Thalamita
Thalamita
net/publication/272566306
CITATION READS
1 1,219
1 author:
A'an J. Wahyudi
Indonesian Institute of Sciences
20 PUBLICATIONS 22 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by A'an J. Wahyudi on 22 February 2015.
Abstrak
Kajian fenetik ini dilakukan untuk menentukan similaritas diantara anggota Thalamita Latreille, 1829
berdasarkan diagnosis morfologi. Diagnosis 23 spesies Thalamita oleh Crosnier digunakan sebagai referensi primer.
Indeks biner dan Inferring Ancestral States digunakan sebagai metode skoring. Out-group tidak ditetapkan dalam
kajian ini. Skoring karakter multivariat dilakukan dengan perbandingan ontogeny. Data diolah dengan Clad97 versi
1.0d.097. Dalam kajian ini dihasilkan tiga kelompok Thalamita berdasarkan indeks similaritas. Kelompok pertama,
kedua dan ketiga masing-masing terdiri atas 6, 13 dan 4 spesies. Spesies-spesies yang berada dalam kelompok yang
sama memiliki hubungan fenetik yang lebih dekat dibandingkan dengan spesies di luar kelompoknya.
Abstract
Phenetic Study on Genus of Thalamita Latreille, 1829 (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Portunoidea:
Portunidae) based on Morphological Diagnosys in “Faune de Madagascar XVI’
Phenetic study was conducted to determine the similarity among species of Thalamita Latreille, 1829 based
on morphological diagnosis. Diagnosis of 23 species of Thalamita by Crosnier was used as primary reference. Both
binary index and Inferring Ancestral States (IAS) were used in scoring methods. Out-group was not established in this
study. Multivariate character scoring was applied by using ontogeny comparation. Data was compiled with Clad97
version 1.0d.097. The study uncovered that there were three groups of Thalamita based on the similarity index: 6, 13
and 4 species for first, second and third group, respectively. Species in the same group has closer phenetic relationship
compared to those from different group.
Wahyudi, A.J., 2008. Studi fenetik genus Thalamita Latreille, 1829 (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Portunoidea:
Portunidae) berdasarkan diagnosis morfologi dalam ‘Faune de Madagascar XVI’. Jurnal Oseanologi, 1 (1):
1-10.
2
A.J. Wahyudi: Studi Fenetik Genus Thalamita Latreille, 1829
Stephenson 1972: p 44; -- Wee & Ng, Distribusi: Laut Merah, Madagascar,
1995: pp 59-62; fig. 29A-F Australia, Cina, India, Srilanka, Malaysia
(Crosnier, 1962; Stephenson, 1972)
Habitat: pantai berbatu, dataran terumbu
karang; intertidal sampai 13 meter
(Crosnier, 1962; Wee & Ng, 1995).
Thalamita coerulipes Hombron & Jacquinot,
Distribusi: Madagascar, Tanzania, Afrika 1846)
Timur, Laut Merah, Samudra Hindia,
Thalamita coerulipes Jacquinot, 1852: pl.
Malaysia, Cina, Jepang, Australia, Tahiti
5; figs. 6-108; --Jacquinot & Lucas, 1853:
dan Hawaii (Stephenson, 1972)
p 538; --Crosnier, 1962: pp. 128-130; fig.
219 bis a-b; pl. XI fig. 2; --Stephenson,
1972: p 45-46
Thalamita bouvieri, Nobili, 1906
Habitat: intertidal
Thalamita bouvieri Crosnier, 1962: pp.
119-121; fig. 201-204; pl. X, fig. 2; -- Distribusi: pulau Maurice, Gilbert,
Stephenson, 1972: p. 45. Australia, Fiji, Madagascar (Crosnier,
1962).
Habitat: kedalaman 55 meter; intertidal.
Distribusi: Afrika Timur, Sudan,
Madagascar, pulau Amirantes, Australia, Thalamita crenata Rüppel, 1830
pulau Gilbert, pulau Tuamotu, teluk
Thalamita crenata Crosnier, 1962: pp130-
Moreton, Queensland (Crosnier, 1962;
132; figs. 220, 226-227, 232-233; --
Stephenson, 1972)
Stephenson, 1972: p 46; --Wee & Ng,
1995: pp 69-72; figs. 34A-B, 35A-B,
36A-H
Thalamita cf wood-masoni Alcock, 1988
Habitat: pantai berbatu dan dataran
Thalamita cf wood-masoni Crosnier,
terumbu karang; intertidal (Wee & Ng,
1962: pp. 121-123; fig. 199, 205-207.
1995)
Habitat: kedalaman sampai dengan 6
Distribusi: Afrika Selatan, Madagascar,
meter; intertidal (Crosnier, 1962)
Laut Merah, Teluk Persia, India, Cina,
Distribusi: pulau Andaman dan Ceylan Malaysia, Singapura, Korea, Jepang,
(T. wood-masoni), Afrika timur, Australia, Tuamotu, Tonga, Hawaii (Wee
Madagascar (Crosnier, 1962). & Ng, 1995).
3
Jurnal Oseanologi, 1 (1): 1-10, September 2008
4
A.J. Wahyudi: Studi Fenetik Genus Thalamita Latreille, 1829
Distribusi: Madagascar, Filipina, Ceylon, 1972: p.50; -- Wee & Ng, 1995: pp. 96-
Jepang (Stephenson, 1972). 106; fig. 51A-C, 52A-C, 53A-C, 54A-D,
55A-B, 56A-C, 57A-J.
Habitat: pantai koral atau pantai berbatu;
Thalamita parvidens (Rathbun, 1907)
intertidal (Crosnier, 1962; Wee & Ng,
Thalamonix parvidens Rathbun, 1907: 1995).
Mem. Mus. Comp. Zool. Harv., 35, 2, p.
Distribusi: Afrika, Laut Merah, Jepang,
62; pl. 5; fig 2
Australia, Madagascar, India, Hongkong,
Thalamita parvidens Crosnier, 1962: Malaysia, Singapura (Crosnier, 1962;
pp.113-115; fig. 182, 185-187, 190; pl. Stephenson, 1972; Wee & Ng, 1995).
IX, fig. 2; ---Stephenson, 1972: p.49
Habitat: 15-30 meter, intertidal (Wee &
Thalamita sexlobata Miers, 1886
Ng, 1995).
Thalamita sexlobata Crosnier, 1962:
Distribusi: Madagascar, India, Malaysia,
pp.117-118; fig. 195-198; --Stephenson,
Australia, Filipina, Jepang, pulau
1972: p.51; --Wee & Ng, 1995: pp.106-
Carollina (Wee & Ng, 1995).
108; fig. 58A-E
Habitat: pantai berpasir kedalaman 20-80
Thalamita picta Stimpson, 1858 meter (Wee & Ng, 1995).
Thalamita picta Crosnier, 1962: pp.138- Distribusi: Madagascar, Teluk Persia,
139; fig. 237-240; pl. XII, fig. 2; -- Teluk Mannar, pantai Arakan, kepulauan
Stephenson, 1972: p.50; --Wee & Ng, Andaman, Jepang, Filipina, Laut Jawa,
1995: pp.94-96; fig. 50A-F Malaysia, Australia, Honolulu (Wee &
Ng, 1995).
Habitat: pantai koral, pantai berbatu;
intertidal (Wee & Ng, 1995).
Distribusi: Madagascar, Mozambique, Thalamita sima H. Milne Edwards, 1834
Filipina, Indonesia, Australia, Jepang
Thalamita sima Crosnier, 1962: p.111; fig.
(Crosnier, 1962; Moosa, 1976).
181; --Stephenson, 1972: p.51;--Wee &
Ng, 1995: pp. 108-110; fig. 59A-F
Thalamita poissoni (Audouin 1826) Habitat: pantai Lumpur dan berpasir
sampai kedalaman 30 m; intertidal dan
Thalamita poissoni Crosnier, 1962:
tidal (Wee & Ng, 1995).
pp.116-117; fig. 183, 188, 192; pl. X, fig.
1; -- Stephenson, 1972: p.50 Distribusi: Afrika timur, Laut Merah,
Cina, Srilanka, Thailand, Taiwan, Jepang,
Habitat: pantai berlumpur sampai pantai Malaysia, Indonesia, Singapura, Australia,
berpasir; intertidal (Wee & Ng, 1995). New Zealand, New Caledonia, Hawaii
Distribusi: Suez, Madagascar, Tanzania, (Wee & Ng, 1995).
pulau Laccadiva, pulau Ceylon, Jepang
(Crosnier, 1962; Wee & Ng, 1995).
Thalamita spinifera Borradaile, 1902
Thalamita spinifera Crosnier, 1962:
Thalamita prymna (Herbst, 1803) pp.125-127; fig. 210-211, 214-215; pl. XI,
Thalamita prymna, Crosnier, 1962: fig. 1; Moosa, 1976:p.148; --Stephenson,
pp.136-138; fig. 234-236; --Stephenson,
5
Jurnal Oseanologi, 1 (1): 1-10, September 2008
1972: p.51; --Wee & Ng, 1995: pp.116- Distribusi: Madagascar, New Georgia,
118; fig. 65A-D Melanesia, Samoa, Hawaii (Stephenson,
1972).
Habitat: pasir dan koral (Wee & Ng,
1995). 3.2. Kajian Fenetik
Distribusi: Laccadiva, Maldiva, Daftar karakter dan skor yang digunakan
Madagascar, Thailand, Malaysia, dalam studi ini disajikan dalam Tabel 1. Terdapat
Indonesia, Filipina, Jepang, Hawaii (Wee 26 karakter yang digunakan dalam studi ini, yaitu
& Ng, 1995). tujuh karakter pada karapas, satu karakter pada
lobus frontal, dua karakter gigi pada sisi
anterolateral, 12 karakter pada capit, tiga karakter
Thalamita stephensoni Crosnier, 1962 pada kaki kelima dan satu karakter pada abdomen.
T. stephensoni Crosnier, 1962: pp.140- Hasil pemberian skor terhadap 23 spesies
142; fig. 241-248; --Stephensoni, 1972: p. Thalamita Latreille, 1829 terdapat pada Tabel 2.
52. Fenogram 23 spesies tersebut dapat dilihat pada
Gambar 1.
Habitat: daerah intertidal
Tabel 1. Daftar karakter dan skor yang digunakan dalam studi fenetik genus Thalamita
Karakter Skor
No Skor Skor
No Karakter kunci
utama absen
Halus/licin 0 -
Permukaan 1 Pubescent 1 -
Bergranul/bergaris/ berambut 2 -
Garis 2 2 baris pada region frontal 1 0
tranversal
1 Karapas 3 1 pada setiap region protogastrik 1 0
(granula)
4 1 pada region mesogastrik 1 0
5 1 baris menghubungkan gigi anterolateral
memanjang melewati epibranchial 1 0
6 1 pada region kardiak 1 0
7 1 pada setiap region mesobranchial 1 0
bilobus 1 -
2 Sisi frontal Lobus 8 4 lobus 2 -
6 lobus 3 -
5 gigi, gigi keempat hanya berupa granula 0 -
Terbagi menjadi 5 gigi, gigi keempat biasanya
1 -
Sisi Gigi 9 sangat kecil
3 5 gigi, gigi keempat rudimenter 2 -
anterolateral
6 gigi 3 -
Gigi kelima 10 Memanjang/ paling panjang 1 0
Bersambung
6
A.J. Wahyudi: Studi Fenetik Genus Thalamita Latreille, 1829
Tabel 1. Daftar karakter dan skor yang digunakan dalam studi fenetik genus Thalamita
(Sambungan)
Karakter Skor
No Skor Skor
No Karakter kunci
utama absen
Artikel 11 Dengan artikel yang squamiformis 1 0
12 Sisi anterior dengan 3 duri kuat 1 0
Merus 13 Terdapat granula/denticle pada sisi anterior 1 0
14 Granula/spinula pada sisi posterior 1 0
15 Terdapat satu duri pada masing-masing sisi
internal 1 0
Carpus 16 Terdapat 1 baris granula pada permukaan superior 1 0
4 Capit
17 2 rusuk dan 3 duri pada permukaan eksternal 1 0
18 Permukaan superior dengan 2-4 atau 5 duri 1 0
19 Permukaan aksternal dengan 3 rusuk garanula 1 0
Propodus
20 Permukaan internal bergranula 1 0
21 Permukaan inferior bergranula 1 0
Artikulasi
22 Terdapat satu duri 1 0
karpus
Dactylus 23 Berbentuk dayung 1 0
5 Kaki kelima Propodus 24 Sisi posterior dengan 5-8 (biasanya 6) spinula 1 0
Merus 25 Sisi posterior dengan 1 duri subdistal, 1 duri distal
serta denticulatus pada bagian proksimal 1 0
Divergen 1 -
Abdomen Segmen
6 26 Konvergen subparalel 2 -
hewan jantan keenam
Konvergen 3 -
7
Jurnal Oseanologi, 1 (1): 1-10, September 2008
8
A.J. Wahyudi: Studi Fenetik Genus Thalamita Latreille, 1829
kompilasi dan pemecah kode angka (skor) menjadi kemudian ditetapkan sebagai karakter kunci.
hubungan similaritas. Nilai similaritas dan Namun sebagai informasi, piranti ini segera
kedekatan fenogram spesies pada kasus ini dikembangkan menjadi versi terbaru dari versi
ditentukan berdasarkan determinasi karakter yang lama (1.0d.097).
Gambar 1. Fenogram 23 spesies Thalamita Latreille, 1829 (HTU: Hyphotetical Taxonomic Unit);
angka-angka yang tertera menunjukkan tingkat persamaan.
9
Jurnal Oseanologi, 1 (1): 1-10, September 2008
berbeda. Sekitar 60 tahun sebelumnya (1900), similaritas semakin mendekati nilai satu (1.0),
Borradaile menetapkan sebuah nama spesies bukan menjadi sebuah justifikasi terhadap dugaan
Thalamita admete var edwardsi (Ng, et al., 2008). sinonimi. Namun kajian lebih lanjut tetap perlu
Nama spesies ini oleh Crosnier (1962) ditulis dilakukan untuk mendapatkan informasi baru.
sebagai Thalamita edwardsi. Sementara itu, nama Kajian fenetik dan filogenetik berdasarkan sandi
T. admete ditetapkan sekitar seratus tahun molekuler dapat menjadi alternatif kajian.
sebelumnya oleh Herbst pada tahun 1803 dengan
Berdasarkan studi ini dapat diketahui
nama Cancer admete, yang kemudian dipindahkan
tingkat kekerabatan melalui besar kecilnya nilai
ke dalam genus Thalamita. Nilai similaritas yang
similaritas. Semakin besar nilai similaritas maka
besar seperti pada T. admete dan T. edwardsi
hubungan kekerabatan semakin dekat. Hasil studi
(0.92) tidak serta merta menunjukkan
memperlihatkan T. foresti (kelompok I) dapat
kemungkinan bahwa kedua spesies tertentu adalah
dikatakan lebih berkerabat dekat dengan T.
sinonim. Sesuai aturan pada International Code
coeruleipes dibandingkan dengan T. bouvieri dan
for Zoological Nomenclature (ICZN), nama T.
T. demani.
edwardsi yang ditetapkan tahun 1900 adalah
yunior sinonim dari nama T. admete yang Sampai dengan tahun 1995, spesies-
ditetapkan lebih awal pada tahun 1803. Sinonim spesies yang dilaporkan terdistribusi di wilayah
adalah dua nama yang berbeda diberikan pada Indonesia adalah T. gatavakensis, T. mitsiensis, T.
spesies hewan yang sama. sima dan T. spinifera (Wee & Ng, 1995). Ke-
empat spesies ini mengelompok di kelompok I (T.
Pada awalnya. Crosnier (1962)
mitsiensis) dan kelompok II (T. gatavakensis, T.
membedakan kedua nama tersebut menjadi dua
sima, dan T. spinifera). T. sima dan T. spinifera
spesies. Jika kemudian keduanya ditetapkan
terdapat dalam satu clade, dan terpisah pada HTU
sebagai sinonim, hal ini berdasarkan kajian
17 dengan nilai similaritas 0.79. Keduanya
diagnosis morfologis yang menunjukkan bahwa
terpisah dengan T. gatavakensis pada HTU 18
perbedaan morfologi yang ada tidak cukup
dengan nilai similaritas 0.76. Semakin tinggi nilai
menjadi bukti bahwa kedua nama spesies tersebut
similaritas, maka semakin banyak persamaannya
adalah untuk hewan yang berbeda.
dan memiliki kekerabatan yang semakin dekat.
Kajian terbaru yang menetapkan kedua
Fenogram (Gambar 1) merupakan
spesies ini (T. admete dan T. edwardsi) merupakan
hipotesis terhadap hubungan kekerabatan spesies
sinonim, dilakukan berdasarkan pengamatan
Thalamita Latreille, 1829 yang didiagnosis oleh
fenotip yang tampak secara morfologis. Kajian
Crosnier (1962). Hubungan kekerabatan dan
fenetik ini juga berdasarkan karakter morfologi,
tingkat perjalanan evolusinya dapat ditelusuri
oleh sebab itu perlu dilakukan kajian fenetik dan
melalui studi fenetik dan filogenetik secara
filogenetik berdasarkan sandi asam ribose nukleat
molekuler. Namun, hasil studi fenetik berdasarkan
(RNA) atau asam deoksiribose nukleat (DNA).
karakter morfologi ini tetap dapat menjadi acuan
Thalamita gatavakensis memiliki penting dan mendukung studi lebih lanjut. Metode
karakter yang berbeda agak jauh dengan T. pendekatan yang digunakan dalam studi ini telah
parvidens. T. gatavakensis memiliki karapas yang digunakan oleh McLaughlin et al. (2007) dan
pubescent, sedangkan T. parvidens memiliki Karasawa dan Schweitzer (2006) untuk kasus
permukan bergranula. Merus pada capit T. yang lebih besar, yaitu pengelompokan kembali
gatavakensis terdapat dentikel dan granula. Kedua taksa-taksa pada infra ordo Anomura serta super
hal ini merupakan pembeda utama antara kedua familia Xanthoidea.
spesies tersebut (Crosnier, 1962). Nilai similaritas
yang tinggi antara kedua spesies ini (0.94), tidak
cukup untuk menetapkan keduanya sebagai 4. PENUTUP
sinonim. Hal yang sama juga berlaku pada T. sima Terdapat tiga pengelompokan dari 23
dan T. oculea yang berdasarkan kajian ini nilai spesies Thalamita Latreille, 1829 yang dikaji
similaritasnya tepat 1.0. Dengan demikian nilai dalam studi ini. Spesies yang berada dalam satu
10
A.J. Wahyudi: Studi Fenetik Genus Thalamita Latreille, 1829
kelompok memiliki kekerabatan yang lebih dekat Karasawa, H dan C. E. Schweitzer. 2006. A New
jika dibandingkan dengan spesies di luar Classification of the Xanthoidea sensu lato
kelompoknya. Semakin tinggi nilai similaritas (Crustacea: Decapoda: Brachyura) based on
Phylogenetic Analysis and Traditional
antar spesies, maka semakin dekat hubungan
Systematics and Evaluation of All Fossil
kekerabatan spesies-spesies tersebut. Kajian Xanthoidea sensu lato. Contribution of
fenetik berdasarkan karakter morfologi seperti Zoology 75(1/2): 23-73.
dalam studi ini dapat digunakan untuk
menentukan hipotesis terhadap hubungan Koning, R. E. 1994. Phylogenetic Systematics. Plant
kekerabatan antar spesies. Studi lebih lanjut dapat Physiology Information Website.
http://plantphys.info/Plant_Biology/cladistics.
dilakukan melalui pendekatan biomolekuler. html. 30 Mei 2007.
Ucapan Terima Kasih Martin, J. W & G. E. Davis. 2001. An Updated
Classification of the Recent Crustacea. Nat.
Terima kasih kepada Dr. Dwi Listyo Hist. Mus of Los Angeles County
Rahayu (Pusat Penelitian Oseanografi) untuk Contributions in Science 39: 124pp.
beberapa literatur antiquariat. Terima kasih
kepada Brian Rahardi, S. Si, M. Sc (Universitas Mclaughlin, P. A., R. Lemaitre dan U. Sorhannus. 2007.
Brawijaya) untuk software Clad97. Kepada Dr. Hermit Crab Phylogeny: A Reappraisal and
Its “Fall-Out”. Journal of Crustacean Biology
Partomuan Simanjuntak terima kasih untuk 27(1): 97-115.
beberapa ide dan masukan dalam tulisan ini.
Moosa, K. 1976. Crustaces Decapodes: Portunidae.
Resultats des Campagnes Musorstom 6: 141-
DAFTAR PUSTAKA 150.
Crosnier, A. 1962. Crustacės Dėcapodes Portunidae. Ng. P. K. L, D. Guinot & P. J. F. Davie. 2008. Systema
Faune de Madagascar 16: 1-154. Brachyurorum: Part I. An Annotated
Checklist of Extant Bracyuran Crabs of the
Crosnier, A. dan B. Thomassin. 1974. Sur des Crabes de world. The Raffles Bulletin of Zoology 17: 1-
la Famille des Portunidae (Crustacea: 286.
Decapoda) Nouveoux Pour Madagascar ou
Rares. Bull. Mus. Natn. d’Hist. Nat. 3 (241) Rahardi, B., E. Laras dan W. Firdaus. 2002. Clad97
Zoologie 165: 1097-1118. 1.0d.097 Version-Limited Release. Biology
MIPA Brawijaya University. Indonesia.
Felder, D. L., J. W. Martin dan J. W. Goy. 1985.
Patterns in Early Postlarval Development of StephensoN, W. 1972. An Annotated Check List and
Decapods In Larval Growth (Ed. A. M. Key to the Indo-West Pacific Swimming
Wenner). A. A. Balkema. Boston. 163-225. Crabs (Crustacea: Decapoda: Portunidae).
Royal Society of New Zealand Bull. 10: 1-64.
International Commission on Zoological Nomenclature.
1999. International Code of Zoological Wee, D. P. C dan P. K. L. Ng. 1995. Swimming Crabs
Nomenclature 4th Edition. Adopted by the of the Genera Charybdis De Haan, 1833, and
International Union of Biological Sciences. Thalamita Latreille, 1829 (Crustacea:
International Trust for Zoological Decapoda: Brachyura: Portunidae) from
Nomenclature, in association with the Natural Peninsular Malaysia and Singapore. The
History Museum, London. 126 pp. Raffles Bulletin of Zoology [supl.] 1: 128pp.
Catatan Redaksi:
Makalah ini adalah draf siap cetak yang isinya
persis sama dengan cetakan terbitannya. Jumlah
halaman tertulis di header dan saran cara mensitir
pada draf ini disesuaikan dengan jumlah halaman
hasil cetakan, yaitu 1 – 10. Ada sedikit perbedaan
format.
11