
radio.
B. Medan Makna yang Berupa Alat

1. Antena Antena berarti kawat atau seperangkat


sistem kawat untuk memancarkan atau
menangkap isyarat gelombang radio atau
televisi. Dalam dunia penyiaran radio,
sebuah antena adalah bagian vital dari

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suatu pemancar atau penerima yang


berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio
ke udara. Fungsi antena adalah untuk
mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya
(pelepasan energi elektromagnetik ke
udara atau ruang bebas.
2. Headphone Headphone berarti sebuah peralatan yang
dipakai di telinga yang memungkinkan
untuk mendengarkan musik, radio, tanpa
orang lain yang mendengarnya.
3. Hybrid Hybrid berarti sesuatu yang merupakan
hasil pencampuran dua atau lebih hal yang
berbeda. Dalam dunia penyiaran radio,
hybrid adalah sebuah alat yang
mengkonveksi sambungan telepon biasa ke
mixer siaran. Hal ini membuat penyiar bisa
berkomunikasi secara langsung dengan
pendengar.
4. Komputer Komputer berarti „alat elektronik otomatis
yang dapat menghitung atau mengolah data
secara cermat menurut instruksi, dan
memberikan hasil pengolahan, serta dapat
menjalankan sistem multimedia (film,
musik, televisi, faksimile, dan sebagainya),
biasanya terdiri atas unit pemasukan, unit
pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit
pengontrolan.
5. Microphone Microphone adalah perangkat yang
digunakan untuk merekam suara atau
membuat suara Anda lebih keras saat Anda
berbicara atau bernyanyi untuk audiens.
6. Mixer Mixer berarti „alat yang digunakan untuk
mencampur sinyal suara atau gambar yang
berbeda untuk menghasilkan satu suara
atau gambar; seseorang yang tugasnya
mengoperasikan perangkat ini‟.
7. Pemancar Pemancar berarti alat untuk
memancarkan; yang memancarkan. Dalam
dunia penyiaran radio, pemancar bertujuan
untuk mengubah satu atau lebih sinyal
input yang berupa frekuensi audio (AF)
menjadi gelombang termodulasi dalam
sinyal radio frekuensi (RF) yang
dimaksudkan sebagai output daya yang
kemudian di umpankan ke sistem antena

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk dipancarkan.
8. PPM (Peak PPM dalam dunia penyiaran radio
Programme Meter) merupakan sebuah alat untuk mengukur
tingkat suara, biasanya mengukur output
suara tertinggi.
9. STL (Studio STL dalam dunia penyiaran radio berguna
Transmitter Link) untuk memancarkan program siaran dari
studio ke pemancar dengan lokasi yang
berbeda.
10. TBU (Telephone TBU merupakan perlengkapan khusus
Balancing Unit) yang menyeimbangkan output studio
dengan telepon yang masuk.
C. Medan Makna yang Berupa Proses Pelaksanaan

1. Clock Clock sebuah alat untuk mengukur dan


menunjukan waktu, di dalam ruangan atau
pada dinding sebuah bangunan. Dalam
dunia penyiaran radio, clock berarti skedul
jam siaran dengan waktu yang tepat dalam
menit dan detik bagi penyiaran berbagai
segmen acara.
2. Cue Cue berarti aksi atau peristiwa pemberian
sinyal untuk melakukan sesuatu. Dalam
dunia penyiaran radio, cue disebut juga
“Intro” atau Lead In”. (1) Pengantar
tertulis (written introduction) untuk
membuka sebuah siaran berita/laporan
reporter atau acara lainnya. (2) Isyarat atau
sinyal bagi penyiar atau narasumber untuk
mulai membuka suara dalam acara
langsung di studio, misalnya lampu hijau
atau acungan jempol.
3. Edit Edit bermakna mengubah sebuah rekaman
setelah dibuat, sering dengan cara
memindahkan bagian-bagian di dalamnya.
4. IQ (In Cue) IQ dalam dunia penyiaran radio berarti
„kata-kata pertama yang di rekam pada cut.
5. Jurnalistik Jurnalistik adalah kewartawanan atau
kepenulisan.
6. MOS (Man On the MOS berarti wawancara keliling atau
Street) wawancara jalanan. Wawancara dengan
berbagai sumber berita secara acak atau
terpisah, namun satu sama lain mempunyai
kaitan dengan suatu peristiwa. Misalnya,

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

peristiwa kebakaran, reporter


mewawancarai dengan saksi mata, korban,
petugas pemadam kebakaran, dan lainnya.
7. OQ (Out Cue) OQ dalam dunia penyiaran radio berarti
kata-kata terakhir yang di rekam dalam cut.
8. ROT (Record Off ROT dalam dunia penyiaran radio
Transmission) digunakan untuk menunjuk setiap catatan
acara siaran, bentuk lain dari “pencatatan”
item-item yang harus atau sudah disiarkan
dalam program acara.
9. Tease Tease berarti „kalimat singkat yang
diucapkan penyiar sebelum memutarkan
spot iklan atau selingan dalam sebuah
siaran berita. Dalam dunia penyiaran radio,
isi tease membantu pendengar tentang
berita yang akan disampaikan setelah
pemutaran spot atau selingan (a story
coming up later); tease harus “menggoda”
pendengar tanpa ada kesalahan berita yang
akan disampaikan atau tanpa
menyampaikan berita itu secara
keseluruhan.
D. Medan Makna yang Berupa Jenis Program Siaran

1. AC (Adult AC berarti segmen pendengar untuk kaum


Contemporary) muda dan dewasa usia 25-50 tahun,
berdaya beli tinggi, musik pop masa kini,
softrock, dan balada, dan informasi (siaran
berita).
2. Berita Berita berarti „cerita atau keterangan
mengenai kejadian atau peristiwa yang
hangat; kabar‟.
3. CHR (Contemporary CHR berarti program siaran radio dengan
Hit Radio) segmen pendengar remaja atau anak muda
(ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru
dan lagu-lagu hits terkini (top 40) dan tips
praktis sebagai informasi.
4. Classic Classic berarti elegan, tapi simpel dan
tradisional dalam gaya atau desain. Dalam
dunia penyiaran radio classic berarti
program siaran radio yang menyiarkan
musik klasik dan lagu-lagu lama
(nostalgia) untuk kalangan dewasa dan tua,
berusia 35-60 tahun, apresiasi tentang

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih


penting dari lagunya itu sendiri.
5. Talkshow/Chatshow Talkshow/Chatshow berarti sebuah
program televisi atau radio dengan
mengundang bintang tamu, memberi
pertanyaan dan mereka jawab dengan
santai, bisa mengenai pekerjaan mereka,
pendapat, atau mengenai topik lainnya.
Dalam dunia penyiaran radio,
Talkshow/Chatshow berupa siaran
wawancara khusus dengan sumber
informasi (narasumber) di studio tentang
topik tertentu.
6. Vox Pop (Voice of the Vox Pop dalam dunia penyiaran radio
People) berarti suara rakyat. Rangkaian komentar
terhadap satu isu yang dikumpulkan dari
berbagai orang, biasanya rakyat biasa
secara acak.
E. Medan Makna yang Berupa Penggunaan Teknik Siaran

1. Gesture Gesture berarti membuat gerakan-gerakan


tubuh untuk menjelaskan maksud
sebagaimana layaknya dalam obrolan
dengan teman.
2. Script reading Script reading dalam dunia penyiaran
radio berarti penyiar melakukan siaran
dengan cara membacakan naskah siaran
(script) yang sudah disusunnya sendiri atau
dengan bantuan script writer.

3. Spoken reading Spoken reading dalam dunia penyiaran


radio berarti seorang penyiar harus mampu
mengutarakan kata demi kata seolah-olah
diucapkan tanpa bantuan naskah.
F. Medan Makna yang Berupa Karakteristik Radio

1. Auditori Auditori adalah “suara” untuk didengar,


karenanya isi siaran bersifat “sepintas lalu”
dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak
mungkin “menoleh ke belakang”
sebagaimana pembaca koran yang bisa
kembali kepada tulisan yang sudah dibaca
atau mengulang bacaan.
2. Pendengaran Pendengaran berarti (1) „indra untuk

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mendengar; telinga‟. (2) „hasil mendengar


atau mendengarkan‟. (3) „proses, cara,
perbuatan mendengar(kan)‟.
3. Theatre of mind Theatre of mind dalam dunia penyiaran
radio merupakan seni memainkan
imajinasi pendengar melalui kata dan
suara. Pendengar hanya bisa
membayangkan dalam imajinasinya apa
yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang
sosok penyiarnya sendiri.
4. Transmisi Transmisi berarti „pengiriman (penerusan)
pesan dan sebagainya dari seseorang
kepada orang (benda) lain.
G. Medan Makna yang Berupa Materi Siaran

1. Lead Lead berarti menghubungkan satu objek


atau tempat ke objek atau tempat lainnya.
Dalam dunia penyiaran radio, lead adalah
kalimat pertama sebuah susunan berita
(news story) yang secara ringkas
mengemukakan fakta terpenting sebuah
peristiwa dan merupakan pengantar
menuju rincian peristiwa yang
disampaikan pada kalimat berikutnya.
2. Lockout Lockout adalah kata-kata terakhir dari
laporan yang disampaikan reporter-
penyebutan nama dan nama stasiun radio
atau frekwensi.
3. Program Program rancangan mengenai asas-asas
serta dengan usaha-usaha (dalam
ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang
akan dijalankan.
4. Script Script berarti naskah siaran atau naskah
berita yang disampaikan penyiar atau
reporter.
5. Slug Slug disebut judul naskah. Kata atau
kalimat pendek yang menunjukkan isi
naskah untuk rujukan bagi penyiar agar
mengetahui secara langsung materi atau
tema naskah.
6. Sound bite Sound bite dalam dunia penyiaran radio
merupakan potongan rekaman wawancara
reporter yang diudarakan dalam program
berita. Panjangnya sekitar 15 – 30 detik.
Digunakan untuk membuat sajian berita

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lebih hidup dan menarik serta


memperkenalkan pendapat publik secara
“asli”.
7. Wrap Wrap disebut juga rekaman laporan
reporter. Di sini suara reporter berawal dan
berakhir, melaporkan sebuah cerita,
menyiarkan beberapa aktualitas dan
mengakhiri laporannya.
8. Zinger Zinger dalam dunia penyiaran radio
disebut juga zipper, yakni berita penutup;
biasanya berupa berita ringan yang
menghibur; ditempatkan pada akhir sebuah
siaran berita.
H. Medan Makna yang Berupa Imbauan

1. Stay tune Stay tune dalam dunia penyiaran radio


berarti “memaksa” para pendengar mau
mendengarkan dengan setia, bukan malah
membuat mereka mematikan pesawat
radionya atau berpindah gelombang.
I. Medan Makna yang Berupa Kecakapan Penyiar

1. Antisipatif Antisipatif 1. „perhitungan tentang hal-hal


yang akan (belum) terjadi; bayangan;
ramalan‟, 2. „penyesuaian mental terhadap
peristiwa yang akan terjadi‟.
2. Artikulasi Artikulasi bermakna perubahan rongga
dan ruang dalam saluran suara untuk
menghasilkan bunyi bahasa.
3. Atraktif Atraktif adalah memiliki daya tarik yang
menyenangkan. Daya tarik itu bisa pada
gaya bicara, bahasa, busana, tata rambut,
asesoris, properti, dan lain sebagainya.
4. Informatif Informatif 1. „penerangan‟, 2.
„pemberitahuan; kabar atau berita tentang
sesuatu‟, 3. „keseluruhan makna yang
menunjang amanat yang terlihat dalam
bagian-bagian amanat itu‟.
5. Interaksi Interaksi berarti hal saling melakukan
aksi, berhubungan, memengaruhi;
antarhubungan‟.
6. Kecepatan Kecepatan berarti „waktu yang digunakan
untuk menempuh jarak tertentu‟.

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Komunikatif Komunikatif adalah apabila pesan yang


disampaikan oleh MC kepada hadirin
mudah dipahami, mudah dicerna, mudah
dimengerti maksudnya.
8. Membaca Membaca bermakna melihat serta
memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan melisankan atau dalam hati).
9. Pengucapan Pengucapan berarti „proses, cara,
perbuatan mengucapkan‟.
10. Pernapasan Pernapasan berarti (1) „hal bernapas: alat‟.
(2) „penggunaan energi di dalam
karbohidrat oleh makhluk hidup‟.
11. Simpatik Simpatik adalah menarik simpatik tamu-
tamunya. Kalau atraktif sifatnya fisik,
maka simpatik sifatnya psikologis.
Misalnya: suara lembut, penampilan
menawan, tutur kata santun, wajah
senyum, dan seterusnya.
J. Medan Makna yang Berupa Jenis Gelombang Radio

1. AM (Amplitude AM dalam dunia penyiaran radio


Modulation) merupakan gelombang yang bergantung
pada amplitudo spesifik untuk
mendapatkan sinyal, sehingga AM kurang
bisa diandalkan dan lebih murah.
2. FM (Frequency FM dalam dunia penyiaran radio
Modulation) merupakan gelombang yang digunakan
pada perangkat telekomunikasi untuk
mengirimkan suara tanpa noise
(gangguan). Dengan sistem FM,
penyaluran musik menjadi lebih sempurna
dibanding AM, di mana dapat direproduksi
suara musik yang jernih, tajam sesuai
dengan aslinya.
K. Medan Makna yang Berupa Kelengkapan Siaran

1. Backsound Backsound berarti alunan musik yang


melatari jalannya sebuah program siaran.
Musik berirama cepat tentu saja harus
diimbangi dengan bacaan yang cepat juga,
begitu pula sebaliknya. Bacan lambat harus
dilatari alunan musik yang slow.
2. Clip Clip berarti bagian yang pendek dari
sebuah film yang ditampilkan secara

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terpisah. Dalam dunia penyiaran radio clip


disebut juga Grab. Kutipan singkat suara
yang dipotong dari sebuah item
pembicaraan panjang. Umumnya
digunakan dalam buletin berita dan sebagai
“teaser” atau pengantar/pembuka berita
ringan.
3. Jingle Jingle berarti “bunyi” atau “sajak”. Item
pendek bermaterikan suara, musik, atau
gabungan keduanya untuk
memperdengarkan identitas stasiun radio.
Dapat merupakan alat beriklan (advertising
tool). Biasanya disiarkan sebagai tune
pembuka-penutup acara, peralihan
program ke program lain, atau sebelum dan
sesudah siaran iklan.
4. Nat (Natural) Nat yang berarti rekaman suara bukan
ucapan pembuat berita atau narasumber,
seperti suara pesawat mendarat, musik
marching band, atau suara-suara gaduh
dan gelak-tawa sekumpulan orang (crowd
cheering); kadang-kadang dikenal sebagai
“suara alamiah” atau “nat sound”,
khususnya ketika sumber datang dari alam,
misalnya suara kodok, jangkrik, gemercik
air, dan sebagainya.
5. SFX (Sound Effect)SFX adalah efek khusus atau efek suara
dalam rekaman iklan atau laporan reporter.
Sering digunakan utamanya dalam
produksi drama, tapi dapat pula digunakan
dalam acara paket berita, feature, untuk
menambah “warna” suasana.
6. Spot Spot berarti bagian dari acara televisi,
radio, klub atau teater yang diberikan
kepada penonton, pendengar atau jenis
hiburan tertentu. Spot berarti rekaman
iklan komersial – recorded commercial
advertisement. Disebut juga “spot iklan”.
L. Medan Makna yang Berupa Karakteristik Media Massa Pada
Radio
1. Aktualitas Aktualitas berarti „berisi hal-hal baru,
seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya.
Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik‟.

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kontinuitas Kontinuitas berarti „ berkesinambungan


atau terus menerus sesuai dengan periode
mengudara atau jadwal terbit‟.
3. Periodisitas Periodisitas berarti „tetap atau berkala,
misalnya harian atau mingguan. Radio
mengudara secara prodik, misalnya 19 jam
setiap hari mulai pukul 05.00 pagi hingga
pukul 12.00 malam‟.
4. Publisitas Publisitas berarti „penyiaran tentang
sesuatu atau seorang kepada masyarakat
luas‟.
5. Universalitas Universalitas berarti „keuniversalan‟.
„Sifat (hal keadaan) universal; sifat umum
(yang berlaku untuk semua orang atau
seluruh dunia)‟.
M. Medan Makna yang Berupa Karakteristik Pendengar

1. Selektif Selektif berarti „dengan melalui seleksi


atau penyaringan, mempunyai daya pilih‟.
N. Medan Makna yang Berupa Keunggulan Radio

1. Akrab Akrab berarti „dekat dan erat (tentang


persahabatan); intim‟. Radio adalah yang
alat yang akrab dengan pemiliknya. Anda
jarang sekali duduk dalam satu grup dalam
mendengarkan radio; tetapi biasanya
mendengarkan sendirian, seperti di mobil,
di dapur, di kamar tidur, dan sebagainya.
2. Dekat Dekat berarti „pendek, tidak jauh (jarak
atau antaranya). Suara penyiar hadir di
rumah atau dekat pendengar.
Pembicaranya langsung menyentuh aspek
pribadi.
3. Fleksibel Fleksibel berarti „luwes; mudah dan cepat
menyesuaikan diri‟. Siaran radio bisa
dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau
tanpa mengganggu aktivitas yang lain,
seperti memasak, mengemudi, belajar, dan
membaca koran atau buku.
4. Hangat Hangat berarti „Paduan kata-kata, musik,
dan efek suara dalam siaran radio mampu
memengaruhi emosi pendengar. Pendengar
akan bereaksi atas kehangatan suara
penyiar dan seringkali berpikir bahwa
penyiar adalah serang teman bagi mereka.
5. Murah Murah berarti „lebih rendah daripada

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

harga yang dianggap berlaku di pasaran.


Dibandingkan dengan berlangganan media
cetak atau harga pesawat televisi, pesawat
radio relatif jauh lebih murah.
6. Sederhana Sederhana berarti „tidak banyak seluk-
beluknya (kesulitan dan sebagainya); tidak
banyak pernik; lugas‟. Sederhana dalam
dunia penyiaran radio artinya tidak rumit,
tidak banyak pernik, baik bagi pengelola
maupun pendengar.
O. Medan Makna yang Berupa Kelemahan Radio

1. Linier Linier berarti „program yang disajikan dan


dinikmati pendengar berdasarkan urutan
yang sudah ada, tidak bisa meloncat-
loncat. Beda dengan suratkabar, pembaca
bisa langsung ke halaman tengah, akhir,
atau langsung ke rubrik yang ia sukai‟.
2. Selintas Selintas berarti „siaran radio cepat hilang
dan gampang dilupakan. Pendengar tidak
bisa mengulang apa yang didengarnya,
tidak bisa seperti pembaca koran yang bisa
mengulang bacaannya dari awal tulisan‟.
3. Waktu Waktu berarti „waktu siaran radio relatif
terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda
dengan surat kabar yang bisa menambah
jumlah halaman dengan bebas‟.

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI

Lorensius Eko Setiawan lahir di Sleman (Yogyakarta), 4 September 1996.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis antara lain SD Kanisius Gamping,

Sleman, Yogyakarta (2001-2007) SMPN 4 Gamping, Sleman, Yogyakarta (2007-

2011), SMK Putra Tama, Bantul, Yogyakarta (2011-2014), kemudian penulis

meneruskan ke perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada

tahun 2014, mengambil jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra. Penulis

menyelesaikan pendidikan perguruan tingginya pada tahun 2018 dengan tugas

akhir berjudul “Register Dalam Dunia Penyiaran Radio” mengantarkan penulis

mendapatkan gelar sarjana sastra.

Anda mungkin juga menyukai