0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
290 tayangan21 halaman
1. Mahasiswa dapat mempelajari tiga jenis tipologi bahasa, yaitu tipologi genealogis, geografis, dan struktural.
2. Tipologi genealogis berdasarkan garis keturunan bahasa, tipologi geografis berdasarkan lokasi geografis, dan tipologi struktural berdasarkan struktur morfologi, sintaksis, dan fraseologi bahasa.
3. Mahasiswa ditugaskan membuat kelompok untuk membahas satu tipolog
1. Mahasiswa dapat mempelajari tiga jenis tipologi bahasa, yaitu tipologi genealogis, geografis, dan struktural.
2. Tipologi genealogis berdasarkan garis keturunan bahasa, tipologi geografis berdasarkan lokasi geografis, dan tipologi struktural berdasarkan struktur morfologi, sintaksis, dan fraseologi bahasa.
3. Mahasiswa ditugaskan membuat kelompok untuk membahas satu tipolog
1. Mahasiswa dapat mempelajari tiga jenis tipologi bahasa, yaitu tipologi genealogis, geografis, dan struktural.
2. Tipologi genealogis berdasarkan garis keturunan bahasa, tipologi geografis berdasarkan lokasi geografis, dan tipologi struktural berdasarkan struktur morfologi, sintaksis, dan fraseologi bahasa.
3. Mahasiswa ditugaskan membuat kelompok untuk membahas satu tipolog
PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan sudarmini@pbsi.uad.ac.id 081229410026 CPMK Pertemuan 5 • Mahasiswa dapat menguraikan tipologi geneologis, geografis, dan structural • CPL Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri. (ST 10) Menguasai konsep-konsep dasar kebahasaan (PP1) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif (KU 1) Mampu menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (KK3) Tipologi Tipologi bahasa adalah pembicaraan dan pembahasan perihal tipe bahasa Tipe diartikan secara mudah sebagai corak khusus suatu bahasa Tidak bisa lepas dari istilah pengelompokan (menyangkut klasifikasi) Ada tiga macam: 1. Tipologi genealogis 2. Tipologi geografis 3. Tipologi struktural Tipologi Genealogis/ Genetik • Kriteria: garis keturunan • Secara teori dibayangkan bahwa bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan bebrapa bahasa dan dialek • Secara teori dalam pengelompokan ini tidak ada yang tersisa, kenyataannya teramat banyak bahasa yang tidak termasuk dalam pengelompokan • Pengelompokan: bahasa induk > rumpun > famili > subfamili > bahasa > dialek Tipologi Geografis/ Areal • Kriteria: lokasi geografis atau areal • Misal: bahasa Melayu yang dipakai di Jakarta berbeda corak dengan bahasa Melayu yang dipakai di wilayah Minang, Banjar, Ambon, Makasar, Larantuka • Timbul berbagai corak bahasa Melayu, misal: Melayu Jakarta, Melayu Ambon, Melayu Larantuka • Semata-mata karena pengaruh faktor regional Contoh Tipologi Geografis • Misal pengelompokan bahasa yang dilakukan oleh SJ Esser (1938) dan Brandes, bahasa Nusantara dalam 17 kelompok: 1. Kelompok Sumatera 2. kelompok Jawa 3. Kelompok Dayak kalimantan 4. Kelompok Bali-Sasak 5. Kelompok Sulawesi Utara, dll. Tipologi Struktural 1. Tipologi struktur morfologis a. Tipe bahasa aglutinatif b. Tipe bahasa fleksi c. Tipe bahasa Flekso-aglutinatif d. Tipe bahasa isolasi 1. Tipologi struktur morfosintaksis a. Tipe bahasa analitik b. Tipe bahasa sintetik c. Tipe bahasa polisintetik 1. Tipologi struktur fraseologis a. Tipe D-M b. Tipe M-D 1. Tipologi Struktur Klausal a. Tipe V-O b. Tipe O-V Tugas Diskusi Kelompok • Silakan kelas dibagi menjadi 11 kelompok • Setiap Kelompok mendiskusikan satu tipologi struktural, kelompok 1 tipe aglutinatif, kelompok 2 tipologi fleksi, dan seterusnya • Presentasikan di depan teman yang lain. (konsep, ciri, contoh) • Tuangkan hasil diskusi Sdr. Dalam peta konsep (main mapping). Buat di kertas ukuran A3 • Hasil tersebut (MP) dipresentasikan hari Selasa yang akan datang. Tipe Aglutinatif
• Tipe bahasa yang prosede morfologisnya
dengan afiksasi, pemajemukan, dan pengulangan • Struktur katanya unsur pokok + unsur tambahan, unsur pokok + unsur pokok, serta pengulangan unsur pokok • Misal: bahasa Jawa, Melayu, Sunda, Gorontalo, Dayak, Makasar, Bisaya, Tagalok, atau Austronasia umumnya. Tipe Bahasa Fleksi • Tipe bahasa yang struktur katanya terbentuk oleh perubahan bentuk kata (deklinasi dan konjugasi) • Deklinasi: perubahan kata karena jenis, jumlah, kasus • Konjugasi: perubahan kata karena perubahan persona, jumlah, kala • Contoh bahasa Sansekerta dan bahasa Arab. • Contoh: hlm. 34-35 Tipe Bahasa Flekso- Aglutinatif • Tipe ini merupakan rangkuman dua tipe, yaitu tipe fleksi dan aglutinatif • Tipe bahasa ini sebagian prosede morfologisnya mengikuti corak bahasa fleksi dan sebagian corak bahasa aglutinatif • Contoh bahasa Inggris a. Pembentukan jamak dan kala lampau > corak aglutinatif b. Pembentukan kala lampau dan penominalan mengikuti corak fleksi Tipe Bahasa Isolatif • Tipe bahasa ini tidak mengalami prosede morfologis atau tidak mengalami pembentukan kata • Semua kata tidak mengalami perubahan secara segmental • Unsur distingtifnya adalah perubahan nada > disebut bahasa tonis • Contoh: bahasa Thai, Vietnam, dan kelompok bahasa Cina (Mandarin, Kiangsi, Shanghai, Kantong, dll. Tipe Bahasa Analitik
• Tipe bahasa ini satu kata mengandung satu
konsep • Pembentukan frase, klausa, dan kalimat dengan menggabungkan kata-kata monokonsep> polikonsep • Bahasa yang strukturnya terdiri dari unsur- unsur lepas • Misal: Bahasa Indonesia, Jawa, Tagalok • Bahasa Inggris tidak termasuk sintetik. Tipe Bahasa Sintetik • Bahasa yang bertipe sintetik memiliki ciri bahwa satu bentuk bahasa (satu bentuk kata) mengandung konsep makna sintaksis dan sekaligus hubungan-hubungannya • Misal: bahasa Arab, Latin, Biak, Sansekerta • Bahasa Arab: kataba ‘ia (M) menulis, katabat ‘ia (F) menulis’, katabta ‘engkau(M) menulis’,katabti ‘engkau (F) menulis, katabtu ‘saya menulis’ Tipe Bahasa polisintetik • Hampir sama dengan tipe sintetik hanya lebih kompleks • Satu bentuk tidak hanya rangkaian klausasederhana tetapi merupakan suatu kalimat • Misal: bahasa Indian Hupa Xonta’ ini rumah yang sekarang ada’ Xontate ’ini rumah yang akan dibangun’ Xontaneen ’ini rumah yang dulu pernah ada’ Tipe bahasa D-M atau S- A • Pembagian ini berdasar struktur frase • Tipe D-M atau S-Aberarti struktur frasenya senter terletak atau berada di depan atribut • Misalnya bahasa arab, Melayu, Jawa, Bugis, Malagasi • Misal: bustanum kabirun ‘kebun luas baldatun thoyibun ‘negeri makmur’ Tipe Bahasa M-D atau A- S • Pembagian ini berdasar struktur frase • Tipe M-D atau A-S berarti struktur frasenya senter terletak atau berada di belakang atribut, atribut terletak di awal frase. • Misal: bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Perancis • Bahasa Inggris: beautiful girl ‘gadis cantik’ language teaching ‘pengajaran bahasa’ Tipe Bahasa V-O • Pembagian ini berdasarkan tipe klausalnya • Tipe V-O (verb object) objeknya selalu berada di belakang predikat • Misal: bahasa Jawa, Melayu, Sunda,Biak, Inggris • Bahasa Biak Rebeka idun refo (SVO) ‘Rebeka membawa buku’ Rebeka isun kruben (SVO) ‘Rebeka memakai kain’ Tipe Bahasa O-V
• Pembagian ini berdasar tipe klausal
• Tipe O-V (object verb) objeknya selalu berada di depan predikat • Misal: bahasa Sansekerta, Nepal, Magar. Putrah jalam pibati (SOV) ‘anak lelaki minum air’ Narah phalam disyati (SOV) ‘orang menunjuk buah' Tugas Rumah
1. Jawab kembali soal mid Saudara pada
kertas folio bergaris, selengkap- lengkapnya, minggu depan dikumpulkan (khusus untuk yang nilainya kurang dari 50. Tugas Minggu depan
1. Kelas dibagi dalam 4 kelompok
2. Mengambil materi/undian hal aliran linguistik 3. Masing-masing kelompok membaca, mendiskusikan, membuat rangkuman materi, dan membuat 3 pertanyaan untuk kelompok yang lain 4. Masing-masing perwakilan kelompok presentasi dan menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain.