Kesehatan
terkait kelengkapan persyaratan klaim BPJS, dokter atau dokter gigi harus terdokumentasi
diadakan pertemuan antara verifikator internal di dalam berkas rekam medis. Hal ini sesuai
dengan verifikator BPJS untuk menyamakan dengan Permenekes 269 tahun 2008 karena
persepsi. rekam medis merupakan catatan dan dokumen
semua tindakan serta pelayanan yang diberikan
Kata Kunci: Kelengkapan, BPJS, Administrasi kepada pasien. Pengisian rekam medis harus
lengkap agar informasi menjadi akurat. Selain
Klaim
itu, informasi yang ada di dalam berkas
rekam medis juga digunakan sebagai acuan
dalam proses pembuatan persyaratan klaim
PENDAHULUAN BPJS yang nantinya dijadikan sebagai dasar
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) perhitungan biaya kesehatan. Berdasarkan
adalah suatu tata cara penyelenggaraan hasil wawancara di rumah sakit, masih terdapat
program jaminan sosial oleh beberapa badan kurang lebih 300 persyaratan klaim BPJS
penyelenggara jaminan sosial, sedangkan, pasien rawat inap yang tidak disetujui oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial verifikator BPJS, itu artinya verifikator internal
(BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk harus merevisi persyaratan klaim pasien yang
untuk menyelenggarakan program jaminan tidak lengkap sebanyak kurang lebih 300.
sosial. Dalam hal ini program jaminan sosial Hal ini menghambat proses pengajuan klaim
yang dimaksud adalah Jaminan Kesehatan setiap bulannya, karena berkas persyaratan
Nasional (JKN). Salah satu upaya yang telah klaim harus disetorkan kepada verifikator BPJS
disepakati seluruh pemangku kesehatan secara rutin dan bersamaan pada tanggal 10
adalah BPJS kesehatan melakukan penerapan dibulan berikutnya. Sedangkan masih banyak
model pembayaran prospektif. Pembayaran persyaratan klaim yang harus dilengkapi.Dari
prospektif 1 dalam bentuk pengelompokkan permasalahan yang terjadi peneliti tertarik untuk
diagnosa dalam sebuah sistem INA-CBGs. melakukan penelitian dengan judul Hubungan
Sesuai dengan UU No. 40 tahun 2004 Kelengkapan Persyaratan Klaim Terhadap
mengamanatkan bahwa BPJS kesehatan untuk Persetujuan Klaim Oleh Verifikator BPJS di
membayar fasilitas kesehatan secara efektif RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
dan efisien, dengan ketentuan pembayaran
fasilitas kesehatan berdasarkan cara Indonesian METODE
Case Based Groups (INA CBGs). Terkait
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dengan sistem pembayaran, rekam medis
penelitian ini adalah penelitian metode
pasien digunakan sebagai acuan dalam
kuantitatif dengan menggunakan survei analitik.
melengkapi semua administrasi persyaratan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam
klaim yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan
penelitian adalah dengan studi kasus – kontrol
salah satu kegunaan rekam medis sebagai
(Case-control). Populasi dari penelitian ini
dasar dalam perhitungan biaya pembayaran
adalah jumlah persyaratan klaim yang diajukan
pelayanan medis pasien. Berdasarkan hasil
kepada verifikator BPJS bulan Maret 2017.
studi pendahuluan pada bulan Maret 2017
Sampel diambil dengan teknik simple random
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten telah
sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan
melakukan kerjasama dengan pihak BPJS
menggunakan perhitungan lameshow, diperoleh
sejak awal diimplementasikan yaitu pada 1
120 sampel yang terdiri dari 60 persyaratan
Januari 2014. Setiap kegiatan pelayanan dari
klaim kasus (case). Dan 60 persyaratan
1
[3]Menurut Hatta (2013) Pe mbayaran kontrol (control). Teknik pengumpulan data
prospektif adalah tarif sudah ditentukan terlebih menggunakan checklist observasi dan checklist
dahulu sebelum pasien mendapatkan pelayanan
studi dokumentasi.
kesehatan
2 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan
HASIL DAN PEMBAHASAN dan ketentuan yang berlaku. Hal ini karena
Angka Kelengkapan Persyaratan Klaim BPJS administrasi persyaratan klaim merupakan
Pasien Rawat Inap bagian terpenting dalam proses pengklaiman,
administrasi persyaratan digunakan sebagai
Hasil ana lis is ke lengkapan yang
bukti pelayanan terkait dengan penggantian
diukur dengan menggunakan instrumen
biaya pasien yang dilakukan oleh pihak BPJS.
studi dokumetasi dengan melakukan analisis
Semakin lengkap administrasi yang diajukan
kuantitatif dapat disajikan data sebagai berikut.
kepada verifikator BPJS maka semakin cepat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kelengkapan pula persetujuan klaim yang dilakukan oleh
Persyaratan Klaim BPJS verifikator BPJS dan pembayaran klaim oleh
Case Control BPJS kepada rumah sakit akan semakin cepat.
L TL L TL Dengan menganalisis tiga kategori persyaratan
No Item
n n n n klaim yang digolongkan menjadi administrasi
(%) (%) (%) (%) kepesertaan, administrasi pelayanan dan
laporan individual pasien. Masing – masing
Administrasi 51 9 59 1 kategori memiliki lembar dan setiap lembar
1
Kepesertaan 85 15 98.33 1.67 terdapat item yang dianalisis untuk diketahui
jumlah kelengkapannya. Maka diperoleh
hasil rincian dari masing – masing kategori
Administrasi 14 46 57 3
2 persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap
Pelayanan 23.33 76.77 95 5
sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Analisis Kelengkapan
Laporan 33 27 48 12 Administrasi Kepesertaan Pasien
3 Individual 55 45 80 20
Case Contol
Pasien
No Item L TL L TL
n n n n
4 56 47 13
Total (%) (%) (%) (%)
6.67 93.33 78.33 21.67
58 2 60 0
1 Nomor SEP 96.67 3.33 100 0
Berdasarkan tabel diatas case adalah
persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap 55 5 60 0
Fotokopi
pada bulan Maret 2017 yang dikembalikan oleh 2 91.67 8.33 100 0
Kartu BPJS
verifikator BPJS dan belum dilengkapi oleh
verifikator internal. Sedangkan control adalah 55 5 60 0
Fotokopi
persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap 3 91.67 8.33 100 0
KTP
bulan Maret 2017 yang sudah disetujui oleh
verifikator BPJS dan sudah siap disetorkan 54 6 59 1
4 Fotokopi KK 90 10 98.33 1.6
ke bagian verifikator BPJS untuk penagihan
biaya.Berdasarkan petunjuk teknis verifikasi
klaim BPJS 2014 petugas verifkator BPJS akan
melakukan verifikasi dengan mencocokkan Dari keempat item paling banyak
kesesuaian berkas klaim dengan berkas yang ketidaklengkapannya yaitu pada lembar fotokopi
dipersyaratkan. Jika terjadi ketidaksesuaian KK. Pada lembar fotokopi KK (case) terdapat 6
maka berkas klaim akan dikembalikan oleh (10%) tidak lengap dan ada 54 (90%) yang tidak
verifikator BPJS. Berkas yang tidak disetujui lengkap. Fotokopi KK (control) ada 1 (1.67%)
oleh verifikator BPJS tersebut bukan berarti persyaratan klaim yang tidak lengkap dan ada
ditolak tetapi harus dilakukan perbaikan 59 (98.33%) persyaratan yang lengkap. Berikut
dan kelengkapan sesuai dengan aturan disajikan hasil studi dokumentasi.
4 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan
No Item Hasil Studi Dokumentasi tarif yang ditanggung oleh pasien. Berdasarkan
4 Laporan Banyak hasil laboratorium yang Sunartini dkk (2004) menyebutkan bahwa
penunjang tidak dilampirkan atau tidak kegunaan lain dari laporan penunjang adalah
tertulis dalam lembar resume sebagai media komunikasi antara dokter jika
medis. Selain itu ada pula yang pasien dirawat oleh beberapa dokter, karena
tidak dilampirkan hasil rontgen, didalamnya terdapat instruksi atau keterangan
BNO, hasil CT-Scan, hasil EKG
yang menyatakan kondisi pasien. Misalnya
dan hasil USG
pada pasien dengan diagnosis anemia, maka
5 Bukti Semua persyaratan klaim
hasil laboratorium yang menunjukkan kadar
pelayanan sudah melampirkan bukti
pelayanan dan terisi secara hemoglobin pasien rendah harus dilampirkan.
lengkap Berdasarkan peraturan yang ada di RSUP
6 Nota Biaya Ada nota biaya per pelayanan persyaratan klaim berupa laporan penunjang
yang tidak dilampirkan. Namun seperti hasil laboratorium tidak perlu dilampirkan
pada persyaratan klaim nota apabila di resume medis sudah tertulis hasil
biaya total sudah dilampirkan laboratorium pasien di resume medis. Namun
semua setelah dilakukan analisis pada resume medis
7 Formulir Banyak diagnosis sekunder pasien, dokter hanya menuliskan keterangan
Verifikasi tidak tertulis, namun tercantum
terlampir pada resume medis. Tetapi setelah
kode diagnosis sekunder. Pada
item LOS juga banyak yang dicek tidak ada lampiran hasil laboratorium
kurang tepat karena jumlah hari pasien. Pada pemeriksaan lain tidak ditulis
perawatan tidak sesuai dengan dalam resume medis, dan tidak dilampirkan
perhitungan tanggal masuk dan pada persyaratan klaim. Dari hal tersebut
tanggal keluar pasien. maka petugas verifikator internal harus mencari
8 Berkas Banyak formulir kronologi laporan penunjang pasien di dalam berkas
Pendukung pasien yang tidak dilampirkan, rekam medis.
ada juga formulir transfusi tidak
dilampirkan Tabel 6. Hasil Analisis Kelengkapan Laporan
Individual Pasien
Berdasarkan analisis kelengkapan Case Contol
administrasi pelayanan pasien (case - control) No Item L TL L TL
pada surat eligibilitas dilengkapi di bagian n n n n
(%) (%) (%) (%)
tempat pendaftaran pasien rawat inap, hal ini
karena tahap awal yang dilakukan pada bagian 1 Nomor 60 0 60 0
Rekam 100 0 100 0
pendaftaran adalah melakukan pendaftaran
Medis
dengan membawa identitas BPJS kesehatan
2 Umur 60 0 60 0
serta surat perintah rawat inap dari klinik atau 100 0 100 0
unit gawat darurat. Kemudian tahap selanjutnya
3 Tanggal 60 0 60 0
yaitu pembuatan surat eligibilitas pasien yang Lahir 100 0 100 0
sudah melakukan pendaftaran. Kemudian untuk
4 Jenis 60 0 60 0
administrasi yang lain diisi dan dilengkapi ketika kelamin 100 0 100 0
pasien sudah mendapatkan pelayanan. Pada 5 Kelas 58 2 59 1
laporan penunjang merupakan faktor terbesar Perawatan 96.67 3.33 98.33 1.67
yang mempengaruhi klaim tidak disetujui oleh 6 Tanggal 53 7 60 0
verifikator BPJS hal ini karena masih banyak Masuk 88.33 16.67 100 0
hasil pemeriksaan penunjang yang belum 7 Jenis 60 0 60 0
lengkap. Laporan penunjang digunakan sebagai Perawatan 100 0 100 0
alat pendukung dalam penegakkan diagnosis 8 Cara Pulang 60 0 60 0
dokter, selain itu juga sebagai dasar besaran 100 0 100 0
6 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan
dirawat terkait dengan lam dirawat. selain Komponen Disetujui Tidak Total
itu juga terdapat item yang kelengkapannya Analisis Disetujui
masih kurang seperti tanggal masuk pasien,
Tidak
kelas perawatan, diagnosa sekunder, kode 1 9 10
Lengkap
dan prosedur. Berdasarkanan Kepmenkes
Total 60 60 120
No. 440 Tahun 2014 tentang INA CBGs
menyebutkan bahwa terdapat sejumlah aspek
yang mempengaruhi besarnya biaya, yaitu Administrasi kepesertaan pasien digunakan
diagnosa utama, adanya diagnosa sekunder untuk seluruh peseta BPJS untuk mengelola
berupa penyerta (comorbidity) atau penyulit proses pencairan dana klaim yang sesuai
(complication). Selain diagnosa terdapat pola dengan data kepesertaan pasien. Berdasarkan
pembayaran yang termasuk didalamnya yaitu nilai frekuensi harapan (Expected Counts) dari
: Konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang, administrasi pelayanan pasien tidak ada cell
obat, bahan dan alat medis habis pakai dan yang bernilai kurang dari lima (<5) yang artinya
biaya pelayanan lain yang berhubungan dengan uji chi – square (X2) bisa dilakuka. Dari hasil uji
pelayanan yang sudah pasien dapatkan.Pada statistik chi – square (X2) diperoleh nilai p_value
laporan individual selainmengacu pada berkas : 0.008234< α : 0.05 yang berarti H0 ditolak.
rekam medis pasien juga mengacu pada Sehingga ada hubungan antara kelengkapan
formulir verifikasi.Sehingga data yang ada pada persyaratan klaim berdasarkan administrasi
administrasi kepesertaan pasien, administrasi kepesertaan pasien BPJS rawat inap terhadap
pelayanan pasien dan laporan individual pasien persetujuan klaim oleh verfiikator BPJS di RSUP
saling berkesinambungan satu sama lain dalam dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Adiministrasi
proses pengajuan klaim BPJS. kepesertaan pasien didapatkan pertama kali
pada saat pasien mendaftar sebagai paien rawat
inap di rumah sakit, di tempat pendaftaran pasien
Hubungan Kelengkapan Persyaratan Klaim
menyerahkan data kepesertaan baik fotokopi
Berdasarkan Administrasi Kepesertaan
kartu BPJS, fotokopi KK dan atau fotokopi
terhadap Persetujuan Klaim oleh Verifikator
KTP yang selanjutnya data tersebut digunakan
BPJS
dalam pembuatan nomor SEP dan sebagai
Berdasarkan Permenkes Nomor 71 tahun bukti bahwa pasien adalah peserta BPJS. Pada
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada proses persetujuan klaim petugas verifikator
Jaminan Kesehatan Nasional pada BAB 1 pasal BPJS mencocokkan seluruh administrasi
1 menyebutkan bahwa peserta adalah setiap dengan data kepesertaan pasien. Apabila ada
orang, termasuk orang asing yang bekerja salah satu data lain yang tidak sesuai dengan
paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang administrasi kepesertaan maka persyaratan
telah membayar iuran. Data kepesertaan pasien akan dikembalikan oleh verifikator BPJS. Dari
digunakan untuk mempermudah akses pasien penelitian yang telah dilakukan oleh Victoria
mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. (2015) jumlah peserta BPJS kesehatan per 27
Berikut disajikan crosstabs kelengkapan Februari 2015 tercatat sebanyak 138.524.669
administrasi kepesertaan pasien dengan jiwa. Tujuan utama dari BPJS kesehatan ialah
persetujuan klaim sebagai berikut. seluruh penduduk mendapatkan pelayanan dan
Tabel 8. Crosstabs Kelengkapan Administrasi hak untuk sehat. Hal itu artinya setiap pasien
Kepesertaan Pasien Dengan Persetujuan yang sudah menjadi peserta BPJS berhak
Klaim mendapatkan pelayanan di suatu fasilitas
Komponen Disetujui Tidak Total kesehatan atas kondisi kesakitan yang diderita.
Analisis Disetujui Namun petugas akan sulit mengakses data
kepesertaan pasien apabila kartu kepesertaan
Lengkap 59 51 110
BPJS pasien tidak dilampirkan. Padahal
8 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan
10 ISBN: 9786021433218