Anda di halaman 1dari 12

Strategi Komunikasi Penyiar Radio Gesma 97.

6 Fm Kartasura Dalam
Menarik Minat Pendengarnya
(Studi Kasus di Radio Gesma 97.6 Fm Kartasura, Kabupaten Sukoharjo)

Lolita Devi Ellisabed Nuryani Tri R, Hariyanto, Joko Suryono


Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo
Email: lolitaellisabeth1712@gmail.com, jokowignyo@gmail.com,

ABSTRAK
Strategi komunikasi bagi sebuah media penyiaran seperti radio selain menampilkan
program hiburan juga banyak menyampaikan informasi terbaru yang memiliki hubungan
langsung dengan kehidupan sehari-hari pendengar. Strategi Komunikasi penyiar Radio
Gesma 97,6 FM ini menampilkan berbagai macam bentuk penyiar dalam menyampaikan
bentuk-bentuk acara dalam menyampaikan informasi terhadap pendengarnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendiskripsikan strategi komunikasi penyiar
Radio GESMA 97,6 FM Kartasura jika ditinjau dari credibility, context, content, clarity,
continuity, channels, dan capability of the audience dalam menarik minat para
pendengarnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian deskritif. Sumber data adalah 6 penyiar Radio Gesma FM. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui wawancara, observasi serta pencatatan data
di lapangan sedangkan uji validitas menggunakan triangulasi dan analisis data dilakukan
dengan melalui metode analisis interaktif. Hasil penelitian Strategi Komunikasi Penyiar
Radio Gesma 97,6 FM Kartasura harus mempunyai sikap dalam membangun kredibilitas,
memiliki isi konten dalam setiap informasi berita, mempunyai informasi saluran chanel,
mengembangkan Channels (Saluran), dan berbagai bentuk informasi terhadap pendengar
serta mempunyai kapabilitas audiensinya untuk meningkatkan minat pendengarnya.
Kata kunci: Strategi komunikasi, Minat Pendengar

PENDAHULUAN
Radio sebagai media massa terus mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Radio merupakan salah satu media massa yang berkaitan erat dengan
kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan berbagai macam informasi, hiburan,
dan pendidikan. Didalam radio sangat diperhatikan bagaimana cara berkomunikasi
terhadap masyarakat, maka beberapa stasiun radio memiliki khas sendiri-sendiri
dalam bersiaran atau berkomunikasi. Effendy (2008: 107) menyatakan bahwa radio
siaran mendapat julukan "kekuasaan kelima" atau the fifth estate, setelah pers yang
dianggap sebagai "kekuasaan keempat" (the fourth estate). Siaran dilakukan dengan
menggunakan bahasa tutur. Hal ini karena radio siaran merupakan media massa

1
2

auditif. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang nyaman di telinga pendengar,
dan selaras dengan target atau segmentasi radionya.
Kota Kartasura menjadi lahan subur bisnis informasi, baik dalam bentuk
media massa, media massa cetak, maupun elektronik. Salah satu radio di Kota
Kartasura yang masih eksis hingga sekarang adalah Radio Gesma. Dan ada lagi
beberapa radio yang masih eksis hingga sekarang seperti: Prambos, top fm, swara
slenk, rpm fm, dan gesma fm. Gesma merupakan singkatan dari PT. Gema Suara
Makmur, yaitu salah satu stasiun yang bersaing dalam dunia radio (Triantama,
2020:10). Radio Gesma memiliki saluran frekuensi 97,6 FM. Radio yang terletak
di Jalan Proyek Bengawan Solo No. 35, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo ini
mengusung tag line “Kreatif, Gaul, dan Santun” yang di sesuaikan dengan
perkembangan zaman. Radio tersebut terletak di Jalan Proyek Bengawan, Pabelan,
Kartasura, Sukoharjo. Upaya mempertahankan dengan mengusahakan supaya tetap
tidak berubah dan tetap mempertahankan kuantitas pendengar pada setiap acaranya
yang disiarkan secara live maupun tidak, dan tetap mendengarkan konsep acara
radio Gesma (Poerdarminta, 1982:992).
Untuk menarik perhatian audience, seorang penyiar harus selalu berusaha
mempertahankan loyalitas pendengar melalui sebuah model strategi komunikasi
dan karakteristik. Radio GESMA 97,6 FM memiliki beberapa permasalahan yang
dihadapi, antara lain adalah penyiar yang terkadang kurang energik dalam
melakukan siaran, sulitnya mengontrol mood penyiar, pemancar yang kurang jauh
frekuensi siarannya. Frekuensi siaran yang dapat dijangkau radio ini hanya bekisar
30 km. Kendala sering di hadapi penyiar antara lain adalah mimik, pembawaan
yang tidak sesuai dengan suasana hati, dan kurangnya kreativitas/ide-ide dalam
mengolah kalimat agar mudah dipahami oleh audience. Hal-hal lain yang menjadi
masalah adalah pemancar yang sering di perbaiki tetapi masih tetap buruk kondisi
pemancarnya. Atribut yang kurang lengkap seperti monitor, microphone, dan
earphone yang kurang memadai juga menjadi kendala teknis ketika penyiaran.
Untuk lebih meningkatkan jumlah pendengar tentunya perlu perbaikan
dalam berbagai hal, salah satu hal yang harus mendapat perhatian khusus
diantaranya adalah strategi penyiar, seorang penyiar harus memiliki pengetahuan
dan memahami karakteristik radio. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa strategi dan keterampilan penyiar radio dalam menyampaikan
sebuah siaran sangat diperlukan karena dengan kualitas yang baik maka program
siaran yang disampaikan juga lebih menarik, begitu juga pesan yang disampaikan
bisa diterima dengan baik oleh pendengar. Dalam menarik minat pendengar
terhadap program yang ada di Radio perlu adanya strategi komunikasi yang tepat
agar program tersebut bisa tetap bertahan dan tidak kalah saing dengan program-
program Radio lainnya dan pendengarnya semakin bertambah. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana strategi
komunikasi penyiar radio GESMA 97,6 FM Kartasura dalam menarik minat
pendengar konsumenya.
3

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang sifatnya menggambarkan terhadap kenyataan atau karakteristik secara cermat
(Rakhmat, 2005:22). Dengan metode inilah memaparkan secara detail dan jelas
bagaimana strategi komunikasi yang di gunakan oleh penyiar GESMA 97,6 FM
dalam menarik minat para pendengarnya yang berada diwilayah Surakarta dan
sekitarnya. Lokasi penelitian ini di Studio Radio Gesma 97,6 FM Kartasura
Surakarta Graha Pabelan Blok H, Jl. Proyek Bengawan Solo No. 35, Pabelan,
Kartasura, Banaran, Pabelan, Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
57169. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dilakukan
dengan tujuan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan
masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk mencari sumber data yang
mantap dan lengkap (Sutopo, 2002: 36).
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana datadalam penelitian
ini wawancara dilakukan secara terencana dengan interview guide sebagai panduan.
Data sekunder ini di peroleh dari dokumentasi di lapangan, artikel yang berisi
tentang radio Gesma, internet, dan data lain yang ada hubungannya dengan
penelitian ini. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan Observasi yaitu
pengamatan yang merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara
sistematis. Wawancara peneliti ini mengambil informasi dari 6 komunikator radio
GESMA 97,6 FM Kartasura Dokumentasi tujuannya untuk mendapat informasi
yang mendukung analisis dan interpretasi data. Dengan adanya dokumentasi agar
lebih mudah memahami segala kegiatan produktif di radio GESMA 97,6 FM
Kartasura.
Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu
mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokuman, dan
sebagainya, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan
terhadap kenyataan atau realitas. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan
dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Credibility (Kepercayaan) dalam menarik minat para pendengarnya.
Penerapan Strategi Komunikasi penyiar di sebuah radio dimulai dari
suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh
untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect. Hal ini
diungkapkan sebagai berikut:
“Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura dinilai sudah memiliki
kredibilitas yang baik dilihat dari sosoknya serta caranya dalam
menyampaikan informasi, karena Kredibilitas yang diperoleh
4

dari proses komunikasi yang berlangsung dan kezia kanza itu


seorang penyiar yang sudah punya nama yang bisa
mendatangkan banyak pendengar, atau tulisan seorang pakar
yang sudah terkenal akan mudah dimuat disuarat kabar, meski
editor belum membacanya. Strategi Penyiar Radio Gesma 97,6
FM Kartasura juga dinilai sudah baik kredibilitasnya dimata
pendengarnya karena selalu memberikan materi siaran yang up
to date, serta mampu membuat para pendengarnya merasakan
senang dan akrab (Wawancara dengan Irfan Lubis selaku
Program Manager Radio Gesma 97,6 FM Kartasura, 10 Maret
2022).
Berdasarkan wawancara dengan program director strategi penyiar Radio
Gesma 97,6 FM Kartasura disajikan dalam bentuk topik yang mampu menarik
minat pendengar. Radio pun juga dituntut agar selalu up to date terhadap berita
dan informasi lagu-lagu Indonesia yang sedang viral dan ramai di dunia
entertainment. Kredibilitas merupakan sebuah tahap komunikasi dimana telah
terciptanya suasana saling percaya yang antara pihak komunikator atau dalam
penelitian ini adalah penyiar radio Radio Gesma 97,6 FM Kartasura, secara
sungguh-sungguh untuk melayani pendenagrnya yang memiliki keyakinan dan
respek. Dalam hal ini, Program director sebagai sebagai wajah dari pimpinan
penyiaRadio Gesma 97,6 FM Kartasura, juga sebagai komunikator dan
penghubung antara penyiar dengan pendengar setia Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura, menjaga kredibilitas informasi, apalagi di media sosial yang rawan
dari berita-berita hoaks. Untuk membangun sebuah kepercayaan pendengar
tersebut, apalagi di media daring yang mana audiensinya tak terbendung dan
tidak dapat pula diseleksi kepada siapa informasi tersebut disampaikan.
Program director di Radio Gesma 97,6 FM Kartasura disajikan dalam
bentuk topik yang mampu menarik minat pendengar. Acara ini juga dituntut
agar selalu up to date terhadap berita dan informasi lagu-lagu Indonesia yang
sedang viral dan ramai di dunia entertainment. Bentuk terciptanya kepercayaan
pendengar dengan program acara Radio Gesma 97,6 FM Kartasura menjelaskan
bahwa Radio Gesma 97,6 FM Kartasura menjelaskan kegiatan awal mulanya
kurang menarik. Akan tetapi dengan perubahan yang dilakukan penyiar radio
gesma dapat menarik perhatian pendengarnya dengan cara menyampaikan
pesan-pesan dan melakasanakan bentuk strategi komunikasi penyiar yang
diingnkan oleh pendengar setia Radio Gesma 97,6 FM Kartasura.
2. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Context (Konteks) di Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dalam menarik minat
para pendengarnya.
Strategi Komunikasi penyiar dalam membentuk Context (Pertalian) yaitu
menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan sosial, kesesuaian
pesan dengan kenyataan masyarakat. Komunikasi efektif diperlukan untuk
5

mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa.


Berdasarkan hasil temuan data penelitian melalui wawancara mendalam dengan
penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura dalam acara yang berkaitan dengan
salah satu elemen dalam strategi komunikasi 7-Cs PR Communications yakni
Context (Konteks). Dapat diperoleh pernyataan sebagai berikut:
“Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura memiliki corak suara
yang berkarakter anak muda atau lebih tepatnya mencerminkan
jiwa muda. Selain itu memiliki karakter suara yang tinggi dan
jernih, ketika berbicara cepat dan lancar. Meskipun berbicara
cepat, tetap jelas dan terdengar baik ketika siaran maupun diluar
siaran” (Wawancara dengan Irfan Lubis selaku Program
Manager Radio Gesma 97,6 FM Kartasura, 10 Desember 2021)
Berdasarkan pendapat di atas di sebutkan bahwa Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura dalam memberikan konteks acara berupa memiliki sebuah kriteria
khusus dalam menyampaikan program-programnya. Radio Gesma dalam
memberikan arahan konteksnya harus mampu bahwa penyiar bisa
menyelesaikan dan dapat menimbulkan komunikasi dapat terjadi kalau situasi
dan kondisi setempat tidak ada gangguan antara komunikator dengan
komunikan serta sarana atau media komunikasi saling berkaitan. Tempat yang
kondusif untuk komunikasi menjadi kunci penting terjalinnya komunikasi
efektif dalam public speaking. Tanpa tempat yang kondusif, komunikator akan
kesulitan menyampaikan pesannya dengan baik kepada komunikan, pun
sebaliknya komunikan juga akan kesulitan menangkap pesan komunikator
kepadanya.
Untuk menjaga dan membangun citra baik di masyarakat pendengar.
Radio GESMA 97,6 FM sudah tentu mempunyai program-program kegiatan
yang berhubungan dengan kemasyarakatan, baik itu kegiatan umum maupun
kegiatan lainnya. Strategi Komunikasi penyiar dalam membentuk Context
(Pertalian) yaitu menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan
sosial, kesesuaian pesan dengan kenyataan masyarakat. Komunikasi efektif
diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai
media massa. Penyiar dalam menyampaikan strategi penyiaran banyak sekali
menemuakan konteks-konteks hambatan dalam penyiaran, penyiar juga selalu
memlakukan intropeksi dalam konteks penyiaran, hal ini dijaga agar pendengar
mampu mempertahankan minat terhadap bentuk acara di Radio Gesma 97,6
FM Kartasura
3. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Content (Isi) di Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dalam menarik minat para
pendengarnya.
Unsur Content (Isi) Pesan menunjuk pada kommen dan pengaturan lagu
yang dilakukan penyiar pada saat siaran berlangsung. Pada saat penyiar
menggunakan bahasa yang sopan, gaul, dan ramah sehingga pendengar merasa
6

betah ketika mendengarkan Radio Gesma 97,6 FM Kartasura. Pesan yang


disampaikan oleh penyiar berisi tentang tips-tips atau dan berita-berita yang
sedang hangat tergantung pada kondisi.
“Program yang ditawarkan Radio Gesma 97,6 FM Kartasura
memberikan materi penyajian yang mengandung berbagai
macam bentuk isi yang disampaikan. Program-program yang
ditawarkan selalu memberikan manfaat dan memberikan
informasi yang berguna bagi para pendengarnya.” (Wawancara
dengan Irfan Lubis selaku Program Manager Radio Gesma 97,6
FM Kartasura Kartasura).
Berdasarkan isi materi dari Radio Gesma 97,6 FM Kartasura berupa
pesan pesan yang mengandung makna bagi penerimanya dan harus relevan
dengan situasi penerima. Adapun Content (isi) bisa dilihat dari isi pesan yang
disampaikan Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura umumnya orang akan
memilih item informasi yang menjanjikan manfaat yang besar bagi mereka.
Unsur Content (Isi) Pesan menunjuk pada dj comment dan pengaturan
lagu yang dilakukan penyiar pada saat siaran berlangsung. Pada saat dj
comment penyiar menggunakan bahasa yang sopan, gaul, dan ramah sehingga
pendengar merasa betah ketika mendengarkan Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura. Penyiar juga tidak lupa untuk membacakan atensi dari para
pendengar setianya. Atensi tersebut dilakukan oleh pendengar melalui pesan
SMS, Whatsapp, dan telpon. Pesan yang dikirimkan oleh pendengar biasanya
berisi permintaan lagu dan kirim salam. GESMA FM mempunyai ciri khas
siaran yang sesuai dengan tag linenya kreatif, gaul, dan santun. GESMA FM
tidak terlalu membatasi penyiarnya untuk berbicara formal, tetapi penyiar
menyampaikan pesannya secara santai, gaul, tetapi tetap santun.
4. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Clarity (Kejelasan) dalam menarik minat para pendengarnya
Pesan harus disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti
serta memiliki pemahaman yang sama antara komunikator dengan komunikan.
Berdasarkan hasil temuan data penelitian melalui wawancara mendalam dengan
Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura yang berkaitan dengan salah satu
elemen dalam strategi komunikasi 7-Cs PR Communications yakni Clarity
(Kejelasan). Dapat diperoleh pernyataan sebagai berikut:
“Penyiar radio dalam memberikan acara harus sesuai dengan
kejelasan pesan yang kita sampaikan dalam berkomunikasi
sehingga tidak menimbulkan makna ganda, atau penafsiran yang
berlainan. Penyiar radio harus berani melakukan keterbukaan
dan tranparansi, berkomunikasi dan mengembangkan sikap
terbuka sehingga dapat menimbulkan rasa percaya diri dari klien.
Selain itu Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura juga sudah
mempraktekkan hal ini dengan sangat baik, dimana kata-kata
7

yang selalu disampaikan memiliki kejelasan yang tidak


menimbulkan makna dan penafsiran ganda. Program di radio
gesma bertujuan untuk memberikan informasi terkini seputar
dunia anak muda atau chit chat antara pendengar dan penyiar via
telefon maupun whatsapp. Program ini juga menyajikan lagu-
lagu terbaru yang sedang hits saat ini”. Cobalah untuk
menyesuaikan program. Jika itu memang program yang ditujukan
untuk anak muda maka penyiar perlu menggunakan Bahasa juga
feel yang diberikan sesuai dengan program, agar dapat diterima
oleh pendengar dengan baik”. (Wawancara dengan Arosyatunafi
Arofiqi Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura , 10 Desember
2021).
Berdasarkan wawancara dengan penyiar Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura dapat disebutkan bahwa setiap acara merupakan program yang
digunakan untuk anak muda dengan menggunakan gaya Bahasa yang feel dan
mudah diterima. Selain itu Radio Gesma 97,6 FM Kartasura juga digunakan
sebagai informasi seputar anak muda dengan disampaikanya melalui media-
media social. Pesan–pesan yang diberkan penyiar dalam menyampaikan
strategi komunikasinya berjalan lancar.
Setiap Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura dapat menyampaikan
program yang digunakan untuk anak muda dengan menggunakan gaya Bahasa
yang feel dan mudah diterima. Selain itu acara –acara yang ada di Radio Gesma
97,6 FM Kartasura juga digunakan sebagai informasi seputar anak muda dengan
disampaikanya melalui media-media social. Pesan –pesan yang diberkan
penyiar dalam menyampaikan strategi komunikasinya berjalan lancar.
Radio Gesma 97,6 FM Kartasura dapat membagikan info-info pesan
buat kaum muda-mudi dengan menggunakan konten-konten menarik dan
bermanfaat bagi kedepanya. Selain itu penggunaan lagu-lagu pop terupdate
difungsikan agar dapat lebih memberikan manfaat dan memberikan rasa
semangat kepada pendengar setia acara di Radio Gesma 97,6 FM Kartasura.
Pesan yang disampaikan dapat bermanfaat bagi pendengar juga di rasakan oleh
para pendengar acara Radio Gesma 97,6 FM Kartasura mudah dimengerti dan
dipahami oleh para pendengar hal ini juga bisa diterima dengan pendengar
melalui materi-materi yang diberikan penyiar terhadap pendengar.
5. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Continuity and consistency dalam menarik minat para pendengarnya.
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena
itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan untuk
mempermudah pemahaman, membujuk dan pesan tersebut harus konsisten
(pesan atau berita tidak saling bertentangan). Berdasarkan hasil temuan data
penelitian melalui wawancara mendalam dengan penyiar acara Radio Gesma
97,6 FM Kartasura Dapat diperoleh pernyataan sebagai berikut:
8

“Mengobrol melalui telefon jika ada pendengar yang menelefon


atau jangan pernah lupa untuk membacakan pesan-pesan yang
masuk dari pendengar, missal request lagu ataupun kirim salam”.
Gunakan suasana yang baik dan ceria saat sedang menyiarkan
program ini sehingga kita dapat menerima pesan-pesan dari
pendengar dan membacakanya dengan baik”. (Wawancara
dengan Arosyatunafi Arofiqi, Penyiar Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura).
Berdasarkan hasil wawancara dengan penyiar Radio Gesma 97,6 FM
Kartasura menyebutkan dalam strategi komunikasi penyiar dalam memberikan
konsistensi berupa selalu menggunakan susasana yang baik dalam
menyampaikan salam dari pendengarnya, selain itu juga membacakan pesan
dalam menyiarkan program-program sehingga dapat menerima pesan-pesan
dari pendengar yang membacakanya.
Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura menyebutkan dalam strategi
komunikasi penyiar dalam memberikan konsistensi berupa selalu menggunakan
susasana yang baik dalam menyampaikan salam dari pendengarnya, selain itu
juga membacakan pesan dalam menyiarkan program-program sehingga dapat
menerima pesan-pesan dari pendengar yang membacakanya. Strategi
komunikasi penyiar dengan menyapa pendengar setia dengan merespon baik
untuk pendengar yang bergabung. Selain itu juga dapa menjaga komunikasi
kepada pendengar setia acara Radio Gesma 97,6 FM Kartasura. Bukti
pendengar juga merasakan bentuk kenyamanan terhadap apa yang didengar
oleh penyiar acara Radio Gesma 97,6 FM Kartasura.
6. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat dari
Channels (Saluran) dalam menarik minat para pendengarnya.
Saluran atau sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau
informasi sangatlah penting dalam proses komunikasi. Komunikator harus
mempergunakan saluran media informasi yang tepat dan terpercaya, serta
dipilih oleh publik sebagai target utama dalam mendapatkan informasi.
Berdasarkan hasil temuan data penelitian melalui wawancara mendalam dengan
penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura diperoleh pernyataan sebagai berikut:
“Instagram, grub whatsapp pendengar setia, youtube “Ya sejauh
ini sih kami juga menggunakan media sosial yang kita punya. Di
instagram Radio Gesma 97,6 FM Kartasura, media itu yang kami
gunakan sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi dari program
ini” (Wawancara dengan Fitri Fatimah, Penyiar Radio Gesma
97,6 FM Kartasura, 10 Desember 2021).
Dari hasil wawancara dengan key informan di atas, dapat penulis
analisis yakni penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura juga menggunakan
media sosial sebagai sarana untuk melakukan sosialisasi program acara di Radio
9

Gesma 97,6 FM Kartasura. Media sosial yang digunakan adalah Instagram


milik Radio Gesma 97,6 FM Kartasura.
Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut
dengan media komunikasi. Channels of Distribution bermakna saluran
penerimaan berita. Artinya, agar komunikasi bisa terjalin antara komunikator
dan komunikan ada beberapa media/alat komunikasi yang bisa digunakan.
Media atau alat komunikasi sebagai saluran distribusi yang sudah biasa
digunakan oleh umum, antara lain media cetak (surat kabar, majalah, brosur,
dsb) dan media elektronik (telepon, televisi, radio, dsb). Namun seiring
perkembangan teknologi, dalam satu dekade terakhir ini kita kenal dengan
media baru yakni sosial media dalam wujud berbagai aplikasi seperti Facebook,
Line, WhatsApp, dan sebagainya. Dalam banyak penelitian, saat ini efektifitas
media baru jauh lebih kuat daripada dua media yang sudah dianggap usang dan
terbatas segmentasinya.
Saluran distribusi dalam Radio Gesma 97,6 FM Kartasura sangat
menentukan sukses tidaknya proses komunikasi. Jika pilihan saluran tidak tepat,
maka pesan komunikator bisa jadi tidak akan sampai. Setidaknya ada dua hal
yang harus diperhatikan terkait saluran distribus. Saluran distribusi alam Radio
Gesma 97,6 FM Kartasura harus diperhatikan seiring dengan target komunikan
yang ingin diperoleh oleh komunikator. Karena komunikan akan sangat melekat
dengan jenis saluran distribusi tersebut. Antara pengguna media cetak, media
elektronik dan media baru ada karakteristik yang berbeda. Maka karakteristik
pengguna ini yang harus diperhatikan dengan baik oleh komunikator.
7. Strategi Komunikasi Penyiar Radio GESMA 97,6 FM Kartasura dilihat
Capability of the Audience dalam menarik minat para pendengarnya.
Komunikasi dapat menjadi efektif apabila komunikan memahami isi
pesan. Oleh karena itu, komunikator harus memperhatikan kemampuan
komunikan dalam menerima pesan, agar tidak terjadi kesalah fahaman.
“Gunakan penyampaian yang runtut dan juga jelas untuk
mengurangi kesalahpahaman pendengar dalam menerima maksut
yang kami berikan”. (Wawancara dengan Arosyatunafi Arofiqi
Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura, 10 Desember 2021).
Berdasarkan wawancara diatas dijelasakan dalam bentuk strategi
komunikasi penyiaran dalam memahami komunikator dalam menmperhatikan
komunikan dalam menerima pesan. Hal ini penyiar meminimalisir berupa
mengurangi kesalah pahaman isi dalam menerima pesan. Program director
dalam menyampaikan pesan kepada pendengarnya penuh kehati-hatian. Hal ini
juga dapat menyampaikan dalam merespon pendengar untuk setia dalam acara
Radio Gesma 97,6 FM Kartasura.
Strategi komunikasi penyiaran dalam memahami komunikator dalam
memperhatikan komunikan dalam menerima pesan. Hal ini penyiar
meminimalisir berupa mengurangi kesalahpahaman isi dalam menerima pesan.
10

Program director dalam menyampaikan pesan kepada pendengarnya penuh


kehati-hatian. Hal ini juga dapat menyampaikan dalam merespon pendengar
untuk setia Radio Gesma 97,6 FM Kartasura. Capability of Audience yang
bermakna kemampuan Radio Gesma 97,6 FM Kartasura harus memperhatikan
kemampuan komunikan dalam menerima pesan, agar tidak terjadi kesalah
fahaman. Jika komunikator tidak memperhatikan kapasitas komunikannya,
maka bisa dipastikan pesan tidak akan sampai secara utuh bahkan bisa terjadi
kesalahan penerimaan pesan. Beberapa factor yang mempengaruhi kemampuan
komunikan dalam menangkap pesan komunikator ini antara lain.
Hal ini juga didukung oleh penelitian Dinda Helsa Novia (2019) yang
berjudul Strategi Komunikasi Penyiar Radio Sla Fm 105.6 Mhz Takengon
Kabupaten Aceh Tengah Dalam Meningkatkan Minat Pendengar menjelaskan
bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyiar menggunakan berbagai
strategi komunikasi dalam meningkatkan minat pendengar, yaitu strategi
kesesuaian, strategimenggunakan bahasa Persuasif, strategi dayapenarik
pendengar, dan strategi pembentuk kebiasaan. Pendengar berminat dan
menikmati siaran informasi dan hiburan yang disajikan oleh radio SLA Fm
karena penyiar selalu memberikan yang terbaru.
8. Strategi Komunikasi Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura dalam menarik
minat para pendengarnya
Strategi Komunikasi Penyiar Radio Gesma 97,6 FM Kartasura Untuk
Menarik Minat Pendengar Strategi merupakan perencanaan dan managemen
untuk mencapai suatu tujuan, strategi juga merupakan hal menetapkan arah
kepada manajemen tentang sumber daya dalam bisnis, dan bagaimana cara
mengetahui suatu kondisi yang dapat memberikan keuntungan terbaik untuk
memenangkan persaingan di dalam pasar. Hal tersebut sesuai dengan
wawancara yang dilakukan dengan Susanto seorang penyiar dan kabag iklan di
radio gesma 97,6 FM kartasura, yang mengatakan bahwa:
“Strategi yang digunakan adalah dengan cara mengangkat topik
perbincangan yang lagi hangat untuk diperbincangkan dan
diobrolkan ketika saya siaran, karena hal seperti itu dapat
menarik pendengar untuk tetap mengikuti siaran saya”.
(Wawancara dengan Fitri Fatimah, Penyiar Radio Gesma 97,6
FM Kartasura, 10 Desember 2021).
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa
perbincangan yang membincangkan sesuatu yang sedang banyak
diperbincangkan misalnya tentang peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan
pemerintah daerah, merupakan salah satu strategi radio gesma 97,6 fm
kartasura untuk menarik minat pendengar.
11

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi: filosofi, konsep, dan aplikasi.
Bandung. Pustaka setia
Apriadi Tamburaka. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Pustaka.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
_________. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi Kedua Cet. XIII. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
_________. 2014. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Cet. 2. Jakarta. Rajawali
Pers
Eastman, Susan Tyler, Sydney, Lewis Klen. 1985. Broadcast/Cable Programming
Strategies and Practices Second Edition. USA: Wadsworth Publishing
Company.
Effendy, Onong Uchjana. 2015. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
Erna Kurniawati. 2018. Implementasi Strategi Segmentasi Dan Positioning Radio
Romansa Fm Ponorogo Dalam Upaya Merebut Pangsa Pasar. Skripsi.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graham Ilmu.
Fill, Chris. 1999. Marketing Communication Contexts, Contents and Strategies.
Eropa: Prentice Hall.
Fred David. 2004. Manajemen Strategis: Konsep-konsep. Jakarta: Indeks
Freddy Rangkuti. 2017. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Sinar Utama.
Ibnu Hamad. 2010. Komunikasi Sebagai Wacana. Jakarta: LaTofi Enterprise.
Julaiman, Nelson, Hariya. 2019. Strategi Komunikasi Penyiar Radio Namora
Dalam menarik Minat Pendengar Di Kelurahan Talang Tenih
Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong. Thesis. IAIN CURUP.
Kung, Lucy, Robert G Picard, Ruth. 2008. The Internet and The Mass Media.
London. Sage Publication.
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Professional. Bantul. Pustaka Populer
McQuail, Philip M. 2008. The Rationalization of Audience Understanding.
McGannon Center Working Paper Series.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
12

Morissan. 2008. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta.
Prenada Media Group.
Mulyati. 2004. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Publisher
Pace, W., Peterson, B. D., & Dallas, M. (2019). Kabupaten Aceh tengah Dalam
Meningkatkan Minat Pendengar. 4, Journal Komunikasi Edisi 1–13.
Perebinossoff, Phillippe, Brian Gross, MFA, Lynne. 2005. Programming for TV,
Radio & The Internet 2nd Edition. USA: Elisevie.
Poerdarminta, W.J.S. 1982. Psikologi remaja usaha nasional. Surabaya.
Rosdakarya
Prayudha, Harley. 2015. Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik Penyiaran.
Malang. Bayumedia Publishing
Prayudha, Harley. 2017. Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktik
Penyiaran. Malang. Banyumedia Publishing.
Romli, Asep Syamsul M. 2004. Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar,
Reporter dan Scriptwritter. Bandung: Penerbit Nuansa.
Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2014. Psikologi Suatu Pengantar
Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Erlangga.
Sobur, Mufid, Muh Alex. 2013. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Triantama, A. R., Agus, S., & Sos, S. (2020). Implementasi Model Komunikasi
Laswell Dalam Program Gesma Play Musik () Radio Gesma 97.6 Fm
Untuk Menjaga Loyalitas Pendengar (Doctoral dissertation, IAIN
SURAKARTA).
Wijaya, Ramlie R. Merta. 2011. Stategi Pengendalian Administratif. Bandung:
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai