Anda di halaman 1dari 5

Penerapan metode regresi linear

Penerapan Metode Regresi Linear Untuk Prediksi


Penjualan Properti pada PT Mayora
M. Zaki

# Program Studi Teknik Elektro, Universitas Malikussaleh


Jln. Bukit indah No.5, Kota Lhokseumawe, prov. Aceh, Indonesia
Zaki.190150039@mhs.ac.id

Abstrak Kata Kunci : prediksi, regresi linear, properti,


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk MSE, RMSE, MAPE
mendapatkan prediksi penjualan properti
berdasarkan data penjualan properti pada PT I. Pendahuluan
Mayora. Regresi linear digunakan sebagai Bisnis dalam bidang properti dapat dikatakan
metode prediksi dengan kuantiti atau jumlah cukup menguntungkan namun memiliki resiko
properti yang terjual sebagai variabel akibat dan tinggi khususnya karena penjualan berpatokkan
periode penjualan properti sebagai variabel pada harga pasar dan tinggi rendahnya minat
penyebab. Pengujian keakurasian terhadap hasil pembeli. Sebuah perusahaan properti biasanya
prediksi dilakukan menggunakan MSE, RMSE, akan mengeluarkan beberapa tipe atau model
dan MAPE. Berdasarkan hasil penelitian yang properti berbeda untuk ditawarkan kepasaran
dilakukan dengan menggunakan data penjualan dengan harga yang bervariasi, tetapi tidak semua
properti selama kurun waktu lima tahun, tipe ini memiliki jumlah peminat yang sama.
didapatkan bahwa jumlah penjualan pada bulan Nilai sebuah properti yang tidak sedikit
berikutnya untuk properti tipe rumah 59 menjadikan keberhasilan penjualannya sangat
diprediksi akan terjual sebanyak 4 unit, tipe penting untuk keberlangsungan dan nilai
rumah sudut sebanyak 2 unit, 6 tipe yang terdiri perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu,
atas rumah 28, rumah 39, rumah 62, rumah 73, mengetahui nilai penjualan ke depan akan
rumah 84, dan rumah 115 masing-masing membantu pengembang untuk dapat mengetahui
sebanyak 1 unit, dan 5 tipe sisanya yaitu properti jenis apa yang akan memiliki peminat
kavling, ruko, rumah 58, rumah 67, dan rumah lebih dan mana yang tidak. Untuk dapat
72 diprediksi tidak akan mengalami penjualan. memperkirakan jumlah penjualan ini, penerapan
Prediksi penjualan properti menggunakan ilmu peramalan atau forecasting dapat
metode regresi linear ini dapat dikatakan dilakukan. Forecasting dilakukan dengan
tergolong dalam kategori sangat baik didasari membuat prediksi atau peramalan tentang apa
hasil pengujian keakurasian terhadap yang akan terjadi dimasa depan dengan melihat
keseluruhan tipe yang menampilkan nilai MSE, keadaan di masa sebelumnya [1].
RMSE, dan MAPE yang memenuhi standar. Peramalan atau prediksi telah digunakan
sebagai alat [2] atau salah satu bahan
pertimbangan dari pengambilan keputusan,

1
Penerapan metode regresi linear

terutama di sektor bisnis atau ekonomi di mana akan menghasilkan nilai prediksi yang berbeda
kerugian diminimalisir sebisa mungkin dan [14].
keuntungan atau laba diraih semaksimal Dalam perancangan suatu metode prediksi
mungkin. Pelaksanaan prediksi ini sendiri dapat atau peramalan, terdapat tiga tahapan yang harus
dilakukan dalam banyak cara [3], [4]. Penelitian dilalui yaitu [6]:
terkait analisis model prediksi pada sektor 1. Melakukan analisa pada data masa
properti sebelumnya telah dilakukan lampau. Langkah ini bertujuan untuk
menggunakan data e-commerce dan metode mendapatkan gambaran pola dari data
klasifikasi Decision Tree dan K-NN dengan bersangkutan.
hasil akurasi masing-masing metode sebesar 2. Memilih metode yang akan digunakan.
75% dan 71% [5]. Beberapa penelitian lainnya Terdapat bermacam-macam metode yang
telah mengimplementasikan teknik forecasting tersedia dengan keperluannya. Pemilihan
ini dengan menggunakan berbagai metode lain. metode dapat mempengaruhi hasil
Salah satu metode prediksi ini adalah metode ramalan. Hasil ramalan diukur dengan
deret berkala. Metode ini merupakan metode menghitung error atau kesalahan terkecil.
prediksi yang memperkirakan Oleh karena itu, tidak ada metode
penjualan/permintaan pada periode yang akan peramalan yang pasti baik untuk semua
datang dengan menggunakan data histori [6]. jenis data.
Beberapa metode yang termasuk dalam metode 3. Proses transformasi dari data masa lampau
deret berkala antara lain: Simple Moving dengan menggunakan metode yang
Avarage [7], Weighted Moving Average [8], dipilih. Apabila diperlukan maka diadakan
Exponential Smoothing [9], dan Linear perubahan sesuai kebutuhannya.
Regresssion [6].
Metode Regresi Linear
II. METODOLOGI Metode regresi merupakan sebuah metode
Prediksi atau Peramalan statistik yang melakukan prediksi menggunakan
Prediksi atau peramalan dapat diasumsikan pengembangan hubungan matematis antara
sebagai kegiatan untuk memperkirakan apa yang variabel, yaitu variabel dependen (Y) dengan
akan terjadi pada masa yang akan datang [13]. variabel independen (X) [1]. Variabel dependen
Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan merupakan variabel akibat atau variabel yang
data atau informasi masa lalu atau saat ini baik dipengaruhi, sedangkan variabel independen
secara matematik atau statistik [14]. Prediksi merupakan variabel sebab atau variabel yang
bertujuan untuk mengetahui, melihat dan mempengaruhi [17]. Prediksi terhadap nilai
memperkirakan prospek ekonomi atau kegiatan variabel dependen dapat dilakukan jika variabel
usaha [15]. independennya diketahui [14]. Umumnya
Sebuah prediksi dapat bersifat kualitatif penjualan atau permintaan suatu produk
(tidak berbentuk angka) ataupun kuantitatif dinyatakan sebagai variabel dependen yang
(berbentuk angka) [16]. Prediksi bersifat besar atau nilainya dipengaruhi oleh variabel
kualitatif cenderung sulit untuk memperoleh independen [18].
hasil yang baik dikarenakan variabelnya yang Regresi linear menjadi salah satu metode
memiliki sifat sangat relatif [16]. Sementara itu, yang dipergunakan dalam produksi untuk
pada prediksi bersifat kuantitatif hasil prediksi melakukan peramalan atau prediksi tentang
yang dibuat sangat bergantung pada metode karakteristik kualitas maupun kuantitas [19]. Hal
yang dipergunakan [14]. Metode yang berbeda ini dikarenakan dengan memperkirakan berbagai

2
Penerapan metode regresi linear

kombinasi produk, perusahaan dapat mean square error (RMSE), dan mean absolute
memaksimalkan keuntungan serta percentage error (MAPE). MSE merupakan
memperkirakan jumlah produksi yang tepat [6]. rataan selisih kuadrat antara nilai yang
Rumus untuk Regresi Linear dengan diprediksikan dengan diamati, RMSE
metode kuadrat terkecil atau sederhana adalah: merupakan akar dari MSE, dan MAPE
merupakan rataan diferensiasi absolut antara
2
(∑ y )(∑ x )(∑ x )(∑ xy) nilai yang diprediksi dan aktual [21]. Hasil
a= prediksi dinyatakan baik jika nilai MAPE
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2

kurang dari 10% [6]. Sedangkan untuk MSE dan


RMSE yang menggunakan metode berbasis
n ( ∑ xy )−( ∑x )(∑ Y ) gradien, semakin rendah nilainya maka semakin
b=
n ( ∑x 2 ) −¿ ¿ baik prediksi yang dilakukan.
Rumus dari ketiga pengujian ini
c = a+b.x sebagaimana ditampilkan pada Persamaan 4, 5,
dan 6 di bawah ini.
dengan y adalah kuantiti penjualan, x adalah
periode penjualan atau bulan penjualan, a adalah
konstanta yang menunjukan besarnya nilai y
apabila x = 0, dan b adalah besaran perubahan
nilai y.

Pengujian Keakurasian
Keakurasian suatu prediksi ditentukan oleh dengan Yt adalah nilai aktual periode t, Y’t
seberapa besar penyimpangan atau kesalahan ini, adalah nilai peramalan periode t, dan n adalah
yang terjadi antara data yang diprediksi dengan banyaknya periode.
data yang sebenarnya atau data aktual [20], [21].
Kesalahan dalam perumusan sebuah prediksi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak hanya disebabkan oleh unsur error tapi Pada bagian ini akan ditampilkan hasil yang
juga ketidakmampuan suatu model peramalan didapatkan setelah melakukan tahapan yang
mengenali unsur yang lain dalam deret data yang digambarkan pada metodologi. Melalui tahapan
mempengaruhi besarnya penyimpangan dalam pengumpulan data, diperoleh data penjualan
prediksi [22]. Besarnya kesalahan atau properti pada PT Mayora selama periode Juni
penyimpangan ini dapat disebabkan oleh 2014 s.d. Mei 2019 atau dalam kurun waktu
besarnya faktor yang tidak diduga (outliers) lima tahun yang terdiri dari tanggal penjualan,
dimana tidak ada metode prediksi yang mampu tipe properti, nama sales, dan nama pembeli.
menghasilkan prediksi yang akurat atau dapat Data penjualan yang telah diterima
juga disebabkan metode prediksi yang kemudian difilterisasi pada tahap pre-processing
digunakan tidak dapat memprediksi dengan tepat dimana dilakukan pengeliminasian variabel yang
komponen tren, komponen musiman atau tidak dibutuhkan seperti nama sales dan nama
komponen siklus yang mungkin terdapat dalam pembeli, hingga menyisakan tanggal penjualan
deret data [22] dan tipe properti yang akan digunakan sebagai
Di antara berbagai cara untuk menghitung varabel X dan variabel Y. Data penjualan yang
besarnya kesalahan tersebut beberapa di berbentuk tabel kemudian ditranspos untuk
antaranya adalah mean square error (MSE), root mempermudah perhitungan.

3
Penerapan metode regresi linear

Setelah melewati tahap eliminasi dan


tranpos tabel, dilakukan penggabungan data
pada variabel tanggal penjualan ke dalam tahun
penjualan atau dalam periode tahunan. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah penaksiran
angka penjualan serta mendukung
Untuk mengetahui tipe properti apa yang
akan mengalami penaikan atau pun penurunan
penjualan, maka dilakukan uji terhadap tiga
belas tipe properti yang dikembangkan oleh PT
Mayora. Ketiga belas tipe properti tersebut
antara lain terdiri dari kavling (KAV), ruko
(RUKO), rumah sudut (RMH SUDUT), rumah
28 (RMH 28), rumah 39 (RMH 39), rumah 58
(RMH 58), rumah 59 (RMH 59), rumah 62
(RMH 62), rumah 67 (RMH 67), rumah 72
(RMH 72), rumah 73 (RMH 73), rumah 84
(RMH 84), dan rumah 115 (RMH 115). Pada
B. Ruko
makalah ini, akan dimuat perhitungan prediksi
Pada Tabel III dapat dilihat data penjualan
dari tiga tipe properti yang terdiri dari kavling,
dari tipe ruko yang telah melewati tahap pre-
ruko, dan rumah sudut secara spesifik.
processing kemudian dilakukan perhitungan
untuk menentukan nilai X, Y, XY, dan XX.
A. Kavling
Pada Tabel III periode penjualan properti
Pada tipe kavling, data yang telah melewati
yaitu kolom “Periode” dibentuk dalam bentuk
tahap preprocessing selanjutnya digunakan
numerik pada kolom X. Kolom Y merupakan
untuk menentukan nilai X, Y, XY, dan XX
kuantiti penjualan tipe ruko. Kolom XY
dengan nilai sebagaimana yang dapat dilihat
merupakan hasil perkalian isi kolom X dan Y
pada Tabel I.
dan kolom XX berisi hasil kuadrat dari isi kolom
Pada Tabel I periode penjualan properti
X.
yaitu kolom “Periode” dibentuk dalam bentuk
numerik pada kolom X. Kolom Y merupakan
kuantiti penjualan tipe kavling. Kolom XY
merupakan hasil perkalian isi kolom X dan Y
dan kolom XX berisi hasil kuadrat dari isi kolom
X.
Nilai X, Y, XY, dan XX yang telah
didapatkan kemudian selanjutnya digunakan
untuk melakukan perhitungan nilai a dan b. Nilai
a dan b ini merupakan koefisien yang digunakan
dalam membentuk model persamaan regresi
yang selanjutnya akan digunakan untuk
melakukan tahapan prediksi.

4
Penerapan metode regresi linear

Perhitungan menggunakan Rumus (2) dan


Rumus (1) menghasilkan nilai konstanta b
sebesar -0,4 dan konstanta a sebesar 14,4 pada
data penjualan properti tipe ruko. Kedua nilai ini
kemudian digunakan untuk melakukan
perhitungan untuk mendapatkan nilai persamaan
regresi, atau Y, menggunakan Rumus (3). Dalam
pengujian tipe ruko ini, persamaan Y memiliki
nilai 14,4 + (-0,4)(X), seperti dapat dilihat pada
Tabel IV.

C. Rumah Sudut
Data penjualan tipe rumah sudut yang telah
dikumpulkan dan melalui tahapan ke-2 pada alur
metodologi pada Tabel V, kemudian selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai
X, Y, XY, dan XX.

Anda mungkin juga menyukai