Anda di halaman 1dari 2

1. Perkenalan Hati - Muamar 2.

Pandangan Pertama - twtyas_

Saat sepinya hati terasa dalam hangat Dalam remang senja aku teringat,
cahaya mentari di pagi hari,
ketika rasa itu menjelma
aku bertemu dirimu dengan suara laksana
melodi simfoni. Aku terbuai dengan merdu suaramu,

Angan-angan sontak menghampiri, termenung menyaksikan senyum terindah.

walaupun aku belum sepenuhnya mengerti Sampai menuju suatu arah,


siapakah dirimu, wahai bidadari.
yang membawaku larut dalam resah.
Suaramu bagaikan melodi,
Resah memikirkanmu hingga aku
parasmu laksana sulaman pelangi, terperangah.

senyum dan tawamu bagaikan Pandangan itu membuatku melayang

suara alam di pagi hari. hingga pada titik di mana aku sedang tak
mengerti.
Aku menahan diri agar tidak terperosok
Mengapa aku seperti ini?
dalam pedihnya luka hati,
Cinta masih menguasai.
karena aku trauma dengan mereka yang
hadir lalu pergi, Rasa ini mengalir tiada henti.

tanpa adanya kejelasan.

Terima kasih untukmu yang telah hadir dan 3. Cinta di Penghujung Senja -
memperkenalkan diri. AksaraLuka

Kusambut dirimu dengan hati, Kehadiran dirimu memberi banyak warna.

walaupun sedang mengalami depresi. Terlihat anggun dan indah, kala dipandang

Maka bantulah aku yang sedang membuat mata ini tak dapat berpaling.

mencoba memperbaiki. Namun sangat disayangkan

Kamu tak perlu khawatir, hadirnya dirimu tidaklah lama.

walaupun terkadang sikapku getir, Dirimu hadir hanya untuk melukis

namun sesungguhnya aku mencintaimu kisah di penghujung senjaku.


laksana obat
Tidak untuk melukis cerita di dalam setiap
bagi hati yang sedang terkilir. waktuku.

Sekali lagi, terima kasih untukmu yang telah


hadir.
4. Telah Satu - W.S. Rendra

Gelisahmu adalah gelisahku.

Berjalanlah kita bergandengan

dalam hidup yang nyata,

dan kita cintai.

Lama kita saling bertatap mata

dan makin mengerti

tak lagi bisa dipisahkan.

Engkau adalah peniti

yang telah disematkan.

Aku adalah kapal

yang telah berlabuh dan ditambatkan.

Kita berdua adalah lava

yang tak bisa lagi diuraikan.

5. Optimisme - W.S. Rendra

Cinta kita berdua

adalah istana dari porselen.

Angin telah membawa kedamaian

membelitkan kita dalam pelukan.

Bumi telah memberi kekuatan,

kerna kita telah melangkah

dengan ketegasan.

Muraiku,

hati kita berdua

adalah pelangi selusin warna.

Anda mungkin juga menyukai