Anggota Kelompok 1:
1. Bella Ayuana Putri (2311013220007)
2. Risma (2311013220023)
3. Apri Lolita (2311013220017)
4. Musannada (2311013220015)
5. Zahratun Nissa Al Farhany (2311013320014)
3. Bedakan ketiga mazhab taksonomi dalam hal penerapan kedua kriteria klasifikasi
Jawab :
Ada 3 Mazhab taksonomi, yaitu:
1.fenetik
2.kladistik
3.evolusioner
4. Jelaskan perbedaan taksonomi alfa, beta, dan gama. Sertakam contoh untuk
memperjela uraian anda.
Jawab :
Taksonomi adalah ilmu tentang pengkalsifikasian makhluk hidup. Ada tingkatan
utama dalam taksonomi, yaitu alfa, beta dan, gama
a. Taksonomi alfa, yaitu fokus dalam hal menemukan, mendiskripsikan, dan
memberi nama spesies.
Contoh : mengidentifikasi spesies baru tanaman dihutan hujan Amazon
b. Taksonomi beta, yaitu fokus dalam hal mengklasifikasikan spesies
kedalam kategori yang lebih tinggi (genus, family, ordo, kelas, filum, dan
kingdom).
Contoh : menentukan filum dari spesies baru serangga.
c. Taksonomi gama, yaitu fokus dalam hal mempelajari variasi intraspesifik
dan evolusi spesies.
Contoh : membangun pohon filogenetik untuk spesies mamalia.
8. Mengapa ada beberapa mazhab dalam taksonomi, padahal semua sepakat mengenai
kriteria klasifikasi organisme?
Jawab :
Karena kriteria klasifikasi itu tidak selalu sejalan satu sama lain, artinya kadang ada
konflik diantara keduanya. Nah saat terjadi konflik ini, kriteria kekerabatan dipandang
lebih penting, karena akan menghasilkan klasifikasi yang lebih alami. Meskipun
begitu, dalam praktek nya masih ada perbedaan di kalangan taksonomiwan dalam
penerapan kriteria ganda tadi. Kan saat ini kedua kriteria itu belum bisa dilakukan
secara bersama dalam proses pembuatan klasifikasi, harus bergiliran. Nah karena
perbedaan itu, timbul lah mazhab taksonomi dengan penerapan nya masing-masing.
9. Menurut anda, bisakah suatu saat nanti akan ada keseragaman dalam teori taksonomi,
sehingga tidak ada lagi mazhab yang berbeda dalam taksonomi?
Jawab :
Keseragaman dalam teori taksonomi memang menjadi tujuan dalam pengembangan
ilmu taksonomi. Meskipun begitu, kemungkinan bahwa akan selalu ada perbedaan
interpretasi dan pendekatan antara para ahli, namun dengan upaya kolaboratif dan
dialog antara ilmuwan taksonomi, kemungkinantercapainya tingkat keseragaman yang
lebih besar dalam teori taksonomi meningkat.