Anda di halaman 1dari 2

Untuk melindungi sebuah keputusan bisnis seorang direksi di bawah payung doktrin

Business Judgement Rule, maka salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah adanya
direksi yang bertindak on an informed basis ketika membuat keputusan bisnis tersebut, atau
dalam kata lain keputusan bisnis tersebut haruslah dibuat oleh direksi berdasarkan informasi
yang memadai. Direksi dapat dikatakan telah bertindakan on an informed basis ketika mereka
telah mengetahui semua informasi materiil yang secara wajar tersedia sebelum membuat
sebuah keputusan bisnis.1 Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa unsur ini sangat erat
kaitannya dengan prinsip kehati-hatian (duty of care), di mana Direksi diwajibkan melakukan
tanggung jawabnya dengan kehati-hatian yang akan dilakukan oleh orang yang cukup
bijaksana dalam situasi yang sama, sambil bertindak dengan cara yang tepat.2
Dalam mengumpulkan informasi sebelum membuat sebuah keputusan bisnis, Direksi
dapat mempercayai informasi yang berasal dari pihak-pihak yang kompeten, seperti direksi
lainnya, pejabat, atau pekerja yang ada dalam perusahaan tersebut, maupun pihak eksternal
lainnya yang memiliki keahlian khusus, atau bahkan dari dewan komite. Hal ini adalah sesuai
dengan pengaturan yang ada di dalam Section 2-405.1 Maryland Corporations and
Associations Article sebagai berikut:
(b) (1) in performing his duties, a director is entitled to rely on information,
opinion, report, or statement, including any financial statement or other financial data,
prepared, or presented by:
(i) an officer or employee of the corporation whom the director reasonably
believes to be reliable and competent in the matters presented;
(ii) a lawyer, certified public accountant, or other person, as to a matter which
the director reasonably believes to be within the person’s professional or expert
competence; or
(iii) a committee of the board on which the director does not serve, as to a
matter within its designated authority, if the director reasonably believes the committee
to merit confidence.
Maka, setelah mengetahui dan mengkonsiderasikan berbagai informasi yang dapat diperoleh
dari pihak-pihak tersebut di atas, direksi sudah memenuhi tanggungjawabnya untuk acted on
an informed basis.
Ketika direksi tidak mengumpulkan, mengetahui, dan mengkonsiderasikan segala
informasi yang mungkin didapatkannya dari pihak-pihak tersebut di atas, maka mereka tidak
dapat berlindung di bawah Business Judgement Rule untuk menjustifikasi keputusan bisnis
yang dilakukannya. Hal ini terjadi pada sebuah kasus di Delaware pada tahun 1985, yaitu
dalam kasus Smith v. Van Gorkom yang diadili oleh Delaware Supreme Court. Kasus ini

1
Smith v. Van Gorkom, 488 A.2d 858 (Del. 1985), para. 67
2
Debore Maristella, Penerapan Prinsip Duty of Care olek Direksi Perseroan Terbatas di Indonesia, JOM Fakultas
Hukum Vol. V No. 2 (2018), hlm 4.
melibatkan direksi perusahaan TransUnion yang bernama Van Gorkom sebagai Tergugat,
dan para pemegang saham perusahaan TransUnion sebagai Penggugat.3 Adapun hal yang
disengketakan adalah keputusan bisnis yang dilakukan Van Gorkom dalam melakukan
merger cash-out perusahaan TransUnion kepada New T Company, sebuah perusahaan anak
yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh Marmon Group, Inc.4
Dalam kasus Smith v. Van Gorkom, Delaware Supreme Court memutuskan bahwa
direksi telah melanggar kewajiban duty of care,5 yaitu dalam menyetujui penjualan
perusahaan melalui transaksi merjer sebesar $750,000,000 setelah rapat yang hanya
berlangsung dua jam. Keputusan Dewan untuk menyetujui permohonan merger yang hanya
berdasarkan pertimbangan yang berdurasi 2 jam adalah “sangat lalai” dan oleh karena itu
anggota dewan diputuskan bertanggungjawab secara tanggung renteng untuk kerugian
sebesar $23 juta dollar.6 Delaware Supreme Court berkesimpulan bahwa keputusan Dewan
dalam menyetujui merger tersebut bukanlah hasil dari informed business judgement, karena
hanya dibuat berdasarkan presentasi Van Gorkom – yang bahkan tidak didasari oleh laporan
yang sesuai dengan Del. Code Ann. Tit. 8 § 141(e) – dan Dewan pun tidak berusaha untuk
mencari tahu mengenai persyaratan merger atau kelayakan harga yang ditawarkan untuk
setiap saham perusahaan.7

https://h2o.law.harvard.edu/collages/4273

3
Smith v. Van Gorkom, Op Cit., para. 9
4
Ibid.
5
Ibid. para. 69
6
Ibid. para. 81
7
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai