RUNGU
(Studi Komunikasi Ketua dan Anggota di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia,
Kota Padang Panjang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh:
Raudhatul Fadhili
11170510000013
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN
PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2020 M / 1442 H
23/09/2021
23/09/2021
12/10/2021
ABSTRAK
Raudhatul Fadhili, 11170510000013
Pola Komunikasi Tuna Netra dan Tuna Rungu (Studi Komunikasi
Ketua dan Anggota di Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia, Kota Padang Panjang
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kenikmatan, keberkahan, kekuatan,
dan kecerdasan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagi suri
tauladan bagi seluruh umat manusia.
Skripsi dengan judul: Pola Komunikasi Tuna Netra Dan
Tuna Rungu (Studi Komunikasi Ketua dan Anggota di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas
Indonseia, Kota Padang Panjang) adalah untuk memenuhi tugas
akhir dan melengkapi syarat-syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Sosial (S. Sos) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang peneliti miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran serta bimbingan sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Untuk kesempurnaan
penelitian ini, peneliti tidak dapat membalas partisipasi pihak lain
yang turut memberikan bantuan moril maupun materil. Untuk itu
peneliti menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada:
1. Suparto, M. Ed, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti
ii
Napsiyah, S. Ag, BSW. MSW., Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M. Ag., serta
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Cecep
Castrawijaya, M. A.
2. Dr. Armawati Arbi, M. Si selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. Edi Amin, M. A
selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
3. Fita Fathurokmah, M. Si selaku dosen penasehat
akademik yang telah membimbing dan memberikan
dukungan kepada peneliti.
4. Pia Khoirotun Nisa, M. I. Kom selaku dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu dan ilmu untuk
memberikan dukungan, masukan, dan arahan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Peneliti
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Beliau, semoga kebaikannya dibalas oleh Allah
SWT.
5. Teristimewa peneliti mempersembahkan skripsi ini untuk
Apa Delli dan Ama Maswita. Peniliti mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya, karena berkat
support dan kasih sayangnya penulis bisa berada sampai
titik ini. Semoga Apa dan Ama selalu diberikan kesehatan
dan diberikan keberkahan dunia dan akhirat.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen dan Staf Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membekali
iii
peneliti dengan berbagai ilmu dan pengetahuan selama
peneliti mengikuti perekuliahan.
7. Pihak Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang
Disabilitas Indonesia, kota Padang Panjang yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
8. Ramadhan, Refyul Fatri, Lilis Suryani, Raimaddi, Indra,
Sari Oktavia selaku Ketua dan Anggota yang telah
memberikan izin peneliti dan memberikan informasi
terkait penelitian ini.
9. Bambang dan Robert selaku pakar yang mengerti
mengenai disabilitas dan telah membantu peneliti dalam
proses penulisan skripsi sebagai informan.
10. Kepada kedua saudara peneliti Kak Ni dan Kak Ya yang
telah memberi semangat dan dukungan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Dan teruntuk semua pihak yang telah berkontribusi
selama masa perkuliahan peneliti dan yang tidak bisa
peneliti sebutkan satu-satu. Semoga Allah SWT
membalas kebaikan dan keberkahan dunia dan akhirat
kepada kalian semua. Aamiin.
Demikianlah ucapan terima kasih yang dapat peneliti
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu peneliti
mulai dari awal penulisan hingga skripsi ini. Peneliti menyadari
bahwa skripsi ini terdapat ketidaksempurnaan, peneliti berharap
pembaca bisa memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan
iv
skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
seluruh pihak yang membacanya.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................ x
BAB I ................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Batasan Masalah ........................................................6
C. Rumusan Masalah .................................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 7
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ....................................... 8
F. Metodologi Penelitian ............................................ 11
1. Paradigma Penelitian ........................................ 11
2. Pendekatan Penelitian ...................................... 12
3. Metode Penelitian ............................................. 14
4. Pengumpulan Data ........................................... 15
5. Jenis dan Sumber Data ..................................... 17
6. Teknik Analisis Data ........................................ 18
7. Tempat dan Waktu Penelitian .......................... 20
G. Sistematika Penulisan ............................................. 20
BAB II ................................................................................ 23
LANDASAN TEORI /KAJIAN PUSTAKA ..................... 23
A. Landasan Teori ....................................................... 23
1. Teori Interaksionisme Simbolik ....................... 23
B. Kajian Pustaka ........................................................ 26
vi
1. Pola Komunikasi .............................................. 26
2. Tuna Netra ........................................................ 29
3. Tuna Rungu ...................................................... 30
4. Ketua dan Anggota ........................................... 34
5. Disabilitas ........................................................ 34
BAB III .............................................................................. 37
GAMBARAN UMUM ...................................................... 37
A. Sejarah Organisasi Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, kota
Padang Panjang ...................................................... 37
B. Visi, Misi, dan Program ......................................... 44
C. Struktur Organisasi ................................................. 46
D. GambaranUmum Kota Padang Panjang ................. 48
E. Biografi Singkat Ketua dan Anggota ..................... 52
BAB IV .............................................................................. 55
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................. 55
A. Pola Komunikasi Ketua dan Anggota Penyandang
Tuna Rungu di Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang ................................................................... 55
B. Hambatan Komunikasi antara Ketua dan Anggota
Penyandang Tuna Rungu di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas
Indonesia, kota Padang Panjang ........................ 62
BAB V ................................................................................ 67
PEMBAHASAN ................................................................ 67
vii
A. Pola Komunikasi Ketua dan Anggota Penyandang
Tuna Rungu di Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang ................................................................... 67
B. Hambatan Komunikasi antara Ketua dan Anggota
Penyandang Tuna Rungu di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas
Indonesia, kota Padang Panjang ........................ 78
BAB VI .............................................................................. 84
PENUTUP .......................................................................... 84
A. Kesimpulan ............................................................. 84
B. Implikasi ................................................................. 86
C. Saran ...................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 88
LAMPIRAN ...................................................................... 95
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan pilar utama dalam
kehidupan manusia. Sebagaimana seorang makhluk
hidup dalam menjalankan roda kehidupannya harus
melakukan komunikasi dengan manusia lainnya.
Komunikasi tidak hanya sebatas komunikasi personal
saja, melainkan juga pada tataran komunikasi organisasi.
Pada organisasi, komunikasi diartikan sebagai proses
pertukaran ide-ide, sikap, emosi, gagasan, lambang-
lambang, simbol, maupun instruksi untuk mencapai
tujuan tertentu. Contohnya saja di dalam organisasi
komunikasi formal dilakukan dengan sistem surat-
menyurat, pelaporan, dan pertemuan formal, dan pada
komunikasi informal contohnya melalui interaksi di luar
struktur. Komunikasi formal dan informal ini dilakukan
dengan pertukaran pesan baik secara verbal maupun non
verbal seperti percakapan, tulisan, dan unsur visual
lainnya.
Komunikasi ialah hal yang paling penting dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut. Nakpodia (2010)
mengemukakan bahwa tanpa komunikasi, suatu
organisasi apapun tidak akan menjadi seperti apa yang
diharapkan dan tidak akan dapat mencapai tujuannya
1
2
1
Yosal Iriantara & Usep Syaripudin, Komunikasi Pendidikan,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013), h. 41.
2
Yosal Iriantara & Usep Syaripudin, Komunikasi Pendidikan,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013), h. 51.
3
3
Esthy Wikasanti, Pengembangan Life Skills untuk Anak
Berkebutuhan Khusus, (Jogjakarta: Redaksi Maxima, 2014), h. 9-10
4
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), cet 2, h. 65
4
5
Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam
Pemerolehan Bahasa, (Jakarta: Depdiknas, 2007), h. 23
5
6
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya
Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Shahih, (Bandung: PT Madina
Raihan Makmur), h. 358
6
F. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah cara pandang atau melihat
sesuatu yang hidup dalam diri seseorang dan
mempengaruhi orang tersebut dalam memandang
realitas sekitarnya. Paradigma penelitian merupakan
kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan
perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori yang
dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar
12
7
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G, Buku Penelitian Nuralistik, (Jakarta:
Pusat Antar Universitas Terbuka Alih Bahasa Sinwari Natakusuma.
Depdikbud, 1988), h. 89
8
LW. Newman, Social Research Methods Qualitative and
Quantitative Approaches, (Boston: Allyn and Bacon, 2000), h. 72
13
9
Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014)
10
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rhieka Cipta, 1998), h. 10
14
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Penelitian Kualitatif,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 10-13
12
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Gahlia Indonesia, 2011), h.
54
15
13
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Deskriptif, (Bandung: PT
Rosdakarya, 2007), cet 23, h. 9-10
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), h. 308
15
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Realtion dan Komunikasi,
Ed. 1, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), cet 4, h. 31.
16
b. Wawancara
Yaitu percakapan dengan maksud tertentu
yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu
penulis sebagai pewawancara dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada
individu yang bersangkutan.16 Menurut
Kerlinger, wawancara merupakan situasi peran
antarpribadi berhadapan muka (face to face),
ketika seseorang pewawancara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
memperoleh jawaban-jawaban yang relevan
dengan masalah penelitian kepada seseorang
yang diwawancarai atau informan.17 Dalam
penelitian ini, wawancara akan digunakan
sebagai alat mengumpulkan data melalui
beberapa informan di Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas
Indonesia, kota Padang Panjang.
c. Dokumentasi
Menurut Suharmini Arikunto, metode
dokumentasi adalah metode yang dilakukan
dengan mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip nilai, dan
16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Rosdakarya, 2007), cet 23, h. 18
17
Imam Gunawan, Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 162
17
18
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), h. 206
19
Husain Umar, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2003), h. 56
20
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.
Alfabeta, 2005), h. 62
18
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), h. 333-345
22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013)
19
Gambar 1.1
20
23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), h. 333-345
21
23
24
1
Ritzer G, Douglas JG R, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Kencana,
2010)
2
M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007)
3
Aidil Haris & Asrinda Amalia, Makna dan Simbol dalam Proses
Interaksi Sosial (Sebuah Tinjauan Komunikasi), (Jurnal Risalah. Vol. 29 No. 1,
2018), h. 18
4
Riyadi Soeprapto, Interaksionisme Simbolik Perspektif Sosiologi
Modern, (Yogyakarta: Averroes Press dan Pustaka Pelajar, 2002), h. 120-121
25
5
Aubrey Fisher, Teori-teori Komunikasi Perspektif Mekanis,
Psikologis, Interaksional, dan Pragmatis, (Bandung: Remadja Karya, 1986), h.
354
6
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2013), h.
70
26
7
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), h. 115
8
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), h. 849
9
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-pokok Pikiran
tentang Islam dan Umatnya, (Jakarta: CV. Rajawali, 1982), h. 194
10
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 41
28
11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993), h. 24
12
Sambas Syukardi, Sosiologi Komunikasi, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2015), h. 49
13
Phil Astrid Susanto, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
Bina Cipta, 1980), h. 29
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h.
585
15
Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi
Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h. 37
29
16
Bahri Djamarah Syaiful, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak
dalam Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 1
17
Esthy Wikasanti, Pengembangan Life Skills untuk Anak
Berkebutuhan Khusus, (Jogjakarta: Redaksi Maxima, 2014), 9-10.
18
E. Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus
(Bandung: Yrama Widya, 2012), hal.181.
19
Laili S. Cahya, Buku Anak untuk ABK (Yogyakarta: Familia, 2013),
10.
30
20
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007), Cet. II, hlm. 65.
21
Jati Rinakri Atmaja, Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunarungu,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018), hal. 61.
31
22
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika
Aditama, 2006), hal. 93.
23
Laili S Cahya, Buku Anak Untuk ABK. (Yogyakarta: Familia,
2013), hal. 10.
32
24
Tarmansyah, Komunikasi Anak Berkebutuhan Khusus (No.
21/XXIII08/1--/2004, (Padang, 2004)
33
25
Wardani, dkk, Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus,
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013), h. 5-6.
26
Edja Sadjaah, Gangguan Bicara-Bahasa, (Bandung: San Grafika,
2005), hal. 109-114.
27
Permanarian Somad & Tati Herawati, Ortopedagogik Anak
Tunarungu, (Jakarta: Depdikbud, 1996), hal. 35-39.
34
28
Ach Mohyi, Teori dan Perilaku Organisasi, (UMM Press, 1999), h.
175
29
Agustinus Johanes Djohan, Lima Pilar Kepemimpinan, (Malang:
Media Nusa Creative, 2016), h. 3
30
Wahjosumodjo, Kepimpinan Kepala Sekolah: Tinjaun Teoritik dan
Permasalahnnya,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 349
35
31
Sugiono, Ilhamuddin, dan Arief Rahmawan, Klasterisasi
Mahasiswa Difabel Indonesia Berdasarkan Background Histories dan
Studying Performance. Indonesia Journal of Disability Studies Vol. 20, No.
21, 2014. Hal. 1.
32
Bagir Manan dkk., Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak
Asasi Manusia di Indonesia, Alumni, 2006), hal. 140-152.
33
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Penyandang Disabilitas Pasal 1, ayat 1
36
37
38
Gambar 3.12
1
Wawancara dengan Bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, Kota
Padang Panjang, tanggal 19 Februari, pukul 14.00 WIB, di Kelurahan Balai-
balai, Kota Padang Panjang
2
Diakses dari
https://m.facebook.com/dpc.ppdipp.3?tsid=0.07959096503078333&source=re
sult , pada tanggal 26 Maret 2021 pukul 23.00
41
Gambar 3.2.3
Penyaluran bantuan untuk disabilitas
e. Australia award
f. Buka bersama
3
Diakses dari https://sumbar.antaranews.com/berita/357132/ppdi-
padang-panjang-salurkan-zakat-untuk-50-penyandang-disabilitas , pada
tanggal 27 Januari 2021 pukul 15.59
42
Gambar 3.3.4
Buka bersama
g. Memperingati HDI 2018, 2019, 2020
Gambar 3.4.5
Peringatan HDI Tahun 2019
h. Membentuk rumah sahabat disabilitas
4
Diakses pada https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3/photos_of ,
pada tanggal 27 Januari 2021 pukul 16.30.
5
Diakses dari https://www.fajarsumbar.com/2019/12/ppdi-gelar-
pawai-penyandang-disabilitas.html?m=0 , pada tanggal 27 Januari 2021 pukul
15.55.
43
Gambar 3.5.6
Rumah Sahabat Disabilitas.
i. Pelatihan merajut
Gambar 3.6.7
Hasil rajutan DPC PPDI.
6
Diakses dari https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3/photos_of ,
pada tanggal 27 Januari 2021 pukul 16.13.
7
Diakses dari https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3 , pada tanggal
27 Januari 2021 pukul 16.08
44
C. Struktur Organisasi
Pelindung : 1. Walikota Padang Panjang
2. Ketua DPRD Kota Padang Panjang
3. FORKOPIMDA Kota Padang Panjang
Barat
Pengurus :
Ketua : Ramadhan
Wakil : M. Alvin Nur Akbar, S. Sn
Ketua
Sekretaris : Muhammad Ilham, S. Ds
Wakil : Khairul Zikri
Sekretaris
Bendahara : Epa Delila
Wakil : Ahda Rabbani, S. Pd
48
Bendahara
8
Diakses dari https://www.padangpanjang.go.id/kota , pada tanggal
27 Januari 2021, pukul 15.45.
49
No. Kelurahan
Resort Bukit Surungan
1 Sigando
2 Gantiang
3 Ekor Lubuk
4 Ngalau
No. Kelurahan
Resort Pasar
1 Balai-balai
2 Bukit Surungan
3 Pasar Baru
4 Tanah Hitam
No. Kelurahan
50
No. Kelurahan
Resort Bukit Surungan
1 Kampuang Manggis
2 Pasar Usang
3 Silaiang Atas
4 Silaiang Bawah
2. Biografi anggota
a. Nama : Refyul Fatri
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 26 Januari 1983
Alamat : Kelurahan Silaing Atas
Pekerjaan : Belum bekerja
b. Nama : Lilis suryani
Jenis kelamin :Perempuan
Tanggal lahir :12 Oktober 1974
Alamat : Kelurahan Koto Panjang
Pekerjaan : Belum bekerja
c. Nama : Raimaddi
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 10 Oktober 1978
Alamat : Kelurahan Koto Panjang
Pekerjaan : Tidak bekerja
d. Nama : Indra
54
1
Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi
Analisis dan Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h. 37
2
Bahri Djamarah Syaiful, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak
dalam Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 1
55
56
3
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
4
Wawancara dengan bapak Refyul sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 15:30 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
5
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
57
9
Wawancara dengan Ibu Sari sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 16:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
10
Wawancara dengan bapak Bambang sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 14:30 WIB, melalui Video Call
11
Wawancara dengan bapak Robert sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 15:00 WIB, melalui Video Call
59
Gambar 4.1
Pada gambar 4.1 menjelaskan kegiatan adanya
kegiatan dengan penerjemah mengenai komunikasi
dengan ketua, dan digambar tersebut anggota tuna rungu
terlihat mengerti dengan apa yang dikatakan penerjemah.
3. Salah satu pola komunikasi yang sedang digiatkan di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang
Disabilitas Indonesia, kota Padang Panjang antar tuna
netra dan tuna rungu yaitu dengan meraba simbol yang
digunakan ketika mereka berkomunikasi. Dalam hal ini
tuna netra harus memahami simbol-simbol yang
digunakan oleh tuna rungu, sehingga tidak adanya
kekeliruan antar mereka.
Gambar 4.2
Pada gambar 4.2 terlihat proses komunikasi yang
sedang digiatkan di Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
61
Gambar 4.3
Pada gambar 4.3 terlihat penggunan BISINDO
dari salah seorang anggota tuna ketika berkomunikasi
dengan anggota tuna rungu lainnya melalui gadget.
5. Meraba atau menyentuh juga digunakan oleh tuna rungu
untuk menyapa tuna netra (ketua). Hal ini digunakan
ketika mereka berpapasan dijalan dan apalagi kondisi
jalanan yang ramai, sehingga dengan meraba atau
menyentuh setidaknya mereka sudah bisa mengenal satu
sama lainnya.
62
Gambar 4.4
Pada gambar 4.4 dicontohkan bagaimana cara tuna
rungu menyapa tuna netra ketika berpapasan di jalan. Setiap
anggota tuna rungu mempunyai cara tersendiri untuk
menyapa ketua, agar ketua tidak kebingunan siapa yang
menyapa ketika bertemu dijalan.
B. Hambatan komunikasi antara ketua dan anggota penyandang
tuna rungu di Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia, kota Padang Panjang.
Effendy menyatakan bahwa beberapa ahli komunikasi
menyatakan bahwa tidaklah mungkin seseorang melakukan
komunikasi yang sebenar-benarnya efektif.12 DeVito
menyatakan bahwa hambatan komunikasi memiliki
pengertian bahwa segala sesuatu yang dapat mendistorsi
12
Onong Effendy, Ilmu, teori dan filsafat komunikasi, (Bandung:
PTCitra Aditya Bakti, 2003), h. 45
63
13
Joseph A. DeVito, Komunikasi antar manusia (alih bahasa: Ir.
AgusMaulana M.S.M), (Tangerang: Karisma Publishing Group, 2011), h. 11-
14
14
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
15
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
64
16
Wawancara dengan bapak Refyul sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 15:30 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
17
Wawancara dengan Bapak Raimaddi sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
18
Wawancara dengan bapak Indra sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 15:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
65
19
Wawancara dengan bapak Bambang sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 14:30 WIB, melalui Video Call
66
Gambar 4.5
Pada gambar 4.5 terlihat kami berkumpul untuk
persiapan wawancara. Tetapi dengan apa yang
disampaikan penerjemah, anggota banyak yang
kurang paham dan kurang mengerti karena mereka
lebih leluasa untuk berkomunikasi berdua saja.
BAB V
PEMBAHASAN
1
Bahri Djamarah Syaiful, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak
dalam Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 1
2
Riyadi Soeprapto, Interaksionisme Simbolik Perspektif Sosiologi
Modern, (Yogyakarta: Averroes Press dan Pustaka Pelajar, 2002), h. 120-121
67
68
3
Elbadiansyah Umiarso, Interaksi Simbolik: Dari Era Klasik Hingga
Modern, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), h. 158
4
West & Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi,
(Salemba Humanika: Jakarta, 2008)
5
Wawancara dengan Ibu Lilis sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 13:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
69
6
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
7
Wawancara dengan bapak Refyul sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 15:30 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
70
8
Elbadiansyah Umiarso, Interaksi Simbolik: Dari Era Klasik Hingga
Modern, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), h. 158
9
West & Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi,
(Salemba Humanika: Jakarta, 2008)
71
10
Emory Griffin, A First Look at Communication Theory Fifth
Edition, (Boston: McGraw-Hill, 2000), h. 55
11
Wawancara dengan Bapak Raimaddi sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
12
Wawancara dengan Ibu Sari sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 16:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
72
13
Wawancara dengan bapak Indra sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 15:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
14
Wawancara dengan bapak Bambang sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 14:30 WIB, melalui Video Call
73
Gambar 5.1
Abjad dalam BISINDO15
15
Diakses dari https://www.klobility.id/post/perbedaan-bisindo-dan-
sibi, pada tanggal 30 juni 2021 pukul 01:47 WIB
74
ۗ ٰ َّ َّ َ َ َ َ
٧ - َو َما عل ْيك اَّل َيزّك
ٓۙ َ ۤ َ
٨ - َوا َّما َم ْن َجا َءك َي ْس ىٰع
ٓۙ ُ ْ ى
٩ - َوه َو َيخ ٰش
ۚ ّٰ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ
١١ - فانت عنه تلّٰه
ٌ ْ َ َّ َ َّ ى
١١ - ۚ كَّل ِان َها تذ ِك َرة
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya
Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Shahih, (Bandung: PT Madina
Raihan Makmur), h. 585
75
17
Elbadiansyah Umiarso, Interaksi Simbolik: Dari Era Klasik Hingga
Modern, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), h. 158
76
18
Littlejohn & Foss, Teori Komunikasi edisi 9, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2009), h. 155
19
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
20
Wawancara dengan bapak Robert sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 15:00 WIB, melalui Video Call
77
21
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya
Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits Shahih, (Bandung: PT Madina
Raihan Makmur), h. 358
78
22
Yopi Kusmiati dan Pia Khoirotun Nisa, Komunikasi Pendidikan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Madrasah, (Tangerang selatan: Namiya
perss, 2017), h. 25
23
L. Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2005), h. 171
80
24
Wawancara dengan bapak Ramadhan sebagai ketua Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang Panjang,
Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas, kota
Padang Panjang
25
Wawancara dengan bapak Refyul sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 19 Februari 2021, Pukul 15:30 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
26
Wawancara dengan Bapak Raimaddi sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 14:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
81
27
Wawancara dengan bapak Indra sebagai anggota tuna rungu di
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang, Tanggal 26 Februari 2021, Pukul 15:00 WIB, di Rumah Disabilitas,
kota Padang Panjang
82
28
Wawancara dengan bapak Bambang sebagai pakar disabilitas
Bukittinggi, tanggal 29 April 2021, pukul 14:30 WIB, melalui Video Call
83
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada penelitian yang berjudul “Pola Komunikasi
Tuna Netra dan Tuna Rungu (Studi Komunikasi Ketua
dan Anggota di Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia, Kota Padang
Panjang).” Dan berdasarkan dari data dan hasil temuan
yang peneliti dapatkan selama di lapangan, maka peneliti
menarik kesimpulan:
1. Pola komunikasi ketua dan anggota penyandang tuna
rungu di Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia, kota Padang
Panjang.
Berdasarkan dari data dan hasil temuan yang
peneliti dapatkan di lapangan dan juga pembahasan di
bab sebelumnya terkait “Pola komunikasi ketua dan
anggota penyandang tuna rungu di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas
Indonesia, kota Padang Panjang” peneliti menarik
kesimpulan bahwa pola komunikasi yang dijalin
antar tuna netra dan tuna rungu sesuai dengan Teori
Interkasi Simbolik Blumer yaitu: makna berasal dari
simbol dan perlunya ada kesepakatan dalam
menerapkan makna tertentu, yang mana peneliti
melihat perlunya ada kesepakatan diantara mereka
84
85
1. Akademisi
Untuk akademisi yang akan melakukan penelitian
mengenai pola komunikasi antar tuna netra dan tuna
rungu sebaiknya melakukan observasi yang
mendalam terhadap tuna netra dan tuna rungu
tersebut, agar penelitian dapat berkembang luas dan
semakin menambah pengetahuan bagi masyarakat
luas.
2. Praktisi
a. Untuk praktisi disabilitas agar selalu berkontribusi
dan memberikan arahan untuk penyandang
disabilitas lainnya.
b. Untuk peneliti selanjutnya agar bisa mengkaji
lebih mendalam terkait pembahasan yang sama
dan referensi yang berbeda agar penelitian tentang
pola komunikasi tuna netra dan tuna rungu dapat
semakin berkembang dan sehingga menambah
wawasan bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anshari, Endang Saifuddin. 1982. Wawasan Islam
Pokok-pokok Pikiran tentang Islam dan Umatnya.
Jakarta: CV. Rajawali
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian;
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhieka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Atmaja, Jati Rinakri. 2018. Pendidikan dan
Bimbingan Anak Tunarungu. Bandung: PT. Remaja
Rosdakari
Cahya, Laili S. 2013. Buku Anak Untuk ABK.
Yogyakarta: Familia
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan
Terjemahannya Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan
Hadits Shahih. Bandung: PT Madina Raihan Makmur
Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
DeVito, Joseph A. 2011. Komunikasi antar manusia
(alih bahasa: Ir. AgusMaulana M.S.M). Tangerang:
Karisma Publishing Group
Djohan, Agustinus Johanes. 2016. Lima Pilar
Kepemimpinan. Malang: Media Nusa Creative
Douglas, Ritzer G. 2010. Teori Sosiologi Modern.
Jakarta: Kencana
88
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan
filsafat komunikasi. Bandung: PTCitra Aditya Bakti
Fisher, Aubrey. 1986. Teori-teori Komunikasi
Perspektif Mekanis, Psikologis, Interaksional, dan
Pragmatis. Bandung: Remadja Karya
Gunawan, Imam. 2013. Penelitian Kualitatif Teori
dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara
Gunawan, Imam. 2014. Metodologi Penelitian
Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Iriantara, Yosal & Usep Syaripudin. 2013.
Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media
Kosasih, E. 2012. Cara Bijak Memahami Anak
Berkebutuhan Khusus. Bandung: Yrama Widya
Kusmiati, Yopi dan Pia Khoirotun Nisa. 2017.
Komunikasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) di Madrasah. Tangerang selatan: Namiya perss
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. 1988. Buku Penelitian
Nuralistik. Jakarta: Pusat Antar Universitas Terbuka Alih
Bahasa Sinwari Natakusuma. Depdikbud
Littlejohn & Foss. 2009. Teori Komunikasi edisi 9.
Jakarta: Salemba Humanika
89
Manan, Bagir dkk. 2006. Perkembangan Pemikiran
dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Alumni.
Mohyi, Ach. 1999. Teori dan Perilaku Organisasi.
UMM Press
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy, J. 2007. Metode Penelitian
Kualitatif cet 23. Bandung: PT Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy Mulyana. 2013. Metodologi
Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor:
Gahlia Indonesia
Newman, LW. 2000. Social Research Methods
Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn
And Bacon
Poloma, M. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian
Deskriptif cet 23. Bandung: PT Rosdakarya
Republik Indonesia. 2016. Undang-Undang No. 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
90
Ruslan, Rosady. 2008. Metode Penelitian Public
Realtion dan Komunikasi, Ed. 1 cet 4. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sadjaah, Edja. 2005. Gangguan Bicara-Bahasa.
Bandung: San Grafika
Soeprapto, Riyadi. 2002. Interaksionisme Simbolik
Perspektif Sosiologi Modern. Yogyakarta: Averroes Press
dan Pustaka Pelajar
Somad, Permanarian & Tati Herawati. 1996.
Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta: Depdikbud
Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar
Biasa. Bandung: Refika Aditama
Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar
Biasa Cet. II. Bandung: PT. Refika Aditama
Susanto, Phil Astrid. 1980. Komunikasi Teori dan
Praktek. Bandung: Bina Cipta
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabet
Syaiful, Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi
Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka
Cipta
91
Syukardi, Sambas. 2015. Sosiologi Komunikasi.
Bandung: CV. Pustaka Setia
Tarmansyah. 2004. Komunikasi Anak Berkebutuhan
Khusus (No. 21/XXIII08/1--/2004. Padang.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Umar, Husain. 2003. Metode Riset Bisnis.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Umiarso, Elbadiansyah. 2014. Interaksi Simbolik:
Dari Era Klasik Hingga Modern. (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Wahjosumodjo. 2007. Kepimpinan Kepala Sekolah:
Tinjaun Teoritik dan Permasalahnnya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Wardani, dkk. 2013. Pengantar Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
West, Richard & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar
Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Humanika
Wikasanti, Esthy. 2014. Pengembangan Life Skills
untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Redaksi
Maxima, 2014
Wursanto, L. 2005. Dasar-dasar Ilmu Organisasi.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
92
B. Wawancara
Ramadhan sebagai ketua Dewan Pengurus Cabang
Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota Padang
Panjang
Refyul sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas,
kota Padang Panjang
Lilis sebagai anggota tuna rungu di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota
Padang Panjang
Raimaddi sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas,
kota Padang Panjang
Indra sebagai anggota tuna rungu di Dewan
Pengurus Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas,
kota Padang Panjang
Sari sebagai anggota tuna rungu di Dewan Pengurus
Cabang Perkumpulan Penyandang Disabilitas, kota
Padang Panjang
Bambang sebagai pakar disabilitas kota Bukittinggi
Robert sebagai pakar disabilitas kota Bukittinggi
C. Jurnal
Haris, Aidil & Asrinda Amalia. 2018. Makna dan
Simbol dalam Proses Interaksi Sosial (Sebuah Tinjauan
Komunikasi), Jurnal Risalah. Vol. 29, No. 1
Sugiono, Ilhamuddin, dan Arief Rahmawan. 2014.
Klasterisasi Mahasiswa Difabel Indonesia Berdasarkan
93
Background Histories dan Studying Performance.
Indonesia Journal of Disability Studies. 20 (21): 1
D. Website
https://www.klobility.id/post/perbedaan-bisindo-dan-sibi,
pada tanggal 30 Juni 2021 pukul 01:47 WIB
https://m.facebook.com/dpc.ppdipp.3?tsid=0.07959096503078
333&source=result , pada tanggal 26 Maret 2021 pukul
23.00
https://sumbar.antaranews.com/berita/357132/ppdi-
padang-panjang-salurkan-zakat-untuk-50-
penyandang-disabilitas , pada tanggal 27 Januari 2021
pukul 15.59
https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3/photos_of , pada
tanggal 27 Januari 2021 pukul 16.30.
https://www.fajarsumbar.com/2019/12/ppdi-gelar-pawai-
penyandang-disabilitas.html?m=0 , pada tanggal 27
Januari 2021 pukul 15.55.
https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3/photos_of , pada
tanggal 27 Januari 2021 pukul 16.13.
https://web.facebook.com/dpc.ppdipp.3 , pada tanggal 27
Januari 2021 pukul 16.08.
https://www.padangpanjang.go.id/kota , pada tanggal 27
Januari 2021, pukul 15.45.
94
LAMPIRAN
Lampiran 1
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Ramadhan (36 tahun)
Status : Ketua DPC PPDI
Waktu : Jumat, 19 Februari 2021, 14:00 – 15:30 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
1. Tanya : Kapan bapak menjabat sebagai ketua?
Jawab : Dari akhir tahun 2018
2. Tanya : Menurut bapak, tujuan dari organisasi ini apa?
Jawab : Wadah perkumpulan penyandang disabilitas, di
organisasi ini tempat kita saling berbagi, di
organisasi ini kita bisa melihatkan keterampilan
kita
3. Tanya : Menurut bapak, apakah tujuan dari organisasi ini
sudah tercapai atau belum?
Jawab : Karena organisasi ini baru jadi masih jauh untuk
mencapai tujuan tersebut
4. Tanya : Mohon maaf sebelumnya bapak, bagaimana
bapak mengelola organisasi ini, sedangkan bapak
sebagai ketua mempunyai keterbatasan dan
anggota lainnya mempunyai keterbatasan yang
berbeda-beda?
Jawab : Kita dalam organisasi ini kan tidak sendiri, kita
bisa saling tolong menolong
95
5. Tanya : Komunikasi seperti apa yang bapak gunakan
ketika berkomunikasi dengan tuna rungu?
Jawab : Kemarin saya sudah mencoba bahasa isyarat,
kalau sekedar menyuruh bisa, tidak komunikasi
seperti komunikasi dengan yang lainnya.
6. Tanya : Apakah harus ada penerjemah ketika bapak
berkomunikasi lebih intens dengan tuna rungu?
Jawab : Iya, akan lebih mudah komunikasi dengan tuna
rungu jika ada penerjemahnya.
7. Tanya : Apakah bapak menggunakan simbol-simbol,
misalnya ketika berbicara dengan si A harus
seperti itu, kalau dengan si B harus dengan seperti
yang lainnya.
Jawab : Berbeda-beda, misalnya dengan si Refyul, ketika
dia menyentuh bagian tertentu dan sedikit
menggunakan suara, itu akan jelas bahwasannya
itu orang yang berbeda.
8. Tanya : Bagaimana cara bapak memutuskan untuk
menggunakan simbol itu?
Jawab : Harus ada persetujuan terlebih dahulu dengan
tuna rungu
9. Tanya : Apakah simbol itu ada hanya ada ketika tegur
sapa saja?
Jawab : Terkadang saya juga menyentuh simbol atau
bahasa isyarat dari tuna rungu tersebut. Dengan
cara meraba tangan dari tuna rungu tersebut.
96
10. Tanya : Apakah bapak sudah paham secara keseluruhan
dengan bahasa isyarat tersebut?
Jawab : Belum secara keseluruhan, hanya bahasa sehari-
hari yang baru saya ingat.
11. Tanya : Menurut bapak, apakah komunikasi yang bapak
sampaikan bisa tersampaikan dengan baik kepada
orang tersebut?
Jawab : Sebagian sudah bisa, tetapi harus melihat kondisi.
Contohnya saja seperti sekarang ini, saya tidak
bisa berkomunikasi langsung kesemua tuna rungu.
Harus berkomunikasi secara ke satu-satu orang.
12. Tanya : Selama bapak berkomunikasi dengan tuna rungu,
apakah bapak selalu menemukan kendala? Jika
ada, apakah solusi itu ada?
Jawab : Masih banyak kendalanya. Salah satu kendala
nya tidak semua tuna rungu yang bisa BICINDO,
itu akan lebih sulit bagi saya. Solusinya yaitu saya
tergerak untuk selalu intens berkomunikasi dengan
tuna rungu tersebut agar kita sama-sama paham.
13. Tanya : Masalah yang sering bapak rasakan selama ini
ketika berkomunikasi dengan tuna rungu apa?
Jawab : Salah satu masalahnya ketika kita bertegur sapa
di tempat keramaian, terkadang saya tidak tau
keberadaan lawan bicara saya. Kalau bisa saya
berkomunikasi di tempat yang tenang dan sunyi,
agar saya bisa merasakan dan mendengar sedikit
suara dari tuna rungu tersebut.
97
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Refyul Fatri (38 Tahun)
Status : Anggota tuna rungu
Waktu : Jumat, 19 Februari 2021, 15:30 – 16:30 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
1. Tanya : Ikut organisasi ini dari kapan?
Jawab : Hampir 2 tahun
2. Tanya : Cara berkomunikasi dengan ketua?
Jawab : Ketika saya bertemu di tempat sepi saya bisa
menyapa ketua dengan meraba atau menyentuh
ketua, dan terkadang saya mengeluarkan suara
saya sedikit. Dan saya harus mengerti bahasa
isyarat nya terlebih dahulu. Termasuk ketika
ingin berbicara dengan wali kota, saya harus
menyampaikan apa yang ingin disampaikannya
kepada Ilham (penerjemah) dan akan diteruskan
kepada ketua.
3. Tanya : ketika bertemu dengan ketua dijalan, cara
berbicara atau menyapa ketua bagaimana?
Jawab : harus ada kesepakatan bahasa isyarat terlebih
dahulu. Kalau ditempat keramaian, saya tidak
dapat berkomunikasi dengan ketua. Saya hanya
bisa berkomunikasi ditempat sepi, kalau bisa
hanya saya dan ketua saja yang berkomunikasi.
Termasuk ketika berkumpul bersama, saya lebih
cendrung tidak mengerti apa yang disampaikan
98
ketua. Dan komunikasi yang efektif terjalin
ketika di rumah ketua, kita bisa menggunakan
bahasa isyarat atau memegang.
4. Tanya : Kendala yang dirasakan ketika berkomunikasi
dengan ketua?
Jawab : Kalau berkomunikasi berdua saja tidak bisa, harus
ada penerjemah. Dan kalaupun harus berbicara
berdua, harus ditempat sepi, dan harus ada
kesepakatan antara kita, setidaknya untuk
komunikasi seadanya saja. Saya juga menemukan
perbedaan bahasa isyarat antar daerah, contohnya
ketika saya ke Kota Bukittinggi, saya tidak
mengerti bahasa isyarat mereka. Sehingga ketika
saya ingin berlomba, saya tidak bisa, karena
bahasa isyarat lebih banyak dimengerti anak-anak
muda.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Lilis Suryani (47 Tahun)
Status : Anggota tuna rungu
Waktu : Jumat, 26 Februari 2021, 13:00 – 14:00 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
1. Tanya : Ikut organisasi ini dari kapan?
Jawab : Kurang lebih 2 tahun
2. Tanya : Cara berkomunikasi dengan ketua?
99
Jawab : Harus ada kesepakatan sebelumya diantara kita,
sehingga saya sedikit-sedikit bisa berkomunikasi
dengan ketua. Walaupun kita berkomunikasi
hanya sekedar tegur sapa, dan terkadang sekedar
perintah dari ketua.
3. Tanya : ketika bertemu dengan ketua dijalan, cara
berbicara atau menyapa ketua bagaimana?
Jawab : Saya merasa agak sulit ketika bertemu dengan
ketua di jalan, apalagi ketika bertemu di tempat
yang ramai. Sehingga saya dan ketua akan
mengalami kesulitan. Tetapi kalau di tempat
yang lumayan sepi, setidaknya saya bisa sekedar
memegang beliau, dan sedikit mengeluarkan
sedikit suara.
4. Tanya : Kendala yang dirasakan ketika berkomunikasi
dengan ketua?
Jawab : Saya merasa kewalahan berkomunikasi dengan
ketua, apalagi tidak ada penerjemah ketika saya
berkomunikasi dengan ketua.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Raimaddi (43 Tahun)
Status : Anggota tuna rungu
Waktu : Jumat, 26 Februari, 14:00 – 15:00 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
1. Tanya : Ikut organisasi ini dari kapan?
100
Jawab : 2 tahun
2. Tanya : Cara berkomunikasi dengan ketua?
Jawab : Saya merasa kurang bisa berkomunikasi dengan
ketua, karena kami sama-sama memiliki
kekurangan. Tetapi bagaimanapun saya harus
melakukan komunikasi dengan ketua, saya lebih
senang ketika berkomunikasi dengan ketua
adakala ada penerjemah atau orang yang akan
membantu kita dalam komunikasi. Sehingga apa
yang kami bicarakan kami bisa saling mengerti.
3. Tanya : ketika bertemu dengan ketua dijalan, cara
berbicara atau menyapa ketua bagaimana?
Jawab : Saya hanya bisa berkomunikasi ditempat sepi,
tidak bisa berkomunikasi di tempat yang ramai.
4. Tanya : Kendala yang dirasakan ketika berkomunikasi
dengan ketua?
Jawab : harus berkomunikasi di tempat sepi, adanya
perbedaan bahasa isyarat antar daerah yang
membuat saya tidak mengerti dengan tuna rungu
di daerah lainnya.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Indra (27 Tahun)
Status : Anggota tuna rungu
Waktu : Jumat, 26 Februari 2021, 15:00 – 16:00 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
101
1. Tanya : Ikut organisasi ini dari kapan?
Jawab : 2 tahunan
2. Tanya : Cara berkomunikasi dengan ketua?
Jawab : saya kesulitan, karena kalau pun harus
menggunakan BISINDO dan tidak semua orang
menggunakan bahasa yang sama.
3. Tanya : ketika bertemu dengan ketua dijalan, cara
berbicara atau menyapa ketua bagaimana?
Jawab : Saya meraba ketua, dan terkadang saya
menggeluarkan sedikit suara untuk ketua bisa
tau dengan siapa ia berinteraksi.
4. Tanya : Kendala yang dirasakan ketika berkomunikasi
dengan ketua?
Jawab : Ya dengan BISINDO yang saya gunakan,
terkadang beda orang, beda juga BISINDO
yang digunakan.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Sari Oktavia (27 Tahun)
Status : Anggota tuna rungu
Waktu : Jumat, 26 Februari 2021, 16:00 – 17:00 WIB
Tempat : Rumah Disabilitas Padang Panjang
1. Tanya : Ikut organisasi ini dari kapan?
Jawab : kurang lebih saya ikut sudah 2 tahunan
2. Tanya : Cara berkomunikasi dengan ketua?
102
Jawab : saya berkomunikasi dengan ketua kalau ada orang
ketiga (penerjemah), kalaupun harus
berkomunikasi, harus ditempat yang sepi.
Sehingga antar kami bisa saling mnegerti satu
sama lain.
3. Tanya : ketika bertemu dengan ketua dijalan, cara
berbicara atau menyapa ketua bagaimana?
Jawab : saya harus meraba atau menyentuh ketua, dan
terkadang saya harus mengeluarkan sedikit suara
saya, agar ketua tau dengan siapa ia sedang
berpapasan.
4. Tanya : Kendala yang dirasakan ketika berkomunikasi
dengan ketua?
Jawab : saya tidak bisa berkomunikasi banyak dengan
ketua, hanya sekedar tegur sapa saja. Kalau harus
berkomunikasi banyak, harus ada penerjemah.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Bambang
Status : Pakar Disabilitas Bukittinggi
Waktu :Kamis, 29 April 2021, 14:00 – 15:00 WIB
Tempat : Via Video Call
1. Tanya : Bagaimana tanggapan bapak mengenai
komunikasi antara tuna netra dan tuna
rungu?
103
Jawab : Kalau menurut saya komunikasi yang dijalin
antar tuna netra bisa menggunakan bahasa
seperti manusia lainnya. Sedangkan tuna
rungu tidak bisa mendengar, kalaupun bisa
hanya keadaan sekian persen.
2. Tanya : Menurut bapak bagaimana cara yang terbaik
agar komunikasi antar tuna netra dan tuna
rungu?
Jawab : karena tuna netra hanya bisa auditori maka
sistem komunikasi yang terbaik yang
dilakukan dengan memahami keadaan
sekitar, dan harus adanya pelatihan jika harus
berkomunikasi dengan tuna rungu. Yang
mana tuna rungu sistem berkomunikasi yang
baik yaitu dengan bahasa isyarat.
3. Tanya : Menurut bapak hambatan apa yang akan terjadi
ketika tuna netra dan tuna rungu
berkomunikasi?
Jawab : kalau tidak bisa memahami, akan terjadinya
salah pengertian atau miskomunikasi antar
tuna netra dan tuna rungu tersebut. Sedangkan
tuna rungu dalam berkomunikasi harus ada
bahasa isyarat yang bisa dimengerti
setidaknya untuk sesame tuna rungu. Adanya
keterbatasan bahasa juga merupakan hambatan
yang akan terjadi dalam berkomunikasi,
104
apalagi komunikasi yang dijalin antar tuna
netra dan tuna rungu.
4. Tanya : Apa langkah yang harus dilakukan agar
komunikasi yang dijalin mencapai
tujuannya?
Jawab : Dilakukan pelatihan secara khusus, dilakukan
pelatihan untuk tuna rungu atau tuna netra,
harus saling memahami bahasa isyarat satu
sama lainnya.
TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Raudhatul Fadhili
Narasumber : Robert
Status : Pakar Disabilitas Kota Bukittinggi
Waktu :Kamis, 29 April 2021, 15:00 – 15:30 WIB
Tempat : Via Video Call
1. Tanya : Menurut bapak, cara terbaik komunikasi
antar tuna netra dan tuna rungu?
Jawab : salah satu cara terbaik yaitu dengan
meraba tangan tuna rungu ketika
menggunakan bahasa isyarat, tetapi tidak
semua netra yang bisa mengerti bahasa
isyarat, apalagi keterbatasan bahasa isyarat
tiap-tiap daerah yang membuat tuna netra
dan tuna rungu harus sama-sama
menambah kosa kata bahasa isyarat,
apalagi BISINDO.
105
Lampiran 2
105
106
107
Lampiran 3
Dokumentasi
108
Foto ketika saya mewawancarai ketua dan anggota
109
Foto tuna netra dan tuna rungu berkumpul disuatu
ruangan (rumah disabilitas)
110
111