Anda di halaman 1dari 12

“ Om Swastyastu“

AREA PENGUATAN PENGAWASAN

oleh Inspektur Daerah Provinsi Bali


Bali, September 2021
VISI

“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”


melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana
menuju BALI ERA BARU
Yang mengandung makna:

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan
Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama
dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari
Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara
Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.” 2
PEMPROV BALI

MISI ke 22
MENGEMBANGKAN SISTEM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH YANG EFEKTIF
EFISIEN, TERBUKA,
TRANSPARAN, AKUNTABEL DAN BERSIH SERTA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
TERPADU YANG CEPAT,PASTI DAN MURAH.

Inspektorat Daerah Provinsi Bali (Core Bisnisnya) mempunyai


tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
AREA PENGAWASAN
GRATIFIKASI

LHKASN
2021
• Pelaporan LHKASN : 5%
Tahun 2020 : 100% (10.620 orang) SUDAH

Tahun 2021 : 95% (10.951 orang) BELUM

• Pelaporan LHKPN Tahun 2021 : 100% (354 orang) 95%


• Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali telah diatur
dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 31 Tahun 2018.
• Di masing-masing perangkat daerah telah dibentuk UPG Pembantu.
• Upaya internalisasi terus dilakukan, baik melalui website, pemasangan poster,
baner dan sosialisasi. Pada tahun 2021 sosialisasi secara daring kepada
bendahara di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
• Implementasi penanganan gratifikasi telah dilaporkan setiap triwulan kepada
KPK. 4
AREA PENGAWASAN
SPIP

• Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi Bali berada pada level 3 atau “terdefinisi” yaitu tingkat 4 dari 6 tingkat
maturitas SPIP. Hasil pengukuran terhadap 25 fokus penilaian menghasilkan nilai maturitas SPIP sebesar “3,045”.
• Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 27 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta Keputusan Inspektur
Provinsi Bali Nomor 700/24.IR.I/ITPROV tentang Pedoman Penilaian Risiko Sistem pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada
Pemerintah Provinsi Bali.
• Penilaian Risiko telah dilakukan Perangkat Daerah dengan membuat register risiko.
• SPI telah di monitoring dan di evaluasi secara berkala. Perangkat Daerah melaporankan penyelenggaraan SPIP setiap semester. Sesuai
amanat Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, saat ini perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali sedang melakukan
penilaian mandiri Penyelenggaraan SPIP.
• APIP telah membentuk unit percontohan yang unggul dalam pelaksanaan binwas melalui Penganugerahan Adyasta Prajaniti yaitu
pemberian penghargaan terhadap perangkat daerah/unit kerja dengan hasil binwas yang baik.
• APIP juga menjalankan fungsi konsultatif dan memberikan saran terkait proses bisnis, mekanisme kerja, maupun rekomendasi dalam
tata kelola pemerintahan melalui berbagai aktivitas yang tertuang dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT 2021), 5 antara lain
Pembinaan OPD, Audit Kinerja, Pemeriksaan Reguler, Pemeriksaan Kabupaten/Kota, Mandatory, Probity Audit, Pemeriksaan Urusan,
Fasilitasi, Riksus/PDTT.
AREA PENGAWASAN
PENGADUAN MASYARAKAT

• Pemerintah Provinsi Bali menempati urutan ke-2 se-Indonesia


sebagai Pemda Pengelola Laporan Terbaik SP4N-LAPOR periode 1
Januari - 30 Juni 2021 (95,50%).
• Seluruh perangkat daerah telah terhubung SP4N-LAPOR dan telah
dibentuk Pejabat Penghubung dan Admin di masing-masing
perangkat daerah untuk mengelola pengaduan masyarakat.
• Update SP4N-LAPOR per tanggal 29 Agustus 2021, persentase
laporan pengaduan yang telah selesai ditindaklanjuti adalah
6
99,75% (pengaduan : 399, selesai : 398, dalam proses :1)
AREA PENGAWASAN
WHISTLE BLOWING SYSTEM

•Pemerintah Provinsi Bali telah mengembangkan aplikasi WBS dan dapat diakses pada
link : https://wbs.baliprov.go.id
•Upaya internalisasi melalui sosialisasi terus dilakukan. Pada Tahun 2021 Pemprov Bali
menerbitkan Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali Nomor 4590 Tahun 2021 tentang
Fasilitasi Penggunaan dan Pemanfaatan Pengaduan Aparatur Sipil Negara melalui
Whistle Blowing System (WBS) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
7
AREA PENGAWASAN
BENTURAN KEPENTINGAN

•Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali telah
diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2019.
•Internalisasi Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali terus dilakukan baik
malalui sosialisasi secara daring maupun melalui website Inspektorat.
•Pelaporan Benturan Kepentingan dapat juga dilakukan melalui media WBS.
AREA PENGAWASAN
ZONA INTEGRITAS

•Salah satu unit kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali telah mendapat predikat WBK
yaitu Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali pada tahun 2019.
•Tahun 2021 ditetapkan 17 unit layanan yang menjadi fokus pembangunan ZI. Dari 17 unit
layanan, 1 diusulkan sebagai unit ZI WBBM dan 7 diusulkan sebagai unit ZI WBK.
9
AREA PENGAWASAN
APIP

• Kapabilitas APIP Inspektorat Provinsi Bali berada pada Level 3.


• Pemprov Bali menerima penghargaan 10 besar terbaik nasional penyelesaian tindaklanjut pemeriksaan Irjen Kemendagri Tahun 2019.
• Seluruh rekomendasi hasil pembinaan dan pengawasan pihak eksternal maupun internal, yang memerlukan komitmen pimpinan telah
ditindaklanjuti. Data semester I Tahun 2021 :
• Terhadap hasil pemeriksaan BPK, Pemerintah Provinsi Bali dengan status tindaklanjut 82% "Selesai/Tuntas" dan 18% "dalam proses".
• Terhadap hasil pengawasan dari Irjen Kemendagri, Pemerintah Provinsi Bali dengan status tindaklanjut 100% "Selesai/Tuntas".
• Terhadap hasil binwas Inspektorat Daerah Provinsi Bali, seluruh perangkat daerah dengan status tindaklanjut 100% "Selesai/Tuntas".
• APIP didukung dengan anggaran yang memadai. Anggaran Ianspektorat Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 adalah sebesar 0,60% dari total Belanja
Pemprov Bali Tahun 2021. Hal ini telah sesuai dengan amanat Permendagri 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2021.
• Program Kerja Pengawasan Tahunan 2021 disusun berdasarkan faktor risiko dan skoring risiko dari seluruh Perangkat Daerah di lingkungan
Pemprov Bali yang dikelola melalui SIMWASDA (Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Daerah). 10
AREA PENGAWASAN
INOVASI

Sistem Informasi Pengawasan Daerah (SIMWASDA) merupakan sistem berbasis


web untuk mengakomodir proses atau tahapan kegiatan pengawasan sehingga
dapat terdokumentasi secara digital. Modul-modul yang telah dibangun dalam
SIMWASDA meliputi e-Controlling, dan PKPT Berbasis Risiko. Saat ini sedang
dilakukan pengembangan Modul e-TL yaitu modul Tindak Lanjut Hasil Binwas yang
bertujuan meningkatkan efektif dan efisien proses tindaklanjut. 11
“ Om Santih , Santih , Santih, Om “

Anda mungkin juga menyukai