Tugas Akhir
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana
NPM : 201512500424
i
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 201512500424
Panitia Ujian
Anggota :
1.
2.
3.
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NPM : 201512500424
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul Analisis Majas
Puisi Karya Robert Frost beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI
Pasal 25 ayat 2 dan Bab XX Pasal 70. Demikian pernyataan ini saya buat untuk
dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Jakarta,
Yang menyatakan,
Materai
6000
iii
ABSTRAK
iv
“Everything Happens For
Reasons. Stop Complaining
and Live With A Sincere
Heart”
“Skripsi ini
penulis persembahkan
v
Kata Pengantar
Skripsi/Tugas akhir yang berjudul analisis majas puisi karya Robert Forst
ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan
pada Universitas Indraprasta PGRI. Pada kesempatan yang baik ini, izinkan
penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis
vi
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta segenap Karyawan Universitas
Indraprasta PGRI.
8. Mama, papa, lilik serta kakak dan adikku, ci Valen, kokoh Dika, Selly,
dan mas Raga yang senantiasa selalu mengiringi penulis dengan doa
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang
baik bentuk, isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu penulis
Jakarta,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
A. Landasan Teori .................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Majas Puisi Robert Frost ‘The Road Not Taken’
Lampiran 7 Tabel Majas Puisi Robert Frost ‘The Door In The Dark‘
Lampiran 8 Tabel Majas Puisi Robert Frost ‘Now Close The Windows‘
Lampiran 9 Tabel Majas Puisi Robert Frost ‘Wind And Window Flower‘
xi
BAB I
PENDAHULUAN
puisi, drama, artikel ilmiah, kamus, majalah, dan buku pelajaran sekolah.
Selain itu, sastra dapat dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda.
sisi lain, sastra juga bisa menjadi hiburan. Sastra muncul dari keinginan
pengalaman manusia.
Genre atau jenis sastra ada tiga; puisi, prosa dan drama. Puisi sebagai
salah satu jenis sastra adalah inti pernyataan sastra. Di dalam puisi terhimpun
sejarahnya, pernyataan sastra pada semua bangsa dimulai dari puisi, bahkan
adalah puisi.
Puisi itu karya seni, dan sebagai karya seni puisi itu puitis. Seorang
lambang rasa; dan orkestra: dengan pemilihan kata (diksi), bahasa kiasan, dan
bahasa normatif. Di dalam puisi ada konsentrasi unsur pembentuk sastra. Oleh
karena itu sulit untuk memahami puisi secara sepenuhnya bila tidak
mengetahui dan disadari bahwa puisi adalah karya estetik yang bermakna.
konteks ritmik. Di dalam puisi juga terdapat majas. Majas merupakan gaya
sebuah karya sastra semakin hidup, ini merupakan cara khas seorang penulis
karya sastranya, dan pembaca akan dibuat takjub dengan betapa hebatnya
begitu indah, dan membuat seolah pembaca berada dalam situasi yang ia
3
dengan kehidupan manusia dan alam sosial. Sebagian besar puisinya memiliki
makna yang dalam dan majas yang memberikan arti puitis pada puisinya.
bahwa puisi itu bukan sesuatu yang terisolasi atau fakta yang statis, melainkan
bagian dari tradisi dan proses komunikasi. Komunikasi yang dilakukan dalam
seperti ‘I have seen you taken and tossed’, dan simbol seperti ‘To where it bent
usung lebih banyak mengenai perasaan bimbang dan kesepian yang ia rasakan.
Pada keempat puisi karya Frost penulis memilih empat puisi yang memiliki
Evening”, “My November Guests”, “Fire and Ice”, “A Winter Eden”, “The
Door In The Dark”, “Now Close The Windows”, “Wind And Window
B. Identifikasi Masalah
4. Pesan apa yang ditemukan pada puisi tersebut melalui pemahaman majas
5. Apa makna detail dari puisi yang mengandung majas dalam puisi karya
Robert Frost?
C. Batasan Masalah
Frost. Ada lebih dari empat ratus puisi yang dibuat oleh Robert Frost. Namun,
dalam penelitian ini, penulis membatasi subyek penelitian hanya pada empat
puisi yang dipilih. Mereka adalah “Tree at My Window”, “The Road Not
“Fire and Ice”, “A Winter Eden”, “The Door In The Dark”, “Now Close The
Windows”, “Wind And Window Flower”, dan “Mending Wall”. Penelitian ini
juga berfokus pada makna dan pesan majas yang digunakan dalam puisi Robert
D. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis majas yang digunakan dalam puisi Robert Frost?
4. Apa makna detail dari puisi yang mengandung bahasa kiasan dalam
E. Tujuan Penelitian
penelitian adalah:
2. Untuk mengetahui makna umum dan makna detail dari puisi yang
mengandung majas yang digunakan dalam puisi Robert Frost yang dipilih.
F. Kegunaan Penelitian
guru bahasa Inggris, pelajar bahasa Inggris dan peneliti masa depan. Bagi guru
bahasa figuratif yang digunakan dalam puisi yang berbeda oleh penyair yang
berbeda.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identitas masalah, batasan
sistematika penelitian.
7
uraian penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
A. Landasan Teori
1. Hakikat Sastra
pemikiran tertentu.
jika ada kesetaraan antara bentuk dan isi. Bentuk bahasa yang baik
dan indah, dan struktur dan isinya dapat menimbulkan perasaan emosi
10
dan terkesan di hati pembaca. Bentuk dan isi sastra harus melengkapi,
novel, cerpen, dan puisi. Dalam penelitian ini, penulis memilih puisi
adalah karya sastra yang ada seni indah yang berasal dari kehidupan
berikut:
a. Pendekatan Ekspresif
11
b. Pendekatan Mimik
2008: 188).
c. Pendekatan Pragmatik
d. Tujuan Pendekatan
12
studi literatur. Diskusi sastra tidak akan ada jika tidak ada karya
2009: 72).
yang indah.
pada bentuk dalam (sikap, nada, tujuan dan isi, dan khalayak
pembaca).
yakni sastra imajinatif dan sastra non imajinatif. Begitu pula dalam
a. Puisi
(imajinatif).
b. Novel
ia menjelaskan
real life. The word derives from the Italian word ‘Novelia’
prosa.
c. Drama
3. Hakikat puisi
puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berarti
seni lain, seperti dalam drama puitis, himne, lirik, atau puisi prosa.
“temper tantrums”.
figure of speech.
word.
besar.
1) Metafora
20
konkret.
Contoh:
2) Personifikasi
Contoh:
3) Apostrof
Contoh:
4) Hiperbola
Contoh:
5) Simbol
Contoh:
6) Paradox
dapat dipertahankan.
Contoh:
terrible too”.
7) Ironi
2008: 105).
26
Contoh:
8) Litotes
Contoh:
9) Parabel
Contoh:
28
10) Repetisi
Larkin.
Contoh:
not?
12) Klimaks
Contoh:
30
5. Hakikat Makna
dalam kehidupan, maka arti bahasa juga beragam jika dilihat dari
yang luas. Itulah mengapa terkadang orang tidak puas dengan arti
6. Tema
puisi. Hal ini jarang dinyatakan secara eksplisit oleh penyair, tetapi
yang berbeda. Ide yang mengendalikan adalah ide, bukan moral; ini
adalah gagasan utama, bukan ide atau detail pendukung minor; dan
7. Pesan
ini adalah teks yang tediri dari kata-kata dan kalimat dalam
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil dari
C. Kerangka Berpikir
beberapa karya dari para ahli yang berkenaan dengan materi yang
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian dapat didefinisikan sebagai analisis yang sistematis dan obyektif dan
menganalisis majas puisi, makna dan pesan yang digunakan dalam puisi,
dalam analisis konten semantik. Analisis isi adalah teknik penelitian untuk
membuat kesimpulan yang dapat direplikasi dan data yang valid dengan
konten meliputi: analisis konten pragmatis, analisis konten semantik, dan tanda
didasarkan pada tiga asumsi penting dari karya sastra yang pesan komunikasi
terselubung, di mana konten itu berharga bagi pembaca. Jenis studi sastra ini,
B. Teknik Penelitian
atas karya sastra itu sendiri. Dalam pendekatan objektif harus dicari dalam
karya sastra seperti citra bahasa, stilistika, daan aspek-aspek lain yang
Agar penelitian ini lebih menjurus dan terarah, maka perlu menentukan
1. Fokus Penelitian
yang terdapat pada puisi-puisi karya Robert Frost dan makna sebenarnya
2. Subfokus Penelitian
D. Instrumen Penelitian
pengumpulan data tidak bisa dilakukan dengan perantara atau sarana lain.
2. Data-data berupa lIrik puisi dalam beberapa puisi terpilih karya Robert
Frost.
Table 3.1
Jenis Majas
Lirik Majas
No
Puisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tabel 3.2
1. Simile
2. Mettafora
3. Personifikasi
4. Etc.
Total
38
yaitu:
tersebut.
understatement.
meliputi:
1. Klarifikasi data
3. Menganalisis data
jenis majas. Kemudian arti secara harfiah dari setiap majas juga termasuk
2. My November Guests
3. Tree at My Window
6. A Winter Eden
Be it my loss
Setelah membaca setiap puisi dari Robert Frost puisi yang dipilih,
pada bagian ini penulis mencoba untuk menemukan jenis majas yang
digunakan dalam puisi yang dipilih.
Adapun deskripsi temuan penelitian majas pada puisi karya Robert Frost
dapat dideskripsikan dalam tabel berikut ini:
Keterangan:
1. Personifikasi 7. Retorika
2. Repetisi 8. Apostof
3. Metafora 9. Paradox
Grafik Majas
25
20
15
10
Tabel 4.1
Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Absolut
Penggunaan Relatif
No. Majas 𝒙 Presentase
Data 𝒙
(x) ∑𝒙 𝒙𝟏𝟎𝟎%
∑𝒙
1 Personifikasi 16 0,32 32%
2 Repetisi 2 0,04 4%
3 Metafora 4 0,08 8%
4 Symbol 20 0,4 40%
5 Litotes 1 0,02 2%
6 Ironi 1 0,02 2%
7 Retorika 1 0,02 2%
8 Apostrof 3 0,06 6%
9 Paradoks 2 0,04 4%
10 Klimaks 1 0,02 2%
12 Parabel 1 0,02 2%
13 Hiperbola 3 0,06 6%
Jumlah 50 100%
51
Keterangan :
x = Banyaknya kemunculan majas dalam data
∑𝑥 = Total keseluruhan munculnya majas
depan karena setiap pilihan yang kita buat yang benar atau
b. My November Guest
c. Tree At My Window
hidup.
f. A Winter Eden
ada.
rumit. Pesan yang bisa diambil dari puisi ini adalah jangan
perubahan.
lagi.
j. Mending Wall
sama lain.
2. Majas
a. Personifikasi
Pembahasan:
Pembahasan:
badai.
Pembahasan:
mimpi-mimpinya.
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
cuaca batinnya.
Pembahasan:
disukainya.
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
63
mencuri kebahagiaannya.
Pembahasan:
dengan berjalan-jalan.
Pembahsan:
64
Pembahasan:
dating.
B. Repetisi
Pembahasan:
ajalnya.
Pembahasan:
C. Metafora
Pembahasan:
66
‘heavy sky’ atau bumi yang redup dan langit yang berat.
Pembahasan:
Pembahasan:
67
mempunyai risiko.
4) My sash is lowered
Pembahasan:
Pembahasan:
d. Simbol
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
menyelesaikannya.
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
kerusakan di bumi.
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
tetangganya.
Pembahasan:
menyelesaikannya.
20) Now close the windows and hush all the fields
Pembahasan:
e. Litotes
Pembahasan:
78
f. Ironi
Pembahasan:
semua perbedaan.
g. Retorika
Pembahasan:
79
h. Apostrof
Pembahasan:
i. Paradoks
Pembahasan:
80
dunia.
Pembahasan:
j. Klimaks
Pembahasan:
hal yang semakin parah dan kuat. pada baris ini, narator
81
sakit hati.
k. Parabel
Pembahasan:
l. Hiperbola
Pembahasan:
Pembahasan:
Pembahasan:
kedua.
BAB V
A. Simpulan
majas yang digunakan dalam puisi Robert Frost. Ada beberapa contoh
menjadi jelas dan memberi efek pada pembaca. Majas membuat puisi
Robert Frost menjadi lebih menarik. Misalnya, dalam puisi Frost berjudul
"The Road Not Taken", ada tiga jenis bahasa kiasan yang ditemukan. Salah
satu bahasa kiasan yang paling umum adalah simbol. Di baris pertama bait
pertama, kata "road" adalah simbol dari dua jalan yang harus dihadapi
dalam kehidupan.
setiap bait. Kita dapat menemukan maknanya dalam makna umum dan
makna detail. Makna umum dapat ditemukan dengan membaca bait demi
demi baris dalam setiap bait. Misalnya, dalam puisi Frost berjudul
pertama, dari kalimat "he will not see me stopping here" dan "to watch his
85
woods fill up with snow", menunjukkan bahwa dalam bait ini penyair
berjalan dan berhenti di hutan karena dia tertidur di dalam hutan yang
dipenuhi salju. Sementara itu, makna detail dari bait pertama adalah
melihat hutan yang dimiliki oleh orang lain. Namun demikian, ia mencuri
pandang, karena tidak seorang pun melihat "he will not see me stopping
namun pada saat yang sama, merasa ketentraman di tengah hutan yang
tenang. Para penyair tergoda oleh keindahan hutan yang dipenuhi oleh
maknanya kita harus tahu apa yang harus dikatakan dari penyair. Dari
sudut pandang peneliti, makna yang terkandung dari contoh di atas adalah
kuda berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh untuk berhenti di dalam hutan
Jika dilihat dari makna semantik, kata atau frasa di atas dapat
konotatif bahasa yang digunakan jika dilihat dari makna semantik, kata
dengan menggunakan beberapa kata. Tema ini berarti bahwa sebuah puisi
dapat disampaikan dengan benar. Dalam setiap puisi yang ditulis, temanya
adalah gagasan utama dan elemen terpenting. Tema akan menentukan arah
Untuk dapat menemukan tema dalam puisi itu, pembaca harus terlebih
membaca puisi itu. Pesan dalam puisi akan lebih terasa jika pembaca bisa
Jadi, pesan yang terkandung dalam puisi Robert Frost secara tidak
dapat menemukan pesan puisi setelah kita tahu makna yang terkandung
dan tema puisi itu. Puisi yang ditulis oleh Robert Frost adalah puisi yang
menarik karena selalu terkait dengan kehidupan sosial manusia dan alam.
Dalam puisi-puisi pilihan Robert Frost yang berisi bahasa kiasan sangat
membuat jelas dalam memahami puisi. Puisi ini sangat cocok untuk
kita juga dapat memahami makna puisi yang mengandung bahasa kiasan,
B. Saran
penggunaan majas jenis personifikasi dan simbol dalam puisi Robert Frost
sangat beragam yang muncul di lapangan. Hal ini perlu menjadi perhatian
bahasa yang indah, namun peneliti masih jauh dari kesempurnaan dalam
karena itu, perlu penelitian lebih lanjut terhadap puisi Robert Frost ini
supaya hasil penelitian semakin luas. Karena pada puisi ini tidak hanya
jenis majas lain. Selain itu, penggunaan citraan yang banyak disebutkan,
juga bisa menjadi bahan kajian yang berhubungan dengan topik majas.
88
Alfiah and Budi, Yunarko Santoso. (2009). Pengajaran Puisi: Sebuah Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keraf, Gorys. (2001). Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan 1. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Sangidu. (2004). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan kiat.
Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat.
Sumardjo, Yakob dan Saini K.M. (1988). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT.
Gramedia.
Wellek, Rena dan Austin Waren. (1995). Teori Kesustraan. Jakarta: Gramedia
JURNAL:
Rashid, M., Misbah, O., & Aleem, S. (2014). A Critical Discourse Analysis of
Figurative Language in Pakistani English Newspapers. Macrothink
Institute, 210216. Doi: 10.5296/ijl.v6i3.5412.
INTERNET:
Tabel 4.2
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Two roads diverged √
in a yellow wood
2. And sorry i could not
travel both
3. And be one traveler,
long I stood
4. And looked down
one as far as I could
5. To where it bent in √
the undergrowth
6. Then took the other,
as just as fair
7. And having perhaps
the better claim
8. Because it was √
grassy and wanted
water
9. Though as far that
the passing there
10. Had worn them
really about the same
11. And both that
morning eually lay
12. In leaves no step had
trodden black
13. Oh, i kept the first
for another day
14. Yet knowing how
way leads on to way
15. I doubted if I should
ever comeback
16. I shall be telling this √
with a sigh
17. Somewhere ages and
ages hence
18. Two roads diverged
in a wood, and I
19. I took the one less
traveled by,
20. And that has made √
all the difference
Pada puisi pertama terdapat majas: dua majas simbol, satu majas
personifikasi, satu majas metafora, dan satu majas ironi.
Tabel 4.3
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. My sorrow, when √
she’s here with me,
2. Thinks these dark
days of autumn rain
3. Are beautiful as days
can be
4. She loves the bare, √
the withered tree
5. She walks the √
sodden pasture lane
6. Her pleasure will not
let me stay
7. She talks and I am √
fain to list
8. She’s glad the birds √
are gone away
9. She’s glad her √
simple worsted gray
10. Is silver now with
clinging mist
11. The desolat, desolate
trees
12. The faded earth, the √
heavy sky
13. The beauties she so
truly sees
14. She thinks I have no √
eye for these
15. And vexes me for
reason why
16. Not yesterday I
learned to know
17. The love of bare √
November days
18. Before the coming of
the show
19. But if were vain to √
tell her so
20. And they are better √
for her praise
Pada puisi kedua terdapat majas: tujuh majas personifikasi, dua majas
metafora, satu majas simbol, dan satu majas litotes.
Tabel 4.4
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Tree at my window, √
window tree
2. My sash is lowered √
when night comes on
3. But let there never be
curtain drawn
4. Between you and me
5. Vague dream head
lifted out of the
ground
6. And thing next most
diffuse to cloud
7. Not all your light √
tongues talking
aloud
8. Could be profound
9. But tree, I have seen √
you taken and
tossed
10. And if you have seen √
me when I slept
11. You have seen me √
when I was taken and
swept
12. And all but lost
13. That day she put our
heads
14. Fate had her
imagination about
her
15. Your head so much √
concerned with outer
16. Mine with inner,
weather
Pada puisi ketiga terdapat majas: lima majas personifikasi, satu majas
metafora, dan satu majas apostrof.
Tabel 4.5
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Whose woods these
are I think I know
2. His house is in the
village though
3. He will not see me
stopping here
4. To watch his woods √
fill up with snow
5. My little horse must √ √
think it queer
6. To stop without a
farm house near
7. Between the woods
and frozen lake
8. The darkest evening
of the year
9. He gives his harness √
bells a shake
10. To ask if there is
some mistake
11. The only other
sound’s the sweap
12. Of easy wind and
downy flake
13. The woods are √
lovely, dark, and
deep
14. But i have promises √
to keep
15. And miles to go √
before I sleep
16. And miles to go √
before I sleep
Pada puisi keempat terdapat majas: satu personifikasi, satu repitisi, lima
simbol, dan satu majas hiperbola.
Tabel 4.6
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Some say the world √ √
will end in fire
2. Some say in ice √ √
3. From what I’ve
tasted of desire
4. I hold with those who
favor fire
5. But if it had to prish
twice
6. I think I know
enough of hate
7. To say that for √
destruction ice
8. Is also great
9. And would suffice
Pada puisi kelima terdapat majas: dua simbol, dua paradoks, dan
satu klimaks.
Tabel 4.7
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. A winter garden in √
an alder swamp
2. Where conies now √
come out to sun and
romp
3. As near a paradise √
as it can be
4. And not melt snow
or start a dormant
tree
5. It lifts existence on a
plane of snow
6. One level higher than
the earth below
7. One level nearer
heaven overhead
8. And last year’s
berries shining
scarled red
9. It lifts a gaunt
luxuriating beast
10. Where he can stretch
and hold his highest
feat
11. On some wild apple
tree’s young tender
bark
12. What well may prove
the year’s high girdle
mark
13. So near to paradise
all pairing ends
14. Here loveless birds
now flock as winterer
friends
15. Content with bud
inspecting
16. They persume to say
which buds are leaf
and which are bloom
17. A feather hammer
gives a double knock
18. This Eden day is
done at two o’clock
19. An hour winter day
might seem too short
20. To make it worth
life’s while to wake
and sport
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. In going from room
in the dark
2. I reached out √
blindly to save my
face
3. But neglected,
however lightly, to
lace
4. My fingers and close
my arms in an are
5. A slim door got in
past my guard
6. And hit me a blow in
the head so hard
7. I had my native √
simile jarred
8. So people and things
don’t pair anymore
9. With what they used
to pair with before
Tabel 4.9
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Now close the √
windows and hush
all the fields
2. If the trees must, let
them silently toss
3. No bird is singing √
now, and if there is
4. Be it my loss
5. It will be long era the
marshes resume
6. It will be long era the
earliest bird
7. So close the windows
and not hear the wind
8. But see all wind-
stirred
Puisi ini terdiri dari satu simbol, dan satu personifikasi.
Tabel 4.10
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13
1. Lovers forget your
love
2. And list to the love of
these
3. She a window √
flower
4. And he a winter √
breeze
5. When the frosty
window veil
6. Was melted down at
noon
7. And the caged yellow
bird
8. Hung over her in
tune
9. He marked her
trough the pane
10. He could not help but
mark
11. And only passed her √
by
12. To come again at
dark
13. He was a winter √
wind
14. Concerned with ice √
and snow
15. Dead weeds and
unmated birds
16. And little of love
could know
17. But he sighed upon
the sill
18. He gave the sash a
shake
19. As witness all within
20. Who lay that night
awake
21. Perchance he half
prevailed
22. To win her for the
flight
23. From the firelit
looking-glass
24. And warm stove-
window light
25. But the flower leaned
aside
26. And thought of
naughty to say
27. And morning found
the breeze
28. A hundred miles
away
Puisi ini terdiri dari majas: empat simbol, dan satu parabel
Tabel 4.11
Majas
No Lirik Puisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Something there is
that doesn’t love a
wall
2. That sends the
frozen-ground-swell
under it
3. And spills the upper
boulders in the sun
4. And makes gaps even
two can pass abreast
5. The work of haunters
is another thing
6. I have come after
them and made repair
7. Where they have left
not one stone on a
stone
8. But they would have
the rabbit out of
hiding
9. To please the yelping
dogs. The gaps I
mean
10. No one has seen
them made or heard
them made
11. But at spring
mending-time we
find them there
12. I let my neighbor
know beyond the hill
13. And on a day we
meet to walk the line
14. And set the wall √
between us once
again
15. We keep the wall
between us as we go
16. To each the boulders
that have fallen to
each
17. And some are loaves
and some so nearly
balls
18. We have to use a
speel to make them
balance
19. ‘stay where you are
until our bucks are
turned!’
20. We wear our fingers
rough with handing
them
21. Oh, just another kind
of out-door game
22. One on a side. It
comes to little more
23. There where it is we
don’t need the wall
24. He is all pine and I √ √
am apple orchad
25. My apple trees will
never get across
26. And eat the cores
under his pines, I fell
him
27. He only says, ‘good √
fences make good
neighbors”.
28. Spring is the √
mischief in me, and I
wonder if I could put
a notion in his head
29. ‘why do they make √
good neighbors?’
isn’t is
30. Where there are
cows?
31. But here there are no
cows
32. Before I built a wall
I’ask to know
33. What I was walling
in or walling out
34. And to whom I was
like to give offence
35. Something there is
that doesn’t love a
wall
36. That wants it down.
‘I could say ‘elves’ to
him.”
37. But it’s not elves
exactly, and I’d
rather
38. He said it for himself.
I see him there
39. Bringing a stone
grasped firmly bu the
top
40. In each hand, like an
old-stone savage
armed
41. He moves in
darkness as it seems
to me
42. Not of woods only
and the shad of trees
43. He will not go behind
his faather’s saying
44. And he likes having
thought of it so well
45. He says again, ‘good √
fences make good
neighbors’
Puisi ini terdiri dari majas: dua simbol, dua personifikasi, satu retorika,
satu repitisi, dan satu metafora.
Robert Frost lahir pada tanggal 26 Maret 1874
di San Francisco, California. Pada tahun 1894, ia
Dimulai pada tahun 1897, Frost masuk ke Harvard University namun harus drop
out setelah dua tahun karena masalah kesehatan. Dia kembali ke Lawrence untuk
bergabung dengan istrinya, yang sekarang mengandung anak kedua mereka, putri
Lesley (1899). Anak sulung Frost, Elliot, meninggal karena kolera pada tahun
1900. Setelah kematiannya, Elinor melahirkan empat anak lagi: Carol (1902),
yang melakukan bunuh diri pada tahun 1940; Irma (1903), yang kemudian terkena
penyakit jiwa; Marjorie (1905), yang meninggal di usia 20-an setelah melahirkan;
dan Elinor (1907), yang meninggal beberapa minggu setelah dia lahir. Selain itu,
selama waktu itu, Frost dan Elinor mencoba beberapa usaha, termasuk peternakan
unggas, yang semuanya tidak berhasil. Ia tumbuh dengan cukup baik, dan mulai
Tuft of Flowers” dan “The Trial by Existence,” diterbitkan pada 1906, dia tidak
mereka berharap akan ada lebih banyak penerbit di kota metropolitan yang
bersedia memberi kesempatan pada penyair baru. Hanya dalam beberapa bulan,
Frost, yang berusia 38 tahun, menemukan seorang penerbit yang akan mencetak
buku puisi pertamanya, A Boy’s Will, yang diikuti oleh North of Boston setahun
kemudian. Pada saat inilah Frost bertemu dengan rekan penyair Ezra Pound dan
Edward Thomas, dua pria yang akan mempengaruhi hidupnya dengan signifikan.
Pound dan Thomas adalah orang pertama yang mengulas karyanya dengan baik,
panjang Thomas di atas lanskap Inggris sebagai inspirasi untuk salah satu
syairnya yang paling terkenal, “The Road Not Taken.” Rupanya, keraguan dan
adalah salah satu periode paling penting dalam hidup Frost, tapi itu hanya
berumur pendek. Sesaat setelah Perang Dunia I pecah pada bulan Agustus 1914,
Frost dan Elinor dipaksa untuk kembali ke Amerika. Penerbit barunya, Henry
Holt, yang akan bersamanya selama sisa hidupnya, telah membeli semua salinan
North of Boston, dan pada tahun 1916, dia menerbitkan karya Frost, Mountain
Interval, koleksi karya-karya lain yang dia ciptakan saat berada di Inggris,
Selama masa hidupnya, Frost telah menerima lebih dari 40 gelar kehormatan, dan
Prize yang akan diterimanya, untuk bukunya, New Hampshire. Dia kemudian
memenangkan Pulitzers for Collected Poems (1931), A Further Range (1937) dan
pukulan tragis lain ketika Elinor meninggal pada tahun 1938. Didiagnosis
menderita kanker pada tahun 1937 setelah menjalani operasi, dia juga pernah
memiliki riwayat gangguan jantung yang panjang, yang akhirnya dia tidak bisa
tahan. Pada tahun yang sama dengan kematian istrinya, Frost meninggalkan posisi
Pada akhir 1950-an, Frost, bersama dengan Ernest Hemingway dan T. S. Eliot,
fasis di Italia selama Perang Dunia II. Pound dilepas pada tahun 1958, setelah
surat dakwaan dijatuhkan. Pada tahun 1960, Kongres menganugerahi Frost the
Congressional Gold Medal. Setahun kemudian, pada usia 86, Frost merasa
terhormat ketika diminta untuk menulis dan melafalkan sebuah puisi untuk
karena komplikasi yang berkaitan dengan operasi prostat. Dia bertahan hidup
dengan dua putrinya, Lesley dan Irma, dan abunya dimakamkan di sebuah makam
2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan jenjang menengah di SMPN 224
Jakarta pada tahun 2011 hingga 2013, dan sekolah menengah atas di SMAN 56
Jakarta pada tahun 2013 hingga 2015. Pada tahun yang sama juga penulis