MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Telah memenuhi persyaratan untuk diuji baik dari segi isi maupun segi teknis.
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UPDM (B)
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PANITIA PENGUJI
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B)
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
(Lastri Aprilliyani)
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
(Lastri Aprilliyani)
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kekuatan dan kesabaran kepada
berbagai pihak, baik moril maupun materik. Penulis ingin mengucapkan terima kasi
1. Ayah tercinta dan Ibu tercinta serta adik penulis, yang selalu mendukung dan
mendoakan agar dapat segera menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu.
2. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Bapak Dr. Rajab Ritonga, M.Si., selaku pembimbing I, yang telah memberikan
4. Ibu Dwi Ajeng Wadarini, S.Sos., M.Ikom selaku pembimbing II, yang telah
5. Seluruh dosen dan karyawan fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) Jakarta, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.
6. Teman-temanku yang selalu menghibur dan memberikan support agar skripsi ini
7. Kepada kedua informan yang telah sangat membantu untuk menyelesaikan dan
v
Semoga segala bantuan, dukungan, doa dan bimbingan yang telah mereka
Penulis
(Lastri Aprilliyani)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
ABSTRACT .................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian................................................................... 8
1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................... 9
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 10
1.5 Signifikansi Penelitian ......................................................... 10
1.5.1 Signifikansi Teoritis ................................................. 10
1.5.2 Signifikansi Praktis .................................................. 11
vii
2.2.2 Computer Mediated Communication (CMC) .......... 29
2.2.3 New Media ............................................................... 33
2.2.4 Media Sosial............................................................. 35
2.2.4.1. Instagram..................................................... 38
2.2.5 Konsep Diri .............................................................. 41
2.2.6 Psikologi Eksistensial .............................................. 42
2.3 Teori ..................................................................................... 44
2.3.1 Interpersonal Deception Theory ............................. 44
2.3.2 Teori Dramaturgi ..................................................... 46
1. Panggung Depan (Front Stage) ........................ 47
2. Panggung Belakang (Back Stage) ..................... 48
2.4 Bagan Alur Pikir .................................................................. 50
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian ........................................................... 51
3.2 Pendekatan Penelitian .......................................................... 55
3.3 Metode Penelitian ................................................................ 56
3.4 Objek dan Subjek Penelitian ................................................ 58
3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................... 59
3.6 Teknik Keabsahan Data ....................................................... 61
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................... 62
viii
1. Manfaat Instagram ............................................ 76
2. Perbedaan Instagram Dengan Media Sosial
Lainnya ............................................................. 78
a. Alasan Menggunakan Instagram ............... 79
b. Frekuensi Mengakses Instagram ................ 81
3. Instagram Sebagai Media Untuk
Berkomunikasi .............................................. 83
4. Pertimbangan Konfirmasi Pertemanan Di
Instagram .......................................................... 87
5. Hal-Hal Yang Ditampilkan Di Instagram ......... 88
6. Hal-Hal Yang Tidak Ditampilkan Di
Instagram ...................................................... 89
7. Kesan-Kesan Yang Ditampilkan Pengguna
Instagram .......................................................... 90
8. Swafoto Di Instagram ....................................... 92
9. Eksistensi Dalam Instagram .............................. 93
10. Perbandingan Antara Swafoto Dan Foto
Lainnya ......................................................... 95
11. Tujuan Mengunggah Foto Di Instagram ........... 96
12. Menghasilkan Sebuah Foto Yang Menarik ...... 98
4.4 Pembahasan ......................................................................... 102
4.4.1 Interpersonal Deception Theory ............................. 102
4.4.2 Teori Dramaturgi ..................................................... 104
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
2.3 Kesimpulan .......................................................................... 109
2.4 Saran .................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Transkrip Wawancara
xii
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRAK
xiii
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai macam hal yang menarik di dalamnya membuat remaja antusias dan
tertarik. Memang bukan hanya remaja saja, tetapi hampir semua kalangan dari
usia muda, tua, anak, dewasa pun turut menikmati kecanggihan teknologi.
Namun pada penelitian ini peneliti hanya akan membahas pada kalangan
remaja khususnya.
informasi yang lebih cepat serta adanya tuntutan dari lingkungan sekitar
menggunakan smartphone.
1
2
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2013 terdapat 71,19 juta dengan
berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada pengguna internet yang
berjenis kelamin laki-laki. Ada 49% pengguna internet berjenis kelamin laki-
laki dan 51% berjenis kelamin perempuan. Untuk tingkat pendidikan 64,7% di
Survey terbaru dari APJII pada tahun 2016 pengguna internet mulai
89,7% dan karyawan 58,4%. Jenis konten yang sering diakses oleh pengguna
internet di Indonesia adalah media sosial 97,4% atau sekitar 129,2 juta
pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang.
mereka yang berusia antara 16-22 tahun dan mengakses internet minimal 20
jam setiap minggunya (Budiargo 2015:10). Bagi para remaja saat ini,
1
(https://www.apjii.or.id/survei2016/diakses pada hari minggu, 23 oktober 2016, pada pukul 15:56
wib)
2
(https://www.kominfo.go.id/content/detail/6861/program-prioritas-tata-kelola-internet/diakses pada
hari minggu, 23 oktober 2016, pada pukul 16:00 wib)
4
pergaulan.
dan telepon. Pada tahun 1990-an melahirkan teknologi internet. Internet begitu
pada dua dimensi yang berbeda, intekasi, komunikasi, sosialisasi, relasi, dan
lain-lain. Kini kemajuan teknologi telah menciptakan dunia baru. Dunia non
material namun memiliki jangkauan yang tak terbatas yang disebut dengan
media computer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah
Salah satu dunia maya dalam kebutuhan primer manusia adalah Media
Sosial. Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Andreas Kaplan dan Michael
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
content.
5
Adapun dampak negatif dan positif yang ditimbulkan oleh media sosial
ini. Bentuk negatif dari media sosial yaitu (a). membuat interaksi secara tatap
maka seseorang akan semakin malas untuk bertemu secara langsung dengan
orang lain (b). menjauhkan orang-orang yang sudah dekat di kehidupan sehari-
rentannya terhadap pengaruh buruk orang lain (d). membuat orang menjadi
kecanduan internet (e). masalah privasi. Karena dengan media sosial, apapun
yang kita unggah dapat dilihat oleh banyak orang. Sedangkan dampak positif
yang ditimbulkan oleh media sosial yaitu (a). memperluas pergaulan (b).
tidak terbatas oleh jarak dan waktu (e). penyebaran informasi secara cepat, dan
Pada tahun 2010 baru munculah sebuah aplikasi media sosial bernama
Instagram, aplikasi media sosial ini diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike
baru sekaligus ikon baru dan desain aplikasi baru. Terinspirasi oleh ikon
tahun 2013 pengguna aktif Instagram melonjak 23 persen dari 130 juta
pengguna pada Juni 2013 menjadi 150 juta per bulan pada kuartal keempat
tahun lalu. Angka ini muncul berdasarkan survei lembaga Global Web Index
android dengan kecepatan 2.2 atau lebih melalui Google Play. Hamper sama
dengan facebook, yang intinya perlu izin untuk bergabung (follow) atau
memberi tanggapan dengan klik “like” maka kita bisa melihat dan memberikan
komentar pada foto tersebut . Instagram merupakan salah satu dari media baru,
individu semakin dikenal. Para remaja saat ini banyak menggunakan Instagram
sosial salah satunya adalah remaja pada saat ini. Remaja menurut Sri Rumini,
Zakiah Darajat dan Santrock menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia 12-22
3
(https://jurnal.usu.ac.id diakses pada hari kamis, 30 november 2017, pada pukul 10.00 wib)
7
tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu
masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Anak remaja tidak
termasuk golongan anak, tapi tidak pula termasuk golongan orang dewasa.
berada dalam status interim sebagai akibat posisi yang sebagian diberikan oleh
orang tua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya
tujuan. Untuk sekedar berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu
trend saat ini adalah penggunaan media sebagai bentuk eksistensi diri.
8
yang dimaksud bukanlah hanya berupa ciri-ciri fisiknya seperti tubuh dan
tempat tinggalnya, tetapi juga seluruh momen yang hadir pada saat itu seperti
62).
mendalam dengan kedua Infoman remaja putri jakarta. Kedua informan yang
telah dipilih peneliti merupakan perwakilan dari remaja putri jakarta yang aktif
media sosial Instagram remaja putri pada akun @Alfielail dan @WulanHm.
9
pengertiannya:
a. Studi Kasus
b. Media Sosial
membaca, dan membagi berita, informasi dan konten kepada orang lain.
c. Instagram
sendiri. Salah satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto
sosial Instagram.
11
sebagai kajian litelatur penelitian. Penelitian yang dipilih oleh penulis ialah
penelitian yang memiliki relevansi dengan apa yang sedang diteliti oleh
Jejaring Sosial Facebook Sebagai Ajang Penampilan Diri” yang ditulis oleh
Astri Riyanti, dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Universitas
yang ramai melanda para pengguna internet. Saat ini Facebook begitu populer,
maya. Ia dapat menampilkan aktivitas dan suasana hatinya. Eksistensi diri yang
pribadi jika diperhatikan lebih dalam juga merupakan bagian dari aktivitas
12
13
ditulis oleh Dian Fatima Niranti, dari Universitas Sebelas Maret 2013. Dalam
penelitian tersebut penulis dilatar belakangi oleh Di era global sekarang ini,
manusia sudah sangat bergantung pada teknologi. Untuk itu manusia harus
hidup. Tanpa ada informasi, maka tidak akan ada perkembangan dalam diri dan
nyaris tidak dilirik oleh pengguna internet. Lunjakan pengguna Facebook pada
biasanya lagi, Indonesia tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs
pertemanan Facebook yang mulai dibuka umum tahun 2006. Itu sedikit
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori aksi dari Max Weber. Penelitian ini
ditimbulkan dalam pengguna facebook sangatlah beragam ada yang positif dan
negatif.
Tabel 2.1. Penelitian Sejenis
15
1
2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan ini Metode penelitian yang digunakan ini ialah Metode penelitian yang digunakan ini
ialah kualitatif, dengan pendekatan kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. ialah studi kasus dengan pendekatan
deskriptif. penelitian kualitatif
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menggambarkan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa Facebook layaknya sebuah bahwa motivasi dalam menggunakan
panggung sandiwara, setiap individu facebook dari masing-masing individu
berlomba-lomba menampilkan dirinya pastilah berbeda, mereka memiliki
sebaik mungkin. Ini dapat dilihat dari dorongan berbeda dalam mengambil
aktivitas update status dan aktivitas keputusan menggunakan facebook.
memasang foto profil terbaik Dampak yang ditimbulkan dalam
dilakukan facebookers untuk pengguna facebook sangatlah beragam ada
menciptakan citra diri yang positif. yang positif dan negatif, seperti tidak dapat
Semua yang ditampilkan facebookers bersosialisasi dengan baik dan menambah
di Facebook adalah selalu yang teman
terbaik, karena menurut facebookers.
Facebook sebagai ajang penampilan
dirinya di mata orang lain. Ketika
facebookers menunjukkan foto maka
ia ingin menunjukkan penampilannya
di Facebook, sedangkan ketika
facebookers menampilkan status maka
ia ingin menunjukkan jati dirinya di
Facebook, dan semua itu mengarah
kepada ajang penampilan dirinya di
Facebook
16
17
2.2.1 Komunikasi
1. Definisi Komunikasi
Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup
lain niscaya akan terisolasi dari masyarakat. Pengaruh terisolasi ini akan
Setianah, 2009:3).
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang
melalui simbol-simbol.
Carl l. Hovland pada tahun 1953 komunikasi adalah proses yang dimana
memiliki akhir.
2. Unsur-unsur Komunikasi
a. Sumber (Source)
Sumber yaitu sebagai pembuat atau pengirim informasi.
Sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga dalam bentuk
kelompok misalnya partai, organisasi, atau lembaga. Sumber
disebut pengirim (sender), komunikator (encoder).
b. Pesan (Message)
Pesan adalah hal-hal yang dikomunikasikan oleh sumber
kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol
verbal maupun simbol non verbal yang berisi ide, sikap, dan
nilai dari pengirim (sender). Pesan memiliki ketiga
komponen, yaitu:
20
1) Makna
2) Simbol yang digunakan dalam penyampaian makna,
serta
3) Bentuk atau organisasi pesan
c. Saluran (Channel)
Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber
atau sender untuk menyampaikan pesan kepada
penerima atau receiver.
d. Penerima (Receiver)
Yaitu pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses
komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi.
e. Hambatan (Barries)
Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam pemaksaan pesan yang pengirim (sender)
sampaikan kepada penerima (receiver). Hambatan ini berasal
dari kata pesan, saluran, dan pendengar. Ada beberapa teori
yang menggunakan istilah derau atau noise untuk menyebut
elemen penganggu. External noise meliputi latar belakang
pembicaraan, lingkungan dan teknis saluran, sedangkan
internal noise meliputi aspek psikologi peserta komunikasi
maupun aspek semantic, misalnya sebuah kata yang
mengandung ambiguitas. Hambatan komunikasi meliputi
perbedan persepsi, permasalahan Bahasa, kurang
mendengarkan, perbedaan emosional, dan perbedaan latar
belakang.
f. Tanggapan (feedback)
Tanggapan adalah reaksi atau respons pendengar atas
komunikasi yang sender lakukan. Tanggapan bisa dalam
bentuk komentar langsung, tertulis atau polling. Tanggapan
mengatur aksi komunikasi kita. Tanggapan negative bisa
berupa kritik penolakan, sedangkan tanggapan positif
biasanya berupa pujian.
g. Lingkungan
Lingkungan yaitu faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat
digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik,
lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi
waktu.
21
3. Proses Komunikasi
4. Tujuan Komunikasi
5. Fungsi Komunikasi
belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan Negara secara
komunikasi itu mempunyai hubungan timbal baik, seperti dua sisi dari
satu mata uang. Benar kata Edward T. Hall bahwa “budaya adalah
Konsep diri adalah pandangan diri mengenai siapa diri kita dan
itu hanya bisa diperoleh melalui informasi yang diberikan orang lain
UMPAN BALIK
ORANG LAIN
PERILAKU KONSEP
DIRI DIRI
membayangkan diri kita sebagai orang lain, dalam benak kita. Cooley
menyebut gejala ini looking glass self (diri cermin), dalam hal ini seakan
tampak pada orang lain, individu melihat sekilas dirinya seperti dalam
kecewa, misalnya pada kasus Rina, Rina merasa sedih atau malu
(Rakhmat, 2009:98).
mengenai diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis (Rakhmat,
juga penilaian tentang dirinya sendiri. Jadi, konsep diri meliputi yang
a. Orang lain
Tidak semua orang bisa mempunyai pengaruh yang sama
terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-
orang yang paling dekat dengan diri kita. Goorge Herbert
Mead menyebutnya dengan significant outhers, seperti orang
tua, saudara, orang-orang yang tinggal dekat rumah.
Sedangkan Richard Dewey dan W.J Humber menamainya
dengan affective others yaitu orang lain yang mempunyai
ikatan emosional dengan kita. Dari sanalah, secara perlahan-
lahan kita membentuk konsep diri kita. Senyumnya, pujian,
penghargaan, pelukan, menyebabkan seorang individu dapat
menilai dirinya secara positif. Ejekan, cemohoan dan
hardikan, membuat individu memandang dirinya secara
negatif.
26
b. Kelompok rujukan
Dalam pergaulan bermasyarakat, kita pasti menjadi anggota
berbagai kelompok. Setiap kelompok mempunyai norma-
norma tertentu. Ada kelompok yang secara emosional
mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan
konsep diri. Ini disebut dengan kelompok rujukan. Dengan
melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan
menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya
(Rakhmat, 2009:98).
c. Eksistensi diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis.
Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi
pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai
pernyataan eksistensi diri dapat terlihat dalam contoh seorang
yang bertanya dalam sebuah seminar. Meskipun moderator
telah mengingatkan untuk bertanya dalam sebuah seminar.
Meskipun moderator telah mengingatkan untuk bertanya
secara singkat dan jelas, namun ada kalanya si penanya
berbicara panjang lebar, mengkualihi hadirin, dengan
pendapatnya yang kadang-kadang tidak relevan.
dan tempat tinggalnya, tetapi juga seluruh momen yang hadir pada saat
adalah istilah yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang
30
atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui computer yang berbeda. Hal
yang dimaksud di sini bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih saling
all, 2004:15).
Kini internet telah menjadi salah satu mediator manusia untuk saling
konsep ini dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan yang dimediasi oleh
bulletinboard dan blog, (c). Internet relay chat dan instant messaging, (d).
Metaworld dan visual chat, (e). Personal homepage dan webcam. Saat ini
atau wadah untuk menggalakan trend CMC ini kepada khalayak luas,
Instagram, Dll.
atau diskusi tatap muka dimana partisipannya dapat memberikan timbal balik
ditemui pada chat room dan video message. Sedangkan komunikasi yang
balesannya memerlukan waktu, seperti saat mengirim surat atau fax. Dalam
elektronik (email).
disampaikan secara verbal dan non verbal, demikian pula komunikasi yang
dilakukan diinternet pun dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.
Terdapat lima jenis sistem media ini digunakan untuk menddukung aktifitas
verbal dan akan memberikan efek psikologis tertentu sesuai dengan keinginan
menjadi pasif dalam CMC. Namun, dasar keaktifan individu tidak hanya
individu-individu lainnya.
informasi secara radikal dan universal. Dengan jaringan kerja yang begitu
luas dan kemampuan akses yang cepat, dengan jarak yang lebih luas melalui
mencatat media baru atau new media adalah sebuah set berbeda dari
dengan cara digital dan banyak tersedia untuk digunakan oleh personal
new media itu sendiri adalah untuk menggabungkan keunikan dari digital
Pengertian new media menurut danaher dan Davis (2003:462) adalah sebuah
media yang memfasilitasi interaksi antara pengirim dan penerima. Salah satu
jenis new media yang sedang berkembang dan banyak diminati oleh orang-
infrastruktur yang terdiri dari tiga komponen, yakni: alat-alat yang akan
Livingstone, 2006:2).
komunikasi dunia cyber. Media baru ini memberikan ruang dalam dinamika
macam varian, gambaran umum realitas media baru memberikan konsep pola
komunikasi ruang media baru tersebut lebih mudah memberikan asas timbal
balik. Secara dasar media baru internet hampir memiliki semua kebutuhan
sosial masyarakat mulai informasim media teks, radio, televisi dan segala
orang lain. Media sosial adalah perpaduan sosiologi dan teknologi yang
sarana untuk tetap terhubung dengan teman atau keluarga, mencari orang
Media sosial dapat dikaitkan sebagai salah satu new media atau media
baru berdasarkan pada satu hal yang merupakan unsur terpenting dari
teknologi dari media baru yaitu internet. Media sosial membuat beberapa
bertemu satu sama lain. Produk tersebut seperti Blogs, Forum diskusi dan
di atas dasar ideology dan teknologi web 2.0, dan yang memungkinkan
jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam
2010. Menurut Kaplan dan Haelein ada enam jenis media sosial, yaitu:
2.2.4.1 Instagram
sendiri. Salah satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto
Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum
39
digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan system
operasi iOs 3.1.2 atau yang terbaru, dan telepon genggam Android apapun
dengan system operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas. Aplikasi ini dapat diunggah
Kata “insta” berasal dari kaya “instan”, seperti kamera polaroid yang pada
masanya lebih dikenal dengan sebuah “foto instan”. Instagram juga dapat
Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram” yang cara
kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cara cepat.
Sama dengan halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
berpengaruh besar pada posisinya sebagai media komunikasi. Pada saat ini
ketika anda hidup dalam mitos, sebenarnya anda sedang di hagemoni terus
dengan foto vintage, dan anda akan mengikuti sebuah platform bahwa untuk
diterima disebuah komunitas dan menjadi eksis anda ber Instagram, sehingga
foto dan video yang dapat di unggah oleh para pengguna akun. Instagram
Dengan tampilan foto berukuran rasio 3:2 seperti tampilan kamera polaroid
menjadi daya tarik media sosial Instagram. Para pengguna akun memilih
Instagram sebagai salah satu media untuk membagi foto dan video kepada
melalui foto atau video yang mereka unggah. Seperti informasi mengenai
sosiologi yang paling berpengaruh pada abad 20. Dalam bukunya The
Presentation of Self in Everyday Life yang diterbitkan pada tahun 1959. Ini
menyoroti cara dimana seseorang yang ingin dilihat orang lain dan berusaha
dan mengontrol perilaku mereka sesuai dengan situasi dimana perilaku itu
41
diinginkannya.
benak kita. Cooley menyebut gejala ini looking glass self (diri cermin), dalam
individu tampak pada orang lain, individu melihat sekilas dirinya seperti
misalnya pada kasus Rina, Rina merasa sedih atau malu (Rakhmat, 2009:98).
diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis (Rakhmat, 2009:98). Konsep
diri tidak hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian tentang
dirinya sendiri. Jadi, konsep diri meliputi yang individu pikirkan dan apa
yang individu rasakan mengenai dirinya. Konsep diri dipengaruhi oleh dua
a. Orang lain
terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang
secara negatif.
b. Kelompok rujukan
suatu aliran atau sistem di dalam filsafat. Sebaliknya, mereka lebih suka
manusia berdiri sebagai dirinya dengan keluar dari diri sendiri. Maksudnya
ialah manusia sadar bahwa dirinya ada. Dalam pemikiran ini jelas bahwa
yang dimaksud bukanlah hanya beberapa ciri-ciri fisiknya seperti tubuh dan
tempat tinggalnya, tetapi juga seluruh momen yang hadir pada saat itu seperti
2007:54).
kepada dunia luar. Melalui foto, video, pernyataan yang ada di media sosial,
mengungkapkan kepada orang lain bahwa inilah dirinya. Tidak jarang pula
2.3 Teori
lewat kontrol informasi yang akan dilihat oleh orang lain. dengan demikian
pengelolaan identitas yang lebih cair dan terkontrol. Pengelolaan identitas ini
menjadi fenomena sosial yang sarat dengan rekayasa baik dalam bentuk
because oh the internet no body knows you’re a dog” (Steiner, 1993 dalam
adalah fokus amatan yang telah banyak dikaji oleh para peneliti yang antara
keterangan atau informasi yang tidak benar dalam prose komunikasi. Teori
non-verbal dan aspek tingkah laku lainnya yang dapat menciptakan makna
yang secara umum akan membentuk penilaian orang lain pada pelakunya
anonimitas yang tinggi dan ketiadaan petunjuk non verbal yang jelas
membuat aktivitas CMC menjadi ruang yang subur bagi munculnya perilaku
kaitannya dengan perasaan aman akan petunjuk non verbal yang akan
Mead melihat pikiran (mind) dan dirinya (self) menjadi bagian dari perilaku
orang lain dengan harapan-harapan orang lain dan mencoba memahami apa
sering dianggap sebagai salah satu penafsir “teori diri” dari Mead dengan
drama dan teater. Hal itulah yang menjadikannya sebagai seorang dramatugis.
pertunjukkan itu.
oleh seorang aktor saat berada di panggung depan (front stage) dan panggung
acting di panggung depan adalah adanya penonton (yang melihat aktor) dan
sedang berada dalam bagian pertunjukkan. Saat itu sang aktor berusaha
a. Appearance (penampilan)
b. Manner (sikap)
batasan front stage atau back stage seseorang yang menampilkan kesannya
melalui kegiatan mengunggah foto, video serta memberikan caption dan tag
49
stage seorang pengguna Instagram. Hal inilah yang memicu seseorang secara
yang tentunya berbeda dengan yang lain untuk meninggalkan kesan yang
baik kepada pengguna yang lainnya dan memuluskan jalan mencapai tujuan.
Lebih jaug lagi dengan mengelola informasi yang kita berikan kepada orang
lain, kita akan mengendalikan pemaknaan orang lain terhadap diri kita. Hal
itu digunakan untuk memberitahu kepada orang lain mengenai siapa kita.
situasi sosial, paling tidak ini mirip dengan apa yang disebut skenario yang
mendapatkan kesan diri sesuai dengan yang kita inginkan hanya daoat
persepsi seorang tentang diri kita bisa kita lakukan dengan mengatur dan
menyajikan suatu gambaran diri atau presentasi diri yang akan diterima oleh
orang lain. Busana, cara berjalan dan berbicara dapat digunakan untuk
Media Sosial
Teori CMC
(Computer
Instagram Mediated
Communication)
Teori Dramaturgi
Eksistensi Diri
METODOLOGI PENELITIAN
praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan atai epistemologis
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan
yang mendasar dari suatu kelompok saintis (ilmuwan) yang menganut suatu
dalam rangka mencari fakta. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
paradigma merupakan acuan yang menjadi dasar bagi setiap peneliti untuk
1. Positivisme
Paradigma positivisme dinyatakan bahwa objek ilmu pengetahuan
dan pernyataan-pernyataan ilmu pengetahuan (scientific
propositions) harus memenuhi beberapa syarat (Kerlinger, 1973),
yakni dapat diamata (observable); dapat diulang (repeatable);
dapat diukur (measurable); dapat diuji (testable); dan dapat
diramalkan (predictable). Tiga syarat pertama merupakan syarat
yang diberlakukan atas objek ilmu pengetahuan, sedangkan dua
syarat terakhir diberlakukan atas proposisi-proposisi ilmiah. Karena
syarat-syarat inilah maka paradigm positivism ini menjadi bersifat
behavioral, operasional dan kuantitatif (Sugiyono, 2011:82).
51
52
2. Post positivism
Paradigma post positivism lahir sebagai paradigma yang ingin
memodifikasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada paradigma
positivisme. Paradigma post positivisme berpendapat bahwa
peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila
si peneliti membuat jarak dengan kenyataan yang ada. Post
positivisme memandang bahwa secara epistemologis hubungan
antara priset dan objek yang diteliti tidak dapat dipisahkan. Namun
aliran ini menambahkan pendapatnya bahwa suatu kebenaran tidak
mungkin bisa ditangkap apabila priset berada dibalik layar, tanpa
terlibatnya dengan objeknya secara langsung. Aliran ini
menegaskan arti penting dari hubungan interaktif antara priset dan
objek yang diteliti, sepanjang dalam hubungan tersebut riset bisa
bersifat netral (Salim, edisi kedua: 70).
3. Konstruktivisme
Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil kontruksi
atau bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan ini bersifat
ganda, dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan
ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir seseorang.
Pengetahuan hasil bentukan manusia itu tidak bersifat tetap tetapi
berkembang terus. Penelitian kualitatif berlandaskan paradigma
konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan
hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga
merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.
Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek
dan bukan pada objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan
bukan hasil pengalaman semata, tetapi juga merupakan hasil
konstruksi oleh pemikiran (Arifin, 2012:140).
4. Teori Kritis (Critical Theory)
Teori kritis memandang bahwa kenyataan itu sangat berhubungan
dengan pengamatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain
serta nilai-nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut
mempengaruhi fakta dari kenyataan tersebut. Paradigma teori kritis
ini sama dengan paradigma post positivisme yang menilai realitas
secara kritis (Tahir, 2011:58).
Dari uraian diatas dapat dilihat perbedaan dari ketiga jenis paradigma
pada penelitian kualitatif seperti dalam tabel berikut (Salim, edisi kedua:72):
53
Tabel 3.1
Paradigma Ilmu Sosial
Post-
Positivisme Konstruktivisme Teori Kritis
Positivisme
Menyatakan Menempatkan Memandang ilmu Mentafsirkan ilmu
objek ilmu ilmu sosial sosial sebagai sosial sebagai
pengetahuan seperti ilmu analisis sistematis proses kritis
dan alam, yaitu atas “socially mengungkapkan
pernyataan- metode meaningful action” “the real
pernyataan terorganisir melalui pengamatan structure” dibalik
harus dengan untuk langsung terhadap ilusi dan
beberapa mengkombinasi aktor sosial dalam kebutuhan palsu
syarat: dapat kan “deductive setting yang yang ditampakkan
diamati, dapat logic” melalui alamiah, agar dapat dunia materi, guna
diulang, dapat pengamatan memahami dan mengembangkan
diukur, dapat empiris, agar menafsirkan kesadaran sosial
diuji dan dapat mendapatkan bagaimana aktor untuk
diramalkan. konfirmasi sosial mencipta dan memperbaiki
Karena syarat- tentang hukum memelihara dunia kondisi kehidupan
syarat inilah kausalitas yang sosial subjek penelitian
maka dapat
paradigma digunakan
bersifat mempresiksi
behavioral, pola umum
operasional dan gejala sosial
kuantitatif tertentu
menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk kontruksi mental
yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta
dan terperinci terhadap pelaku sosial dalam kehidupan sehari-hari yang wajar
atau alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku
mereka.
Menurut Jesse G. Delia dan Ruth Nne Clark, yang dikutip oleh Sasa
tapi lebih kepada data secara mendalam dapat menjelaskan permasalahan yang
akan dibahas.
bermakna bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk
2005:18).
56
mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang diamati oleh suatu
yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic.
adalah metode studi kasus, studi kasus adalah uraian dan penjelasan
suatu organisasi (komunitas), suatu program, suatu situasi sosial. Peneliti studi
menguraikan suatu kasus secara terinci. Jadi alih-alih menelaah sejumlah kecil
variable dan memilih sampel besar yang mewakili populasi secara seksama dan
dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variable mengenai suatu kasus
yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Studi kasus
dokumen, survei, dan data apa pun untuk menguraikan suatu kasus secara
terinci. Jadi alih-alih menelaah sejumlah kecil variable dan memilih sampel
besar yang mewakili populasi secara seksama dan dengan berbagai cara
isu-isu relevan dalam kasus yang dianalisisnya, dalam menganalisis isu-isu ini
dari sudut pandang teori dan riset yang relevan, dan dalam merancang strategi
melalui wawancara dan salah satunya adalah pengamat dari media sosial.
informan yang ditetapkan secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan
berikut:
59
Tabel 3.2
Kriteria Informan
No KRITERIA
1. Informan adalah pengguna aktif media sosial khususnya dikalangan
remaja. Terlihat dari 5 like dalam sehari.
2. Informan harus yang mengalami langsung dan berkaitan dengan topik
penelitian.
3. Informan mampu menggambarkan kembali fenomena yang telah
dialaminya, terutama sifat alamiah dan maknanya.
4. Informan eksis di media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter
1. Dokumentasi
subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Sebagian besar data
laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
2. Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi obyek-obyek alam
yang lain.
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono,
2011:145).
masalah tertentu. Yang merupakan proses tanya jawab dengan dua orang
pertanyaan yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti, sebagai acuan dan
61
1. Informan Penelitian
berdasarkan dokumen atau data lain, serta alasan yang logis. Tahapan
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda
(Kriyantonno, 2007:71).
sebagai berikut:
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
hal penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah
reduksi data. Selanjutnya model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada
Data Data
Collection Display
Data
Reduction Conclusions
Drawing/
Verifying
a. Data Reduction
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
b. Data Display
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie card, pictogram dan
Dalam hal ini, Miles dan Hubernam menyatakan “the most frequent form
if display data for qualitative data in the past has been nerrative text”.
Dalam mendisplay-kan data, huruf besar, huruf kecil dan angka disusun ke
peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat
maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang
penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku, yang tidak
dapat lagi dirubah. Pola tersebut kemudian didisplaykan pada saat laporan
terakhir penelitian.
c. Conclusion drawing/verification
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang nyata dan konsisten saat
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. Data display yang dikemukakan
pada gambar telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat
Gambar 4.1
Logo Instagram
Instagram merupakan sebuah aplikasi fotografi yang memungkinkan
Instagram berdiri pada tahun 2010 oleh Burbbn, Inc. Yang merupakan sebuah
mereka menciptakan Instagram karena ingin berfokus terhadap satu hal saja
67
68
yaitu memfokuskan pada bagian foto, komentar dan juga kemampuan untuk
menyukai sebuah foto, dan hal tersebut yang menjadi dasar terciptanya
genggam. Pada awalnya Burbn Inc sendiri memiliki fokus yang terlalu
Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.
Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,
pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di
dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang
sudah final, aplikasi yang sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu
banyak dengan fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun
akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga
ini. Kata “Insta” berasal dari kata “Instan”, seperti kamera polaroid yang
pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga
yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan
cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
69
dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram merupakan dari
kata instan dan telegram. Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa
Instagram diambil alih oleh Facebook senilai hampir $ 1 miliar dalam bentuk
a. Pengikut
b. Mengunggah Foto
c. Kamera
4
http://e-journal.uajy.ac.id/4454/3/2KOM03387.pdf (diakses pada hari kamis tanggal 12 oktober
2017, jam 09:42)
70
pengguna.
d. Efek foto
fotonya.
e. Judul foto
pilihan untuk mengunggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga
g. Publikasi organisasi
h. Geotagging
adalah bagian Geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna
i. Jejaring sosial
j. Tanda suka
yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang
pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah yang menjadi faktor
k. Popular
pada saat itu. Secara tidak langsung foto tersebut akan menjadi suatu
popular baru lain yang masuk ke dalam daftar halaman dan menggeser
l. Peraturan Instagram
foto pengguna lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. Bila ada salah
satu foto dari akun yang terlihat sama oleh pengguna lainnya, maka
ancaman, foto curian ataupun foto yang memiliki hak cipta. Dalam
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua remaja putri usia 22 dan
juga 23 tahun yang dijadikan informan dengan karakteristik yang sesuai atau
mendekati dari tema dan permasalahan penelitian yang diambil oleh peneliti.
Karakteristik tersebut ialah para remaja putri yang aktif mengunggah foto atau
video di Instagram sebagai salah satu media komunikasi yang mereka pilih
5
(https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses pada hari senin, 08 Januari 2018, pada pukul
23.30 wib)
74
1. Informan Pertama
sudah digunakan sejak 2013 lalu. Terhitung sejak 2013 hingga sekarang
2. Informan Kedua
Gambar 4.4
Nerisa Pitrasari (Pengamat media sosial dan pakar humas)
sosial lainnya.
1. Manfaat Instagram
Media baru didasarkan pada sistem komputerisasi dan pola jaringan yang
Informan 1
“Saya dapat berbagi inspirasi dan motivasi tentang berbagai hal,
mulai dari edukasi hingga dapat berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu juga bisa dijadikan sebagai album digital. inspirasi yang
saya bagikan kepada followers dengan membagikan kata-kata bijak
dan memberikan caption pada beberapa foto dengan kata-kata yang
memberikan semangat”.
77
Gambar 4.5
Manfaat Instagram
Informan 2
“Saya bisa dapetin banyak informasi dari Instagram dan juga bisa
menunjukkan eksistensi lewat foto yang saya unggah. Misalnya
tempat makan yang enak dan bagus untuk berfoto serta tempat
liburan yang pemandangannya bagus. Bahkan banyak orang yang
awalnya tidak tahu tempat tersebut dan mengetahuinnya pun saat
mengakses aplikasi Instagram”.
Instagram hanya fokus pada foto, video atau pengeditan foto. Manfaat
positif dari Instagram ialah menuangkan ide kreatif melalui foto atau
informasi mengenai tempat yang lagi trend saat ini dan juga dapat
melalui apa yang akan diunggah. Media sosial menjadi bentukan baru
foto dan video yang diunggah penggunanya. Melalui apa yang diunggah
dapat pula menggambarkan seperti apa diri kita saat berada di media
Informan 1
kedua menyatakan bahwa media sosial lain yang dimilikinya pun umum
Informan 2
kenangan yang luar biasa. Di sisi lain, ada sesuatu yang dikatakan
masing-masing informan:
Informan 1
Informan 2
6
(https://cnnIndonesia.com/gaya-hidup/diakses pada hari senin 09 januari 2017, pada pukul 12:00
wib).
81
Informan 1
Informan 2
“saya menggunakan media sosial terutama Instagram cukup
aktif. Ya kalau lagi bosan atau sedang menunggu di sebuah
tempat pasti yang dibuka aplikasi Instagram. Karena Instagram,
saya bisa lihat foto atau video semua orang tanpa harus di
follow. Tinggal lihat saja di explore. Bahkan ada beberapa akun
yang menghibur. Saya pun suka melihat akun Instagram tentang
tutorial make up, referensi cara berpakaian agar terlihat menarik,
akun Instagram yang menghibur dan akun Instagram yang ada
video anak kecilnya”.
dini hari dan jam 5 sore (selepas kerja) termasuk salah satu waktu yang
foto yang diunggah akan dilihat lebih banyak orang. Menurut sebuah
besar pengguna Instagram aktif antara jam 6 pagi sampai jam 12 siang.
Jadi pada jam-jam ini foto yang diunggah harus berpotensi menarik
mengunggah foto di jam-jam tak tentu. Namun dalam hal ini teori
7
(https://merdeka.com/gaya/diakses pada hari senin 09 januari 2017, pada pukul 12:00 wib).
83
dari satu pihak pada pihak lain. media komunikasi menjadi elemen penting
melalui apa yang diunggahnya, selain itu pengguna nya pun dapat
Informan 1
Informan 2
Dalam media sosial, umpan balik, respon atau perhatian itu merupakan
nyawa layanan yang menjelma ke dalam bentuk fitur respon, seperti ruang
tersebut dapat memandu kita untuk mengukur nilai dalam kegiatan media
sosial. Poros utama dalam fitur media sosial Instagram adalah comment,
send to (share) dan like. Mengukur elemen tersebut lebih penting dari
tidak pernah menghapus komentar yang tidak baik, cukup diabaikan saja
kedua “yang memilih untuk mematikan kolom komentar untuk tidak ada
lagi perkataan yang dapat menjatuhkan citra diri nya yang sudah dibangun
di Instagram”.
informan sangat selektif dalam mem followback dan apa saja yang menjadi
Informan 1
“Iya! Karena terlihat sedikit tidak nyaman jika terlalu banyak orang
yang tidak dikenal dan juga menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan terkait dengan maraknya kriminalitas di media sosial.
Followers penting bagi saya, untuk mendapatkan like sehingga
dapat dikenal oleh orang banyak”.
88
Informan 2
identitas palsu.
Untuk menunjukkan diri terbaik mereka dan membuat citra yang baik
pernyataannya:
Informan 1
Informan 2
“Foto dan video yang bagus, menarik untuk dilihat dan tidak
memalukan untuk diri sendiri tentunya”.
kepada pengguna Instagram lainnya serta membangun citra diri yang baik.
tentu komentar yang diterimanya akan kurang baik serta like yang
diberikan menjadi sedikit, serta berdampak terhadap citra diri yang akan
berikut:
Informan 1
“Hal-hal yang foto saya nya lagi jelek haha soalnya itu penting.
Bisa-bisa yang komentar isinya kata-kata yang kurang enak untuk
dilihat. Karena saya tidak mau di Instagram pribadi saya terlihat
kurang bagus”.
Informan 2
identitas asli para aktor yang tidak boleh diketahui oleh orang banyak.
seseorang yang ingin dilihat orang lain dan berusaha untuk menyajikan
Untuk mengetahui kesan apa saja yang ingin ditampilkan oleh para
Informan 1
“Kesan yang bahagia, senang saat bareng orang terdekat. Saat
liburan bareng atau jalan bareng temen trus saya unggah foto
dengan caption yang bahagia saat bersama mereka untuk
menggambarkan perasaan di foto itu. Dengan menampilkan kesan
yang apa adanya jujur tanpa dibuat-buat agar terlihat natural saat di
foto”.
Informan 2
“Tentunya yang menyenangkan. Kalau unggah foto sedih atau
cemberut tidak enak juga dilihat sama orang. Jadi, saya unggah foto
atau video yang menunjukkan bahwa saya bahagia. Biasanya sih
kalau lagi hang out ngeshare foto yang menunjukkan momen-
momen bahagia saat bareng temen dan tag location juga biar jelas
lagi dimana. Menurut saya dengan saya unggah foto yang
menunjukkan kesan bahagia, senang, ceria dan tidak unggah hal
yang aneh-aneh pasti followers saya pun menilai bahwa saya bukan
wanita sembarangan mengunggah hal yang tidak baik. Adanya
media sosial kan untuk mempermudah penggunanya berkenalan
dengan banyak orang bukan untuk memberikan informasi yang
tidak baik”.
panggung depan. Perangkat ini didukung oleh setting yang disiapkan dan
diinginkan melalui apa yang akan diunggahnya serta foto seperti apa yang
yang kita inginkan. Kesan yang mereka bangun sejalan dengan penilaian
yang akan mereka berikan pada orang lain dengan kesan yang sama,
demikianlah kesan diri tidak dapat terbangun tanpa kehadiran orang lain
8. Swafoto di Instagram
berkomunikasi. Swafoto baik bagi para remaja putri karena secara umum
apa adanya. Jika dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan. Swafoto
batasan usia untuk melakukan swafoto. Informan kedua yang cukup sering
8
( http://eprints.unm.ac.id/4114/ diakses pada hari selasa, 09 Januari 2018, pada pukul 08.00 wib)
93
berikut:
Informan 1
“Tidak sering. Saya juga orang yang tidak terlalu suka swafoto.
Entah alesannya apa tapi kayaknya terlalu males aja foto sendiri
dan dengan wajah full gitu”.
Informan 2
“Dibilang sering sih tidak. Cuman untuk foto diri sendiri ya
lumayan banyak, kalau terlalu banyak swafoto kayaknya aneh
banget sih”.
identitas sosial individu, status, gaya hidup, kelas sosial, dan ajang
yang ada dalam foto tersebut, cara pengambilan gambar, latar belakang
(setting), event ketika foto tersebut diambil hingga pose yang membangun
Informan 1
“Menurut saya swafoto merupakan salah satu dari eksistensi dalam
Instagram. Karena ingin menunjukkan sesuatu pada swafoto
tersebut. Entah dari apa yang dia pakai di area wajah atau tidak ada
orang lain yang akan mengambil gambarnya jadi melakukan
swafoto ingin menunjukkan sesuatu yang bagus. Foto yang cantik,
bagus serta menarik jufa foto yang banyak di like dapat
memberikan dampak pada perhatian pengguna Instagram. Karena
jarang melakukan swafoto dan juga kebiasaan ketika abis
mengunggah langsung di logout akunnya jadi kurang
memperhatikan like yang diberikan kepada pengguna lainnya oleh
apa yang saya unggah”.
Informan 2
“Menurut saya swafoto menunjukkan eksistensi diri. Karena
didalam swafoto ada sesuatu lebih yang ingin ditunjukkan. Seperti
memakai make up dengan brand mahal, bahkan ada yang
melakukan swafoto untuk menunjukkan bahwa dia menggunakan
jasa make up artist. Foto yang menunjukkan akan eksistensi dirinya
yaitu foto dengan teknik pengambilan gambarnya sempurna, tidak
menunjukkan kekurangan apapun, banyak di like sama pengguna
Instagram lainnya, mendapatkan pujian melalui komentar dan
menunjukkan sisi kemewahannya seperti memakai jasa
photographer dan menunjukkan apa yang dikenakannya”.
video pada akun miliknya. Jika semakin banyak orang yang menyukai foto
dan video miliknya maka akan semakin diingat. Kreatifitas bisa muncul
karena pemikiran sendiri atau melihat dari orang lain lalu diinovasikan.
95
sendiri.9
foto lainnya. Adanya trend swafoto pada media sosial apakah berpengaruh
eksistensi diri melalui apa yang ditampilkan pada swafoto, mulai dari apa
9
( https://Lifestyle.kompas.com/diakses pada hari rabu 27 Desember 2017, pada pukul 10.11 wib)
96
yang dikenakan atau make up apa yang dipakai sehingga wajahnya terlihat
Informan 1
“Karena jarang melakukan swafoto dan juga kebiasaan ketika abis
mengunggah langsung di logout akunnya jadi kurang
memperhatikan like yang diberikan pengguna lainnya oleh apa
yang saya unggah. Followers saya banyak yang lebih suka foto
pemandangan dan foto full body. Karena memang jarang sekali
unggah swafoto dan kurang percaya diri juga dengan hasil ketika
melakukan swafoto”.
Informan 2
tidak percaya diri dengan swafoto akan tetapi followersnya lebih menyukai
foto dirinya yang full body dan foto pemandangan. Sementara informan
kedua yang memilih tidak mengunggah sesuatu yang tidak menarik akan
Informan 1
Informan 2
“Tentunya untuk dikenal orang banyak apalagi bisa dapetin teman
baru melalui Instagram. Followers penting untuk saya, Instagram
kan tempat untuk mendapatkan followers yang banyak , banyak
followers pun dapat menguntungkan saya juga. Jika ada foto yang
menarik pasti saya mengunggah tetapi kalau lagi tidak ada foto
yang menarik pasti tidak saya unggah palingan cukup lihat atau
memberikan like di Instagram saja. saya sangat sering mengakses
Instagram, untuk sehari pun tidak dapat dihitung. Saya tidak akan
mengunggah sesuatu yang sangat privacy. Bagi saya tidak semua
hal bisa saya unggah di Instagram. Terutama dengan adanya story
gram pasti saya sangat hati-hati untuk mengunggah kegiatan
sehari-hari”.
dengan apa yang diunggahnya. akan tetapi, kedua informan sangat peduli
98
dengan banyak teman dan bahkan sangat senang dengan adanya followers
yang banyak.
fotografi, jadi sudah sangat jelas bahwa foto memegang peranan penting.
kualitasnya bagus, baik dari segi pencahayaan, proposisi, warna dan lain
diri dimana kebanggaan atas diri tertanam dalam foto yang dipilih
pemiliknya, selain itu foto juga sebagai pembuktian atas apa yang
Informan 1
Informan 2
waktu untuk menganalisis setiap foto dan membaca caption yang anda
tulis. Tetapi, jika foto anda berhasil menangkap perhatian mereka, tanpa
teks berukuran besar, atau elemen apapun yang akan menimbulkan kesan
makna tersendiri bagi kedua informan seperti saat liburan dan saat hang
out bersama teman dan keluarga serta sangat peduli dengan apa yang
kedua informan unggah seperti tidak akan mengunggah jika di foto mereka
tidak menarik atau tidak terlihat bagus. Hal ini muncul karena jaringan
yang semua kalangan terutama para remaja putri sudah pasti tentu
tersebut.
102
sengaja dan terarah dengan memberikan keterangan atau informasi yang tidak
Management, adalah proses pengelolaan kesan diri yang secara umum akan
membentuk penilaian orang lain pada pelakunya (Burgoon dan Keller, dalam
Informan 1
Informan 2
foto atau video serta memberikan tag location, tag person dan memberikan
caption untuk menjelaskan perasaan yang ada dalam foto atau video tersebut.
Informan 1
petunjuk non-verbal yang jelas membuat aktivitas CMC menjadi ruang yang
yang tidak kaya dalam kaitannya dengan perasaan aman akan petunjuk non
Theory.
sama lain, ketika masing-masing berhadapan secara fisik. Para aktor adalah
(show) bagi orang lain, tetapi kesan (impression) yang diperoleh khalayak
terdapat acting yang dimainkan oleh seorang aktor saat berada di panggung
rahasia dan jangan sampai ada yang tahu. Karena dapat merusak kesan yang
diekspresikan secara khusus agar orang lain mengetahui dengan jelas peran si
pelaku (aktor), seperti yang diutarakan oleh kedua informan, sebagai berikut:
Informan 1
“Foto dan video yang menarik, natural serta jujur tanpa dimanipulasi
dengan editan yang sekarang ini sudah banyak menipu. Kesan yang
bahagia, senang saat bareng orang terdekat. Saat liburan bareng teman
atau jalan bareng temen kemudian saya unggah fotonya dengan
caption yang bahagia saat bersama mereka untuk menggambarkan
perasaan. Dengan menampilkan kesan yang apa adanya dan jujur
tanpa dibuat-buat agar terlihat natural saat difoto. Saya tidak memiliki
cara untuk menghasilkan foto yang menarik cukup natural gambar
yang dihasilkan saja tapi balik lagi jika saya nya jelek ya lebih baik di
foto ulang. Saya tidak terlalu suka mengedit foto intinya apa adanya”.
Informan 2
“Foto dan video yang bagus, menarik untuk dilihat dan tidak
memalukan untuk diri sendiri tentunya. Kesan yang
menyenangkan. Kalau unggah foto sedih atau cemberut tidak
enak juga dilihat sama orang. Jadi, saya unggah foto atau video
yang menunjukkan bahwa saya bahagia. Biasanya sih kalau lagi
hang out suka ngeshare foto yang menunjukkan moment bahagia
saat bareng temen dan tag location supaya jelas lagi dimana.
Menurut saya, dengan saya unggah foto yang menunjukkan kesan
106
aslinya. Panggung ini disebut juga panggung pribadi, yang tidak boleh
peneliti kepada kedua informan “hal apa saja yang tidak anda tampilkan
Informan 1
“Yang tidak saya tampilkan foto yang saya nya tidak cantik.
Karena itu penting bisa-bisa yang komentar isinya kata-kata yang
kurang enak untuk dilihat. Saya tidak mau di Instagram pribadi
saya terlihat kurang bagus”.
Informan 2
luas sesuai dengan yang dia inginkan, keinginan mendapatkan kesan diri
tentang diri kita bisa dilakukan dengan mengatur dan mengendalikan apa
gambaran diri atau presentasi diri yang akan diterima oleh orang lain
Tabel 4.1
Pembahasan
Informan Setting Tujuan
5.1 Kesimpulan
yang berbeda antara dunia maya dan dunia nyata. Untuk meyakinkan kesan-
kesan yang ditampilkan mereka mengunggah foto dan video yang telah dipilih,
mendapatkan pujian melalui komentar dan like oleh para followers. Tampilan
foto merupakan atribut penting dalam presentasi diri pengguna Instagram. Foto
tidak hanya memainkan peran sebagai visualisasi diri secara ikonik, tapi
Foto menjadi bagian dari eksistensi, ruang ekspresi dan pengakuan atas diri
dengan citra tertentu. Aktivitas, lokasi, setting dan teknik fotografi yang
ditampilkan dalam sebuah foto menjadi objek pemaknaan status dan identitas
seseorang terbangun.
melalui apa yang akan diunggahnya, pemilihan foto atau video dan pemilihan
109
110
diri tersebut pada dasarnya dibentuk untuk memenuhi keinginan audiens atau
lingkungan sosial, bukan berasal dari diri dan bukan pula diciptakan oleh
individu itu sendiri, sehingga identitas yang muncul adalah penggambaran apa
sosial.
5.2 Saran
dan tidak ada batasnya, mengingat hal tersebut kita harus pandai-pandai
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi Ala Net – Generation. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Buffardi, LE. 2010. Narcissism and Social Networking Web Sites. Personality and
Social Psychology Bulletin. Vol 34. Hal: 1303-1314.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi: Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Heryanto, Gun Gun dan Shulhan Rumaru. 2013. Komunikasi Politik Sebuah
Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Lievrouw, Leah dan Sonia Livingstone. 2006. The Handbook of New Media: Update
Student Edition. London: Sage Publications Ltd.
Nurudin, 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.
Purba, Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.
Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Raja
Grafindo Pustaka.
Taprial, Varinder dan Priya Kanwar. 2012. Understanding Social Media. Varinder
Taprial & Priya Kanwar & Ventus Publishin ApS.
Thurlow. Christin, Laura Lengel and Elice Tomic. 2004. Computer Mediated
Communication, London: Sage Publications.
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana.
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Edisi Ke lima. Terjemahan Maria Natalia & Damayanti Maer.
Jakarta: Salemba Humanika.
SKRIPSI
Astri Riyanti. 2010. Fenomena Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Sebagai
Ajang Penampilan Diri. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.
Skripsi Tidak Diterbitkan.
Dian Fatima Niranti. 2013. Pola Perilaku Penggunaan Facebook (studi deskriptif
kualitatif tentang motivasi pengguna facebook dan dampaknya bagi
kepribadian pengguna Facebook dikalangan pelajar Sekolah Menengah Atas
dalam Komunitas Facebook Tawangmangu Adem. Solo: Universitas Sebelas
Maret. Skripsi Tidak Diterbitkan.
WEBSITE
https://www.apjii.or.id/survei2016/
https://www.kominfo.go.id/content/detail/6861/program-prioritas-tata-kelola-
internet/
https://jurnal.usu.ac.id
https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram
https://e-journal.uajy.ac.id
https://merdeka.com/gaya/
https://cnnIndonesia.com/gaya-hidup/
https://Lifestyle.kompas.com/
http://eprints.unm.ac.id/4114/
Nama : Alfi Lailatul Qodriyah
Usia : 22 Tahun
Status Pendidikan : Mahasiswi
Waktu Wawancara : 12 November 2016
Tempat Wawancara : Djournal Coffee, Citos
Informan Pertama
Wawancara
Pastinya penampilan, cara berpakaian serta make up ya. Karena pasti akan
diunggah ke Instagram jadi saya menunjukkan penampilan yang menarik.
Untuk gaya fotonya saya sering lihat pada selebgram jadi tinggal ikutin aja
gayanya.
Saya menggunakan media sosial Instagram aktif tetapi tidak terlalu sering
mengaksesnya. Karna saya memiliki kegiatan lain selain harus update trus di
Instagram. Ketika ingin unggah foto saja baru aktif.
9. Apakah anda tidak ingin mengetahui berapa like atau komentar yang
anda dapatkan ketika mengunggah foto atau video?
Tidak terlalu ingin tahu sih. Palingan hanya ingin tahu komentar yang
diberikan sama temen.
Karena kesibukkan saya dan juga saya tidak media sosial addicted.
Setiap hari pasti buka Instagram hanya untuk lihat timeline nya dan untuk
mendapatkan informasi.
12. Apa bedanya Instagram dengan media sosial lain? Seperti Twitter,
facebook, path dan Email?
Masih kok. Karena untuk berkomunikasi dengan teman yang sudah lama gak
ketemu dan tidak memiliki nomer hp nya pasti saya langsung
menghubunginya melalui facebook atau twitter. Kalau path palingan untuk
melihat kegiatan temen-temen trus mencari tahu keberadaannya aja.
Penting banget. supaya tidak ketinggalan zaman dan juga untuk ikut eksis
dalam setiap media sosial.
Saya bisa berbagi inspirasi dan motivasi tentang berbagai hal, mulai dari
edukasi hingga dapat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu juga bisa
dijadikan sebagai album digital.
Dengan komentar, via direct message dan juga dengan posting foto kemudian
di tag kepada orang yang bersangkutan yang ada di foto tersebut.
18. Apa perbedaan direct message dengan komentar?
Direct message sangat privasi dan komentar dapat dilihat oleh banyak orang.
Foto dan video yang menarik, natural serta jujur tanpa dimanipulasi dengan
editan yang sekarang ini sudah banyak menipu.
Hal-hal yang foto saya nya lagi jelek haha soalnya itu penting. Bisa-bisa yang
komentar isinya kata-kata yang kurang enak untuk dilihat. Karna saya tidak
mau di instagram pribadi saya terlihat kurang bagus.
22. Apakah foto yang anda unggah mempengaruhi eksistensi diri anda
dalam Instagram?
Iya. Makanya saya mengunggah foto yang menarik, bagus serta cantik tanpa
ada kekurangan. Akan tetapi saya mengunggah foto tidak memakai editan
jadi hasil kamera saja agar tetap terlihat natural dan tidak berlebihan.
Foto yang ootd (outfit of the day) menampilkan pakaian yang saya kenakan
dan saya suka itu.
24. Kesan apa saja yang ingin anda tampilkan di media sosial Instagram?
Saat bareng liburan atau jalan bareng temen trus saya unggah fotonya dengan
caption yang bahagia saat bersama mereka untuk menggambarkan perasaan
di foto itu.
Dengan menampilkan kesan yang apa adanya dan jujur tanpa dibuat-buat
agar terlihat natural saat di foto.
iya! Karena terlihat sedikit tidak nyaman jika terlalu banyak orang yang tidak
dikenal dan juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan
maraknya kriminalitas di media sosial.
Penting. Untuk mendapatkan banyak like sehingga dapat dikenal oleh orang
banyak.
Tidak sering. Saya juga orang yang tidak terlalu suka swafoto. Entah
alesannya apa tapi kayaknya terlalu males aja foto sendiri dan dengan wajah
full gitu.
menurut saya swafoto merupakan salah satu dari eksistensi dalam Instagram.
Karena ingin menunjukkan sesuatu pada swafoto tersebut. Entah dari apa
yang dia pakai di area wajah atau tidak ada orang lain yang akan mengambil
gambarnya jadi melakukan swafoto ingin menunjukkan sesuatu yang bagus.
31. Foto yang seperti apa yang anda anggap sebagai eksistensi di dalam
Instagram?
Foto yang cantik, bagus serta menarik dan juga foto yang banyak di like yang
dapat memberikan dampak pada perhatian pengguna Instagram.
32. Berapa like yang anda dapatkan saat melakukan swafoto dan
postingannya?
33. Jika dibuat rating, itensitas swafoto dan foto lain apa?
Banyak yang lebih suka foto pemandangan dan foto full body. Karena
memang jarang sekali unggah swafoto dan kurang pede juga dengan hasil
ketika melakukan swafoto.
Saya mengambil gambar cukup banyak kemudian saya memilih yang terbaik
untuk diunggah.
36. Hal apa yang membuat anda, mengunggah atau tidak mengunggah foto
tersebut?
Jika memiliki foto yang menarik pasti diunggah dan saya juga tidak akan
mengunggah foto yang saya nya jelek karna penampilan dalam instagram
penting juga ya untuk memberikan kesan pertama yang baik.
37. Hal apa yang menurut anda, merupakan suatu hal yang privasi?
38. Apakah anda mempunyai cara tersendiri untuk menghasilkan foto yang
menarik?
iya saya memiliki cara tersendiri untuk menghasilkan sebuah foto yang
menarik dan artistik. Biasanya melalui editan foto lewat aplikasi di
smartphone. Terkadang saya pergi ke suatu tempat yang terlihat
instagrammable banget untuk saya unggah di Instagram. menurut saya
menunjukkan tempat yang menarik dan artistik menambah like pada foto
saya. Itu tujuan saya mengunggah sebuah foto.
Tidak. Sehasilnya dari kamera saja. saya tidak terlalu suka mengedit foto
intinya apa adanya dari kamera yang dihasilkan.
40. Apakah ada yang memberikan komentar ke foto atau video yang anda
unggah?
Sometimes ada. Terkadang menanyakan dimana saya foto, baju yang saya
kenakan di foto tersebut serta mengkomentarin isi caption.
Nama : Wulan Apriani
Usia : 23 Tahun
Informan Kedua
Wawancara
Kalo saya sih sejak tahun 2011 sudah menggunakan Instagram. Di zaman
yang skrng ini kan teknologi lagi berkembang banget apalagi udah ada
smartphone yang memudahkan saya untuk terus update dengan aplikasi yang
lagi ngetren di zamannya. Ya saya sih gak mau di anggap ketinggalan zaman
lah untuk masalah media sosial.
Saya memiliki facebook, path, twitter, email dan sebagainya. Media sosial
yang saya miliki pun yang banyak orang gunakan juga.
Ya, apalagi facebook karena teman lama saya mudah ditemukan jika di
facebook.
Saya menggunakan media sosial terutama instagram cukup aktif. Ya kalo lagi
bosen atau sedang menunggu di sebuah tempat pasti yang dibuka aplikasi
instagram. Karna instagram, saya bisa lihat foto atau video semua orang tanpa
harus di follow. Tinggal liat di explore saja. bahkan ada beberapa akun yang
menghibur.
Tutorial make up, referensi cara berpakaian agar terlihat menarik, akun
Instagram yang menghibur dan akun Instagram yang ada video anak kecil
nya.
Tentunya untuk melihat gaya berfoto yang menarik, cara berpakaian agar
terlihat up to date dan tidak norak.
10. Apa bedanya Instagram dengan media sosial lain? Seperti twitter,
facebook, path dan email?
Menurut saya, Instagram: untuk mengekspresikan diri lewat foto dan video
yang diunggah karena Instagram sepenuhnya memang untuk itu. Twitter dan
Facebook itu memberikan informasi dan juga update sekali dengan berita
yang lagi berkembang. Path digunakan untuk update location, foto dan juga
kata-kata. Tapi banyak orang menggunakan location dari path untuk
memberitahu kepada temannya bahwa mereka berada di tempat yang lagi
ngetrend atau tempat yang memberikan pemandangan yang bagus dan
menarik. Sedangkan email lebih ke urusan pribadi sih misalnya urusan kerja,
bahkan disetiap media sosial harus berhubungan dengan email.
Saya bisa dapetin banyak informasi dari Instagram dan juga bisa nunjukkin
eksis lewat foto yang saya unggah. Misalnya tempat makan yang enak dan
bagus untuk berfoto serta tempat liburan yang pemandangannya bagus.
Bahkan banyak orang yang awalnya tidak tahu tempat tersebut dan tahunya
pun saat mengakses aplikasi instagram.
Direct message hanya saya saja yang bisa melihat chatnya dan bersifat privasi
tetapi jika komentar dapat dilihat banyak orang dan bahkan bisa menjadi
perbincangan orang banyak jika komentarnya tidak baik.
14. Caption yang seperti apa yang anda berikan saat akan mengunggah
foto?
Lebih banyak sih isi caption nya curhatan gitu hahaha jadi suka banyak
komentar dari teman dekat.
Foto dan video yang bagus, menarik untuk dilihat dan tidak memalukan
untuk diri sendiri tentunya.
Hal memalukan misalnya foto atau video saya gak menarik untuk dilihat,
kelakuan yang norak dan juga hal yang gak pantas untuk di unggah di
instagram. Apalagi kan instagram itu umum ya siapa aja bisa akses tanpa ada
batasan umur jadi lebih hati-hati aja untuk unggah hal yang tidak baik.
18. Kesan apa saja yang ingin anda tampilkan di media sosial Instagram?
Tentunya yang menyenangkan. Kalo unggah foto seding atau cemberut gak
enak juga diliat sama orang. Jadi saya sih unggah foto atau video yang
nunjukkin bahwa saya bahagia.
19. Bagaimana cara anda dalam menunjukkan kesan saat bersama teman-
teman di Instagram?
Biasanya sih kalo lagi hang out suka ngeshare foto yang nunjukkin moment-
moment bahagia saat bareng temen sih dan tag location juga biar jelas lagi
dimananya.
Menurut saya, dengan saya unggah foto yang nunjukkin kesan bahagia,
senang, ceria dan tidak unggah hal yang aneh-aneh pasti followers saya pun
menilai bahwa saya bukan wanita yang sembarangan mengunggah hal yang
tidak baik. Adanya media sosial kan untuk mempermudah penggunanya
berkenalan dengan banyak orang bukan untuk memberikan informasi yang
tidak baik.
Iya, karena pengen terlihat privasi aja haha tapi sewaktu-waktu saya
unprotect kok ya untuk biar lebih banyak orang yang dapat melihat foto yang
saya unggah.
Dibilang sering sih gak cuman untuk foto diri sendiri ya lumayan banyak.
Kalo terlalu banyak swafoto dilihat orang juga bosen kali ya.
26. Foto yang seperti apa yang anda anggap sebagai eksistensi di dalam
Instagram?
27. Berapa like yang anda dapatkan saat melakukan swafoto dan
postingannya?
28. Jika dibuat rating, itensitas swafoto dan foto lain apa?
Lebih dari 5 kali. Karena saya ingin maksimal dalam mengunggah foto.
Tentunya untuk dikenal orang banyak apalagi bisa dapetin teman baru
melalui instagram.
32. Hal apa yang membuat anda, mengunggah atau tidak mengunggah foto
tersebut?
Jika ada foto yang menarik pasti saya mengunggah foto tapi kalo lagi gak ada
foto yang menarik pasti tidak saya unggah palingan cukup liatin atau
memberikan like di Instagram aja.
34. Hal apa yang menurut anda, merupakan suatu hal yang privasi?
Tentang kehidupan yang sangat privasi. Bagi saya gak semua hal bisa saya
unggah di instagram. Terutama dengan adanya story gram (fitur dari
Instagram yang baru) pasti saya sangat hati-hati untuk mengunggah kegiatan
sehari-hari.
35. Apakah anda mempunyai cara tersendiri untuk menghasilkan foto yang
menarik?
pasti semua orang yang memiliki media sosial apalagi Instagram memiliki
cara tersendiri untuk menghasilkan sebuah foto yang menarik. Kalau saya
pastinya sebelum diunggah harus diedit dahulu. Untuk membuat foto lebih
kelihatan hidup dan berwarna. Terkadang foto yang saya potret dari kamera
HP masih kurang bagus. Entah kenapa saya lebih suka jika kesuatu tempat
terutama tempat makan, setelah makanannya datang saya sempatkan untuk
mengambil gambar dahulu kemudian saya unggah di Instagram. mungkin itu
sudah kebiasaan.
36. Apakah anda perlu persiapan untuk menghasilkan foto yang menarik?
Ya. Jika berada di coffe shop saya ingin menunjukkan sesuatu yang berada di
meja tersebut. Jadi saya harus rapi-rapi untuk menghasilkan gambar yang
bermakna dan menarik.
Biasanya saya memberikan efek gambar lebih terang serta di edit sedikit-
sedikit biar kelihatan menarik dan tidak monoton aja hasil fotonya. Karna di
instagram banyak orang-orang yang memperhatikan detail foto sehingga saya
peduli dengan persepsi orang-orang tentang hasil foto saya. Jika di edit trus
bagus kan pas ada yang nanya di edit pake apa dan bla bla bla pasti saya juga
senang bahwa ada orang lain yang memperhatikan unggahan foto saya.
38. Apakah ada yang memberikan komentar ke foto atau video yang anda
unggah?
Pasti ada. Teman dekat yang memberikan komentar entah dengan foto
dimana, diedit pake aplikasi apa dan memberikan sebuah pujian.
Nama : Nerisa Pitrasari
Pekerjaan : External Communication PT. Pertamina
Selaku Pengamat Media dan Pakar Humas
1. Bagaimana Instagram menurut pengamat media?
Isi Instagram yang dilihat lebih banyak unggahan seseorang saat sedang
swafoto, menunjukkan keberadaannya dimana, pergi dengan siapa saja,
barang apa saja yang mereka punya dan sebagainya. Dan itu biasanya paling
utama digunakan oleh pengguna Instagram. orang paling banyak posting
keseharian melalui fitur Insta Story.
2. Apakah dengan adanya Instagram komunikasi dapat efektif?
Menurut saya sangat membantu, seperti contoh saya berteman dengan teman
saya di Instagram, lalu saya chat dia melalui whatsapp belum tentu dia
membaca chat saya. Tetapi kalau saya comment fotonya di Instagram ataupun
mengirim pesan pada saat dia megunggah Instastory dia malah cepat
meresponnya. Karena kebanyakan orang lebih suka lihat aplikasi media sosial
dibandingkan dengan aplikasi pengirim pesan. Di media sosial banyak yang
bisa dilihat sedangkan untuk aplikasi pengirim pesan hanya orang yang ada di
kontak HP saja yang saya bisa lihat.
3. Apa keunggulan Instagram dibandingkan media sosial pada umumnya?
Menurut saya setiap media sosial itu memiliki keunggulan tersendiri.
Instagram sebagai layanan media sosial berbasis foto/video, Instagram
menjadi jawaban tren visual marketing yang semakin berkembang pesat. Soal
urusan visual marketing Instagram disaingi dengan youtube, tetapi
keunggulan Instagram adalah bisa menyajikan konten video dan juga foto
dengan kualitas setara, mudah digunakan, dan cenderung lebih gampang
ditelusuri lewat perangkat mobile, khususnya smartphone.
4. Mengapa Instagram sering dikaitkan sebagai ajang eksistensi diri?
Karena lewat Instagram kita bisa menceritakan siapa diri kita melalui
foto/video. kita dapat menunjukkan kegiatan sehari-hari, mulai dari hal yang
kita kerjakan, teman-teman atau lingkungan pergaulan. Semua hal yang bisa
dilakukan itupun bisa dibilang bukan hanya soal pamer, tetapi memang salah
satu kebutuhan dasar manusia untuk menunjukkan eksistensi dirinya dan
keperluan untuk merasa dirinya penting.
5. Mengapa eksistensi di Instagram kerap dikaitkan dengan banyaknya
like dan followers?
Karena semakin banyak followers dan semakin banyak likes yang diberikan
followers mempengaruhi ketenaran didalam Instagram.
6. Faktor apa saja yang membuat sebuah akun Instagram banyak di follow
atau mendapatkan likes?
Tidak ada komposisi faktor yang pasti sebagai alasan sebuah akun Instagram
banyak di follow atau mendapatkan banyak likes. Karena bisa juga faktor
popularitas si pengguna di luar Instagram atau faktor eksternal seperti kasus
atau peristiwa yang terjadi di luar Instagram.
7. Kenapa Instagram efektif untuk melakukan eksistensi diri?
Karena fitur-fitur yang ada di Instagram membuat penggunanya melakukan
eksistensi diri. Dengan cara memikirkan matang-matang apa yang akan
diunggahnya, sebaiknya foto yang bagaimana yang akan diunggah, dan
memikirkan editan yang bagaimana supaya banyak yang nge like foto. Hal
tersebut yang sudah dianggap sebagai eksistensi diri bahwa pengguna
Instagram memikirkan baik-baik apa yang akan diunggahnya sehingga tidak
menimbulkan sesuatu yang buruk bagi citra dirinya.