Anda di halaman 1dari 83

1

MODUL PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

Program Studi Diploma III Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Ns. Nurul Hidayah , M. Kep.
(Ketua Prodi Diploma III Keperawatan)
3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat kepada kita semua, karena atas izin-Nya jualah maka modul
panduan penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus Program Studi Diploma III
Keperawatan STIKes YARSI Pontianak Tahun 2022 ini dapat diselesaikan. Modul
ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan secara menyeluruh tentang
pembuatan Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus di Program Studi Diploma III
Keperawatan STIKes YARSI Pontianak.
Panduan penyusunan KTI : Studi Kasus ini berisi tentang aturan penyusunan
tugas akhir yang harus diikuti oleh mahasiswa Program Studi Diploma III
Keperawatan dalam membuat KTI : Studi Kasus. Modul panduan ini terutama
digunakan oleh mahasiswa, pembimbing, penguji sehingga mempermudah dalam
proses pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran demi
terbitnya modul ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga
modul ini bermanfaat bagi semua mahasiswa yang sedang membuat tugas akhir di
STIKes YARSI Pontianak.
Kami menyadari bahwa buku ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran untuk perbaikan modul ini sangat kami hargai.

Pontianak, Februari 2022

Penyusun
4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................2


KATA PENGANTAR ....................................................................................................3
DAFTAR ISI ..................................................................................................................4
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................7

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................8
B. Dasar Pemikiran ...............................................................................8
C. Dasar Hukum ...................................................................................9
D. Pengertian KTI Desain Studi kasus ................................................10
E. Tujuan .............................................................................................11
F. Ruang Lingkup dan Materi .............................................................11
G. Tema KTI Desain Studi Kasus .......................................................12
H. Kedudukan KTI dan Bobot SKS ....................................................12

BAB II : KETENTUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


A. Persyaratan Akademik ...................................................................14
B. Persyaratan Administratif ...............................................................14
C. Ketentuan penyusunan ...................................................................15
D. Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji .........................................15
E. Standar Penilaian Proposal dan Hasil KTI .....................................17
F. Ketentuan Lain ...............................................................................18

BAB III : PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


A. Tahap Awal .....................................................................................19
B. Tahap Penyusunan Proposal ...........................................................19
C. Tahap Pengambilan Data ................................................................20
D. Tahap Penulisan Hasil Studi Kasus ................................................21

BAB IV : KETENTUAN PENULISAN


A. Ketentuan Umum ...........................................................................23
5

B. Penomoran Halaman ......................................................................25


C. Tabel dan Gambar ..........................................................................26
D. Kutipan ...........................................................................................29
E. Kerangka Penulisan ........................................................................31

BAB V : PROSEDUR UJIAN PROPOSAN DAN KTI


A. Prosedur Ujian Proposal KTI ........................................................59
B. Prosedur Pengajuan Ujian KTI .....................................................60
C. Ketentuan Kelulusan Ujian KTI ....................................................61
D. Syarat Pengumpulan Hasil KTI .....................................................62

BAB VI : PENULISAN SUMBER PUSTAKA


A. Persyaratan Sumber Rujukan .........................................................63
B. Penulisan Sumber Pustaka .............................................................63

BAB VII : TEKNIK PRESENTASI SEMINAR


A. Persiapan ........................................................................................69
B. Strategi Mempersiapkan ................................................................70
C. Presentasi .......................................................................................70
D. Penampilan .....................................................................................71

DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………….72
LAMPIRAN
6

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Pasien ............................................................................................51


Tabel 4.2 Riwayat Penyakit .........................................................................................51
Tabel 4.3 Pola Kesehatan ............................................................................................52
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik .......................................................................................52
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik .............................................................................52
Tabel 4.6 Analisa Data ................................................................................................53
Tabel 4.7 Perencanaan ................................................................................................54
Tabel 4.8 Catatan Keperawatan ..................................................................................55
Tabel 4.9 Catatan Perkembangan ...............................................................................55
7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Lembar konsultasi


Lampiran 2. Contoh Sampul depan
Lampiran 3. Contoh sampul dalam
Lampiran 4. Contoh Persetujuan pembimbing
Lampiran 5. Contoh Lembar pengesahan
Lampiran 6. Contoh Daftar tabel/skema/lampiran
Lampiran 7. Contoh Daftar riwayat hidup
Lampiran 8. Contoh Jadwal penelitian
Lampiran 9. Contoh Format penilaian
Lampiran 10. Contoh Panduan penilaian
Lampiran 11. Contoh Nilai total ujian
8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulisan Karya Tulis Ilmiah Desain Studi Kasus merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III. Untuk memenuhi tujuan

tersebut, perlu disusun suatu pedoman penyusunan KTI Desain Studi Kasus yang

khusus diperuntukkan bagi Dosen Pembimbing dan mahasiswa di STIKes

YARSI Pontianak.

B. Dasar Pemikiran

1. Standar Kompetensi Perawat Diploma III yang mencakup ketiga ranah

kompetensi yang tertuang pada Standar Kompetensi Perawat Indonesia,

yaitu Praktik Profesional, legal, etis dan peka budaya; Pemberian asuhan dan

Manajemen keperawatan;serta pengembangan kualitas personal dan

professional.

2. Rumusan capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III

Keperawatan adalah:

a. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri.

b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan

asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif.


9

c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi dan analisis

data serta informasi asuhan keperawatan.

d. Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan masalah,

merencanakan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi asuhan

keperawatan.

e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai

dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis

dan inovatif, dilaksanakan dan bertanggung jawab atas hasilnya secara

mandiri.

f. Menyusun laporan tentang hail dan prose kerja dengan akurat dan sahih,

mengkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang

membutuhkannya.

g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan

kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI.

3. Permenristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

4. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.


10

5. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014.

6. Pedoman penyelenggaraan penyusunan KTI : Studi Kasus.

7. Kalender akademik Prodi D III Keperawatan STIKes YARSI Pontianak

tahun Akademik 2021-2022

D. Pengertian KTI Desain Studi Kasus

KTI Desain Studi Kasus adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan hasil

penerapan proses asuhan keperawatan kepada klien secara ideal sesuai dengan

teori dan berisi pembahasan atas kesenjangan yang terjadi di lapangan.

Penyusunan karya tulis ini dilaksanakan melalui:

1. Studi Lapangan (Field Research) untuk memperoleh data primer. Yang

dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh mahasiswa secara

langsung dari sumber data, baik melalui pengamatan (observation),

wawancara (interview), maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Data

diambil dari sumber lapangan (klien/keluarga).

2. Studi Kepustakaan (Library Research) digunakan untuk memperoleh teori-

teoridan atau sebagai bahan rujukan untuk melengkapi data sekunder yang

relevan dan mutakhir dengan permasalahan. Data sekunder yang dimaksud

adalah data yang diperoleh mahasiswa dengan memanfaatkan data yang

terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain, dalam bentuk

publikasi ilmiah seperti buku, jurnal, majalah ilmiah, dan sebagainya.


11

E. Tujuan KTI Desain Studi Kasus

KTI Desain Studi Kasus ini bertujuan untuk melatih dan menguji kemampun

berfikir kritis, kreatif dan analitis sebagai bentuk penerapan ilmu dan

keterampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan. Selain itu hasil

dari penyusunan studi kasus ini berguna untuk memperkaya ilmu pengetahuan.

Secara khusus, melalui studi kasus diharapkan mahasiswa memperoleh

pengalaman dan memiliki kemampuan :

1. Mendeskripsikan suatu permasalahan alam lingkup penerapan asuhan

keperawatan.

2. Mendeteksi permasalahan yang sedang atau akan terjadi.

3. Menganalisis permasalahan berdasarkan ilmu yang dipelajarinya serta

pengalaman praktisnya.

4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara komperhensif sesuai dengan teori.

5. Mengambil kesimpulan dari analisis permasalahan tersebut di atas serta

mengemukakan saran dan rekomendasi.

F. Ruang Lingkup dan Materi KTI Desain Studi Kasus

Materi KTI Desain Studi Kasus dikembangkan dari bidang ilmu keperawatan

sesuai dengan area kompetensi perawat Diploma III. Materi tersebut didasarkan

pada data dan atau informasi yang berasal dari trend dan issue dalam

keperawatan, masalah kesehatan yang berkembang, atau berdasarkan hasil

penelitian / laporan studi kasus terdahulu yang dikaitkan dengan studi


12

kepustakaan. Penulisan KTI Desain Studi Kasus harus dapat mengetengahkan

indikator yang hendak ditemukan, terutama yang berkaitan dengan masalah

keperawatan yang menjadi fokus. Karena sifatnya yang demikian, KTI Desain

Studi Kasus harus mengetengahkan ruang lingkup permasalahan asuhan

keperawatan.

G. Tema KTI Desain Kasus

Pengambilan tema penulisan KTI Desain Studi Kasus berdasarkan masalah yang

ada dalam bidang Keperawatan, kemudian dikonsultasikan kepada Dosen

Pembimbing. Tema yang dapat dijadikan fokus kajian dalam keperawatan yaitu

sebagai berikut :

1. Keperawatan Medikal Bedah

2. Keperawatan Anak

3. Keperawatan Maternitas

4. Keperawatan Gerontik

5. Keperawatan Keluarga

6. Keperawatan Jiwa

H. Kedudukan KTI dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS)

Karya Tulis Ilmiah mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain

dalam kurikulum, tetapi berbeda dalam bentuk proses pembelajaran dan

mekanisme penelitian. Penyusunan KTI Desain Studi Kasus bagi seorang


13

mahasiswa mempunyai bobot 3 sks yang artinya : 1 sks setara dengan kegiatan

akademik selama 170 menit setiap minggu. Jadi 3 sks setara dengan 3 x 170

menit setiap minggu.


14

BAB II

KETENTUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Persyaratan Akademik

1. Telah dinyatakan lulus semua mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa.

2. Maksimal terdapat satu nilai D dari semester I s/d V.

3. Tidak dalam keadaan skorsing.

4. Telah memenuhi jumlah SKS yang harus ditempuh sesuai ketentuan pada

Program Studi Diploma III Keperawatan.

5. Telah memenuhi semua tugas akademik termasuk laporan asuhan

keperawatan yang diwajibkan.

6. Lulus PKKMB

B. Persyaratan Administratif

1. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan pada

tahun akademik 2021-2022 dengan melampirkan tanda bukti registrasi.

2. Mahasiswa telah memenuhi administrasi pendidikan.

3. Telah memenuhi persyaratan administrasi yang berlaku pada pendidikan

STIKes YARSI Pontianak.


15

C. Ketentuan Penyusunan KTI Desain Studi Kasus

Dalam penyusunan KTI Desain Studi Kasus ada beberapa ketentuan yang harus

dipatuhi oleh mahasiswa, antara lain:

1. Proses penyusunan berlangsung maksimal selama 1 semester, terhitung

mulai tanggal pembuatan Surat Keputusan tentang Penunjukkan Dosen

Pembimbing KTI Desain Studi Kasus.

2. Melakukan bimbingan dengan Dosen Pembimbing minimal 10 kali

bimbingan, dan pada tiap bimbingan diwajibkan menuliskan materi

bimbingan pada lembar bimbingan dan ditanda tangani oleh Dosen

Pembimbing.

3. Apabila melebihi batas waktu tersebut di atas pada butir 1, maka mahasiswa

yang bersangkutan dikenakan sanksi membayar administrasi (Biaya

registrasi Semester, SPP, Praktik dan Perpustakaan) serta apabila perlu

mengganti tema penulisan KTI Desain Studi Kasus dan pembimbing dengan

menempuh prosedur penyusunan KTI Desain Studi Kasus seperti semula.

D. Dosen Pembimbing Dan Dosen Penguji

Selama melaksanakan proses KTI Desain Studi Kasus, setiap mahasiswa

memperoleh bantuan bimbingan dari Dosen Pembimbing.

1. Penetapan Dosen Pembimbing

a. Dosen yang berhak ditunjuk sebagai pembimbing Karya Tulis Ilmiah

adalah dosen yang telah memenuhi kualifikasi Magister yang memiliki


16

pendidikan dasar minimal Diploma III Keperawatan, bidang kesehatan

dan atau lulusan Ners.

b. Dosen Pembimbing ditetapkan oleh pimpinan institusi melalui Surat

Keputusan.

2. Tugas pembimbing KTI Desain Studi Kasus adalah :

a. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa dalam :

1) Memberikan masukan mengenai tema penulisan dan kedalaman

pembahasan.

2) Memberi bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan KTI Desain

Kasus, termasuk didalamnya perbaikan bahasa, konsep ilmu dan

format penulisan.

3) Menyempurnakan penulisan KTI Desain Studi Kasus berdasarkan

masukan pada saat ujian KTI Desain Studi Kasus dilaksanakan.

4) Melaporkan jalannya kegiatan bimbingan berkala dalam bentuk

progress report (lembar bimbingan) kepada koordinator KTI.

5) Memberikan pendampingan pada saat mahasiswa melaksanakan

pengambilan data.

b. Memberikan persetujuan pada naskah final (draft akhir) untuk diajukan

pada ujian KTI Desain Studi Kasus.

c. Bertugas sebagai moderator dan penguji dalam Seminar Proposal dan

Hasil KTI Desain Studi Kasus.


17

3. Struktur Penguji KTI

Penguji KTI terdiri dari 3 orang penguji yaitu penguji ke-1 sebagai ketua

(bukan pembimbing KTI), penguji ke-2 sebagai anggota penguji dan penguji

ke-3 (pembimbing).

4. Waktu Bimbingan

Mahasiswa diwajibkan melakukan bimbingan sebanyak minimal 10

(sepuluh) kali dengan dosen pembimbing. Setiap kegiatan bimbingan,

didokumentasikan dalam Lembar Bimbingan yang dibuat oleh mahasiswa.

Lembar bimbingan tersebut merupakan salah satu sarana yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah

siap dan berhak mengikuti Ujian KTI Desain Studi Kasus.

E. Standar penilaian Proposal dan hasil KTI

1. Nilai Batas Lulus (NBL) untuk proposal maupun hasil KTI adalah 2,75 (dua

koma tujuh lima).

2. Bobot nilai akhir adalah 50% untuk Proposal dan 50% untuk hasil KTI.

3. Mahasiswa yang tidak mencapai Nilai Batas Lulus (NBL) diwajibkan

menyelenggarakan seminar ulang, hanya 1 (satu) kali. Prosedur administrasi

seminar ulang sama dengan prosedur administrasi seminar.


18

F. Ketentuan Lain

1. Apabila KTI Desain Studi Kasus tidak dapat diselesaikan pada semester

bersangkutan, maka :

a. Mahasiswa dapat menyelesaikan pada semester berikutnya.

b. Semester yang bersangkutan tetap diperhitungkan dalam batas waktu

maksimal studi.

2. Apabila KTI Desain Studi Kasus tidak dapat diselesaikan dalam 2 semester

maka :

a. Mahasiswa diharuskan menempuh kembali KTI Desain Studi Kasus.

b. Selanjutnya berlaku ketentuan pengambilan KTI Desain Studi Kasus

tersebut dari mulai awal lagi termasuk penunjukkan Dosen Pembimbing

oleh koordinator KTI.


19

BAB III

PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Prosedur penyusunan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 4 Tahap yaitu Tahap

Awal, Tahap Penyusunan Proposal, Tahap Pengambilan Data dan Tahap Penulisan

Hasil Studi Kasus.

A. Tahap Awal

1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi

mengajukan usulan area peminatan KTI Desain Studi Kasus kepada

Koordinator KTI. Selanjutnya mahasiswa mengajukan usulan tema/ topik

KTI Desain Studi Kasus kepada Pembimbing KTI.

2. Koordinator KTI mengajukan usulan Dosen Pembimbing untuk

mendapatkan persetujuan melalui Surat Keputusan.

B. Tahap Penyusunan Proposal

1. Tahap penyusunan proposal ditempuh melalui studi lapangan, studi pustaka

dan proses bimbingan dengan dosen pembimbing.

2. Proses bimbingan dipantau dengan menggunakan Lembar Bimbingan,

sehingga Dosen Pembimbing dapat memantau perkembangan mahasiswa

dalam menyusun Proposal KTI Desain Studi Kasusnya.

3. Mahasiswa bersama Dosen Pembimbing mendiskusikan juduldan out line

(garis besar rencana KTI Desain Studi Kasus yang akan dilakukan).
20

4. Usulan KTI Desain Studi Kasus yang telah disetujui Dosen Pembimbing

harus dilaporkan oleh mahasiswa kepada Koordinator KTI.

5. Mahasiswa melaksanakan studi lapangan untuk melihat kesenjangan yang

terjadi dalam implementasi asuhan keperawatan.

6. Hasil studi lapangan ditindak lanjuti dengan studi pustaka untuk menjadi

dasar penyusunan proposal Studi Kasus.

7. Sistematika penyusunan Proposal dilakukan sesuai ketentuan yang ada.

8. Setelah proses bimbingan dianggap selesai, atas dasar hasil evaluasi dan

persetujuan Dosen Pembimbing, maka mahasiswa mendaftarkan diri untuk

melaksanakan Ujian Proposal.

9. Mahasiswa menyiapkan naskah proposal KTI sebanyak 3 eksemplar, yang

diserahkan mahasiswa yang bersangkutan kepada tim penguji.

10. Naskah tersebut tidak perlu dijilid, hanya dimasukkan kedalam map jepit

plastik warna hijau.

11. Mahasiswa mendaftarkan rencana seminarnya dipanitia seminar selambat-

lambatnya 3 hari sebelum seminar dilaksanakan. Waktu seminar yang

direncanakan tersebut telah dikoordiansikan oleh mahasiswa dengan tim

pengujinya.

C. Tahap Pengambilan Data

1. Mahasiswa berhak melakukan pengambilan data setelah melaksanakan Ujian

Proposal dan melakukan perbaikan sesuai dengan arahan dari penguji.


21

2. Setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh penguji, selanjutnya

mahasiswa mendaftarkan diri pada koordinator KTI untuk dapat dibuatkan

Surat Permohonan mengambil data.

3. Setelah mendapatkan surat izin pengambilan data dari tempat pengambilan

kasus, maka mahasiswa diperkenankan untuk mencari kasus dan selanjutnya

melakukan pengambilan data.

4. Mahasiswa melakukan pengambilan data dengan melakukan asuhan

keperawatan selama 3 hari pada area klinis, sedangkan pada area keluarga

selama 2 minggu (minimal 4 kali kunjungan) yang didampingi oleh Dosen

Pembimbing dan didokumentasikan.

5. Pada area klinis, apabila pada hari ketiga klien studi kasus telah dinyatakan

boleh pulang, maka pengambilan data / implementasi keperawatan

dilanjutkan dengan metode homecare.

6. Penilaian proses pengambilan data dilakukan oleh Dosen Pembimbing.

D. Tahap Penulisan Hasil Studi Kasus

1. Setelah menyelesaikan tahap pengambilan data, maka mahasiswa

mendokumentasikan dengn lengkap hasil studi kasus dalam BAB IV HASIL

DAN PEMBAHASAN.

2. Mahasiswa wajib menganalisa kesenjangan yang muncul dilapangan selama

pelaksanaan Studi Kasus dan menyusun pembahasan.


22

3. Berdasarkan studi kasus dan analisa yang telah dilakukan, selanjutnya

mahasiswa wajib memberikan kesimpulan dan memberikan sarana serta

rekomendasi yang aplikatif kepada institusi pendidikan, tempat pengambilan

kasus, klien studi kasus dan profesi keperawatan pada BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN.

4. Setelah proses bimbingan selesai, berdasarkan hasil evaluasi dan persetujuan

pembimbing KTI, selanjutnya mahasiswa mendaftarkan diri pada

Koordinator KTI untuk dapat melaksanakan Ujian Akhir KTI Desain Studi

Kasus.

5. Mahasiswa menyiapkan naskah KTI sebanyak 3 eksemplar, yang diserahkan

mahasiswa yang bersangkutan kepada tim penguji.

6. Naskah tersebut tidak perlu dijilid, hanya dimasasukkan kedalam map jepit

plastik warna hijau.

7. Mahasiswa mendaftarkan rencana seminarnya kepada admin prodi selambat-

lambatnya 3 hari sebelum seminar dilaksanakan. Waktu seminar yang

direncanakan tersebut telah dikoordinasikan oleh mahasiswa dengan tim

pengujinya.
23

BAB IV

KETENTUAN PENULISAN

A. Ketentuan Umum

1. Naskah KTI ditulis dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4

(21x29,7 cm), warna putih.

2. Bahasa

a. Bahasa Indonesia atau bahasa inggris yang baik dan benar.

b. Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa

Indonesia, boleh menggunakan bahasa aslinya dengan memperhatikan

tata cara penulisan bahasa asing (huruf miring).

3. Pengetikan dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, paragrap

rata kanan dan kiri kertas dengan aturan sebagai berikut :

a. Margin atas : 4 cm dari tepi kertas

b. Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas

c. Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas

d. Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas

4. Jenis huruf yang digunakan secara umum menggunakan Times New Roman

dengan ukuran font 12 kecuali untuk penulisan di dalam tabel dapat

menggunakan ukuran font 10.


24

5. Jarak antar baris :

a. Setiap awal paragraf berada tepat di bawah judul subbab, sejajar dengan

huruf pertama judul subbabnya.

b. Jarak antar baris secara umum adalah 1,5 spasi.

c. Spasi dari judul bab ke judul subbab adalah 2 kali 1,5 spasi.

d. Spasi antar paragraf adalah 1,5 spasi.

e. Jarak antara akhir teks subbab dan awal subbab baru adalah 2 kali 1,5

spasi.

f. Teks di dalam tabel menggunakan 1 spasi, termasuk juga spasi untuk

keterangan tabel / gambar / grafik.

g. Antar baris pada Abstrak adalah 1 spasi.

h. Spasi antar kata dalam kalimat teks tidak boleh terlalu renggang

(maksimal sama dengan ukuran satu huruf), agar spasi antar kata cukup

rapat, kata yang terletak di pinggir jika perlu diputus menurut suku

katanya sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku.

i. Penulisan daftar pustaka menggunakan 1 spasi dan dienter 1 kali,

sebagaimana contoh spasi dalam daftar rujukan berikut :

Carol, T., et al. (2011). Fundamental of nursing. Philadelphia: Lippincott


Company.

Darmadi. (2011). Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.


Jakarta : Salemba Medika.
25

B. Penomoran Halaman

1. Penomoran halaman dari Halaman Judul (halaman sampul dalam) sampai

dengan abstrak di tulis dengan huruf romawi kecil (i,ii,iii dst….) dan

ditempatkan di tengah bawah.

2. Peringkat pertama adalah tulisan Bab beserta judulnya : diketik pada batas

atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf kapital semua,

dicetak tebal, dan ditempatkan ditengah baris (alignment center). Tulisan

Bab diberi nomor urut menggunakan angka romawi besar (I, II, III, dst..)

3. Peringkat kedua adalah penomoran untuk subbab : ditulis disebelah kiri

dengan menggunakan urutan huruf besar (contoh: A, B, C, dst). Judul

subbab dicetak tebal, setiap huruf pertama kata ditulis dengan huruf capital

dan huruf berikutnya ditulis kecil, tanpa garis bawah dan tanpa tanda titik.

Awal paragraph berada dibawah judul subbab, sejajar dengan pertama judul

subbabnya.

4. Peringkat ketiga adalah penomoran untuk anak subbab : ditulis dengan

urutan angka (contoh: 1, 2, 3, dst). Huruf pertama ditulis dengan huruf

kapital dan berikutnya ditulis dengan huruf kecil, tanpa garis bawah, tanpa

tanda titik, dan tidak dicetak tebal.

5. Peringkat keempat penomoran ditulis ditulis menggunakan urutan 4-angka

(contoh: a, b, c, d, dst).

6. Penomoran peringkat kelima ditulis dengan menggunakan huruf kecil

(contoh :1), 2), 3), dst).


26

Contoh penulisan penomoran dalam naskah KTI adalah sebagai berikut


:

BAB II
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

A. ………..
1. ………..
a. …………………..
1) ……………………………
a) …………………………………..
b) …………………………………..
c) …………………………………..
2) ……………………………
3) …………………………….
b. …………………..
c. …………………..
2. ………..
a. …………………..
b. …………………..
c. …………………..
3. ………..

C. Tabel dan Gambar

1. Tabel

a. Judul tabel diletakkan di atas tabel, ditulis rata tengah (alignment center)

didahului dengan kata tabel. Judul tabel diberi nomor berurutan,

menggunakan huruf kecil (contoh: Tabel 1, Tabel 2, dst), namun jika


27

tabel terdapat dalam setiap bab maka nomer tabel harus didahului nomer

kode bab (contoh: Tabel 1.1, Tabel 1.2, dst).

b. Badan tabel tidak boleh dipenggal kecuali sangat terpaksa, misalnya

tidak muat pada satu halaman penuh.

c. Badan tabel diletakkan rata ditengah halaman.

d. Penulisan sumber rujukan dari tabel diletakkan dibawah tabel, dengan

jarak 1 spasi dari tabelnya.

e. Penulisan keterangan tabel juga diletakkan dibawah tabel, letaknya

setelah sumber rujukan tabel.

f. Spasi antara tabel dengan teks diluar tabel (teks di atasnya atau teks

dibawahnya) adalah 2 kali 1,5 spasi.

g. Spasi antara judul tabel dengan tabelnya adalah 1,5 spasi.

h. Teks didalam tabel menggunakan ukuran spasi 1 dan diperbolehkan

menggunakan huruf ukuran 10-12.

2. Gambar

a. Judul gambar/grafik diletakkan simetris di bawah gambar/grafik

didahului dengan kata gambar/grafik. Judul gambar/grafik diberi nomor

berurutan, menggunakan huruf kecil (contoh : 1,2,3, dst).

b. Gambar/ grafik tidak boleh dipenggal.

c. Letakkan gambar/ grafik rata ditengah halaman.


28

d. Penulisan sumber rujukan dari gambar/grafik diletakkan dibawah

gambar/grafik setelah judul gambar/grafik, dengan jarak 1 spasi dari

judulnya.

e. Penulisan keterangan gambar/grafik juga diletakkan dibawah

gambar/grafik, letaknya setelah sumber rujukan gambar/grafik.

f. Spasi antara gambar/grafik dengan teks diluar gambar (teks diatasnya

atau teks dibawahnya) adalah 2 kali 1,5 spasi.

g. Spasi antara gambar/grafik dengan judulnya adalah 1,5 spasi.

Contoh penulisan judul tabel dan gambar :

Tabel 2.2 Tabel Kelengkapan Alat pada Pelaksanaan Manajemen Nyeri

No Kelengkapan Alat Ya Tidak

(Nama Penulis, tahun)

Gambar 2.1 Anatomi Jantung

Gambar

(Nama Penulis, tahun)


29

D. Kutipan

1. Kutipan atau cuplikan ditulis esuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang

berbahasa asing harus disertai terjemahannya.

2. Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dengan tanda petik (“) dan juga diakhiri

dengan tanda petik (“)

3. Semua sumber pustaka yang dikutip (secara langsung atau tidak) dan

dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu antara

lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama pengarang, tahun publiksi,

dan halaman. Contoh penulisan :

a. Referensi dari satu penulis : cantumkan nama belakang penulis dan

tahun terbitnya tulisan :

Contoh 1 : Ibrahim (2011) membahas tentang …….

Contoh 2 : Dalam penelitian tentang ……., Ibrahim (2011) menemukan

bahwa……

Contoh 3 : penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ……. (Ibrahim,

2011)

b. Referensi dari dua penulis : kedua nama penulis harus selalu

dicantumkan :

Contoh 1 : Manderson And Espino (2011) dalam studi di Filipina…..

Contoh 2 : hasil penelitian ........... (Manderson & Espino, 2011)

c. Referensi oleh lebih dari dua orang penulis: cantumkan nama belakang

penulis pertama saja, ditambahkan et al. (Kata et al. dicetak miring) :


30

Contoh 1 : Aikins et al. (2011) menyatakan bahwa …

Contoh 2 : penelitian tentang…… (Aikins et al., 2011)

d. Referensi dari institusi sebagai penulis

Bila pertama kali dimuat dlm teks: tulisan identitas institusi lengkap dan

akronimnya

Contoh 1 : Departemen Kesehatan (Depkes) (2011)……

Contoh 2 : hasil pendataan …. (Departemen Kesehatan[Depkes], 2011)

Dalam pengutipan selanjutnya : gunakan akronimnya saja

Contoh 1 : Depkes (2011)…..

Contoh 2 : Survei di Indonesia ….. (Depkes , 2011)

e. Bila tidak ada nama penulis : digunakan istilah “anonym”

Contoh : Data sebelumnya menunjukkan ……. (Anonim, 2011)

f. Kutipan dari situs internet :

1) Bila sumber kutipan ada judul dan penulisnya, maka pengutipannya

seperti layaknya system Harvard, yaitu di tuliskan nama akhir

penulis dan tahun penulisan.

Kemudian didalam daftar rujukan dicantumkan nama situs dan

tanggal diakses.

Contoh :

Didalam naskah ditulis :…….. karena itulah daya ingat cenderung

menurun (Brown, 2011)

Didalam daftar rujukan ditulis:


31

Brown. (2011). Brain. (Internet). Termuat dalam :

http://www.findarticles.pdf (diakses tanggal 6 Maret 2011)

2) Bila sumber kutipan tidak ada judul dan penulisnya, maka

dituliskan lengkap situsnya dalam naskah, kemudian didalam daftar

rujukan di tulis seperti halnya didalam naskah :

Contoh :

…….. merupakan sebuh komunitas yang kompeten

http://www.netLibrary.com/summary&v=1&bookid=22981

(diakses tanggal 6 maret 2011)

E. Kerangka Penulisan

Kerangka penulisan naskah KTI Desain Studi Kasus adalah sebagai berikut :

BAGIAN AWAL

Bagian awal KTI desain studi kasus terdiri atas :

1. Sampul depan

Sampul depan mengandung judul karya tulis; dengan format : Asuhan

Keperawatan (Klien/Keluarga) yang mengalami (masalah medis / diagnosis

medis) dengan (masalah keperawatan) di (tempat).

2. Sampul dalam

3. Surat Pernyataan Orisinalitas

4. Lembar Persetujuan Pembimbing

5. Lembar Pengesahan Penguji


32

6. Kata Pengantar

7. Daftar Isi

8. Daftar Tabel

9. Daftar Gambar

10. Daftar Arti Lambang, singkatan dan istilah

11. Daftar Lampiran

12. Abstrak

BAGIAN INTI

Bagian inti KTI desain studi kasus memuat hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Batasan Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

E. Manfaat

1. Teoritis

2. Praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain
33

B. Batasan Istilah (Definisi opersional)

C. Unit Analisis (partisipan)

D. Lokasi dan waktu

E. Pengumpulan Data

F. Analisa Data

G. Etik Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Karakteristik partisipan

2. Data Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

b. Diagnosis

c. Perencanaan

d. Pelaksanaan

e. Evaluasi

B. Pembahasan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir terdiri dari :

1. Daftar Pustaka
34

2. Lampiran

BAGIAN AWAL

Secara berurutan bagian awal terdiri dari 12 komponen seperti tersebut di bawah ini :

A. Sampul Depan

1. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas Buffalo atau Linnen warna

hijau tua.

2. Seluruh penulisan menggunakan huruf kapotal dan dicetak tebal dengan

paragraf rata tengah (Center text).

3. Halaman ini memuat berturut-turut:

a. Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang

dibuat sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS

ILMIAH” untuk naskah yang dibuat setelah pengambilan data.

b. Judul

1) Penulisan judul adalah 16-20 kata mencakup topik studi kasus dan

tempat pengambilan data

2) Judul ditulis dengan jaraka 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS

ILMIAH”

3) Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan

pemotongan judul sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan

membentuk piramida terbalik. Jarak anatar baris judul adalah 1 spasi.

c. Logo STIKes YARSI Pontianak

Logo diletakkan di tengah halaman, dengan ukuran 5 x 5 cm


35

d. Nama Mahasiswa & NIM/NPM

1) Penulisan nama mahasiswa diawali dengan kata “Oleh” diletakkan

dibawah dari logo

2) Penulisan nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital

3) Penulisan NIM/NPM diletakkan dibawah nama mahasiswa

e. Nama Institusi, Program Studi dan Kota/ kabupaten, penulisannya di

tempatkan dibawah NIM/NPM

f. Tahun disusun penulisannya ditempatkan dibawah kota/ kabupaten

institusi.

4. Contoh pembuatan halaman sampul luar terlampir.

B. Sampul Dalam

1. Halaman ini dibuat dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4

2. Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan dengan

dibawah judul ditambahkan kalimat: “Diajukan sebagai salah satu syarat

mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep). pada (Nama

Istitusi) tidak dicetak tebal

a. Kalimat “PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH” untuk naskah yang

dibuat sebelum pengambilan data dan kalimat “KARYA TULIS

ILMIAH” untuk naskah yang dibuat setelah pengambilan data

b. Judul : Judul ditulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan “KARYA TULIS

ILMIAH”
36

c. Tulisan “Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli

Madya Keperawatan (A.Md.Kep) dari baris paling bawah judul

d. Logo Institusi : Logo diletakkan dari baris paling bawah judul

e. Nama Mahasiswa & NIM : Penulisan nama mahasiswa diawali dengan

kata “Oleh” diletakkan dibawah logo

f. Identitas Institusi : nama perguruan tinggi, nama program studi (bila

perlu) dan nama kota/ kabupaten asal institusi dituliskan dalam baris

yang berbeda berturut-turut ditempatkan dibawah NIM

g. Tahun disusun. Penulisan ditempatkan dibawah tulisan nama kota/

kabupaten asal institusi

3. Contoh pembuatan halaman sampul dalam terlampir

C. Surat Pernyataan Orisinalitas

1. Halaman ini berisi pernyataan bahwa KTI ini merupakan karya sendiri dan

belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik

2. Penulisan surat pernyataan menggunakan paragraf rata tengah

3. Jarak antara Judul Surat Pernyataan dengan kalimat pernyataan adalah 3

spasi

4. Jarak antara baris terakhir kalimat pernyataan dengan tanda tangan penulis

adalah 8 spasi

5. Contoh surat pernyataan terlampir


37

D. Motto

1. Halaman ini memuat Motto dari penulis

2. Motto ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12

E. Lembar Persetujuan Pembimbing

1. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Karya Tulis Ilmiah Ini Telah

Disetujui”, tanggal persetujuan dosen pembimbing, nama lengkap dan tanda

tangan Pembimbing dengan mengetahui Ketua STIKes YARSI Pontianak

2. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital

3. Contoh lembar persetujuan pembimbing terlampir

F. Lembar Penetapan Penguji

1. Halaman ini memuat judul halaman, kalimat “Telah Diuji tanggal

pelaksanaan ujian, nama ketua dan anggota penguji dengan mengetahui

Direktur/ Dekan/ ketua dari perguruan tinggi

2. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital

3. Contoh lembar penetapan penguji terlampir

G. Kata Pengantar

1. Halaman ini memuat judul halaman, tujuan penulisan KTI, ucapan terima

aksih dan harapan penulis terhadap pemanfaatan KTI

2. Judul halaman ditulis dengan huruf kapital


38

3. Kata pengantar ditulis dengan 1,5 spasi

4. Contoh kata pengantar terlampir

H. Daftar Isi

1. Daftar ini memuat judul halaman dan daftar halaman dari semua bagian

dalam naskah KTI desain studi kasus termasuk urutan Bab, Sub Bab dan

Anak Sub Bab dengan nomor halamannya

2. Daftar isi ditulis dengan 1 spasi

3. Contoh daftar isi terlampir

I. Daftar Tabel

1. Daftar tabel memuat judul halaman, nomor urut tabel, judul tabel dan nomor

halaman

2. Daftar tabel ditulis dengan 1,5 spasi

3. Contoh daftar tabel terlampir

J. Daftar Gambar

1. Daftar gambar memuat judul halaman, nomor urut gambar, judul gambar

dan nomor halaman

2. Daftar gambar ditulis dengan 1,5 spasi

3. Contoh daftar gambar terlampir


39

K. Daftar Lampiran

1. Daftar lampiran memuat judul halaman, nomor urut lampiran, judul lampiran

dan nomor halaman

2. Daftar lampiran ditulis dengan 1,5 spasi

3. Contoh daftar lampiran terlampir

L. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah

1. Daftar ini memuat judul halaman, arti lambang, singkatan dan istilah yang

digunakan dalam penulisan KTI desain studi kasus

2. Daftar lampiran ditulis dengan 1,5 spasi

M. Abstrak

Abstrak hanya untuk hasil Penelitian. Pada bagian awal dan terpisah dari teks

Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub

judul) yang diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-

masing kata dan bukan kata penghubung. Nama Penulis karya Ilmiah

dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis Ilmiah

yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah nama dituliskan nama Program Studi

(tidak boleh disingkat) dan nama Institusi. Kemudian dicantumkan nama Dosen

Pembimbing lengkap dengan gelar akademiknya.

Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan mengikuti

kaidah IMRAD (Introduksi masalah & tujuan, metodologi, Result and


40

Discussion) dengan disertai kata kunci (Keyword) di akhir halaman abstrak.

Jumlah kata kunci ini sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk

komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan

judul-judul karya tulis beserta abstraknya dengan mudah. Teks Abstrak diketik

dengan spasi tunggal (satu spasi, font 12 times new roman) dan panjangnya tidak

lebih dari 200 kata.

BAGIAN INTI

Penjelasan bagian inti sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berisi uraian tentang apa yang menjadi latar belakang masalah sehingga perlu

dipecahkan melalui studi kasus. Inti dari latar belakang adalah suatu keragu-

raguan, kesenjangan, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan investigasi.

Masalah tersebut harus didukung oleh fakta empiris sehingga jelas, memang ada

masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan

diteliti dalam konteks teori dengan permasalahan yang lebih luas, serta peran

perawat dalam pemecahannya. Dalam latar belakang ini ditulis secara berurutan

introduksi masalah, justifikasi/ skala masalah, kronologi masalah dan konsep

solusi (MSKS) :
41

1. Introduksi Masalah

a. Ungkapkan permasalahan pokok : ruang lingkup kesenjangan yang

muncul dan perlu diperhatikan

b. Penulisan singkat, padat dan jelas untuk mengungkapkan pengertian dan

mengungkapkan cakupan masalah pokok

c. Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang

ditemukan ditempat pengambilan kasus atau di masyarakat

d. Contoh :

Judul : Asuhan Keperawatan Klien yang mengalami Diabetes Mellitus

dengan Kerusakan Integritas Kulit di RS dr. Supomo

Introduksinya adalah :

Diabetes Mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan

ketiadaan absolud insulin atau penurunan relatif insensivitas sel

terhadap insulin (Corwis, 2009). Menurut Sudoyo (2006) Diabetes

melitus (DM) adalah suatu sindrom kelainan metabolik, ditandai oleh

adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek

kerja insulin atau keduanya. Klien dengan diabetes melitus lebih mudah

terkena infeksi berat seperti gangrenestreptococcus. Keadaan ini

ditandai dengan perluasan selulitis dan timbulnya vesikula atau bula

yang hemoragik, dengan cepat jaringan kulit yang menutupi mengalami

nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini bisa meluas, streptococcus

Aureus mungkin dapat di isolasi dari lesi atau darah. klien dengan
42

diabetes mellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja tidak

cukup dan harus dibantu dengan debridemen. Apabila mengalami luka

gangren, peluang untuk menjalani amputasi sangat besar, oleh sebab itu

klien diabetes mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa krumah

sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif (Sarwono,

2003). ........................................

2. Justifikasi/ Skala Masalah

a. Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang

keberadaan masalah yang telah diuraikan

b. Dalam paragraf ini diungkapkan kesenjangan : antara harapan dan

kenyataan, antara teori dan praktik, antara visi dengan realitas

c. Selain kesenjangan perlu diungkapkan besar/ skala masalah,artinya

seberapa besar masalah itu dapat diangkat menjadi masalah studi kasus,

yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Data

dapat diperoleh dari literatur yang terbaru, hasil penelitian yang masih

relevan dan survey awal (bukti empiris)

d. Penyusunan skala masalah dituliskan dari ruang lingkup yang paling

hingga ke lingkup pada tempat pengambilan kasus

3. Kronologis

a. Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah itu

sampai timbulnya akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak)


43

b. Hal ini diuraikan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang

masing-masing variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak

diselesaikan

4. Solusi

a. Paragraf terakhir berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan

masalah dan dampak yang ditimbulkannya

b. Solusi yang ditawarkan diupayakan tidak hanya satu, tetapi berbagai

macam solusi untuk beberapa pihak yang terkait dengan masalah

kesehatan/ keperawatan yang diangkat dalam studi kasus

c. Pada bagian ini dapat dijelaskan bagaimana hasil studi kasus ini dapat

dipakai untuk solusi yang telah dipaparkan

d. Solusi juga berisi uraian tentang peran perawat dalam megatasi masalah,

sehingga perawat ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini

melalui desain studi kasus

B. Batasan Masalah

Aspek kasus yang dibatasi untuk diangkat dalam topik Studi Kasus.

Contoh : Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Klien

yang mengalami Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di RS dr.

Soedarso Pontianak.
44

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan rumusan pertanyaan yang perlu dijawab dengan

studi kasus yang akan dilaksanakan.

Contoh : Bagaimanakah asuhan keperawatan pada Klien yang mengalami

Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di RS dr. Soedarso

Pontianak.

D. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan secara keseluruhan yang ingin dicapai

melalui studi kasus. Contoh : tujuan adalah melaksanakan asuhan

keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan

Kerusakan Integritas Kulit di RS dr. Supomo

2. Tujuan khusus

a. Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum,

sifatnya lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada tahan-tahap

asuhan keperawatan dan analisis perbedaan dari tinjauan pustaka dengan

tinjauan kasus

b. Apabila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum juga

terpenuhi.
45

E. Manfaat

Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan keperawatan untuk

ilmu maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat terdiri dari Manfaat

Teoritis dan Manfaat Praktis. Manfaat Teoritis ditujukan untuk pengembangan

ilmu keperawatan. Manfaat Praktis disampaikan bagi Perawat, Rumah Sakit,

Institusi Pendidikan dan klien.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil

penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,

proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi

kasus yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari

sumber primer. Mencantumkan nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus

sesuai dengan ketentuan pada panduan yang digunakan. Tinjauan pustaka terdiri dari

definisi, konsep penyakit, patofisiologi, penatalaksanaan dan konsep asuhan

keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi)


46

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang pendekatan yang digunakan dalam menyelenggarakan

studi kasus.

A. Desain Penelitian

Menguraikan desain yang dipakai pada penelitian. Desain yang digunakan adalah

studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah/ fenomena dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan

berbagai sumber informasi. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta

kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. Contoh: Studi

kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada

klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di

RS dr. Soedarso.

B. Batasan Istilah

Batasan istilah (atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai definisi operasional)

adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus

studi kasus. Misalnya pada contoh judul: Asuhan Keperawatan klien yang

mengalami Diabetes Mellitus dengan Kerusakan Integritas Kulit di RS dr.

Soedarso, maka penyusun studi kasus harus menjabarkan tentang konsep

Diabetes mellitus dan kerusakan integritas kulit. Batasan istilah disusun secara
47

naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi kualitatif sebagai penciri

dari batasan yang dibuat oleh penulis.

C. Partisipan

Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik partisipan/ unit analisis/

kasus yang akan diteliti. Unit analisis/ partisipan dalam keperawatan umumnya

adalah klien dan atau keluarganya.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika fokus sasaran adalah keluarga

maka perlu menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang

digunakan dalam penyusunan KTI Studi kasus. Waktu penyelenggaraan kegiatan

penyelenggaraan asuhan keperawatan adalah:

1. Studi kasus individu (di Rumah sakit) lama waktu sejak klien pertama kali

MRS sampai pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum

3 hari klien sudah pulang, maka perlu penggantian klien lainnya yang sejenis.

Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam bentuk home care.

2. Studi kasus pada keluarga di komunitas, sasarannya adalah klien dan keluarga.

Lama waktu bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari

tindakan, bisa 2 sampai 3 minggu (dengan jumlah kunjungan minimal 4 kali

selama masa perawatan).


48

E. Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama,

riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari klien,

keluarga, perawat lainnya)

2. Observasi dan Pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA): inspeksi, palpasi,

perkusi, auskultasi) pada sistem tubuh klien.

3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain

yang relevan).

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan

degan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi

wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.

Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan

dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi

dalam intervensi tersebut.


49

Urutan dalam analisis adalah:

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumentasi).

Hasil ditulis dalam bentuk transkrip (catatan terstruktur).

2. Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data

subyektif dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik

kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas

dari klien.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang

dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan

dan evaluasi.
50

G. Etik Penelitian

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari:

1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)

2. Anonimity (tanpa nama)

3. Confidentiality (kerahasiaan)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan selanjutnya dibuat

pembahasan sesuai dengan kaidah pembahasan:

A. Hasil

1. Gambaran lokasi pengambilan data

Pada sub-bab ini dijelaskan secara sekilas identitas RS/ Panti/ Lingkungan

tempat tinggal klien atau kondisi ruang rawat (baik secara fisik maupun situasi

dan regulasi yang berlaku).

2. Pengkajian

Fokus pengkajian adalah: Identitas klien, hasil pemeriksaan fisik, keluhan

utama dan riwayat penyakit (sekarang, dahulu dan keluarga) serta jika

diperlukan dapat ditambahkan genogram. Presentasi hasil dalam KTI dapat

dilakukan dengan teknik uraian atau tabel.


51

Contoh (bentuk tabel):

a. Identitas pasien

Tabel 4.1. Tabel Identitas Pasien

Identitas Klien Data


Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Dst …..
Dx Medis

b. Riwayat penyakit

Tabel 4.2. Tabel Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Data


Keluhan utama

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat keluarga
Dst
52

c. Perubahan pola kesehatan (Pendekatan Gordon/ Pendekatan Sistem)

Contoh pendekatan Gordon:

Tabel 4.3. Tabel Pola Kesehatan

Pola Kesehatan Data


Pola Manajemen Kesehatan

Pola Nutrisi

Pola Eliminasi

Pola Istirahat-Tidur
Dst

d. Pemeriksaan fisik (Pendekatan Head to Toe/ Pendekatan Sistem)

Contoh pendekatan sistem:

Tabel 4.4. Tabel Pemeriksaan Fisik

Observasi Data
S
N
TD
P
GCS
Dll
Pemeriksaan Fisik (6B)
B1. Breathing
B2. Bleeding
53

B3. Brain
B4. Bladder
B5. Bowel dan Reproduksi
B6. Bone-Muskuloskeletal
Data Psiko – sosial – spiritual

e. Hasil Pemeriksaan Diagnostik

Tabel 4.5. Tabel Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Data
Lab :
Pemeriksaan Darah
X-ray
Invasive: Biopsi
Dst

3. Analisis Data

Analisis data mengarahkan pada proses pengumpulan data senjang dan

keterkaitan antar data untuk menunjang penentuan masalah keperawatan.

Analisis data dapat disusun dalam model tabel seperti berikut:

Tabel 4.6. Tabel Analisa Data

No Analisis Data Etiologi Masalah


1. Ds :

Do :
54

2. Ds :

Do :

Dst.....

4. Perencanaan

Tabel 4.7. Tabel Perencanaan

Perencanaan
Dx Keperawatan Kriteria Hasil &
Rasional

5. Pelaksanaan

Teknik penyajian data tentang pelaksanaan dapat dibuat dalam bentuk tabel

dan memuat informasi/ catatan terintegrasi disesuaikan dengan waktu

tindakan.

Berikan contoh format model tabel:


55

Tabel 4.8.Tabel Catatan Keperawatan

No Hari/ Tanggal Catatan Keperawatan Paraf

6. Evaluasi

Rumusan penulisan evaluasi bagi klien dapat dilakukan menggunakan format

sebagai berikut:

Tabel 4.9. Tabel Catatan Perkembangan

Diagnosa
No Hari/Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
S:

O:

A:

P:
56

B. Pembahasan

Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan

untuk menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan

konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi

tentang mengapa (why) dan bagaimana (how). Urutan penulisan berdasarkan

paragraf adalah F-T-O (Fakta – Teori – Opini).

Dengan memperhatikan situasi dimana umumnya klien mengalami lebih dari satu

masalah keperawatan sementara dalam rumusan tujuan diarahkan pada satu

masalah keperawatan spesifik, maka diharapkan pembahasan pada bagian ini

lebih menekankan pada aspek asuhan keperawatan yang sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya apabila ditetapkan fokus asuhan

keperawatan pada klien yang menderita Glumerulonephritis dengan gangguan

keseimbangan cairan; maka fokus pembahasan lebih menekankan gangguan

keseimbangan cairan. Masalah keperawatan lainnya yang tidak menjadi fokus

kajian studi kasus ini dapat dipaparkan langsung pada hasil penelitian.

Dalam analisis menggunakan pendekatan Fakta – Teori dan Opini (FTO)

penyusun dapat mengungkapkan lagi data-data/ fakta-fakta yang ditemukan pada

pasien, selanjutnya membandingkan fakta yang terjadi dengan teori asuhan

keperawatan atau pendekatan patofisiologi, dan berusaha untuk menjelaskan

mengapa terjadi variasi (how) dan mengapa variasi tersebut dapat dialami.
57

Penyusun studi kasus juga dapat mengkaitkan beberapa data pendukung yang

mungkin relevan dengan tetap mengemukakan teori-teori yang mendukung

pentingnya data tersebut dalam menunjang pembahasan. Penyusun studi kasus

dapat menggunakan opini personal sebatas tidak menyimpang dari konsep-

konsep dan teori yang telah ada sebelumnya. Sumber teori yang digunakan dalam

melakukan analisis dapat berupa teori yang telah ada dari buku teks, atau

pendekatan Eviden Based Nursing Practice (EBNP) dari laporan penelitian atau

jurnal ilmiah.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dalam studi kasus. Penulisan

kesimpulan dengan menggunakan kalimat (Subyek Predikat Obyek Keterangan).

Kesimpulan terdiri atas jawaban atas:

1. Pengkajian

2. Diagnosis

3. Perencanaan

4. Tindakan

5. Evaluasi
58

B. Saran

Saran merupakan implikasi hasil studi kasus terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi

peneliti selanjutnya, sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan penelitian yang

dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil studi kasus

danoperasional dalam pelaksanaannya (kapan, siapa dan dimana).

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir usulan KTI studi kasus meliputi:

1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)

2. Lampiran
59

BAB V

PROSEDUR UJIAN PROPOSAL DAN KTI

A. Prosedur Ujian Proposal Karya Tulis Ilmiah

1. Ujian proposal adalah penyampaian presentasi oleh mahasiswa dengan

tujuan untuk mendapatkan klarifikasi, masukan dan evaluasi dari penguji

terkait dengan rencana studi kasus yang akan dilaksanakan.

2. Ujian proposal Karya Tulis Ilmiah diikuti mahasiswa, 3 (tiga) orang penguji.

3. Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses bimbingan penyusunan

proposal Karya Tulis Ilmiah berhak mendaftarkan diri untuk mengadakan

ujian Proposal dengan mengumpulkan naskah proposal Karya Tulis Ilmiah

yang telah ditandatangani oleh seluruh pembimbing. Naskah Proposal dibuat

dalam rangkap 4 buah untuk dosen penguji dan 1 buah untuk mahasiswa.

4. Berdasarkan judul Karya Tulis Ilmiah yang didaftarkan oleh mahasiswa,

maka koordinator KTI menunjuk 3 orang penguji.

5. Naskah Proposal KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing

KTI diserahkan ke masing-masing penguji maksimal 2 hari sebelum ujian.

6. Penilaian ujian Proposal KTI dilakukan oleh dosen penguji.

7. Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh masukan dari penguji selama

proses ujian ke dalam Berita Acara, Format Berita Acara ujian terlampir.
60

B. Prosedur Pengajuan Ujian Karya Tulis Ilmiah

1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan pengambilan data dan menyelesaikan

persyaratan akademik serta administrasi diperkenankan melakukan registrasi

ujian Karya Tulis Ilmiah.

2. Mahasiswa berhak mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah setelah mendapatkan

persetujuan yang ditandatangani Pembimbing Utama dan Pembimbing

Pendamping.

3. Peserta mendaftarkan diri pada koordinator KTI dengan menyerahkan

naskah Karya Tulis Ilmiah yang setelah ditandatangani semua

pembimbing.Naskah Karya Tulis Ilmiah untuk ujian dibuat sekurang-

kurangnya rangkap 4 (empat) dengan rincian yaitu 3 buah untuk Penguji dan

1 buah untuk mahasiswa.

4. Koordinator KTI melakukan monitoring terhadap persyaratan yang harus

dipenuhi mahasiswa untuk melaksanakan ujian.

5. Waktu pelaksanaan ujian KTI ditetapkan oleh koordinator KTI dan disetujui

oleh Ketua Prodi DIII Keperawatan STIKes YARSI Pontianak.

6. Naskah KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing KTI

diserahkan ke masing-masing penguji maksimal 2 hari sebelum ujian

dilakukan.

7. Ujian KTI dihadiri oleh 3 orang Penguji.

8. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian KTI apabila semua Penguji berpendapat

bahwa mahasiswa lulus dengan batas nilai minimal 70 (B).


61

9. Apabila salah seorang penguji dengan pertimbangan tertentu menyatakan

mahasiswa tidak lulus dalam ujian KTI, maka ujian KTI harus diulang.dan

mahasiswa wajib melaksanakan ujian ulang yang dilakukan paling lambat 4

minggu setelah ujian yang pertama.

10. Apabila mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian dan setelahndilakukan revisi

seperlunya, maka naskah KTI yang telah disetujui oleh seluruh dosen

Pembimbing dan Penguji dijilid rapi (hardcover) sebanyak rangkap 3 (tiga)

serta 3 (tiga) buah softcopy dalam bentuk CD dengan rincian yaitu 1 buah

untuk perpustakaan, 1 buah untuk tempat pengambilan kasus dan 1 buah

untuk mahasiswa sendiri.

C. Ketentuan Kelulusan Ujian KTI

1. Setelah ujian KTI selesai, Penguji wajib mengumumkan hasil ujian kepada

mahasiswa :

a. Lulus dengan tanpa/ dengan revisi ringan

b. Lulus dengan revisi yang banyak dan perlu diadakan ujian/ perbaikan

yang lebih intensif

c. Tidak lulus dan wajib diadakan ujian ulang.

2. Nilai batas lulus ujian Karya Tulis Ilmiah adalah B (70,0)

3. Setelah ujian Karya Tulis Ilmiah, apabila ada perbaikan mahasiswa wajib

menunjukkan hasil revisi kepada penguji selambat-lambatnya 1 minggu

setelah waktu ujian.


62

4. Apabila mahasiswa melebihi batas waktu yang ditentukan, mahasiswa tidak

dapat mengikuti yudisium.

D. Syarat Pengumpulan Hasil KTI

1. Naskah KTI setelah melalui proses ujian KTI dan telah selesai direvisi serta

ditandatangai oleh Penguji dan Ketua STIKes YARSI Pontianak,

dikumpulkan kepada koordinator KTI.

2. Berita acara dan KTI dijilid terpisah dari naskah KTI.

3. Hasil revisi yang sudah ditanda tangani oleh penguji, diserahkan kepada

koordinator KTI dengan ketentuan:

a. Hardcover berwarna hijau

b. Naskah KTI yang dikumpulkan dalam bentuk hardcopy berjumlah 3 buah

(1 buah untuk perpustakaan, 1 buah untuk tempat pengambilan kasus, 1

buah untuk mahasiswa).

c. Naskah KTI yang dikumpulkan dalam bentuk softcopy dimasukan ke

dalam CD sebanyak 3 buah (1 buah untuk dosen pembimbing, 1 buah

untuk perpustakaan dan 1 buah untuk prodi).

d. Mahasiswa yang tidak menyerahkan naskah KTI tidak diperkenankan

mengikuti yudisium.
63

BAB VI

PENULISAN SUMBER PUSTAKA

A. Persyaratan Sumber Rujukan

Menulis bibliografi atau daftar pustaka bermaksud untuk menampilkan semua

sumber rujukan dan bacaan baik yang telah diterbitkan seperti buku, jurnal dan

majalah, ataupun yang belum terbit seperti kertas kerja, tesis dan disertasi.

Bibliografi dapat membantu pembaca mengetahui sumber-sumber yang

digunakan dalam karya ilmiah.

Mahasiswa diwajibkan menggunakan minimal 10 buah referensi dalam daftar

rujukan. Referensi yang digunakan untuk KTI: untuk buku adaalh terbitan 10

tahun terakhir, untuk jurnal/ penelitian adaalh 5 tahun terakhir, dan untuk angka

prevalensi adalah 3 tahun terakhir.

B. Penulisan Sumber Pustaka

1. Model penulisan Daftar Pustaka mengaju pada sistem nama dan tahun

(HARVARD).

2. Daftar Pustaka disusun secara alfabetik (urut abjad) berdasarkan nama

penulis dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga di

depan.
64

3. Penulisan sumber pustaka di dalam makalah dilakukan dengan

mencantumkan tahun dalam tanda kurung di belakang nama (keluarga)

penulis.

4. Penulisannya berurutan, sebagai berikut: nama pengarang, tanda titik, spasi,

tahun (terletak di dalam tanda kurung), tanda titik, spasi, judul (dicetak

miring), tanda titik, spasi, edisi/ jilid (bila ada), tanda titik, spasi, kota tempat

penerbitan, tanda titik dua, spasi, penerbit, tanda titik.

Contooh:

Mansjoer, A. (2011). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta:

Media Aesculapius.

5. Bila nama pengarang terdiri dari 2 (dua) kata atau lebih, maka penulisannya

dimulai dari nama paling belakang, diberi tanda koma (,) dilanjutkan dengan

singkatan nama depan dan tengahnya.

Contoh 1 : Andry Hartono ditulis : Hartono, A

Contoh 2 : Muhammad Anwar Ibrahim ditulis : Ibrahin, M.A

6. Penulisan editor atau editors disingkat menjadi “ed” atau “eds”.

7. Tanda “&” diperbolehkan untuk menuliskan nama-nama penulis, namun

penggunaannya harus konsisten.

8. Penulisan gelar kesarjanaan pengarang ditiadakan.

9. Penulisan daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.


65

10. Penulisan beberapa sumber yang berasal dari satu penulis: disusun secara

kronologis berdasarkan tahun terbitnya, atau bila tahun penerbitnya sama

maka dipakai tambahan huruf kecil (a, b, dst).

11. Contoh penulisan daftar pustaka

a. Bersumber dari buku dengan satu penulis

Contoh :

Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

b. Bersumber dari buku dengan dua atau lebih penulis: semua nama

pengarang harus ditulis (tidak boleh disingkat dengan et al. Atau dkk.).

penggunaan et al. Atau dkk. Hanya ketika mensitasi atau kuotasi di dalam

naskah

Contoh :

Cheek, J., Doskatsch. I., Hill, P. & Walsh, L. (2011). Finding Out:
Information Literacy for the 21st Century. South Melbourne:
McMillan Education Australia.

c. Bersumber dari buku dengan editor atau penyusun sebagai penulis

Contoh :

Robinson, W & Huxtable, C.R.R. Eds. (2011). Clinicopathologic


Principles for veterinary Medicine. Cambriedge: Cambriedge
University Press.

d. Bersumber dari buku dengan institusi/ organisasi sebagai penulis

Contoh :
66

Health Education Authority. (2011). A Phylosophy for Midwifery.


London: RCM.

e. Berasal dari buku kumpulan tulisan

Contoh :

Urutan penulisannya adalah Pengarang, Tahun, Judul, gunakan kata “In”

atau “di dalam”, penulis/ editor buku kumpulan tulisan, Judul buku

kumpulan tulisan (dicetak miring), Kota: Penerbit.

Contoh :

Porter, M.A. (2011). The Modification of method in Researching


Postgraduate Education. In: Burgess, R.G. (ed). The Research
Process in Education Settings: Ten Case Studies. London: Falmer
Press, pp. 35-47.

f. Berasal dari Ensiklopedia

Contoh :

Hibbard, J.D., Kotler, P. & Hitchens, K.A. (2011). Marketing and


Merchandising, in: The New Encyclopedia Brittanica, vol. 23, 15th
Revised ed. London: Encyclopedia Brittanica.

g. Berasal dari kamus

Contoh :

The Oxford English Dictionary. (2011). Vol. 5, 2nd ed. Oxford:


Clarendon.

h. Berasal dari Laporan Ilmiah atau Laporan Teknis

Contoh :

Yen, G.G (Oklahoma State University, School of Electrical and Computer


Enginering, OK). (2011, February). Health Monitoring on Vibration
Signatures. Final Report. Arlington (VA): Air Force Office of
AFRLSRBLTRO20123.
67

i. Berasal dari KTI, Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Contoh :

Istiadjid, M. (2011). Korelasi Defisiensi Asam Folat dengan Kadar


Transforming Growth Factor-β1 dan Insukin-like Growth Factor-I
dalam Serum Induk dan Tulang Kepala Janin Tikus. Disertasi,
Universitas Airlangga.

j. Berasal dari artikel jurnal

Cantumkan nama penulis artikel, tahun publikasi, judul artikel, juudl

jurnal (dicetak miring), volume dan nomor jurnal, nomor halaman

Contoh :

Bennet, H., Gunter, H. & Reid, S. (2011). Through A Glass Darkly:


Images of Appraisal Journal of Teacher Development, 5(3)
October, pp.39-46.

k. Berasal dari artikel jurnal elektronik

Contoh :

Cotter, J. (2010). Asset Revelations and Debt Contracting. Sbacus


(Internet), october, 35 (5) pp.268-285. Available from:
http://www.ingenta.com> (Accessed 19 November 2011).

l. Berasal dari web pages

Contoh :

Rowett, S. (2010). Higher Education for Capability Learning for Life and
Work (Intrenet), Higher Education for Capability. Available from:
http://www.Ile.mdx.ac.uk (Accessed 8 August 2011).

m. Berasal dari website

Contoh :

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. (2010). Program Studi


S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM (Internet). Yogyakarta:
68

UGM. Tersedia dalam: http://www.ph.ugm.org (diakses 8


November 2011).
69

BAB VII

TEKNIK PRESENTASI SEMINAR

A. PERSIAPAN

1. Presentasi Seminar Proposal dan Hasil dihadiri 2 orang penguji, serta

mahasiswa lain sebagai audience.

2. Materi yang disampaikan seminar pada Seminar Proposal adalah bab 1-3,

sedangkan pada Seminar hasil adalah bab 1 – 5.

3. Jadwal presentasi sesuai dengan kalender akademik yang berlaku.

4. Presentasi dapat disampaikan dengan duduk atau berdiri, tergantung besar

ruangan yang disediakan.

5. Waktu yang disediakan untuk Seminar Proposal :

Presentasi penyaji : 15 menit

Tanya jawab penguji 1 : 15 menit

Tanya jawab penguji 2 : 15 menit

Tanya jawab penguji 3 : 15 menit

6. Waktu yang disediakan untuk Seminar Hasil :

Presentasi penyaji : 15 menit

Tanya jawab penguji 1 : 15 menit

Tanya jawab penguji 2 : 15 menit

Tanya jawab penguji 3 : 15 menit


70

B. Strategi mempersiapkan

1. Materi

a. Materi yang disajikan adalah ikhtisar dari bab 1 – 3 (Seminar Proposal)

atau bab 1 – 5 (Seminar Hasil).

b. Isi tayangan merupakan pointer.

c. Menyiapkan catatan kecil.

d. Menyiapkan literatur/ referensi pendukung.

e. Menyiapkan data kasar dan data hadil olahan.

2. Powerpoint

a. Powerpoint sesuai dengan aturan.

b. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan variasi

ukuran 16-28.

c. Pemakain gambar atau animasi disesuaikan dengan tema.

d. Setiap tampilan pada layar tidak lebih dari 8 baris.

e. Warna antara huruf dan latar belakang cukup kontras.

f. Jumlah tampilan Powerpoint tidak melebihi 30 tampilan (disesuaikan

dengan waktu yang disediakan untuk presentasi).

C. Presentasi

1. Strategi menjawab pertanyaan

a. Mendengarkan secara aktif semua pertanyaan atau pernyataan.

b. Ucapkan terima kasih atas pertanyaan atau komentar.


71

c. Jangan menyela ketika penguji bicara; biarkan penguji menyelesaikan

pertanyaan/ pernyataannya dan jawablah setelah penguji seleai bicara.

d. Jika anda tidak dapat menjawab, katakan sejujurnya anda tidak

mengetahui dan mintalah masukan.

2. Keterampilan verbal

a. Volume suara cukup keras.

b. Kejelasan artikulasi.

c. Irama berbicara tidak terlalu cepat.

d. Aksentuasi (penekanan) pada hal-hal penting.

3. Keterampilan nonverbal

a. Posisi tubuh tegak, menghadap ke arah audience dan penguji.

b. Pertahankan kontak mata.

c. Penampilan cukup rileks.

d. Penggunaan gerak tubuh sesuai dengan keperluan.

D. Penampilan

1. Menggunakan jas almamater STIKes YARSI Pontianak.

2. Pakaian seragam perkuliahan.


72

DAFTAR PUSTAKA

Alex, S.S dan Ahcmad, H.P (2011). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia, (2016). Pedoman


Penulisan Karya Tulis Ilmiah Diploma III Keperawatan. Naskah
dipresentasikan dalam workshop AIPVIKI, Jakarta.

Musabba, Z. (2011). Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: CV. Aswaja


Pressindo.

Perguruan AIPDiKI Jatim. & Nursalam. (2015) Panduan Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah: Studi Kasus Program Studi D-III Keperawatan. Jawa Timur:
AIPDiKI Regional 6.

Perrin, R. (2009). Pocket Guide to APA Style. Thrid Edition. USA: Wadsworth.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas RI. (2008). Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta: Penerbit
Indonesiatera.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Pontianak. (2015). Buku Panduan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah. Pontianak: STIKES YARSI Pontianak.
73

LAMPIRAN

Pembimbing Tugas Akhir KTI

No NIM Nama Mahasiwa Bidang Peminatan Pembimbing

Desi Novica Candrica


1 841191001 Sari Keperawatan Jiwa Dr. Florensa.M.Kep.,Sp.Jiwa
2 841191002 Veny Unitasari Keperawatan Medikal Bedah Ns. Ali Akbar.,M.Kep
Keperawatan Keluarga dan
3 841191003 Clara Erika Komunitas Ns.Masmuri.,M.Kep
4 841191004 Bagus Triadi Keperawatan Gerontik Ns.Nurul Hidayah.,M.kep
Keperawatan Keluarga dan
5 841191005 Ananda Komunitas Ns.Masmuri.,M.Kep
6 841191006 Elniati Sestia Ningsih Keperawatan Medikal Bedah Ns.Nur Pratiwi.,M.kep
7 841191007 Dinda Khoirunnisa Keperawatan Maternitas Ns. Fajar Yousriatin.,M.Kes
8 841191008 Ravita Siptiani Keperawatan Anak Ns. Lintang Sari.,M.Kep
Keperawatan Keluarga dan
9 841191009 Nanda Rizky Aprilia Komunitas Ns.Nurul Hidayah.,M.kep
74

Lampiran 1. Contoh Lembar konsultasi

No Tanggal Materi Catatan Pembimbing Paraf


pembimbing
75

Lampiran 2. Contoh Sampul depan

KARYA TULIS ILMIAH

(JUDUL KTI)
………………………………………………………………………..
…………………………………………………………….
…………………………………..

OLEH:

NAMA MAHASISA
NIM. ……………………..

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PRODI D-III KEPERAWATAN
PONTIANAK
TAHUN…………….
76

Lampiran 3. Contoh sampul dalam

KARYA TULIS ILMIAH

(JUDUL KTI)
………………………………………………………………………..
…………………………………………………………….
…………………………………..

Diajukan sebagai persyaratan untuk


Mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep) pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Pontianak

OLEH :

NAMA MAHASISA
NIM. ……………………..

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PRODI D-III KEPERAWATAN
PONTIANAK
Tahun…………….
77

Lampiran 4. Contoh Persetujuan pembimbing

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah ini berjudul


……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….., oleh
(Nama), (NIM) telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan akan dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Seminar KTI Program Studi D III Keperawatan STIKes YARSI
Pontianak.

Pontianak, (Tanggal, Bulan, Tahun)


Pembimbing,

(Nama Pembimbing)
NIDN. …………………………
78

Lampiran 5. Contoh Lembar pengesahan

KARYA TULIS ILMIAH


(JUDUL KTI)
………………………………………………………………………..
…………………………………………………………….
…………………………………..
Di Susun Oleh:

NAMA
NIM……………………..

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji


Pada tanggal, ……. Bulan Tahun

Penguji I

(Nama)
NIDN. ………………..

Penguji II Penguji III

(Nama ) (Nama)
NIDN: ……………. NIDN. ……………….

Proposal KTI ini telah diterima sebagai salah satu syarat


untuk mendapatkan gelar Ahli Mayda Keperawatan (Amd.Kep)
di STIKes YARSI Pontianak

Pontianak, 02 September 2020


Ketua STIKes YARSI Pontianak

(Nama)
NIDN. ……………………………
79

Lampiran 6. Contoh Daftar tabel/skema/lampiran

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Pengkajian ............................................................................................


Tabel 4.2: Analisa Data ..........................................................................................
Tabel 4.3: Daftar Diagnosa Keperawatan ..............................................................
Tabel 4.4: Intervensi Keperawatan.........................................................................
Tabel 4.5: Catatan Tindakan Keperawatan ............................................................
Tabel 4.6: Catatan Perkembangan ..........................................................................

DAFTAR SKEMA
Skema 2.1: Patway DD ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Studi Pendauluan


Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 : Kesedian Menjadi Responden
Lampiran 4 : Dokumentasi
80

Lampiran 7. Contoh Daftar riwayat hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Foto 3x4
Warna

I. Biodata Mahasiswa
Nim : ………………………
Nama Lengkap : ………………………
Tempat & Tanggal Lahir : ………………………
Alamat lengkap : ………………………
II. Pendidikan
a. Formal
1. SDN …………………………………...
2. SMPN ………………………………….
3. SMA …………………………………...
4. …………………………………………..
b. Tidak Formal
1. ……………………………………...

Pontianak, Tanggal,Bulan, Tahun

Nama Mahasiswa
81

Lampiran 8. Contoh Jadwal penelitian

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Bulan

No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei

1 Penyusunan proposal

2 Seminar proposal

3 Pelaksanaan penelitian

4 Penyusunan hasil

5 Seminar Hasil
82

Lampiran 9. Contoh Format penilaian


83

Anda mungkin juga menyukai