Anda di halaman 1dari 3

Surveilans Epidemiologi atau Surveilans Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu

fungsi utama epidemiologi, sebagaimana menurut Crooker(2014) terdapat enam fungsi utama
epidemiologi yaitu: 1) Surveilans kesehatan masyarakat; 2) Investigasi lapangan; 3) Studi
analitik; 4) Evaluasi; 5) Membuat hubungan antar data kesehatan (record linkages); dan 6)
Pengembangan Kebijakan.

Lebih lanjut dikatakan oleh Crooker (2014) bahwa surveilans merupakan “batu loncatan”
dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Karena dengan surveilans kita akan mendapatkan data
yang akurat tentang kejadian kesehatan di masyarakat Surveilans juga merupakan langkah awal
dalam intervensi kesehatan masyarakat sebagaimana bagan berikut (CDC):

Dari bagan di atas terlihat bahwa sistem pendekatan epidemiologi diawali dengan
kegiatan surveilans. Tahap ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan “what’s the problem?” atau
masalah apa yang dihadapi. Selanjutnya bila permasalahan sudah dijawab, pertanyaan yang
harus di jawab adalah “what’s the cause?” atau apa penyebabnya, dengan melakukan identifikasi
faktor risiko. Setelah faktor risiko diketahui, selanjutnya adalah melakukan evaluasi intervensi
yang akan menjawab pertanyaan “what works?” atau apa yang akan dilakukan. Dan tahap
terakhir adalah mengimplementasikan intervensi kesehatan yang akan menjawab “how do you
do it?” atau bagaimana intervensi tersebut dijalankan.

CDC mendefinisikan Surveilans Kesehatan adalah prosedur sistematik dalam


pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data, yang diikuti dengan pengaplikasian
data tersebut pada program kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan aktivitas
kesehatan masyarakat.

Menurut Depkes (2003:15), Surveilans epidemiologi adalah suatu rangkaian proses


pengamatan yang terus menerus sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan memantau suatu
peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan untuk menguraikan dan memantau suatu peristiwa
kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan efesien terhadap masalah
kesehatan masyarakat tersebut.

Dengan demikian kata kunci dalam surveilans kesehatan masyarakat adalah


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, menerapkan, dan menghubungkan dengan
praktik-praktik kesehatan masyarakat. Hasil dari surveilans intinya adalah tindakan yang
berbentuk respon. Respon terhadap surveilan ada dua tipe yaitu Respon segera (epidemic type
response) dan Respon terencana (management type response)

Surveilans Kesehatan Masyarakat terdiri dari 5 jenis (McNab, NA dalam Crooker, 2014) yaitu:
1) Participatory surveillance; 2) Predictive Surveilans Surveillance (Climate and Ecology); 3)
Syndromic surveillance; 4) Eventbased surveillance; dan 5) Indicator-based surveillance.

Disamping itu menurut intervensinya ke masyarakat, surveilans kesehatan masyarakat


dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Active surveillance (surveilans aktif) yaitu pemerintah melalui petugas kesehatan secara
aktif mengumpulkan data kejadian kesehatan di masyarakat atau komunitas; dan
2. Pasive surveillance (surveilans pasif) yaitu pemerintah melalui biro kesehatan (dinkes)
menerima laporan penyakit secara reguler dari pelayanan kesehatan sesuai dengan aturan
yang berlaku.

Sumber : Heryana, Ade. (2015). Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai