Chapter 2
Chapter 2
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hiperemesis Gravidarum
pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini
adalah kondisi persisten mual muntah ibu hamil pada trimester pertama
muntah, ketonuria dan kehilangan 5% dari berat sebelum hamil, 0,3 hingga
lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
1
kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit,
kandungan13. Mual dan muntah berlebihan yang terjadi pada wanita hamil
ketosis, dan kekurangan nutrisi. Hal tersebut mulai terjadi pada minggu
pada kehamilan triwulan pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi pada
pagi hari sehingga sering dikenal dengan morning sickness. Sementara itu
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual ini mulai
dialami sejak awal kehamilan. Mual muntah saat hamil muda sering
terjadi setiap saat. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan
2
b. Tingkatan Hiperemesis Gravidarum
Runiari menyatakan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara mual
1) Tingkat I
tingkatan ini ibu hamil merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun, dapat
2) Tingkat II
Ibu hamil tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun,
lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah
3) Tingkat III
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun,
3
serta suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf
namun dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat
badan lahir rendah, kelahiran prematur dan malformasi pada bayi lahir 12.
badan lebih dari 5%. Selain berdampak fisiologis pada kehidupan klien
karena diduga adanya semacam “racun” yang berasal dari janin atau
4
gravidarum dan gestosis lanjut untuk hipertensi (pre-eklampsi dan
1) Teori endokrin
2) Teori Metabolik
3) Teori Alergi
Mual dan muntah berlebihan juga dapat terjadi pada ibu hamil yang
5
4) Teori Infeksi
5) Teori Psikomantik
ini dihasilkan oleh korpus luteum pada masa awal kehamilan dan
termasuk saraf ibu hamil sehingga perasaan ibu hamil menjadi tenang.
6
untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta di
dalam rahim. Hormon ini juga dapat berfungsi untuk mencegah gerakan
pusing saat hamil. Hormon ini juga membuat sistem pencernaan jadi
intim selama hamil. Seseorang dalam kondisi stress dan cemas akan
rendah.19 Tekanan darah yang tinggi dan peningkatan denyut jantung akan
dari darah atau air seni wanita hamil sesudah kurang lebih
7
10 hari sesudah pembuahan. HCG ini dapat menstimulasi terjadinya mual
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi 19. Oksidasi
dan penurunan klorida dalam darah, kekurangan vitamin B1, B6, B12,
8
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian hiperemesis gravidarum
meliputi6;
kehamilan ganda.
menurun.
2) Kecemasan
a. Pengertian kecemasan
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makluk hidup dalam keadaan
diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keadaan individu.
9
terjadi perubahan fisik, akan terjadi juga perubahan psikologi atau kejiwaan.
tertentu21
individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
menilai realitas (Reality Testing Ability), kepribadian masih tetap utuh, dan
terkejut, rasa berdosa atau terancam, dan juga hal-hal lain yang terjadi di
menyenangkan.20
yang tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan
10
Menurut Ali Noufer hampir semua ibu hamil mengalami kecemasan
70
disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena tidak memiliki anak yang hidup,
usia ibu, kematian anak ketika akan melahirkan, abortus, hubungan dengan
1) Teori Psikoanalitik
konflik yang terjadi antara emosional elemen kepribadian yaitu id, ego
dan super ego. Id mewakili insting, super ego mewakili hati nurani,
sedangkan ego mewakili konflik yang terjadi antara kedua elemen yang
2) Teori Interpersonal
11
3) Teori Perilaku
i. Penyakit
HIV/AIDS.
iv. Pembedahan
i. Proses kehilangan
12
iii. Perubahan lingkungan
1) Potensi stressor
menanggulanginya.
2) Maturasi (kematangan)
13
4) Tingkat pengetahuan
5) Keadaan fisik
itu orang yang mengalami kelelahan fisik juga akan lebih mudah
mengalami stres.
6) Tipe kepribadian
terhadap stress.
14
7) Sosial Budaya
dan mempunyai falsafat hidup yang jelas maka pada umumnya lebih
9) Usia
mengalami stress dari pada usia tua, tetapi ada yang berpendapat
sebaliknya.
keinginan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Represi juga bias
15
masalah. Dale Carnegie menambahkan bahwa relaksasi dan rekreasi
16
bisa menurunkan kecemasan dengan cara tidur yang cukup,
hal yang kita butuhkan. Dalam doa umat mencari kekuatan yang dapat
manusia dan Tuhan. Terapi medis tanpa disertai dengan doa dan dzikir
tidaklah lengkap, sebaliknya doa dan dzikir saja tanpa terapi medis
tidaklah efektif.
17
e. Manifestasi
Klinik
1) Tanda fisik
a) Cemas ringan:
b) Cemas sedang:
i. Sering kaget
c) Cemas berat:
i. Takikardi
iii. Berpeluh
d) Panik
i. Diare
18
ii. Mulut kering
v. Sulit menelan
2) Gejala psikologis
tersinggung
g) Libido menurun
f. Tingkat kecemasan
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi
19
Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup,
Ansietas ini adalah ansietas yang normal yang memotivasi individu dari hari
Lapangan persepsi menyempit, individu berfokus pada hal – hal yang kecil,
gangguan fungsional.
4). Panik
20
Tingkat kecemasan dapat diukur dengan pengukuran skor kecemasan
menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating
skala HARS terdapat 14 gejala yang nampak pada individu yang mengalami
tersinggung.
4) Gangguan tidur: sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
konsentrasi.
21
6) Perasaan depresi: hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada
7) Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan
panas di perut.
13) Gejala vegetatif: mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
dan cepat.
kategori: 0 jika tidak ada gejala sama sekali, 1 jika ada satu dari gejala yang
ada, 2 jika sedang /separuh dari gejala yang ada, 3 jika berat/lebih dari ½
22
gejala yang ada, dan 4 jika sangat berat semua gejala ada. Penentuan derajat
kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil:
23
B. KerangkaTeori
24
C. Kerangka Konsep
Hiperemesi
Ada kecemasan
D. Hipotesis
“Ada Hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan kejadian hiperemesis
25