Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI

DALAM BIROKRASI INDONESIA


(Sebuah Telaah Kritis terhadap Reformasi Birokrasi di Indonesia
Bedasarkan Perspektif Prinsip-Prinsip Administrasi)

THE APPLICATION OF ADMINISTRATION PRINCIPLES IN


INDONESIA BUREAUCRACY
(A Critical Analysis toward Bureaucratic Reform in Indonesia
Based On the Administration Principles)
Kristian Widya Wicaksono
Hubertus Hasan Ismail
Jurusan Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan
Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung
e-mail: widya_wicaksono@yahoo.com
Diterima: 16 Juli 2013; direvisi: 23 Juli 2013; disetujui: 18 September 2013

Abstrak
Reformasi birokrasi yang tengah berjalan di Indonesia masih menemui hambatan berupa praktek
korupsi yang masih marak di kalangan aparatur pemerintah. Padahal tujuan utama reformasi
birokrasi adalah menekan angka praktek korupsi di kalangan para birokrat pemerintah tersebut.
Peletakan dasar keorganisasian yang masih absurd di Indonesia menyebabkan agenda reformasi
menjadi kehilangan tajinya sebab keinginan utama untuk menekan angka korupsi masih belum
efektif dilaksanakan. Oleh karenanya, perlu sebuah upaya nyata untuk merevitalisasi prinsip-
prinsip administrasi dalam tubuh birokrasi pemerintah. Kuncinya adalah konsistensi untuk
menjalankan prinsip-prinsip administrasi tersebut dalam birokrasi Indonesia sehingga kedepannya
langkah-langkah perubahan organisasi pemerintah dapat didesain secara kongkret.
Kata kunci: hirarki; kesatuan komando; spesialisasi; rentang kendali; organisasi rasional;
konsistensi.

Abstract
The implementation of bureaucratic reform program in Indonesia still have several problems
especially corruption which is conduct by the government apparatus. Instead, the main purpose of
bureaucratic reform is to repress the statistic of corruption. The absurd fundament of
organization becomes the main cause of the obstacle of bureaucratic reform. Therefore we need a
real effort to revitalize the administration principles in Indonesian Bureaucracy so in the future
we can design the concrete government organizational change.
Keywords: hierarchy, unity of command, specialization, span of control, rational organization and
consistency

PENDAHULUAN Selain kasus Gayus dan Dhana masih ada lagi


kasus lain yaitu kasus Ajib, namun belum ditemukan
Reformasi Birokrasi di Indonesia saat ini bukti yang kuat untuk melakukan pemeriksaan
menemui hambatan karena praktek korupsi masih terhadap Ajib. Meskipun demikian, sejumlah
saja marak dilakukan oleh aparatur pemerintah. kalangan menduga bahwa sesungguhnya masih
Padahal salah satu esensi reformasi birokrasi adalah terdapat sejumlah kasus-kasus lainnya yang
menekan angka korupsi yang dilakukan oleh aparatur melibatkan aparatur pemerintah pada instansi
pemerintah. Kasus korupsi aparatur pemerintah yang pemerintahan yang berbeda dan sangat mungkin
cukup menarik perhatian publik diantaranya adalah kasus-kasus yang menguap tersebut telah merugikan
kasus Gayus Tambunan dan Dhana Widyatmika. keuangan negara dalam jumlah yang lebih besar.
Kedua aparat pemerintah yang bekerja di lingkungan Problemnya apakah kepedulian untuk melakukan
Direktorat Jendral Pajak pada Kementerian penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi
Keuangan Republik Indonesia ini selama prioritas utama atau justru sebaliknya kita malah
melaksanakan dinasnya telah melakukan semakin frustasi untuk membenahi birokrasi
penyimpangan kewenangan yang berpotensi pemerintah?
merugikan keuangan negara.

Penerapan Prinsip-Prinsip Administrasi Dalam Birokrasi Indonesia


(Sebuah Telaah Kritis Terhadap Reformasi Birokrasi di Indonesia Bedasarkan Perspektif Prinsip-Prinsip
Administrasi) - Kristian Widya Wicaksono dan Hubertus Hasan Ismail| 163
Oleh karenanya, guna menghindari rasa frustasi komando; (3) Spesialisasi secara fungsional; (4)
atas upaya-upaya sudah dilakukan maka program Rentang kendali; dan (5) Desain organisasi rasional.
reformasi birokrasi di Indonesia saat ini perlu untuk Bila ditelaah lebih jauh prinsip-prinsip
mendapatkan lebih banyak masukan-masukan administrasi ini sangat sederhana namun dalam
konstruktif. Masukan-masukan ini terutama pada praktek birokrasi di Indonesia, prinsip-prinsip
aspek teknis strategis agar dalam pelaksanaannya tersebut masih belum berjalan secara efektif. Dasar
dapat efektif untuk mengembalikan fungsionalitas pertimbangan mendesain sebuah organisasi birokrasi
organisasi pemerintah pada jalur yang sesuai dengan di Indonesia lebih banyak mereproduksi desain
aturan perundang-undangan yang berlaku. organisasi pada masa kolonial. Sehingga
Berangkat dari pemahaman tersebut, maka pertimbangan-pertimbangan rasional seperti tujuan
tulisan ini disusun untuk memberikan masukan organisasi atau tujuan pelayanan masih kurang
terhadap pengimplementasian reformasi birokrasi di mendapat perhatian yang cukup serius. Hal ini dapat
Indonesia terutama dalam hal mengurangi hambatan dilihat pada skema hirarki pemerintahan yang sangat
reformasi birokrasi yang diakibatkan oleh maraknya rigid mulai dari Pemerintah Pusat hingga ke tingkat
praktek korupsi yang dilakukan oleh aparatur Kelurahan/Desa bahkan RT/RW. Skema hirarki
pemerintah. dengan tingkat rigiditas yang tinggi tersebut lebih
bernuansa feodal dengan tujuan pengawasan dan
PEMBAHASAN pengendalian perilaku masyarakat bukan
membangun nuansa birokrasi dalam negara
Mengubah Paradigma Organisasi demorkasi yang condong pada melayani kebutuhan
Peletakan dasar pemahaman organisasi yang masyarakat. Kemudian juga fenomena protokoler
tepat akan membantu kita untuk membedah pejabat publik yang terlalu berbelit-belit sehingga
bagaimana menata sebuah organisasi yang efektif pejabat pemerintah seolah lebih nampak sebagai raja
dan efesien dalam menjalankan aktivitasnya guna dibandingkan sebagai pelayan publik (public
pencapaian tujuan. Dalam tataran teoritik, tuntutan servant).
organisasi publik saat ini mengarah pada penciptaan Selain itu, demokratisasi yang berlangsung di
organisasi yang berorientasi pada proses (Schelder Indonesia semenjak tahun 2004 melalui pemilihan
dan Helmuth, 2009:182). Hal ini didorongkan atas pemimpin pemerintahan secara langsung baik di
kesadaran bahwa organisasi publik hendaknya lebih tingka Pemerintah Pusat maupun pada level
berfokus pada pengguna layanan yakni warganegara Pemerintah Daerah ternyata belum berhasil
selaku pembayar pajak. mendorong penciptaan desain organisasi yang
Oleh karenanya, penataan aktivitas organisasi rasional. Bahkan pasca seorang calon kepala
dalam menghasilkan produk berupa pelayanan publik pemerintahan memenangkan sebuah kompetisi
dan barang publik menjadi salah satu isu sentral. pemilihan langsung malah muncul sinyalemen buruk
Bahkan dalam konsep New Publik Management yakni pengisian dan pengadaan jabatan dalam
(NPM) yang mutakhir bahwa orientasi organisasi organisasi birokrasi lebih merupakan bagi-bagi jatah
bukan hanya pada kinerja hasil (outcome) saja kekuasaan politik pada lingkungan internal
melainkan juga bagaimana menciptakan kinerja organisasi pemerintah tanpa mempertimbangkan
proses dan hasil yang berkesinambungan. Sehingga aspek efesiensi dan efektivitas jabatan tersebut dalam
perspektif kinerja diukur pada dua dimensi yakni menunjang pengadaan barang publik dan
(Dooren, Boukaert dan Halligan, 2010:3): penyelenggaraan pelayanan publik. Misalnya jabatan
1. Kulitas tindakan dalam tata aktivitas organisasi; menteri yang berasal dari kalangan politisi yang
dan kemudian harus didampingi oleh wakil menteri dari
2. Kualitas pencapaian hasil yang mampu kalangan profesional. Jabatan wakil menteri ini
dipenuhi organisasi. semakin membuat organisasi pemerintah pusat
Namun, pada prinsipnya perubahan paradigma nampak gemuk. Padahal kebijakan desentralisasi
organisasi cocok untuk dilaksanakan jika dasar-dasar yang dijalankan semenjak tahun 2001 justru
konsepsional organisasi sudah dijalankan oleh mengharapkan penguatan birokrasi berada pada level
birokrasi di Indonesia. Jika kita merubah organisasi Kabupaten/Kota bukan pada pemerintah pusat.
tanpa meletakan prinsip dasar organisasi yang jelas Prinsip-prinsip administrasi bertujuan untuk
maka perubahan tersebut belum tentu dapat berjalan menciptakan efisiensi dalam produksi organisasi,
sesuai harapan. sebab efisiensi organisasi akan membantu organisasi
Tawaran utama yang menjadi gagasan dasar untuk menghemat sumber daya yang dimilikinya.
tulisan ini adalah merevitalisasi Birokrasi Indonesia Salah satu sumber daya krusial yang memberikan
berdasarkan prinsip-prinsip administrasi yang tekanan pada organisasi agar lebih efisien adalah
dikembangkan oleh Gulick & Urwick pada tahun sumber daya finansial. Artinya, penerapan prinsip-
1937 melalui tulisannya yang berjudul Papers on the prinsip administrasi dapat membantu Pemerintah
Science Administration. Gulick & Urwick (1937) baik Pusat maupun Daerah untuk menghemat sumber
menyatakan bahwa prinsip-prinsip administrasi daya yang mereka miliki, khususnya terkiat dengan
meliputi antara lain (1) Hirarki; (2) Kesatuan sumber daya keuangan. Apalagi kecenderungan

164 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2013: 163 - 168
Gambar 1. Grafik Belanja Negara Indonesia Tahun 1998-2008.

untuk menghemat keuangan pemerintah masih sulit komunikasi dan mereduksi distorsi instruksi yang
dilakukan. Hal ini dapat ditinjau dari Gambar 1 yang disampaikan atasan kepada bawahannya. Sehingga
memperlihatkan bahwa belanja Negara Indonesia sebaiknya pada setiap level organisasi hanya ada satu
cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke pejabat yang menyampaikan perintah kepada
tahun. bawahan. Sebab jika seorang pegawai melayani lebih
Prinsip Hirarki dari satu atasan maka pegawai tersebut akan
Prinsip hirarki melukiskan mengenai penataan kebingungan sehingga tidak efesien dalam
yang tepat terhadap keterampilan pegawai, melaksanakan tugas-tugas yang diembannya.
pemberian penghargaan terhadap pegawai dan Salah satu penyebab sulitnya pemerintah untuk
penempatan kewenangan dalam organisasi. Pegawai mencapai kinerja yang optimal adalah lemahnya
Negeri Sipil, Tenaga Kontrak, dan Tenaga Honorer konsistensi implementasi kebijakan. Dalam tulisan
dalam lingkungan organisasi pemerintah memiliki Ripley dan Franklin (1982) dijelaskan kegagalan
keterampilan yang beragam. Dalam pendekatan implementasi kebijakan salah satunya terletak pada
klasik dikemukakan bahwa penempatan personil proses komunikasi yang tidak efektif dalam
organisasi hendaknya memperhatikan aspek organisasi pemerintah. Oleh karenanya, prinsip
keterampilan pegawai tersebut. kesatuan komando akan meningkatkan efektivitas
Oleh karenanya, pihak yang bertanggung jawab proses komunikasi dalam organisasi.
terhadap penilaian kinerja pegawai seperti Badan
Kepegawaian Negara atau Badan Kepegawaian Prinsip Spesialisasi Fungsional
Daerah hendaknya melakukan penelaahan terhadap Pekerjaan utama pemerintah adalah
tingkat keterampilan pegawai yang dimilikinya. menyediakan pelayanan publik dan barang publik
Proses ini dimulai dari pemilihan pegawai (seleksi) yang berkualitas bagi masyarakat. Pekerjaan besar
kemudian pelatihan dan penempatan pegawai. ini tentunya memiliki tingkat kompleksitas yang
Penataan rangkaian proses kepegawaian cukup besar. Oleh karenanya, perlu dilakukan
tersebut dapat dilakukan dengan memberikan standar pembagian kerja dalam organisasi pemerintah
kriteria kepegawaian yang jelas. Hal terpenting dari berdasarkan jenis kerja yang spesifik. Dalam konteks
proses standarisasi ini adalah ditetapkan dalam organisasi pemerintah yang melakukan pembagian
bentuk aturan formal yang pelaksanaanya dipatuhi kerja tersebut adalah Badan Perencanaan Nasional
dan dikontrol secara intensif oleh atasan organisasi atau Badan Perencanaan Daerah. Kedua lembaga
guna menghindari penyelewengan. pada level pemerintahan yang berbeda tersebut
Guna memperkuat kontrol agar aturan diharapkan dapat menelaah dan menderivasi
standarisasi dapat dipatuhi maka hirarki organisasi pekerjaan utama pemerintah menjadi jenis-jenis kerja
disusun dalam penataan struktur atasan dan bawahan yang spesifik.
yang jelas disertai dengan rantai komando yang Dalam konteks desentralisasi yang tengah
tegas. Pendekatan klasik mensyaratkan agar rentang berjalan di Indonesia saat ini maka volume pekerjaan
kendali organisasi juga diperkecil sehingga kontrol pemerintah pusat pada dasarnya tidaklah terlalu
terhadap aturan berjalan secara efektif (Vasu, besar. Sebab sebagian besar kewenangan telah
Stewart dan Garson, 1998). dilimpahkan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah. Sehingga tata lembaga
Prinsip Kesatuan Komando pemerintah pusat seharusnya jauh lebih sederhana
Prinsip kesatuan komando merupakan dan lebih ramping dibandingkan pemerintah daerah.
penekanan terhadap pentingnya mengefektifkan

Penerapan Prinsip-Prinsip Administrasi Dalam Birokrasi Indonesia


(Sebuah Telaah Kritis Terhadap Reformasi Birokrasi di Indonesia Bedasarkan Perspektif Prinsip-Prinsip
Administrasi) - Kristian Widya Wicaksono dan Hubertus Hasan Ismail| 165
Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka.

Pada level pemerintah daerah khususnya tingkat rentang kendali yang cukup luas sehingga
Kabupaten/Kota maka dapat ditinjau secara pengendalian sulit untuk dilaksanakan secara efektif.
mendalam oleh Badan Perencana Daerah setempat Struktur yang seperti ini tentunya perlu untuk
terkait dengan jumlah penduduk yang harus dilayani, ditelaah dan disederhanakan. Pembentukan jabatan
kemudian kebutuhan barang publik dan jenis dalam sebuah lembaga pemerintah seharusnya
pelayanan publik yang perlu disediakan sesuai didasarkan pada kebutuhan untuk mengefisienkan
dengan kebutuhan masyarakat daerah tersebut. Guna proses produksi pelayanan publik dan barang publik
memperkuat pelaksanaan desentralisasi secara bukan untuk membagi-bagikan kekuasaan kepada
kongkret, maka kewenangan pajak daerah khususnya sejumlah pihak atas pertimbangan politis.
pada tingkat Kabupaten/Kota hendaknya disesuaikan Salah satu yang dikhawatirkan dari Pemilihan
dengan potensi pajak yang dimiliki daerah setempat Kepala Pemerintahan secara langsung adalah bagi-
agar pelaksanaan otonomi daerah dapat berlangsung bagi kue kekuasaan diantara suksesor Kepala
dengan baik. Pemerintahan yang telah terpilih. Guna memuluskan
hal tersebut, maka sejumlah jabatan diciptakan dalam
Prinsip Rentang Kendali organisasi pemerintah padahal jabatan tersebut tidak
Hampir senada dengan prinsip kesatuan memiliki konstribusi signifikan terhadap proses
komando, prinsip rentang kendali menekankan produksi pelayanan publik dan barang publik. Dalam
bahwa sebaiknya seorang atasan memiliki jumlah konteks berbeda juga bisa dilakukan kebalikannya
bawahan yang tidak terlalu banyak sehingga kontrol yaitu menempatkan sejumlah wakil dari pos-pos
terhadap bawahan dapat berjalan efektif. pemimpin lembaga seperti menteri untuk
Prinsip-prinsip manajemen yang ditawarkan mendampingi pimpinan lembaga tersebut. Hal ini
Gulick & Urwick pada prinsipnya menawarkan adalah cerminan bahwa menteri yang dipilih adalah
organisasi yang jenjang hirarkisnya tidak terlalu didasarkan pertimbangan politis sehingga tidak
panjang, sehingga rentang kendali menjadi sempit memiliki kapasitas untuk mengelola lembaga yang
dan lebih mudah untuk mengendalikan berjalannya dipimpinnya. Alhasil struktur yang gemuk menjadi
aktivitas organisasi. Struktur organisasi pemerintah konsekuensi, padahal saat ini urusan-urusan pokok
di Indonesia cenderung gemuk. Hal ini dapat ditinjau pemerintahan lebih banyak berada pada level
pada Gambar 2 yang hanya mengilustrasikan struktur Pemerintah Daerah.
salah satu lembaga dari sekian banyak lembaga di Maka dari itu, pelaksanaan prinsip rentang
lingkungan Pemerintah Daerah. kendali organisasi yang konsisten dapat menekan
Bila ditinjau secara cermat, maka Sekretaris gejolak-gejolak yang muncul dari sisi pertimbangan
Daerah dalam struktur lembaga tersebut memiliki politis terutama keinginan-keinginan untuk

166 | Jurnal Bina Praja | Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2013: 163 - 168
membangun struktur baru yang menambah lamban pernah dibentuk secara utuh dan menyeluruh dalam
gerak organisasi. Birokrasi Indonesia.
Oleh karenanya, revitalisasi dasar-dasar
Prinsip Desain Organisasi Rasional keorganisasian yang mengikuti prinsip-prinsip
Prinsip desain organisasi rasional merupakan administrasi dapat dijalankan oleh kementerian PAN
cara yang ditempuh dalam menyusun organisasi, dan Reformasi Birokrasi sehingga perubahan-
yakni berdasarkan pada pertimbangan rasional perubahan yang akan dijalankan kedepannya dapat
seperti tujuan, klien yang dilayani, tempat, proses dipetakan secara jelas dengan memperhatikan
dan tujuan pelayanan. Organisasi yang didesain kebutuhan perubahan yang nyata dan tidak mengada-
berdasarkan tujuan misalnya Pengadilan untuk ada.
melaksanakan sidang-sidang terkait dengan perkara Sebagai penutup dan bahan perenungan
kriminal. Sedangkan organisasi yang didesain bersama rasanya perlu untuk disampaikan bahwa
berdasarkan klien yang dilayani misalnya Klinik terkadang mekanisme organisasi yang lama ternyata
Pemulihan Ketergantungan Narkoba pada rumah bisa berjalan dengan baik manakala pelaksanaannya
sakit milik pemerintah yang secara khusus ditujukan benar-benar konsisten.
untuk melayani pasien ketergantungan narkoba.
Kemudian organisasi yang dibentuk DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan kedudukan atau tempat, contohnya
adalah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Dooren, V.W., G. Bouckaert dan J. Halligan. 2010.
Kabupaten/Kota. Selanjutnya organisasi yang Performance Management In The Publik
dibentuk berdasarkan proses, seperti misalnya Pusat Sector. London and New York: Routledge.
Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) yang Gulick, L. dan L. Urwick, eds. 1937. Papers on the
dapat difungsikan untuk menelusuri transaksi Science of Administration. New York: Institute
keuangan pada rekening pejabat publik. Dan terakhir of Publik Administration, Columbia University.
adalah organisasi yang didesain berdasarkan tujuan Ripley, R. dan G. Franklin. 1982. Policy
pelayanan misalnya Dinas Pendidikan yang Implementation and Bureaucracy. New York:
bertujuan untuk penyelenggaraan pendidikan di The Dorsey Press.
tingkat daerah. Schelder dan Helmuth, eds. 2009 Publik
Selain memperhatikan aspek desain yang Management and Governance. London and
didasarkan pada aspek rasionalitas, desain struktur New York: Routledge.
organisasi juga perlu untuk mendapatkan perhatian Vasu, M. L., D.W. Stewart dan G.D. Garson. 1998
khusus. Terutama hal ini berhubungan dengan aspek Organizational Behavior and Publik
maksimalisasi prefektif proses komunikasi yang Management. New York: Marcel Dekker, Inc.
efektif sehingga instruksi-instruksi yang disampaikan
oleh pemimpin organisasi dapat dijalankan oleh
bawahan secara akurat. Hirarki organisasi hendaknya
tidak terlalu panjang sehingga instruksi organisasi
dapat disampaikan tanpa harus melalui proses
komunkasi yang panjang. Guna menciptakan struktur
yang ramping maka pengayaan pekerjaan dapat
dilakukan khususnya terkait dengan pekerjaan-
pekerjaan sejenis yang dapat dikoordinasikan secara
simultan. Artinya spesialisasi fungsional yang
menjadi salah satu prinsip administrasi dijalankan
dengan memperhatikan tingkat kesejenisan pekerjaan
yang dapat dilakukan oleh seorang pegawai sehingga
struktur organisasi tidak perlu terlalu berjenjang
panjang.

PENUTUP

Prinsip-prinsip administrasi merupakan sebuah


pendekatan lama yang nampaknya perlu untuk
kembali dipertimbangkan secara seksama oleh
Pemerintah Indonesia terutama dalam hal ini
Kementrian Pembedayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Sebab terkadang desain
reformasi birokrasi yang disusun ternyata tidak
menjawab kebutuhan perubahan yang diinginkan
karena dasar-dasar keorganisasian ternyata tidak

Penerapan Prinsip-Prinsip Administrasi Dalam Birokrasi Indonesia


(Sebuah Telaah Kritis Terhadap Reformasi Birokrasi di Indonesia Bedasarkan Perspektif Prinsip-Prinsip
Administrasi) - Kristian Widya Wicaksono dan Hubertus Hasan Ismail| 167

Anda mungkin juga menyukai