Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Ketut Dinar Sinathrya

Nim : 229024140063
Tugas Sejarah Seni Rupa

Apa itu Renaissance


Renaissance dalam Bahasa Perancis yang berarti “Lahir Kembali”. Merupakan sebuah zaman yang
ada di abad ke-14 sampai abad ke-17 masehi. Landasan intelektual dari Renaisans adalah
paham humanismenya, yang digali dari konsep humanitas Romawi dan ajaran filsafat Yunani
Klasik yang kembali diminati orang, misalnya ajaran filsafat Protagoras bahwa "manusia adalah
tolok ukur dari segala sesuatu". Pemikiran baru ini mengejawantah di bidang seni rupa, arsitektur,
politik, ilmu pengetahuan, dan kesusastraan
Era Renaissance dibagi menjadi 3 periode yaitu
1. Periode proto Renaissance
2. Periode Renaissance awal
3. Periode Renaissance puncak

Salah satu karya yang terkenal pada zaman ini yaitu karya dari Leonardo da Vinci (1452 – 1519 )

“The Last Supper” alias Perjamuan Terakhir Jesus Kristus dengan murid-muridnya kerap dilukis
para mahapelukis era Renaisans seperti Tintoretto, Giampietrino, Solari, Gaddi, Orcagna,
Castagno Ghirlandaio, Perugino, Sarto, Franciabigio dan lain-lain.

Pada abad XX, Salvador Dali juga sempat melukis Perjamuan Terakhir dalam gaya surrealisme.
Namun Perjamuan Terakhir paling tersohor akibat paling sering dipromosikan adalah
mahakarya Leonardo da Vinci yang kini dapat disaksikan di dinding refektori biara Santa Maria
delle Grazie di Milan, Italia.

Menarik, para pelukis yang melukis PerjamuanTerakhir semuanya berjenis kelamin lelaki. Tidak
banyak yang tahu bahwa seorang pelukis Perjamuan Terakhir adalah perempuan yaitu Plautilla
Nelli.

Florence
Lukisan “Perjamuan Terakhir” mahakarya Plautilla Nelli beda dari para lukisan bertema sama
yang dibuat oleh kaum lelaki.

Jika delapan lukisan Perjamuan Terakhir di Florence termasuk lukisan Leonardo da Vinci di
Milan semuanya merupakan fresko yang dilukis langsung pada dinding, maka mustahil dipindah,
lukisan Nelli dilukis dengan cat minyak di atas kanvas ukuran sekitar 7 X 2 meter, maka relatif
lebih mudah dipindah.

Sampai saat ini, diyakini bahwa mahakarya Plautilla Nelli merupakan lukisan Perjamuan
Terakhir pertama yang dilukis oleh seorang perempuan sejak empat setengah abad yang lalu.

Otodidak
Plautilla Nelli belajar melukis secara otodidak di biarawati Santa Katerina da Siena di kawasan
Piazza San Marco, Florence sejak berusia 14 tahun.

Nelli melukis Perjamuan Terakhir di mana Jesus dan para apostelnya makan malam bersama
tanpa mengutamakan ruang makan, namun lebih fokus pada hidangan yang sama dengan yang
disantap para biarawati Domenikan di biara, seperti kambing panggang, roti, anggur, selada dan
kacang polong vava yang lazim di Toskana, Italia.

Para biarawati makan di ruangan di mana lukisan Perjamuan Terakhir mahakarya Nelli
terpampang di dinding refektori biara selama dua abad.

Napoleon
Kemudian pada akhir abad XVIII, Napoleon menjajah Italia dan mulai menindas ordo-ordo
keagamaan.

Pada tahun 1808, akhirnya biara Santa Katerina di Florence ditutup sehingga lukisan Perjamuan
Terakhir Nelli lenyap ditelan zaman. Kemudian mahalukisan Paulitta Nelli dipindah ke biara
Santa Maria Novella yang terletak hanya sekitar satu setengah kilometer dari Santa Katerina.

Di rumahnya yang baru, lukisan Nelli pertama diletakkan di dalam gudang di atik sebelum
dipindah ke refektori lalu dipindah ke ruang yang lebih kecil pada tahun 1930 sampai pada tahun
1983 dipindah ke ruang makan, yang kemudian diubah fungsi menjadi museum.

Sejak Oktober 2019, para pencinta seni dapat membeli tiket masuk untuk mengagumi
mahapesona lukisan Perjamuan Suci mahakarya Plautilla Nelli di Museum Santa Maria Novella
di Florence, dipajang pada sebuah dinding terbentang memanjang sekitar 8 meter, seolah
memang dipersiapkan oleh Yang Maha Kasih demi abadi menampilkan keindahan
lukisan Perjamuan Suci mahakaya seorang biarawati bernama Plautilla Nelli.

Anda mungkin juga menyukai