Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadillah Khairunnisa

NIM : 12111323168

Lahan Aeolian
1. Pengkisan Oleh Angin
Deflasi(deflation)

Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang membawa materi batuan, baik berupa
debu halus, pasir, maupun materi yang kasar dan berat. Proses ini sering terjadi di daerah
yang merupakan tempat terkumpulnya pasir, misalnya di basin kecil atau pada bukit pasir.
Deflasi cenderung menyebabkan terbentuknyaa formasi-formasi baru di daerah depresi.
Dibandingkan dengan erosi air atau sungai keadaannya berlawanan, erosi air di daerah yang
berelief tinggi sangat kuat, sebaliknya erosi angin/deflasi di daerah cekungan/basin sangat
kuat.

Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan mengalami pencucian dan kemudian dibawa
ke tempat yang kebih rendah. Materi yang diendapkan tersebut pada umumnya berupa
butiran halus sehinnga mudah menglami deflasi.

Korasi (corrasion)
Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang sangat luas.
Gerakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah. Ini terjadi karena angin tidak
dapat mengangkut pasir ke tempat yang lebih tinggi lagi.

Berdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan :

a. Polishing dan pitting

Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut dengan polishing. Gerakan angin yang
membawa pasir mempunyai kemampuan untuk melubangi batuan, kemampuan untuk
melubangi batuan ini disebut dengan pitting.

b. Grooving dan shaping

Batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan terus mengalami proses
pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan dalam. Proses melubangi secara
terus-menerus sehingga menjadi lubang yang besar dan dalam disebut
dengan grooving.Batuan yang berlubang-lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi
pecah-pecah dan berkeping-keping. Proses terjadinya pecahan dan keping-keping ini
disebut shaping.

c. Faceting
Batuan yang telah berkeping-keping berubah menjadi lebih kecil lagi. Proses perubahan
batuan menjadi bagian lebih kecil disebut dengan faceting.Kecepatan korasi terhadap massa
batuan di daerah kering sangat tergantung dari tingkat kekerasan batuan dan kekuatan angin
itu sendiri.

2. Pengangkutan oleh Angin


Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi-materi halus, misalnya debu.
Materi yang halus ini akan diterbangkan angin sampai ke tempat yang cukup jauh.

Adapun jenis-jenis gerakan pengangkutan materi oleh angin adalah:

Suspensi (suspension)
Merupakan gerakan vertikal tiupan angin yang mampu mengangkut materi-materi halus ke
tempat yang lebih jauh. Gerakan ini tidak besar peranannya dalam mengangkut pasir karena
kemampuan mengangkut ke atas sangat terbatas. Kadang terjadi juga tubulen.

Saltasi (saltation)
Yaitu gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh tabrakan dan pantulan angin
yang bermuatan pasir. Gerakan saltasi secara langsung disebabkan tekanan angin terhadap
butiran pasir, pasir yang ditiup angin pada umumnya mempunyai gerakan saltasi.

Rayapan permukaan (surface crep)


Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran oleh gerakan
saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara teratur, tetapi kadang-kadang juga
tersebar menjadi pecahan-pecahan di atas tempat jatuhnya pasir. Oleh karena benturan ini
gerakan materi butiran menjadi lambat yang selanjutnya menjadi rayapan permukaan.

3. Pengendapan oleh Angin


Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa angin tadi jatuh setelah
gerakan menjadi lambat. Selain karena kecepatan yang menjadi lambat, pengendapan juga
dapat terjadi karena butiran yang terbawa oleh angin mengalami benturan terhadap
permukaan kejadian ini sebagai hasil dari proses saltasi dan rayapan tanah. Bentuk endapan
dari proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang. Setelah mengendap butiran-butiran
tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai