Revisi Kti Terbaru Panoramic..
Revisi Kti Terbaru Panoramic..
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi D3 Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi
Oleh:
HILMI HABIBUROHMAN
NIM. 192017072
Hilmi Habiburohman
NIM. 192017072
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada sidang Tugas Akhir
Cirebon.
NIM : 192017072
ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
BERJUDUL
TEKNIK PEMERIKSAAN PANORAMIC DENGAN KLINIS IMPAKSI DI
INSTALASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “45” KUNINGAN
Oleh :
Hilmi Habiburohman
NIM. 192017072
Penguji :
1. dr. H. Ahmad Qoyim, MARS 1.____________
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKES An Nasher Cirebon Program Studi D3 TRR
iii
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
Banin Cirebon.
Cirebon.
7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan do'a dan dukungan moral
iv
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini terdapat banyak
kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Hilmi Habiburohman
v
DAFTAR ISI
vi
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 39
5.2 Saran ........................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40
LAMPIRAN .......................................................................................................... 42
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan satu radiograf panoramic
sehingga penjelasan prosedur yang cermat harus diberikan kepada pasien supaya
hyoid yang dimuat dalam satu film dengan dosis radiasi yang rendah dan waktu
yang singkat dalam pengambilan gambar yaitu sekitar 3 – 5 menit (Felda Souisa,
R. S 2014).
atau khusus.
10
Penelitian Himmami, dkk (2021) tentang kegunaan radiografi panoramic
bercampur dan merupakan masa transisi dari gigi desidui tanggal yang secara
berurutan diikuti dengan erupsi gigi penggantinya yaitu gigi permanen. Fase gigi
bercampur terjadi pada anak usia 6-12 tahun, diawali dengan erupsinya gigi
permanen pertama, biasanya adalah gigi insisivus sentralis atau molar satu
mandibula.
Impaksi adalah gigi yang terpendam di dalam tulang rahang atau terhalang
jaringan gusi dan tidak berhasil muncul ke permukaan, biasanya disebabkan oleh
lanjut dan menuangkannya dalam tugas akhir yang berjudul Teknik Pemeriksaan
11
1.4 Manfaat Penelitian
Daerah“45” Kuningan.
BAB I PENDAHULUAN
Pemeriksaan Panoramic.
Populasi, dan Sampel, Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Pengumpulan Data
BAB V PENUTUP
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2004).
Sturuktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang
terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang
13
Keterangan :
1. Crown
2. Neck
3. Root
4. Enamel
5. Dentin
6. Pulp Cavity
7. Root Canal
Menurut Tarigan 2016, pada bagian gigi manusia tersusun atas tujuh
jaringan yaitu:
14
2.2 Patologi
Impaksi adalah gigi yang terpendam di dalam tulang rahang atau terhalang
jaringan gusi dan tidak berhasil muncul ke permukaan, biasanya disebabkan oleh
Impaksi biasanya dapat diartikan untuk gigi yang erupsi oleh sesuatu
sebab terhalang, sehingga gigi tersebut tidak dapat keluar dengan sempurna
mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi.Selain itu
penyebab terjadinya impaksi diakibatkan karena keadaan lokal dan keadaan yang
1. Keadaan Lokal :
a. Posisi yang tidak teratur dari gigi geligi dalam lengkung rahang.
2. Keadaan Sistemik :
a. Penyebab Prenatal
b. Penyebab Postnatal
15
Semua keadaan yang dapat menggangu pertumbuhan anak, misalnya
periapikal intraoral.
3. Pasien yang tidak dapat menyesuaikan diri seperti melakukan gerakan akan
4. Teknik ini kurang cocok pada pasien anak dibawah umur enam tahun atau
pasien.
16
2.4 Teknik Pemeriksaan Panoramic
1) Persiapan Alat:
2) Persiapan Pasien:
a) Melepaskan semua logam, plastik, dan benda yang dapat dilepas lainnya
3) Posisi Pasien :
b) Memposisikan tubuh, kepala, dan leher pasien agar dalam satu bidang
lurus.
belakang lurus.
4) Posisi Objek :
sejajar dengan lantai seperti pada Gambar 2.2. Bidang oksual (bidang
17
b) Mensejajarkan MSP (Mid Sagital Line) dengan garis tengah vertikal dari
chin rest.
1. CR & SID :
a) CR : Horizontal tegak lurus kaset.
b) SID : 40 cm
2. Faktor Teknis :
a) Ukuran IR 23 x 30 cm (9 x 12 inci) dipasang melintang.
b) Kaset curved non-grid.
c) Analog, 70 - 80 kV.
d) Digital, 85 – 95 kV.
3. Kriteria Gambar :
a) Tampak gambar tunggal gigi, mandibula,
18
c) Mandibula yang tervisualisasi tak tampak rotasi atau miring
perbesaran seragam.
Keterangan :
1. Nasalfossae
2. Maxillarysinus
3. Zygomaticarch
4. Condyle
5. Mandibullar notch
6. Occlusal plane
7. Ramus
8. Angle (gonion)
9. Body
10. Syimphysis
19
d) Posisi pasien yang benar diindikasikan dengan simpisis
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam Penelitian Tugas Akhir ini adalah penelitian
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
21
3.3 Definisi Operasional
Civil, 2021).
2015).
sistematik ( Berman,2016).
tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu eksposi (ms) (Pradana, 2011).
22
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
3.6.1 Observasi
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan observasi
dimana penelitian melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat
prosedur Pemeriksaan Panoramic.
3.6.2 Kuesioner
Melakukan kuesioner dengan radiolog dan radiografer yang terlibat dalam
pemeriksaan,bertujuan mendapatkan data yang diperlukan.Peneliti
menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner tertutup adalah pertanyaan
23
atau pernyataan yang sudah menyediakan pilihan jawaban dan responden
tinggal memilih yang sesuai dengan kondisi yang dialami (Arikunto,
2010).
Alasan peneliti menggunakan bentuk kuesioner tertutup yaitu karena
dengan pertanyaan atau pernyataan tertutup akan membantu responden
untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam
melakukan analisis data hasil terhadap seluruh hasil kuesioner yang telah
terkumpul.
24
BAB IV
25
4.2Identitas Pasien
1. Sampel 1 Pasien X
Nama : Tn X
Umur : 21 Th
Alamat : Kuningan
Nomor RM : xxx
26
2. Sampel 2 Pasien X
Nama : Nn. X
Umur : 25 Th
Alamat : Kuningan
Nomor RM : xxx
27
4.1.2 Prosedur Pemeriksaan
A. Pesiapan Pasien
28
2. Work Station
29
4. Printer
Gambar 4. 6 Printer
5. Reader
Gambar 4. 7 Reader
30
C. Teknik Pemeriksaan Panoramic
Hasil observasi Teknik Pemeriksaan Panoramic dengan Klinis
Impaksi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah ‘45’
Kuningan, sebagai berikut :
1. Sampel 1 Pasien X
a) Posisi Pasien : Berdiri, menghadap alat panoramic
b) Posisi Objek : PA (Posteo Anterior)
c) Central Ray :Tegak lurus kaset
d) Central Point : Pada bidang setinggi os maksilla
e) FFD : 40 cm
f) kV: 70
g) mA: 12, s : 12
31
Gambar 4. 9 Hasil Radiograf Panoramic
f) Hasil Expretise:
1) Os maksilla dan mandibula baik
2) Impaksi 1.2, 1.8, 2.8, 3.3, 3.8, 4.3, 4.8
3) Suspek abses periapikal 4.4
4) Tak tampak caries dentis
32
2. Sampel 2 Pasien X
a) Posisi Pasien : Berdiri, menghadap alat panoramic
b) Posisi Objek: PA (Posteo Anterior)
c) Central Ray: Tegak lurus kaset
d) Central Point : Pada bidang setinggi os maksilla
e) FFD : 40 cm
f) kV: 70
g) mA: 12, s : 12
33
h) Hasil Expertise
1) Os maksilla dan mandibula baik
2) Impaksi 1.8, 2.8, 3.3, 4.5, 4.8
3) Tampak filling dental 4.6
4) Tak tampak periapikal caries
4.3 Pembahasan
34
Untuk Pemeriksaan Panoramic dengan Klinis Impkasi di Instalasi Rumah
Sakit Umum Daerah “45” Kuningan, pasien datang ke unit Radiologi dengan
membawa surat rujukan dari dokter untuk Pemeriksaan Panoramic.
Pemeriksaan panoramic tidak memerlukan perjanjian atau perseyujuan,
setelah pasien melakukan registrasi, pasien dipersilahkan menunggu di ruang
tunggu untuk panggilan ke ruang pemeriksaan 2.Petugas memanggil pasien
dengan menyebut nama dan alamat untuk verifikasi data pasien. Selanjutnya,
saat akan dilakukan pemeriksaan panoramic tanyakan kondisi klinis pasien
dan instruksikan pasien untuk melepaskan anting, kalung, ataupun benda
logam lainnya yang akan menimbulkan artefak pada hasil gambaran radiografi
panoramic.
Untuk melakukan Pemerikaan Panoramic dengan Klinis Impaksi di
Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah “45” Kuningan pemeriksaan
dilakukandengan memposisikan pasien untuk berdiri tegak di depan alat
panoramic lalu tempatkan dagu pada chint rest, instruksikan kepada pasien
untuk mengigit blok gigitan yang sudah di lapisi dengan plastik kecil.
Gunakan head support untuk mengurangi pergerakan kepala pasien,
tempatkan kedua tangan pada pegangan yang tersedia di alat panoramic.
Instruksikan pasien untuk tidak bergerak selama ekposi berlangsung. Pada saat
ekposi berlangsung radiografer keluar dan menutup pintu dengan rapat,
selanjutnya radiografer melakukan ekposi di ruangan sebelah yang sudah
dilapisi dengan timbal tetap untuk memperhatikan posisi pasien melalui kaca
Pb agar tidak terjadi pergerakan pada pasien.
Setelah selesai pemeriksaan,pasien diminta untuk kembali ruang tunggu
untuk menunggu hasil radiografi tersebut. Selanjutnya petugas mengeluarkan
kaset CR dari holder pesawat dan melakukan proses editing lebih lanjut dan
memproses hasil gambaran tersebur menjadi film. Setelah hasil gambaran
tersebut sudah menjadi film radiograf, radiografer memanggil pasien untuk
memberikan hasil film radiograf tersebut kepada pasien.
35
Aluryang dilakukan oleh pasien dan petugas radiologi untuk pemeriksaan
panoramic sudah mengikuti SOP yang ada di Instalasi Radiologi RSUD “45”
Kuningan.
36
No SS S TS STS
Pertanyaan 1 1 4 0 0
Pertanyaan 2 0 4 1 0
Pertanyaan 3 1 4 0 0
Pertanyaan 4 0 3 2 0
tekan tombol riset untuk posisi tube kemudian tekan tombol ready siap
baru ekpose.
37
2. Teknik Pemeriksaan Panoramic dinyatakan sudah dapat memperlihatkan
gigi dengan jelas dibuktikan dengan empat orang responden yang setuju
dengan jelas karena memiliki pendapat lain yang tidak dapat dijelaskan.
koronoidyang dimuat dalam satu film dengan dosis radiasi yang rendah.
super posisi antara satu gigi dengan gigi lainnya, hal tersebut dikarenakan
struktur anatomi gigi geligi pasien yang kurang baik dan tiga orang
38
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Berman, A., Snyder, S. and Frandsen, G. (2016). Kozier & erb’s fundamentals
of nursingconcepts, process, and practice, 10th Ed. New Jersey: Pearson
Education, Inc
Ekotama, S. 2015. Pedoman Mudah Menyusun SOP. Yogyakarta
40
Long, B. C. (2006). Medical-Surgical Nursing: A Nursing ProcessApproach (4th
ed.). St. Louis: Mosby.
Pradana A. E. D., 2011, Pengukuran Penggunaan kV Pada Pemeriksaan Thorak
Anak Terhadap Kualitas Gambar Dan Dosis Radiasi, Universitas Indonesia
FMIPA, Jakarta
Smitha:Husain, Huma: Hagaraj, Tejavathy;Srinath, M. 2014., Manajement of
Multiple Impacted Teeth: A Case Report and Review., Journal of
International Oral Health. Vol 6 issue 3. Hlm 93-98
Tarigan, R 2016, Karies Gigi, Ed. 2. Jakarta
Wibowo,A.(2014.Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfbeta
(White, S.C.,dan Pharoah, M.J. 2004. Oral Radiology:Principle and Interpretation.
Ed. Ke-5. Philadelphia: Mosby Co)
41
LAMPIRAN
42
Lampiran 2 Hasil Kuesioner 2
43
Lampiran 3 Hasil Kuesioner 3
44
Lampiran 4 Hasil Kuesioner 4
45
Lampiran 5 Hasil Kuesioner 5
46
47
Lampiran 6 SOP Panoramic RSUD "45" Kuningan
48