Anda di halaman 1dari 4

Casemix

a. Devinisi Casemix
Casemix merupakan sistem pembayaran kesehatan yang berhubungan dengan
mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Permasalahannya masih
tinggi biaya pelayanan kesehatan, sehingga pemerintah melalui
program casemix menetapkan standarisasi biaya pelayanan kesehatan pada pasien
Jamkesmas.
Menurut Department of Health, State of Western Australia (2011),  Casemix
dapat merujuk pada campuran kasus  (mix of cases) yang meliputi rentang dan jenis
kasus dari pasien yang dilayani oleh rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
Sistem Casemix membantu perencanaan dan manajemen dari sistem pelayanan
kesehatan.
Adapun definisi dari Sistem casemix menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 27 tahun 2014 adalah pengelompokan diagnosis dan prosedur dengan
mengacu pada ciri klinis yang mirip/sama dan penggunaan sumber daya/biaya
perawatan yang mirip/sama, pengelompokan dilakukan dengan menggunakan
software grouper

b. Fungsi Pelayanan Casemix


Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan kebijakan program Casemix INA
CBG’secara umum dapat dilihat dari sisi Medis maupun Ekonomi. Dari segi medis,
para klinisi dapat mengembangkan perawatan pasien secara komprehensif, tetapi
langsung kepada penanganan penyakit yang diderita oleh pasien.Secara ekonomi,
dalam hal ini keuangan(costing) jadi lebih efisien dan efektif dalam penganggaran
biaya kesehatan.

c. Manfaat bagi pasien


1.Adanya kepastian dengan dalam pelayanan dengan prioritas pengobatan
berdasarkan derajat keparahan
2. Dengan adanya target lama hari rawat (length of stay) pasien mendapatkan
perhatian lebih dalam tindakan medis dari para petugas rumah sakit
3. Pasien mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik
4.Menerima sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
sesuaidengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
5. Mengurangi pemeriksaan dan menggunakan alat medis yang berlebihan olehtenaga
medis sehingga resiko yang dihadapi pasien

a. Manfaat bagi Rumah Sakit


1. Rumah Sakit mendapat pembiayaan berdasarkan kepada beban kerja sebenarnya
2. Dapat meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan Rumah sakit
3. Bagi dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk kualitas
pelayanan lebih baik berdasarkan derajat keparahan, meningkatkan komunikasi
antar spesialis atau multidisiplin ilmu agar perawatan dapat secara komprehensif
serta dapat memonitor QA (Quality assessment) dengan cara yang lebih objektif
4. Perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja yang lebih akurat
5. Dapat untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh masing-
masing klinisi
6. Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget anggaran
7. Mendukung sistem perawatan pasien dengan menerapkan Clinical Pathway.

Pelayanan Casemix Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi Yarsi Sumbar
1. Rawat Jalan
a. Scaning
Pada rumah sakit Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi Yarsi
Sumbar untuk scan data pada rawat jalan menggunakan printer scan
untuk dijadikan soft file.
b. Cek data
Setelah data jadi soft file selanjutnya melakukan cek data untuk
mecocokkan data.
c. Coding
a. Menerima berkas billing dari bagian pemberkasan casemix
b. Melakukan input data pasien dan data pelayanan kedalam
program INA-CBG’s
c. Melakukan input diagnosis kedalam program
d. INA-CBG’s menggunakan kode ICD sesuai dengan ICD-10
e. Melakukan konsultasi dan meminta perbaikan resume kepada
DPJP apabila ditemukan diagnosis atau tindakan kedokteran
yang tertulis dalam resume pasien tidak sesuai dengan terapi,
hasil pemeriksaan penunjang.
d. Perivikasi
Verifikatror Klaim Rawat Jalan :
a. memeriksa soft copy pemeriksaan penunjang sesuai resume.
b. memeriksa pemeriksaan yang da di soft copy sesuai resume.
c. menganalisa hasil grouper.
d. finalisasi klaim
e. Pengajuan Claim ke BPJS
2. Rawat Inap
a. Scaning
Pada rumah sakit Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi Yarsi
Sumbar untuk scan data pada rawat inap menggunakan aplikasi Cam
Scaner untuk dijadikan soft file.

b. Costing
a. Rekap keuangan
b. Menerima data dari Scaner
c. Mencocokkan data pasien
d. Melakukan scan
e. Menyerahkan ke Coding
c. Coding
a. Menerima file dari bagian coding
b. Melakukan input data pasien dan data pelayanan
c. Melakukan input diagnosis kedalam program
d. INA-CBG’s menggunakan kode ICD sesuai dengan ICD-10
e. Melakukan konsultasi dan meminta perbaikan resume kepada
DPJP apabila ditemukan diagnosis atau tindakan kedokteran
yang tertulis dalam resume pasien tidak sesuai dengan terapi,
hasil pemeriksaan penunjang.
f. Perivikasi
Verifikatror Klaim Rawat Inap :
a. memeriksa soft copy pemeriksaan penunjang sesuai resume.
b. memeriksa pemeriksaan yang da di soft copy sesuai resume.
c. menganalisa hasil grouper.
d. finalisasi klaim

d. Pengajuan Claim ke BPJS

Anda mungkin juga menyukai