PENULISAN ILMIAH
Depok
2021
i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
NPM : 12818400
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :
Dengan ini menyatakan tulisan ini merupakan hasil karya saya sendiri dan dapat
dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan dalam
bentuk apa pun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan, merupakan tanggung jawab penulis sepenuhnya, bukan Universitas
Gunadarma.
Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dengan penuh
kesadaran.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 12818400
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :
Menyetujui
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
memberikan berkat, anugrah dan karunia yang melimpah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
Akhir kata, hanya kepada Tuhan segalanya dikembalikan dan penulis sadari
bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, disebabkan karena berbegai
iv
keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial kini menjadi sebuah sarana untuk mengekspresikan diri bagi para
user atau penggunanya. Salah satu platform media sosial yang populer dan banyak
digunakan adalah Instagram untuk menyalurkan diri secara emosional.
Penggunannya pun sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Mulai
dari pelajar hingga pebisnis. Media sosial yang fokus pada platform berbagi foto
dan video ini makin meroket popularitasnya hingga mampu disamakan dengan
Facebook dan Twitter.
Introvert adalah salah satu jenis kepribadian seseorang yang lebih senang
menyendiri. Orang yang introvert cenderung dianggap sebagai individu yang
pendiam, bijaksana, lebih fokus pada pikiran serta perasaan. Mereka lebih senang
berada dalam suasana hati internal daripada mencari stimulasi dari luar. Dengan
adanya Instagram membantu mereka untuk bisa menggunakan media sosial
dengan nyaman dan tidak perlu orang mengetahui siapa dia di dunia maya. Dalam
pengaruh media masa berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia, yang
dapat berupa voting dengan cara tertentu, pandangan dan keyakinan individu, atau
pengetahuan seseorang yang miring terhadap topik tertentu.
1
Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri dalam menggunakan media sosial.
Teruntuk introvert kontak pertemanan merupakan mereka yang benar-benar ia
anggap sebagai teman. Seseorang dengan tipe ini lebih memilih untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekatnya, dan juga bagi seorang introvert mereka
kehidupan di media sosial, tidak bisa dilihat oleh orang asing. Jika di bandingkan
dengan jumlah Pengguna Twitter, berdasarkan sumber data PT Bakrie Telecom,
memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500 juta pengguna global.
Dengan algoritma yang Sampai tahun 2021, linimasa Twitter menampilkan twit
secara real-time. Namun dua tahun belakangan ini, Twitter secara bertahap
mencoba menampilkan linimasa dengan algoritma milik mereka. Bukan hanya
Twitter, Facebook dan Instagram pun menampilkan linimasa lewat algoritmanya
masing-masing.
2
Gambar 1.1 data pengguna media sosial pada juli 2019 menurut
Hootsuite.com
Pada gambar diatas bisa di lihat pengguna Twitter dan Instagram lebih sedikit
dari pada pengguna Facebook, pengguna Instagram pada juli 2019 adalah
sebanyak 52,9 juta orang di seluruh indonesia menurut situs Hootsuite.com. Yang
menggunakan Instagram mulai dari kalangan remaja hingga dewasa yaitu umur
13 tahun hingga 17 tahun Keatas.
3
Berdasarkan gambar data diatas menunjukkan bahwa pengguna terbanyak pada
media sosial Instagram berdasarkan gender yaitu perempuan dengan presentase
19,3% dan berdasarkan usia terlihat pada rentan 18-24 dengan presentase 37%.
Terlihat bahwasannya remaja merupakan kategori usia yang paling banyak
menggunakan media sosial Instagram.
Pada kasus ini remaja merupakan masa transisi dari seorang anak yang
beranjak dewasa, tentu saja dalam masa transisi ini bukanlah merupakan hal yang
mudah bagi seseorang, Karena banyak terjadi perubahan yang signifikan dimulai
dari perubahan fisik maupun psikis. Pada kehidupan sosial remaja, mereka mulai
membangun hubungan sosial dengan teman sebayanya atau lingkungan
sekitarnya. Pada saat itulah perubahan fisik dapat mempengaruhi hubungan sosial
yang akan dibangun. Masa remaja terjadi proses peralihan perkembangan yang
melibatkan perubahan-perubahan dalam diri individu, seperti perubahan biologis
atau fisik, sosio-emosisonal, dan kognitif (Santrock,2007).
Hal ini dianggap rumit dikarenakan remaja mempunyai rasa kurang percaya
diri dan menjadi kepribadian yang introvert di kehidupan nyata atau di kehidupan
media sosial. Kondisi introvert seseorang inilah dapat dikatakan sebagai
Presentasi diri Netizen dalam Kontruksi idenstitas media sosial. Tindakan tersebut
dapat memberikan efek tekanan pada korbannya dari tekanan secara psikis hingga
hilang nya rasa percaya diri di depan publik. Kepercayaan diri merupakan suatu
keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapai
dengan berbuat sesuatu (Angelis,2003). Kepercayaan diri berarti mengapresiasi
dan menilai diri sendiri (Utomo & Harmiyanto, 2016). Berdasarkan pernyataan
para ahli, kepercayaan diri merupakan suatu hal positif yang timbul akibat
dorongan dari dalam diri namun kepercayaan diri muncul dipengaruhi juga oleh
lingkungan dan keadaan sekitarnya.
Berdasarkan data ilmiah menunjukan bahwa 25% kepercayaan diri remaja pada
kategori sedang, 75% kepercayaan diri pada remaja berada pada kategori rendah.
(penelitian Farida,2014) berdasarkan penelitian tersebut, kepercayaan diri pada
remaja tergolong dalam tingkat sedang bahkan hingga rendah. Munculnya
4
penilaian secara komentar yang kurang baik di media sosial oleh remaja inilah
yang menimbulkan ketidakpercayaan diri muncul, hingga membuat para korban
takut untuk menunjukkan jati dirinya di depan publik khususnya di dunia maya
yaitu media sosial, dimana semua pengguna dapat bebas menunjukkan dirinya dan
mengeluarkan pendapatnya secara luas.
5
Dalam hal ini peneliti mencoba untuk mengetahui dan menganalisis sebuah
fenomena presentasi diri netizen dalam kontruksi identitas dalam media sosial
Instagram yang memiliki akun kedua karena ada beberapa faktor mengapa orang
orang di sosial media yang mempunyai akun kedua rata rata tidak menunjukan
kepribadian aslinya atau hanya mengizinkan orang orang yang terdekatlah yang
bisa berteman di akun kedua tersebut menimbulkan pertanyaan bagi peneliti
sehingga ini bisa menjadi menarik apabila diteliti lebih lanjut.
6
teori Interaksionisme Simbolik dan tingkat pengetahuan mengenai pola
komunikasi yang terjadi. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat menjadi
acuan atau referensi pustaka dan pembanding untuk melakukan penelitian
serupa.
1.5.2 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan
kontribusi pada pengembangan keilmuan dalam bidang Ilmu Komunikasi,
khususnya yang berkaitan dengan pola komunikasi. Serta diharapkan
dapat menjadi literatur dan pedoman bagi penelitian selanjutnya terkait
dalam pola komunikasi melalui media sosial Instagram dalam
menghindari hal - hal yang kurang berkenan dalam berkomentar di media
sosial.
1.5.3 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bentuk kontribusi yang positif dan
referensi sebagai bahan informasi bagi para pengguna instagram agar
mampu membangun dan mempertahankan hal - hal positif yang khususnya
melalui media sosial Instagram. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan
dapat menambah wawasan bagi banyak orang mengenai pola komunikasi
media sosial.
7
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat, dan perasaan tentang
gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepaakatan yang
ada.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Konseptual
2.1.1 Komunikasi
Istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologi atau menurut asal katanya adalah berasal dari bahasa Latin yaitu
communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam
kata communis ini memiliki sebuah makna “berbagi” atau “menjadi milik
bersama” yaitu suatu bentuk usaha yang memiliki sebuah tujuan untuk
kebersamaan. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima
oleh komunikan (Effendy, 2003:30)
9
2.1.2 Efek Media Massa
Media massa seperti surat kabar, majalah, televisi dan radio, sering
dijadikan objek studi, karena memang dipandang sebagai suatu institusi
penting dalam masyarakat. Asumsi itu ditopang oleh beberapa alasan,
bahwa Media merupakan industri yang berubah dan berkembang, yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa, serta menghidupkan industri
lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki
peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut
dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya.
New media atau media baru merupakan istilah yang digunakan untuk
semua media komunikasi yang berlatarbelakang teknologi komunikasi dan
informasi. Istilah media baru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan
telah mencangkup seperangkat teknologi komunikasi terpaan yang
semakin berkembang dan beragam (McQuail, 2011). Media baru dapat
berarti “sebuah rangkaian perubahan yang luas pada produksi media,
distribusi media, dan penggunaan media” (Lister, M., Dovey, J., Giddings,
& Kelly, K., 2003). Dalam media baru dapat memudahkan kita untuk
mengetahui segala informasi yang jauh, sehinga kita dapat bertemu secara
10
tatap muka dalam sebuah teknologi. Melalui media baru juga kita
mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia.
11
Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
antara berbagai pihak, seperti antara produsen dengan konsumen, media
sosial dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Media
sosial dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategi yang
digabungkan dengan media sosial lainya. Media sosial memberikan
peluang masuk ke komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan
kesempatan mendapat feedback secara langsung (Puntoadi, 2011).
12