Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi

Kesehatan

HUBUNGAN KELENGKAPAN PERSYARATAN KLAIM


TERHADAP PERSETUJUAN KLAIM OLEH VERIFIKATOR BPJS
DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Ayu Fiska Putri1, Savitri Citra Budi2


1, 2
D3 Rekam Medis Universitas Gadjah Mada
ayufiskap@gmail.com, savitri@ugm.ac.id

ABSTRACT Keywords: Completeness, BPJS, Claims


The adm in is trat ion of the claim s Administration
requirements of the patient must be complete
so that the claim requirements are not returned ABSTRAK
by the BPJS verifier and the BPJS can perform
Administrasi persyaratan klaim pasien
cost reimbursement effectively and efficiently.
harus lengkap agar persyaratan klaim tidak
But there are still 300 requirements returned by
dikembalikan oleh verifikator BPJS dan pihak
the verifier BPJS.The purpose ofthis research
BPJS bisa melakukan penggantian biaya secara
is toAssess the completeness of the claims
efektif dan efesien. Namun masih terdapat
relation to the claim approval by the BPJS
300 persyaratan yang dikembalikan oleh
verifier. Analytical observational research
verifikator BPJS.Tujuan penelitian ini adalah
type, quantitative approach and case contol
untuk mengetahui hubungan kelengkapan
research design. Population in this research is
persyaratan klaim terhadap persetujuan
all requirement of claim of inpatient of March
klaim oleh verifikator BPJS.Jenis penelitian
2017 which has been submitted to verifier
observasional analitik dengan rancangan
BPJS. The sample calculation using lemeshow
penelitian case contol. Populasi penelitian
was obtained 120 (case-control). Data analysis
ini adalah seluruh persyaratan klaim pasien
using Chi-Square (X2) statistical test with cell
rawat inap Maret 2017 yang sudah diajukan
size 2x2. Result:Based on the result of analysis
kepada verifikator BPJS. Besar sampel;120
of completeness of incomplete item at most is
(case-control). Analisis data menggunakan uji
at service administration equal to 46 (76.67%).
statistik Chi – Square (X2). Hasil: kelengkapan
Then on the completeness of individual patient
item yang tidak lengkap paling banyak yaitu
reports there are 27 (45%) incomplete and
pada administrasi pelayanan sebesar 46
completeness of administrative membership
(76.67%). Kelengkapan laporan individual
amounting to 9 (15%) incomplete claim
pasien terdapat 27 (45%); tidak lengkap,
requirements. Based on statistical test results
kelengkapan administrasi kepesertaan sebesar
of three hypotheses there is no value p_value>
9 (15%) persyaratan klaim tidak lengkap.
α = 0.05, with each value p_value = 0.008234, Berdasarkan hasil uji statistik dari tiga hipotesis
p_value = 1.393 x 10-15, p_value = 0.003461. tidak ada nilai p_value>α=0.05, dengan masing-
Conclusions: This means that there is a relation masing nilai p_value = 0.008234, p_value =
of the completeness of the claim requirement 1.393 x 10-15, p_value = 0.003461.Simpulan:
to the claim approval by BPJS verifier. In this ada hubungan kelengkapan persyaratan klaim
case to anticipate the return of claims by the dengan persetujuan klaim oleh verifikator
verifier BPJS internal verifier should check BPJS. Disarankan dalam mengantisipasi
the completeness first before submitted to the pengembalian klaim oleh verifikator BPJS
verifier BPJS, conduct evaluation and meeting
sebaiknya verifikator internal mengecek
related to the completeness of the requirements
kelengkapan terlebih dahulu sebelum diajukan
BPJS claims.
kepada verifikator BPJS, melakukan evaluasi

ISBN: ISBN: 9786021433218 1


Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

terkait kelengkapan persyaratan klaim BPJS, dokter atau dokter gigi harus terdokumentasi
diadakan pertemuan antara verifikator internal di dalam berkas rekam medis. Hal ini sesuai
dengan verifikator BPJS untuk menyamakan dengan Permenekes 269 tahun 2008 karena
persepsi. rekam medis merupakan catatan dan dokumen
semua tindakan serta pelayanan yang diberikan
Kata Kunci: Kelengkapan, BPJS, Administrasi kepada pasien. Pengisian rekam medis harus
lengkap agar informasi menjadi akurat. Selain
Klaim
itu, informasi yang ada di dalam berkas
rekam medis juga digunakan sebagai acuan
dalam proses pembuatan persyaratan klaim
PENDAHULUAN BPJS yang nantinya dijadikan sebagai dasar
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) perhitungan biaya kesehatan. Berdasarkan
adalah suatu tata cara penyelenggaraan hasil wawancara di rumah sakit, masih terdapat
program jaminan sosial oleh beberapa badan kurang lebih 300 persyaratan klaim BPJS
penyelenggara jaminan sosial, sedangkan, pasien rawat inap yang tidak disetujui oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial verifikator BPJS, itu artinya verifikator internal
(BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk harus merevisi persyaratan klaim pasien yang
untuk menyelenggarakan program jaminan tidak lengkap sebanyak kurang lebih 300.
sosial. Dalam hal ini program jaminan sosial Hal ini menghambat proses pengajuan klaim
yang dimaksud adalah Jaminan Kesehatan setiap bulannya, karena berkas persyaratan
Nasional (JKN). Salah satu upaya yang telah klaim harus disetorkan kepada verifikator BPJS
disepakati seluruh pemangku kesehatan secara rutin dan bersamaan pada tanggal 10
adalah BPJS kesehatan melakukan penerapan dibulan berikutnya. Sedangkan masih banyak
model pembayaran prospektif. Pembayaran persyaratan klaim yang harus dilengkapi.Dari
prospektif 1 dalam bentuk pengelompokkan permasalahan yang terjadi peneliti tertarik untuk
diagnosa dalam sebuah sistem INA-CBGs. melakukan penelitian dengan judul Hubungan
Sesuai dengan UU No. 40 tahun 2004 Kelengkapan Persyaratan Klaim Terhadap
mengamanatkan bahwa BPJS kesehatan untuk Persetujuan Klaim Oleh Verifikator BPJS di
membayar fasilitas kesehatan secara efektif RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
dan efisien, dengan ketentuan pembayaran
fasilitas kesehatan berdasarkan cara Indonesian METODE
Case Based Groups (INA CBGs). Terkait
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dengan sistem pembayaran, rekam medis
penelitian ini adalah penelitian metode
pasien digunakan sebagai acuan dalam
kuantitatif dengan menggunakan survei analitik.
melengkapi semua administrasi persyaratan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam
klaim yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan
penelitian adalah dengan studi kasus – kontrol
salah satu kegunaan rekam medis sebagai
(Case-control). Populasi dari penelitian ini
dasar dalam perhitungan biaya pembayaran
adalah jumlah persyaratan klaim yang diajukan
pelayanan medis pasien. Berdasarkan hasil
kepada verifikator BPJS bulan Maret 2017.
studi pendahuluan pada bulan Maret 2017
Sampel diambil dengan teknik simple random
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten telah
sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan
melakukan kerjasama dengan pihak BPJS
menggunakan perhitungan lameshow, diperoleh
sejak awal diimplementasikan yaitu pada 1
120 sampel yang terdiri dari 60 persyaratan
Januari 2014. Setiap kegiatan pelayanan dari
klaim kasus (case). Dan 60 persyaratan
1
[3]Menurut Hatta (2013) Pe mbayaran kontrol (control). Teknik pengumpulan data
prospektif adalah tarif sudah ditentukan terlebih menggunakan checklist observasi dan checklist
dahulu sebelum pasien mendapatkan pelayanan
studi dokumentasi.
kesehatan

2 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

HASIL DAN PEMBAHASAN dan ketentuan yang berlaku. Hal ini karena
Angka Kelengkapan Persyaratan Klaim BPJS administrasi persyaratan klaim merupakan
Pasien Rawat Inap bagian terpenting dalam proses pengklaiman,
administrasi persyaratan digunakan sebagai
Hasil ana lis is ke lengkapan yang
bukti pelayanan terkait dengan penggantian
diukur dengan menggunakan instrumen
biaya pasien yang dilakukan oleh pihak BPJS.
studi dokumetasi dengan melakukan analisis
Semakin lengkap administrasi yang diajukan
kuantitatif dapat disajikan data sebagai berikut.
kepada verifikator BPJS maka semakin cepat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kelengkapan pula persetujuan klaim yang dilakukan oleh
Persyaratan Klaim BPJS verifikator BPJS dan pembayaran klaim oleh
Case Control BPJS kepada rumah sakit akan semakin cepat.
L TL L TL Dengan menganalisis tiga kategori persyaratan
No Item
n n n n klaim yang digolongkan menjadi administrasi
(%) (%) (%) (%) kepesertaan, administrasi pelayanan dan
laporan individual pasien. Masing – masing
Administrasi 51 9 59 1 kategori memiliki lembar dan setiap lembar
1
Kepesertaan 85 15 98.33 1.67 terdapat item yang dianalisis untuk diketahui
jumlah kelengkapannya. Maka diperoleh
hasil rincian dari masing – masing kategori
Administrasi 14 46 57 3
2 persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap
Pelayanan 23.33 76.77 95 5
sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Analisis Kelengkapan
Laporan 33 27 48 12 Administrasi Kepesertaan Pasien
3 Individual 55 45 80 20
Case Contol
Pasien
No Item L TL L TL
n n n n
4 56 47 13
Total (%) (%) (%) (%)
6.67 93.33 78.33 21.67
58 2 60 0
1 Nomor SEP 96.67 3.33 100 0
Berdasarkan tabel diatas case adalah
persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap 55 5 60 0
Fotokopi
pada bulan Maret 2017 yang dikembalikan oleh 2 91.67 8.33 100 0
Kartu BPJS
verifikator BPJS dan belum dilengkapi oleh
verifikator internal. Sedangkan control adalah 55 5 60 0
Fotokopi
persyaratan klaim BPJS pasien rawat inap 3 91.67 8.33 100 0
KTP
bulan Maret 2017 yang sudah disetujui oleh
verifikator BPJS dan sudah siap disetorkan 54 6 59 1
4 Fotokopi KK 90 10 98.33 1.6
ke bagian verifikator BPJS untuk penagihan
biaya.Berdasarkan petunjuk teknis verifikasi
klaim BPJS 2014 petugas verifkator BPJS akan
melakukan verifikasi dengan mencocokkan Dari keempat item paling banyak
kesesuaian berkas klaim dengan berkas yang ketidaklengkapannya yaitu pada lembar fotokopi
dipersyaratkan. Jika terjadi ketidaksesuaian KK. Pada lembar fotokopi KK (case) terdapat 6
maka berkas klaim akan dikembalikan oleh (10%) tidak lengap dan ada 54 (90%) yang tidak
verifikator BPJS. Berkas yang tidak disetujui lengkap. Fotokopi KK (control) ada 1 (1.67%)
oleh verifikator BPJS tersebut bukan berarti persyaratan klaim yang tidak lengkap dan ada
ditolak tetapi harus dilakukan perbaikan 59 (98.33%) persyaratan yang lengkap. Berikut
dan kelengkapan sesuai dengan aturan disajikan hasil studi dokumentasi.

ISBN: ISBN: 9786021433218 3


Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

Tabel 3. Hasil studi dokumentasi administrasi Tabel 4. Hasil Analisis Kelengkapan


kepesertaan pasien Administrasi Pelayanan Pasien
No Item Hasil Studi Dokumentasi Case Control
1 Nomor SEP Nomor SEP tidak sesuai No Item L TL L TL
dengan nama pasien. n n n n
2 Fotokopi Terdapat persyaratan klaim (%) (%) (%) (%)
Kartu BPJS yang tidak melampirkan 1 Surat 59 1 60 0
fotokopi kartu BPJS Perintah 98.33 1.67 100 0
3 Fotokopi Terdapat persyaratan klaim Rawat Inap
KTP yang tidak melampirkan 2 Surat 57 3 60 0
fotokopi kartu BPJS padahal Eligibilitas 95 5 100 0
nama pada nomor SEP dan Peserta
kartu BPJS berbeda 3 Resume 55 5 60 0
4 Fotokopi Identitas pasien pada KTP dan Medis 91.67 8.33 100 0
KK pada kartu BPJS berbeda, 4 Laporan 38 22 60 0
ada persyaratan klaim yang penunjang 63.33 36.67 100 0
menerangkan bahwa umur
5 Bukti 60 0 60 0
pasien yang belum mempunyai
pelayanan 100 0 100 0
identitas diri tetapi tidak
melampirkan fotokopi KK 6 Nota Biaya 59 1 60 0
98.33 1.67 100 0
7 Formulir 49 11 57 3
Di rumah sakit administrasi kepesertaan
Verifikasi 81.67 18.33 95 5
pasien yang paling utama digunakan adalah
8 Berkas 45 15 60 0
nomor SEP, fotokopi kartu BPJS, fotokopi KK. Pendukung 75 25 100 0
Fotokopi KK digunakan sebagai persyaratan
klaim BPJS pasien rawat inap apabila terdapat
Pada administrasi pelayanan pasien paling
perbedaan nama antara identitas di KTP
banyak ketidaklengkapannya yaitu pada laporan
dengan kartu BPJS. Selain itu digunakan untuk
penunjang (case) terdapat 22 (36.67%) laporan
pasien yang baru lahir atau pasienyang belum
penunjang yang tidak lengkap. Kemudian
mempunyai kartu identitas. Ketika tidak ada
pada berkas pendukung (control) terdapat 45
fotokopi kartu BPJS, fotokopi KTP atau fotokopi
(75%) yang tidak lengkap. Berikut hasil studi
KK yang dilampirkan, maka persyaratan klaim
dokumentasi administrasi pelayanan pasien.
tidak disetujui oleh verifikator BPJS. Pada saat
proses melengkapi persyaratan administrasi Tabel 5. Hasil studi dokumentasi administrasi
kepesertaan yang masih kurang, petugas akan pelayanan pasien
mencari lembar yang masih kurang di dalam No Item Hasil Studi Dokumentasi
berkas rekam medis pasien. Apabila di dalam 1 Surat Terdapat satu persyaratan
berkas rekam medis tidak ada maka petugas Perintah yang tidak melampirkan surat
harus menghubungi pasien atau keluarga Rawat Inap perintah mondok dari poliklinik
pasien untuk datang ke rumah sakit dengan 2 Surat Nomor SEP tidak sesuai
membawa persyaratan yang dibutuhkan. Berikut Eligibilitas dengan nomor identitas pasien,
disajikan hasil analisis kelengkapan persyaratan Peserta ada SEP yang salah tanggal
berdasarkan administrasi pelayanan. 3 Resume Masih terdapat persyaratan
Medis klaim dengan resume medis
yang masih kosong/tidak ada
isian apapun. Pada item indi-
kasi masih kosong dan ada
item tanggal keluar pasien yang
belum diisi

4 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

No Item Hasil Studi Dokumentasi tarif yang ditanggung oleh pasien. Berdasarkan
4 Laporan Banyak hasil laboratorium yang Sunartini dkk (2004) menyebutkan bahwa
penunjang tidak dilampirkan atau tidak kegunaan lain dari laporan penunjang adalah
tertulis dalam lembar resume sebagai media komunikasi antara dokter jika
medis. Selain itu ada pula yang pasien dirawat oleh beberapa dokter, karena
tidak dilampirkan hasil rontgen, didalamnya terdapat instruksi atau keterangan
BNO, hasil CT-Scan, hasil EKG
yang menyatakan kondisi pasien. Misalnya
dan hasil USG
pada pasien dengan diagnosis anemia, maka
5 Bukti Semua persyaratan klaim
hasil laboratorium yang menunjukkan kadar
pelayanan sudah melampirkan bukti
pelayanan dan terisi secara hemoglobin pasien rendah harus dilampirkan.
lengkap Berdasarkan peraturan yang ada di RSUP
6 Nota Biaya Ada nota biaya per pelayanan persyaratan klaim berupa laporan penunjang
yang tidak dilampirkan. Namun seperti hasil laboratorium tidak perlu dilampirkan
pada persyaratan klaim nota apabila di resume medis sudah tertulis hasil
biaya total sudah dilampirkan laboratorium pasien di resume medis. Namun
semua setelah dilakukan analisis pada resume medis
7 Formulir Banyak diagnosis sekunder pasien, dokter hanya menuliskan keterangan
Verifikasi tidak tertulis, namun tercantum
terlampir pada resume medis. Tetapi setelah
kode diagnosis sekunder. Pada
item LOS juga banyak yang dicek tidak ada lampiran hasil laboratorium
kurang tepat karena jumlah hari pasien. Pada pemeriksaan lain tidak ditulis
perawatan tidak sesuai dengan dalam resume medis, dan tidak dilampirkan
perhitungan tanggal masuk dan pada persyaratan klaim. Dari hal tersebut
tanggal keluar pasien. maka petugas verifikator internal harus mencari
8 Berkas Banyak formulir kronologi laporan penunjang pasien di dalam berkas
Pendukung pasien yang tidak dilampirkan, rekam medis.
ada juga formulir transfusi tidak
dilampirkan Tabel 6. Hasil Analisis Kelengkapan Laporan
Individual Pasien
Berdasarkan analisis kelengkapan Case Contol
administrasi pelayanan pasien (case - control) No Item L TL L TL
pada surat eligibilitas dilengkapi di bagian n n n n
(%) (%) (%) (%)
tempat pendaftaran pasien rawat inap, hal ini
karena tahap awal yang dilakukan pada bagian 1 Nomor 60 0 60 0
Rekam 100 0 100 0
pendaftaran adalah melakukan pendaftaran
Medis
dengan membawa identitas BPJS kesehatan
2 Umur 60 0 60 0
serta surat perintah rawat inap dari klinik atau 100 0 100 0
unit gawat darurat. Kemudian tahap selanjutnya
3 Tanggal 60 0 60 0
yaitu pembuatan surat eligibilitas pasien yang Lahir 100 0 100 0
sudah melakukan pendaftaran. Kemudian untuk
4 Jenis 60 0 60 0
administrasi yang lain diisi dan dilengkapi ketika kelamin 100 0 100 0
pasien sudah mendapatkan pelayanan. Pada 5 Kelas 58 2 59 1
laporan penunjang merupakan faktor terbesar Perawatan 96.67 3.33 98.33 1.67
yang mempengaruhi klaim tidak disetujui oleh 6 Tanggal 53 7 60 0
verifikator BPJS hal ini karena masih banyak Masuk 88.33 16.67 100 0
hasil pemeriksaan penunjang yang belum 7 Jenis 60 0 60 0
lengkap. Laporan penunjang digunakan sebagai Perawatan 100 0 100 0
alat pendukung dalam penegakkan diagnosis 8 Cara Pulang 60 0 60 0
dokter, selain itu juga sebagai dasar besaran 100 0 100 0

ISBN: ISBN: 9786021433218 5


Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

Case Contol Tabel 7. Hasil Studi Dokumentasi Laporan


L TL L TL Individual Pasien
No Item
n n n n No Item Hasil Studi Dokumentasi
(%) (%) (%) (%) 1 Nomor Semua persyaratan klaim
9 LOS 49 11 51 9 Rekam sudah lengkap
81.67 18.33 85 15 Medis
10 Diagnosa 60 0 60 0 2 Umur Semua persyaratan klaim
Utama 100 0 100 0 sudah lengkap
11 Diagnosa 53 7 60 0 3 Tanggal Semua persyaratan klaim
Sekunder 88.33 3.33 100 0 Lahir sudah lengkap
12 Prosedur 59 1 59 1 4 Jens Semua persyaratan klaim
98.33 1.67 98.33 1.67 kelamin sudah lengkap
13 Kode 55 5 59 1 5 Kelas Isian pada item yang dilingkari
91.67 8.33 98.33 1.67 Perawatan dengan yang tertulis tidak sama
14 Tarif Rumah 60 0 60 0 6 Tanggal Tanggal masuk yang diklaimkan
Sakit 100 0 100 0 masuk tidak sesuai dengan tanggal
masuk pasien pada saat pasien
dirawat pertama kali, dan ada
Pada laporan individual pasien rawat
beberapa tanggal masuk
inap terdapat beberapa item yang dianalisis pasien yang salah input
kelengkapannya. Berdasarkan tabel diatas 7 Jenis Semua persyaratan klaim
item ketidaklengkapan paling banyak yaitupada Perawatan sudah lengkap
LOS2(case) sebesar 11 (18.33%)yang tidak 8 Cara Semua persyaratan klaim
lengkap. Pada persyaratan klaim LOS (control) Pulang sudah lengkap
yang tidak lengkap sebanyak 9 (15%). 9 LOS Ada beberapa jumlah
Perhitungan LOS di RSUP berdasarkan tanggal perhitungan LOS yang salah,
masuk dikurangi tanggal keluar ditambah satu. dan ada persyaratan item LOS
Pada item LOS secara otomatis terisi angka masih kosong
nol (0) atau angka (1), sehingga apabila LOS 10 Diagnosa Sudah lengkap semua
pasien bukan 0 hari atau 1 hari maka petugas Utama
harus mencoret angka tersebut dan menuliskan 11 Diagnosa Terdapat kode diagnosis
angka yang benar sesuai dengan jumlah lama Sekunder sekunder tetapi tidak ada
penyakitnya
dirawat pasien. Tetapi setelah dilakukan analisis
ada beberapa persyaratan klaim dengan jumlah 12 Prosedur Pada isian hanya menuliskan
kode tindakan tana menuliskan
hari perawatan 0 hari atau 1 hari yang tidak tindakan pasien
sesuai dengan jumlah lama dirawat pasien
13 Kode Pada persyarata klaim yang
dengan perhitungan tanggal masuk yang terkode hanya diagnosis utama
dikurangi tanggal keluar ditambah satu. selain saja, tetapi pada diagnosis
itu ada juga item yang masih belum ada tanggal se kun der da n p r o se d u r
keluar sehingga LOS masih kosong atau tidak tindakan ada yang tidak dikode
diisi. Berikut hasil studi dokumentasi laporan 14 Tarif Semua persyaratan klaim
individual pasien. Rumah sudah lengkap
Sakit
2
Episode rawat inap yang merupakan satu
rangkaian pelayanan jika pasien mendapatkan
perawatan >6 jam di rumah sakit atau jika pasien Pada laporan individual pasien terdapat
telah mendapatkan fasilitas rawat inap (bangsal/ LOS pasien yang tidak sesuai dengan dasar
ruang rawat inap dan atau ruang intensif) walaupun perhitungan yang digunakan di rumah sakit.
lama perawatan >6 dan secara administrasi telah Dalam hal ini, petugas verifikator internal akan
menjadi rawat inap, maka tetap diajukan klaim
sebagai pasien rawat inap. segera mengonfirmasi DPJP pasien selama

6 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

dirawat terkait dengan lam dirawat. selain Komponen Disetujui Tidak Total
itu juga terdapat item yang kelengkapannya Analisis Disetujui
masih kurang seperti tanggal masuk pasien,
Tidak
kelas perawatan, diagnosa sekunder, kode 1 9 10
Lengkap
dan prosedur. Berdasarkanan Kepmenkes
Total 60 60 120
No. 440 Tahun 2014 tentang INA CBGs
menyebutkan bahwa terdapat sejumlah aspek
yang mempengaruhi besarnya biaya, yaitu Administrasi kepesertaan pasien digunakan
diagnosa utama, adanya diagnosa sekunder untuk seluruh peseta BPJS untuk mengelola
berupa penyerta (comorbidity) atau penyulit proses pencairan dana klaim yang sesuai
(complication). Selain diagnosa terdapat pola dengan data kepesertaan pasien. Berdasarkan
pembayaran yang termasuk didalamnya yaitu nilai frekuensi harapan (Expected Counts) dari
: Konsultasi dokter, pemeriksaan penunjang, administrasi pelayanan pasien tidak ada cell
obat, bahan dan alat medis habis pakai dan yang bernilai kurang dari lima (<5) yang artinya
biaya pelayanan lain yang berhubungan dengan uji chi – square (X2) bisa dilakuka. Dari hasil uji
pelayanan yang sudah pasien dapatkan.Pada statistik chi – square (X2) diperoleh nilai p_value
laporan individual selainmengacu pada berkas : 0.008234< α : 0.05 yang berarti H0 ditolak.
rekam medis pasien juga mengacu pada Sehingga ada hubungan antara kelengkapan
formulir verifikasi.Sehingga data yang ada pada persyaratan klaim berdasarkan administrasi
administrasi kepesertaan pasien, administrasi kepesertaan pasien BPJS rawat inap terhadap
pelayanan pasien dan laporan individual pasien persetujuan klaim oleh verfiikator BPJS di RSUP
saling berkesinambungan satu sama lain dalam dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Adiministrasi
proses pengajuan klaim BPJS. kepesertaan pasien didapatkan pertama kali
pada saat pasien mendaftar sebagai paien rawat
inap di rumah sakit, di tempat pendaftaran pasien
Hubungan Kelengkapan Persyaratan Klaim
menyerahkan data kepesertaan baik fotokopi
Berdasarkan Administrasi Kepesertaan
kartu BPJS, fotokopi KK dan atau fotokopi
terhadap Persetujuan Klaim oleh Verifikator
KTP yang selanjutnya data tersebut digunakan
BPJS
dalam pembuatan nomor SEP dan sebagai
Berdasarkan Permenkes Nomor 71 tahun bukti bahwa pasien adalah peserta BPJS. Pada
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada proses persetujuan klaim petugas verifikator
Jaminan Kesehatan Nasional pada BAB 1 pasal BPJS mencocokkan seluruh administrasi
1 menyebutkan bahwa peserta adalah setiap dengan data kepesertaan pasien. Apabila ada
orang, termasuk orang asing yang bekerja salah satu data lain yang tidak sesuai dengan
paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang administrasi kepesertaan maka persyaratan
telah membayar iuran. Data kepesertaan pasien akan dikembalikan oleh verifikator BPJS. Dari
digunakan untuk mempermudah akses pasien penelitian yang telah dilakukan oleh Victoria
mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. (2015) jumlah peserta BPJS kesehatan per 27
Berikut disajikan crosstabs kelengkapan Februari 2015 tercatat sebanyak 138.524.669
administrasi kepesertaan pasien dengan jiwa. Tujuan utama dari BPJS kesehatan ialah
persetujuan klaim sebagai berikut. seluruh penduduk mendapatkan pelayanan dan
Tabel 8. Crosstabs Kelengkapan Administrasi hak untuk sehat. Hal itu artinya setiap pasien
Kepesertaan Pasien Dengan Persetujuan yang sudah menjadi peserta BPJS berhak
Klaim mendapatkan pelayanan di suatu fasilitas
Komponen Disetujui Tidak Total kesehatan atas kondisi kesakitan yang diderita.
Analisis Disetujui Namun petugas akan sulit mengakses data
kepesertaan pasien apabila kartu kepesertaan
Lengkap 59 51 110
BPJS pasien tidak dilampirkan. Padahal

ISBN: ISBN: 9786021433218 7


Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

data kepesertaan pasien tersebut sebagai Tab el 10. C r o s s t a b s Kel en g kap an


langkah awal petugas dalam proses klaim, hal Administrasi Pelayanan Pasien Dengan
tersebut juga akan menghambat terkait dengan Persetujuan Klaim
keperluan penagihan biaya pasien. Berdasarkan Komponen Tidak
analisis keeratan hubungan antara kelengkapan Disetujui Total
Analisis Disetujui
persyaratan klaim berdasarkan administrasi
Lengkap 57 14 71
kepesertaan pasien dengan persetujuan klaim
Tidak
oleh verifikator diperoleh nilai OR (Odd Ratio) 3 46 49
Lengkap
sebesar 10.25 yang berarti bahwa peluang
ketidaklengkapan persyaratan administrasi Total 60 60 120
kepesertaan pasien BPJS mengakibatkan
tidak disetujuinya klaim oleh verifikator BPJS Nilai frekuensi harapan (Expected Counts)
10.25 kali lebih besar dibandingkan dengan data kelengkapan persyaratan administrasi
persyaratan administrasi kepesertaan pasien pelayanan pasien pada setiap cell tidak ada yang
BPJS yang lengkap. nilainya kurang dari lima (<5), sehingga uji chi –
square (X2) dapat dilakukan. Berdasarkan uji chi
– square (X2) diperoleh nilai p_value = 0.003461
Hubungan Kelengkapan Persyaratan Klaim
< α = 0.05 yang berarti H0 ditolak. Sehingga ada
Berdasarkan Administrasi Pelayanan
hubungan antara kelengkapan persyaratan klaim
Terhadap Persetujuan Klaim Oleh Verifikator
berdasarkan Administrasi pelyanan BPJS rawat
BPJS
inap terhadap persetujuan klaim oleh verfiikator
Berdasarkan undang – undang Nomor 40
BPJS di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
tahun 2009 pada BAB X pasal 1 menyebutkan Dari hasil uji hipotesis disetujui atau tidak
bahwa rumah sakit juga melakukan pembiayaan disetujuinya klaim oleh verifikator BPJS sangat
rumah sakit yang bersumber dari penerimaan berkaitan dengan kelengkapan administrasi
rumah sakit, anggaran pemerintah, subsidi pelayanan pasien. Berdasarkan Irmawati, dkk
pemerintah, anggaran pemerintah daerah, (2016) tidak sesuainya ketentuan administrasi
subsidi pemerintah daerah atau sumber lain pelayanan menjadi penyebab pengembalian
yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan berkas klaim rawat inap. Dalam hal ini verifikator
perundang-undangan. Sedangkan berdasarkan BPJS berhak melakukan konfirmasi klaim yang
hasil studi dokumentasi, kelengkapan tidak bisa mendapat perhatian dan mengembalikan klaim
dilihat hanya dari diagnosis dan tandatangan untuk dilengkapi atau diperbaiki oleh petugas.
dokter saja, namun juga dilihat dari beberapa Berdasarkan analisis keeratan hubungan antara
formulir sesuai dengan kebutuhan pasien kelengkapan persyaratan klaim berdasarkan
serta data – data hasil pendukung penegakkan administrasi pelayanan pasien dengan
diagnosis seperti hasil laboratorium, hasil persetujuan klaim oleh verifikator BPJS di RSUP
CT Scan, hasil rontgen pasien dan ada dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten didapatkan
beberapa formulir pendukung lainnya. Petugas nilai OR (Odd Ratio) sebesar 59.24 yang
mencocokkan kesesuaian berkas klaimdengan artinya peluang ketidaklengkapan administrasi
berkas yang dipersyaratkan. Apabila terjadi pelayanan pasien BPJS mengakibatkan tidak
ketidaksesuaian maka berkas peryaratan klaim disetujuinya klaim oleh verifikator BPJS 59.24
dikembalikan ke rumah sakit untuk dilengkapi. kali lebih besar dibandingkan administrasi
Berikut disajikan crosstabs kelengkapan pelayanan pasien yang lengkap.
persyaratan klaim berdasarkan administrasi
pelayanan terhadap pesetujuan klaim oleh
verifikator BPJS:

8 ISBN: 9786021433218
Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan

Hubungan Kelengkapan Persyaratan Klaim kelengkapan laporan individual pasien juga


Berdasarkan Laporan Individual Pasien dipengaruhi oleh kelengkapan berkas rekam
Terhadap Persetujuan klaim Oleh Verifikator medis pasien. apabila berkas rekam medis
BPJS pasien lengkap maka laporan individual pasien
Laporan individual pasien dicetak ketika terisi secara lengkap, begitu juga sebaliknya.
petugas sudah menginput data pasien ke dalam Berdasarkan analisis keeratan hubungan
sistem INA CBGs. Pada pembuatan laporan telah didapatkan nilai Odd Ratio (OR) sebesar
individual pasien petugas sangat mengacu 3.24 yang artinya peluang ketidaklengkapan
pada persyaratan klaim yang lain, selain itu juga laporan individual pasien BPJS mengakibatkan
mengacu pada berkas rekam medis pasien. tidak disetujuinya klaim oleh verifikator BPJS
Sehingga apabila berkas rekam medis pasien 3.24 kali lebih besar dibandingkan dengan
lengkap, maka data individual pasien dapat laporan individual pasien BPJS yang lengkap.
diinputkan semua. Namun apabila ada beberapa Proses klaim BPJS yang dilakukan di RSUP
informasi yang ada di dalam berkas rekam berdasarkan alur verifikasi yang ditetapkan
medis yang kurang lengkap maka petugas tidak berdasarkan petunjuk teknis Verifikasi Klaim
bisa menginputkan data pasien ke dalam sistem. BPJS, namun juga disesuaikan dengan keadaan
Berikut ini disajikan crosstabs kelengkapan pasien yang berbeda – beda pemberkasan
laporan individual pasien dengan persetujuan dalam setiap pengajuan klaim. Berdasarkan
klaim oleh verifikator BPJS: Riley, Gerard (2009) menyatakan bahwa data
Tabel 12. Crosstabs Kelengkapan Laporan administratif merupakan sumber informasi
Individual Pasien Dengan Persetujuan Klaim penting untuk mengatahui beban keuangan
BPJS pada suatu diagnosis. Data administrasi klaim
juga sering diperlukan untuk memastikan
Komponen Tidak biaya yang terkait dengan layanana pasien
Disetujui Total
Analisis Disetujui atau biaya yang dikeluarkan selama jangka
Lengkap 48 33 81 waktu tertentu. Salah satu sumber data
biaya klaim adalah administratif yang terkait
Tidak Lengkap 12 27 39
dengan program asuransi kesehatan dalam
Total 60 60 120
penyedia layanan kesehatan. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
Berdasarkan nilai frekuensi harapan besar proses pengajuan sudah disetujui oleh
(Expected Counts) pada data laporan individual verifikator BPJS, walaupun masih ditemukan
pasien (case - control) tidak ada cell yang ketidaklengkapan karena ketersediaan
nilainya kurang dari 5 (<5), sehingga uji statistik persyaratan klaim maupun kelengkapan
yang digunakan adalah uji chi – square (X2). pengisian formulir persyaratan klaimnya.Dalam
Berdasarkan hasi uji chi – square (X2) diperoleh hal ini seharusnya petugas verifikator internal
hasil nilaip_value = 0.003461 < α = 0.05 yang mengecek kembali kelengkapan persyaratan
berarti H0 ditolak. Sehingga ada hubungan antara klaim untuk mengurangi revisi dari pihak
kelengkapan persyaratan klaim berdasarkan verifikator BPJS sehingga bisa mendeteksi
laporan individual pasien BPJS rawat inap secara dini mengenai masalah persetujuan
terhadap persetujuan klaim oleh verfiikator klaim yang dilakukan oleh verifikator BPJS.
BPJS di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Hal ini selaras dengan Megawati (2016)
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan SIMPULAN
antara kelengkapan laporan individual dengan Ada hubungan antara kelengkapan
pengembalian klaim, hal tersebut karena persyaratan klaim terhadap persetujuan klaim
masih ditemukannya beberapa syarat laporan oleh verifikator BPJS di RSUP dr. Soeradji
individual pasien yang tidak lengkap. Pada Tirtonegoro Klaten.

ISBN: ISBN: 9786021433218 9


Prosiding Seminar Rekam Medis Dan Manajemen Informasi
Kesehatan
Linda, Megawati. (2016)Faktor-Faktor
SARAN Penyebab Pengembalian Berkas
Untuk mengantisipasi Persyaratan Klaim BPJS Pasien
pengembalian administrasi klaim dari Rawat InapDi RS PKU
verifikator BPJS sebaiknya petugas Muhammadiyah Yogyakarta.Tugas
verifikator internal mengecak seluruh Akhir. Program Studi DIII Rekam
kelengkapan persyaratan klaim BPJS Medis Universitas Gadjah Mada,
pasien rawat inap yang dibutuhkan terlebih Yogyakarta.
dahulu sebelum diajukan kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
verifikator BPJS.Selain itu, sebaiknya perlu 269 Tahun 2008 tentang Rekam
juga dilakukan evaluasi terkait dengan Medis.www.
kelengkapan persyaratan klaim yang perpustakaan.dinkes.go.id. Diakses
diajukan oleh verifikator BPJS agar pada tanggal 9 September 2014.
administrasi klaim yang dikembalikan ke
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
rumah sakit setiap bulan bisa berkurang.Dan
71 Tahun 2013 tentang Jaminan
sebaiknya diadakan pertemuan antara
Kesehatan Nasional (JKN).
verifikator internal dan verifikator BPJS
www.depkes.go.id . Diakses pada
untuk menyamakan persepsi terkait dengan
tanggal 19 September 2016.
administrasi persyaratan klaim pasien rawat
inap Putri, Ayu F. (2017)Hubungan
Kelengkapan Persyaratan Klaim
Terhadap Persetujuan Klaim Oleh
DAFTAR PUSTAKA Verifikator BPJS.Tugas Akhir.
Ameliala, Sunartini. (2004)Telaah Rekam Program Studi DIII Rekam Medis
Medis Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Gadjah Mada,
Sebelum dan Sesudah Pelatihan di Yogyakarta.
IRNA II RSUP Dr. Sardjito Riley,F. Gerald (2009)Administrative and
Yogyakarta.Jurnal Manajemen Claims Records as Source of Helath
Pelayanan Kesehatan. 7 (3): 163-171. Care Cost Data. Medical Care.47 (7):
Hatta, G. (2013). Pedoman Manajemen 851-855.
Informasi Kesehatan Di Sarana Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun
Pelayanan KKesehatan. Jakarta : UI- 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Press. Jaminan Sosial. www.peraturan.go.id.
Idris, F. (2014). Petunjuk Teknis Verifikasi Diakses pada tanggal 8 Oktober
Klaim. 2016.
Jakarta: BPJS. Victoria, Deran D. (2015)Perlindungan
Irmawati, Sugiharto&Susanto Edy. Hukum Terhadap Pasien Peserta
(2016) Faktor-Faktor Penyebab JKN BPJS Kesehatan dalam
pengembalian Berkas Klaim Rawat Perjanjian Kerjaama anatara BPJS
Inap Oleh Verifikator BPJS Kesehatan Kesehatan dengan RSUD Aifin
Di RSUD Tugurejo. Seminar Achmad Pekanbaru.Tesis. Fakultas
Nasional rekam Medis dan Hukum Universitas Gadjah Mada,
Informasi Kesehatan. 21 Agustus Yogyakarta.
2016, Semarang. Hal.124-130. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun
Kepurusan Menteri Kesehatan No. 440 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Tahun 2014 tentang Petunjuk Tekanis Nasional (SJSN).
INA CBGs. www.menkes.go.id. www.luk.staff.ugm.ac.id. Diakses
Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016. pada tanggal 19 September 2016.

10 ISBN: 9786021433218

Anda mungkin juga menyukai