Anda di halaman 1dari 21

Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU Kabupaten Timor Tengah Utara

Herminus Kefi
Universitas Timor Kefamenanu
Herminus13@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pelayanan yang sulit diakses, prosedur
yang berbelit, biaya yang tidak jelas, terjadinya praktek pungutan liar serta adanya inovasi
pelayanan berbasis digital. Masalah pokok penelitian ini yaitu: Bagaimana Inovasi Pelayanan
Pembuatan SIM di Polres TTU? Faktor apa saja yang yang menjadi pendukung dan
penghambat inovasi pelayanan pembuatan SIM di Polres TTU?. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan Inovasi
serta Faktor Pendukung dan Penghambat Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU. Jenis
penelitian yang dipergunakan dalam membedah masalah ini adalah penelitian deskriptif,
yakni jenis penelitian yang menggambarkan suatu fenomena atau kejadian secara apa adanya
serta menganalisa data menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam menggali informasi
kepada informan, penulis menggunakan pedoman wawancara (interview guiding) sebagai alat
bantu dalam melakukan wawancara. Wawancara dimulai dari Kepala Kepolisian Resort
Timor Tengah Utara dan informasi bergerak menuju Kepala satuan lalulintas, dan kepala
urusan lain sampai kepada informan mana, informasi dianggap sama atau yang dikenal
dengan teknik snowball, sebagaimana Lincoln dan Guba dalam Satori dan Komariah
(2010:53) dengan istilah “selection to the point of redundancy; yaitu pengembangan
informan dilakukan sampai informasi mengarah ke titik jenuh/sama”. Hasil penelitian
membuktikan bahwa (1) Terdapat inovasi baru layanan canggih di Polres TTU berupa Smart
SIM (SIM Pintar) dilengkapi dengan chip untuk data pemilik yaitu: Pertama, dapat
menyimpan identitas forensik kepolisian dan pelanggaran lalu lintas pengendara yang tercatat
dalam chip kartu dan dapat dilihat/dipantau secara online dan real time. Kedua, berfungsi
sebagai uang elektronik atas kerja sama Polri dengan tiga Badan Usaha Milik Negara (BNI,
BRI, dan Bank Mandiri). (2) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mudah, (3)
Tersedianya Sarana dan Prasarana serta Dukungan Anggaran. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU mengalami perubahan yang
signifikan dari waktu ke waktu ditandai dengan adanya terobosan-terobosan baru peningkatan
pelayanan yang akuntabel, transparan dan profesional dengan biaya yang serendah-
rendahnya. Sedangkan rekomendasi, agar dilakukan sosialisasi lebih intensif dari Kepolisian
tentang manfaat memiliki SIM, dan perlu dukungan anggaran yang lebih tinggi agar Polri
dapat memaksimalkan fungsi pelayanannya.

Kata Kunci: Inovasi, Pelayanan, Pembuatan SIM.

414 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Abstract

This research is motivated by the presence of services that are difficult to access,
complicated procedures, unclear costs, the occurrence of illegal payments and digital-based
service innovations. The main problem of this research is: How is the Innovation in Making
SIM Services in TTU Regional Police? What factors are supporting and hindering the
innovation of SIM-making services at TTU Regional Police ?. The purpose of this study is to
describe, analyze, and interpret the Innovation and Supporting Factors and Obstacles to
Making SIM Services in TTU Regional Police. This type of research used in dissecting this
problem is descriptive research, namely the type of research that describes a phenomenon or
event as it is and analyzes the data using a qualitative approach. In gathering information to
the informant, the authors use interview guidelines (interview guiding) as a tool in
conducting interviews. The interview starts from the Chief of the North Central Timor Police
Resort and information moves towards the head of the traffic unit, and the head of other
affairs to which informant, the information is considered to be the same or known as
snowball technique, as Lincoln and Guba in Satori and Komariah (2010: 53) the term
"selection to the point of redundancy; namely the development of informants carried out until
the information leads to the point of saturation / the same ". The results of the study prove
that (1) There is a new innovative service in TTU Police Station in the form of a Smart SIM
equipped with a chip for the owner's data, namely: First, can store the police forensic identity
and violations of motorist traffic recorded in the card chip and can be seen / monitored
online and in real time. Second, it functions as electronic money in cooperation with the
National Police with three State-Owned Enterprises (BNI, BRI, and Bank Mandiri). (2) Easy
Standard Operating Procedures (SOP), (3) Availability of Facilities and Infrastructure and
Budget Support. It can be concluded that the Innovation in Making SIM Services at the TTU
Regional Police has experienced significant changes from time to time marked by new
breakthroughs in improving accountable, transparent and professional services at the lowest
possible cost. Whereas the recommendation is for more intensive socialization from the
Police regarding the benefits of having a SIM, and it needs higher budget support so that the
National Police can maximize its service functions.

Keywords : Innovation, Service, SIM Making.

A. PENDAHULUAN pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan


Undang-Undang Dasar 1945 dasar masyarakat. Dengan kata lain
mengamanatkan bahwa Negara wajib seluruh kepentingan yang menyangkut
melayani setiap warga negara dan hajat hidup orang banyak itu harus atau
penduduk untuk memenuhi kebutuhan perlu adanya suatu pelayanan.
dasarnya dalam rangka meningkatkan Pemerintah mengandung arti suatu
kesejahteraan masyarakat. Seluruh kelembagaan atau organisasi yang
kepentingan publik harus dilaksanakan menjalankan kekuasaan pemerintahan,
oleh pemerintah sebagai penyelenggara sedangkan pemerintahan adalah proses
negara yaitu dalam berbagai sektor berlangsungnya kegiatan pemerintah
pelayanan, terutama yang menyangkut dalam mengatur kekuasaan suatu negara.

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 415
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Penguasa dalam hal ini pemerintah yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
menyelenggarakan pemerintahan, (Disduk Capil), Proses pembuatan
melaksanakan penyelenggaraan perizinan di Kantor Pelayanan Terpadu
kepentingan umum, yang dijalankan oleh Satu Pintu (PTSP), dan Pembuatan Surat
penguasa administrasi negara yang Ijin Mengemudi (SIM) Di Sentra
mempunyai wewenang tertentu. Seiring Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
dengan perkembangan zaman, fungsi Bentuk-bentuk layanan umum, yang
pemerintahan ikut berkembang, misalnya seharusnya mudah, dipersulit dengan
dahulu fungsi pemerintah hanya membuat banyaknya meja dan rangkaian prosedur
dan mempertahankan hukum, kini telah yang harus dilalui. Keluhan-keluhan
berfungsi juga untuk merealisasikan seperti inilah yang sering muncul dari
kehendak negara dan menyelenggarakan masyarakat dalam penyelenggaraan
kepentingan umum (public sevice). pelayanan publik terutama dari rendahnya
Penyelenggaraan pelayanan kualitas penyelenggaraan pelayanan
publik yang dilakukan oleh pemerintah, publik.
masih dihadapkan pada sistem Pelayanan publik masih diwarnai
pemerintahan yang belum efektif dan oleh pelayanan yang sulit diakses,
efisien serta kualitas sumber daya manusia prosedur yang berbelit, biaya yang tidak
aparatur yang belum memadai. Hal ini jelas serta terjadinya praktek pungutan liar
terlihat dari masih banyaknya keluhan dan (pungli), merupakan indikator rendahnya
pengaduan dari masyarakat baik secara kualitas pelayanan publik di Indonesia. Di
Iangsung maupun melalui media massa. mana hal ini juga sebagai akibat dari
Dewasa ini persoalan yang dihadapi begitu berbagai permasalahan pelayanan publik
mendesak ditandai dengan masyarakat yang belum dirasakan oleh rakyat. Di
mulai tidak sabar atau cemas dengan samping itu, ada kecenderungan
mutu pelayanan aparatur pemerintahan ketidakadilan dalam pelayanan di mana
yang pada umumnya semakin merosot masyarakat yang tergolong miskin akan
atau memburuk sehingga sudah sepatutnya sulit mendapatkan pelayanan. Sebaliknya,
pemerintah mereformasi paradigma bagi mereka yang memiliki “uang“, akan
pelayanan publik yang ada dari paradigma dengan mudah mendapatkan segala yang
pemerintah bertindak sebagai penguasa diinginkan. Untuk itu, apabila
berubah menjadi pelayan, untuk ketidakmerataan dan ketidakadilan ini
meningkatkan kualitas pelayanan publik. terus-menerus terjadi, maka pelayanan
Walaupun terdapat pergeseran yang berpihak ini akan memunculkan
paradigma namun pada tataran praktis, potensi yang bersifat berbahaya dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Negara Republik Indonesia masih Potensi ini antara lain terjadinya
menyiratkan sejumlah catatan buruk dan disintegrasi bangsa, perbedaan yang dalam
telah menjadi rahasia umum bagi setiap antara yang kaya dan miskin, peningkatan
warga masyarakat sebagai penerima ekonomi yang lamban, dan pada tahapan
layanan. Ungkapan ini tidaklah berlebihan tertentu dapat meledak dan merugikan
ketika melihat fakta bahwa hak sipil warga bangsa Indonesia secara keseluruhan.
sering dilanggar dalam proses pengurusan Menelisik pernyataan Presiden
layanan-layanan umum seperti Kartu Joko Widodo diberbagai media cetak
Tanda Penduduk (KTP) di Dinas maupun elektronik dengan ungkapan,

416 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

“Saya tidak main-main dengan pungutan Timur sejak 29 November 2016 hingga
liar, walau hanya Rp 10.000 pun kita April 2019 tercatat beberapa kasus antara
tindak tegas". Ini menandakan bahwa lain: Pertama: Operasi Tangkap Tangan
betapa pungutan liar birokrasi telah (OTT) sebanyak 52 kasus, Kedua, Tilang
merusak sendi kehidupan bermasyarakat, Kepolisian sebanyak 5 kasus, Ketiga:
berbangsa dan bernegara sehingga perlu Barang bukti uang senilai Rp.180.
upaya pemberantasan secara tegas, 410.500. Keempat: Pelaku sebanyak 91
terpadu, efektif, efisien dan mampu orang.
menimbulkan efek jera. Pemerintah Ada hal lain yang memperkuat
melalui Peraturan Presiden Nomor 87 terhadap adanya indikasi pungutan liar
Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu sebagaimana dilansir Harian Umum Pos
Bersih Pungutan Liar adalah wujud Kupang diuraikan sebagai berikut:
keseriusan Presiden memberantas Pertama: Pada hari jumat
pungutan liar (pungli). Satuan tugas ini (23/08/2019), Perwakilan Ombudsman
terbentuk di provinsi dan kabupaten/kota NTT, Darius Beda Daton S.H menjadi
di seluruh Indonesia beranggotakan lintas korban pungli pada saat hendak
instansi dan diberikan tanggung jawab, memperpanjang SIM C pada Mobil SIM
untuk membangun sistem pencegahan dan Keliling yang diparkir pada ruas jalan
pemberantasan pungutan liar, melakukan Bundaran PU Kupang. Bagaimana tidak,
pengumpulan data dan informasi dari Darius menuturkan, ia dilayani oleh
kementrian/lembaga terkait, petugas yang berpakaian sipil dan
mengkoordinasikan, merencanakan, dan berseragam Polri yang meminta foto kopi
melakukan operasi pemberantasan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya
pungutan liar, melakukan operasi tangkap dan mengatakan biaya perpanjangan SIM
tangan dan memberikan rekomendasi C senilai Rp. 150.000 sehingga ia
kepada pimpinan komplain karena biaya perpanjangan tidak
kementrian/lembaga/daerah untuk sesuai dengan yang ia ketahui sesuai
memberi sanksi kepada pelaku pungli. rujukan undang-undang. Mendengar itu,
Sekalipun tim satgas telah petugas meminta Darius untuk masuk
menjalankan tugas dan perannya secara kedalam mobil SIM dan akan melayaninya
signifikan namun fenomena pungutan liar sesuai aturan, akan tetapi permintaan itu
oknum anggota kepolisian masih tetap ditolak oleh Darius dengan dalil ia sudah
terjadi sebagaimana data yang berhasil terkena pungli.
dihimpun oleh Ombudsman Republik Kedua: Hal lain juga dialami oleh
Indonesia dan Perwakilan NTT secara Marthen Salu, Asisten Koordinator
nasional diuraikan sebagai berikut: Perhubungan Komisi Yudisial RI Wilayah
Pertama: Operasi Tangkap Tangan (OTT) NTT Pada hari kamis, 05/04/2019.
sebanyak 15.323 kasus. Kedua: Tersangka Marthen menuturkan, telah mengikuti
sebanyak 24.216 orang. Ketiga: Barang semua tahapan prosedur sesuai aturan
Bukti sebanyak Rp.321.864.773.832. yang berlaku dan bahkan pada saat
Keempat: sms pengaduan sebanyak simulasi, ia baru akan berhenti setelah
23.534 kali. Kelima: Pengaduan melalui beberapa meter melewati garis finish akan
surat, call centre, web, email dan tetapi oleh petugas, ia dinyatakan tidak
pengaduan langsung sebanyak 36.951 kali. lulus dan ia diminta untuk kembali
Sedangkan di Propinsi Nusa Tenggara

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 417
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

mengikuti ujian praktek setelah 7 hari dengan variasi, intensitas dan cakupan
akan datang. yang belum pernah dialami sebelumnya,
Bercermin dari adanya patologi misalnya peluncuran Smart SIM (SIM
birokrasi yang telah dikemukakan di atas, Pintar) oleh Korlantas Polri telah
bukan tidak mungkin telah memudahkan masyarakat untuk dapat
menyumbangkan kontribusi negatif mengakses layanan pembuatan SIM secara
terhadap menurunnya tingkat kepercayaan daring/online tanpa mendatangi unit-unit
masyarakat secara signifikan terhadap kepolisian terdekat dan mendapatkan
jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh pelayanan secara manual yang
aparatur. Berdasarkan data dan informasi memungkinkan terjadinya mal
yang diperoleh, hal yang paling banyak administrasi dan praktek pungutan liar,
disoroti misalnya, terjadi pada Sentra namun suatu kilas balik terjadi bahwa
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pelayanan publik sudah semakin mudah
Kepolisian Republik Indonesia dalam ditandai dengan adanya percepatan
Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) pelayanan, penggunaan waktu yang lebih
yang pada kenyataannya dapat dikatakan singkat dan sistem pelayanan yang telah
bahwa Polri belum terbebas dari Korupsi, terintegrasi.
Kolusi dan Nepotisme karena masih Mencermati tingkah laku pelayan
adanya budaya “setor” dari bawahan publik baik perorangan maupun secara
kepada pimpinan dan perilaku pungli yang kelembagaan, di Sentra Pelayanan
masih banyak dilakukan oleh anggota Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres TTU,
polri. Hal ini menandakan bahwa maka penulis terdorong untuk melakukan
pengawasan (fungsi kontrol) kurang kajian lebih jauh melalui penelitian
berjalan secara optimal selama proses dengan judul “Inovasi Pelayanan
pelayanan berlangsung. Merujuk pada Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) di
fakta-fakta di atas, sudah tentu berbagai Polres TTU, Kabupaten Timor Tengah
saran dan bahkan protes terus berdatangan Utara”. Adapun rumusan masalah yang
dari konstituen (masyarakat) agar kiranya menjadi pokok penelitian ini diuraikan
Polri segera berbenah menghadapi sebagai berikut: Pertama, Bagaimana
kompleksitas disekitarnya guna Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di
mewujudkan profesionalisme polri yang Polres TTU? Kedua, Faktor apa sajakah
berkesinambungan. yang menjadi pendukung dan penghambat
Perilaku atau mentalitas aparatur, inovasi pelayanan pembuatan Surat Ijin
seperti yang dilukiskan dalam uraian Mengemudi di Polres TTU?. Adapun
diatas selain dapat diminimalisir melalui tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sistem pencegahan dini merujuk pada mendeskripsikan, menganalisis, dan
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 menginterpretasikan Inovasi serta Faktor
tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pendukung dan Penghambat Pelayanan
Pungutan Liar yang dibangun ditingkat Pembuatan SIM di Polres TTU.
pusat dan daerah, upaya pencegahan lain
dapat terjadi secara langsung melalui B. LANDASAN TEORITIS
teknologi-teknologi canggih di abad ke 1. Inovasi
XXI dimana berbagai organisasi termasuk Inovasi dalam Kamus Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
tengah menghadapi perubahan inovasi sebagai pemasukan atau pengenalan hal-

418 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

hal baru atau dengan kata lain, penemuan untuk stakeholder dari sektor
baru yang berbeda dari yang sudah ada pribadi/korporasi (James A.Philis
atau yang sudah dikenal sebelumnya Jr,Kriss Deiglmeier & Dale
(gagasan, metode, atau alat). Inovasi T.Miller,Stanford,2008)
adalah proses pembaharuan atau 2. Inovasi teknologi bisa berupa suatu
pengembangan dengan menciptakan suatu produk, pelayanan atau proses
hal baru yang berbeda dari sebelumnya. produksi dan inovasi administrasi
Inovasi juga bisa diartikan penemuan baru bisa mempunyai sifat organisasional
dalam teknologi atau kemampuan dalam dan struktural.
memperkenalkan sebuah temuan baru
yang berbeda dari yang telah ada Ciri-Ciri Inovasi
sebelumnya. a. Mempunyai sebuah
Menurut Suryani (2008:304), kekhasan/kekhususan artinya suatu
Inovasi dalam konsep yang luas inovasi mempunyai ciri yang khas
sebenarnya tidak hanya terbatas pada dalam arti ide, program, tatanan,
produk. Inovasi dapat berupa ide, cara sistem, termasuk kemungkinan pada
ataupun obyek yang dipersepsikan oleh hasil yang diharapkan.
seseorang sebagai sesuatu yang baru. b. Mempunyai ciri atau unsur kebaruan,
Inovasi juga sering dugunakan untuk dalam arti suatu inovasi harus
merujuk pada perubahan yang dirasakan mempunyai suatu karakteristik
sebagai hal yang baru oleh masyarakat sebagai sebuah karya dan buah
yang mengalami. Menurut Everett dalam pemikiran yang mempunyai kadar
M.Rogers (1983) menyatakan bahwa orsinalitas dan kebaruan.
inovasi ialah sebuah ide, gagasan, praktek c. Pada program inovasi dilaksanakan
atau objek/benda yang disadari dan melalui program yang terencana,
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh dalam arti bahwa sebuah inovasi
seseorang atau kelompok untuk diadopsi. dilakukan melalui suatu proses yang
Pendapat lain juga dikemukakan oleh yang tidak terburu-buru, namun
Stephen Robbins (1983) menyatakan dipersiapkan secara matang dengan
bahwa inovasi ialah sebagai sebuah program yang jelas dan terencana
gagasan baru yang diterapkan untuk terlebih dahulu.
memprakarsai atau memperbaiki suatu d. Inovasi yang digulirkan mempunyai
produk atau proses dan jasa. tujuan, program inovasi yang
dilakukan harus mempunyai arah
Jenis-Jenis Inovasi meliputi: yang ingin dicapai, termasuk arah dan
1. Inovasi sosial (Brazeal & Herbert, strategi untuk mencapai suatu tujuan
1997) yaitu masalah sosial yang biasa tersebut.
diatasi dengan cara-cara kreatif dan
inovatif antara seseorang dengan 2. Pelayanan Publik
seseorang lainnya dalam suatu Undang-undang Republik
organisasi. Inovasi Sosial juga Indonesia pasal 1 nomor 25 tahun 2009
dimaknai sebagai solusi baru bagi tentang Pelayanan Publik, mendefenisikan
masalah sosial dengan cara efektif, pelayanan publik sebagai kegiatan atau
efisien dan berkelanjutan dengan rangkaian kegiatan dalam rangka
menghadirkan nilai-nilai (value) pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 419
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

dengan peraturan perundang-undangan a. Pelayanan publik adalah kegiatan


bagi setiap warga negara dan penduduk atau rangkaian kegiatan dalam rangka
atas jasa, barang, dan/atau pelayanan pemenuhan kebutuhan pelayanan
administratif yang disediakan oleh sesuai dengan peraturan perundang-
penyelenggara pelayanan publik. undangan bagi setiap warga negara
Adapun latar belakang munculnya dan penduduk atas barang, jasa,
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan dan/atau pelayanan administratif yang
Publik yaitu: Pertama: bahwa negara disediakan oleh penyelenggara
berkewajiban melayani setiap warga pelayanan publik.
negara dan penduduk untuk memenuhi b. Penyelenggara pelayanan publik
hak dan kebutuhan dasarnya dalam adalah setiap institusi penyelenggara
kerangka pelayanan publik yang negara, korporasi, lembaga
merupakan amanat Undang-Undang Dasar independen yang dibentuk
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. berdasarkan undang- undang untuk
Kedua: bahwa membangun kepercayaan kegiatan pelayanan publik.
masyarakat atas pelayanan publik yang c. Atasan satuan kerja penyelenggara
dilakukan penyelenggara pelayanan publik adalah pimpinan satuan kerja yang
merupakan kegiatan yang harus dilakukan membawahi secara langsung satu
seiring dengan harapan dan tuntutan atau lebih satuan kerja yang
seluruh warga negara dan penduduk melaksanakan pelayanan publik.
tentang peningkatan pelayanan publik. d. Organisasi penyelenggara pelayanan
Ketiga: bahwa sebagai upaya untuk publik adalah satuan kerja
mempertegas hak dan kewajiban setiap penyelenggara pelayanan publik yang
warga negara dan penduduk serta berada di lingkungan institusi
terwujudnya tanggung jawab negara dan penyelenggara negara, korporasi,
korporasi dalam penyelenggaraan lembaga independen yang dibentuk
pelayanan publik, diperlukan norma berdasarkan undang- undang untuk
hukum yang memberi pengaturan secara kegiatan pelayanan publik, dan badan
jelas. Keempat: bahwa sebagai upaya hukum lain yang dibentuk semata-
untuk meningkatkan kualitas dan mata untuk kegiatan pelayanan
menjamin penyediaan pelayanan publik publik.
sesuai dengan asas-asas umum e. Pelaksana pelayanan publik adalah
pemerintahan dan korporasi yang baik pejabat, pegawai, petugas, dan setiap
serta untuk memberi perlindungan bagi orang yang bekerja didalam
setiap warga negara dan penduduk dari organisasi penyelenggara yang
penyalahgunaan wewenang di dalam bertugas melaksanakan tindakan atau
penyelenggaraan pelayanan publik. serangkaian tindakan pelayanan
Kelima: bahwa dalam rangka pelayanan publik.
publik yang nyata dan bertanggungjawab, f. Masyarakat adalah seluruh pihak,
perlu dibentuk Undang-Undang tentang baik warga negara maupun penduduk
Pelayanan Publik. sebagai orang- perseorangan,
Dalam Ketentuan Umum Pasal 1 kelompok, maupun badan hukum
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 yang berkedudukan sebagai penerima
tentang Pelayanan Publik diuraikan manfaat pelayanan publik, baik
beberapa hal antara antara lain:

420 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

secara langsung maupun tidak yang berwenang. SIM diberikan kepada


langsung. seseorang yang sudah memenuhi
g. Standar pelayanan adalah tolok ukur persyaratan tertentu untuk mengemudikan
yang dipergunakan sebagai pedoman kendaraan bermotor.
penyelenggaraan pelayanan dan Dalam Pasal 77 ayat (1) UU
acuan penilaian kualitas pelayanan No.22 Tahun 2009 setiap orang yang
sebagai kewajiban dan janji mengemudikan kendaraan bermotor wajib
penyelenggara kepada masyarakat memiliki SIM. Siapapun yang
dalam rangka pelayanan yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, jalan dan tidak memiliki SIM sebagaimana
dan terukur. dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) tersebut
h. Maklumat pelayanan adalah maka akan dikenai pidana berupa
pernyataan tertulis yang berisi kurungan paling lama 4 (empat) bulan
keseluruhan rincian kewajiban dan atau denda paling banyak satu juta rupiah.
janji yang terdapat dalam standar Namun, pada kenyataannya,
pelayanan. masih banyak masyarakat Indonesia yang
i. Sistem informasi pelayanan publik tidak memiliki SIM pada saat berkendara.
adalah rangkaian kegiatan yang Padahal SIM merupakan bukti bahwa
meliputi penyimpanan dan seseorang memiliki skill berkendara yang
pengelolaan informasi serta baik serta mampu menaati aturan lalu
mekanisme penyampaian informasi lintas dan memiliki etika berkendara di
dari penyelenggara kepada jalan.
masyarakat dan sebaliknya dalam Di negara ini terdapat beberapa
bentuk lisan, tulisan Latin, tulisan jenis SIM yang berlaku yang kemudian
dalam huruf Braile, bahasa gambar, digolongkan berdasarkan jenis kendaraan
dan/atau bahasa lokal, serta disajikan sesuai Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun
secara manual ataupun elektronik. 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
j. Ombudsman adalah lembaga negara diuraikan sebagai berikut:
yang mempunyai kewenangan a. Jenis SIM Perorangan
mengawasi penyelenggaraan Jenis SIM perorangan merupakan
pelayanan publik, yang jenis SIM yang wajib dimiliki seseorang
diselenggarakan oleh penyelenggara yang kendaraannya tidak digunakan untuk
negara. tujuan komersil seperti angkutan umum
dengan kata lain menggunakan kendaraan
3. Pembuatan Surat Izin Mengemudi pribadi.
Pembuatan berasal dari kata dasar Adapun golongan SIM Perorangan
„buat‟ dalam Kamus Besar Bahasa berdasarkan Pasal 80 Undang-Undang
Indonesia (KBBI) diartikan sebagai No. 22 Tahun 2009 terdiri dari:
proses, cara, perbuatan membuat atau a) SIM A yaitu bagi orang yang
dengan kata lain menciptakan mengemudikan mobil penumpang
(menjadikan, menghasilkan) sesuatu yang dan barang perseorangan dengan
berguna dalam kehidupan sehari-hari. jumlah berat tidak melebihi 3.500 kg.
Sedangkan Surat Izin Mengemudi atau b) SIM B1 yaitu bagi orang yang
SIM merupakan bukti registrasi dan mengemudikan mobil penumpang
identifikasi yang diterbitkan oleh pihak

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 421
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

dan barang perseorangan dengan umum dengan jumlah berat lebih


jumlah berat lebih dari 3.500 kg dari 3.500 kg.
c) SIM B2 yaitu bagi orang yang c) SIM B2 Umum yaitu diperuntukan
mengemudikan kendaraan alat berat, bagi pengemudi kendaraan penarik
kendaraan penarik, atau kendaraan atau kendaraan bermotor yang
bermotor yang menarik kereta menarik kereta tempelan atau
tempelan atau gandengan gandengan dengan berat kereta
perseorangan dengan berat tempelan tempelan atau gandengan lebih dari
lebih dari 1.000 kg. 1.000 kg.
d) SIM C yaitu: bagi pengendara sepeda
motor. Adapun penelitian terdahulu yang
SIM C terbagi menjadi 3 dilampirkan oleh penulis untuk melihat
sesuai dengan kapasitas silinder atau novelty/kebaruan dari temuan penelitian
cylinder capacity (cc) sepeda motor diuraikan sebagai berikut:
yang dikendara meliputi: Pertama, penelitian dilakukan
a. SIM C1: untuk sepeda motor pada tahun 2013 oleh Jek Albert San
dengan kapasitas di bawah 250 Sarendeng, Johny Lumolos dan Marthen
cc. Kimbal, yang masing-masing merupakan
b. SIM C2: untuk sepeda motor mahasiswa PSP Pascasarjana Unsrat &
dengan cc diatas 250 dan Staf Pengajar di PSP Pascasarjana Unsrat
maksimal 500 cc. dengan judul penelitian “Kinerja
c. SIM C3: untuk kendaraan Pelayanan Prima Di Kesatuan Polisi
bermotor roda dua dengan cc di Resort Minahasa”, Dari hasil penelitian
atas 500 cc. ditemukan beberapa hal antara lain:
e) SIM D yaitu bagi pengemudi Pertama, Kinerja pelayanan prima dalam
kendaraan khusus bagi penyandang penerimaan dan penanganan laporan atau
disabilitas (cacat). pengaduan masyarakat di kesatuan polres
Minahasa masih ditemukan berbagai
b. Jenis SIM Umum kelemahan. Kedua, Standar Operasional
SIM umum yaitu wajib dimiliki Prosedur (SOP) telah dilaksanakan
oleh orang yang mengemudikan sebagaimana mestinya. Nilai skor yang
kendaraan yang diperuntukkan bagi diperoleh untuk setia pertanyaan yang
kepentingan umum, baik angkutan umum, diajukan menunjukkan bahwa bila
barang maupun orang. laporan masyarakat merupakan laporan
Terdapat 3 jenis SIM Umum diuraikan langsung, maka pelayanan dilakukan
sebagai berikut: sesuai dengan standar yang ada. Ketiga,
a) SIM A Umum yaitu bagi orang Kebjakan yang perlu diambil adalah
yang mengemudikan kendaraan konsisten terhadap motto “Kami Siap
bermotor umum dan barang dengan Melayani Anda Dengan Cepat, Tepat,
jumlah berat tidak melebihi 3.500 Transparan, Akuntabel, dan Tanpa
kg. Imbalan”
b) SIM B1 Umum yaitu diperuntukkan Kedua, penelitian dilakukan oleh
bagi orang yang mengemudikan Putri Diati Yanuarsasi, Heru Ribawanto,
mobil penumpang dan barang Stefanus Pani Rengu, pada tahun 2017,
tentang “Revitalisasi Polri Menuju

422 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Pelayanan Prima” (Studi Pada Polres Pembuatan SIM di Polres TTU. Jenis
Tulungagung) yang diterbitkan dalam penelitian yang dipergunakan dalam
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 2, membedah masalah ini adalah penelitian
No. 1, Hal. 182-188. Dengan hasil deskriptif, yakni jenis penelitian yang
penelitian berupa pembuktian bahwa menggambarkan suatu fenomena atau
pelaksanaan revitalisasi Polri menuju kejadian secara apa adanya serta
pelayanan prima di Polres Tulungagung menganalisa data menggunakan
sudah dijalankan secara baik dan benar pendekatan kualitatif.
karena sesuai tahapan dan waktu Menurut Moleong (2000:65),
pelayanan yang telah ditentukan. “penelitian kualitatif bersifat terbuka,
Sedangkan faktor pendukung dan artinya masalah penelitian sebagaimana
penghambat revitalisasi polri menjadi disajikan di depan bersifat fleksibel dan
dorongan revitalisasi menuju pelayanan subject to change sesuai dengan proses
prima dan faktor penghambat menjadi kerja yang terjadi di lapangan, sehingga
bahan evaluasi untuk perbaikan pelayanan fokus penelitian ikut berubah sesuai
dimasa akan datang. masalah penelitian yang ada”. Dalam
Sementara penelitian ini, tentang menggali informasi kepada informan,
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di penulis menggunakan pedoman
Polres TTU, Kabupaten Timor Tengah wawancara (interview guiding) sebagai
Utara yang di fokuskan pada 2 masalah alat bantu dalam melakukan wawancara.
yaitu Pertama, tentang Inovasi Pelayanan, Wawancara diawali mulai dari Kepala
Kedua, tentang Faktor pendukung dan Kepolisian Resort Timor Tengah Utara
penghambat Inovasi Pelayanan. Secara dan informasi bergerak menuju Kepala
umum hasil penelitian ini mendukung Satuan Lalu Lintas dan kepala urusan lalu
dan mengembangkan penelitian terdahulu lintas lainnya, sampai kepada informan
karena baik kinerja maupun revitalisasi, mana informasi dianggap sama. Proses
masing-masing menguraikan tentang demikian dikenal dengan .teknik snowball.
masalah pelayanan publik kepada Dalam hal ini Lincoln dan Guba
masyarakat. sebagaimana dalam Satori dan Komariah
(2010:53) menyebut dengan “selection to
C. METODE the point of redundancy; pengembangan
Dengan mendasarkan pada informan dilakukan terus sampai
perumusan masalah dan tujuan penelitian informasi mengarah ke titik jenuh/sama”
sebagaimana telah disajikan pada bab
pendahuluan, maka jelas terlihat bahwa
D. HASIL PENELITIAN DAN
penelitian ini menitikberatkan pada
ANALISIS
Bagaimana Inovasi Pelayanan Pembuatan
1. Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM
SIM di Polres TTU? Faktor apa saja yang
Di Polres TTU
yang menjadi pendukung dan penghambat
Reka baru atau inovasi (bahasa
inovasi pelayanan pembuatan Surat Ijin
Inggris: innovation) dapat diartikan
Mengemudi di Polres TTU?. Adapun
sebagai proses dan/atau hasil
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengembangan pemanfaatan/mobilisasi
mendeskripsikan menganalisis, dan
pengetahuan, keterampilan (termasuk
menginterpretasikan Inovasi serta Faktor
keterampilan teknologis) dan pengalaman
Pendukung dan Penghambat Pelayanan
untuk menciptakan atau memperbaiki

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 423
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

produk (barang dan/atau jasa), proses, Adapun penjabaran dari terobosan


dan/atau sistem yang baru/penemuan baru “Promoter” diuraikan sebagai berikut:
yang berbeda dari yang sudah ada atau Pertama, dikatakan Profesional bilamana
yang sudah dikenal sebelumnya. Dalam memiliki kompetensi Sumber Daya
rangka inovasi pelayanan serta mengacu Manusia yang semakin berkualitas melalui
pada Undang-undang Nomor 02 Tahun peningkatan kapasitas pendidikan dan
2002 Tentang Kepolisian Negara Republik pelatihan, serta pola-pola pemolisian
Indonesia, maka tugas pokok dari berdasarkan prosedur baku yang sudah
kepolisian terdiri atas tiga bagian besar dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur
antara lain: Pertama, memelihara keberhasilannya. Kedua, dikatakan
keamanan dan ketertiban masyarakat, Modern bilamana layanan publik Polri
Kedua, menegakkan hukum, Ketiga, didukung teknologi yang semakin mudah
memberikan perlindungan, pengayoman dan cepat diakses oleh masyarakat. Ketiga,
dan pelayanan kepada masyarakat. Terpercaya bilamana Polri makin bersih
Untuk mewujudkan Polri yang dan bebas dari praktek Korupsi Kolusi dan
bermanfaat dan profesional menuju Nepotisme (KKN), guna terwujudnya
reformasi birokrasi sesuai TAP MPR No. penegakan hukum yang obyektif,
VI/2000, tentang Kemandirian Polri maka transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
Reformasi birokrasi di tubuh Polri sangat Program Promoter ini
diperlukan tidak saja untuk mewujudkan dilaksanakan melalui 11 program prioritas
tantangan pemerintahan yang baik dan Kapolri yang salah satu diantaranya adalah
bersih (Good and Clean Governance), peningkatan pelayanan publik yang lebih
namun juga untuk mengembalikan mudah bagi masyarakat ditunjang dengan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja banyaknya aspek yang harus ditata guna
Polri, sebagaimana dinyatakan dalam mengubah polisi menjadi lebih baik antara
Rencana Strategis Kepolisian Negara lain kesejahteraan anggota, fasilitas yang
Republik Indonesia (Renstra Polri 2010- memadai, jumlah personil mendekati rasio
2014) Bab II angka 4(a) yaitu: ideal, dan perbaikan rekrutmen anggota
Tercapainya kepercayaan masyarakat Polri.
terhadap Polri dalam bentuk kepuasan Sejalan dengan adanya reformasi
masyarakat atas perlindungan, birokrasi yang bergulir dan program
pengayoman dan pelayanan masyarakat. Promoter Polri, lebih khusus pada aspek
Hal lain yang ikut berperan dalam Modern dimana layanan polri telah
rangka mewujudkan reformasi birokrasi didukung teknologi-teknologi canggih
yaitu Program "Promoter" dalam Grand maka jauh sebelum Koorlantas Polri
Strategy Polri Tahun 2016-2025 yang meluncurkan smart SIM dan berlaku
dicanangkan di era kepemimpinan Bapak secara umum, Polres TTU telah terlebih
Jendral Tito Karnavian, yang ingin dahulu menghadirkan inovasi pelayanan
membangun polisi yang Profesional, berbasis digital. Sebagai contoh aplikasi
Modern dan Terpercaya merupakan tahap “Apaot” yang bisa didapatkan dari google
Strive For Excellence yaitu kebutuhan Playstore pada handphone android user
masyarakat akan lebih multidimensional (pengguna) jasa pelayanan. Disebutkan
service quality ditengah globalisasi pula bahwa Polres TTU dalam
kejahatan yang semakin canggih memberikan jasa pelayanan lebih bersikap
humanis dan berbasis kearifan lokal

424 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

karena istilah “Apaot” dalam masyarakat (SIM Pintar). (Hasil wawancara


“suku dawan” Pulau Timor diartikan hari/tanggal selasa, 28 januari 2020)
sebagai “Penjaga”. Dalam konteks Berdasarkan wawancara diatas
pelayanan publik “Apaot” berarti anggota dapat disimpulkan bahwa inovasi Polres
polri selalu siap untuk memberikan TTU berupa aplikasi “apaot” yang
pelayanan kepada masyarakat. sebelumnya dioperasikan dan diharapkan
Berkaitan dengan di launchingnya menjadi aplikasi pelayanan yang
aplikasi ini, maka dalam studi berkelanjutan, menemui beberapa
dokumentasi penulis yang diambil dari hambatan yang berdampak pada tidak
salah satu channel youtube, abang maksimalnya pelayanan seperti, tidak
Thommy M. Nulangi (wartawan Pos tersedianya jaringan internet yang cukup,
Kupang) pada saat mewawancarai serta adanya SIM Pintar yang berlaku
Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna, secara umum disemua Polda/Polres
S.IK dikutip wawancara sebagai berikut: diseluruh Indonesia.
Apa yang mendorong Polres TTU Program Promoter Polri yang
melaunching aplikasi ini? Adakah manfaat dicanangkan sebelumnya dapat dikatakan
yang signifikan terhadap masyarakat?, berhasil karena Korps Lalu Lintas Polri
kemudian jenis layanan apa saja yang telah memasuki babak baru proses
terdapat dalam aplikasi ini? Jawaban, Ya registrasi Surat Ijin Mengemudi (SIM)
baik, saya pikir masyarakat akan dengan yang telah terintegrasi antara Dinas
mudah mendapatkan pelayanan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mengurangi waktu yang digunakan karena (Dukcapil) dan Korlantas Polri. Proses
dia bisa dirumah melakukan pengisian perekaman dan pencatatan data dilakukan
formulir kemudian dengan bukti pengisian secara digital sekaligus fungsional.
formulir itu, dia datang ke Polres untuk Korlantas Polri telah resmi meluncurkan
mengambil surat kehilangan, SKCK fitur canggih dari smart SIM yang telah
maupun SIM tersebut. Lalu secara umum, dilengkapi dengan chip untuk data pemilik
Aplikasi Apaot terdiri dari empat jenis pada 22 September 2019. Untuk
layanan antara lain: Pertama: untuk pembuatan SIM, pemohon melakukan
mengurus Surat Kehilangan, Kedua, registrasi melalui website
Pembuatan Surat Keterangan Catatan korlantas.polri.go.id. Proses registrasi
Kepolisian (SKCK), Ketiga, Panggilan dapat dilakukan melalui berbagai media
Emergency (110) dan Keempat, penunjang termasuk melalui telepon pintar
Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM). (android) untuk pembuatan baru maupun
Menanggapi pertanyaan penulis perpanjangan. Permohonan pembuatan
tentang eksistensi aplikasi “Apaot” SIM melalui website bisa dikatakan lebih
ditengah maraknya berbagai pelayanan mudah karena setelah laman terakses,
berbasis digital yang diluncurkan oleh pemohon dapat menentukan lokasi
Koorlantas Polri, Bripka Lorens Wurin polda/polres, tempat pengajuan, waktu
mengatakan, karena keterbatasan- ujian, pembuatan SIM, satuan
keterbatasan tertentu di internal, maka penyelenggara administrasi (Satpas SIM),
aplikasi apaot, sudah tidak kita gunakan hingga data pribadi.
lagi dan sebaiknya jangan dijadikan Tentang peluncuran Smart SIM
sebagai obyek penelitian ini karena (SIM Pintar) inovasi canggih Polri yang
sekarang ini kita lebih fokus ke Smart SIM sedang dijalankan di Polres TTU, penulis

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 425
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

mewawancarai Bripka Laurensius Wurin dengan prosedur yang dilakukan secara


mengenai adanya keunggulan Smart SIM kronologis untuk menyelesaikan suatu
ini, dan uraiannya terdapat dua kelebihan pekerjaan dengan tujuan memperoleh hasil
antara lain, Pertama, dapat menyimpan kerja yang efektif dengan biaya yang
identitas forensik kepolisian dan serendah-rendahnya. (Laksmi, 2008:52).
pelanggaran lalu lintas pengendara yang Adapun tujuan dari adanya Standar
tercatat dalam chip kartu dan dapat Operasional Prosedur adalah untuk
dilihat/dipantau secara online dan real menjelaskan perincian/standar tetap
time sehingga dapat mencegah peredaran mengenai aktifitas pekerjaan yang
SIM Palsu yang seringkali ditemui karena diselenggarakan dalam suatu organisasi.
dengan adanya chip dan input data online Dalam Permenpan Per/21/M-
membuat seseorang tidak bisa memiliki PAN/11/2008. Dinyatakan secara implisit
dua SIM serupa dari wilayah yang bahwa penyusunan SOP harus memenuhi
berbeda. Kedua, berfungsi sebagai uang prinsip antara lain, kemudahan dan
elektronik atas kerja sama Polri dengan kejelasan, efisiensi dan efektifitas,
tiga Badan Usaha Milik Negara yang kesalaran, keterukuran, dinamis, orientasi
terdiri dari BNI, BRI, dan Bank Mandiri. pengguna, kepatuhan hukum, dan
SIM bisa diisi saldo hingga Rp. 2.000.000 kepastian hukum diuraikan sebagai
membuat SIM Pintar bisa digunakan untuk berikut:
berbagai keperluan misalnya membayar 1. Konsisten yaitu sesuatu pekerjaan
jasa angkutan jalan seperti tol (kalau di bersifat statis, tetap (tidak berubah-
kota-kota besar), membayar denda tilang ubah) dan dilaksanakan penuh
online maupun berbelanja dilokasi yang tanggungjawab.
menyediakan jasa Electronic Data Capture 2. Komitmen yaitu suatu pekerjaan
(EDC). (Hasil wawancara hari/tanggal merujuk pada perjanjian-perjanjian
selasa, 28 januari 2020) tertentu (keterikatan) untuk
Berdasarkan wawancara diatas melakukan sesuatu, kontrak dll
dapat disimpulkan bahwa Smart SIM yang 3. Perbaikan Berkelanjutan yaitu:
telah diluncurkan oleh Korlantas Polri ini, adanya evaluasi-evaluasi yang terjadi
untuk mencegah tindakan-tindakan tidak secara terus-menerus.
bertanggungjawab dari oknum tertentu 4. Mengikat yaitu: mengeratkan,
yang berkeinginan melakukan (menyatukan) berbagai proses
penggandaan SIM secara ilegal, kemudian interaksi yang terjadi dalam
Smart SIM juga memudahkan masyarakat organisasi dan adanya peraturan yang
melakukan transaksi ekonomi untuk melandasi aktifitas kelompok.
berbagai keperluan. 5. Semua unsur memiliki peran artinya
setiap individu memainkan fungsi
2. Faktor Pendukung dan Penghambat dan perannya sebagai penyedia jasa-
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM jasa layanan tertentu.
di Polres TTU 6. Terdokumentasi secara lengkap
2.1.Faktor Pendukung artinya standar-standar pelayanan
2.1.1. Standar Operasional Prosedur yang ada selain disosialisasikan juga
(SOP) Sangat Mudah dipampang di loket-loket pelayanan
Standar Operasional Prosedur yang ada.
(SOP) adalah dokumen yang berkaitan

426 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Dilandasi regulasi prosedural yang formalitas, padahal karena kurang


berlaku dan semangat pelayanan yang persiapan pada saat yang bersangkutan
tinggi dari segenap anggota kepolisian mengikuti ujian tulis karena harus
dalam pelayanan pembuatan SIM di Polres menyelesaikan soal berupa rambu-rambu
TTU maka penulis mewawancarai Bripka lalu lintas yang dirasa “baru”, oleh karena
Marthen Putra Adi, dengan pertanyaan tidak mengetahui apa sebenarnya
Apa manfaat dari diberlakukannya SOP maksud/petunjuk dari jenis rambu lalu
Pelayanan Pembuatan SIM di Polres lintas tersebut sedangkan realitanya
TTU? Ok baik, kesempatan ini saya ingin hampir setiap orang yang berkendara
menjelaskan bahwa manfaat dari SOP dijalan telah mempraktekkannya secara
satuan Lalu Lintas, kita di Polres TTU itu, langsung. Nah, karena tidak tau itulah
pertama, supaya meminimalisir kesalahan yang menyebabkan peserta tes tulis itu
dalam melakukan pekerjaan, kedua tidak lulus, dan harus mengikuti ujian
menghindari adanya tumpang tindih ulang dan seterusnya. (Hasil wawancara
pelaksanaan tugas, lalu yang ketiga untuk hari/tanggal, kamis, 23 januari 2020)
melindungi aparat dari kemungkinan Dari hasil wawancara diatas dapat
adanya upaya hukum lain yang disimpulkan bahwa Standar Operasional
ditimbulkan dari suatu pelayan misalnya Prosedur (SOP) yang ada, telah dijalankan
ada tuntutan karena tuduhan melakukan sesuai peraturan perundang-undangan
penyimpangan pelayanan, tetapi sejauh ini yang berlaku, akan tetapi, masih ada
untuk angka itu berhasil kita tekan karena interpretasi yang beranekaragam dari
SOP ini sudah sekaligus sebagai petunjuk masyarakat tentang jenis layanan
untuk menjalankan tugas secara benar atau pembuatan SIM oleh satlantas Polres
sesuai prosedur, hanya saja yang terjadi TTU.
selama ini, terkadang masyarakat sebagai Untuk memperkuat hasil
pengguna jasa layanan itu, memiliki wawancara, penulis menyertakan studi
persepsi yang berbeda terhadap pelayanan dokumentasi seperti yang terlihat pada
SIM di Polres TTU, misalnya kemudian gambar 1 (Mekanisme Penerbitan Surat
mengatakan, kita urus SIM di Polres itu Izin Mengemudi Baru dan Perpanjangan)
sulit, harus ada orang dalam, tes itu hanya berikut:

Sumber: Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas 1634 Polres TTU)

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 427
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Adapun penjelasan terhadap dengan durasi waktu 30 menit pemohon


Standar Operasional Prosedur (SOP) ini mengikuti ujian praktek. Keenam, dengan
yaitu pemohon melampirkan FC KTP Sah, durasi waktu 5 menit dilakukan produksi
Surat Keterangan Kesehatan, Pas Foto 3x4 cetak SIM dan selanjutnya pemohon
latar biru sebanyak 3 lembar. Selanjutnya memperoleh SIM yang diserahkan oleh
pemohon mengikuti beberapa tahap antara petugas. Namun demikian apabila
lain: Pertama, dengan durasi waktu 2 pemohon tidak lulus ujian teori, ujian
menit pemohon membayar biaya PNBP keterampilan mengemudi dan ujian
Resi Bank di loket BRI. Kedua, dengan praktek maka dapat mengulang dengan
durasi waktu 5 menit, pemohon tenggang waktu 7 hari, 14 hari, dan 30
melakukan registrasi, dengan hari.
melampirkan isi formulir, persyaratan, Selanjutnya terdapat studi
sidik jari, dan foto pemohon SIM. Ketiga, dokumentasi berhubungan dengan biaya
dengan durasi waktu 30 menit, pemohon pembuatan SIM terdapat dalam gambar 2
mengikuti ujian teori. Keempat, dengan (Biaya Administrasi Pengurus SIM Sesuai
durasi waktu 15 menit pemohon mengikuti dengan PP No. 60 Tahun 2016) berikut:
ujian keterampilan mengemudi. Kelima,

Sumber: Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas 1634 Polres TTU)

Dari studi dokumen diatas 120.000. Oleh karena itu dapat dikatakan
diuraikan bahwa secara keseluruhan, bahwa Satpas 1634 Polres TTU sangat
Biaya Administrasi Pengurusan SIM yang profesional dalam melayani masyarakat
dijalankan oleh Satuan Penyelenggara karena memiliki standar baku biaya
Administrasi Polres TTU merujuk pada PP administrasi pelayanan SIM yang
No. 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif diamanatkan oleh Undang-undang, dan
atas Jenis Penerimaan Negara Bukan dalam memberikan pelayanan, petugas
Pajak yang Berlaku pada Kepolisian SIM berlandaskan semboyan “Kami
Negara Republik Indonesia, yang terdiri Bersih, Anda Bersih, Kita Bersih.” Ini
atas 9 jenis layanan SIM dengan biaya menandakan bahwa Polres TTU sedang
administrasi bervariasi dari standar giat melakukan reformasi birokrasi di
nominal terendah sebesar Rp. 30.000 internal menuju pelayanan prima.
hingga standar tertinggi sebesar Rp

428 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

2.1.2. Pelayanan SIM Keliling melibatkan pihak luar, padahal maksud


diadakannya car free day itu agar
Perkembangan teknologi dan
masyarakat langsung menerima jasa
informasi yang berlangsung begitu cepat
pelayanan pembuatan/perpanjangan SIM
memunculkan berbagai inovasi ditandai
(Hasil wawancara hari/tanggal, Kamis,
dengan adanya terobosan-terobosan baru
23 januari 2020).
dalam percepatan pelayanan publik.
Selanjutnya pelayanan SIM
Sebagai contoh, Korps Lalu Lintas
Keliling ini mendapat kajian lebih jauh
(Korlantas) Polri telah meluncurkan
melalui metode wawancara untuk
aplikasi registrasi SIM online untuk
mengetahui sejauh mana eksistensi dan
memudahkan masyarakat dalam membuat
keberlanjutannya, penulis mewawancarai,
atau memperpanjang SIM secara Online.
Bripka Laurensius Wurin, dengan
Dalam studi dokumentasi penulis
pertanyaan, Sejak dibelakukannya
yang dilansir dari Harian Umum Pos
pelayanan SIM Keliling ini, wilayah atau
Kupang, sebagai tindaklanjut dan dalam
lokasi mana saja yang telah dijangkau dan
rangka mewujudkan Polisi Lalu Lintas
masyarakat langsung menerima
yang PROMOTER (Profesional, Modern
pelayanan?
dan Terpercaya), Satuan Lalu Lintas (Sat
“ kita sudah pernah jangkau
Lantas) Polres Timor Tengah Utara (TTU)
beberapa wilayah kecamatan dan
telah memberikan pelayanan SIM Keliling
belum semua kita kunjungi karena
di Perbatasan Pos Lintas Batas
terdapat kerusakan pada modem
Negara (PLBN) Republik Indonesia (RI)
(sistem online) yang ada pada
dan Republik Demokratik Timor Leste
Mobil Pelayanan SIM Keliling
(RDTL) di Wini, Kabupaten TTU, Nusa
yang kita gunakan selama ini,
Tenggara Timur (NTT), pada hari Senin
sehingga untuk sementara
(25/02/19).
mobilnya terparkir saja didepan,
Berdasarkan studi dokumentasi
dan sekarang ini pelayanan masih
diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
terfokus dikantor karena dengan
SIM Keliling sangat memudahkan
adanya Smart SIM ini, semua
masyarakat TTU dalam mengurus
pelayanan menjadi lebih cepat
perpanjangan SIM khususnya di wilayah
dan lebih mudah”. (Hasil
perbatasan tanpa harus menempuh jarak
wawancara hari/tanggal selasa,
yang jauh dan sampai ke Satpas Polres
28 januari 2020)
setempat.
Selanjutnya sesuai pengamatan
Hal senada disampaikan oleh
penulis, pelayanan SIM keliling yang
Kaur Mintu Satlantas Polres TTU, Bripka
dilakukan oleh Polres TTU mendapat
Marthen Putra Adi bahwa SIM Keliling
respon sangat positif dan antusiasme
selain pelayanannya di wilayah
masyarakat karena dapat melakukan
Perbatasan, juga dilakukan pada acara
perpanjangan SIM melalui pelayanan SIM
Car Free Day yang dilaksanakan setiap
Keliling.
hari sabtu di beberapa titik di seputaran
Kota Kefamenanu, akan tetapi minat dan
2.1.3.Tersedianya Sarana dan
partisipasi masyarakat untuk mengikuti
Prasarana serta Dukungan Anggaran.
kegiatan itu yang masih sangat rendah
karena ada pemahaman bahwa car free Berbagai upaya yang dilakukan
day itu kegiatan dari polres dan tidak oleh Kepolisian Resort Timor Tengah

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 429
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Utara untuk dapat mengintegrasikan prasarana (sarpras) Polres TTU, telah


satuan operasional dari tingkat bawah memadai karena tidak sekedar pelayanan,
sampai tingkat atas lebih khusus untuk akan tetapi secara fisik terdapat bangunan
pelayanan SIM dapat diwujud nyatakan mewah dan peralatan yang sangat canggih
sepenuhnya karena sarana dan prasarana ditunjang dengan sumber daya manusia
berupa peralatan-peralatan berbasis yang handal dan berkompeten dalam
teknologi informasi telah tersedia dan melaksanakan tugas berlandaskan azas
sangat menunjang pelayanan. Selain itu, transparansi, akuntabel dan menjamin
terdapat belanja modal, anggaran kepuasan masyarakat. Satpas pembuatan
operasional dan pemeliharaan SIM juga telah dilengkapi dengan
pengembangan sarana dan prasarana Polri berbagai kemudahan mulai dari pelayanan
misalnya pembangunan gedung dan administrasi, sarpras ujian teori, sarpras
kendaraan dinas untuk melayani ujian praktek, yang disediakan merujuk
masyarakat. pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tentang efektifitas dan efisiensi (DIPA) Polisi Republik Indonesia yang
inovasi pelayanan pembuatan SIM bersumber dari Penerimaan Negara Bukan
didukung dengan sarana dan prasarana Pajak (PNBP).
penunjang serta ketersediaan anggaran,
oleh Kaur Mintu Satlantas Polres TTU, 2.2.Faktor Penghambat
didapatkan uraian bahwa: sarana dan 2.2.1.Kesadaran Masyarakat
prasarana pelayanan SIM, sudah maksimal Kesadaran masyarakat Kabupaten
dalam arti terdapat fasilitas bagi pemohon Timor Tengah Utara untuk memiliki Surat
pada saat menunggu proses penerbitan Ijin Mengemudi (SIM) kendaraan
SIM berupa jaringan internet (WiFi) yang bermotor masih rendah. Dalam setahun,
dapat diakses secara gratis, terdapat jumlah usia produktif yang mengurus SIM
arena/tempat bermain anak, serta toilet tidak mencapai lima puluh persen.
(WC umum). Semua ini disediakan oleh Sedangkan SIM merupakan tanda bukti
polri dengan maksud agar pemohon dapat legitimasi, kompetensi, alat kontrol, dan
menggunakan fasilitas-fasilitas umum data forensik kepolisian bagi sesorang
tersebut dan yang paling penting adalah yang telah lulus ujian pengetahuan,
merasa nyaman selama berada di kantor kemampuan dan keterampilan untuk
satlantas. Selanjutnya untuk sarana mengemudikan sepeda motor di jalan
pengujian SIM, semua sudah lengkap baik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
untuk ujian teori maupun ujian praktek. berdasarkan Undang-undang Lalu Lintas
Untuk anggaran, agar terjadi dan Angkutan Jalan.
keseimbangan (check and balance) antara Mencermati fenomena sosial
pelayanan yang diberikan dan diatas, Penulis mewancarai Bripka
kesejahteraan anggota yang bertugas, Marthen Putra Adi, dengan pertanyaan,
maka terdapat honor pelaksana SIM yang Terhadap masyarakat yang belum sadar
bersumber dari DIPA yang dapat akan pentingnya memiliki Surat Ijin
menunjang kinerja/insentif pelaksana Mengemudi (SIM) apa yang dilakukan
(petugas) SIM. (Hasil wawancara oleh Sat Lantas Polres TTU? Ya, Kita
hari/tanggal kamis, 20 februari 2020) sudah hampir setiap saat melakukan
Berdasarkan wawancara diatas sosialisasi mulai dari sekolah, hingga ke
dapat disimpulkan bahwa sarana dan pelosok-pelosok daerah ini agar

430 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

masyarakat terutama mereka yang usia- Berdasarkan kedua wawancara


usia produktif untuk memiliki SIM, dan diatas, dapat disimpulkan bahwa
sejauh ini belum ada perubahan yang masyarakat belum sepenuhnya sadar akan
signifikan, sehingga kami akan terus pentingnya memiliki SIM sesuai rujukan
berupaya melakukan pendekatan persuasif undang-undang No. 22 Tahun 2009, selain
dan menghimbau melalui melalui media- karena kurangnya kesadaran, hal lain
media perantara yang ada. Tentang adanya disebabkan oleh kondisi ekonomi
faktor penghambat kurangnya kesadaran masyarakat yang masih rendah sehingga
masyarakat disebabkan oleh faktor perlu ada penyesuaian biaya administrasi
ekonomi, Bripka Adi menampik dan pengurusan SIM merujuk pada pendapatan
enggan berkomentar berangkat dari Per Kapita Masyarakat setempat. Terkait
asumsi bahwa fakta dilapangan itu, “Kita kesanggupan masyarakat membayar
mau bilang tidak mampu tetapi denda/sangsi administratif, selain karena
masyarakat kita itu kalau sudah sebagian masyarakat telah mapan secara
melakukan pelanggaran lalu lintas dan ekonomi, juga terdapat kekuatan memaksa
ditilang biasanya mereka akan sanggup (coersive power) dari negara kepada
untuk membayar denda administrasi, masyarakat untuk tunduk dan taat
tergantung apa jenis pelanggarannya. menerima hukuman ataupun memberi
(Hasil wawancara, senin, tanggal 23 denda sesuai peraturan perundang-
Januari 2020). undangan yang berlaku. Selanjutnya
Pemahaman lain didapat dari berdasarkan pengamatan dilapangan,
wawancara bersama KBO Sat Lantas terdapat banyak warga masyarakat
Polres TTU, Ipda Wayan Suardika diruang (didominasi oleh usia-usia produktif) yang
kerjanya, bahwa selain karena kurangnya tidak taat berlalu lintas merupakan
kesadaran untuk memiliki SIM, faktor penyebab utama terjadi pelanggaran lalu
yang ikut berpengaruh itu adalah lintas oleh karena itu perlu tindakan tegas
kemampuan ekonomi masyarakat karena dari aparat kepolisian dengan memberi
pendapatan warga masyarakat kita itu efek jerah yang sungguh-sungguh.
berbeda-beda dan ini sangat berpengaruh Adapun studi dokumentasi terlihat
terhadap pilihan untuk memiliki SIM atau pada gambar (3) dan (4) dengan jenis dan
tidak memiliki SIM (Hasil wawancara, model pelanggaran lalu lintas.
hari/tanggal, Senin, 27 januari 2020).
(Gambar 3) (Gambar 4)

Sumber: Bidang Humas Polres Timor Tengah Utara

Studi dokumen yang terlihat pada pengamatan sebagian besar warga


gambar 3 dan 4 ini, semakin memperkuat masyarakat akan pemahaman bahwa

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 431
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

generasi milenial merupakan salah satu Sesuai pengamatan penulis pada


aktor pelanggar lalu lintas terbesar dijalan saat hendak melakukan wawancara di
raya, karena terdapat perilaku-perilaku kantor sat lantas Polres TTU, terdapat
menyimpang yang kerapkali diterapkan gangguan jaringan internet pada Satpas
misalnya, berboncengan lebih dari Polres TTU berdampak pada pengurusan
kapasitas muat kendaraan, tidak berkas kelengkapan administrasi SIM
mengenakan helm, dengan dalil rambut seketika terhenti. Penyebabnya adalah
sudah rapi dan seterusnya. jaringan tiba-tiba terputus sehingga
koneksi antara komputer dengan
2.2.2.Gangguan Jaringan Internet penginputan data ke server tak berfungsi.
Dewasa ini, teknologi dan sistem Dengan adanya gangguan jaringan internet
informasi seperti jaringan internet sangat ini membuat beberapa orang yang akan
diandalkan untuk mendukung berbagai mengurus berkas dan mengikuti ujian teori
aktivitas, baik secara individu, kelompok, tidak bisa terlayani dan pengurusan surat
maupun sosial. Peran aplikasi teknologi izin mengemudi (SIM) menjadi terhambat.
informasi saat ini telah menjadi suatu Hal lain, tergambar dari penuturan
kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, Bintara Penguji SIM Sat lantas Polres
dan telah menciptakan adanya TTU, Bripka Laurensius Wurin, yang
ketergantungan dari para pengguna dalam semakin memperkuat betapa pentingnya
menyelesaikan berbagai urusan. peran jaringan internet dalam pelayanan
Penggunaan teknologi informasi, dan web, SIM. “Kalau kita mau mengikuti Alur
telah membawa banyak perubahan Penerbitan SIM di Satpas 1634 di Polres
organisasional pada struktur, otoritas, ini semua ada empat tahap. Pertama,
kekuatan, dan tugas dalam pekerjaan. (Pendaftaran), Kedua, (Identifikasi),
Teknologi informasi juga Ketiga, (Ujian Teori, Ujian Praktek 1 dan
menimbulkan berbagai dampak pada 2). Keempat, Cetak SIM. Keempat tahap
individu/kelompok dalam melaksanakan ini, semuanya berbasis jaringan dan
pekerjaan ditandai dengan adanya inovasi- biasanya kami kesulitan di tahap kedua
inovasi tertentu karena telah menangani “Identifikasi”. karena identifikasi ini
berbagai urusan bahkan hampir tergantung jaringan. Kalau jaringan baik
mengambil sebagian peran manusia, maka kita bisa lanjut ke tahap berikutnya
misalnya terdapat percepatan pelayanan, tapi kalau jaringan eror maka kita terhenti
pengurangan biaya, dan penggunaan dan tidak bisa lanjut ke tahap selanjutnya
waktu yang relatif lebih singkat. Namun dan ini biasanya berlangsung dalam waktu
demikian, tidak jarang terjadi koneksi yang cukup lama sehingga kita harus
internet yang sangat lamban berpengaruh menunggu sampai jaringannya normal
terhadap kelancaran suatu aktifitas online kembali”. (Hasil Wawancara
terlebih bagi hari/tanggal: selasa, 28 januari 2020)
individu/kelompok/organisasi yang Adapun studi dokumentasi dapat
pekerjaannya mengandalkan jaringan dilihat pada (gambar 5) Alur Penerbitan
internet. SIM Satpas 1634 Polres TTU berikut ini:

432 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Sumber: Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas 1634 Polres TTU)

Secara umum alur penerbitan SIM a. Perlu dilakukan sosialisasi lebih


Satuan Penyelenggara Administrasi intensif dari Kepolisian tentang
(Satpas 1634 Polres TTU) terdiri atas 4. manfaat memiliki SIM,
Loket 1 (Pendaftaran), Loket 2 sebagaimana tercantum dalam Pasal
(Identifikasi), Loket 3 (Ujian Teori, Ujian 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009
Praktek 1 dan 2), dan Loket 4 (Cetak tentang Lalu Lintas dan Angkutan
SIM). Dapat disimpulkan bahwa tahapan- Jalan.
tahapan pembuatan SIM di Satpas Polres b. Perlu dukungan anggaran yang
TTU sangat tersistematis dan keempat lebih tinggi agar Polri dapat
tahap ini merupakan satu kesatuan yang memaksimalkan fungsi
berhubungan erat dan tidak dapat pelayanannya terutama untuk
dipisahkan satu dengan yang lainnya mengatasi masalah gangguan
karena masing-masing memiliki peran dan jaringan internet yang terdapat pada
pengaruh yang signifikan bagi sistem online (modem) mobil
keberlanjutan tahapan berikutnya. pelayanan SIM Keliling dan
peningkatan jaringan internet di
E. KESIMPULAN DAN Kantor Pelayanan Satpas 1634
REKOMENDASI Polres TTU yang seringkali tidak
1. Kesimpulan tersambung ke server pusat dan
Berdasarkan hasil pembahasan berlangsung dalam kurun waktu
yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang cukup lama.
implementasi pelayanan publik dalam
kaitan dengan Inovasi Pelayanan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) di Polres TTU REFERENSI
mengalami perubahan yang sangat
signifikan dari waktu ke waktu ditandai Brazeal D.V. & Herbert T.T (1997).
dengan adanya terobosan-terobosan baru Toward conceptual consistency in
demi peningkatan pelayanan yang the foundations of
akuntabel, transparan dan profesional enterpreneurship. Proceedings
dengan biaya yang serendah-rendahnya. from the
USASBE.https://www.usasbe.org/
2. Rekomendasi knowledge/proceedings/proceedin
Adapun beberapa rekomendasi sebagai gsDocs/USASBE1997proceedings
berikut: -P301Brazeal.PDF.

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019 | 433
Inovasi Pelayanan Pembuatan SIM di Polres TTU – Herminus Kefi

Dwiyanto, Agus. (2011) Manajemen Permenpan Per/21/M-PAN/11/2008.


Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, Tentang penyusunan Standar Operasional
dan Kolaboratif. Yogyakarta: Prosedur Pelayanan Publik.
Gajah Mada University Press. TAP MPR No. VI/2000, tentang
Moleong, Lexy J. (2008) Metodologi Kemandirian Polri.
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosda. Sumber-sumber lain:
Rogers, Everett M., 1983, Diffusion of
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Innovations, Free Press, London.
-----------------, 1995, Diffusion of Grand Strategy Polri Tahun 2016-2025 era
Innovation Forth Edition, Free kepemimpinan Bapak Jendral Drs. H.M
Press, New York. Tito Karnavian, M.A.Ph.D
Robbins, Stephen P. 1994. Teori Harian Umum Pos Kupang, Edisi jumat,
Organisasi: Konsep, Struktur, 23/08/2019, “Pungli Pembuatan SIM
Proses. Jakarta: Penerbit Arcan. Keliling Terhadap Perwakilan
Suryani, Tatik. 2008. Manajemen Ombudsman RI”.
Inovasi dan Penciptaan Nilai.
Surabaya: Graha Ilmu
Sumber Lisan:
Jurnal: Wawancara dengan Kepala Urusan
Sarendeng, Lumolos, Kimbal. 2013. Pembinaan Operasi (KBO)
Kinerja Pelayanan Prima Di Satlantas Polres Timor Tengah
Kesatuan Polisi Resort Utara Aipda Wayan Suardika pada
Minahasa. Mahasiswa PSP hari senin, tanggal, 27 januari 2020.
Pascasarjana Unsrat & Staf Wawancara dengan Kepala Urusan
Pengajar di PSP Pascasarjana Administrasi dan Tata Usaha (Kaur
Unsrat Mintu) Sat Lantas Polres Timor
Yanuarsasi, Ribawanto, Rengu. 2017. Tengah Utara, Bripka Marten Putra
Revitalisasi Polri Menuju Adi, SE, pada hari senin tanggal 23
Pelayanan Prima(Studi Pada Januari 2020.
Polres Tulungagung). Jurnal Wawancara dengan Bintara Penguji Surat
Administrasi Publik (JAP), Vol 2, Izin Mengemudi (SIM) Satlantas
No. 1, Hal. 182-188. Polres Timor Tengah Utara Bripka
Laurensius Wurin, pada hari selasa,
Undang-undang: tanggal 28 januari 2020.

Undang-undang Nomor 02 Tahun 2002, Internet:


Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia. https://kupang.tribunnews.com/2020/02/1
Undang-undang Republik Indonesia 3/ombudsman-survei-kepatuhan-12-
nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan polres-di-ntt, diakses pada hari rabu,
Publik. tanggal 18 Maret 2020, pukul 17:28 WIB.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

434 | Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 3 No. 2 Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai