Anda di halaman 1dari 21

Teori-teori Radikalisme Agama

DR. John C. Simon


Terminologi
• Apa yang dimaksud dengan radikalisme?
Secara etimologis, menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), radikalisme berasal
dari kata "radix" (Latin) yang berarti "akar",
yang bila dilihat secara politik menunjuk pada
"paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan
politik dengan cara kekerasan atau sikap
ekstrem dalam suatu aliran politik".
Cont…
• Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang
Terorisme. Definisi terorisme adalah
penggunaan kekerasan terhadap sasaran sipil
dan lingkungan hidup untuk menimbulkan
ketakutan sebagai usaha untuk mencapai
suatu tujuan terutama politik.
Konteks Umum
• Ricoeur: "ekspansi kapitalisme global
mengakibatkan 'anonimitas', dehumanisasi',
'bentuk-bentuk urbanisme barbarik', dan
'bahaya totalitarian'“ (the expansion of global
capitalism results in 'anonymity',
'dehumanization', 'barbaric forms of
urbanism', and 'to totalitarian peril‘) [Ricoeur,
Political and Social Essays, 1974:292].
Cont…

• Sejauh ini dikenal 2 teori


radikalisme. Pertama, teori
referensi atau mimesis; dan
Kedua, teori fantasi.
(1) Teori Referensi atau Mimesis
• Mimesis artinya meniru atau mengulangi.
• Teori ini mengatakan bahwa sebuah tindakan
yang dilakukan sesungguhnya diperoleh dari
sebuah referensi atau proses melihat dan
kemudian menirukan tindakan tersebut.
• Di dalam tindakan meniru ada nuansa resistensi
(perlawanan) terhadap tatanan yang dianggap
tidak adil dan dilakukan perlawanan.
• Perlawanan yang paling ekstrim adalah kekerasan
dan penghilangan benda dan orang.
Cont…
• Fenomena radikalisme dan terorisme adalah
fenomena yang berangkat dari ketegangan
ideologis dalam konteks globalisasi imperialisme.
Konteks ini ditandai dengan persinggungan antar
individu dan kelompok yang penuh dominasi.
Sehingga pihak yang merasa diperlakukan tidak
adil secara ekonomi dan politik akan bangkit
melawan dengan menegaskan identitas parokial,
antara lain melalui cara-cara radikalisme dan
terorisme.
Cont…
• Penelitian Setara Institute membenarkan
bahwa: "penyebab utama berkembangnya
terorisme di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir ini, yang utama bukanlah terletak
pada adanya cita-cita untuk memperjuangkan
Syariat Islam. Berkembangnya terorisme di
Tanah Air [...] dilatarbelakangi oleh
ketidakadilan ekonomi dan ketidakadilan
politik".
(2) Teori Fantasi atau Simbol
• Teori ini mengatakan bahwa sebuah tindakan
tidak selamanya didasarkan pada sebuah
tindakan lain untuk diikuti atau ditiru.
• Sebuah tindakan bisa berdiri sendiri tanpa
adanya referensi pada tindakan lain.
• Dasar teori ini adalah kata Ricoeur: "The
symbol gives rise to thought" (simbol
menimbulkan pemikiran).
Cont…
• Fantasi adalah fenomena yang dapat berdiri
sendiri dan dipahami secara hermeneutik
menurut apa yang terdapat di dalam fantasi
itu sendiri, dan bukan dari luar dirinya.
• Termasuk ke dalam fantasi atau ilusi adalah
hal-hal yang tidak masuk akal dan kehendak
yang belum bahkan tidak akan pernah
tercapai. Fantasi atau ilusi seringkali
dilawankan dengan realitas.
Cont…
• Hidup di dalam fantasi atau ilusi berarti hidup
di luar realitas. Orang yang seperti ini lalu
tergolong mengalami jiwa yang labil dan
bermasalah, sehingga harus ditolong agar
mampu keluar dari fantasi-fantasinya.
• Ricoeur mempunyai pandangan yang berbeda
tentang fantasi, bahwa "ilusi atau fantasi
adalah elemen pengharapan, sebuah
pengharapan yang rasional".
Cont…
• Orang yang berfantasi atau berilusi adalah
jauh dari kesan bermasalah secara kejiwaan.
Atau, fantasi atau ilusi berasal dari orang tak
berdaya yang sedang frustrasi, depresi dan
termarginalisasi atas keadaan timpang dan
tidak adil sehingga ia melawan melalui praktik
teror dan radikalisme. Sebaliknya fantasi atau
ilusi tak jarang berasal dari orang yang punya
status sosial yang mapan, berkuasa, disegani
dan dihormati.
Cont…
• Bagi kalangan yang termarjinalisasi secara
ekonomi-politik atau yang mapan dan
berkuasa sekalipun, fantasi atau ilusi sama-
sama berfungsi untuk mendorong
terwujudnya pemenuhan utopia tentang
sesuatu yang dicita-citakan, yaitu tentang
"sistem pertahanan diri" (system of self-
preservation).
Cont…
• Fantasi biasanya berisikan gambaran
masyarakat alternatif yang ideal.
• Dalam konteks ini, gagasan tentang
Christendom (Negara Kristen) dan daulah
Islamiyah (Negara Islam) dapat dianggap
contoh terbaik untuk menjelaskan masyarakat
alternatif (alternative society) yang dimaksud
Ricoeur di atas.
Kesimpulan
• Ada dua cara menjelaskan radikalisme-
terorisme. Pertama, dari perspektif teori
rujukan (referensi) Ricoeur, tindakan
radikalisme dan terorisme mempunyai basis
pada sejarah ketidakadilan, sehingga mereka
yang mengalami perlakuan tidak adil secara
ekonomi dan politik lalu melakukan
"pengulangan" (mimesis) tindakan kekerasan
terhadap orang, kelompok dan sistem yang
dianggap tidak adil itu.
Cont…
• Kedua, radikalisme dan terorisme adalah
fantasi atau ilusi yang tidak punya rujukan
(referensi) dalam sejarah di luar dirinya. Orang
yang berfantasi atau berilusi bukan orang yang
frustrasi atas keadaan, melainkan justru orang
yang berpengharapan atas keadaan yang ada.
Dengan fantasinya atau ilusinya ia
menawarkan sistem sosial alternatif yang
diperjuangkan sekalipun dengan konflik,
revolusi dan perang.
Cont…
• Dalam konteks perang itulah radikalisme
bahkan terorisme mendapat penjelasannya
sebagai kejahatan atas kemanusiaan bahkan
atas ekologi.
Kesimpulan
• Tiga teori yang diungkap oleh Ahmad Syafii
Maarif soal kemunculan fundamentalisme di
dunia Islam: (1) kegagalan umat Islam
menghadapi arus modernitas; (2) rasa
kesetiakawanan terhadap nasib sesama
muslim di Palestina, Kashmir dan Afghanistan;
(3) kegagalan negara mewujudkan keadilan
sosial dan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai