Anda di halaman 1dari 3

“Carpal Tunnel Sydrome”

dr. Oryza Satria, Sp.OT (K), FICS

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kondisi umum yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa dan
kesemutan di tangan dan lengan. Kondisi ini terjadi Ketika salah satu saraf utama ke tangan, yaitu saraf
medianus, terjepit atau tertekan.

Carpal Tunnel adalah lorong sempit di pergelangan tangan, lebarnya sekitar satu inci (2,54 cm). Dasar
dan sisinya dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan kecil yang disebut tulang karpal.

Saraf medianus merupakan salah satu saraf utama di tangan. Saraf medianus memberikan sensasi di ibu
jari dan telunjuk, jari tengah dan jari manis. Saraf ini juga mengontrol otot-otot di sekitar pangkal ibu
jari. Jika tekanan pada saraf medianus terus berlanjut, hal itu dapat menyebabkan kerusakan saraf dan
memperburuk gejala. Untuk mencegah kerusakan permanen, operasi untuk menghilangkan tekanan dari
saraf median mungkin direkomendasikan untuk beberapa pasien.

Gambar 1. Anatomi carpal tunnel dan proses terjadinya gejala (patofisiologi) dari carpal tunnel syndrome.
Anatomi pergelangan tangan, masalah kesehatan seperti diabetes, rheumatoid arthritis, dan
ketidakseimbangan hormone tiroid dan kemungkinan gerakan tangan yang berulang merupakan
beberapa hal yang dapat menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome. Perubahan hormon selama kehamilan
dapat menyebabkan pembengkakan juga menjadi salah satu faktor risiko.

Aktivitas berulang di tempat kerja dengan posisi mencengkeram atau getaran berulang juga dapat
meningkatkan gejala. Namun, sulit untuk menentukan apakah aktivitas pekerjaan merupakan penyebab
utama gejala atau apakah pekerjaan ini secara tidak disengaja memperberat kondisi yang sudah ada
sebelumnya (tidak disebabkan oleh pekerjaan). Gerakan berulang dalam waktu yang lama pada
pergelangan tangan merupakan faktor risiko yang signifikan pada terjadinya CTS.

Beberapa gejala Carpal Tunnel Syndrome:


 Mati rasa, kesemutan, terbakar, dan nyeri—terutama di ibu jari dan jari telunjuk, tengah, dan
manis
 Sensasi seperti kejutan sesekali yang menjalar ke ibu jari dan telunjuk, jari tengah, dan jari manis
 Nyeri atau kesemutan yang mungkin menjalar ke lengan bawah menuju bahu
 Kelemahan dan kecanggungan di tangan—ini mungkin membuat sulit untuk melakukan gerakan
halus seperti mengancingkan pakaian Anda
 Menjatuhkan barang—karena kelemahan, mati rasa, atau kehilangan propriosepsi.

Pada kebanyakan pasien, Carpal Tunnel Syndrome memburuk dari waktu ke waktu, sehingga diagnosis
dan pengobatan dini sangat penting. Jika didiagnosis sejak dini, gejala sering kali dapat dikurangi dengan
tindakan sederhana seperti memakai wrist splint atau menghindari aktivitas tertentu.

Gejala malam hari sangat umum. Karena banyak orang tidur dengan pergelangan tangan tertekuk,
gejalanya mungkin membangunkan saat sedang tidur. Pada siang hari, gejala sering muncul saat
memegang sesuatu dalam waktu lama dengan pergelangan tangan tertekuk ke depan atau ke belakang,
seperti saat menggunakan telepon, mengemudi, atau membaca buku.

Diagnosis CTS dapat ditentukan dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan Electromyografi (EMG) dan
Nerve Conduction Study (NCS) mungkin diperlukan untuk menentukan lokasi jepitan terutama jika ada
kecurigaan jepitan di tempat lain sepanjang jalannya sara fmedianus dari leher sampai ke ujung jadi.

Pemeriksaan diagnostik pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
mungkin diperlukan pada kasus tertentu seperi kecurigaan adanya tumor, abnormalitas bentuk tulang,
dan riwayat cedera

Perawatan yang tepat biasanya dapat meredakan kesemutan dan mati rasa serta mengembalikan fungsi
pergelangan dan tangan. Penanganan Carpal Tunnel Syndrome meliputi terapi non-bedah seperti
menggunakan brace atau splint, obat-obatan, perubahan aktivitas, latihan pergerakan tangan sampai
dengan injeksi steroid.
Tindakan bedah direkomendasikan jika terapi non-bedah tidak meredakan gejala setelah jangka waktu
tertentu. Tindakan “Carpal Tunnel Release” dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tekanan pada
saraf median dengan memotong ligamen di carpal tunnel sehingga “ruang” untuk saraf median menjadi
lebih luas dan tidak tertekan. Carpal Tunnel Release dapat dilakukan dengan dengan open surgery
ataupun secara endoscopic (minimal invasive), dimana sayatan akan lebih kecil dan penyembuhan juga
lebih cepat. Pada kasus tertentu misal adanya tumor atau pada kondisi yang lanjut akibat terlambat
mendapatkan pengobatan dan tatalaksana dengnan disertai kelemahan otot dasar ibu jari sehingga
kesulitan melakukan gerakan tertentu, dibutuhkan sayatan yang lebih besar untuk prosedur tertentu
misalnya pengangkatan tumor atau rekonstruksi otot dan tendon.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasikan stress pada tangan dan pergelangan
tangan untuk mencegah timbulnya Carpal Tunnel Syndrome:
 Kurangi kekuatan dan rilekskan cengkeraman tangan. Jika pekerjaan Anda melibatkan mesin
kasir atau keyboard, misalnya, tekan tombol dengan lembut. Untuk menulis dengan jangka
waktu yang lama, gunakan pena dengan ukuran besar dengan pegangan lembut.
 Ambil waktu istirahat yang singkat dan sering untuk melakukan peregangan pada tangan dan
pergelangan tangan secara berkala.
 Memperbaiki postur tubuh
 Jika aktifitas banyak menggunakan komputer, pastikan mouse komputer yang digunakan
nyaman dan tidak membuat pergelangan tangan tegang.
 Kenakan sarung tangan jika melakukan aktifitas di tempat bersuhu dingin agar tangan tidak kaku
dan mengalami nyeri.

Anda mungkin juga menyukai