Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Daur Lingkungan, 6(1), Februari 2023, 67-72

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Batanghari Jambi


E-ISSN 2615-1626, DOI 10.33087/daurling.v6i1.171

Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota


Tangguh dalam Mendukung Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Soni Pratomo*1,2, Oktiara Nazela1, Nurhayati1, Harlia Febrianti1
1
Universitas Adiwangsa Jambi
Jl. Sersan Muslim RT 24, The Hok, Jambi
2
Universitas Sriwijaya
Jl. Bukit Besar, Palembang
*e-mail: sonipratomo@unaja.ac.id

Abstrak. Penduduk lansia di Provinsi Jambi telah mendekat 10% yang merupakan batas demografi penduduk
menua. Pemerintah Provinsi Jambi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jambi
memiliki program strategis Kampung Lansia. Kampung Lansia atau Kampung Ramah Lansia belum memiliki
konsep yang jelas dalam dokumen tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk
menawarkan konsep perencanaan Kampung (Ramah) Lansia sehingga dapat diterapkan dalam pembangunan
Provinsi Jambi. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke sebelas maka pertanyaan penelitian ini
adalah bagaimana konsep kampung ramah lansia dalam mewujudkan kota tangguh dan berkelanjutan di Provinsi
Jambi. Penelitian ini bertujuan membuat konsep Kampung Ramah Lansia Provinsi Jambi. Sasaran yang dicapai
dalam penelitian ini adalah identifikasi aktivitas dan kebutuhan ruang Kampung Ramah Lansia, identifikasi
morfologi Kampung Ramah Lansia dan investigasi kebutuhan ruang Kampung Ramah Lansia dalam
mendukung Kota Tangguh di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data
berupa peta, gambar atau pun wawancara akan dilakukan analisis secara analisis isi. Berdasarkan analisis awal
terhadap data peta dan kunjungan lapangan dapat disimpulkan bahwa masih dimungkinkan penambahan ruang
terbuka bagi aktivitas lansia yang mendukung perwujudan kota tangguh di Provinsi Jambi.

Kata kunci : kampung ramah lansia; kota tangguh; morfologi.

Abstract. Senior Citizen in Jambi Province has approached 10% which is the demographic limit of the aging
population. The Jambi Provincial Government in the Jambi Province Medium-Term Development Plan has a
strategic program for the Elderly Village. The Elderly Village or Senior Citizen Village does not yet have a
clear concept in the document. In this regard, this research is conducted to offer the concept of planning for the
Elderly (friendly) Village so that it can be applied in the development of Jambi Province. In line with the
eleventh Sustainable Development Goals, the question of this research is how the concept of an elderly-friendly
village is to create a resilient and sustainable city in Jambi Province. This study aims to create the concept of
Senior Citizen Village in Jambi Province. The targets achieved in this study were identification of the activities
and space requirements of the Elderly Friendly Village, identification of the morphology of Senior Citizen
Village and investigation of the space requirements of Senior Citizen Village in supporting the Resilient City in
Jambi Province. This study used descriptive qualitative method. Data in the form of maps, pictures or interviews
will be analyzed by content analysis. The results of the analysis show that it is still possible to add open space
for elderly activities that support the realization of a Resilient City in Jambi Province.

Keywords : morphology; resilient city; senior citizen urban village

1. Pendahuluan

Penduduk lanjut usia dikategorikan


sebagai penduduk dengan usia di atas 60 tahun.
Secara demografis piramida dengan penduduk
Lansia 10% dikatakan sebagai piramida menua.
Provinsi Jambi pada saat ini belum masuk pada
piramida menua namun dalam waktu dekat hal
tersebut dapat terjadi. Pada saat ini demografi
penduduk Provinsi Jambi masih didominasi oleh
penduduk usia produktif sebagaimana terlihat Gambar 1. Piramida Penduduk Provinsi Jambi
dalam Gambar 1. (Sumber: Analisis, 2022)

67
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Proyeksi penduduk lanjut usia di yang ada dalam kampung timbul secara tidak
Indonesia, pada tahun 2019 sudah 25,9 juta jiwa terencana berupa ruang untuk aktivitas sosial
(9,7%) maka pada tahun 2035 akan menempati dengan tingkat kebersamaan yang tinggi
jumlah 2 kali sekitar 48,2 juta jiwa (15,77%). (Rustika, 2021).
Usia lanjut usia (lansia) merupakan masyarakat Kampung seringkali diidentikkan dengan
dengan kelompok umur 60 tahun ke atas (UU kondisi kumuh (Nurjani, 2021) namun kondisi
No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Sosial ini masih dapat diperbiki. Pada tujuan
Lanjut Usia). Provinsi Jambi dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) ke
melaksanakan amanat undang-undang tersebut sebelas diuraikan indikator dan target dalam
berkomitmen dengan menerbitkan Perda No. 16 rangka menciptakan kota dan juga kawasan yang
Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan tangguh dan inklusif. Urbanitas yang terjadi di
Kesejahteraan Lanjut Usia dan Peraturan kampung dapat diperbaiki dengan menggunakan
Gubernur Jambi No. 22 tentang Pembentukan acuan dalam SDG’s.
Komisi Daerah Lanjut Usia Provinsi Jambi serta Sebagaimana kota maka bentuk kampung
telah menjadi Program Prioritas dalam Rencana dapat pula dikenali dan difahami melalui
Pembangunan Jangka Menengah Daerah pendekatan kajian morfologi kota. Pendekatan
Provinsi Jambi 2021-2025. Sebagai kegiatan morfologi perkotaan diperlukan dalam
yang diamanatkan dalam RPJMD Provinsi memahami kondisi perkembangan fisik dan
Jambi, kegiatan Kampung Lansia yang kondisi sosial, ekonomi serta budaya yang
selanjutnya akan disebut Kampung Ramah melatarbelakangi bentuk kampung tersebut.
Lansia, memerlukan penjabaran yang lebih rinci Komponen yang menjadi perhatian dalam kajian
dimulai dari pemahaman konsep hingga tujuan morfologi geografi (Conzen, 1960;
dan sasaran pelaksanaan. Kristjánsdóttir, 2019; Wardhani & Bahri, 2020)
World Health Organization menyatakan yaitu:
dalam Plan of Healthy Ageing 2020-2030 1. Jalan dan jaringan jalan
terdapat empat tujuan untuk mendukung 2. Plots dalam jaringan jalan
kesejahteraan dan kesehatan lansia di berbagai 3. Bangunan atau blok bangunan
negara diantaranya kolaborasi dengan berbagai
sektor untuk mendukung lansia, mendukung dan Secara morfologis suatu kampung harus
mengembangkan kota dan komunitas ramah memperhatikan ketersediaan sarana dan
lansia, mengintegrasikan berbagai layanan sosial prasarana fisik sebagai wadah pelaksanaan
dan kesehatan di masyarakat yang berfokus pada kegiatan sosial dan masyarakat melalui
lansia, dan menyediakan akses untuk perawatan perwujudan elemen morfologis.
jangka panjang (long term care) pada lansia Keberadaan Kampung Ramah Lansia
yang mengalami keterbatasan. World Helath dapat membantu kota agar bersiap dan pulih dari
Organization (WHO) juga telah menerbitkan kesulitan dan permasalahan perkotaan sehingga
pedoman mengenai Kota Ramah Lansia namun tangguh dalam melaksanakan proses
belum mengeluarkan pedoman untuk Kampung pembangunan dan perkembangannya. Proses
Ramah Lansia. Kampung Ramah Lansia juga pembangunan dan perkembangan ini terutama
sejalan dengan Tujuan Pembangunan menyebabkan banyaknya emisi gas rumah kaca
Berkelanjutan ke sebelas yang meuwujudkan yang pada gilirannya akan mengakibatkan
suatu lingkungan permukiman yang tangguh, perubahan iklim. Kota tangguh juga berarti
inklusif dan berkelanjutan kesiapan akan menghadapi kondisi perubahan
Sejalan dengan kondisi-kondisi di atas akibat pembangunan perkotaan (Mierzejewska
maka kajian ini melakukan telaah terhadap & Wdowicka, 2018).
konsep Kampung Ramah Lansia dalam rangka
mewujudkan Kota Tangguh di Provinsi Jambi. 2. Metode
Kampung merupakan bagian kecil suatu
kota yang tumbuh secara tradisional dengan 2.1. Pendekatan Penelitian
dominasi peruntukan berupa perumahan (Susanti Penelitian ini menggunakan metode
& Ikaputra, 2020). Kampung merupakan bentuk dekripstif eksploratif. Metode ini melakukan
permukiman khas nusantara yang masih interpretasi terhadap data mentah baik itu berupa
bermukim secara guyub. Secara fisik kondisi teks, suara, gambar, ataupun peta (Creswell &
kampung kurang terawat dengan bangunan dan Poth, 2016; Creswell, 2009; Rozaly et al., 2018).
prasarana masih belum tercukupi. Ruang-ruang Lokasi penelitian berada di Kelurahan Paal Lima

68
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kota Jambi sebagaimana terlihat pada Gambar


2. Pada lokasi penelitian terdapat Panti Sosial
Tresna Wreda Budi yang telah melakukan
integrasi kegiatan dengan masyarakat sekitar.
Lokasi penelitiaan dipilih karena merupakan
salah satu lokasi calon Kampung (Ramah)
Lansia Provinsi Jambi

Gambar 4. Kondisi Kawasan Penelitian


(Sumber: Survey, 2022)

2.2. Analisis Kegiatan


Pada penelitian ini dilakukan analisis
terhadap kegiatan kegiatan yang telah berjalan
dan kemungkinan-kemungkinan sarana dan
prasarana terhadap sarana dan prasarna yang
dibutuhkan. Identifikasi kegiatan dilakukan
dengan melakukan wawancara serta pengamatan
langsung pada lokasi.

Gambar 2. Lokasi Penelitian 2.3. Analisis Morfologi


(Sumber: AppleMap, 2022) Analisis morfologi dilakukan dengan
melihat perkembangan struktur dan pola ruang
Pada penelitian ini telah dilakukan pada lokasi penelitian. Struktur dan pola ruang
observasi dan wawancara pada penghuni Panti diamati menggunakan morfologi Conzen berupa
Sosial dan masyarakat sekitar. Selain itu juga struktur jalan, plot dan blok bangunan. Variabel
dilakukan analisis menggunakan peta dan foto. dari Conzen menghasilkan kemungkinan-
kemungkinan sarana dan prasana yang dapat
menunjang kegiatan bagi para Lansia.
Pada tahap analisis morfologi dilakukan
pemetaan menggunakan peta garis tahun 2000
serta penggambaran ulang dan penampalan citra
dari AppleMap 2020 dan GoogleMap 2022. Peta
digambar menggunakan program penggambaran
AutoCAD.

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 3. Kondisi Kawasan Penelitian 3.1. Identifikasi Kegiatan


(Sumber: Survey, 2022) Kampung Ramah Lansia diperlukan
sebagai salah satu langkah dalam pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke sebelas
yaitu untuk menciptakan kota inklusif dan
tangguh. Kampung sebagai bagian dari
perkotaan dapat dikatakan meruopakan kota
dalam bentuk kecil. Lansia sebagai kelompok

69
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

rentan memerlukan perhatian khusus terlebih Morfologi merupakan ilmu mengenai


lagi dalam masa pendemi COVID 19 ini. bentuk kota. Bentuk kota ini dilihat dari struktur
Kebutuhan akan bersosialisasi yang tinggi di dan pola ruangnya. Merujuk teori morfologi
tengah masa pandemi memerlukan suatu struktur ruang terbentuk oleh adanya jalan dan
pemikiran konsep penataan ruang kota dengan pola ruang merupakan plot serta bangunan/blok
lebih memperhatikan dimensi kesehatan bangunan dengan demikian transportasi pada
terutama wabah pandemi seperti COVID 19 ini. pedoman WHA merupakan elemen jalan serta
Pedoman WHO terkait kota ramah lansia perumahan, gedung dan ruang terbuka
ini mencakup delapan dimensi yaitu: (1) Gedung merupakan plot dan blok bangunan.
dan Ruang Terbuka (building and outdoor Struktur jalan pada lokasi penelitian
space), (2)Transportasi (transportation) (3) berbentuk organik terbentuk akibat
Perumahan (housing), (4) Partisipasi Sosial perkembangan bangunan secara organik pula.
(social participation), (5) Penghormatan dan Pola jalan juga berorientasi pada jalan lintas
Keterlibatan Sosial (respect and social Jambi-Palembang mengikuti secara paralel
inclusion), (6) Partisipasi Sipil dan Pekerjaan maupun tegak lurus. Kondisi jalan pada lokasi
(civil participation and employment), (7) penelitian masih belum begitu baik. Selain jalan
Komunikasi dan Informasi (communication setapak tanah, jalan yang diperkeras beton atau
and information), dan (8) Dukungan Masyarakat aspal juga sudah mulai rusak. Hal ini akan cukup
dan Kesehatan (community support and health menyulitkan lansia untuk melakukan mobilitas.
services). Namun pada penelitian ini lebih Selain jalan yang masih belum dalam kondisi
difokuskan kepada fasilitas-fasilitas fisik yaitu baik tempat-tempat istirahat juga belum ada,
gedung dan ruang terbuka, serta perumahan. namun pada lokasi penelitian tidak terlalu
Dimensi-dmiensi kota ramah lansia ini akan bermasalah mengingat hubungan sosial
dapat dilihat lebih lanjut pada analisis morfologi masyarakat di perkampungan cukup erat
lokasi penelitian. sehingga untuk istirahat dapat saja berada pada
Aktivtas masyarakat pada lokasi rumah tetangga.
penelitian sebagaimana yang diamati dalam Persyaratan dalam pedoman WHO
kunjungan lapangan antara lain aktivitas olah menyatakan bahwa jalan-jalan yang digunakan
raga ringan, berkumpul dalam rangka interaksi untuk lansia terbuat dari bahan-bahan yang baik
sosial dan berjemur. Kegiatan-kegiatan ini dan mendukung mobilitas lansia. Lansia dalam
dilakukan di pekarangan rumah ataupun di jalan mobilitas tidak menemui kendala akibat
depan rumah. Belum ada tempat khusus untuk gangguan seperta jalan yang terlalu curam
melakukan kegiatan di luar rumah yang dapat ataupun rusak. Konsisi ini masih perlu
meningkatkaninterkasi sosial diantara lansi. ditingkatkan pada lokasi penelitian karena jalan-
Lansia dari Panti Sosial secara berkala jalan dalam lokasi penelitian perlu lebih
melakukan kegiatan berkebun pada lahan yang ditingkatkan sebagaimana dapat dilihat pada
dimiliki panti. Kegiatan ini dapat menjadi Gambar 3 dan Gambar 4.
program bersama antara panti dengan
masyarakat sekitar. Panti Sosial juga memiliki
lahan di luar kompleks panti yang terletak di
lingkungan kawasan penelitian yang belum
banyak dimanfaatkan. Lahan ini dapat menjadi
alternatif untuk kegiatan luar ruang dan interaksi
sosial.

3.2. Analisis Morfologi


Beberapa fasilitas telah tersedia di Panti
Sosial Tresna Wredha Budi dan dapat
dimanfaatkan secara bersama seperti gedung
pertemuan namun fasilitas lain berupa ruang
terbuka untuk kegiatan bersama dan olah raga
belum tersedia. Kebutuhan berkegiatan di ruang
terbuka tersedia di perkampungan sekitar Panti Gambar 5. Peta tahun 2000
Sosial. (Sumber: Analisis, 2022)

70
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Pada lokasi penelitian pola ruang yang Plot dan bangunan juga lebih rapat
dominan berupa lahan hijau terbuka namun dikarenakan proses pembangunan yang
lahan hijau inipun banyak didominasi oleh lahan berlangsung dari tahun 2000 hingga 2020,
basah berupa rawa. Kondisi kawasan yang namun pada arah timur belum teralalu
diominasi lahan hijau dapat menunjang kawasan berkembang karen pada sisi tersebut masih
permukiman yang berkelanjutan dalam berupa lahan basah berupa rawa. Perkembangan
mendukung perwujudan Kota Tangguh. Lahan lokasi penelitian lebih banyak pada bagian
hijau pada suatu kawasan mampu untuk tengah kawwasan terebut. Kondisi lahan lokasi
mengurangi emisi karbon (Fajar et al., 2020; penelitian bagian timur ini yang didominasi oleh
Suwarna et al., 2020) dan penurunan suhu tanaman dapat membantu pengkondisian iklim
(Riyanti et al., 2021). Pada plot terbangun mikro yang lebih baik.
didominasi oleh bangunan menapak sebagai Hasil penggambaran ulang dari citra
tempat tinggal. Pada sisi jalan lintas bangunan AppleMap sebagaimana pada Gambat 7 dapat
terutama didominasi oleh bangunan rumah toko. dilihat penambahan bangunan namun tidak
Peta tahun 2000 sebagaimana ditunjukkan untuk jalan. Kondisi jalan sudah lebih baik
pada Gambar 5 terlihat bahwa struktur jalan namun belum dibangun jaringan jalan baru
pada kawasan penelitian belum menunjukkan sehingga struktur jalan masih sama dengan
struktur yang jelas. Jalan akses pada kawasan kondisi tahun 2020.
penelitian belum mencapai bagian-bagian
permukiman. Plot pada kawasan penelitian juga
menunjukkan pola sehingga bangunan dan blok
bangunan masih belum memiliki keterikatan.
Sebaran bangunan menunjukkan pola persebaran
organik.
Kondisi tahun 2020 sebagaimana pada
Gambar 6 menunjukkan kawasan penelitian
mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Struktur jalan tampak bertambah
menjangkau tiap bagian pada kawasan
penelitian. Struktur jalan yang terbentuk ini
terutama karena jalan setapak pada kawasan
penelitian telah diberi perkerasan baik itu
menggunakan aspal maupun beton cor.

Gambar 6. Peta tahun 2022


(Sumber: Analisis, 2022)

Secara morfologis kondisi kondisi lokasi


penelitian menunjukkan bahwa tekstur solid
berbentuk cukup homogen. Butiran tekstur juga
hampir memiliki ukuran yang sama. Sebaran
massa bangunan pada arah timur lebih
disebabkan kondisi kawasan tersebut sulit untuk
dibangun dikarenakan lahan basah rawa. Plot
pada lokasi penelitian merupakan plot dengan
massa tunggal dan satu plot dengan massa
majemuk. Koridor jalan pada lokasi penelitian
merupakan koridor yang terbentuk akibat adanya
Gambar 6. Peta tahun 2020 masssa-massa bangunan pada kawasan terebut.
(Sumber: Analisis, 2022)

71
Soni Pratomo et al., Kampung Ramah Lansia sebagai Pendekatan Kota Tangguh dalam Mendukung
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

4. Kesimpulan Terminological Intricacies and Concept


Inaccuracies. Quaestiones Geographicae,
Konsep Kampung Ramah Lansia yang 37(2), 7–15.
diajukan pada kawasan penelitian adalah https://doi.org/10.2478/quageo-2018-0018
pemanfaatan ruang-ruang terbuka sebagai pusat Nurjani, N. P. S. (2021). Dinamika Kampung
kegiatan lansia. Lahan hijau pada kawasan Kota Berkelanjutan Di Tengah Pandemi
penelitian dapat menurunkan emisi karbon dan Covid-19. Jurnal Ilmiah Vastuwidya,
suhu pada kawasan penelitian sehingga dapat 4(1), 26–32.
menjadi Kampung Ramah Lansia yang https://doi.org/10.47532/jiv.v4i1.248
berkelanjutan. Lahan hijau dirancang sebagai Riyanti, A., Saragih, G. M., & Zahratu Qolbi, N.
ruang terbuka hijau untuk kegiatan-kegiatan F. (2021). Analisis Pengaruh Kerapatan
produktif lansia seperti ruang terbuka hijau Vegetasi Ruang Terbuka Hijau (RTH)
untuk senam lansia, apotek hidup dan kegiatan Terhadap Intensitas Cahaya Matahari dan
berkebun. Suhu Udara (Studi Kasus: Kota Jambi).
Jurnal Daur Lingkungan, 4(1).
Ucapan Terima Kasih https://doi.org/10.33087/daurling.v4i1.65
Rozaly, M. Z. b. M., Shukri, S. M., Nurul, N. S.,
Ucapan terima kasih ditujukan kepada & Abdullah, A. (2018). Reweaving the
Direktorat Riset dan Masyarakat Direktorat urban fabric of the historic Riverfront
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan townscape of Masjid India, Kuala
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Lumpur. International Journal of
Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Engineering and Technology(UAE), 7(3),
Nomor: 001/PLT/LPPM/2022 81–85.
https://doi.org/10.14419/ijet.v7i3.9.15282
Daftar Pustaka Rustika, M. R. A. (2021). Karakteristik
Morfologi Kampung Kota Gandek Puspo
Conzen, M. R. G. (1960). Alnwick, Kelurahan Jagalan Semarang. Ruang,
Northumberland: A Study in Town-Plan 7(1), 22–33.
Analysis. In Wiley (Issue 27). Orge Philip https://doi.org/10.14710/ruang.7.1.22-33
& Son, Ltd. Susanti, A. D., & Ikaputra, I. (2020). Morfologi
https://doi.org/10.2307/1790293 Urban Artefak Kampung Kota. MARKA
Creswell, J., & Poth, C. (2016). Designining a (Media Arsitektur Dan Kota) : Jurnal
Qualitative Study: Choosing Among Five Ilmiah Penelitian, 4(1), 17–26.
Approaches. Qualitative Inquiry and https://doi.org/10.33510/marka.2020.4.1.1
Research Design: Choosing Among Five 7-26
Approaches. Suwarna, M., Saragih, G. M., & Pratomo, S.
Creswell, JohnW. (2009). RESEARCH (2020). Analisis Kebutuhan Ruang
DESIGN Qualitative, Quantitative, and Terbuka Hijau sebagai Penyerap Gas CO2
Mixed Methods Approaches. In SAGE (Studi Kasus: Kecamatan Telanaipura
Publications. Kota Jambi). Jurnal Daur Lingkungan,
https://doi.org/10.2307/1523157 3(1), 18.
Fajar, M., Saragih, G. M., & Pratomo, S. (2020). https://doi.org/10.33087/daurling.v3i1.39
Analisis Kemampuan Ruang Terbuka Wardhani, F., & Bahri, S. (2020). Comparative
Hijau Dalam Menyerap Sisa Emisi Study of the Patterns and Characteristics
Karbon (Studi Kasus: Hutan Kota Urban Morphology in the Old CIty, Case
Muhammad Sabki Kota Jambi). Jurnal Study Road and Blocks Patterns Bengkulu
Daur Lingkungan. and Singapore. Geographia Technica,
https://doi.org/10.33087/daurling.v3i1.37 15(Special Issue), 169–181.
Kristjánsdóttir, S. (2019). Roots of Urban https://doi.org/10.21163/GT
Morphology. Iconarp International J. of
Architecture and Planning, 7(Special
Issue “Urban Morphology”), 15–36.
https://doi.org/10.15320/iconarp.2019.79
Mierzejewska, L., & Wdowicka, M. (2018). City
Resilience Vs. Resilient City:

72

Anda mungkin juga menyukai