Tentang keberadaan yang entah dimana Diri ini enggan untuk berubah
Tentang hati yang entah siapa pemiliknya Karena nyatanya kau masih bertahta
Dari sudut ruang itu aku mengenalmu Kata katanya juga tak lagi mendamaikan
Akupun tak peduli meski itu hanya Senyum yang tak kunjung hilang
sekedar ilusi
Namun kini singgah pun enggan
Menata satu demi satu harap terbungkam
Hanya menjadi masa kecil yang
sunyi
kurindukan
Karena ku tahu kita bertemu di situasi
Sosoknya akan tetap menjadi pelindung
yang salah
terhebatku
Semoga berjumpa pada episode ujung Meskipun kini hanya sebuah kenangan
senja
Gempol, 06/10/19
Di sebuah tempat pada cerita lama.
Palembang, 21/06/19
Kepiawaianmu
Masih Erriska Nur Aulia
Masih dalam hitungan detik yang sama Membuat pening sekali lagi datang
Dan masih dengan peran yang sama Rasa ini membuatku tak kuasa
Dengan larut dalam kepura-puraan yang Mendera hingga jatuh tak berdaya
luar biasa Bahagia yang hanya sesaat
Gempol, 05/10/19
Putih-Abu Kecewa
Erriska Nur Aulia Erriska Nur Aulia
Malang, 01/05/19
Seusai Erriska Nur Aulia
Kian tak rela lelah direnggut waktu Berbait menjuntai mega biru
Gempol, 16/09/19
Hening menatap bulan yang murung Dia yang merintih kepada Tuhan
Saat ambisi dan nurani menggeliat Akankah sampai pada sang kuasa
Gempol, 15/08/19
Doa Sakral
Dia
Aku terlahir dari sempitnya nalar imaji
Erriska Nur Aulia
Menata mozaik yang enggan dipahami Bentuk nyata Sang Pengasih
Tersekekat ruang dan waktu tak bernaluri Lenggana kalbu ini meninggalkanmu
Apa yang hendak kulakukan tanpa dzatmu Namun ku pergi tuk capai harap
Perjalanan berdiksi kuyu telah kulalui Gugusan diksi indahmu selalu kuingat
Menjembatani segala takdir sang maha Senyum tulus yang kau hias
kuasa
Layaknya indurasmi yang tak pernah legam
kini, pertanggungjawaban dipenghujung
mata Atma kian terisak mengingat
pengorbananmu
Namun, doa sakral itu menjadi nyata
gelabah sekali diri ini tanpa kasihmu,
Menggenggam diri ini dalam indahnya
nurani
Genggam mu
Harapmu
Namun kupercaya
Mungkin iya