Abstrak. Penduduk lansia di Provinsi Jambi telah mendekat 10% yang merupakan batas demografi penduduk
menua. Pemerintah Provinsi Jambi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jambi
memiliki program strategis Kampung Lansia. Kampung Lansia atau Kampung Ramah Lansia belum memiliki
konsep yang jelas dalam dokumen tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk
menawarkan konsep perencanaan Kampung (Ramah) Lansia sehingga dapat diterapkan dalam pembangunan
Provinsi Jambi. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke sebelas maka pertanyaan penelitian ini
adalah bagaimana konsep kampung ramah lansia dalam mewujudkan kota tangguh dan berkelanjutan di Provinsi
Jambi. Penelitian ini bertujuan membuat konsep Kampung Ramah Lansia Provinsi Jambi. Sasaran yang dicapai
dalam penelitian ini adalah identifikasi aktivitas dan kebutuhan ruang Kampung Ramah Lansia, identifikasi
morfologi Kampung Ramah Lansia dan investigasi kebutuhan ruang Kampung Ramah Lansia dalam
mendukung Kota Tangguh di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data
berupa peta, gambar atau pun wawancara akan dilakukan analisis secara analisis isi. Berdasarkan analisis awal
terhadap data peta dan kunjungan lapangan dapat disimpulkan bahwa masih dimungkinkan penambahan ruang
terbuka bagi aktivitas lansia yang mendukung perwujudan kota tangguh di Provinsi Jambi.
Abstract. Senior Citizen in Jambi Province has approached 10% which is the demographic limit of the aging
population. The Jambi Provincial Government in the Jambi Province Medium-Term Development Plan has a
strategic program for the Elderly Village. The Elderly Village or Senior Citizen Village does not yet have a
clear concept in the document. In this regard, this research is conducted to offer the concept of planning for the
Elderly (friendly) Village so that it can be applied in the development of Jambi Province. In line with the
eleventh Sustainable Development Goals, the question of this research is how the concept of an elderly-friendly
village is to create a resilient and sustainable city in Jambi Province. This study aims to create the concept of
Senior Citizen Village in Jambi Province. The targets achieved in this study were identification of the activities
and space requirements of the Elderly Friendly Village, identification of the morphology of Senior Citizen
Village and investigation of the space requirements of Senior Citizen Village in supporting the Resilient City in
Jambi Province. This study used descriptive qualitative method. Data in the form of maps, pictures or interviews
will be analyzed by content analysis. The results of the analysis show that it is still possible to add open space
for elderly activities that support the realization of a Resilient City in Jambi Province.
1. Pendahuluan
67
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Proyeksi penduduk lanjut usia di yang ada dalam kampung timbul secara tidak
Indonesia, pada tahun 2019 sudah 25,9 juta jiwa terencana berupa ruang untuk aktivitas sosial
(9,7%) maka pada tahun 2035 akan menempati dengan tingkat kebersamaan yang tinggi
jumlah 2 kali sekitar 48,2 juta jiwa (15,77%). (Rustika, 2021).
Usia lanjut usia (lansia) merupakan masyarakat Kampung seringkali diidentikkan dengan
dengan kelompok umur 60 tahun ke atas (UU kondisi kumuh (Nurjani, 2021) namun kondisi
No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Sosial ini masih dapat diperbiki. Pada tujuan
Lanjut Usia). Provinsi Jambi dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) ke
melaksanakan amanat undang-undang tersebut sebelas diuraikan indikator dan target dalam
berkomitmen dengan menerbitkan Perda No. 16 rangka menciptakan kota dan juga kawasan yang
Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan tangguh dan inklusif. Urbanitas yang terjadi di
Kesejahteraan Lanjut Usia dan Peraturan kampung dapat diperbaiki dengan menggunakan
Gubernur Jambi No. 22 tentang Pembentukan acuan dalam SDG’s.
Komisi Daerah Lanjut Usia Provinsi Jambi serta Sebagaimana kota maka bentuk kampung
telah menjadi Program Prioritas dalam Rencana dapat pula dikenali dan difahami melalui
Pembangunan Jangka Menengah Daerah pendekatan kajian morfologi kota. Pendekatan
Provinsi Jambi 2021-2025. Sebagai kegiatan morfologi perkotaan diperlukan dalam
yang diamanatkan dalam RPJMD Provinsi memahami kondisi perkembangan fisik dan
Jambi, kegiatan Kampung Lansia yang kondisi sosial, ekonomi serta budaya yang
selanjutnya akan disebut Kampung Ramah melatarbelakangi bentuk kampung tersebut.
Lansia, memerlukan penjabaran yang lebih rinci Komponen yang menjadi perhatian dalam kajian
dimulai dari pemahaman konsep hingga tujuan morfologi geografi (Conzen, 1960;
dan sasaran pelaksanaan. Kristjánsdóttir, 2019; Wardhani & Bahri, 2020)
World Health Organization menyatakan yaitu:
dalam Plan of Healthy Ageing 2020-2030 1. Jalan dan jaringan jalan
terdapat empat tujuan untuk mendukung 2. Plots dalam jaringan jalan
kesejahteraan dan kesehatan lansia di berbagai 3. Bangunan atau blok bangunan
negara diantaranya kolaborasi dengan berbagai
sektor untuk mendukung lansia, mendukung dan Secara morfologis suatu kampung harus
mengembangkan kota dan komunitas ramah memperhatikan ketersediaan sarana dan
lansia, mengintegrasikan berbagai layanan sosial prasarana fisik sebagai wadah pelaksanaan
dan kesehatan di masyarakat yang berfokus pada kegiatan sosial dan masyarakat melalui
lansia, dan menyediakan akses untuk perawatan perwujudan elemen morfologis.
jangka panjang (long term care) pada lansia Keberadaan Kampung Ramah Lansia
yang mengalami keterbatasan. World Helath dapat membantu kota agar bersiap dan pulih dari
Organization (WHO) juga telah menerbitkan kesulitan dan permasalahan perkotaan sehingga
pedoman mengenai Kota Ramah Lansia namun tangguh dalam melaksanakan proses
belum mengeluarkan pedoman untuk Kampung pembangunan dan perkembangannya. Proses
Ramah Lansia. Kampung Ramah Lansia juga pembangunan dan perkembangan ini terutama
sejalan dengan Tujuan Pembangunan menyebabkan banyaknya emisi gas rumah kaca
Berkelanjutan ke sebelas yang meuwujudkan yang pada gilirannya akan mengakibatkan
suatu lingkungan permukiman yang tangguh, perubahan iklim. Kota tangguh juga berarti
inklusif dan berkelanjutan kesiapan akan menghadapi kondisi perubahan
Sejalan dengan kondisi-kondisi di atas akibat pembangunan perkotaan (Mierzejewska
maka kajian ini melakukan telaah terhadap & Wdowicka, 2018).
konsep Kampung Ramah Lansia dalam rangka
mewujudkan Kota Tangguh di Provinsi Jambi. 2. Metode
Kampung merupakan bagian kecil suatu
kota yang tumbuh secara tradisional dengan 2.1. Pendekatan Penelitian
dominasi peruntukan berupa perumahan (Susanti Penelitian ini menggunakan metode
& Ikaputra, 2020). Kampung merupakan bentuk dekripstif eksploratif. Metode ini melakukan
permukiman khas nusantara yang masih interpretasi terhadap data mentah baik itu berupa
bermukim secara guyub. Secara fisik kondisi teks, suara, gambar, ataupun peta (Creswell &
kampung kurang terawat dengan bangunan dan Poth, 2016; Creswell, 2009; Rozaly et al., 2018).
prasarana masih belum tercukupi. Ruang-ruang Lokasi penelitian berada di Kelurahan Paal Lima
68
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
69
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
70
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Pada lokasi penelitian pola ruang yang Plot dan bangunan juga lebih rapat
dominan berupa lahan hijau terbuka namun dikarenakan proses pembangunan yang
lahan hijau inipun banyak didominasi oleh lahan berlangsung dari tahun 2000 hingga 2020,
basah berupa rawa. Kondisi kawasan yang namun pada arah timur belum teralalu
diominasi lahan hijau dapat menunjang kawasan berkembang karen pada sisi tersebut masih
permukiman yang berkelanjutan dalam berupa lahan basah berupa rawa. Perkembangan
mendukung perwujudan Kota Tangguh. Lahan lokasi penelitian lebih banyak pada bagian
hijau pada suatu kawasan mampu untuk tengah kawwasan terebut. Kondisi lahan lokasi
mengurangi emisi karbon (Fajar et al., 2020; penelitian bagian timur ini yang didominasi oleh
Suwarna et al., 2020) dan penurunan suhu tanaman dapat membantu pengkondisian iklim
(Riyanti et al., 2021). Pada plot terbangun mikro yang lebih baik.
didominasi oleh bangunan menapak sebagai Hasil penggambaran ulang dari citra
tempat tinggal. Pada sisi jalan lintas bangunan AppleMap sebagaimana pada Gambat 7 dapat
terutama didominasi oleh bangunan rumah toko. dilihat penambahan bangunan namun tidak
Peta tahun 2000 sebagaimana ditunjukkan untuk jalan. Kondisi jalan sudah lebih baik
pada Gambar 5 terlihat bahwa struktur jalan namun belum dibangun jaringan jalan baru
pada kawasan penelitian belum menunjukkan sehingga struktur jalan masih sama dengan
struktur yang jelas. Jalan akses pada kawasan kondisi tahun 2020.
penelitian belum mencapai bagian-bagian
permukiman. Plot pada kawasan penelitian juga
menunjukkan pola sehingga bangunan dan blok
bangunan masih belum memiliki keterikatan.
Sebaran bangunan menunjukkan pola persebaran
organik.
Kondisi tahun 2020 sebagaimana pada
Gambar 6 menunjukkan kawasan penelitian
mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Struktur jalan tampak bertambah
menjangkau tiap bagian pada kawasan
penelitian. Struktur jalan yang terbentuk ini
terutama karena jalan setapak pada kawasan
penelitian telah diberi perkerasan baik itu
menggunakan aspal maupun beton cor.
71
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
72