Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DITA NOPRIYANTI

RAMADHANi

NIM 22020099

Resume Materi : Seni Murni, Seni Terapan, Seni dwi matra, dan seni rupa tri matra.

Seni Murni

Seni rupa murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni
rupa murni lebih mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan dengan kegunaannya dalam
kehidupan sehari-sehari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, ukir, pahat, keramik dan
patung. Seni rupa murni merupakan media ekspresi emosi dan perasaan serta luapan kreatifitas
dari seorang seniman. Berbeda dengan seni rupa terapan, seni rupa murni tidak untuk
dimanfaatkan. Seni rupa murni memiliki fungsi pemuasaan batin dalam proses penciptaannya
dengan menonjolkan nilai keindahan dan nilai budaya.

Selain itu, seni murni tidak memperhatikan fungsi dari benda yang diciptakannya. Dalam
bahasa Inggris, seni murni disebut dengan fine art yang mana istilah tersebut memiliki arti seni
mendetail. Detail disini memiliki arti suatu karya seni yang bisa dibuat dengan memperhatikan
berbagai macam hal-hal detail kecil dan juga nilai estetik yang jarang diperhatikan oleh perupa
pada umumnya. Sebab perupa seni lain bisa jadi meninggalkan detail kecil dari nilai estetik.
Sedangkan untuk seniman murni sendiri tidak perlu melakukan hal tersebut, walaupun karya seni
rupa ini juga mampu menciptakan pasar mereka sendiri dan tidak membutuhkan sedikit
konsolodasi. Itu artinya jika memang seniman pembuat karya seni rupa murni benar-benar bisa
meninggalkan seluruh aspek komersial dan juga manfaat dari karya yang diciptakannya.

Seni Terapan

Seni rupa terapan adalah salah satu jenis karya seni rupa yang diciptakan dengan tujuan
utama memberi nilai fungsi atau nilai guna sebagai benda dibandingkan nilai estetisnya. Itulah
sebabnya seni rupa yang memiliki nama lain applied art ini banyak kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi seni rupa ini bisa memenuhi kebutuhan dalam aktivitas keseharian kita.

Dari keutaman fungsi praktisnya inilah yang membedakan seni rupa terapan dengan
seni rupa murni. Berdasarkan dari maknanya, terap berarti penerapan atau perwujudan dalam
praktik
yang sifatnya aplikatif. Sifat aplikatif pada karya seni adalah pengaplikasikan bentuk-bentuk
fungsional untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh wujud fungsional tersebut antara
lain, pakaian, perabotan rumah, perlengkapan ibadah, sampai perlengkapan pertunjukkan.

Karya seni rupa sebagai salah satu unsur budaya tentu memiliki fungsi dalam
kehidupan manusia, baik itu kebutuhan lahir atau batin seseorang. Dalam praktiknya, karya
seni rupa akan terus lestari jika fungsi-fungsinya masih melekat dalam pemaknaan seseorang.

Seni Rupa Dwi Matra

Istilah dwi matra berasal dari dua kata yaitu dwi atau dua dan matra. Kata matra secara
umum dapat diartikan dimensi atau ukuran seperti panjang, lebar, dan tinggi. Dwi matra adalah
dua dimensi atau memilikin dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Dwi matra hanya terdiri dari
ukuran panjang dan lebar saja, seperti lukisan dan batik. Seni rupa dwi matra hanya bisa
dirasakan keindahannya melalui penglihatan dan hanya bisa diliht dari satu arah.

Seni Rupa Tri Matra

Seni rupa tri matra adalah seni rupa yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi seperti
seni kriya atau kerajinan dan seni keramik. Contohnya patung, guci, vas, dan perabotan dapur
yang dapat dilihat dan dirasakan keindahannya melalui sentuhan atau rabaan serta dapat dilihat
dari berbagai sisi.

Anda mungkin juga menyukai