Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan atas hasil rilis Transparancy International (TI) menunjukkan bahwa dari
tahun 1995-2008 posisi Indonesia berada pada kisaran 6 besar negara terkorup
di dunia. Sementara itu menurut survei yang dilakukan oleh Pacific Economic and
Risk Consultancy (PERC), menunjukkan bahwa pada tahun 2004-2006 Indonesia
menempati urutan pertama, sedang pada tahun 2007 menempati urutan kedua
dan tahun 2008 menempati urutan ketiga, sebagai negara terkorup di Asia.

Berbagai perangkat hukum dan kelembagaan telah dibuat dalam rangka


pemberantasan Korupsi di Indonesia, diantaranya adalah: Undang Undang No. 3 Tahun
1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Ketatapan MPR No.
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KORUPSI;
Undang Uundang No. 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Undang Undang No. 31 Tahun
1999. Undang Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, dan
Undang Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

Selain itu pemerintah Indonesia juga telah mengesahkan instrumen internasional yakni
United Nations Convention Against Corruption dalam bentuk Undang Undang No.
7 Tahun 2006 sebagai pengesahan atas Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Anti Korupsi. Beberapa pelaku tindak pidana Korupsi kini juga sedang diperiksa dan
diadili, disamping banyak pula yang sudah dijatuhi hukuman, baik dari kalangan
pejabat negara, anggota legislatif, pengusaha, maupun dari kalangan oknum
penegak hukum sendiri. Namun hal tersebut ternyata belum dapat menjamin
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Masih diperlukan upaya-upaya lain yang lebih mendasar dalam
rangka membentuk karakter dan kepribadian bangsa yang Anti Korupsi.

Belajar dari pengalaman negara lain yang relatif berhasil memberantas Korupsi,
selain aspek penegakan hukum, yang tidak kalah pentingnya adalah aspek pencegahan
dalam bentuk pendidikan. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (Korupsi) adalah salah
satu patologi sosial yang dalam jangka panjang bukan saja merugikan secara
ekonomis, namun juga dapat menghancurkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, baik dari segi sosial, budaya, politik, dan spiritual. Oleh karena itu,
untuk melakukan 2 pemberantasan Korupsi di Indonesia tidak cukup dengan
penegakan hukum semata, tetapi harus disertai dengan upaya yang lebih sistematis
dan edukatif yang berorientasi pada penanaman kembali nilai, sikap, dan perilaku
terpuji yang bisa menghindarkan diri dari perilaku Korupsi. Untuk itu perlu
dilakukan upaya yang serius dan sistemtis yang dapat menggerakkan semua elemen
pendidikan untuk menciptakan semangat dan atmosfer Pendidikan Anti Korupsi.

Pilihan strategi untuk menanamkan nilai, pola pikir, sikap, dan perilaku Anti
Korupsi melalui pendidikan didasari atas pemikiran bahwa sekolah adalah proses
pembudayaan, sebagai lingkungan kedua bagi anak yang dapat menjadi tempat
pembangunan karakter dan watak. Karena itu jika sekolah dapat memberikan semangat
dan atmosfer yang sengaja diciptakan untuk mendukung internalisasi nilai, sikap, dan
perilkau Anti Korupsi, diyakini akan dapat memberikan sumbangan yang amat berarti
bagi upaya menciptakan generasi anak bangsa yang tangguh dan berperilaku
Anti Korupsi. Hal ini seseuai dengan Undang Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa salah satu
fungsi dari pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Strategi Pendidikan Anti Korupsi di SMA Negeri 1 Rantau dilakukan dengan cara
mengintegrasikan beberapa nilai dan perilaku Anti Korupsi ke dalam: (1)
pengembangan materi, metode, media, dan sumber belajar pada setiap mata
pelajaran, terutama mata pelajaran yang relevan; (2) pengembangan berbagai
bentuk kegiatan kesiswaan; (3) pembiasaan perilaku di kalangan warga sekolah.
Melalui ketiga strategi tersebut diharapkan akan dapat menciptakan atmosifr dan
budaya sekolah yang menudukung tumbuh dan berkembangnya pola pikir, sikap, dan
perilaku Anti Korupsi di kalangan warga sekolah.

B. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam Pendidikan Anti Korupsi di SMA Negeri 1
Rantau adalah untuk:

1. Menanamkan nilai dan sikap hidup Anti Korupsi kepada warga sekolah SMA
Negeri 1 Rantau.

2. Menumbuhkan kebiasaan perilaku Anti Korupsi kepada warga sekolah SMA Negeri 1
Rantau.

3. Mengembangkan kreativitas warga sekolah SMA Negeri 1 Rantau dalam


memasyarakatkan dan membudayakan perilaku Anti korupsi.

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang ingin dicapai dari Pendidikan Anti Korupsi di SMA Negeri 1 Rantau adalah:

1. Tertanamnya nilai dan sikap hidup Anti Korupsi di kalangan warga sekolah SMA
Negeri 1 Rantau.

2. Tumbuhnya kebiasaan perilaku Anti Korupsi di kalangan warga sekolah SMA


Negeri 1 Rantau.

3. Berkembangnya kreativitas warga sekolah SMA Negeri 1 Rantau dalam


memasyarakatkan dan membudayakan perilaku Anti korupsi.

D. Indikator Pencapaian Hasil

1. Secara kuantitas jumlah warga sekolah SMA Negeri 1 Rantau yang terus
bertambah secara signifikan dari waktu ke waktu yang melaksanakan Pendidikan
Anti Korupsi. Pendidikan Anti Korupsi adalah sebuah gerakan yang diharapkan
menjangkau seluruh warga sekolah di SMA Negeri 1 Rantau. Hal ini tentu
memerlukan partisipasi yang semakin meluas secara kuantitas.

2. Secara kualitas terdapat pengembangan pola pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi di


SMA Negeri 1 Rantau baik dalam hal pelibatan unsur dan komponen sekolah,
maupun perluasan integrasi menuju ke semua mata pelajaran yang ada serta
pengembangan strategi melalui kegiatan kesiswaan dan pembiasaan perilaku sesuai
dengan potensi dan kondisi di SMA Negeri 1 Rantau yang bervariasi.

3. Adanya dukungan kebijakan yang memadai dari Pemerintah Kabupaten Tapin dan
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan. Dukungan kebijakan ini meliputi
aspek pemberian payung hukum (regulasi) baik dalam bentuk Peraturan Daerah,
Keputusan Gubernur/Bupati, maupun dalam bentuk Program Kerja dari Dinas
Pendidikan. Dukungan kebijakan meliputi pula aspek manajemen dan pendanaan
dengan pemberian dana stimulan bagi SMA Negeri 1 Rantau yang melaksanakan
Pendidikan Anti Korupsi.

4. Adanya keterlibatan dari pihak-pihak lain di luar sekolah SMA Negeri 1 antau

dan lembaga pendidikan dalam pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi, seperti


Dunia Usaha, Ormas, Kejaksaan, Kepolisian, DPRD, Bawasda, dll . Keterlibatan 4
tersebut dapat berupa pemberian sponsor, penyediaan nara sumber, dukungan
fasilitas, atau pun gagasan dan pemikiran.

BAB II
PROFIL SEKOLAH SMAN 1 RANTAU

A. VISI DAN MISI SEKOLAH

1. Visi : Berimtaq, Unggul dalam Mutu, Disiplin, Berbudi Pekerti Luhur, Berbudaya
Lingkungan dan Mampu Bersaing di Era Global.

2. Misi Sekolah :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Than Yang Maha Esa serta

nilai-nilai budaya, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak dan


berperilaku.

b. Mengembangkan pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan bagi


siswa dan guru, sehingga bisa mengembangkan semua potensi yang dimiliki
siswa secara optimal.

c. Meningkatkan kedisiplinan guru dan siswa dalam kegiatan belajar, sehingga


kegiatan pembelajaran berjalan optimal.

d. Meningkatkan budi pekerti dan akhlakul karimah, sehingga berperilaku santun dalam
perbuatan dan perkataan baik terhadap orang tua, guru dan sesama teman.

e. Menumbuhkan sikap peduli dan sadar lingkungan yang bersih melalui


pembiasaan dan pembelajaran berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan yang
bersih dan indah.

f. Menumbuhkan budaya mutu dan semangat keunggulan, sehingga mampu


bersaing di era global.

B. Tujuan Sekolah:

1. Setiap siswa menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya secara
benar dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kelulusan mencapai 100 %

3. Seratus persen lulusan diterima di perguruan tinggi.

4. Semua siswa kompeten dalam bidang IT

5. Memiliki kelompok IT aktif yang berprestasi

6. Memiliki kelompok tim olah raga aktif dan berprestasi.

7. Memiliki kelompok seni aktif dan berprestasi.

8. Memiliki sikap peduli dan sadar lingkungan yang bersih melalui pembiasaan
dan pembelajaran berkelanjutan, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan indah.

C. PROFIL SEKOLAH

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Rantau

NIS : 13011554001
NSS : 310150407001

NPSN : 30301491

Status Sekolah : Negeri

Tahun mulai beroperasi : 1965

Akreditasi : A

Alamat Sekolah : Jl.Brigjend H.Hasan Basery Km.2 Rantau , Tapin, Kalimantan

Selatan Kode pos 71111 Telp.0517 (31142).

Website : smarantau.blogspot.com.

RekeningSekolah : BNI Cabang Barabai Nomor: 0277177303

a.n Sekolah Menengah Atas Negeri I Rantau

(SMAN I Rantau ) Jl.Brigjend H.H Basery Km.2 Dulang Rantau

Kepala Sekolah : Drs.Muhammad Nurdin M.Pd.

NIP.196702221992031007

2. Sarana dan Prasarana.

a. Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik sekolah SMAN 1 Rantau Kabupaten Tapin, Luas

areal seluruhnya 21.212 m

. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar kayu ulin

sepanjang 360 m.

Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 1 Rantau.

Status : Milik sekolah ,sertifikat nomor 546998 , 14 Des 2000

Luas Tanah : 21.212 m

Luas Bangunan : 2364 m

Pagar : 680 m
b. Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk

menunjang kegiatan belajar memadai.

Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Rantau

NAMA SARANA

PRASARANA

JUMLAH

RUANG

LUAS

KETERANGAN

Ruang Kepala 1 90 Rusak Ringan

Ruang Tata usha 1 90 Rusak berat

Ruang Guru 1 100 Rusak Ringan (Plapon)

Kamar mandi/Wc Kepsek 1 6 Baik

Ruang Kelas 26 1664 Baik

Ruang Lab. MIPA 3 342 Baik

Ruang Lab. Bahasa 1 96 Rusak ringan

Ruang Perpustakaan 1 112

Ruang Serba Guna/AULA 1 600 Masih kerangka besi

Wc guru 2 6

Kamar mandi guru 2 6 Baik

Musholla 1 70 Rusak ringan

WC SISWA 16 96 Baik

Kamar mandi siswa 2 6 Baik

OSIS 1 20 Baik

UKS 1 15 Baik

Ruang olah raga /ganti


pakaian

1 15 Baik

LapanganBasket 1 400 Baik

Lapangan Tenis 1 300 Baik

Lapangan upacara diatas

lapangan basket dan tenis

1 Baik

Parkir siswa 3 400 Baik /masih kurang

Parkir guru 2 70 Baik

Koperasi siswa 1 28 Baik

Kantin siswa 1 35 Baik

Ruang Band siswa 1 15 Rusak ringan

Gudang barang 1 20 Rusak ringan

Ruang komputer 2 156 Baik

Ruang Wakasek sarana 1 11 Rusak ringan

Komputer 46 12 rusak

Computer jinjinng 6 Baik

Ruang BP 1 11 Rusak ringan

Kursi meja siswa 510 set 21 Rusak

Kursi meja dewan guru 34

TV pembelajaran 7 29”(2) 21( ‘3)dan 14 “ (2)

CD PBM kelas X, XI, XII 1set Baik

LCD Thosiba 2 3 Baik

CD Latihan komputert 1 set Baik

Kaset PMB Bahasa inggeris 1 set Baik

Tip desk PBM 5 Rusak 1

Mesin tik 3 Baik

Kolom ikan permanent 1 20 Baik

3. Anggaran Sekolah.
Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri1RANTAU

Tahun

Pelajaran

Pemerintah

(Rupiah)

Komite

Sekolah

(Rupiah)

BANTUAN BLOCK GRANT

2001 / 2002 52.000.000. 76.710.000.

2002 / 2003 52.000.000 96.200.000

2003 / 2004 53.000.000 121.000.000 140 juta(Rehab 5 kls dan BOMM)

2004 / 2005 55.000.000 161.893500 150 juta(BOMM danBISS

Mutuuntu RKB dan LAB IPA

2005 / 2006 60.000.000 234.300.000 155 juta ( RKB, Lab Komputer,

computer ,1 laptop)

2006/2007 60.000.000 179.000.000 1.BISS Mutu 100 juta(rehb Lab

IPA dan media barang)

2,RKB (75 juta0

3.20 juta multi media

4.153 juta rehab 3 kls,2 km,3

wc(bangun baru

2007/2008 60.000.000 179.000.000 150.juta(BOMM DAN SKM )

sesuai rencana

2008/2009 100.000.000 - SKM-SSN

2010/2011 100000 -

2011/2012 100000 -

TAHUN RUTIN

BOS

(DAERAH DAN
PUSAT)

BANTUAN BLOCK GRANT

2012/2013 57000000 288000000 450000000

2013/2014 57000000 919000000 -

Alokasi dana terutama diperuntukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan,

pembangunan , perbaikan sarana prasarana, pembelajaran, pelatihan guru, kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler siswa seuai dengan proposal yang disetujui. Sejak

tahun ajaran 2007/2008, dimulai bulan januari 2007, iuran komite dibebaskan karena

disubsidi oleh PEMDA Kabupaten Tapin, diluar itu untuk keperluan yang jelas dan

untuk kepentingan mutu dan kegiatan siswa masih dapat dimintakan sumbangan

siswa tapi dengan jumlah yang kecil

4. Personil Sekolah

SMA Negeri 1 Rantau didirikan pada tanggal 1 Agustus 1965 dengan surat keputusan

1 Nopember 1965. SMAN 1 Rantau lahir dari sekolah swasta / masyarakat dibawah

yayasan Darma Bakti dan dijadikan SMA Negeri karena didorong sebagai syarat bagi

berdirinya Kabupaten Tapin yang jatuh pada tanggal 30 Nopember 1965. Pimpinan

sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri Rantau Kabupaten Tapin Kalimantan

Selatan adalah:

NAMA PERIODE TUGAS

1. Drs. Anwar Fauzi Tahun 1965 s/d 1970

2. Drs. Imam Muhdi Tahun 1970 s/d 1975

3. Drs. H. Gazali Usman Tahun 1975 s/d 1979

4. Drs. Basri nawari Tahun 198O s/d 1988

5. Drs. Zubair Tahun 1989 s/d 1991

6. Drs. H .Nadirsyah Tahun 1991 s/d 1993

7. Drs. M. Husni Thamrin Tahun 1993 s/d 1998

8. Drs. H. Achmad Tahun 1998 s/d 2000

9. Drs. Ardiansyah Tahun 2000 s/d 2002

10. Drs. H. Nur Effendi,M.Pd.,MM. Tahun 2002 s/d 2008

11. Drs. H. Mansyah Tahun 2008 s/d -2013


12. Drs. Muhammad Nurdin, M.Pd. Tahun 2013 – sekarang

5. Kepala Sekolah

a. Jabatan sebelumnya : Kepala SMA Negeri 1 Binuang

10

b. Nama Kepala Sekolah : Drs. Muhammad Nurdin M.Pd.

c. Tempat Tanggal Lahir : ......................

d. Nama Ibu Kandung : .......................

e. Alamat Rumah : Binuang

f. Nomor HP : 085248063092

a. Tanggal Pengangkatan Kepala Sekolah di sekolah ini : 1 Agustus 2008

b. Pertama kali diangkat sebagai kepala sekolah : di SMAN 1 Binuang.

6. Wakil Kepala Sekolah

NO NAMA JABATAN

PANGKAT/

GOL

STATUS

1 Ani Wahyuni,S.Pt. Wakasek

Kurikulum

Pembina/IVa PNS

2 Padiya,S.Pd. Wakasek

Kesiswaan

Pembina/IVa PNS

3 Sarni,M.Pd. Wakasek Sarana

Prasrana

Pembina/IVa PNS

4 Drs. Muhammad Syafei,MM Wakasek Humas Pembina/IVa PNS

7. Dewan Guru

Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 52 orang, terdiri atas guru 41
orang,

karyawan tata usaha 6 orang, dan pesuruh 5 orang.


Keadaan Personil Sekolah

NO NAMA JABATAN

PANGKAT/

GOL

STATUS

1 Drs.Muhammad Nurdin,M.Pd. Kepala

Sekolah

pembina/iva PNS

2 Suwadi,S.Pd.M.BA Guru pembina/iva PNS

3 Drs.H. M.Syamhudi Noor Guru pembina/iva PNS

4 Drs.Muhammad Syafei,MM. Wakasek

Humas

pembina/iva PNS

5 Dra.Hernalie Guru pembina/iva PNS

6 Dra.Irrigawati Guru pembina/iva PNS

7 Dra. Faridah Laila Guru pembina/iva PNS

8 Dra.H. Noorlaila Guru pembina/iva PNS

9 Dra.Widyastuti Guru pembina/iva PNS

10 Sarni,M.Pd Guru pembina/iva PNS

11

11 Rostini,S.Pd. Guru pembina/iva PNS

12 Drs. M. Aini Guru pembina/iva PNS

13 Asmuliati, S.Pd. Guru pembina/iva PNS

14 H. Moch.Ardiyan Noor, S.Pd Guru pembina/iva PNS

15 Titut Munjiyati,S.Pd. Guru pembina/iva PNS

16 Dra. Zuairiah Guru pembina/iva PNS

17 Sri Bulsyahmi,S.Pd. Guru pembina/iva PNS

18 Dra. Munikah Guru pembina/iva PNS

19 Padiya,S.Pd. Guru pembina/iva PNS

20 Samsiar Guru penata /iii c PNS

21 Zuriati Thoyibah, S.Pd. Guru penata tk.i/iiid PNS


22 Ratnawati, S.Pd. Guru penata tk.i/iiid PNS

23 Sumarmi,S.Pd. Guru penata muda / iii a PNS

24 Noordiana, S.pd. Guru penata muda / iii a PNS

25 Sholehah, S.PdI. Guru penata muda / iii a PNS

26 Ismuwati, S.pd. Guru pembina/iva PNS

27 Annie Wahyuni, S.Pi. Guru pembina/iva PNS

28 Hj. Nurmiliani, S.Pd. Guru penata tk.i/iiid PNS

29 Norkamilah,S.Pd. Guru penata muda/iii a PNS

30 Yuliani Hasanah,S.Pd. Guru penata muda / iii a PNS

31 Syarifah Yosifa,S.PdI. Guru penata muda/iii a PNS

32 Murliyani,S.Pd. Guru PNS

33 Lailan Jamilah,S.Pd Guru PNS

34 Erma Yusiani,S.Pd. Guru PNS

35 Noor Abidin Guru HONOR

36 Marjuki Muslim,S.Pd. Guru HONOR

37 Anton Wirata, S.Pd. Guru HONOR

38 Norlatifah, S.Pd. Guru HONOR

39 Tety Maya Sari, S.Pd. Guru HONOR

12

40 Haji Muhammad Sajad Guru HONOR

41 Rahmad Gilang B.,S.Pd. Guru HONOR

42 Drs. M. Zainor Halidi Guru PNS

HONOR

43 Eva Faurina,S.Pd. Guru HONOR

44 Ahmad Yani,S.PdI. Guru HONOR

45 Vivie Cristiani,S.Pd. Guru HONOR

46 Rezky Pujiyanti,S.Pd. Guru HONOR

8. TATA USAHA DAN KARYWANA

NO NAMA JABATAN

PANGKAT/
GOL

STATUS

1 Muhammad Zaid Staf III/b PNS

2 Isnani Staf III/b PNS

3 Rossy Norhamidah Staf II/d PNS

4 Iis Herliani Staf PTT

5 Ernawati Pesuruh PTT

6 Rusipandi Kebersihan PTT

7 Harnawati Sirkulasi Perpustakaan PTT

8 Misra Penjaga malam PTT

9 Iwan Security PTT

9. Keadaan Peserta Didik

a. Jumlah peserta didik

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2013/2014 seluruhnya berjumlah


631

orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X

sebanyak 7 rombongan belajar. Peserta didik pada kelas XI ada 7 rombel (IPA 3

kelas , IPS 4 kelas) di kelas XII ada 7 rombel. (IPA 2 kelas , IPS 5 kelas) dalam

kelulusan tahun pelajaran 2012/2013, Jumlah siswa 156 orang (IPA 65 orang
dan

IPS 91 orang) dengan kelulusan kumulatif 100 % (156 Orang berhasil).

Jumlah peserta didik tahun 2013/2014

Kelas

Jumlah

Jumlah

13

Laki-laki Wanita

X 1 8 27 35

X 2 20 15 35

X 3 15 20 35

X 4 12 23 35
X 5 19 15 34

X 6 16 17 33

X 7 17 18 35

XI IPA 1 8 25 33

XI 1PA 2 13 18 31

XIIPA 3 17 7 24

XI IPS 1 5 20 25

XI IPS 2 18 9 27

XI IPS 3 17 75 24

XI IPS 4 12 15 27

XII IPA 1 12 20 32

XII IPA 2 13 17 30

XII IPS1 13 13 26

XII IPS 2 13 10 23

XII IPS 3 21 5 26

XII IPS 4 15 12 27

XII IPS 5 6 23 29

JUMLAH 279 356 635

b. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out

Peserta didik yang tidak naik kelas dan angka putus sekolah DO (Droup-Out) ternyata

cukup tinggi setiap tahunnya.

Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah.

Tahun

Pelajaran

Jumlah

Kelas

Jumlah

SISWA

Tidak Naik Putus

Sekolah/DO
1999/2000 15 363 - 4 (KAWIN)

2000/2001 15 362 - 5 (KAWIN)

2001/2002 15 393 3 -

2002/2003 15 433 5 -

2003 / 2004 15 431 2 3

2004/2005 15 432 - 3

2005/2006 15 434 - 4

2006/2007 15 434 4 5

2007/2008 16 485 - -

2008/2009 16 486 4 -

2009/2010 18 488 4 -

2010/2011 18 485 4 -

2011/2012 18 487 3 -

14

2012/2013 21 628 5 -

2013/2014 21 635 5 -

Tingginya keadaan tidak naik kelas dan putus sekolah peserta didik terutama

disebabkan masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang
arti

pentingnya pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi.

10. Orang Tua Peserta Didik

Wilayah Kabupaten Tapin yang terdiri dari tanah dataran tinggi dan rawa, yang mata

pencaharian rakyatnya sebagian besar bertani, berkebun, diselingi berternak,

berdagang, PNS, TNI, POLRI, jual jasa, tukang, dan potensi alamnya mempengaruhi

cara berfikir dan berbudaya.

Keadaan Orang tua Peserta didik 2013/2014

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 Petani 272 56,1 %

2 PNS 147 30,3 %

3 Pegawai Swasta 34 7 %

4 Pedagang 32 6,6 %

Jumlah 504 100 %


11. Kerja Sama Sekolah

a. Kerja sama dengan Orang Tua

Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah.

Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai:

1. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum berjalan

optimal mengingat kondisi ekonominya

2. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan Intra kurikuler dan Ekstrakurikuler

3. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik

4. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan dan

5. sumber belajar.

b. Kerja sama dengan Alumni.

Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal

mengingat keberadaan alumni yang tidak berada di daerah Kabupaten Tapin,

sedangkan yang berada di Kabupaten Tapin sebagianbesar mendukung


secara

moral , sedangkan secara material masih sangat terbatas. Diantara alumni


yang

15

berhasil adalah Drs.H.Idis Nurdin Halidi,M.AP, Drs.Arifin Arpan, MM, dan

kabag keuangan Pemda Tapin .

c. Prestasi yang pernah diraih/dicapai.

NO NAMA KELAS BIDANG PRESTASI

PERING

KAT

TINGKAT

TAHUN

KAB. PROV. NAS.

1 AFIF MUDATSIR XI IPA-1 OIMPIADE KOMPUTER 3 V

2011

2 DESY RAHMALIA X C OLIMPIADE MATEMATIKA 3 V


2011

3 DIDY ADHAM XI IPA-1 OLIMPIADE FISIKA 1 V

2011

4 FITRI RETNI ASIH XI IPS-2 OLIMPIADE EKONOMI 1 V

2011

5 M. BUYUNG RMK X B OLIMPIADE ASTORNOMI 2 V

2011

6 NURUL LATIFAH XI IPA-1 OLIMPIADE KIMIA 2 V

2011

7 RAHMADANIA X D OLIMPIADE ASTORNOMI 1 V

2011

8 RATIH PURNAMA PUTRI XI IPA-2 OLIMPIADE FISIKA 2 V

2011

9 M. ADARIANSYI XII IPS-2 LOMBA FOTOGRAFI 3

2011

10 MONICA KRISTIANI XI IPA-2 MUSIKALISASI PUISI

PENGHAR

GAAN

2011

11 ABDILLAH YUSUF XI IPA-1


LOMBA PIONERING

(PRAMUKA)

2 V

2011

12 INDRA HERMAWAN XI IPA-1 SDA 2 V

2011

13 RIZKY CAHYADI XII IPS-3 SDA 2 V

2011

14 M. BANJARAN SARY XI IPA-1 SDA 2 V

2011

15 BENNY ASHADI XI IPS-1 SDA 2 V

2011

16 M. FAISAL XI IPS-2 SDA 2 V

2011

17 ERNI GRESIKA SANTRI XI IPA-1 SDA 1 V

2011

18 FARIDA AGUSTINA XI IPA-1 SDA 1 V

2011

19 DESSY RAHMALIA XI IPA-1 SDA 1 V

2011

20 ARISKA XI IPS-1 SDA 1 V

2011
21 MEKA AULIA RABAN XI IPA-2 SDA 1 V

2011

22 KHAIRUN NISA XI IPA-1 SDA 1 V

2011

23 DODY HARIS FERDINAN XI IPA-1 LOMBA KADARKUM 2 V

2011

24 MUHAMMAD SYARIF XI IPA-2 SDA 2 V

2011

25 ERNI GRESIKA SANTRI XI IPA-1 SDA 2 V

2011

26 FARIDA AGUSTINA XI IPA-1 SDA 2 V

2011

27 RAHMADANIA XI IPA-3 SDA 2 V

2011

28 ERNI GRESIKA SANTRI XI IPA-1 CERDAS CERMAT PKN 2 V

2012

29 DODY HARIS FERDINAN XI IPA-1 SDA 2 V

2012

30 DESY RAHMALIA XI IPA-1 SDA 2 V

2012

31 M. BANJARAN SARY XI IPA-1 LOMBA TANDU 2 V


2012

32 M. FAIZAL KAMIL XI IPA-1 SDA 2 V

2012

33 MUHAMMAD ZAID X-E SDA 2 V

2012

34 NURUL AMINY XI IPA-2 CERDAS CERMAT PMR 1 V

2012

35 WAHYUNITA XI IPS-4

1 V

2012

36 KHAIRUN NISA X-D

1 V

2012

37 PUTRY RUSADY DKK

KEJUARAAN BASKET

BINUANG MUDA

1 V

2012

16

38 M. WAHYU INDRA DKK

KEJUARAAN BASKET
BINUANG MUDA

2 V

2012

39 PUTRY RUSADY DKK

KEJUARAAN BASKET

LEAGUA KALSEL

2012

40 DEWATA PANDU GUMELAR XII IPS-1 LOMBA BINTANG PELAJAR 4

2012

41 PRITA MULYASARI XI IPS-4

2012

42 SRI EMA FATIMAH X-E

2012

43 RAYI HERESTYARA XI IPA-3 OLIMPAIDE BIOLOGI 3 V


2012

44 DESY RAHMALIA XI IPA-1 OLIMPIADE MATEMATIKA 3 V

2012

45 RAMADHATIL MAURATY XI IPA-3 OLIMPIADE KIMIA 2 V

2012

46 MASMURAH XI IPA-3 OLIMPIADE KEBUMIAN 2 V

2012

47 RAHMA AULIA X-E OLIMPIADE KEBUMIAN 1 V

2012

48 DESY FITRIA RAHMAH X-E OLIMPIADE FISIKA 2 V

2012

49 DEVI OKTA ANGGRAENI X-E BAKESAH BAHASA BANJAR 1 V

2012

50 ARIZKA SOFIYANA MAHARANI XI IPS-1 BAKESAH BAHASA BANJAR 3 V

2012

51 KHAIRUN NISA XI IPA-1 DANCE 3 V

2012

52 RIAN DWI ERAWATI XI IPA-3 DANCE 3 V

2012

53 ANDINI AYU LESTARI YANTI X-F DANCE 3 V

2012

54 DEWINTA KESUMA ALAM X-F DANCE 3 V


2012

55 DEVI OKTA ANGGRAENI X-E DANCE 3 V

2012

56 TRI KUSUMA WARDANI X E DANCE 3 V

2012

57 FEBRI AYU SAFITRI X C DANCE 3 V

2012

58

DANCE 3 V

2012

59 NIKEN ELA RAHMAWATI XI IPA-2 LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

60 WAHIDAH XI IPA-3 LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

61 NURUL AMINY XI IPA-2 LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

62 WAHYUNITA XI IPS-4 LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

63 TERZA ANGELENA X-C LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

64 LARASATI X-C LOMBA PMR 2 Dan 3 V


2012

65 KHAIRUN NISA X-D LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

66 ISTA ANNISA PUTRI X-E LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

67 ANNISA RIZKY KHAIRIYAH X-C LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

68 HANIFA SOEBANDI X-A LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

69 NORHAYATI X-A LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

70 FAIZAL KAMIL XI IPA-1 LOMBA PMR 2 Dan 3 V

2012

71 BENNY ASHADI XI IPS-1 TEATRIKALISASI PUISI

2012

72 INDRA HERMAWAN XI IPA-1 PRAMUKA

2012

73 AMALIA FEBRIYANTI X-A PRAMUKA


V

2012

74 INDRA HERMAWAN XI IPA-1 PRAMUKA 1 V

2012

75 MUHAMMAD RIFANI XI IPA-2 PRAMUKA 1 V

2012

76 MUHAMMAD ZAID X-B PRAMUKA 1 V

2012

77 M. BANJARAN SARY XI IPA-1 PRAMUKA 1 V

2012

78 RIZKY CAHYADI XII IPS-3 PRAMUKA 1 V

2012

79 BENNY ASHADI XI IPS-1 PRAMUKA 1 V

2012

80

PRAMUKA 1 V

2012

81 DESY RAHMALIA XI IPA-1 PRAMUKA 1 V

2012

17

82 DEWINTA KESUMA ALAM X-F PRAMUKA 1 V


2012

83 AMALIA FEBRIYANTI X-A PRAMUKA 1 V

2012

84 ARIZKA SOFIYANA MAHARANI XI IPS-1 PRAMUKA 1 V

2012

85 DEWATA PANDU GUMELAR XII IPS-1 TERBAIK I UN 2012 1 V

2012

86

KARATE KOMITE-53 PUTRI 1 V

2012

87

KARATE KOMITE-61 PUTRA 1 V

2012

88

KARATE KOMITE-61 PUTRI 1 V

2012

89

SILAT PUTRA 1 V

2012

90
BULU TANGKIS PUTRA 1 V

2012

91

BULU TANGKIS TUNGGAL

PUTRI

1 V

2012

92

TENIS MEJA TUNGGAL

PUTRI

1 V

2012

93

ATLETIK LONCAT TINGGI

PUTRA

1 V

2012

94

ATLETIK LONCAT TINGGI

PUTRA

2 V

2012
95 M. ADARIANSYI XI IPS-2 FOTOGRAFI 3 V

2012

96 M. WAHYU INDRA XI IPA-2 TENIS MUJA PUTRA 3 V

2012

97 HUSNUL KHATIMAH XII IPS-2 KARATE KOMITE 61 KG 1 V

2012

98 YULIANTI XII IPS-3

KARATE KOMITE PURTRI 35

KG

1 V

2012

99 ATTAHULLAH XII IPS-2 BULU TANGKIS PUTRA 1 V

2012

100 YULIA NOVIA XI IPS-4 BULU TANGKIS PUTRI 1 V

2012

101 KHAIRUN NISA XI IPA-1 LOMPAT JAUH PUTRI 2 V

2012

102 HADI SAUFI XI IPS-1 LOMPAT JAUH PUTRA 2 V

2012

103 ATIKA SUSANTI XII IPS-1 LARI 100 M PUTRI 3 V

2012

104 M. RENDRA XII IPS-3 LARI 100 M PUTRA 2 V


2012

105 RIANSYAH JAYA S XII IPS-3 TENIS MEJA PUTRA 2 V

2012

106 FAISAL XI IPS-3 BULU TANGKIS PUTRA 2 V

2012

107 BAYU RIZKY XII IPS-1 LOMPAT TINGGI PUTRA 1 V

2012

108 KHAIRUN NISA XI IPA-1 LOMPAT TINGGI PUTRI 1 V

2012

109 M. ZAID XI IPA-2 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

110 AFRESA AMANDA XI IPA-1 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

111 DANNY AGUSTY XI IPA-1 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

112 DEVI OKTA ANGGRAENI XI IPA-1 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

113 DEWI FITRIA RAHMAH XI IPA-2 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

114 RAHMA AUDIA XI IPA-2 CERDAS CERMAT PKN 3 VV

2012

115 FIRDA ARYATI XI IPS-1 CERDAS CERMAT PKN 3 V


2012

116 NISRINA KHAIRANI XI IPS-3 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

117 MAHRIDAYANTI XI IPA-1 CERDAS CERMAT PKN 3 V

2012

118 RAYI HERESTYARA XI IPA-3 OLIMPIADE BIOLOGI 3 V

2012

119 RAHMA AULIA X-5 OLIMPIADE KEBUMIAN 1 V

2012

120 MASMURAH XI IPA-2 OLIMPIADE KEBUMIAN 2 V

2012

121 DESY RAHMALIA XI IPA-1 OLIMPIADE MATEMATIKA 3 V

2012

122 DESY FITRIA RAHMAH X-5 OLIMPIADE FISIKA 2 V

2012

123 RAMADHATIL MAURATY XI IPA-3 2 OLIMPIADE KIMIA 2 V

2012

124 MUTHIA CHANDRA Y XI IPA-2 OLIMPIADE KEBUMIAN 1 V

2013

125 DEVI OKTA ANGGRAENI XI IPA-1 OLIMPADE ASTRONOMI 2 V

2013
18

126 FEBYDIA NURAHMAH XI IPS-2 OLIMPIADE EKONOMI 1 V

2013

127 LAILA AGUSTINA XI IPA-1 OLIMPIADE BIOLOGI 3 V

2013

128 DESY FITRIA RAHMAH XI IPA-1 OLIMPIADE FISIKA 3 V

2013

129 MAHRIDAYANTI AZIZAH XIIPA-1 OLIMPIADE KIMIA 2 V

2013

130 HAPSARI MUSTIKA MS X-1 OLIMPIADE ASTRONOMI 1 V

2013

131 MUHAMMAD JULPAN X D ATLETIK/ LOMPAT JAUH

2013

132 DENI RAHMAT KURNIAWAN XI IPS-1 BULU TANGKIS

2013

133 RISKA APRIYANTI X G BULU TANGKIS

2013
134 HADI SUDIRMANTO X G

KARATE (KOMIE DI BAWAH

61 KG)

2013

135 AHMAD RIZAL XII IPS-1 FUTSAL 2 V

2013

136 DIDI ARI SAPUTRA XII IPS-1 SDA 2 V

2013

137 YUDHI MAHFUD XII IPS-1 SDA 2 V

2013

138 RENALDY SAPUTRA XII IPS-1 SDA 2 V

2013

139 M. SYAUFI ANSYARI XII IPS-1 SDA 2 V

2013

140 NANDIS JB XII IPA-1 SDA 2 V

2013

141 RAHMAD FAJAR XII IPA-2 SDA 2 V

2013

142 HERRY FAJERI XII IPS-2 SDA 2 V

2013

143 TRI KUSUMA WARDANI XII IPA-2 KANAAN BASKET BALL 1


V

2013

144 ANGELINA DE VEGA XII IPS-1 SDA 1

2013

145 PUTRI RUSADY XII IPS-4 SDA 1

2013

146 RAHMAYUNIANITA ARISA XII IPS-4 SDA 1

2013

147 REZKIE NOVIA HERDIANTI XII IPS-5 SDA 1

2013

148 ANNISA RAHMADINA XI IPA-1 SDA 1

2013

149 MITHA APRIANI XI IPA-1 SDA 1

V
2013

150 AYU ASNIGA SORAYA XI IPA-1 SDA 1

2013

151 TIARA PUSPA XI IPA-2 SDA 1

2013

152 AMANDA DWI PUTRI X-4 SDA 1

2013

153 RAYYAN SAIDAH X-1 MATHEMATIC CHALLENGE 3

2013

154 FEBRI AYU SAFITRI XI IPA-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

155 NOVIA ISTIANI XI IPA-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

156 ARIFAH XI IPA-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

157 YANDI FISYANOOR XI IPA-3 LOMBA LKBB 3 V


2013

158 M. REFALDO XI IPAS-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

159 ANDRI ABDUL RAKHIM XI IPS-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

160 ANDRA ABDUL RAKHMAN X-7 LOMBA LKBB 3 V

2013

161 BINTARI WIDYA PUTRI UTAMI XI IPS-4 LOMBA LKBB 3 V

2013

162 MISMAYA AS XI IPS-1 LOMBA LKBB 3 V

2013

163 PUTRI MAULIDA XI IPS-4 LOMBA LKBB 3 V

2013

164 LAILYANI DWI ASTUTI XI IPA-2 LOMBA LKBB 3 V

2013

165 AKHMAD RENALDY X-7 LOMBA LKBB 3 V

2013

166 OSIS

KARNAVAL HUT TAPIN 48 3 V

2013

167 SMAN 1 RANTAU


ADIWIYATA/ADI PURA 2 V

2013

19

BAB III

STRATEGI INTEGRASI DAN PENGEMBANGAN PROGRAM

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

DI SMA NEGERI 1 RANTAU

A. Integrasi dalam Mata Pelajaran

Pada prinsipnya pengintegrasian nilai-niali dan perilaku Anti Korupsi bisa

dilakukan ke semua mata pelajaran. Namun pada tahap awal pengintegrasian dilakukan

kepada tiga mata pelajaran yang dipandang paling relevan, yaitu mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.


Jika

dipandang efektif, ke depan model pengintegrasian ini dapat dijadikan acuan


untuk

mengintegrasikan pada seluruh mata pelajaran.

1. Identifikasi Nilai dan Perilaku Anti Korupsi

Indentifikasi nilai dan perilaku Anti Korupsi dilakukan untuk memberikan

penegasan mengenai nilai dan perilaku Anti Korupsi yang seperti apa yang akan

ditanamkan melalui matapelajaran di sekolah, sehingga dapat memberikan kejelasan

orientasi dan arah pengintegrasian ke dalam mata pelajaran yang dimaksud.

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang diintegrasikan dalam mata pelajaran dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

No Nilai dan Perilaku Anti

Korupsi

Ciri-ciri

1 Mengenal perilaku Korupsi

yang harus dihindari.


a. Mengenal ciri-ciri perilaku Korupsi yang

perlu dihindari.

b. Mengenal ciri-ciri perilaku anti Korupsi yang

perlu dikembangkan.

c. Menunjukkan contoh kasus perilaku Korupsi

yang diketahui di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat.

d. Menunjukkan contoh kasus perilaku yang

tidak mengandung unsur korupsi yang pernah

dilakukan siswa.

2 Berlaku jujur, disiplin,

bertanggung jawab, dan adil

dalam kehidupan sehari-hari.

a. Berani mengemukakan seuatu sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

b. Terbiasa melakukan sesuatu secara tepat

waktu.

c. Terbiasa menyelesaikan sesuatu pekerjaan

sesuai dengan tugas tanggung jawabnya.

d. Terbiasa berlaku tidak memihak kepada siapa

pun dalam melakukan suatu tindakan.

3 Hanya mau menerima a. Menolak sesuatu pemberian yang tidak sesuai

20

No Nilai dan Perilaku Anti

Korupsi

Ciri-ciri

sesuatu pemberian sesuai

dengan yang menjadi

haknya.

dengan haknya.

b. Tidak mau mengambil sesuatu yang bukan


haknya.

4 Menghormati dan memenuhi

hak orang lain.

a. Memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai

dengan haknya.

b. Tidak pernah memberikan kepada orang lain

sesuatu yang bukan menjadi haknya.

5 Mampu menganalisis sebab

dan akibat dari perilaku

korupsi dalam kehidupan

bermasyarakat dan

bernegara.

a. Mampu mengidentifikasi sebab-sebab yang

mendorong timbulnya perilaku korupsi dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

b. Mampu mengidentifikasi akibat yang

ditimbulkan dari perilaku korupsi dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

c. Mampu mengemukakan alasan perlunya

menghindari perilaku korupsi dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

6 Memiliki kebanggaan

berperilaku Anti Korupsi.

a. Bangga terhadap perilaku Anti Korupsi.

b. Anti terhadap perilaku korupsi.

7 Mengajak teman, saudara,

atau orang lain untuk

berperilaku Anti Korupsi.

a. Menyebarluaskan gagasan dan keinginan

untuk menghindari perilaku korupsi.

b. Menunjukkan komitmen untuk menolak

perilaku korupsi.
c. Menjadi teladan perilaku Anti korupsi.

2. Identifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Pada prinsipnya identifkasi SK dan KD dapat dilakukan terhadap semua mata

pelajaran. Pada tahap awal Identifikasi dilakukan untuk menemukan sejumlah SK

dan KD yang ada dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Pendidikan

Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia yang mengandung muatan Nilai dan

Perilaku Anti Korupsi. Identifikasi ini akan menghasilkan sejumlah SK dan KD

tertentu yang mengandung muatan nilai dan perilaku Anti Korupsi tertentu.

Hasilnya ada nilai dan perilaku Anti Korupsi tertentu yang terkandung dalam

sejumlah SK dan KD tertentu pada ketiga mata pelajaran tersebut dan ada
yang

hanya terkandung dalam sejumlah SK dan KD pada satu atau dua mata.

3. Strategi Integrasi

Pada prinsipnya strategi integrasi bisa dilakukan melalui pengembangan materi,

metode, media, dan sumber belajar. Integrasi melalui pengembangan materi

terutama dilakukan terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Pendidikan Kewargenagaraan yang memang sebagian materinya mengandung

21

muatan nilai dan perilaku Anti Korupsi. Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia pengintegrasian lebih diutamakan melalui pengembangan metode, media,

dan sumber belajar. Integrasi melalui pengembangan metode, media, dan


sumber

belajar juga harus dilakukan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan

Pendidikan Kewarganegaraan.

Integrasi melalui pengembangan materi dilakukan dengan memberikan penonjolan,

penajaman, pendalaman, atau perluasan materi pembelajaran yang terkait


dengan

nilai dan perilaku Anti Korupsi tertentu sesuai dengan tingkat perkembangan

intelektual siswa. Dengan demikian suatu nilai dan perilaku Anti Korupsi tertentu

akan dikembangkan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Integrasi melalui pengembangan metode dilakukan dengan memilih dan

menggunakan metode pembelajaran yang bisa mendorong terjadinya internalisasi


nilai dan tumbuhnya sikap dan perilaku Anti Korupsi, seperti jujur, disiplin, adil,

tanggung jawab, dan sebagainya. Beberapa metode seperti diskusi, bermain


peran,

demonstrasi, simulasi, curah pendapat, dan sebagainya perlu didesain dengan

skenario yang dapat mendorong terjadinya proses internalisasi nilai dan tumbuhnya

sikap dan perilaku Anti Korupsi.

Integrasi melalui media dan sumber belajar dengan memilih penggunaan media dan

sumber belajar yang mengandung muatan nilai dan perilaku Anti Korupsi tertentu

dilakukan baik untuk materi pembelajaran yang secara langsung mengandung

muatan nilai dan perilaku Anti Korupsi dimaksud maupun tidak. Beberapa media

dan sumber belajar tersebut diantaranya adalah gambar, foto, video, berita
media

massa, puisi, sajak, cerpen, prosa, pantun, dan sejenisnya yang berkaitan
dengan

korupsi.

B. Pengembangan Kegiatan Kesiswaan

Pengembangan Pendidikan Anti Korupsi dalam kegiatan kesiswaan

dimaksudkan untuk mendorong terjadinya internasilasi nilai dan tumbuhnya sikap dan

perilaku Anti Korupsi melalui aktivitas dan pengalaman nyata siswa. Pada
prinsipnya

semua kegiatan kesiswaan secara instrinsik mengandung muatan nilai dan perilaku Anti

Korupsi dengan kadar yang berbeda. Namun jika tidak dikembangkan secara
sengaja

dan terencana tidak akan dapat tumbuh dan berkembang secara efektif.
Kegiatan

kesiswaan yang dimaksud baik kegiatan kesiswaan yang selama ini sudah ada
dan

dilaksanakan maupun yang baru akan diadakan dan dilaksanakan, baik yang

22

dilaksanakan secara rutin maupun insidental. Beberapa kegiatan kesiswaan


tersebut

diantaranya adalah: (a) Kepengurusan OSIS; (b) Pramuka; (c) Koperasi Siswa;
(d)

PMR; (e) Majalah Dinding atau Majalah Sekolah/Siswa; (f) Peringatan Hari-hari Besar

Nasional dan Keagamaan; (g) Pentas Seni; (h) Pertandingan Olahraga, dan
sebagainya.

1. Identifikasi Nilai dan Perilaku Anti Korupsi

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang ditanamkan melalui pengembangan kegiatan

kesiswaan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Menunjukkan sikap obyektif, berorientasi pada kualitas kepribadian dan

kemampuan profesional dalam memilih calon pengurus atau pemimpin.

b. Melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan fungsi dan tanggung


jawab

penuh keikhlasan dan rasa pengabdian.

c. Menunjukkan sikap terbuka dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan

bersama.

d. Menunjukkan sikap terbuka dalam mengelola anggaran keuangan kegiatan.

e. Memiliki motivasi dan kreatifitas yang tinggi dalam mengemukakan gagasan

Anti Korupsi.

f. Memiliki keberanian yang kuat untuk ikut serta melakukan pemberantasan

tindak Korupsi.

g. Memiliki wawasan dan pola pikir yang mantap dan luas mengenai perilaku Anti

Korupsi.

h. Menunjukkan penghayatan dan apresiasi yang mendalam mengenai perilaku

Anti Korupsi.

i. Memiliki berbagai sikap terpuji yang dapat menghindarkan diri perilaku

Korupsi.

j. Memiliki perasaan dan kesan yang kuat untuk menghindar dari perilaku

Korupsi.

2. Strategi Pengembangan

Pengembangan pendidikan Anti Korupsi melalui kegiatan kesiswaan dilakukan

dengan strategi sebagai berikut:

a. Melaksanaan pemilihan kepengurusan organisasi kesiswaan (OSIS, Pramuka,

PMR, Koperasi Siswa, dll) dan panitia kegiatan dilaksanakan secara demokratis

dan obyektif sesuai dengan ketentuan peraturan dengan mengutamakan

23

kemampuan dan kualitas siswa tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur subyektif


yang mengarah kepada korupsi. Untuk itu perlu ditetapkan dan diumumkan

secara terbuka syarat-syarat yang menonjolkan kualitas kepribadian dan

kemampun profesional dari calon. Perlu dikembangkan pula sistem dan tata cara

pemilihan secara terbuka disertai dengan penyampaian alasan yang obyektif dan

rasional.

b. Memastikan bahwa setiap anggota pengurus organisasi kesiswaan (OSIS,

Pramuka, PMR, Koperasi Siswa, dll) dan kepanitiaan kegiatan melaksanakan

tugas pekerjaan masing-masing sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab

masing-masing dengan penuh dedikasi keikhlasan dan rasa pengabdian. Untuk

itu setiap pengurus atau kepanitiaan perlu menuliskan setiap jenis pekerjaan

yang telah dilakukan dalam jurnal kegiatan individual pengurus atau panitia

yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh siapa pun.

c. Semua hasil keputusan rapat, setiap rencana, proses pelaksanaan, dan hasil

kegiatan kesiswaan diumumkan secara tertulis di dalam Papan Informasi

Kegiatan Siswa secara terbuka. Untuk itu setiap proses dan hasil keputusan

rapat ditulis dalam berita acara yang ditandatangani dan disahkan oleh pengurus

atau panitia kegiatan.

d. Setiap kegiatan kesiswaan harus disertai dengan rencana anggaran kegiatan

secara rinci, dan setiap selesai pelaksanaan kegiatan sesegera mungkin atau

secepatnya ditulis laporan keuangan sesuai dengan apa adanya memuat rincian

segala jenis penerimaan dan pengeluaran secara lengkap disertai dengan bukti-bukti
yang sah. Rencana dan realisasi anggaran sebagaimana tertuang dalam

laporan keuangan kegiatan tersebut diumumkan di Papan Informasi Kegiatan

Siswa disertai dengan foto copy semua bukti penerimaan dan pengeluarannya.

e. Menyediakan rubrik Anti Korupsi sebagai rubrik tetap di samping rubrik-rubrik

lainnya dalam Majalah Dinding Siswa. Rubrik ini diisi secara bergiliran oleh

setiap kelas. Pengisian rubrik Anti Korupsi ini bisa dilombakan dan diberikan

penghargaan dan/atau hadiah yang menarik bagi para pemenangnya. Penilaian

dalam lomba dilakukan secara obyektif dan transparan. Hasil penilaian secara

rinci dimumkan dalam rubrik itu pula. Lomba bisa dilakukan dalam kurun

waktu tertentu untuk beberapa edisi secara bersambung. Rubrik Anti Korupsi

24
bisa diisi dengan kisah nyata, karikatur, puisi, sajak, cerpen, cerita bergambar,

opini atau ulasan dan sebagainya.

f. Pada peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan bisa dilakukan berbagai

lomba yang mengandung muatan Anti Korupsi. Seperti lomba pidato Anti

Korupsi, pembuatan dan pembacaan Puisi Anti Korupsi, menulis cerpen Anti

Korupsi, membuat poster Anti Korupsi, membuat cergam Anti Korupsi,

membuat karikatur Anti Korupsi, lomba cipta lagu Anti Korupsi, dan

sebagainya. Hasil berbagai lomba tersebut, terutama poster, puisi, karitakur,

cergam, sajak atau yang lainnya dapat dipasang secara permanen di sudut-sudut

sekolah, sehingga dapat menumbuhkan rasa kebanggaan melestarikan memori

Anti Korupsi pada diri siswa.

g. Pada saat-saat tertentu, baik pada saat peringatan hari besar nasional atau
hari

besar keagamaan maupun setiap saat bisa dilakukan dialog, ceramah, diskusi,

seminar, atau kegiatan sejenis bertemakan Anti Korupsi dengan mengundang

nara sumber yang berkompeten dari luar sekolah, seperti Kepolisian, Kejaksaan,

Pengadilan, Pengacara, Ulama, mantan Narapidana Korupsi, Mahasiswa, atau

sumber-sumber lain yang bisa memberikan pencerahan, tambahan wawasan,

memotivasi semangat, dan mendorong tumbuhnya perilaku Anti Korupsi.

h. Pada akhir atau awal tahun pelajaran dilaksanakan Pentas Seni Siswa
dengan

menampilkan kreatifitas dan apresiasi siswa di berbagai bidang seperti drama,

pantomim, puisi, lagu, dan sebagainya yang mengandung nilai dan perilaku anti

korupsi. Selain itu juga bisa dilaksanakan pameran hasil karya siswa dengan

menampilkan produk unggulan dari sekolah .Pelaksanaan pameran hasil karya

dapat dirancang dengan memberikan muatan nilai dan prilaku anti korupsi.

i. Berbagai kegiatan dan kejuaraan olah raga perlu ditekankan pada internalisasi

nilai dan penumbuhan sikap yang mendukung perilaku Anti Korupsi, seperti

kerja keras, disiplin, sportifitas, taat aturan, anti kecurangan, beroirentasi pada

prestasi, sabar, jujur, dan sebagainya. Sosialisasi pemberian pemahaman kepada

siswa tentang lebih pentingnya beberapa sikap dan perilaku tersebut dibanding

hanya sekedar mengejar kemenangan dalam pertandingan perlu selalu

dilakukan. Karena itu penilaian terhadap kegiatan dan kejuaraan olahraga siswa
yang selama ini hanya berdasarkan pada hasil kemenangan dalam pertandingan

perlu diubah dengan penilaian yang berdasarkan kriteria beberapa sikap dan

25

perilaku di atas. Dengan demikian yang meraih juara bukan lagi mesti yang

menang dalam pertandingan, tetapi bisa yang terbaik, kerja keras, yang paling

disiplin dan taat aturan, paling jujur, paling sportif, dan sebagainya.

j. Penanaman nilai dan perilaku Anti Korupsi juga bisa dilakukan melalui

kegiatan kunjungan lapangan untuk mengetahui secara faktual peristiwa-peristiwa


yang berkaitan dengan Korupsi, seperti menyaksikan sidang peradilan

kasus Korupsi, menyaksikan Sidang Pleno DPRD yang membahas tentang

RAPBD, kunjungan ke LP, yang terdapat narapidana Korupsi dan sebagainya.

Kegiatan ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat,

mendengar, dan mungkin ikut merasakan sendiri berbagai peristiwa yang

berkaitan dengan korupsi sehingga dapat memberikan kesan yang lebih

mendalam.

Disamping berbagai kegiatan di atas masih banyak berbagai kegiatan kesiswaan

lainnya yang dapat dikembangkan dengan desain yang bisa menjadi strategi
bagi

Pendidikan Anti Korupsi di sekolah. Pilihan bentiuk dan strategi kegiatan

kesiswaan ini tergantung dari kondisi riil dan potensi yang dimiliki oleh masing-
masing sekolah.

C. Pembiasaan Perilaku

Pengembangan pendidikan Anti Korupsi melalui pembiasaan perilaku di

sekolah dimaksudkan untuk menciptakan atmosfir dan menumbuhkan budaya Anti

Korupsi di lingkungan sekolah. Melalui pembiasaan perilaku akan terjadi pengulangan

perilaku secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama, sehingga perilaku
yang

dilakukan secara berulang-ulang tersebut lambat laun secara pasti akan memibiasa dan

membudaya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Identifikasi Nilai dan Perilaku Anti KORUPSI

Nilai dan perilaku Anti Korupsi yang ditanamkan melalui pembiasaan perilaku

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Memiliki semangat dan komitmen Anti Korupsi yang kuat.


b. Berperilaku terbuka, tanggung jawab dan menjunjung tinggi kepentingan

umum.

c. Berperilaku jujur pada diri sendiri dan orang lain dalam melakukan transaksi.

d. Berperilaku hanya mau menerima sesuatu yang memang menjadi hak atau

miliknya atau tidak mau mengambil sesuatu yang bukan miliknya.

26

2. Strategi Pembiasaan

a. Penyampaian Komitmen Anti Korupsi dalam Upacara

Proses pembiasaan perilaku Anti Korupsi memerlukan adanya komitmen yang

kuat dan tahan lama. Hal ini berarti perlu membangun komitmen secara terus

menerus dengan berkelanjutan. Upaya membangun komitmen ini bisa

dilakukan dengan cara membacakan naskah “Komitmen Anti Korupsi” pada

setiap kegiatan upacara, baik upacara setiap hari Senin, upacara setiap tanggal

17, maupun upacara pada hari-hari besar nasional. Pembacaan naskah

“Komitmen Anti Korupsi” bisa dilakukan oleh salah satu siswa untuk

kemudian ditirukan oleh semua peserta upacara. Caontoh naskah “Komitmen

Anti Korupsi” sebagaimana terlampir. Dengan pembacaan naskah komitmen

ini akan dapat menciptakan kondisi yang mendorong terjadinya pembiasaan

terhadap perilaku Anti Korupsi.

b. Pengadaan Kas Sosial Kelas

Pembiasaan perilaku Anti Korupsi juga dapat dilakukan melalui pengadaan

Kas Sosial Kelas. Kebiasaan mengelola keuangan Kas Sosial Kelas secara

jujur, transparan, dan penuh tanggung jawab akan dapat membentuk pembiasan

terhadap perilaku tersebut. Lebih dari itu dengan Kas Sosial Kelas dapat

membiasakan siswa untuk menjunjmung tinggi dan lebih mengutamakan

kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

c. Pengembangan Kantin Kejujuran

Kejujuran adalah salah satu sikap utama yang mempunyai sumbangan besar

terhadap perilaku Anti Korupsi. Dengan demikian, pembiasaan perilaku Anti

Korupsi berarti juga pembiasaan terhadap sikap kejujuran. Pembiasaan sikap

kejujuran ini salah satunya dapat dilakukan melalui Kantin Kejujuran yang
dikelola dengan semangat kejujuran yang tinggi. Rancangan model Kantin

Kejujuran ini dapat didesain sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing

dengan tetap memperhatikan perlunya ada mekanisme kontrol atau

pengawasan. Mekanisme kontrol atau pengawasan bisa dibuat, salah satunya

dengan menyediakan buku ‘transasksi mandiri’ untuk mencatat segala jenis

transaksi (barang yang dibeli, jumlahnya, harganya, uang pembayarannya, uang

kembaliannya, dan sebagainya) secara mandiri oleh siswa yang membeli.

d. Pengadaan Pos Kehilangan dan Benda Tak Bertuan

27

Salah satu perwujudan sikap jujur adalah tidak mau memiliki sesuatu benda apa

pun yang bukan miliknya, meskipun benda itu hasil temuan dan ternyata tidak

ada yang memiliki. Pembiasaan sikap ini sangat efektif dan relevan untuk dapat

menghindari perilaku Korupsi. Salah satu upaya untuk membiasakan sikap

tersebut adalah dengan mengadakan Pos Kehilangan dan Benda Tak Bertuan.

Pos ini berfungsi sebagai tempat penampungan benda-benda yang ditemukan

oleh setiap warga sekolah, baik yang ada pemiliknya maupun tidak ada

pemiliknya. Warga sekolah yang merasa kehilangan sesuatu setiap saat bisa

datang ke Pos tersebut untuk mencari apakah barang miliknya yang hilang ada

ditemukan orang lain dan diserahkan ke Pos tersebut. Tata cara dan

mekanisme kerja pada Pos Kehilangan dan Barang Tak Bertuan ini bisa

dirancang dengan semangat prasangka baik, namun harus disertai dengan

mekanisme klarifikasi dengan mencatat identitas diri dan barang yang miliknya

yang diambil, bagi seseorang yang mengaku kehilangan barang harus

menyebutkan ciri-ciri, warna, atau bentuk barang yang dimaksud.

e. Salam dan Yel-yel Anti Korupsi

Pembiasaan perilaku Anti Korupsi harus disertai dengan penciptaan atmosfir

yang mendukung. Atmosfir Anti Korupsi bisa diciptakan melalui pembiasaan

“Salam” dan “Yel-yel” yang secara ekstrim dan eksplisit menolak perilaku

korupsi. Salam Anti Korupsi bisa dikembangkan melalui pembiasaan

pemberian salam seperti “KORUPSI... No!”, “JUJUR... Yes!” Setiap warga

sekolah yang berjumpa di jalan atau tempat-tempat lain, atau dalam pertemuan-
pertemuan warga sekolah, atau bahkan pada saat akan memulai dan mengakhiri
pembelajaran di kelas, setelah pemberian salam secara keagamaan dengan

“Assalamu’alaikum – Wa’alaikum Salam” atau setelah ucapan salam “Selamat

Pagi/Siang/Sore/Malam” dilanjutkan dengan pemberian salam dengan ucapan:

“KORUPSI....” yang dijawab dengan “No...” sambil menaikkan kepalan

tangan ke atas; “JUJUR...” yang dijawab dengan “Yes....”. sambil

menurunkan kepalan tangan ke bawah. Pemberian salam dan jawabannya

dilakukan dengan suara tegas penuh semangat.

f. Pemasangan Poster atau Karikatur

Penciptaan atmosfir Anti Korupsi di sekolah juga dapat dilakukan dengan

pemasangan poster atau karikatur yang mengandung nilai dan perilaku Anti

28

Korupsi. Poster memuat slogan yang berupa kata-kata hikmat yang bermakna

dan menimbulkan kesan mendalam. Poster hendaknya merupakan hasil karya

siswa dan dipasang secara cantik di sudut-sudut ruang atau gedung sekolah

sehingga juga dapat menambah keindahan. Begitu pula karikatur. Pengadaan

karikatur Anti Korupsi bisa dilakukan dengan mengadakan lomba di antara

para siswa. Jika poster dan karikatur Anti Korupsi karya siswa tersebut di

pasang di sudut-sudut ruang atau geduang sekolah akan menumbuhkan rasa

bangga pada diri siswa yang selanjutnya dapat memperkuat komitmen Anti

Korupsi pada dirinya.

D. Rencana Kegiatan Program Pendidikan Anti Korupsi di SMAN 1 Rantau

NO KEGIATAN SASARAN

HASIL YG

DIHARAPKAN

KET

A PERSIAPAN DAN KEGIATAN SOSIALISASI

1. Rapat Penyusunan TIM Pelaksana Program

Pendidikan Anti Korupsi (PAK)


Kepsek, Guru

Terbentuknya TIM

Pelaksana PAK

2. Sosialisasi Program Guru,TU, Siswa

Dipahaminya

program PAK oleh

warga sekolah

PENYUSUNAN POS PAK SEKOLAH,

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI DAN

KEGIATAN KREATIF

1. Penyusunan POS PAK Sekolah Kepsek, Guru

Tersusunnya POS

PAK Sekolah

2. Penyusunan Instrumen Kendali POS PAK Kepsek, Guru

Tersusunnya

Instrumen Kendali

POS PAK

3. Kegiatan Kreatif

a. Lomba Mading Anti Korupsi Siswa

Terciptanya

kreatifitas siswa

dalam memahami

PAK dalam bentuk

Mading
b. Lomba Karya Tulis Ilmiah Anti Korupsi Siswa

Terciptanya

kreatifitas siswa

dalam memahami

PAK dalam bentuk

Karya Ilmiah

c. Lomba Puisi Anti Korupsi Siswa

Terciptanya

kreatifitas siswa

dalam memahami

PAK dalam Bentuk

Puisi

d. Seminar Anti Korupsi Guru

Peserta seminar

memahami tentang

PAK

4. Pengembangan Media Informasi Anti korupsi

a. Pengembangan Website Sekolah

Terbentuknya

website sekolah

b. Pengembangan Mading dan Papan Pengumuman Sekolah

Terbentuknya

Mading dan Papan

Pengumuman untuk

PAK
c. Pembuatan Slogan, stiker, poster anti korupsi Sekolah

Terbentuknya

29

Slogan, Stiker, poster

anti korupsi.

C. PENYUSUNAN LAPORAN BANSOS PAK

1. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Bansos PAK

TIM Pelaksana

PAK

Tersusunyan laporan

Pelaksanaan Bansos

PAK

E. Rencana Pelaksanaan Program Pendidikan Anti Korupsi di SMA Negeri 1 Rantau

NO KEGIATAN

BULAN

KET

Juni Juli Agt Sep Okt

A PERSIAPAN DAN KEGIATAN SOSIALISASI

1. Rapat Penyusunan TIM Pelaksana Program

2. Sosialisasi Program

PENYUSUNAN POS PAK SEKOLAH, PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI DAN


KEGIATAN

KREATIF

1. Penyusunan POS PAK Sekolah

2. Penyusunan Instrumen Kendali POS PAK


3. Kegiatan Kreatif

a. Lomba Mading Anti Korupsi

b. Lomba Karya Tulis Ilmiah Anti Korupsi

c. Lomba Puisi Anti Korupsi

d. Seminar Anti Korupsi

4. Pengembangan Media Informasi Anti korupsi

a. Pengembangan Website

b. Pengembangan Mading dan Papan Pengumuman

c. Pembuatan Slogan, Stiker, Poster anti korupsi

C. PENYUSUNAN LAPORAN BANSOS PAK

Penyusunan laporan Bansos Pendidikan Anti Korupsi

(PAK)

F. Struktur Organisasi TIM Pelaksana Program Pendidikan Anti Korupsi SMAN 1

Rantau

Pelindung/Penanggung Jawab : Kepala Sekolah

Ketua : ........................

Sekretaris :.........................

Bendahara :.......................

Seksi-seksi :
A. Kegiatan Seminar : 1............

2..............

3..............

B. Lomba Mading : 1. ...........

2..............

30

3...............

C. Lomba Karya Ilmiah : 1.............

2............

3............

D. Peringatan Hari Anti Korupsi : 1................

2...............

3.............

E. Pengembangan Sarana Prasana Mading dan Papan Pengumuman

1................

2..............

3..............

F. Pengembangan Website : 1.............

2...........

3..........
31

BAB IV

RENCANA ANGGARAN DAN BELANJA (RAB)

PROGRAM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

SMA NEGERI 1 RANTAU

NO KEGIATAN

ANGGARAN

VOLUME SATUAN JUMLAH

PERSIAPAN DAN KEGIATAN SOSIALISASI

(25% X Rp. 60.000.000,00)= Rp. 15.000.000,00

1. Rapat Penyusunan TIM Pelaksana Program

a. Konsumsi 5,00 20.000,00 100.000,00

b. Transport 5,00 50.000,00 250.000,00

c. Laporan 1,00 100.000,00 100.000,00

2. Sosialisasi Program -

a. Makalah Sosialisasi 3,00 100.000,00 300.000,00


b. Transport Nara Sumber 3,00 100.000,00 300.000,00

c. Honor Nara Sumber 3,00 200.000,00 600.000,00

d. Konsumsi -

- Panitia 10,00 20.000,00 200.000,00

- Nara Sumber 3,00 20.000,00 60.000,00

- Peserta 100,00 20.000,00 2.000.000,00

e. Transport Peserta 100,00 50.000,00 5.000.000,00

f. Honor Panitia 7,00 120.000,00 840.000,00

g. Honor peserta 100,00 50.000,00 5.000.000,00

h. Laporan 1,00 100.000,00 100.000,00

i. ATK 1,00 150.000,00 150.000,00

JUMLAH A 15.000.000,00

PENYUSUNAN POS PAK SEKOLAH,

PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI

DAN KEGIATAN KREATIF

(70%xRp. 60.000.000,00) = Rp. 42.000.000,00

1. Penyusunan POS PAK Sekolah


a. Konsumsi 10,00 20.000,00 200.000,00

b. Transport 10,00 50.000,00 500.000,00

c. Laporan 1,00 200.000,00 200.000,00

d. ATK 1,00 100.000,00 100.000,00

2. Penyusunan Instrumen Kendali POS PAK

a. Konsumsi 10,00 20.000,00 200.000,00

b. Transport 10,00 50.000,00 500.000,00

c. Laporan 1,00 250.000,00 250.000,00

d. ATK 1,00 250.000,00 250.000,00

3. Kegiatan Kreatif

a. Lomba Mading Anti Korupsi

32

- ATK 1,00 250.000,00 250.000,00

- Hadiah Lomba 3,00 300.000,00 900.000,00

- Laporan 1,00 200.000,00 200.000,00

b. Lomba Karya Tulis Ilmiah Anti Korupsi

- ATK 1,00 100.000,00 100.000,00


- Hadiah Lomba 3,00 300.000,00 900.000,00

- Laporan 1,00 200.000,00 200.000,00

c. Lomba Puisi Anti Korupsi

- ATK 1,00 100.000,00 100.000,00

- Hadiah Lomba 3,00 300.000,00 900.000,00

- Laporan 1,00 200.000,00 200.000,00

d. Seminar Anti Korupsi

1. Makalah Seminar 3,00 100.000,00 300.000,00

2. Transport Nara Sumber 3,00 200.000,00 600.000,00

3. Honor Nara Sumber 3,00 200.000,00 600.000,00

4. Konsumsi -

- Panitia 10,00 20.000,00 200.000,00

- Nara Sumber 3,00 20.000,00 60.000,00

- Peserta 100,00 20.000,00 2.000.000,00

5. Transport Peserta 100,00 50.000,00 5.000.000,00

6. Honor Panitia 7,00 120.000,00 840.000,00


7. Honor peserta 100,00 50.000,00 5.000.000,00

8. Laporan 1,00 150.000,00 150.000,00

9. ATK 1,00 100.000,00 100.000,00

10. Spanduk 1,00 200.000,00 200.000,00

4. Pengembangan Media Informasi Anti korupsi

a. Pengembangan Website 1,00

5.000.000,00 5.000.000,00

b. Pengembangan Mading dan Papan

Pengumuman 2,00

7.500.000,00 15.000.000,00

c. Pembuatan Slogan, stiker, poster anti korupsi 5,00 200.000,00


1.000.000,00

JUMLAH B 42.000.000,00

C. PENYUSUNAN LAPORAN BANSOS PAK

(5%xrP. 60.000.000,00) = Rp. 3.000.000,00

1. Penyusunan Laporan 1,00 550.000,00 550.000,00

2. Penjilidan 5,00 250.000,00 1.250.000,00

3. Pengiriman laporan 1,00 200.000,00 200.000,00


4. Cetak foto kegiatan 100,00 10.000,00 1.000.000,00

JUMLAH C 3.000.000,00

JUMLAH TOTAL = JUMLAH A + JUMLAH B + JUMLAH C 60.000.000,00

33

BAB V

PENUTUP

A..Kesimpulan.

Berdasarkan uraian di atas pada BAB I sampai BAB III dapat kita simpulkan
sebagai

berikut :

1. Dalam rangka menghadapi tuntutan pendidikan yang semakin maju dan

berkualitas maka SMAN 1 Rantau perlu mengadakan beberapa kegiatan

pengembangan pendidikan diantaranya adalah Pendidikan Anti Korupsi (PAK).

2. Untuk menunjang semua kegiatan pengembangan pendidikan tersebut

diperlukan kerjasama dari semua pihak baik sekolah (Kepala sekolah, guru, TU

dan siswa), Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, Pemerintah Daerah baik

Kabupaten maupun Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.

B. Saran-saran dan harapan.

Kami selaku kepala SMAN 1 Rantau berharap semoga program Pendidikan Anti

Korupsi (PAK) ini dapat terealisasi sesuai yang direncanakan, sehingga upaya
peningkatan

mutu pendidikan di SMAN 1 Rantau dapat tercapai dengan sukses dan lancar.

Saran-saran yang kami sampaikan adalah agar program Pendidikan Anti Korupsi

(PAK) ini mendapat dukungan dari semua pihak baik orang tua siswa, komite sekolah
dan

pemerintah.
Demikian program Pendidikan Anti Korupsi (PAK) ini kami sampaikan, semoga

dapat dijadikan acuan pengembangan mutu pendidikan di SMAN 1 Rantau

Anda mungkin juga menyukai