Anda di halaman 1dari 2

Keluh

Kukira kau rumah ku


Ternyata itu hanya haluan semata
Kukira rumah mu untuk ku
Ternyata dia lah yang menempatinya

Awalnya ku kecewa
Tapi apalah daya
Sang Pencipta sudah berkehendak
Dan diri ini harus menerima

Kepahitan di ujung lidah


Kesakitan di ulu hati
Melihat kisah mu lebih indah
Daripada diri ini
Kamu

Tahukah kamu cahaya bintang terus menggodaku.


Untuk terus menatap senyum di wajahmu.
Tapi angin bersedia menyapu asap.
Meminta aku pulang dan melepas mimpi yang hampir saja teraih.

Orang bilang hatiku tempat berlabuh.


Aku tak setuju.
Karena berlabuh bisa berlayar lagi dan meninggalkanku.
Hatiku butuh tempat perlindungan abadi tanpa mencari lagi.

Melepasmu bukan keinginanku.


Tapi ditetapkan menjadi takdir.
Menjadi tegar bukan pilihanku.
Tapi itu menjadi satu-satunya jalan untukku.

Anda mungkin juga menyukai