Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK 1 ANGKATAN III

“ Analisa Dengan Perspektif Akuntabilitas Terkait Penyimpangan Yang Dilakukan Oleh ASN”

Nida Asla Thufailah Khairunnisa, A.Md.Kes


Apri Yustika Saragih, A.Md.Kes
Pratiwi Purwanto, A.Md.Kes
Rizkya Ramadhanti, A.Md.Kep
Mulyanah Wahidah Kamal, A.Md.Keb

PELATIHAN DASAR CPNS POLRI 2021


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KASUS 1 - KORUPSI LAHIR DARI PENYIMPANGAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK

ARTIKEL : https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--korupsi-lahir-dari-penyimpangan-standar-
pelayanan-publik-

No Butir Penjelasan Uraian


a Stake holder yang terlibat Internal :
Para Pegawai Negeri Sipil Pelayan publik
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah
Daerah Eksternal :
Komisi pemberatasan Korupsi, Pelayan
publik Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah
b Ringkasan kasus Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indonesia dalam tiga tahun terakhir
mengalami peningkatan meski tidak
signifikan. Pada tahun 2017 lalu
mendapatkan nilai 37, kemudian meningkat
di tahun berikutnya menjadi 38 dan tahun
lalu 2019 lalu mencapai 40. Pencapaian
nilai ini juga serta merta meningkatkan
peringkat negara, terakhir menduduki
peringkat 85 dari 180 negara (semakin
kecil peringkatnya semakin baik persepsi
korupsinya). Kenaikan skor ini salah
satunya dipicu penegakan hukum yang
tegas kepada pelaku suap dan korupsi. 
Pada buku pencegahan korupsi yang
dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) tahun 2019 menyebutkan bahwa
selama periode 2004 - 2018 tindak pidana
korupsi yang ditangani KPK melibatkan 998
orang. Berdasarkan profesi/jabatannya
sebanyak 31% adalah anggota DPR/DPRD,
25% pejabat ASN Eselon I-III,
Walikota/Bupati dan Wakilnya 12% dan
Gubernur 2%. Dengan demikian berdasarkan
profesi/jabatan sebanyak 70% melibatkan
pejabat publik dan anggota legislatif.
Sedangkan tindak pidana korupsi
berdasarkan jenis perkara dari 887 Perkara,
sebanyak 564 kasus penyuapan, 188 kasus
pengadaan barang dan jasa, dan sebanyak
46 kasus penyalahgunaan anggaran.
Tingginya kasus korupsi yang terjadi
ditengarai karena penyimpangan pelayanan
publik kepada masyarakat tanpa
menerapkan standar pelayanan yang
seharusnya. Jenis penyimpangan pelayanan
publik yang sering terjadi adalah tidak
memberikan pelayanan, penundaan berlarut,
penyimpangan prosedur, berpihak,
penyalahgunaan wewenang, permintaan
uang/ barang/jasa dan diskriminasi.
No Butir Penjelasan Uraian
Berdasarkan Undang-Undang 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik

c Tantangan dalam kasus  Adanya kemungkinan potensi


pelanggaran standar layanan yang
diberikan kepada masyarakat yang
dilakukan oleh pegawai Negeri Sipil.
 Pelaksanaan layanan dalam
kenyataannnya tidak mengikuti
standar yang berlaku.
 Harus adanya Sosialisai dan evaluasi
terhadap Pegawai Negeri Sipil

Nilai Dasar PNS Akuntabilitas (personal behavior)

D Implementasi Sikap dan  Kepemimpinan :


Perilaku .Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

 Transparansi
Ombudsman Republik Indonesia
melaksanakan kajian ilmiah survei
kepatuhan standar pelayanan publik atas
pelayaan Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya tindakan
maladministrasi pada Unit Layanan Publik
Pemerintah Pusat & Daerah dengan upaya
pemenuhan komponen standar pelayanan
sebagaimana diatur dalam UU 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik. Juga untuk
mengetahui efektivitas dan uji kualitas
penyelenggara pelayanan publik.
Kantor

Di era keterbukaan ini memicu Para


Pegawai Negeri Sipil untuk
mengembangkan sitem layanan cepat dan
transparan.
 Integritas
,
.
 Tanggung Jawab
pelanggaran akan mendapatkan sanksi

.
 Keadilan

 Kepercayaan

 Keseimbangan

 Kejelasan
No Butir Penjelasan Uraian

 Konsistensi
.
E Nasionalisme 1. Religius : Seluruh pegawai Negeri Sipil
melakukan pekerjaan secara ikhlas dan
bertanggung jawab, kepada masyarakat
sebagai pelayan Publik dan dapat
mempertanggung jawabkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa sesuai pada Sila ke-satu
dari Pancasila.
2. Amanah : Sebagai pegawai Negeri Sipil
memiliki amanah yaitu menjadi pelayan
publik/ masyarakat sesuai UU No. 5 tahun
2014 tentang ASN.
3. Disiplin :

4. Non-Diskriminatif :

5. Saling Menghormati :

6. Persamaan Derajat : Para pegawai


Negeri Sipil selalu menerapakan 5S
(Senyum, sapa, salam, sopan, santun)
dalam melayani tidak memandang siapa
yang sedang dilayani, karena harus
menyamaratakan derajat setiap manusia.

7. Tenggang rasa :

8. Rela Berkorban : Pegawai Negeri Sipil


harus mementingkan kepentingan umum
terlebih dahulu sebelu kepentingan
pribadinya,

9. Menjaga Ketertiban :

10. Kerja Sama :

11. Cinta Tanah Air :

12. Musyawarah :

13. Kekeluargaan :

14.: Tidak menggunakan hak yang bukan


miliknya

15. Menghormati Keputusan Bersama :

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai