Beberapa Istilah
1. In group :
(kelompok dalam): kelompok hewan yang sedang
dikaji/ diteliti/
dipelajari.
2. Out group
: (kelompok luar): kelompok hewan yang tidak
dikaji namun masih berkerabat tidak terlalu jauh dengan kelompok
hewan yang yang dikaji.
3. Clade :
kelompok hewan monofiletik yang berkerabat
berdasarkan keturunan dari tetua yang sama
4. Plesiomorfi
:
karakter asli tetua.
Plesiomorfi yang
dimiliki bersama oleh beberapa kelompok hewan disebut
simplesiomorfi
5. Apomorfi
:
karakter yang berkembang, hasil evolusi
dari plesiomorfi. Sinapomorfi: apomorfi yang dimiliki bersama
6. Homoplasi
:
persamaan yang terjadi karena evolusi
konvergen atau kesejajaran (parallelism)
7. Homology
:
menyatakan setiap similaritas antara
karacteristika yang disebabkan oleh tetua terbaginya. Struktur
anatomi yang memperlihatkan fungsi sama pada species biologi
yang berbeda dan terlingkup dari struktur yang sama pada beberapa
species tetua disebut homolog
8. Analogy :
struktur yang memiliki fungsi sama tetapi
berevolusi dari sifat tetua yang berbeda (sayap burung dan sayap
kupu-kupu)
Pengantar
9. Klasifikasi adalah pengelompokan suatu hewan ke dalam kelas tertentu karena
memiliki atribut yang sama (Tradisional).
10. Klasifikasi juga mengandung makna penyusunan hewan ke dalam suatu kelompok
berdasarkan hubungan kekerabatannya yang disatukan oleh adanya kedekatan
(contiguity), kemiripan (similarity) or keduanya. Dalam sistematika hewan,
klasifikasi memiliki makna yang lebih sempit dari sistematik, yaitu merupakan
bagian dari aktivitas yang dilakukan oleh sistematika
Prinsip Dasar Klassifikasi
12. Aturan umum Klassifikasi
a. Item-item (Karakter) disusun ke dalam kelompok-kelompok yang dibuat
sehomogen mungkin
b. Satu item individual dikelompokan dengan anggota yang memiliki sejumlah besar
atribut yang sama
c. Satu kelompok dipisahkan berdasarkan item tertentu yang sangat berbeda dengan
kelompok yang ditentukan terdahulu
d. Derajat perbedaan di antara kelompok-kelompok itu dinyatakan dengan
menyusunnya ke dalam hirarkhi himpunan tersarang dan setiap taraf kategori
pada hirarkhi itu menyatakan suatu taraf tertentu yang berbeda.
27. Linnaean classification and phylogeny can differ from each other
28. Mayr : neither phylogeny is based classification nor is classification based on
phylogeny
29. Both sciences are based on the nsame comparison of organisms and their
characteristic and on a careful evaluation of the established similarities and
differences.
30. Systematists have proposed the PhyloCode, which recognizes only groups that
include a common ancestor and all its descendents
31. A phylogenetic tree represents a hypothesis about evolutionary relationships
32. Each branch point represents the divergence of two species
Three Schools of Macrotaxonomy
33. There is a conflict about how classification can reflect both similarity and
descent
34. Four procedure had been proposed to resolve the conflict
a. Give primacy to one of the two sets of criteria, hoping that the result will
simultaneously satisfy the other set:
b. Phenetics, give primacy to similarity
c. Cladistics, give primacy to the branching points of descent
d. Consider the two sets of criteria equally but sequentially:
35. Evolutionary taxonomy (taxa provisionally delimited by similarity and
subsequently tested by monophyly)
36. Some schools of cladistics (construction of a cladogram, with taxa delimited by
cutting branches of approximately equal length)
Higher Category and Higher Taxa
Genus
37. The obligatory taxonomic category directly above that of the species in the
Linnaean Hierarchy
38. Monophyletic group composed by one or more species that are separated from
other generic taxa by a decided gap
Family
39. Family Is a taxonomic category for a taxon composed of a single genus or a group
of related genera; it is separated from other families by a decided gap
The Process of Ranking
40. The process of classification is not complete when species are assembled into
species group and genera.
41. To be completed, genera must be combined into family, family into order, order
into classis, and classis into phylum
42. The three school of taxonomy has different view in the subject of classification:
43. Pheneticist used as measure of overall similarity to group and rank organisms
44. Cladists introduce a new rank at each branching point of the cladogram and give
sister group identical catoegorical rank)
45. Classical taxonomist ranking results from the degree of difference found among
taxa; much divergence from the ancestral conditions require that a taxon be given
a higher rank
46. Cladistics classification more elaborate that evolutionary classification because
cladistics classification reflect as minutely as possible the actual branching pattern
65. Similar character derived independently by related taxa with a similar genetic
background
Reversed Character
66. Character appear to be primitive (ancestral), actually reversals
(pseudoprimitiveness)
67. It would be a mistake to treat such character as plesiomorphic characters
The Improvement of Existing Classification
68. The assigment of a newly discovered species into the proper genus
69. Transfer an incorrect placed taxon into a proper position
70. Spliting of a taxon into several taxa on the same rank
71. Raising in rank of an existing taxon (genus to subfamily and so on)
72. The fusion of several taxa of the same rank and the synonimizing of the taxa with
junior names
73. The reduction in rank of a taxon (genus to sub genus)
74. Creation of a new higher taxon not by raising the rank of taxon
75. Search for the nearest relative of an isolated taxon, define whether a new higher
taxon need to be assigned or not
Molecular Systematics
76. Disebut juga molecular phylogenetics : penggunaan struktur molekul untuk
memperoleh informasi hubungan evolusi organsime. Muncul tahun 1960-an
77. Kemotaksonomi: menggunakan protein, enzim, karbohidrat dan molekul lain
Penggunaan sekuen DNA
78. Sistematik molekuler pada dasarnya adalah pendekatan kladistik yang
mengasumsikan bahwa klasifikasi harus berhubungan dengan hubungan filogenetik
antar keturunan dan taksa yang valid harus bersifat monofiletik
The Important of Sound Classification
79. Prerequisite of application of comparative methods
80. Study of all aspect of living organisms are often meaningless without a sound
calssification
81. Studies of species formation, the factors of evolution and the histories of faunas are
unthinkable unless they are based on sound classification
82. Important in applied biology
KARAKTER TAKSONOMI
Karakter adalah suatu sifat/atribut yang membedakan satu benda, individu atau
kelompok dengan lainnya (umum)
Karakter taksonomi adalah setiap sifat/atribut yang diperlihatkan oleh satu anggota
takson yang berbeda atau dapat berbeda dari anggota takson lainnya (khusus)
Karakter itu harus dapat diukur, dihitung, dan dideskripsikan
Tiap karakter memiliki sifat/status
Karakter dapat mirip atau bervariasi antar takson
Karakter yang dipelajari dari suatu hewan harus merupakan karakter taksonomi yang
baik dan jelas, yaitu karakter yang menentukan suatu hewan masuk takson hewan
tertentu
6 Karakter Taksonomi
a. Karakter morfologi adalah karakter pada hewan yang berupa: morfologi eksternal
(general external morphology) : bagian tubuh yang keras, warna , anatomi (internal
morphology): morfologi organ (struktur tubuh), embriologi (embryology): struktur
genital, fase larva, perkembangan embrio, sterilitas dan kromosom (karyology and
other cytological differences).
Gambaran morfologi bervariasi antar species hewan.
Contoh:
Bulu dan rambut pada Aves dan Mammalia, sisik pada Pisces dan Reptilia
Anatomi, seperti tengkorak, termasuk gigi juga digunakan secara rutin dalam
identifikasi Reptilia, Amphibia dan Pisces. Penggunaan karakter anatomi lebih sering
digunakan untuk klasifikasi taksa yang lebih tinggi daripada pembedaan pada taraf
species yang lebih rendah. Pola warna, juga dapat digunakan sebagai karakter
taksonomi. Contoh: pada Aves , kecuali untuk sibling species , warna petal pada
tumbuhan
Stuktur genital, misal genitalia pada Arthropoda sangat species specificPada laba-laba
dan serangga struktur genitalnya lebih penting daripada karakter lain dalam diagnosis
species
Larval stage and Embriology
Berbagai sibling species dari Anopheles maculipenis komplek ditemukan karena
nyamuk itu memiliki perbedaan struktur telur
Kromosom
Setiap species akan memiliki jumlah dan tipe kromosom berbeda
Contoh: Equus quagga
: 16 pasang
E. Caballus przewalskii
: 33 pasang
b. Karakter fisiologi pada hewan sulit didefinisikan karena terkait dengan karakter
biokimia yang terjadi pada hewan. Oleh karena itu, karakter fisiologi ini jarang
digunakan dalam mempelajari kekerabatan antar species hewan. Sebagai contoh:
faktor metabolit (metabolic factor), sekresi tubuh (body secretions), faktor sterilitas
genetik (genetic sterility factor), dan konstanta pertumbuhan.
Semua struktur yang merupakan produk pertumbuhan (proses fisiologi) merupakan
karakter fisiologis
Beberapa contoh karakter fisiologi adalah: konstanta pertumbuhan, toleransi pada
temperatur, dan berbagai proses yang dipelajari dalam fisiologi komparatif
Sebenarnya banyak sekali karakter fisiologi, namun karena tidak dapat ditemukan
pada organisme awetan, karakter ini jarang digunakan.
c. Karakter molekuler pada hewan adalah kandungan molekul tertentu pada hewan
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi jauh dekatnya kekerabatan antar taksa
hewan. Karakter molekuler yang sering digunakan adalah protein (enzim) dan DNA.
Keduanya memungkinkan peneliti dapatmenentukan jarak kekerabatan antar taksa
yang tidak berdasarkan atas persamaan karakter morfologi.
Serology Character.
Protein satu organisme akan memperlihatkan reaksi antibodi lebih kuat terhadap
protein dari organisme yang berkerabat dekat daripada terhadap protein dari
organisme yang kekerabatannya jauh
Protein electroforesis
Enzim elektroforesis merupakan salah satu karakter taksonomi yang cukup baik
Metode elektroforesis akan memisahkan nukleotida dari tiap protein (enzim) yang
dianalisis ke dalam pita-pita yang dapat dilihat melalui pewarnaan (Pierce &
Brewbaker, 1973)
Pola protein (isozim) pada elektroforesis memiliki karakteristik tertentu dan dapat
dianggap sebagai ciri fenotip suatu individu (Kimura, et al., 1980)
Perbedaan bentuk enzim dapat dideteksi dengan membedakan jarak migrasi dari titik
anoda (asal) ke titik katoda dalam gel elektroforesis
Other Molecular characters
1. Immunological distance
2. Electrophoresis differences
3. Amino acid sequences of proteins
4. DNA hybridization
5. DNA and RNA sequences
6. Restriction endonuclease analyses
7. Other molecular differences
d. Karakter tingkah laku akan lebih bermakna bila digunakan untuk mengevaluasi
kekerabatan antar species sibling. Karakter ini merupakan salah satu karakter penting
karena menunjukkan mekanisme isolasi dan adaptasi berdasarkan perubahan tingkah
laku.
Kesulitannya adalah karakter tingkah laku ini terkadang muncul terkadang tidak.
Contoh karakter tingkah laku adalah suara, pola percumbuan dan pola pembuatan
sarang (Courtship and other ethological isolating mechanisms) dan pola tingkah laku
lainnya (Other behavior patterns).
Karakter tingkah laku merupakan salah satu karakter yang sangat penting
Karakter tingkah laku pada sibling species lebih baik dari pada karakter morfologi
Ada dua kesulitan teknik
1) tidak ditemukan pada specimen awetan
2) hanya bersifat sementara pada hewan hidup
Beberapa tipe tingkah laku hanya muncul pada musim tertentu atau bahkan waktu
tertentu dalam 24 jam
Karakter tingkah laku merupakan mekanisme isolasi yang paling penting pada
kebanyakan organisma dan new adaptation sering diawali dengan perubahan tingkah
laku
Contoh: suara dan courtship, penggunaan material untuk pembuatan sarang,
e. Karakter ekologi. Setiap species memiliki spesific niche.
Dua taksa (species) yang berkerabat pada umumnya dapat hidup bersama untuk
memanfaatkan habitat, pakan dan musim pemijahan/kawin secara bersamaan.
Species memiliki pemilihan karakter ekologi yang sangat spesifik, seperti niche;
habitat selection; breeding season; toleransi terhadap berbagai faktor fisik, sebaran
ketinggian; resistances to predator, comptitor dan patogen
Dua species berkerabat yang hidup di tempat yang sama akan menghindari
konfrontasi yang fatal melalui pemilihan jenis pakan dan niche yang spesifik
Species sibling ditemukan bukan karena perbedaan pemilihan pakan
f. Karakter Geografi. Setiap taksa hewan memiliki kisaran geografis yang spesifik.
Jika terjadi perubahan, maka perubahan kisaran itu berhubungan dengan sistematika
dan biogeografi.
Karakter geografi penting dalam dua hal:
Dalam mikrotaksonomi
1) Hubungan sympatric-allopatric population sering menentukan penetapan status
species.
2) Dua populasi simpatrik dalam kondisi reproduktif tidak akan pernah merupakan
conspecific
Dalam makrotaksonomi
Pemahaman kekerabatan pada taksa lebih tinggi sering dibantu oleh analisis distribusi
Pembobotan Karakter
Penggunaan metode numerik dan kladistik yang berbeda dapat menghasilkan fenogram
yang berbeda pula. berbeda. Guna mengatasi masalah tersebut numerical taxonomist
melakukan pembobotan pada metode yang digunakannya. Namun, tidak ada standar
pembobotan tertentu
Pembobotan relatif terhadap suatu karakter akan berbeda pada setiap hirarki taksonomi
Pembobotan dapat didefinisikan sebagai metode untuk menduga informasi filetik yang
terkandung dalam karakter
Karakter yang secara fungsional tidak berkorelasi tetapi merupakan manifestasi fenotik
dari komples gen tetua yang terintegrasi secara baik adalah berbobot tinggi.
Contoh: karakter diagnostik dari Deuterostomia dan Chordata merupakan indeks korelasi
filetik
Struktur dan karakter yang berbobot tinggi adalah karakter yang memiliki:
Kekompleksan
Struktur yang kompleks memiliki bobot yang lebih besar dari pada karakter yang
sederhana.
Contohnya: armatur genital pada Arthropoda yang sangat kompleks memiliki bobot yang
lebih besar daripada species yang berkerabat sangat dekat.
Kompleks ornamentasi, pola puncak gigi dan pola warna meiliki bobot yang tinggi.
Complex ornamentattions, complex cusp pattern of teeth, and complex color pattern
Kekonstanan
Karakter yang konstan pada sejumlah besar species memiliki bobot yang tinggi.
Variabilitas fenotipik yang rendan diberi bobot yang sangat tinggi.
Konsistensi
Karakter yang secara konsisten ada pada satu kelompok dan secara konsisten absen pada
kelompok yang berkerabat memiliki bobot yang lebih tinggi dari pada karakter yang
muncul secara sporadis pada beberapa kelompok dan berbeda hanya dalam frekuensi
kejadian. Karakter tidak dipengaruhi oleh perubahan ekologi (Ecological Shift)
Setiap karakter yang tidak dipengaruhi oleh perubahan memiliki bobot yang lebih tinggi
daripada karakter yang terpengaruh.
Karakter yang memiliki bobot yang rendah adalah karakter yang:
1. Variabilitasnya tinggi
2. Monogenik dan oligogenik
3. Hilang
4. Terspesialisasi sempit
Bila analisis morfologi menghasilkan hasil yang mencurigakan, maka informasi
tambahan sangat diperlukan seperti data molekuler, tingkahlaku, atau informasi tambahan
lainnya
8) Alat tangkap
9) Nama kolektor
10) Habitat
11) Data ukuran dan kondisi reproduksi
12) Cara pengawetan: F (formalin), A (alkohol), FA= formalin ke alkohol, FD= formalin
ke awetan kering
13) Alat tangkap:
14) Perangkap = perangkap mati dan perangkap hidup
Cara Koleksi
1) Alat tangkap dapat diletakkan secara: acak, dan sistematis
2) Koleksi secara sistematis dibedakan menjadi beberapa cara: kuadrat atau grid dan
transek.
Pengumpulan data burung
1) Sampel yang dikoleksi dapat berupa specimen utuh, kulit, bulu, rangka, organ dalam
tubuh, darah, telur, sarang, rekaman gambar dan rekaman suara
2) Keterangan yang diperlukan: Nomor lapangan, nama jenis burung, nama kolektor,
tanggal koleksi, nama lokasi, jenis kelamin, dan umur
3) Alat:
a. jebakan (trap) berupa lubang, getah, untaian tali, kurungan
b. Ketapel
c. Sumpit
d. Senapan
e. Jaring kabut
4) Cara koleksi
Koleksi specimen untuk studi sistematika harus dalam keadaan baik dan sesempurna
mungkin sehingga dapat mewakili populasi yang ada.
Pengumpulan Data Herpetofauna
1) Sampel yang diambil dapat berupa specimen utuh, telur dan larva
2) Sampel berukuran kecil dapat diawetkan secara basah, sedangkan sampel berukuran
besar diawetkan secara kering dengan mengeluarkan isi perutnya terlebih dahulu
3) Keterangan yang harus menyertai specimen meliputi: lokasi, tanggal dan waktu
koleksi, nomor atau kode lapangan, nama kolektor, pertelaan specimen seperti warna
dan penampakan lain yang akan hilang karena pewarnaan, habitat, koordinat,
ketinggian tempat dan data lain seperti foto dan rekaman suara
4) Alat
1) Tongkat berbentuk L
2) skop
3) Jerat
4) Bubu
5) Senter dan lampu kepala
6) Perangkap sumuran
7) Sumpit
8) Lem
5) Cara koleksi
a. Perlu diperhatikan waktu koleksi (siang, malam, musim hujan, musim kering)
b. Secara umum koleksi pada musim hujan lebih menguntungkan daripada musim
kemarau
Preservation of specimens
Technique of preservation difers from one taxonomic group to the next.
The purpose to preserve specimens to make them least subject to deterioration due to the
action of insect pest, mold, oxidation or bleaching by sunlight, drying out, protein decay
and so on.
Properly preserved specimens of some groups are still in satisfactory condition 200 years
after collection.
With more and more species becoming extinct, the problem of permanent preservation
is often raised.
Some suggested methods, such as embedding in plastics are permits predictions about
permanency
Preservation in alcohol raises problem with sealing and appropriate containers
Koleksi seluruh individu hewan harus dilengkapi oleh material yang memungkinkan
dilakukannya penelitian anatomi, hitologi, sitologi (kromosomal) dan biokimia
molekuler.
Material tersebut harus diawetkan dengan cara dibekukan atau disimpan dalam pengawet
berupa cairan
Metode: basah dan kering (taksidermi)
Labeling
A specimen that is not accurately labeled is worthless for most type of taxonomic
research
The most important information is the exact locality of a collection
If the locality not easily found on commercial or geodetic maps, its position relative wellknown placed should be added on the label (22 km NW of Ann Abror, Mich)
Specimen collected at a mountain should be written the altitude and from ocean should
give the depth
Ecological information is essential for specimen as plant-feeding insects and hostspecific parasites
Whenever possible, label should be written in the field when specimen is prepared
All essential data should be recorded on the original labels.
Labels attached to specimens preserved in alcohol or formalin must be corrosion-proof
Writing must be resistant to fading or washing out
IDENTIFICATION
Identification scheme or key permits the placement of an unidentified object (specimens)
in one taxa
Use a few characters, ideally use single diagnostic character, that throw a given specimen
into one line or another of a key
The procedure of identification based on deductive reasoning
Kode asli dan revisinya merupakan kerja dari the International Congress of Zoology.
Sekarang, peranan pengkodean dan revisi tersebut telah diambil alih oleh the General
Assemblies of the International Union of Biological Sciences
Kode terakhir telah dipublikasikan pada tahun 1999 yang efektif dari 1 Januari 2000
Evolusi teori nomenklatur
Banyak ketentuan dari kode merupakan hasil kompromi antara prinsip-prinsip yang
berkonflik. Kompromi umumnya dikembalikan ke prinsip Linnaeus, yang memiliki
nomenklatur yang diwujudkan dari prinsip-prinsip logika Aristoteles dan metoda
pemecahan masalah
Contoh konflik: antara stabilitas dan prioritas, kebebasan taksonomi dan kekakuan
nomenklatur, tipifikasi melalui tipe fiksasi dan melalui tipe restriksi.
Kepentingan yang setara merupakan perubahan dalam konsep dasar taksonomi.
Perubahan-perubahan tersebut meliputi konsep taksa dari tipe menjadi populasi, tipe
alamiah sebagai pendukung nama, status kategori dari nama-nama di bawah species
(infra-specific), dan penggunaan prinsip-prinsip legal dasar tertentu terhadap hukum
nomenklature
INTERPRETASI DAN PENGGUNAAN KODE
The International Code menyajikan aturan-aturan yang pasti dengan sedikit penjelasan.
Hal khusus yang menyulitkan adalah bagaimana menginterpretasikan aturan agar pemula
menjadi tidak bingung.
Stabilitas
Ketentuan yang mempromosikan stabilitas khusus dari kode dapat dijumpai pada the
Articles 10g (preservation of availability), 23b (suppression of priority), 40 (family
names) 41 (mis-identified genera), 70 b ( misidentified type species), and 79 (plenary
powers for any action on behalf of stability)
Tidak semua perubahan nama hasil dari interpretasi aturan
Perubahan nama diperlukan ketika:
1)
beberapa spesies (seperti spesies sibling) dirujuk oleh satu nama
2)
phena intraspesifik diberi nama berbeda
3)
beberapa author dari negara berbeda memberi nama suatu takson yang sama tanpa
diketahui oleh author lainnya
4)
dua atau lebih author menggunakan nama yang identik untuk genera yang
berbeda, bahkan sering terjadi pada kelompok-kelompok yang tidak berkerabat sama
sekali;
5)
penempatan spesies yang tidak benar dan harus dipindahkan ke genus lain
Prioritas
Agar menjadi available (tersedia), suatu nama harus dipublikasikan dengan cara yang
sesuai dengan spesifikasi Artikel 10 hingga 20
Nama suatu takson valid jika nama itu tersedia sejak lama dan digunakan (Artikel 23).
Tanggal publikasi dari nama itu (Artikel 21) menjadi sangat penting
Pada nomenklatur zoologi prinsip prioritas digunakan hanya untuk taraf kategori species
(dan subspecies), genus, and familia. Itu tidak digunakan untuk kategori yang lebih
tinggi.
Jadi prioritas berati prioritas publikasi, bukan prioritas dalam penggunaan.
Pergeseran Authoritas pada Kode
Kode digunakan untuk hewan yang masih hidup dan punah (living and extinct animals)
(Artikel 1) dan Artikel 2 dari the Zoological Codes yang menguraikan hubungan antara
kode dan status nama yang berubah.
Penggunaan nama
Nama hanya diberikan kepada taksa, dan semua taksa adalah populasi atau kelompok
populasi. Konsekuensinya, hanya populasi yang dinamai. Nama-nama diberikan kepada
individu sebagai perwakilan populasi. Nama diberikan kepada individu atau phena dalam
populasi yang tidak mempunyai nama resmi (Artikel 1b (5), dan (Artikel45c). Nama
yang tak tersedia berada pada konsep hipotetik, specimen teratologik, dan nama yang
diusulkan untuk nama selain dari yang digunakan taksonomi (Article 1)
Nama fosil dan hewan hidup
Jika species yang masih hidup diberi nama pertama kali berdasarkan material fossil,
maka nama itu merupakan nama untuk species yang hidup.
Jika nama yang sama secara bebas diusulkan untuk penamaan species yang hidup dan
hewan fossil, maka nama itu homonim
Awal mula tatanama zoologi
Nama hewan baru tersedia setelah dipublikasikan pada 1 Januari 1758 (Systema Nature
edisi 10)
The Binomial Nomenclature of Linnaeus
Nama tiap species harus tersusun atas nama genus dan nama species.
Nama genus diberikan sebagai bantuan untuk mengingat dan nama species itu untuk
menyatakan perbedaan dan keunikan.
Konsep ketersediaan
Agar nama tersedia (available), maka nama itu harus dipublikasikan dengan cara
memenuhi ketentuan rinci Artikel 8 hingga 20. Istilah available digunakan pada kode
yang berarti legitimate. Suatu nama dapat available secara teknis, namun jika
merupakan homonim utama yunior, maka secara otomatis menjadi nama invalid pada
momen publikasi (Artikel 53 and 59a). Hal itu perlu dipahami agar perbedaan antara
available and valid names menjadi jelas. Guna mengembangkan nama takson, seseorang
harus membuat kepastian bahwa nama itu available (properly published) serta valid
(not preoccupied by a senior synonym or homonym)
Artikel 11 hingga 19 mendaftar permintaan untuk membuat nama species tersedia.
Artikel 13a (i), menyatakan nama-nama yang dipublikasikan setelah 1930 harus
dilengkapi dengan deskripsi yang dinyatakan dengan kata-kata karakter yang ditujukan
untuk mendifferensiasi takson. Suatu praktek taksonomi yang baik akan melibatkan
informasi diagnostik dan karakter diagnostik yang berbeda, yang terdiri atas
perbandingan yang nyata dengan species yang berkerabat dekat.
Nama yang dipublikasikan tanpa kondisi available (tersedia) disebut nomen nudum
Nomen nudum tidak ada dalam Zoological nomenclature dan itu akan lebih baik jika tak
pernah direkam, bahkan pada sinonim.
Diagnosis pembeda
Setiap nama baru harus dilengkapi dengan deskripsi yang mengandung karakter utama
yang akan membedakan takson tersebut dengan lainnya