Kekerasan Seksual
di Sekolah!
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C)
Oleh: Sari Trisnaningsih
Modul projek ini dibuat lebih rinci, memuat tambahan-tambahan komponen serta keterangan, dengan tujuan sebagai bahan belajar guru.
Relevansi Projek Ini Bagi Sekolah dan Semua Guru Mata Pelajaran
Murid-murid saat ini tumbuh di dunia yang semakin kompleks yang menghadirkan banyak hal positif dan peluang, tetapi juga tantangan
dan risiko. Salah satunya adalahkekerasan seksual yang tetap menjadi bagian yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi
pengalaman pendidikan jutaan murid, baik laki-laki maupun perempuan.
Pada tahun 2021, data kekerasan nasional yang tercatat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia mencapai 25.210 kasus, dimana hampir 50% diantaranya merupakan kekerasan seksual. Selain itu, hasil asesmen nasional
yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menemukan bahwa tingginya potensi insiden
kekerasan seksual di satuan pendidikan memerlukan perhatian khusus.
Oleh karena itu, sudah waktunya untuk menyoroti masalah kekerasan seksual dengan cara memberikan tantangan kepada para guru
untuk mengatasi masalah kekerasan seksual yang berkelanjutan di sekolah.
Melalui projek ini, sekolah dapat memfasilitasi dan mengasah keterampilan murid-murid sebagai generasi muda dalam memahami apa
itu kekerasan seksual bagaimana meminimalkan risiko terjadinya kekerasan seksual dan apa yang harus dilakukan ketika hal itu terjadi
atau diduga telah terjadi.
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian
Projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” dalam tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada murid
tentang kekerasan seksual sebagai upaya mengurangi kejadian kekerasan seksual, mendorong murid yang mengalami kekerasan seksual untuk mendapatkan
bantuan dengan melaporkan kepada orang dewasa, mempromosikan perilaku hormat dengan teman sebaya dan membantu teman yang mengalami kekerasan
seksual.
Melalui projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” ini, murid akan diajak untuk merancang kampanye yang berfokus untuk mencegah dan
menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Murid akan diajak untuk melakukan projek beberapa tahapan projek seperti tahap pengenalan, tahap
kontekstualisasi, tahap aksi, dan tahap refleksi dan tindak lanjut. Pertama, murid akan diajak untuk memulai projek dengan tahap pengenalan untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kekerasan seksual serta perilaku-perilaku yang menjurus pada kekerasan seksual. Selanjutnya adalah
tahap kontekstualisasi, dimana secara khusus murid akan diajak untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan seksual serta potensi korban dan pelaku
kekerasan seksual. Selain itu, murid akan diberikan pemahaman mengenai perilaku hormat terhadap batasan masing-masing individu dan membantu teman
yang mengalami kekerasan seksual. Dalam tahap aksi, murid akan fokus pada aktivitas untuk mencari referensi dan data secara mandiri terkait upaya
mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Selanjutnya murid dapat tuangkan ke dalam rancangan kampanye mereka. Tahap refleksi & tindak
lanjut akan menampilkan hasil kerja murid selama projek ini dan akan dipublikasikan. Kemudian di akhir pelaksanaan projek, murid juga akan diajak untuk
mengevaluasi aksi yang sudah dilakukan agar dapat membuatnya menjadi lebih berkelanjutan.
Melalui projek ini, murid diharapkan akan mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
Latar belakang yang kuat dalam pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan seksual serta pencegahan kekerasan dapat membantu meningkatkan
kenyamanan guru dalam membicarakan masalah ini kepada murid. Namun, guru perlu memiliki dan kemudian menunjukkan rasa nyaman dan aman dalam menyikapi
masalah tersebut. Seringkali, murid dapat merasakan ketidaknyamanan atau rasa malu, yang dapat membuat suasana kelas menjadi kaku dan menghambat
pertumbuhan dan pembelajaran. Ini dapat membantu menciptakan suasana iklim santai di kelas, yang akan memudahkan untuk memfasilitasi pembelajaran
dengan tema ini.
Kekerasan seksual dapat dan memang terjadi di antara teman sebaya. Sangat penting untuk sadar dan siap merespon murid yang mengalami kekerasan seksual
dalam hidupnya. Guru harus menyadari bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja. Kekerasan seksual bisa terjadi antara laki-laki ke laki-laki,
perempuan ke laki-laki, laki-laki ke perempuan atau perempuan ke perempuan, sehingga perlu membawa konteks ini dalam pembelajaran, misalnya dengan
memberikan contoh-contoh yang beriimbang. Guru juga perlu menghindari perilaku tidak pantas untuk mendorong murid untuk membicarakan masalah pribadi
yang intim di kelas.
Guru dan satuan pendidikan dapat menjadikan panduan ini sebagai acuan, dimana guru dan satuan pendidikan juga memiliki kebebasan untuk melakukan
modifikasi menyesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya, guru dan satuan pendidikan dapat menyesuaikan jumlah aktivitas atau alokasi waktu sesuai dengan
kebutuhan murid dan kalender akademik. Selain itu, tahapan aktivitas dan materi di dalamnya, juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan satuan
pendidikan. Guru diharapkan untuk selalu menyarankan murid untuk mengumpulkan dan menyimpan setiap hasil kerja dalam satu kesatuan agar bisa digunakan
sebagai referensi yang membantu proses pembelajaran di setiap tahapan. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai portofolio pembelajaran murid yang dapat
membantu guru dalam melakukan asesmen, baik formatif maupun sumatif.
Satuan pendidikan dan seluruh warga di dalamnya diharapkan selalu berkomitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan projek ini. Kemudian satuan
pendidikan juga diharapkan berperan aktif untuk memfasilitasi jalannya projek.
Tahapan dalam Projek
7 Desain Kampanye
Stop..Jangan melewati 11
Terbaikmu! (4JP)
garis pembatas ya! (2JP)
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Bergotong - Tanggap terhadap Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan 1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13
royong lingkungan sosial tuntutan peran sosialnya dan menjaga keselarasan
dalam berelasi dengan orang lain.
Tanggap terhadap Peka dan mengapresiasi Peka dan mengapresiasi Tanggap terhadap lingkungan Tanggap terhadap lingkungan
lingkungan sosial orang-orang di lingkungan sekitar, orang-orang di lingkungan sekitar, sosial sesuai dengan tuntutan sosial sesuai dengan tuntutan
kemudian melakukan tindakan kemudian melakukan tindakan peran sosialnya dan menjaga peran sosialnya dan
sederhana untuk untuk menjaga keselarasan dalam keselarasan dalam berelasi berkontribusi sesuai dengan
mengungkapkannya. berelasi dengan orang lain dengan orang lain. kebutuhan masyarakat.
Menghasilkan karya Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan
dan tindakan yang mengekspresikan pikiran dan/atau mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran
orisinal perasaannya dalam bentuk karya dan/atau perasaannya sesuai dan/atau perasaannya sesuai dan/atau perasaannya sesuai
dan/atau tindakan serta dengan minat dan kesukaannya dengan minat dan kesukaannya dengan minat dan kesukaannya
mengapresiasi karya dan tindakan dalam bentuk karya dan/atau dalam bentuk karya dan/atau dalam bentuk karya dan/atau
yang dihasilkan tindakan serta mengapresiasi tindakan serta mengapresiasi tindakan serta mengapresiasi,
karya dan tindakan yang dan mengkritik karya dan mengkritik, dan mengevaluasi
dihasilkan tindakan yang dihasilkan karya dan tindakan yang
dihasilkan serta mempertimban
kan dampaknya bagi orang lain
Rangkaian Aktivitas
Mulai
Tahap Pengenalan 1 Apa itu kekerasan seksual?
2 Kekerasan Seksual
di sekitar kita
Tujuan: ● Guru memberikan pre-test untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan awal murid.
Pelaksanaan:
● Memahami definisi
● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid
kekerasan seksual apakah mereka pernah mendengar kata “kekerasan”.
● Guru menuliskan ide utama dari jawaban-jawaban murid di papan tulis/ papan tulis virtual.
Setelah itu guru menampilkan definisi “kekerasan” dengan menggaris bawahi kata-kata kunci
Durasi: 2JP yang ada didefinisi yang ditampilkan.
● Kemudian, guru mengajak murid untuk berdiskusi mengenai apa itu kekerasan seksual, serta
contoh-contoh kekerasan seksual.
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan pendapatnya.
Bahan: ● Guru mengelaborasikan jawaban-jawaban yang komprehensif sehingga murid mendapatkan
Alat tulis; lembar kerja pemahaman tentang apa itu kekerasan seksual dan bentuk-bentuk dari tindakan tersebut.
Penutup
● Guru meminta beberapa murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
diskusi. Format ini
menggunakan media
pencatat diskusi seperti
Google Jamboard
(daring) atau papan
tulis (luring) dengan
memakai kertas
flipchart/ kertas tempel
(sticky note)
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk Mulai berkembang Sudah berkembang Mahir Sangat Mahir
rubrik penilaian
asesmen awal Pengetahuan tentang
Kekerasan Seksual
Pengetahuan masih
berupa curah
Pengetahuan masih
berupa informasi yang
Pengetahuan berupa
informasi yang relevan
Pengetahuan berupa
informasi yang
pembelajaran. pendapat dan
informasi yang belum
sedikit relevan tetapi
masih belum
dan akurat serta
sudah tersusun
relevan, akurat , dan
tersusun secara
akurat dan belum beraturan dengan jelas dan beraturan serta telah
beraturan beraturan memiliki gagasan-
gagasan baru
Bahan: ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
Video pembelajaran mengenai
kekerasan seksual, khususnya pada
anak-anak. Misalnya:
https://www.youtube.com/watch?v
=NiE6vRQQz7U
Berikut merupakan
contoh pertanyaan
yang dapat digunakan
untuk refleksi. Format
ini menggunakan pdf
atau google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Aktivitas 3 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
Kekerasan Seksual,
Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
bukan ya? ●
Pelaksanaan:
● Guru membagi murid-murid ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi.
● Guru membagikan tiga kartu kepada setiap kelompok: merah, kuning, dan hijau.
Tujuan:
● Guru menyediakan beberapa skenario (dapat dibacakan guru di depan kelas atau dapat ditampilkan
● Mengidentifikasi perilaku melalui proyektor atau dapat dibagikan melalui selembaran).
kekerasan seksual ● Guru meminta murid untuk memilih situasi yang dijelaskan dalam setiap skenario menggunakan kartu
yang sudah diberikan, misalnya:
○ Kekerasan seksual = kartu merah
Durasi: 2JP
○ Tindakan kekerasan (bentuk lainnya) = kartu kuning
○ Hormat = kartu hijau
Bahan: ● Untuk setiap skenario, guru meminta murid untuk menjelaskan mengapa mereka memilih kartu tersebut
Lembar kerja; ke dalam lembar kerja yang diberikan (terlampir).
Kartu berwarna merah, kuning & Penutup
hijau; Skenario cerita. ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
Berikut merupakan
contoh format lembar
kerja kelompok yang
dapat digunakan untuk
kegiatan ini. Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Skenario #1
Berikut merupakan Cita dan Shana pergi ke pesta ulang tahun Monica di akhir
Pembahasan:
pekan. Ketika mereka kembali ke sekolah pada hari Senin,
contoh skenario yang mereka menyebarkan desas-desus kepada semua orang
Desas-desus yang Cita dan Shana
ceritakan tentang Monica bersifat seksual
dapat digunakan. bahwa Monica mencium tiga anak laki-laki yang berbeda di
pestanya.
karena mereka sedang berbicara tentang
Skenario ini dapat anak laki-lakinya yang berciuman.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
diberikan kepada tidak?
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas Skenario #2
Ana adalah salah satu atlet terbaik di kelas 5. Tapi ketika
lembar kerja. dia bermain sepak bola, beberapa anak laki-laki menggoda Pembahasan:
tentang bentuk dadanya. Ana merasa semua orang pasti Komentarnya bersifat seksual karena
menatap dan menertawakannya dan dia tidak ingin laki-laki sedang berbicara tentang area
berolahraga lagi. pribadi tubuh Ana.
(1/4)
Skenario #3
Berikut merupakan Tio dan Jaka berada di kelas sains menggambar gambar
Pembahasan:
seksual dan tertawa. Alika merasa tidak nyaman dan
contoh skenario yang meminta mereka untuk berhenti. Namun, anak laki-laki
Gambar-gambar tersebut dianggap
sebagai kekerasan seksual karena bersifat
dapat digunakan. terus menggambar gambar organ intim dan tulis nama
Alika di bawahnya.
seksual dan membuat Alika merasa tidak
Skenario ini dapat nyaman.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
diberikan kepada tidak?
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas Skenario #4
lembar kerja. Suatu hari di sekolah, Tania sedang menggunakan kamar Pembahasan:
mandi. Ketika dia keluar dari toilet, dia melihat 3 gadis Grafiti dianggap kekerasan seksual karena
berlari keluar dari kamar mandi, tertawa. Tania melihat komentarnya bersifat seksual.3
bahwa seseorang telah menulis komentar seksual tentang
dia di dinding kamar mandi.
(2/4)
Skenario #5
Berikut merupakan Brian naik bus ke sekolah bersama teman-temannya.
Pembahasan:
Mereka semua tertawa dan bercanda, saling dorong dan
contoh skenario yang dorong. Brian turun dari bus dan mulai berjalan ke sekolah
Menarik ke bawah celana Brian adalah
kekerasan seksual karena melibatkan
dapat digunakan. ketika murid lain muncul di belakangnya dan menarik
celananya ke bawah.
menyentuh dan mengekspos area pribadi
Skenario ini dapat tubuh Brian.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
diberikan kepada tidak?
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas Skenario #6
lembar kerja. Sindy menyukai Rio, seorang anak laki-laki di kelasnya. Pembahasan:
Setiap kali Sindy melihat Rio di kantin, dia berlari ke Sindy memberi Rio pelukan dan ciuman
dia dan memberinya pelukan dan ciuman. Rio telah yang tidak diinginkan Itu adalah
meminta Sindy untuk berhenti tetapi dia tidak kekerasan seksual karena Rio telah
mendengarkan. meminta Sindy untuk berhenti dan dia
tidak mendengarkan.
Apakah itu kekerasa seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Durasi: 2JP ● Guru menjelaskan bagaimana SIAPA PUN dapat dilecehkan secara seksual dan bagaimana SIAPA PUN berpotensi
melecehkan seseorang secara seksual, baik anak laki-laki maupun perempuan. Murid mungkin memiliki kesulitan
untuk mempercayai hal-hal ini terjadi, jadi ada baiknya untuk merujuk kembali ke contoh dan tanyakan apakah
Bahan:
seorang laki-laki/perempuan dapat melakukan ini pada laki-laki/perempuan lain.
Video pembelajaran/ gambar/ Penutup
skenario/ hasil lembar kerja murid ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
pada aktivitas sebelumnya ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya.
Apa yang kamu kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
rasakan? ●
Pelaksanaan:
● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid mengenai apa hal
menyenangkan yang baru saja mereka alami? Apa hal yang kurang menyenangkan yang baru saja mereka alami?
Bagaimana perasaan mereka? Guru meminta murid-murid untuk menyampaikan pendapatnya.
Tujuan:
● Kemudian guru memberikan skenario cerita mengenai seorang anak yang mengalami kekerasan di sekolah. Guru
● Meningkatkan pemahaman mengajak murid untuk berdiskusi secara berkelompok membahas tentang skenario yang diberikan (terlampir).
● Guru membagi waktu diskusi menjadi tiga periode, masing-masing periode terdiri dari diskusi kelompok untuk
mengenai kekerasan seksual
menjawab satu pertanyaan kemudian diskusi kelas.
melalui pengalaman di sekolah ● Guru menghentikan diskusi kelompok sesuai dengan waktu yang diberikan untuk diskusi setiap pertanyaannya. Guru
meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk
memberikan tanggapannya. Guru mengulangi tahapan ini hingga semua pertanyaan diskusi terjawab.
Penutup
Durasi: 2JP
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya.
Bahan:
Skenario pengalaman murid
mengenai kekerasan seksual di
lingkungan sekolah.
SKENARIO BAGIAN 1
Mira adalah murid kelas 5 di sebuah sekolah dasar. Pada saat itu, sekolah-sekolah
Berikut merupakan tidak memiliki kebijakan terkait kekerasan seksual untuk melindungi murid
contoh skenario yang
“Kamu gadis yang baik”, kata seorang kakak kelas laki-laki kepada Mira, yang saat itu masih kelas
dapat digunakan. 5. “Apakah kamu tahu apa yang tertulis tentangmu di dinding kamar mandi?”
Skenario ini dapat
Mira anak kelas 5 mencium anak kelas 6 yang namanya…..
diberikan kepada Ini nomor telepon Mira 0857xxx.
murid menggunakan
pdf atau google doc/ Ini adalah beberapa hal yang tertulis di dinding kamar mandi anak laki-laki lantai 2.
slides (luring) dengan Dua dinding ditutupi dengan kata-kata kotor tentang Mira. Orang-orang menyebutnya "Dinding
memakai kertas Mira". Ketika Mira mendengar ini, dia merasa hatinya tenggelam dalam kesedihan. Dia
sebenarnya menyukai sekolah, tetapi mulai saat itu dia mulai membencinya.
lembar kerja.
“Saya sangat terkejut ketika mengetahuinya,” kata Mira. “Rasanya seperti sebuah pisau besar
tertancap di perutku. Saya merasa benar-benar terinjak ketika orang-orang itu menulis dan
memikirkan hal-hal ini tentang saya, hal-hal yang sangat menjijikkan.”
Diskusi 1:
Menurut kamu bagaimana perasaan Mira?
Keesokan harinya, Mira tidak mau pergi ke sekolah walaupun Ibunya sudah mencoba
memanggilnya.
Berikut merupakan
Dia menangis setiap hari. Dia takut untuk pergi ke kelas, dan kemudian dia akan menangis
contoh skenario yang kembali ketika dia sampai di rumah. Dia berpikir untuk membawa semprotan pembersih ke
dapat digunakan. sekolah tetapi takut jika dia melakukannya dan akan mendapat masalah karena pergi ke kamar
Skenario ini dapat mandi anak laki-laki.
diberikan kepada Gina, sahabat Mira, memperhatikan bahwa Mira menghindari teman-temannya. Ketika Gina
murid menggunakan meminta Mira melakukan sesuatu dengan teman-teman, Mira akan mengatakan tidak karena dia
pikir semua orang membicarakannya. Dia terus bertanya-tanya apakah semua anak laki-laki di
pdf atau google doc/ sekolah telah membaca dinding, dan juga bertanya-tanya apa yang dipikirkan orang ketika
slides (luring) dengan mereka mendengar namanya.
memakai kertas
Mira memulai mengeluh sakit perut dan sakit kepala. Bagi Mira, ini adalah dua tahun terburuk
lembar kerja. dalam hidupnya.
Diskusi 2:
Apa saja cara Mira bertindak ketika dia di sekolah atau di rumah?
Menurutmu bagaimana perilaku Mira terhadap teman dan keluarganya?
Hal-hal apa yang mungkin dilakukan Mira pada dirinya sendiri?
Mira akhirnya memberi tahu orang tuanya tentang kekerasan seksual itu. Mira dan orang tuanya
melaporkan ke kepala sekolah. Kepala sekolah mengatakan akan membersihkan dan mengecat kamar
mandi dan seharusnya sudah dapat mengatasi masalahnya.
Berikut merupakan
contoh skenario yang Selama liburan sekolah, Mira mengira semua orang akan melupakan cerita, rumor, dan hal-hal buruk
dapat digunakan. lainnya dan mengira akan baik-baik saja. Namun, ketika sekolah dimulai pada semester berikutnya,,
para murid memanfaatkan dinding yang bersih untuk mulai menulis sesuatu dari awal lagi.
Skenario ini dapat
diberikan kepada Mira kembali ke kepala sekolah untuk meminta bantuan. Kepala sekolah tidak tertarik untuk mencari
tahu siapa itu yang menulis tulisan-tulisan tersebut. Sebagai gantinya, dia memberitahu Mira bahwa
murid menggunakan dia tidak bisa mengirim penjaga sekolah ke kamar mandi untuk membersihkannya setiap 2 menit dan
pdf atau google doc/ mengatakan bahwa Mira hanya harus menghadapinya.
slides (luring) dengan Mira dan orang tuanya memutuskan tanggapan tersebut tidak cukup baik dan menuntut komite
memakai kertas sekolah. Kasus Mira akhirnya dibawa ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Akhirnya setelah
dua tahun, KPAI setuju dengan Mira dan mengatakan sekolah harus menjaga keamanan murid dan itu
lembar kerja. termasuk melindungi mereka dari kekerasan seksual di sekolah.
Karena kasus Mira, sekarang sekolah diharuskan memiliki kebijakan kekerasan seksual untuk
melindungi murid.
Diskusi 3:
Apa pendapatmu mengenai cerita Mira?
pembatas ya! ○ Apakah semua orang suka mendengarkan musik? Tapi, apakah semua orang menyukai jenis
musik yang sama?
○ Apakah kita berhak mengolok-olok seseorang atau menyakiti seseorang hanya karena mereka
berbeda?
● Guru memberikan lembar kerja “Lingkaran Batas” dan mengajak murid berdiskusi berbagai
batas-batas yang diberi label pada lembar dan bertukar pikiran beberapa contoh orang yang mungkin
kita izinkan untuk itu. Murid dapat membuat lingkaran batas sendiri dengan menuliskan nama minimal 3
orang yang mereka kenal pada berbagai kalangan. Beri murid beberapa ide untuk orang-orang yang
dapat mereka sertakan: berbagai anggota keluarga, guru, teman, tetangga, guru/pelatih, dll.
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta
murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Setelah murid menyampaikan hasil refleksinya, guru
memberikan pertanyaan sebagai bahan diskusi selanjutnya, seperti:
○ Mengapa kamu memasukkan orang A di situ?
○ Apakah kamu memiliki batasan yang berbeda untuk orang yang berbeda? Mengapa?
○ Ini adalah batas kamu untuk orang ini hari ini. Bisakah batas berubah besok?
○ Hal-hal apa saja yang mungkin menjadi faktor dalam batas yang berubah itu?
○ Bagaimana jika kamu meminta orang A untuk berhenti dan mereka tidak mendengarkan. Apa
yang akan kamu lakukan? Mengapa kita melakukan hal-hal itu?
● Guru meminta murid memberikan pendapatnya satu sama lain.
Aktivitas 7 Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
Stop..Jangan ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
melewati garis berikutnya.
pembatas ya! ● Guru menjelaskan mengenai aktivitas pada pertemuan selanjutnya.
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk refleksi. Format
ini menggunakan pdf
atau google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
penilaian formatif.
Berikut merupakan
kunci jawaban penilaian
formatif.
Tahap Aksi 8 Riset Mandiri #1
Stop Kekerasan Seksual di Sekolah!
9 Riset Mandiri #2
Hadapi Kekerasan Seksual
langkah-langkah untuk ● Guru mengajak murid-murid untuk menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang belum
dapat terjawab atau isu/ masalah yang mereka temui saat melakukan riset.
menghadapi kekerasan
Pertanyaan-pertanyaan dan isu/ masalah tersebut dapat disampaikan dan dikonsultasikan
seksual di sekolah
kepada narasumber di aktivitas selanjutnya.
● Murid-murid kemudian diberikan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap murid selama
Durasi:
proses pembuatan karya dilaksanakan. (terlampir)
6 JP kerja Mandiri ● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai
pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll.
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk
mendokumentasikan
proses projek.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk
mendokumentasikan
jurnal individu.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Aktivitas 10 Persiapan:
● Guru mencari narasumber yang dapat membantu dan berkolaborasi dengan murid.
Ayo Tanyakan pada ● Referensi narasumber
Ahlinya! 1. Dokter
2. Psikolog anak
3. Aktivis Pencegahan Kekerasan pada Anak
Tujuan: 4. Orang-orang dengan pengetahuan memadai di komunitas sekolah dan sekitarnya
● Melakukan riset dan kolaborasi yang masih sesuai/ relevan dengan tujuan.:
mengenai langkah-langkah Pelaksanaan:
pencegahan dan menghadapi ● Narasumber memberikan pemaparan materi mengenai cara mencegah dan menghadapi
kekerasan seksual bersama kekerasan seksual pada anak.
ahli ● Guru mengajak murid untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan
pada aktivitas sebelumnya.
Durasi: 4JP ● Setelah diskusi selesai, murid-murid mendapat kesempatan untuk konsultasi dengan
narasumber mengenai rancangan kampanye yang sedang dirancang. Murid-murid akan
Terbaikmu! ● Selain berfokus untuk menyelesaikan masalah kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan
sekolah,, guru juga perlu mengingatkan murid mengenai desain kampanye perlu berfokus pada
bagaimana kampanye dapat efektif untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut, dan
dapat terlihat estetika serta menarik bagi pengunjung. Selain itu, desain kampanye juga dapat
Tujuan:
memuat sistem atau kebijakan sebagai bentuk usulan kepada satuan pendidikan, misalnya
● Melakukan aksi pembuatan
sistem pelaporan atau pengaduan jika terjadi kekerasan seksual di sekolah atau sistem
karya berupa desain pendidikan kesehatan reproduksi, dsb.
kampanye ● Guru juga dapat menyarankan murid-murid untuk membuat kampanye dalam bentuk
infografis, poster, newspaper, video, dll menggunakan barang-barang bekas di sekitar mereka
Durasi: atau menggunakan integrasi digital.
6JP Kerja Mandiri ● Desain dan prototype jembatan yang telah dibuat akan ditampilkan pada hari kampanye
dilaksanakan.
Bahan: ● Pada saat murid bekerja secara mandiri, guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator
Gagdet/ gawai dan akses internet (jika dalam menjalankan aksi yang dibuat. Kemudian guru juga akan melakukan pemeriksaan
ada, minimal 1 kelompok terdapat 1); kemajuan hasil akhir projek secara berkala untuk membantu murid dalam pengaturan waktu
dan kumpulan hasil diskusi & riset
mandiri kelompok serta alat dan bahan
pembuatan karya kampanye
Tahap Refleksi &
Tindak Lanjut
12 Kampanye Cegah Kekerasan Seksual di
Sekolah.
13 Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan:
Aktivitas 12 Pada proses pelaksanaan aktivitas berikut ini, terdapat dua pilihan kegiatan yang dapat
dilaksanakan yaitu daring dan luring
Kampanye Cegah
Kekerasan Seksual di
LURING
Sekolah.
● Tempat pelaksanaan kampanye disediakan oleh satuan pendidikan.
● Setiap karya desain kampanye yang telah dibuat oleh murid dapat dipajang pada tempat yang telah
Berikut merupakan
contoh format yang Perencanaan Perencanaan masih
berupa curah pendapat
Perencanaan sudah
menunjukkan tujuan yang
Perencanaan yang jelas
sekaligus menunjukkan
Perencanaan yang jelas
dan matang, dimana
dapat digunakan untuk dan ide-ide aksi yang
belum teratur
jelas tujuan dan lini masa yang
realistis/ logis
menunjukkan tujuan,
tahapan, target
rubrik penilaian sumatif. pencapaian serta lini masa
yang realistis/ logis
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk refleksi individu.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C)
Oleh: Sari Trisnaningsih