Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen


Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

KLAIM PENDING RAWAT INAP BPJS KESEHATAN DI RS X

BPJS KESEHATAN INPATIENT PENDING CLAIM AT X HOSPITAL

Puguh Priyo Widodo1, Farrazua Happy D1


1
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Jalan Besar Ijen No. 77C Malang Kode Pos 65112
1
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Jalan Besar Ijen No. 77C Malang Kode Pos 65112
pwidodo.puguh@gmail.com

ABSTRAK
Klaim pending merupakan klaim yang dikembalikan oleh BPJS Kesehatan ke rumah sakit karena
membutuhkan konfirmasi klaim yang diajukan sebelum dilakukan pembayaran. Klaim pending
menyebabkan tertundanya sebagian pembayaran klaim sehingga mempengaruhi cash flow rumah
sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab klaim pending rawat inap dari faktor
klinis, koding dan administrasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, populasi
pada penelitian ini sebanyak 873 klaim pending rawat inap pada april-september 2022 dan sampel
yang digunakan sebanyak 90 yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa klaim pending rawat inap disebabkan karena faktor koding paling tinggi sebesar 39%
karena Kesalahan dalam melakukan klasifikasi dan kodefikasi diagnosis dan tindakan sesuai ICD
10, ICD 9 CM, PMK 26 tahun 2021 dan Berta acara kesepakatan serta penulisan diagnosis dan
tindakan yang tidak spesifik. Faktor adminsitrasi 37% karena tidak dilampirkan bukti administrasi
pelayanan, adminsitrasi kepesertaan dan administrasi keuangan. Faktor klinis 24% disebabkan karena
ketidaklengkapan penulisan resume medis, alasan pengantar rawat inap, tidak lengkap penulisan
laporan operasi dan waktu penggunaan ventilator. Berdasarkan penelitian, RS X harus memahami
persyaratan klaim dari faktor administrasi, faktor koding dan faktor klinis agar klaim yang diajukan
layak dan tidak pending oleh pihak BPJS Kesehatan.
Kata kunci: Klaim Pending Rawat Inap, koding, klinis dan administratif

ABSTRACT
Pending claims are claims that are returned by BPJS Health to the hospital because they require
confirmation of the claims submitted before payment is made. Pending claims cause delays in part of
claim payments thereby affecting the cash flow of the hospital. This study aims to determine the causes
of pending inpatient claims from clinical, coding and administrative factors. The type of research
used was descriptive quantitative, the population in this study was 873 claims pending hospitalization
in April-September 2022 and the sample used was 90 taken by random sampling. The results showed
that pending claims for hospitalization were due to the highest coding factor of 39% due to errors in

174
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen
Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

classifying and codifying diagnoses and actions according to ICD 10, ICD 9 CM, PMK 26 of 2021
and Minutes of agreement and writing of diagnoses and actions that were not Specific. Administrative
factor 37% because evidence of service administration, membership administration and financial
administration is not attached. Clinical factors 24% were caused by incomplete writing of medical
resumes, reasons for hospitalization, incomplete writing of operation reports and time on ventilator
use. Based on research, X Hospital must understand the claim requirements from administrative
factors, coding factors and clinical factors so that the claims submitted are feasible and not pending
by the BPJS Kesehatan
Keywords: Inpatient Pending Claims, coding, clinical and administrative

1. PENDAHULUAN aturan yang berlaku maka klaim tersebut


Rumah Sakit X merupakan rumah sakit milik akan dipending/dikembalikan oleh pihak
pemerintah daerah di wilayah malang yang BPJS Kesehatan ke rumah sakit.
harus memberikan pelayanan bagi peserta Klaim pending merupakan klaim yang
JKN/KIS. Peserta JKN/KIS yang telah telah diverifikasi tetapi masih membutuhkan
mendapatkan pelayanan dari RS X wajib konfirmasi ke pihak rumah sakit. Kofirmasi
mendapatkan penggantian biaya pelayanan yang dilakukan oleh pihak payor meliputi
kesehatan dari BPJS Kesehatan. Penggantian aspek administrasi, klinis dan koding.
biaya pelayanan kesehatan diberikan Terjadinya pending klaim akan berdampak
dengan menggunakan metode pembayaran pada pengembalian klaim, yang berakibat
prospektif. Metode pembayaran prospektif tertundanya pemabyaran pelayanan
adalah metode pembayaran yang dilakukan kesehatan yang dilakukan rumah sakit dan
atas layanan kesehatan yang besarannya mengakibatkan menurunya pemasukan
sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan rumah sakit (Damayanti, 2021)
diberikan. Metode pembayaran prospektif Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
di Indonesia dikenal dengan Casemix INA- dilakukan pada juli 2022 mendapatkan
CBG (Indonesia - Case Based Payment jumlah klaim pending rawat inap sebanyak
Groups) yaitu pengelompokan diagnosis dan 64. Klaim pending tersebut disebabkan
prosedur yang mengacu pada ciri klinis dan karena faktor koding 36%, faktor klinis
penggunaan sumber daya yang mirip atau 47% dan faktor administrasi 17%. Faktor
sama, pengelompokan dilakukan dengan administrasi yang menyebabkan klaim
menggunakan software grouper (Peraturan pending adalah tidak dilampirkan bukti
Menteri Kesehatan, 2016). pelayanan penunjang (Laboratorium dan
Penyelenggaraan manajemen klaim yang radiologi). Faktor klinis yang menyebabkan
ada dirumah sakit harus secara bermutu, klaim pending adalah ketidaklengkapan
efektif dan efisien. Jika klaim tidak penulisan pada resume medis, laporan
dilakukan pengelolan dengan sesuai dengan operasi dan ktidaksesuaian hasil penunjang

175
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen
Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

dengan diagnosis yang telah ditetapkan. oleh rumah sakit pada pasien JKN/KIS ke
Sedangkan faktor koding yang menyebab BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan dalam
klaim pending adalah salah melakukan melakukan pembayaran ke rumah sakit harus
pengkodean penyakit dan prosedur tidak dilakukan verifikasi sebelum dilakukan
sesuai dengan aturan morbidity. Penelitian pembayaran oleh BPJS kesehatan ke rumah
yang dilakukan oleh Triatmaja, A. B., sakit. Hasil verifikasi klaim menghasilkan 3
Wijayanti, R. A., & Nuraini, N. (2022) (tiga) jenis klaim yaitu klaim layak, pending
menyebutkan bahwa penyebab klaim dan tidak layak. Klaim pending adalah klaim
pending pada unsur material adalah tidak yang membutuhkan konfirmasi dari aspek
lengkapnya berkas klaim seperti hasil klinis, koding dan administrasi. Berikut
pemeriksaan penunjang pasien. penyebab klaim pending rawat inap di RS
Berdasarkan uraian diatas penulis akan X yang ditampilkan pada tabel 1.1.
melakukan penelitian tentang penyebab Tabel 1.1. Penyebab Klaim Pending Rawat
klaim pending rawat inap BPJS Kesehatan Inap di RS X
di RS X. Klinis Koding Administrasi
No Bulan
F % F % F %
2. METODE PENELITIAN Total 22 24 35 39 33 37

Desain penelitian yang digunakan adalah Berdasarkan tabel 1.1. menunjukkan bahwa
operational research yang bersifat penyebab klaim pending rawat inap paling
deskriptif dengan meggunakan pendekatan tinggi karena faktor koding 39%, faktor
kuantitatif. Populasi yang digunakan administrasi 37% dan yang terkecil adalah
adalah klaim pending rawat inap pada faktor klinis 24%.
periode April-september 2022 berjumlah Penyebab klaim pending rawat inap karena
873 dan sampel yang digunakan sebanyak faktor koding disebabkan karena (1)
90 yang diambil secara random sampling. Kesalahan dalam melakukan klasifikasi dan
Teknik pengumpulan data dilakukan kodefikasi diagnosis dan tindakan sesuai
dengan mengumpulkan dokumen klaim ICD 10 dan ICD 9 CM; (2) tidak memahami
pending dan hasil rekapan alasan pending peraturan Menteri kesehatan nomor 26 tahun
dari BPJS Kesehatan ke RS X. Instrumen 2021 tentang pedoman indonesian case
yang digunakan adalah lembar ceklist. base groups (ina-cbg) dalam pelaksanaan
Data dianalsis dengan menggunakan jaminan kesehatan pemahaman dan
pengelompokkan data berdasarkan faktor berita acara nomor JP.02.03/3/1693/2020
klinis, koding dan administrasi. tentang kesepakatan bersama panduan
penatalaksanaan solusi permasalahan klaim
3. HASIL DAN PEMBAHASAN INA-CBG tahun 2019 dan (3) Penulisan
diagnosis dan tindakan yang tidak spesifik.
Klaim rumah sakit merupakan tagihan atas
Kesalahan klasifikasi dan kodefikasi
biaya pelayanan kesehatan yang diberikan

176
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen
Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

diagnosis dan tindakan meliputi diagnosis atau non invansif; dan (4) tidak lengkap
DM Type 2 dikode E11.5 (Non-insulin- penulisan laporan operasi. Kelengkapan
dependent diabetes mellitus With peripheral dalam pengkajian pasien yang harus tertulis
circulatory complications) dan seharusnya pada dokumen asesmen awal medis gawat
E11.9 (Non-insulin-dependent diabetes darurat, resume medis, laporan operasi, surat
mellitus without complications), diagnosis pengantar rawat inap harus menggunakan
gejala sisa cerebrovascular accident (CVA) metode IAR (Information, asesmen dan
dikode I61.5 (Intracerebral haemorrhage, recommendation). Kelengkapan pengkajian
intraventricular) seharusnya dilakukan pasien harus sesuai mutu dokumentasi
pengkodean diagnosis I69.1 (Sequelae of klinis yang meliputi legible, realible, clear,
intracerebral haemorrhage), diagnosis complate, precise, consisten dan timely.
Tubeculosis dan pneumonia dikode A16.5 Pengkajian yang sesuai dengan dokumentasi
dan J18.9. Seharusnya penyakit tuberculosis klinis yang bermutu akan menghasilkan
dan pneumonia dilakukan pengkodean penetapan kode penyakit yang sesuai.
A15.0 (Tuberculosis of lung, confirmed by Faktor administrasi yang menyebabkan
sputum microscopy with or without culture). klaim pending rawat inap adalah (1) tidak
Pada melakukan pengodean pada tindakan dilampirkan administrasi kepersertaan
ditemukan tindakan laporatomy tidak bisa yaitu surat keterangan lahir sebagai syarat
dilakukan pengkodean karena sudah menjadi penerbitan SEP (surat elibilitas peserta); (2)
bagian tindakan utamanya yaitu tindakan tidak dilampirkan administrasi pelayanan
appendectomy. Penentuan klasifikasi dan yaitu hasil laboratorium, radiologi dan
kodefikasi harus memperhatikan aturan laporan operasi; (3) tidak ada komponen obat
koding morbiditas pada ICD yang meliputi pada administrasi keuangan pada kwitansi/
(1) aturan koding spesifik; (2) dalam hal billingi. Hasil penelitian ini sesuai dengan
koder tidak berhasil melakukan klarifikasi penelitian Irmawati dkk (2018), dijumpai
kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien Ketidak lengkapan lembar formulir-formulir
(DPJP), maka koder menggunakan rule tersebut menjadi penyebab pengembalian
MB1-MB5 untuk memilih kembali kode berkas klaim rawat inap.
diagnosis utama; (3) konvensi tanda baca
dan (4) aturan koding lainnya yang berlaku Sesuai dengan buku petunjuk teknis verifikasi
pada INA-CBG. klaim memiliki tahap verifikasi administrasi
kepesertaan, administrasi pelayanan, dan
Penyebab klaim pending karena faktor verfikasi pelayanan kesehatan. Dalam
klinis disebabkan karena (1) tidak melakukan verifikasi administrasi pelayanan
lengkapnya penulisan diresume medis; wajib melihat lampiran hasil laboratorium,
(2) tidak tidak lengkap penulisan alasan radiologi, laporan operasi dan daftar obat.
pasien rawat inap di SPRI (Surat pengantar Pada verifikasi administrasi kepersertaan
rawat inap); (3) Tidak tertulis penggunaan wajib melihat kesesian antara kartu JKN/
ventilator dengan menggunakan invansif

177
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen
Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

KIS dan KTP. Pada bayi baru lahir wajib Penelitian ini juga sesuai Muroli, C. J.,
melampirkan surat keterangan lahir sebagai Rahardjo, T. B. W., & Kodyat, A. G. (2020)
syarat keabsahan/eligiblitas jaminan bayi menyebutkan bahwa Ketidaklengkapan
baru lahir. Pada petunjuk teknis verifikasi resume medis 41,8% (38 berkas),
klaim BPJS Kes tahun 2014 menjelaskan ketidaktepatan pengkodean 48,4% (44
bahwa verifikator BPJS Kesehatan berhak berkas yang tidak sesuai), ketidaklengkapan
melakukan konfirmasi kepada rumah sakit berkas klaim 29,7% (27 berkas yang tidak
apabila tidak didapatkan adanya bukti- lengkap), regulasipengelolaan klaim BPJS
bukti maka klaim dikembalikan kepada rawat inap di RSAB Harapan Kita belum
petugas klaim RS untuk dilengkapi atau lengkap 61,5% (8 responden), pengetahuan
diperbaiki. Pada peraturan BPJS Kesehatan petugas pelaksana 53,8% (7 responden),
Nomor 7 tahun pasal 20 menyebutkan sarana dan prasarana di Instalasi Pelayanan
bahwa kelengkapan pendukung pengajuan Piutang dan Jaminan 61,5% (8 responden),
klaim pelayanan rawat inap tingkat lanjut serta monitoring dan evaluasi sudah
meliputi (1) lembar surat eligibilitas peserta; dilaksanakan 100%.
(2) lembar resume medis; (3) laporan operasi Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
jika dilakukan tindakan operatif; (3) lembar yang dilakukan oleh Wulandari, F. (2020)
hasil penunjang jika dilakukan pemeriksaan; yang menunjukkan bahwa penyebab
(4) surat perintah rawat inap; (5) surat berkas klaim rawat inap pending adalah:
pernyataan pemeriksaan klaim oleh tim ketidaklengkapan berkas klaim ditinjau
pencegahan kecurangan rumah sakit; (6) dari persyaratan verifikasi administrasi
ceklist klaim rumah sakit; dan (7) luar system pelayanan dan verifikasi pelayanan
informasi pengajuan klaim yang diunggah ke kesehatan, kesalahan pemberian kode
system informasi BPJS Kesehatan. diagnosa dan resume medis tidak lengkap
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Santiasih, W. A., 4. SIMPULAN
Simanjorang, A., & Satria, B. (2022) yang
Faktor penyebab klaim pending rawat
menunjukkan Pengembalian berkas klaim
inap di RS X adalah faktor koding paling
pasien rawat inap BPJS Kesehatan di RSUD
tinggi sebesar 39% karena Kesalahan
Dr. R.M. Djoelham Binjai terjadi karena
dalam melakukan klasifikasi dan kodefikasi
ketidaksesuaian atau tidak lengkapnya
diagnosis dan tindakan sesuai ICD 10,
pengisian item-item di dalam pengisian
ICD 9 CM, PMK 26 tahun 2021 dan Berta
rekam medis, kesalahan petugas dalam
acara kesepakatan serta penulisan diagnosis
proses penginputan, selain itu perbedaan
dan tindakan yang tidak spesifik. Faktor
pemahaman mengenai kelengkapan berkas
adminsitrasi 37% karena tidak dilampirkan
klaim antara pihak Verifikator internal
bukti administrasi pelayanan, adminsitrasi
rumah sakit dengan pihak verifikator BPJS
kepesertaan dan administrasi keuangan.
Kesehatan.

178
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAM MEDIS & MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Penguatan Pendidikan Rekam Medis Informasi Kesehatan/Manajemen
Informasi Kesehatan Menuju Transformasi Digital

Faktor klinis 24% disebabkan karena Republik Indonesi. (2016). Peraturan Menteri
ketidaklengkapan penulisan resume medis, Kesehatan No. 52 Tahun 2016 tentang
alasan pengantar rawat inap, tidak lengkap Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
penulisan laporan operasi dan waktu Program Jaminan Kesehatan. Jakarta:
penggunaan ventilator. Kementerian Kesehatan.

Republik Indonesi. (2018). Peraturan Badan


5. REFERENSI Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Damayanti. (2021). Literature Review No. 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Analisis Pending Klaim Terkait Badan Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Dalam Penyelenggaraan Jaminan
Literature Review Analisis Pending Klaim Kesehatan. Jakarta: BPJS Kesehatan.
Terkait Badan Penyelenggara Jaminan
Republik Indonesi. (2021). Keputusan Menteri
Kesehatan (BPJS).
Kesehatan No. 26 Tahun 2021 tentang
Muroli, Cut Juli, Tri Budi W. Rahardjo, and Pedoman Indonesian Case Based Groups
Ali Germas Kodyat. “Faktor-faktor yang (Ina CBGs) Dalam Pelaksanaan Jaminan
mempengaruhi terjadinya pending klaim Kesehatan. Jakarta: Kementerian
rawat inap oleh BPJS di RSAB Harapan Kesehatan.
Kita Jakarta Barat tahun 2019.” Jurnal
Triatmaja, Ariqpurna Bayu, Rossalina Adi
Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit
Wijayanti, and Novita Nuraini. “Tinjauan
Indonesia (MARSI) 4.2 (2020): 191-197.
Penyebab Klaim Pending Badan
Republik Indonesia. (2019). Berita Acara Nomor Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)
JP.02.03/3/1693/2020 tentang kesepakatan Kesehatan Di Rsu Haji Surabaya.” J-REMI:
bersama panduan penatalaksanaan solusi Jurnal Rekam Medik dan Informasi
permasalahan klaim ina-cbg. Jakarta: Kesehatan 3.2 (2022): 131-138.
Kementerian Kesehatan.
Wulandari, Fenti. Faktor-Faktor Penyebab
Santiasih, Wayan Ary, Asyiah Simanjorang, and Berkas Klaim Bpjs Rawat Inap Yang Pending
Beni Satria. “Analisis penyebab pending Di Rumah Sakit Tahun 2020 (Literature
klaim BPJS Kesehatan rawat inap di RSUD Review). Diss. STIKES Yayasan RS Dr.
Dr. RM Djoelham Binjai.” Journal of Soetomo Surabaya, 2020.
Healthcare Technology and Medicine 7.2
(2022): 1381-1394.

179

Anda mungkin juga menyukai