Anda di halaman 1dari 3

Proyek Bandung Smart City merupakan sebuah inisiatif yang dimulai pada tahun 2018

dengan tujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pelayanan publik dan meningkatkan
kualitas hidup warga Bandung. Proyek ini melibatkan pengadaan CCTV dan penyedia jasa
internet sebagai bagian dari infrastruktur yang dibutuhkan. Namun, proyek ini menjadi sorotan
publik karena kasus korupsi yang melibatkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dan lima
tersangka lainnya.
Kasus korupsi ini terungkap melalui serangkaian pertemuan antara Yana Mulyana dan
para tersangka lainnya. Dalam pertemuan tersebut, Yana Mulyana diduga menerima uang suap
dari para tersangka untuk memastikan penunjukan PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan ISP
dalam proyek Bandung Smart City. Selain itu, Yana Mulyana dan beberapa tersangka lain juga
diduga menerima fasilitas perjalanan ke Thailand yang dibiayai oleh PT Sarana Mitra Adiguna
(SMA), salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut.
Kasus ini kemudian dilaporkan oleh masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), yang kemudian melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Yana Mulyana dan
para tersangka lainnya. Penangkapan ini mengungkap adanya dugaan tindak pidana korupsi
dalam pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet untuk proyek Bandung Smart City, yang
seharusnya menjadi wujud kemajuan teknologi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat
Bandung. Namun, akibat kasus korupsi ini, integritas dan kepercayaan publik terhadap proyek
tersebut menjadi tercoreng.
Etika pemerintahan merupakan suatu pandangan atau prinsip yang mengatur perilaku dan
tindakan pejabat publik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Dalam kasus ini, tindakan
korupsi yang dilakukan oleh para tersangka jelas tidak bertujuan untuk meningkatkan kualitas
layanan publik. Sebaliknya, tindakan ini dilakukan demi kepentingan pribadi mereka.
Penerimaan suap dan gratifikasi oleh Wali Kota Bandung dan para tersangka lainnya
menunjukkan bahwa kepentingan pribadi lebih diutamakan daripada kepentingan publik.
Tindakan korupsi ini justru menghambat pencapaian tujuan Bandung Smart City. Seharusnya,
proyek ini dijalankan dengan integritas dan transparansi untuk menciptakan infrastruktur yang
efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas hidup warga Bandung. Namun, tindakan korupsi
ini justru mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap proyek tersebut dan menghambat
pencapaian tujuan yang seharusnya diwujudkan.
Para tersangka dalam kasus ini telah melanggar hukum dan peraturan yang ada,
khususnya Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Melanggar
hukum dan peraturan merupakan tindakan yang tidak etis dan mencerminkan ketidakpatuhan
terhadap prinsip etika pemerintahan. Kasus korupsi ini menunjukkan adanya ketidaktransparanan
dan ketidakakuntabelan dalam proses pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam proyek
Bandung Smart City. Transparansi dan akuntabilitas merupakan prinsip dasar etika pemerintahan
yang harus dijunjung tinggi oleh pejabat publik. Namun, dalam kasus ini, para tersangka justru
melanggarnya demi kepentingan pribadi. Integritas dan kejujuran adalah nilai yang harus
dipegang teguh oleh pejabat publik dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Dalam kasus
ini, para tersangka telah melanggar nilai integritas dan kejujuran dengan terlibat dalam praktik
suap dan gratifikasi. Tindakan ini mencerminkan sikap tidak jujur dan tidak memiliki integritas
dalam menjalankan tugas dan wewenang sebagai pejabat publik. Dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya, pejabat publik harus menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan
pribadi. Namun, dalam kasus ini, para tersangka justru menempatkan kepentingan pribadi di atas
kepentingan publik dengan terlibat dalam praktik korupsi. Hal ini bertentangan dengan prinsip
etika pemerintahan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pejabat publik.
Sebagai pejabat publik, para tersangka seharusnya memiliki kebebasan dalam membuat
keputusan yang terkait dengan proyek Bandung Smart City, asalkan keputusan tersebut dibuat
dengan integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Namun, dalam kasus ini, kebebasan tersebut
telah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi melalui praktik korupsi. Para tersangka dalam
kasus ini telah gagal dalam menjalankan tanggung jawab mereka sebagai pejabat publik. Mereka
tidak mampu menjaga kepercayaan masyarakat dan menjalankan pemerintahan yang bersih.
Tanggung jawab ini sangat penting dalam etika pemerintahan, dan tindakan korupsi yang
Masyarakat memiliki hak dan kebebasan untuk melaporkan dan mengawasi tindak pidana
korupsi yang terjadi dalam pemerintahan. Dalam kasus ini, masyarakat yang mengetahui adanya
dugaan tindak pidana korupsi telah melaporkannya kepada KPK, yang kemudian ditindaklanjuti
dengan operasi tangkap tangan. Kebebasan ini merupakan bagian penting dari etika
pemerintahan, yang mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memerangi korupsi.
Para tersangka dalam kasus ini telah gagal dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan
menjalankan pemerintahan yang bersih. Praktik korupsi yang mereka lakukan telah merusak citra
pemerintah dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sebagai pejabat
publik, mereka seharusnya menjunjung tinggi tanggung jawab ini demi mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.
Dalam kesimpulan, kasus korupsi proyek Bandung Smart City ini menunjukkan adanya
pelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika pemerintahan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh
pejabat publik. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung dan lima tersangka
lainnya bertentangan dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan publik dan menciptakan
pemerintahan yang bersih. Nilai-nilai seperti kepatuhan terhadap hukum, transparansi,
akuntabilitas, integritas, dan kejujuran telah terabaikan, dan kepentingan pribadi ditempatkan di
atas kepentingan publik. Selain itu, kebebasan dan tanggung jawab yang seharusnya dipegang
oleh pejabat publik juga disalahgunakan dalam kasus ini. Kebebasan dalam membuat keputusan
telah digunakan untuk kepentingan pribadi, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan
wewenang sebagai pejabat publik tidak dijalankan dengan baik. Kasus ini juga menunjukkan
pentingnya partisipasi masyarakat dalam melaporkan dan mengawasi tindak pidana korupsi,
serta tanggung jawab pejabat publik dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan menjalankan
pemerintahan yang bersih.

Referensi:
1. Kronologi Wali kota bandung yana mulyana Tersangka Korupsi Kasus Proyek bandung
smart city. Narasi Tv. (n.d.). Retrieved April 28, 2023, from https://narasi.tv/read/narasi-
daily/kronologi-wali-kota-bandung-yana-mulyana-tersangka-korupsi-kasus-proyek-
bandung-smart-city
2. Cooper, T. L. (2012). The Responsible Administrator: An Approach to Ethics for the
Administrative Role. San Francisco, CA: Jossey-Bass.
3. Frederickson, H. G., & Ghere, R. K. (Eds.). (2005). Ethics in Public Management.
Armonk, NY: M.E. Sharpe.
4. Huberts, L. W. J. C. (2014). The Integrity of Governance: What It Is, What We Know,
What Is Done, and Where to Go. London, UK: Palgrave Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai