Anda di halaman 1dari 3

Notulensi : FGD Kajian Pembangunan dan Pengembangan Wilayah dari Aspek Sosial,

Ekonomi, dan Budaya

Hari/ Tanggal : Senin/ 26 September 2022

Forum Group Disscusion dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Bogor dan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Bogor, tentang kajian
pembangunan dan pengembangan wilayah dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

SESI KESATU

Pemaparan 1 Bapak Dr.Darmawan Listya Cahya, ST, MPA, MURP.

Kelompok Riset Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Pusat Riset Geospasial – BRIN

Judul : Kajian Pengembangan Wilayah dari aspek Ekologis

Terkait perkembangan yang ada di Kota Bogor berkaitan juga dengan urbanisasi, dan ada terkait
data stadium perkembangan wilayah Bogor Raya dari tahun ke tahunnya, seperti bertambahnya
jumlah penduduk di Kota Bogor. Dan terkait permukiman kumuh akibat dari arus mobilisasi
masyarakat, diantaranya ketidak siapan Kota untuk menyiapkan tempat tinggal serta akses untuk
memperoleh tempat tinggal.

Ada kecenderungan dari sisi yang lainnya dari para Migran untuk memilih tempat tinggal, dengan
dasar alasan seperti: dekat dengan tempat kerja, berkelompoknya dengan yang sekampung, tempat
sewa yang murah, okupasi ruang publik, dsb.

Ciri atau karekter fisik permukiman kumuh: kepadatan tinggi, fasilitas lingkungan itu sendiri yang
terbatas, sanitasi lingkungan tidak memadai, ruang terbuka tidak ada. Dan karakter sosial
permukiman kumuh: Migran berasal dari daerah yang sama, tingkat pendidikan rata-rata rendah,
dsb. Dan karakter ekonomi biasanya bekerja disektor informal

Mengapa permukiman kumuh perlu ditangani agar mengurangi disparitas, dan sikpa kita dalam
menangani permukiman kumuh diantaranya empati, keseimbangan pendekatan, dan persuasif. Dan
ada alternatif penanganan permukiman kumuh seperti site dan service, penggusuran, relokasi,
rumah susun dan revitalisasi.

Pemateri ke 2 Bapak Dr. Ir. Umar Masyur

Perkembangan wilayah sering kali muncul karena spill over pertumbukan penduduk di suatu kota
ada 3 seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Hingga tahun 2013 rasio panjang jalan per jumlah
penduduk sebesar 0,014% atau menurun sebesar 3% tiap tahunnya. Adanya FGD ini agar kita
mengetahui aspirasi dari masyarakat. Dan pemekaran yang sedang akan diselaraskan seperti
kawasan bogor bagian barat serta timur, dan kurang lebih beberapa desa yang ada di kecamatan
wilayah kabupaten bogor ini bisa bersinergi dengan kota bogor, seperti beberapa daerah yang
dimaksud, Bogor bagian Utara seperti daerah Bojong dengan 2 desa, bogor bagian selatan dengan
beberapa daerahnya seperti Cijeruk, dan sebagian wilayah lainnya di bagian timur dan barat
SESI KEDUA

Discussion dan pengisian questioner terkait pembangunan dan pengembangan wilayah dari aspek
ekonomi, sosial, dan budaya

Perwakilan Desa Cikarawang (Kec Dramaga)

Akses pelayanan publik seperti dalam sekolah masih banyak yang sebagian ke sman 1 dramaga,
untuk belanja ke pasar ke pasar anyar di Kota Bogor, dan masih sering pergi ke Kota seperti saerah
loji dan untuk pergi bermain ke mall botani square, untuk kendaraan umum masih sulit dan kurang
strategis karena itu masih menggunakan kendaraan pribadi, dan posisi cecara administrasi lebih
cenderung ke kabupaten bogor.

Bu Sri Perwakilan Cimanggis Bojong

Merupakan UMKM yang berjualannya lintas kota dan kabupaten bogor, saya merupakan non muslim
oleh karena itu kegiatan ibadah banyak dilaksanakan di kota bogor daerah pengadilan, terkait
tranportasi mobilisasi masih sering menggunakan naik kereta seperti ke pasar anyar umtuk
berbelanja, untuk sekolah di BPK Penabur Paledang, karena masih sedikit sekolah di daerah Bojong.
Dan berkaitan dengan gengsi dalam pendidikan, dan terkait healing atau olahraga sering ke sempur
dan kebun raya untuk bermain dan juga botani, untuk pelayanan administrasi cenderung ke Kota
Bogor

Perwakilan Desa Ciherang

posisi tempat timggal di daerah irisan karena berbatasan dengan Kota dan Kabupaten, untuk
kegiatan sendiri lebih banyak ke Kota Bogor bagian barat seperti sekolah di Insan kamil, dan wilayah
secara geografis lebih banyak ke Kota, dan berbicara terkait wilayah administrasinya

Muhammad Satoni Perwakilah Cijeruk

Di desa kami terkait kebudayaan masyarakatnya masih berjalan seperti biasanya seperti program
Jumsih (Jumat bersih), dan terkait interaksi sekolah masih banyak yang di Kabupaten bogor dan ada
sebagian yang bersekolah di Kota Bogor dan berobat serta berbelanja masih banyak yang ke Kota
Bogor seperti Pasar Bogor, dan terkait PDAM masih dikelola di desa, dan pengurusan administrasi
sudah condong di Kabupaten dengan pelayanannya di kecamatan. Bagi kami yang terpenting kedua
pengambil kebijakan ini bisa mempermudah pelayanan masyarakat, dan masih tetap mengambil
pelayanan di Kabupaten

Perewakilan Kecamatan Ciomas

Memiliki banyak keinginan untuk bergabung dengan kota bogor, dan sekolah serta kuliah pun di
daerah Kota Bogor, banyak juga dari teman-teman yang yang bermobilitas di kota

Perwakilan dari Kecamatan Kemang

Secara administrasi akan lebih baik jika adanya kejelasan dalam kebijakan, dan ada potensi wisata di
wilayah curug, jika saja wilayah kota bogor bagian barat bisa melihat itu maka akan berpotensi
sekali, kaitan dengan kota bogor harus mengembangkan mrt karena bisa mengelilingi kota bogor
secara cepat, dan stasiun Bogor bisa dititik beratkan mengenai kawasan tua perkereta api, dan
adanya integrasi dalam pendidikan seperti di Bojong bisa dikembangkan agar tidak ada gengsi
bersekolah di kota bogor, dan berharap adanya kolaborasi dalam pembangunan dan pengembangan
suatu wilayah.
SESI KETIGA

Penutup

Dekan Fakultas Teknik Universita Pakuan

Tujuan dari adanya kajian pembangunan dan pengembangan wilayah dari aspek sosial, ekonomi,
dan budaya tidak lain adalah untuk mensejahterakan masyarakat dan memberikan pelayanan yang
mudah serta strategis bagi masyarakat. Terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan untuk
kami agar menjadi bahan kajian yang lebih baik dan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai