Anda di halaman 1dari 19

TAKSIMETRI

KOMPETENSI
Setelah mengikuti kuliah Taksimetri mahasiswa diharapkan dapat :
1.

Menentukan unit terkecil yang dijadikan obyek studi/operasional taksonomi unit (OTU)

2. Menentukan ciri-ciri yang akan diberi skor atau

diamati.
3. Menghitung kemiripan 4. Melakukan analisis kelompok 5. Melakukan penelitian dengan metode taksimetri

DEFINISI

Taksimetri
adalah metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan/kemiripan sifat antar golongan organisme (takson) dan penataan golongan-golongan (takson) melalui suatu analisis kelompok (Cluster analysis) kedalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan-kesamaan tadi.

lanjutan

lanjutan

Metode ini sebagai upaya penyempurnaan metode konvensional yang dinilai masih banyak kekurangan/kelemahan. Dalam hal ini matematika digunakan sebagai sarana pembantu dalam pengadaan penggolongan tumbuhan.

lanjutan

Istilah lain dari Taksimetri :

Taxometri (Mayer, 1966), Numerikal Systematik (W.H. Wagner), Multivariate Morfometri (Blackith dan Reymen, 1971), Numerikal Taksonomi (Sneath dan Sokal, 1973). Matematikal Taksonomi (Fardine dan Sibson, 1971).

Langkah-langkah dalam taksimetri:


1. Pemilihan obyek studi (individu, galur, kaltivar, jenis, marga dll). Unit yang dijadikan obyek studi harus mewakili, unit terkecil sebagai obyek studi disebut: unit taksonomi operasional (otu).
2. Pemilihan ciri-ciri yang akan diberi angka (skor), jumlah ciri harus banyak, masing-masing diberi kode dan disusun dalam bentuk tabel/matriks.

lanjutan
3. Pengukuran kemiripan dengan membandingkan tiap ciri pada masing-masing OTU.
4. Analisis kelompok (cluster analysis), matriks kesamaan ditata kembali sehingga OTU yang mempunyai nilai tinggi dapat dikelompokkan menjadi satu, selanjutnya ditentukan kelompok yang mempunyai kerabat dekat (kesamaan tinggi). 5. Diskriminasi 6. Setelah pengelompokkan, ditelaah lagi ciri-ciri yang paling konstan, yang dapat dipakai untuk pembuatan kunci determinasi.

KEKERABATAN
Kekerabatan taksonomi adalah kekerabatan fenetik (penampakkan, filogenetik evolusi) atau genetika antar individu.
Kekerabatan juga menunjukkan afinitas kesamaan. Konsep taksonomi yang sekarang diterima/berlaku, memasukan secara luas kekerabatan antar individu baik fenetik maupun filogenetik.

Pada sisi lain, persamaan taksonomi juga sering kali diekspresikan dalam kekerabatan filogenetik saja.

Kekerabatan taksonomi dapat dibedakan menjadi beberapa katagori (Shukla & Misra, 1982). 1. KEKERABATAN FENETIK

Menghasilkan klasifikasi fenetik, yang merupakan similaritas (kekerabatan) dari individu dengan dasar pertimbangan sepasang (satu set) fenotip (karakter yang berhubungan dengan penampakan).

Tingkat kekerabatan dan similaritas tergantung pada macam, sifat dasar dan interpretasi dari koefisien karakter yang digunakan.

Menurut Harrison, Kekerabatan fenetik berhubungan dengan penampakan dalam arti similaritas dan tidak memasukkan hubungan lain melalui nenek moyangnya.

Karakter yang dipilih untuk penilaian diberi bobot yang sama, tidak dibedakan karakter yang penting atau tidak penting. Kekerabatan fenetik juga sangat bermanfaat terutama dalam mempelajari evaluasi, tetapi kesulitan akan timbul bila kekerabatan fenetik menunjukkan evolusi yang paralel atau konvergen (mengumpul)

2. KEKERABATAN KLADISTIK
Menunjukkan

hubungan antar individu dengan mempertimbangkan rangkaian sejarah evolusinya atau hubungan nenek moyangnya secara umum.
kladistik berarti mempelajari rangkaian evolusi dan jalan yang dilalui oleh individuindividu dan asal-usul percabangan dari garis/pohon evolusi.

Kata

Garis

evolusi dengan percabangan yang menunjukkan variasi taksa disebut kladogram. kekerabatan kladistika tidak terlalu bermanfaat dalam klasifikasi, karena banyak percabangan keluar dari garis evolusi dan kita tidak mempunyai banyak/cukup pengetahuan atau data tentang perjalanan dari semua kelompok kehidupan, terutama bentuk yang sudah punah. karena itu sulit untuk mengetahui kekerabatan kladistika secara tepat di antara individu-individu yang ada, tetapi bila dikombinasikan dengan kekerabatan fenetik akan menjadi sangat bermanfaat.

Tipe

Oleh

3. KEKERABATAN KRONISTIK

Kekerabatan kronistik adalah kekerabatan yang ada diantara individu-individu yang diukur dan ditunjukkan dalam istilah kekerabatan antara pasangan OTU, mengukur skala yang menunjukkan waktu evolusi kalau dikombinasikan dengan kekerabatan fenetik.

4. KEKERABATAN FILOGENETIK

Kekerabatan filogenetik bertujuan mencari hubungan antar individu melalui nenek moyangnya.

Para ahli taksonomi mempunyai konsep yang berbeda ttg kekerabatan fiogenetik

Hennig (1966) mengatakan bahwa kekerabatan filogenetik jelas sebagai.kekerabatan kladistika. Simpson (1961) berpendapat bahwa kekerabatan kladistika, kronistik dan fenetik adalah sama.
Davis & Heywood (1973) berpendapat bahwa kekerabatan kladistika dan fenetik berbeda dalam pendekatannya.

Jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar kesatuan takson dapat ditentukan melalui metode :

Konvensional Grafik Taksimetri

Metode Konvensional

Menurut metode ini jauh dekatnya hubungan kekerbatan ditentukan oleh sifat-sifat yang bobotnya diperhitungkan atas dasar fungsi fisiologi organ yang mempunyai sifat-sifat itu. Sesudah lahirnya teori evolusi, penentuan jauh dekatnya hubungan itu disesuaikan pula dengan pandangan dari segi filogeni. Kesimpulan yang diambil melalui penerapan metode itu dinilai masih terlalu bersifat subyektif, sangat dipengaruhi oleh ketajaman intuisi atau naluri pengambil kesimpulan.

Metode ini jelas merupakan metode yang kurang obyektif, sehingga keterandalan hasilnya masih perlu diuji dan dikaji. Karena besarnya subyektifitas maka metode ini disebut metode a priori, yang dipakai oleh para ahli taksonomi dari zaman sebelum Adanson (abad 18).

Metode Grafik

Dalam metode grafik penentuan jauh dekatnya kekerabatan dilakukan dengan pembuatan grafik.

Dalam metode ini penentuan bobot sifat-sifat yang digunakan juga dilakukan secara a priori.

Anda mungkin juga menyukai