BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan antibiotik profilaksis di rumah sakit merupakan
pemberian antibiotik yang dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah
terjadinya infeksi daerah operasi. Pemberian antibiotik harus dilakukan
dengan alasan yang jelas karena resistensi bakteri yang semakin berkembang
berhubungan dengan penggunaan antibiotik tersebut. Oleh karena itu,
sebaiknya antibiotik profilaksis diberikan seminimal mungkin dan spektrum
aktifitas obat yang digunakan sebaiknya sesempit mungkin. Meskipun prinsip
penggunaan antibiotik profilaksis dalam operasi tetap ditetapkan, masih
terdapat penggunaan yang tidak sesuai (Martiyaningsih, 2012).
Timbulnya infeksi pasca bedah merupakan penyebab utama
peningkatan mortalitas dan morbiditas pasien rawat inap di rumah sakit
sehingga terputusnya kendali infeksi dapat mengakibatkan komplikasi septik
yang mungkin dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan pasien
dibandingkan penyakit semula atau pembedahannya. Sekitar 70% dari seluruh
infeksi nosokomial dilaporkan terjadi pada pasien yang menjalani
pembedahan, serta hal ini dapat menimbulkan dampak terhadap fungsi sosial
rumah sakit (Rasyid, 2008).
Dalam beberapa tahun terakhir kecenderungan pilihan melahirkan
dengan caesarean section meningkat diberbagai negara. Adanya peningkatan
pilihan melahirkan dengan caesarean section di seluruh dunia, telah menjadi
sorotan dan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Tahun 2007 diperkirakan
15% dari kelahiran di seluruh dunia terjadi dengan caesarean section.
Caesarean section di Amerika Latin dan Karibia menduduki tingkat tertinggi
yaitu 29.2%, dan Afrika menduduki tingkat terendah yaitu 3.5%. di negara
berkembang, proporsi kelahiran dengan caesarean section berkisar 21.1% dari
total kelahiran yang ada, sedangkan di negara maju hanya 2% (Betran, 2007).
B. Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien caesarean section
di RSUD Banyumas pada periode Januari – Desember 2013?
2. Bagaimanakah kualitas penggunaan antibiotik pada pasien caesarean
section di RSUD Banyumas pada periode Januari – Desember 2013?.
C. Tujuan Penelitian
1. Menghitung kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien caesarean
section di RSUD Banyumas berdasarkan sistem ATC/DDD.
2. Mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik pada pasien caesarean
section di RSUD Banyumas dengan menggunakan diagram alir gyssen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Mendapatkan data kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik pada
pasien caesarean section di RSUD Banyumas pada periode Januari –
Desember 2013.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Menjadi bahan evaluasi bagi tenaga medis di RSUD Banyumas untuk
penggunaan antibiotik yang lebih tepat.
3. Bagi Penelitian
Menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan
ketepatan penggunaan antibiotik.