Abstract— Relai proteksi adalah susunan pada Gardu Induk Teling dengan Iset = 2,5
peralatan yang direncanakan untuk dapat ampere dengan nilai setting waktu 0,407 detik
merasakan atau mengukur adanya gangguan sedangkan Gardu Induk Tomohon dengan Iset
atau mulai merasakan adanya ketidaknormalan = 3.5 ampere dengan nilai setting waktu 0,807
pada peralatan atau bagian sistem tenaga listrik detik dengan demikian apa bila terjadi ganguan
dan segera secara otomatis membuka pemutus pada titik yang terjauh pada GI Teling maka
tenaga untuk memisahkan peralatan atau pmt yg terpasang pada gi teling akan bekerja
bagian dari sistem yang terganggu. dengan setting waktu 0,407 detik sedangkan
Berdasarkan konstruksinya terdapat relai yang akan menjadi backup adalah pmt yang
elektro mekanik dan relai solid state (static terpasang pada GI Tomohon dengan seting
relay). Relai elektro mekanik terdiri dari waktu 0,807 detik.
rangkaian listrik yang menggerakkan suatu
Kata kunci : Relai arus lebih, ganguan hubung
mekanisme induksi magnet yang pada akhirnya
singkat, setting arus, setting waktu
harus membuka pemutus tenaga (PMT) dengan
jalan menutup kontak pemberi arus kumparan
trip dari PMT. Abstract— protection relay is an arrangement
Relai arus lebih adalah suatu pengaman yang of equipment that is planned to be able to sense
digunakan untuk memproteksi pada saat terjadi or measure a disturbance or to begin to sense an
gangguan pada peralatan atau jaringan listrik abnormality in an equipment or part of the
dari gangguan arus lebih dan arus hubung electrical power system and to immediately open
singkat tiga fasa, dua fasa dan fasa ke tanah. the circuit breaker to separate the affected
equipment or part of the system. Based on the
Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan
construction, there are electro-mechanical
nilai setting relay over current yang tepat pada
relays and solid state relays (static relays).
saluran transmisi GI Tomohon sampai GI
Electro-mechanical relays consist of an
Teling setting relay arus lebih yang terpasang
electrical circuit that drives a magnetic I. PENDAHULUAN
induction mechanism which ultimately has to
Di zaman perkembangan teknologi saat ini,
open the power breaker (PMT) by closing the
kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan
trip coil current providing contacts of the PMT.
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari terus
Overcurrent relay is a safety device that is used
meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin
to protect when there is a fault in the equipment
banyak aktivitas manusia yang memerlukan
or electrical network from overcurrent and short
energi listrik, misalnya untuk keperluan industri,
circuit currents of three-phase, two-phase and
rumah tangga, telekomunikasi, dan lain
phase to ground.
sebagainya. Kontinyuitas penyaluran tenaga
This research is intended to determine the
listrik yang baik merupakan dambaan setiap
correct over current relay setting value on the
konsumen listrik. Dalam hal ini PT. PLN sebagai
Tomohon GI to GI Teling transmission line over
perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang
current relay settings installed at the Teling
ketenagalistrikan berusaha meningkatkan sistem
Substation with Iset = 2.5 amperes with a setting
tenaga listrik yang sudah ada dan menghimpun
time value of 0.407 seconds while the Tomohon
seluruh potensi yang dimiliki, sehingga sangat
Substation with Iset = 3.5 amperes with a time
diharapkan mampu mengatasi segala kebutuhan
setting value of 0.807 seconds, so what if there
masyarakat akan energi listrik yang memadai,
is a disturbance at the farthest point of the ear
aman, handal, dan kontinyu.
station then the pmt installed on the ear station
Akan tetapi pada kenyataannya penyaluran
will work with a time setting of 0.407 seconds
tenaga listrik yang sampai pada konsumen
while the backup will be the pmt installed on the
tidaklah selalu lancar dan mudah, selalu ada
Tomohon substation with the time setting 0.807
kemungkinan terjadi gangguan yang
seconds.
menyebabkan pemadaman yang sangat tidak
Key words: Overcurrent relay, short circuit
diharapkan oleh para konsumen. Namun demi
interference, current setting, time setting
keamanan dan keselamatan peralatan listrik
maupun manusia, pemadaman harus dilakukan.
Agar pemadaman tidak meluas, maka diperlukan
pengaman yang dapat memerintah pemutus
tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian saluran
yang mengalami gangguan. Pengaman yang
banyak digunakan pada saluran transmisi adalah
Overcurrent relay.
Relai pengaman arus lebih dipasang pada C. Rele Proteksi (Protection Relay)
pembangkit dan gardu induk untuk
Relai proteksi adalah susunan peralatan yang
mengamankan saluran udara tenaga listrik.
direncanakan untuk dapat merasakan atau
Sistem tenaga listrik di Sulawesi Utara yang
mengukur adanya gangguan atau mulai
dinamakan “Sistem Minahasa” juga
merasakan adanya ketidaknormalan pada
menggunakan relai pengaman arus lebih. Dalam
peralatan atau bagian sistem tenaga listrik dan
pengoperasian Sistem Minahasa banyak juga
segera secara otomatis membuka pemutus tenaga
terjadi gangguan fasa-fasa dan fasa tanah, untuk
untuk memisahkan peralatan atau bagian dari
itu relai pengaman arus lebih akan bekerja lebih
sistem yang terganggu. Suatu rangkaian relai
selektif.
proteksi terdiri dari baterai, tranformator arus,
Dengan permasalahan tersebut penulis mencoba transformator tegangan, PMT, kumpuran trip,
untuk menganalisa setting relai arus lebih pada dan komponen atau jaringan yang akan di
suatu penyulang dengan menerapkan materi- proteksi. Berdasarkan konstruksinya terdapat
materi proteksi yang telah didapatkan didalam relai elektro mekanik dan relai solid state (static
perkuliahan untuk diterapkan. relay). Relai elektro mekanik terdiri dari
sistem tenaga listrik tidak lepas dari kondisi Arus lebih adalah arus yang melampai beban
gangguan yaitu gangguan internal maupun maksimum yang di bolehkan. arus lebih dapat di
eksternal. Gangguan internal merupakan pakai untuk mendeteksi adanya bebean lebih,
gangguan yang terjadi akibat kerusakan pada gangguan hubungan singkat 2 fasa, 3 fasa, dan
peralatan listrik itu sendiri, sedangkan gangguan hubungan singakat 1 fasa ke tahan dengan
eksternal berasal dari alam sekitar dan manusia, menggunakan relay arus lebih (Overcurrent
sehingga diperlukan suatu peralatan pengamanan Relay/OCR). Pengamanan sistem atau peralatan
terhadap arus lebih semacam ini di sebut sebagai lebih dengan karakteristik waktu tertentu
proteksi arus lebih. ataupun terkait dengan besarnya arus
yang melampauinya yaitu pada relai arus
1. Perhitungan impedansi saluran
lebih waktu terbalik. Disamping itu relai
Pada sistem tenaga listrik arus lebih diatas dilengkapi dengan relai
terdapat parameter yang digunakan arus lebih seketika. Dengan demikian
untuk menghitung atau mencari nilai pada penyetelan arus lebih ini perlu
dari impedansi(Z) saluran, yaitu nilai menyetel arus, waktu dan arus
resistansi(R) dan reaktansi (X) dimana seketikanya.
nilai dari reaktansi bisa didapat dari
parameter berikut ini :
Z = √𝑅2 + 𝑋𝐿 (Ω/km) Penyetelan arus
Keterangan :
Sebuah jaringan radial
Z = impedansi (Ω)
SUTT diperlukan pengaman
R = resistansi (Ω)
ketika terjadi gaungguan hubung
XL = reaktansi (Ω)
singkat. Relai arus lebih salah
2. Perhitungan impedansi baru
satu pengaman jaringan
Untuk mengubah dari impedansi
terhubung pada PMT diperlukan
per-unit menurut suatu dasar yang
penyetelan yang handal agar
diberikan menjadi impedansi per-unit
supaya relai arus lebih ini dapat
menurut suatu dasar yang baru, dapat
bekerja dengan selektifitas.
dipakai persamaan berikut:
Diperlukan penyetelan waktu
𝐤𝐕𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫
Z = Zdiberikan ( 𝐤𝐕𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 )𝟐 × time grading agar supaya relai
𝐌𝐕𝐀𝐛𝐚𝐫𝐮 bisa bekerja dengan baik.
( )
𝑴𝐕𝐀𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫
A
t = dial × [ I p
+ B]
( ) −1
Itap
Keterangan :
Z = 3,11Ω
Perhitungan impedansi baru jaringan 2. Setting Relay overccurent (penyetelan arus
transmisi PLTP LAHENDONG – GI lebih)
TOMOHON
Untuk mensetting relay arus lebih di bagi dua
70 2 20
Z = 3,11 (70) x (25) perhitungan yaitu:
Z = 0,4053 (Ω/km) x 17 km
Z = 6,89 Ω
70 2 20
Z = 6,89 (70) x (25)
Z= 6,89 x (0,8)
Z= 5,51 p.u
20 20
kurva a
MVAfault = 21.49%
= 0,2149
=
IEEE
93,066𝑀𝑉𝐴 IEEE IEEE 28,2 0,121 2,000
Menghitung arus ganguan 3Ø = Extremel Ext 7 0
93,066 93,066𝑥106 93,066.00
= = = y inverse inv
√3𝑥 70 𝑥103 √3𝑥 70 𝑥103 121.243
IEEE IEEE 19,61 0,491 2,000
767,598 A
Very Very 0
Menghitung arus ganguan 2Ø = 0,866 x
inverse inv
767,598 = 664,739 A
IEEE IEEE 0,051 0,114 0,020
Penyetelan arus minimum dan
inverse Mod 5 0 0
maksimum relay arus lebih dengan
inv
menggunakan persamaan (2.11 ) di
Setting waktu relai pada teling dan gi tomohon
peroleh
1,2 664,739 menggunakan karakteristik IEEE Ext inverse
Ipp = 0,8
(164 .95) < Ipp < 1.5
Perhitungan setting waktu relai
664,739
1.5 (164,95) < Ipp < 1.5 berdasrkan IEEE Ext inverse
pada GI TELING.
28.2
T = 1x [ + 0.1217]
(18896.62) 2
−1
T = 1x [0.00149233 + 0.1217]
T = 1x [0.12319233] c. Hasil dan analisa perhitungan relai arus lebih
Jadi jika menggunakan setting waktu 0.407 detik Hasil perhitungan impedansi saluran
untuk gardu induk teling
Dari hasil pembahasan di atas dapat di ketahui Hasil dari penelitian ini bisa menjadi refrensi dan
semakin jauh letak relai arus lebih dari pertimbangan untuk setting relai arus lebih
pembangkit, setting waktu dan arus harus lebih dengan kondisi seperti ini.
kecil dari pada setting relai di belakangnya agar
terkordinasi dengan baik dan saat terjadi
gangguan akan bekerja lebih dahulu sehingga
gangguan akan di atasi dengan cepat.
KUTIPAN
Jeferson R.F.Roya – Study Setting Relay
Overcurrent Pada GI Tomohon
1. P.M., Anderson, Power System
Protection, McGraw-Hill, USA, 1998 Jeferson R.F.Roya lahir di
Tomohon,13 November 1996.
2. Bonar pandjaitan proteksi system tenaga Pada tahun 2015 memulai
listrik (yogyakarta: Andi 2012)hal 67- pendidikan di Fakultas
114 Teknik Universitas Sam
Ratulangi Manado di Jurusan
3. Gonen T, Electric Power Distribution Teknik Elektro, pada tahun
System Engineering, Mc Graw Hill, Inc, 2017 mengambil minat
Teknik Tenaga Listrik. Dalam
1986
menempuh pendidikan penulis juga pernah
4. Cekdin, C., & Barlian, T. (2013). melaksanakan kerja praktek yang bertempat di
Transmisi Daya Listrik. Yogyakarta: PLTP Lahendong unit 1,2,3,4 pada bulan juni tahun
2018 sampai selesai dan pada bulan januari tahun
ANDI. 2021 telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas
5. Sunil S.Rao, Switchgear and Protection, Teknik Elektro universitas Sam Ratulangi Manado,
dengan minat penelitian adalah tentang Study
Khana Publisher, New Delhi, 1982
Setting Relay Overcurrent pada GI Tomohon.
6. Guntoro, H., Syamsudin, R., Anggara, G.
P., & Kelvin, I. (2010, 2 12).
Karakteristik Overcurrent Relay, Pola
Proteksi dan Overcurrent Relay.
Retrieved 2019, from Ensiklopedia
Listrik
7. Alstom Transmision and Distribution
Protection and Control,Protective Relay
Application Guid 3rd Edition,1987,
8. W. D. Stevenson, Jr., Analisa Sistem
Tenaga Listrik. Edisi keempat, penerbit
Erlangga Jakarta, 1994
9. PT. PLN (Persero) PUSDIKLAT, 2009.
Dasar-Dasar Sistem Proteksi T.T.
10. Djiteng Marsudi, 2005. Pembangkitan
Energi Listrik. Jakarta: Erlangga.