Anda di halaman 1dari 3

LITERASI DIGITAL

Saat ini, dunia digital telah berkembang pesat. Sejalan dengan hal tersebut, dunia juga mulai
memasuki revolusi industri 4.0. Di mana pada revolusi industri tersebut, banyak teknologi
digital yang dikembangkan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, transportasi, serta
pendidikan. Dalam bidang pendidikan, untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan teknologi
digital, seorang pendidik maupun siswa perlu memahami tentang teknologi digital tersebut.
Maka dari itu, dibutuhkan literasi digital dalam bidang pendidikan, selain untuk
mengimbangi pesatnya pertumbuhan teknologi digital juga untuk mendukung pembelajaran
yang efektif.
Menurut beberapa ahli (dalam Blevins, 2018), digital literacy atau literasi digital
didefinisikan sebagai berikut.
Digital literacies are multiple (Losh, 2014), wide-ranging, from the social (Buck,
2012) and collaborative (Sabatino, 2014), to tool-oriented (Martin, 2008) to
multimodal (Handa, 2001; Hocks, 2003; New London Group, 1996; Takayoshi &
Selfe, 2007), and encompassing multiple media (Lemke, 1998a, 1998b).
Dari definisi tersebut, kita bisa mengatakan bahwa literasi digital meliputi banyak hal mulai
dari sosial dan kolaboratif sampai orientasi ke alat serta meliputi banyak media.
Selain itu, Richard Lanham (dalam Blevins, 2018) juga mengungkapkan bahwa
...the understanding of literacy in the digital era as coming to mean adaptability:
“[T]he word ‘literacy,’ meaning the ability to read and write, has gradually
extended its grasp in the digital age until it has come to mean the ability to
understand information, however presented”.
Sehingga makna dari literasi digital sendiri dapat berubah atau beradaptasi sesuai dengan
perkembangan zaman, literasi yang tadinya dipahami sebagai membaca dan menulis dalam
hal digital menjadi kemampuan untuk mengerti sebuah informasi dalam berbagai penyajian.
Bekker, Tilde (Bekker et al., 2015) mengungkapkan bahwa :
We broadly interpret digital literacy as the ability to use, understand an evaluate
technology, and also to understand technological princi-ples and strategies
required to develop solutions and realize specific goals.
Literasi digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan, memahami dan
mengevaluasi teknologi, dan juga memahami dasar-dasar teknologi dan strategi juga
dibutuhkan untuk mengembangkan solusi dan mewujudkan tujuan tertentu.
Williams (dalam Daly, 2015) mengungkapkan pengertian literasi digital sebagai berikut.
Similar to the understanding of literacy, many definitions of digital literacy are
‘operational definitions’, such as technical or functional skills and as standards-
based approaches which harness ICT to support conventional concepts and
‘operational definitions’ of literacy.
Menurut Williams kebanyakan pengertian literasi digital adalah keterampilan teknis atau
fungsional dan sebagai pendekatan berbasis standar yang memanfaatkan TIK untuk
mendukung konsep konvensional dan‘ definisi operasional ’dari literasi
The State of California (dalam Daly, 2015) dalam hal ini mengungkapkan bahwa agar
kemampuan untuk mengoperasikan komputer dan teknologi-teknologi yang lain dapat
meningkat, literasi digital dapat didefinisikan sebagai berikut.
…a lifelong learning process of capacity building for using digital technology,
communications tools, and/or networks in creating, accessing, analyzing,
managing, integrating, evaluating, and communicating information in order to
function in a knowledge- based economy and society.
Sehingga di sini kita bisa mengatakan bahwa literasi digital adalah kemampuan untuk
menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, dan jaringan dalam mencipta,
mengakses, menganalisis, mengelola, mengintegrasi, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi dalam bidang sosial dan ekonomi.
Gilster (dalam Koltay, 2011) menyampaikan bahwa :
Gilster explained digital literacy as an ability to understand and to use
information from a variety of digital sources without concern for the different
‘competence lists’, often criticized for being restrictive.
Sehingga literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan untuk menggunakan
informasi dari berbagai sumber digital tanpa memperhatikan kompetensi, sering dikritik
karena bersifat membatasi.
Dari berbagai pernyataan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa literasi digital adalah
kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi yang didapatkan dari berbagai
sumber digital serta dalam berbagai penyajian. Lebih lanjut literasi digital juga dipahami
sebabgai kemampuan menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, dan jaringan atau
internet dalam mencipta, mengakses, menganalisis, mengelola, mengintegrasi, mengevaluasi,
dan mengkomunikasikan informasi.
Daftar Pustaka

Bekker, T., Bakker, S., Douma, I., van der Poel, J., & Scheltenaar, K. (2015). Teaching
children digital literacy through design-based learning with digital toolkits in schools.
International Journal of Child-Computer Interaction, 5, 29–38.
https://doi.org/10.1016/j.ijcci.2015.12.001
Blevins, B. (2018). Teaching Digital Literacy Composing Concepts: Focusing on the Layers
of Augmented Reality in an Era of Changing Technology. Computers and Composition,
50, 21–38. https://doi.org/10.1016/j.compcom.2018.07.003
Daly, T. (2015). Digital Literacy: Access, Participation and Communication for the “Non-
Literate” in the New Digital Age. Journal of the Irish Learning Support Association, 3,
115–137. Diambil dari http://www.sess.ie/sites/default/files/Resources/ICT/Digital
Literacy LEARN T Daly 2015.pdf
Koltay, T. (2011). The media and the literacies: Media literacy, information literacy, digital
literacy. Media, Culture and Society, 33(2), 211–221.
https://doi.org/10.1177/0163443710393382

Anda mungkin juga menyukai