Sebelum itu
buatlah folder dengan nama “ujian” nama masing-masing
Virus Corona
makin menjadi perhatian banyak pihak pasca ratusan orang di Wuhan, China, meninggal dunia.
Selain itu, ribuan orang lain di beberapa negara di dunia ikut
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandriyo menyebut virus corona yang
muncul di Wuhan,
China
Melansir Medical News Today, virus Corona bukan pertama kali ditemukan dan terjadi di Wuhan.
Virus Corona sejatinya telah diidentifikasi pada 1937.
Saat itu peneliti menemukan virus Corona terdapat di tubuh unggas yang mengalami infeksi
bronkitis. Virus Corona pertama itu memiliki kemampuan untuk menghancurkan
Setelah kejadian pertama, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus Corona dapat menginfeksi
tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan hewan ternak.
Sementara varian terbaru Corona, 2019-nCoV mewabah dan menjadi peringatan serius bagi dunia.
Putusan ini diambil setelah jumlah pengidap terus bertambah
menjadi virus corona manusia yang baru. Virus korona yang menyerang manusia pertama kali
diidentifikasi pada pertengahan 1960-an.
Virus MERS ditularkan dari unta ke manusia. Sementara, virus corona yang baru ditemukan di China
ditengarai ditularkan oleh ular atau kelelawar. SARS diyakini
Virus corona yang menginfeksi binatang ini terbagi menjadi empat sub-kelompok utama yang
dikenal sebagai alfa, beta, gama, dan delta. Selama ini, virus
corona yang menular dari binatang ke manusia adalah corona tipe alfa dan beta.
Sejauh ini tercatat ada empat corona alfa yang sudah menyerang manusia, yaitu HCoV-229E; HCoV-
NL63; HCoV-OC43; dan HCoV-HKU1. Sementara untuk corona beta,
Virus Corona alfa tidak seganas virus corona beta. Faktanya, banyak orang di seluruh dunia yang
terinfeksi dengan virus corona jenis ini, seperti dilansir
Corona alfa hanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas ringan hingga sedang,
seperti flu biasa. Virus Corona alfa pun biasanya hanya menginfeksi
Sedangkan SARS; MERS; dan 2019-nCoV merupakan virus Corona beta yang menyebabkan penyakit
saluran pernapasan bawah seperti pneumonia atau bronkitis. Penyakit
ini bisa merenggut nyawa lantaran ia menginfeksi paru-paru dan membuat penderita sulit bernapas.
Kesulitan bernapas ini membuat pasokan oksigen di tubuh berkurang hingga akhirnya bisa
menyebabkan kematian.
Kelelawar diduga menjadi sumber dari beberapa wabah virus corona yang sempat melanda dunia.
(iStock/Martin Janča)
Tujuh virus corona yang sudah diketahui dapat menginfeksi manusia adalah:
Virus ini pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia pada pertengahan 1960-an. Mereka yang
terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki tanda-tanda flu biasa.
Virus ini lebih mudah menyerang anak-anak dan lanjut usia. Sejauh ini, belum dilaporkan penularan
virus ini sampai menimbulkan korban jiwa, seperti dilaporkan
jurnal
Hindawi.
video/471142
Kasus manusia yang terinfeksi virus ini pertama kali diisolasi di Amsterdam pada 2004. Virus itu
menginfeksi seorang bayi tujuh bulan. Ia menderita infeksi
(NCBI).
Virus corona tipe ini adalah virus yang biasa menyebabkan flu. Ini adalah varian virus corona yang
lebih umum di beberapa bagian dunia. Penelitian terbaru
menunjukkan virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah yang parah pada
anak-anak.
Subtipe OC43 (HCoV-OC43) adalah virus corona manusia yang lebih umum di beberapa bagian
dunia.Penelitian terbaru menunjukkan virus ini dapat menyebabkan
penyakit saluran pernapasan bawah yang parah pada anak-anak, seperti dilaporkan
NCBI.
Virus ini ditemukan pada 2005 pada pasien di Hong Kong. Mengutip
AS, saat itu virus ini menginfeksi kakek berusia 71 tahun yang baru kembali dari Shenzhen, China.
SARS-CoV merupakan sindrom pernafasan akut yang parah dan pertama kali diidentifikasi di China
pada November 2002. Para ilmuwan juga belum yakin hewan
Diperkirakan virus ini bermula dari kelelawar yang kemudian menyebar ke hewan lain, seperti
musang. Manusia pertama yang terinfeksi virus ini berada di
WHO.
Virus corona ini mengakibatkan wabah dengan 8.098 kemungkinan kasus termasuk 774 kematian
pada 2002-2003, atau sekitar 9 persen pasien yang terjangkit
SARS tewas.
Alat pendeteksi panas tubuh digital untuk mengantisipasi virus corona. (ANTARA FOTO/David
Muharmansyah)
MERS-CoV pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012. Hingga 1 Agustus 2013, terdapat 94
kasus MERSCoV dan 47 meninggal. Negara yang terjangkit:
Saudi Arabia, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Jerman, Perancis, Italia dan Tunisia.
WHO
menyebut bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa unta dromedaris adalah inang penampung
utama untuk MERS-CoV. Unta ini juga menjadi hewan penular infeksi
MERS pada manusia. Namun, peran pasti unta dromedari dalam penularan virus dan rute penularan
yang tepat masih belum diketahui.
Virus corona jenis baru, 2019-nCoV, dapat menular dari hewan ke manusia dan antar manusia.
Gejala yang dialami orang ketika terjangkit virus ini antara
lain batuk, flu, demam, sesak nafas, kesulitan pernafasan, gagal nafas, gagal ginjal, hingga
mengakibatkan kematian.
Sampai saat ini, kemunculan virus corona jenis baru di pusat kota Wuhan, China, maupun laju
perkembangan dan mutasi virus corona belum dikaitkan dengan
dampak perubahan lingkungan seperti berkurangnya tutupan lahan dan perubahan iklim atau cuaca.
Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat ada tidaknya kaitan antara perubahan iklim
dengan perkembangan mutasi virus tersebut
Mengutip Antara, Virus Corona 2019-nCoV resmi diumumkan WHO, Organisasi Kesehatan Dunia,
pada 9 Januari 2020. Tanda-tanda virus ini sendiri sudah dilaporkan
Virus corona jenis baru ini dikaitkan dengan wabah pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Hingga Jumat (31/1) jumlah korban meninggal
akibat wabah virus corona baru di China 213 orang. sementara mereka yang terjangkiti virus
tersebut mencapai hampir 2.000 orang di China. Sementara total
Sejumlah kasus terkait orang dengan positif terjangkit virus 2019-nCoV telah ditemukan di Vietnam,
Thailand, Filipina, Singapura, Jepang, Korea Selatan,
Daftar partisipasi acara mauled Nabi Muhammad SAW sekolah pasti pintar