Dimana tahuku berkisah hujan penghujung bulan Di beranda rindu Angin risau dan gemersik pepohonan mengiringi hujan jatuh
Tergugu dalam gigil memeluk malam
Nelangsa berselimut rindu mengundang temu Tak ingin salahkan hujan Tak ingin salahkan kamu
Semakin deras denting hujan melagu diatas genting
Semakin deras juga puisiku berlari menuju rindu Air-air langit hiasi serambi tirai malam Seribu puspa terdampar dalam memori sendu
Dari dingin panjangnya malam
Lindap cahaya murung terkepal Mata belum juga terpejam Tak rela di tinggalkan hujan Tak rela melepaskan mu dari ingatan
Semakin mulut bisu terdiam
Pikiranku mencoba berjalan mengapaimu dalam malam Jauh tenggelam Jurang hayalan semakin dalam Layu bunga hujan tak kunjung reda Keadaan seolah memberi pilihan Bertahan dengan lamunan rindu? Ataukah amnesia tentangmu setelah hujan reda?
Biodata Singkat Penulis
Nama saya Isron Hapiji. Saya seorang mahasiswa semester 3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong. Tempat tanggal lahir saya Malaysia, 14 November 1997. Sekarang saya tinggal di jalan Selat Obi, KM 9.5, Kota Sorong, Papua Barat. Agama saya adalah Islam.