Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis framning model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki ytang telah dipaparkan sebelimnya, dapat disimpulkan bahwa dalam

menuliskan pemberitaan mengenai perseteruan antara dua calon walikota

Cilegon yakni Ratu Ati Marliati dengan Ali Mujahidin, Media online

KabarBanten.com dan BantenNews.co,id masing-masing melakukan framing.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada pemberitaan perseteruan antar

Calon walikota Ratu Ati Marliati Dan Ali Mujahidin di portal berita

BantenNews.co.id menggunakan perangkat framing Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki, bahwa pada Berita pertama dengan judul “Pilkada Cilegon Mulai

Memanas, Mumu – Ati Saling Sindir Tagline”, BantenNews.co.id

memframing berita tersebut dengan memberi porsi yang cukup banyak atas

penjelasan dari Ali Mujahidin mengenai tagline “dinasti Korupsi harus terhenti”.

BantenNews.co.id memberi ruang yang cukup banyak bagi pernyataan Ali

Mujahidin yang menegaskan bahwa tidak perlu ada yang tersinggung pada

tagline tersebut. Kutipan pernyataan Paslon Ratu Ati Marliati pada berita tersebut

hanya memuat kutipan dari pemberitaan sebelumnya. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pada berita tersebut BantenNews.co.id melakukan framing

positif dan cenderung memihak kepada Calon Walikota Ali Mujahidin.


Kemudian pada berita kedua dengan judul “Soal Semboyan ‘Dinasti &

Korupsi Harus Terhenti’, Ini Kata Ali Mujahidin”, BantenNews.co.id hanya

memuat penjelasan dari Ali Mujahidin mengenai tagline yang dipakainya. Dari

hasil penelitian didapati bahwa BantenNews.co.id memframing Ali Mujahidin

sebagai calon Walikota Cilegon. pada berita tersebut Ali Mujahidin adalah

narasumber utama. Pada penulisan berita, wartawan memaparkan penjelasan Ali

Mujahidin yang memberi penegasan bahwa dirinya tidak bermaksud

menyinggung siapapun dalam tagline “Dinasti Korupsi Harus Terhenti”.

Dapat disimpulkan bahwa BantenNews.co.id melakukan framing positif

kepada Ali Mujahidin berdasarkan pemberitaan BantenNews.co.id mengenai

perseteruanya dengan Ratu Ati Marliati.

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian pada Portal berita

KabarBanten.com menggunakan perangkat Framing Zongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki, bahwa pada berita pertama yang berjudul “Kontestasi Jelang

Pilkada Cilegon 2020 Menghangat, Kandidat Perang tagline”,

KabarBanten.com cukup berimbang. Dapat dilihat dari kutipan yang

menampilkan penjelasan dari masing-masing calon walikota mengenai tagline

mereka. Pada akhir berita terdapat penjelasan dari LKPC. Dapat disimpulkan

bahwa KabarBanten.com berimbang pada pemberitaan ini.

Selanjutnya hasil penelitian pada berita kedua dengan judul “Isu Dinasti

di Pilkada Kota Cilegon 2020 Dinilai Tidak Efektif”. Dari hasil penelitian

didapatkan bahwa, KabarBanten.com memberitakan tentang masih besarnya


dukungan masyarakat terhadap Ratu Ati Marliati kendati isu-isu dinasti dan

korupsi dihembuskan. Dengan dua narasumber, KabarBanten.com memframing

Ratu Ati Marliati sebagai calon yang mendapatkan dukungan warga melalui

jaringan relawan yang tumbuh dari inisiatif warga secara langsung. Dijelaskan

pula, Ratu Ati Marliati dianggap warga mewakili harapan perubahan dan

keberlanjutan pembangunan. Dapat disimpulkan bahwa, KabarBanten.com

melakukan framing positif kepada Ratu Ati Marliati.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, peulis memiliki saran kepada beberapa pihak, sebagai

berikut:

1. Sebagai penelitian lanjutan, penulis dapat melakukan pengkajian lebih dalam

terkait konstruksi realitas pemberitaaan pada pelaksanaan pilkada dengan

menggunakan analisis framning Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosocki.

2. Untuk pihak pembaca, patutnya untuk lebih bersikap kritis dalam menyikapi

pemberitaan di media, selanjutnya mencari referensi berita di portal media lain

sebagai pembanding agar tidak mudah masuk dalam agenda framing media

massa.

3. Untuk media online KabarBanten.com dan BantenNews.co.id agar tetap

mempertahankan visi dan misi yang sydah dibentuk serta idealism dalam

pembuatan berita. Framing memang tidak dapat dihindari oleh media massa

namun jangan sampai menghilangkan esensi pemberitaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai