Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dicky Ramdana

NIM : 202010170311218
Program Studi : Akuntansi
Kelas : 2E
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

TUGAS INDIVIDU

Soal :
a. Anda identifikasi sebuah masalah hak dan kewajiban sehari-hari masyarakat negara
yang dapat diantisipasi melalui pendidikan agama dan pendidikan
kemasyarakatnegaraan. Apakah masalah itu muncul dari tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, ataukah tantangan global saat ini?
b. Kumpulkanlah data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang masalah
tersebut.
c. Kemukakan beberapa pendekatan penyelesaian, baik pendekatan agama ataupun
pendekatan kebijakan guna mengantisipasi masalah tersebut.
d. Susunlah bentuk program tersebut secara tertulis.
Jawaban :
Masalah hak dan kewajiban sehari-hari masyarakat negara yang saya temukan adalah
masih seringnya saya temui tempat-tempat umum yang terlihat kumuh dengan sampah-sampah
yang berserakan. Hal ini tentu dapat menjadi sebuah permasalahan bagi hak dan kewajiban
masyarakat negara. Permasalahan ini dapat diantisipasi apabila kesadaran untuk mematuhi
peraturan yang ada ditanamkan pada masyarakat sejak dini. Penanaman nilai-nilai ini dapat
dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas berupa pendidikan agama dan pendidikan
kemasyarakatnegaraan yang telah diterima masyarakat sejak usia dini. Masalah tersebut
menurut saya merupakan masalah yang timbul dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat itu
sendiri. Masalah ini merupakan masalah yang timbul dari kurangnya kesadaran pribadi dari
masyarakat untuk menaati peraturan yang ada dengan tidak membuang sampah sembarangan
sehingga bukan merupakan masalah yang muncul dari pengaruh budaya luar negeri.
Permasalahan berupa tempat umum yang kumuh dengan sampah yang berserakan
merupakan salah satu bentuk masalah hak dan kewajiban masyarakat negara sehari-hari. Hak
masyarakat negara untuk mendapatkan pelayanan umum yang baik dan kebebasan untuk
beraktivitas di tempat umum yang nyaman dapat terganggu dengan banyaknya tempat umum
yang kumuh dengan sampah yang berserakan. Masyarakat menjadi tidak nyaman dalam
beraktivitas. Selain tidak nyaman dalam bergerak, masyarakat juga akan terganggu oleh bau
yang ditimbulkan sampah-sampah yang berserakan. Munculnya permasalahan tempat umum
yang kumuh dengan sampah berserakan tidak terlepas dari terjadinya pelanggaran dan/atau
pengingkaran terhadap kewajiban masyarakat negara untuk mematuhi peraturan agar tidak
membuang sampah secara sembarangan. Masyarakat masih banyak yang kurang sadar akan
pentingnya menaati peraturan untuk tidak membuang sampah secara sembarangan dan
menjaga kebersihan. Masih banyak masyarakat yang abai terhadap kewajiban ini dengan
berpikiran bahwa kebersihan di tempat umum sudah ada yang bertanggung jawab untuk
menjaganya, dalam hal ini mungkin para petugas kebersihan dari dinas-dinas terkait. Hal itu
tentu kurang tepat rasanya karena kebersihan di tempat umum yang cukup luas tidak akan bisa
selamanya dipasrahkan kepada pihak-pihak tertentu saja. Masyarakat perlu untuk berperan
aktif dalam menjaga kebersihan tempat umum tersebut sehingga bisa tercipta lingkungan
masyarakat yang bersih, rapi, nyaman dan sehat. Kewajiban menjaga kebersihan di tempat
umum tentu selaras dengan ajaran agama yang mewajibkan para umat pengikutnya untuk
menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dalam usaha menyelesaikan permasalahan ini, beberapa pendekatan yang dapat
diambil diantaranya adalah pendekatan berbasis keagamaan serta pendekatan berbasis
kebijakan pihak-pihak berwenang. Pendekatan berbasis keagamaan yang dapat diambil
diantaranya:
• Menggalakkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
dalam khutbah-khutbah atau ceramah keagamaan oleh para pemuka agama
• Mendorong pengimplementasian ajaran agama bahwa “kebersihan sebagian dari iman”
• Menggalakkan dan menanamkan tentang pemahaman bahwa menaati peraturan yang
berlaku di suatu wilayah merupakan kewajiban yang perlu dipenuhi para umat
beragama
• Menanamkan pemahaman di masyarakat sejak usia dini bahwa menjaga kebersihan diri
dan lingkungan merupakan suatu kewajiban dan mengabaikan hal tersebut merupakan
suatu tindakan yang dilarang oleh ajaran agama
Sedangkan pendekatan berbasis kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi
permasalahan ini diantaranya:
• Membuat peraturan-peraturan yang tegas tentang pentingnya menjaga kebersihan
umum dan larangan membuang sampah sembarangan
• Gencar melakukan sosialisasi peraturan-peraturan yang mengatur tentang kebersihan
umum dan larangan membuang sampah sembarangan kepada masyarakat
• Memberikan denda yang dapat memberi efek jera kepada para pelanggar aturan
• Menegakkan peraturan yang ada dengan adil dan tegas, serta tidak pandang bulu
• Membentuk satuan tugas pada masing-masing tempat umum yang berada dalam
penguasaan dinas terkait untuk mengawasi penerapan peraturan serta menindak para
pelanggar
• Menguatkan program-program rehabilitasi bagi fasilitas-fasilitas umum yang jamak
digunakan masyarakat agar senantiasa terjaga kebersihannya sehingga dapat memberi
rasa nyaman bagi para pengguna fasilitas umum tersebut
• Memperbanyak jumlah tim-tim kebersihan dari dinas terkait sehingga jangkauan lokasi
yang dapat dibersihkan dalam sehari bisa meningkat, serta dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan
Dalam pandangan saya, ada beberapa program yang dapat dilaksanakan masyarakat
umum untuk membantu tugas pihak yang berwenang dalam mengatasi permasalahan fasilitas
umum yang kumuh dan sampah yang berserakan ini. Beberapa program yang dapat
dilaksanakan tersebut diantaranya:
1. Nama Program : Penguatan pendidikan agama dalam membentuk pribadi manusia yang
peka terhadap kebersihan diri dan lingkungan
Tujuan :
• Menanamkan pemahaman kepada para guru mata pelajaran agama untuk giat
mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
• Membantu para guru mata pelajaran agama untuk dapat membentuk sebuah
program belajar yang efektif dalam usaha menciptakan pribadi yang bermoral
dan peka terhadap kebersihan diri dan lingkungan
Target : Guru mata pelajaran agama di sekolah dasar dan menengah
Program :
• Mengadakan sosialisasi kepada guru-guru mata pelajaran agama di sekolah-
sekolah
• Pembentukan kelompok-kelompok guru mata pelajaran agama yang kemudian
dibantu dan disupervisi agar dapat membentuk program belajar yang efektif
2. Nama Program : Sosialisasi pembentukan tim penjaga kebersihan lingkungan di
lingkungan desa dan kelurahan
Tujuan :
• Dengan dibentuknya tim penjaga kebersihan di lingkungan desa dan kelurahan,
diharapkan penerapan dan penegakan hukum atas peraturan tentang kebersihan
lingkungan dan larangan membuang sampah sembarangan dapat lebih efektif
• Dengan pembentukan tim-tim penjaga kebersihan di lingkungan desa dan
kelurahan, diharapkan dapat meringankan pekerjaan dari dinas-dinas terkait
dalam menjaga kebersihan wilayah kota
Target : Kepala dan para perangkat desa, pimpinan dan para pejabat kelurahan
Program :
• Mengadakan solialisasi ke desa-desa maupun kelurahan-kelurahan untuk
mendorong dibentuknya tim-tim penjaga kebersihan di lingkungan
• Membantu dalam merumuskan konsep pembentukan tim-tim penjaga
kebersihan lingkungan
3. Nama Program : Sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Tujuan :
• Menciptakan kesadaran di dalam masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan
diri dan lingkungan sekitar
• Mensosialisasikan adanya kewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
larangan untuk membuang sampah sembarangan yang telah diatur dalam
sebuah peraturan resmi
• Mendorong terciptanya lingkungan masyarakat yang bersih, rapi, dan sehat
sehingga bisa memberi dampak positif terhadap kehidupan masyarakat
Target : Warga masyarakat umum di lingkungan desa/kelurahan
Program :
• Sosialisasi terhadap masyarakat
• Mendorong diciptakannya jadwal kerja bakti bersama untuk membersihkan
lingkungan sekitar
• Melakukan kerja bakti rutin bersama warga masyarakat di sekitar lokasi yang
telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai