Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Permasalahan gizi harus diperhatikan sejak masih dalam kandungan.

Riwayat status gizi ibu hamil menjadi faktor penting terhadap keadaan kesehatan

dan perkembangan janin. Gangguan pertumbuhan dalam kandungan dapat

menyebabkan berat badan lahirrendah yang berisiko mengalami stunting (WHO,

2014).

Data Global Nutrition tahun 2018 menunjukkan sebanyak 150,8 juta orang

(22,2%) di dunia bayi dibawah usia lima tahun mengalami kejadian stunting.

Negara urutan pertama kejadian stunting berada di India sebanyak 60,788 orang

(31,2%), urutan kedua China sebanyak 12,685 orang (6,5%), urutan ketiga Nigeria

sebanyak 10,158 orang (5,2%), urutan keempat Pakistan sebanyak 9,868 orang

(5,1%) dan urutan kelima Indonesia sebanyak 7,668 orang (3,9%)

Stunting merupakan permasalahan yang masih di anggap biasa oleh orang

tua. Menurut mereka jika anaknya mengalami stunting, pertumbuhanya akan baik

dikemudian hari karena usia anaknya masih balita, faktanya jika kejadian

stunting tidak diketahui sejak awal, maka balita akan mengalami masalah gizi

balita

yang berdampak pada tahun selanjutnya. Masa kehamilan membutuhkan berbagai

unsur gizi yang lebih banyak. Gizi pada ibu hamil selain diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan ibu sendiri, diperlukan juga untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Moehji, 2013).

Faktor yang dapat menyebabkan stunting pada balita sangat berkaitan

antara yang satu dengan yang lainnya. Ada tiga penyebab utama terjadinya

stunting berdasarkan pendapat Unicef Framework yaitu pemberian makanan


yang tidak seimbang, Berat Badan Lahir Rendah dan adanya penyakit yang pernah

diderita sebelumnya. Riwayat penyakit meliputi riwayat penyakit yang dialami ibu

pada saat hamil diantaranya kekurangan energi kronis.

Terjadinya permasalahan Stunting pada balita dapat disebabkan kuranganya

gizi ibu salah satunya kekurangan energi berlangsung lama selama hamil. Gizi ibu

baik pada saat merencanakan kehamilan atau pada saat ibu hamil sangat

berdampak pada janin yang ada dalam kandungan ibu. Jika status gizi seorang ibu

kurang maka akan mempengaruhi indeks massa tubuh ibu hamil selama proses

kehamilan dan perkembangan janinnya, Kekurangan energi secara kronis tersebut

menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat sehingga bayi akan

lahir dengan kondisi berat badan kurang dari 2500 yang berdampak pada keadaan

stunting. (Nofita & Darmawati, 2016).

Permenkes RI Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya percepatan perbaikan gizi

merupakan bagian dari TPB tujuan dua yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai

ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian

berkelanjutan. Stunting telah ditetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen

perencanaan dan TPB.

Keadaan ibu yang mempengaruhi kejadian stunting selain tinggi badan ibu

adalah keadaan lingkar lengan atas ibu saat hamil. Lingkar lengan atas ibu yang

terlalu kecil <23,5cm atau mengalami KEK selama masa kehamilan akan

mengakibatkan terjadinya stunting, hal ini disebabkan ibu yang mengalami KEK

pada masa kehamilan memiliki asupan makanan yang tidak seimbang dan tidak

adekuat, sehingga akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Berat

badan lahir rendah tersebut mengakibatkan bayi mudah terserang penyakit infeksi
sehingga pertumbuhan balita tersebut terhambat yang mengakibatkan terjadinya

stunted (Nadiyah et al., 2014).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadhiroh et al

(2016) bahwa masyarakat masih belum menyadari masalah stunting karena

memang anak pendek umum terlihat di masyarakat sebagai anak-anak dengan

aktivitas yang normal, tidak seperti anak kurang gizi. Stuting pada anak dapat

berakibat fatal bagi produktivitas anak dimasa dewasa. Penelitian ini

membuktikan bahwa kemampuan membaca anak yang lebih pendak lebih rendah

dibandingkan anak normal, dan pada saat anak dengan stunting dewasa

berpendapatan lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti berkeinginan untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian stunting

2. Latar belakang masalah

Bagaimana hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian stunting diwilayah

kerja UPTD puskesmas abuki?

3. Tujuan penelitian

a. Tujuan Khusus

Menganalisis hubungan ibu hamil KEK dengan Kejadian stunting di

wilayah kerja UPTD Puskesmas abuki

b. Tujuan Umum

1. Mengidentifikasi status gizi ibu selama hamil di wilayah kerja UPTD

puskesmas Abuki

2. Mengidentifikasi kejadian stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Abuki
3. Menganalisis hubungan ibu hamil KEK dengan kejadian stunting di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Abuki

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi perkembangan ilmu

Diharapkan dapat bermanfaat, memperluas wawasan, dan memberikan sumbangan

ilmiah dalam bidang keperawatan anak. Khususnya tentang kejadian stunting akibat

riwayat status gizi ibu selama hamil

b. Manfaat bagi objek yang diteliti

Penelitian ini digunakan sebagai gambaran pada ibu hamil yang kurang

memperhatikan status gizi selama hamil dengan memberikan dukungan atau health

education untuk memperbaiki status gizi ibu hamil.

c. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan referensi sumber data untuk

pengembangan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kejadian stunting

akibat riwayat status gizi ibu selama hamil.

5. Keaslian Penelitian

Tabel 5.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Penelitian yang Akan Dilakukan

N Nama Judul Desain Sampel Variabel Uji Statistik Hasil


o Peneliti penelitan
1 Dewi hubungan survey Systemati Variabel bebas Chi-Square Hasil uji
Aprilia riwayat analitik k Random dalam penelitian (Continuity Contingency
Ningsih kekurangan dengan Sampling ini adalah Correction) didapat Coefficient
(2019) energi pendekatan dengan riwayat KEK nilai χ2 = didapatkat kateagori
kronik(kek) Case kelipatan pada ibu hamil 13,731 dengan p- hubungan sedang.
pada ibu Control 3 Variabel terikat value=0,000 < α = Kategori hubungan
dengan kejadian dalam penelitian 0,05 sedang
stunting pada ini adalah berarti signifikan, menunjukkan
balita di kejadian maka Ho ditolak Ha bahwa ada faktor
puskesmas stunting pada diterima. lain yang
karang balita Hasil uji berhubungan
jaya kabupaten Contingency dengan kejadian
musi rawas Coefficient stunting selain dari
utara tahun didapat nilai C= kekurangan energy
2019 0,484 dengan kronis
p=0,000 < diantaranyaadalah
α = 0,05 berarti penyakit yang
signifikan. diderita
risk estimate balita dan berat
diperoleh badan lahir rendah
nilai Odd Ratio
(OR) = 14,481
2 Aida Hubungan analitik Stratified Variabel bebas Uji Spearman rho Hasil uji statistic
Berlian Status Gizi Ibu korelasi Random dalam penelitian menunjukkan Spearmen rho nilai
(2019) Selama Hamil dengan Sampling ini adalah status adanya kemaknaan ρ=
Dengan pendekatan gizi selama hubungan status gizi 0,000 dengan taraf
Kejadian cohort kehamilan ibu selama hamil signifikan ρ=0,01
Stunting Pada retrospectif Variable terikat dengan kejadian (α<0,05) dapat
Bayi Usia 0-12 dalam penelitian stunting ρ=0,000 disimpulkan bahwa
Bulan ini adalah (ρ< α =0,05). hasil tersebut
kejadian menunjukkan
stunting pada terdapat hubungan
bayi 0-12 bln status gizi ibu
selama hamil
dengan kejadian
stunting pada anak
usia 0-12 bulan di
wilayah kerja
Puskesmas
Kenjeran Surabaya
dengan analisa
koefisien korelasi г
= 0,602
3 Lilik Hubungan deskriptif Total Variabel bebas Uji Chi- tidak ada hubungan
Hartati Riwayat Ibu korelatif Sampling dalam penelitian square dengan signifikan
(2021) Hamil dengan ini adalah perolehan p=0,605 antara riwayat ibu
Kekurangan metode riwayat ibu yang berarti p>0,0 . hamil KEK dengan
Energi Kronis retrospektif hamil KEK Jadi dalam hal ini kejadian stunting
Dengan Variable terikat Ho pada balita usia 3-5
Kejadian dalam penelitian diterima dan Ha tahun
Stunting Pada ini adalah ditolak di wilayah kerja
Balita Usia 3-5 kejadian Puskesmas Jatinom,
Tahun Di stunting pada Klaten.
Puskesmas balita usia 3-5
Jatinom tahun
Klaten

6. Ruang lingkup Penelitian

a. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Abuki, dengan jadwal dan lama penelitian dilakukan dari bulan desember

2022 sampai dengan laporan penelitian

b. Tempat penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan yaitu di 12 desa di kecamatan abuki,

kab.konawe, yang termasuk dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Abuki


c. Keilmuan

Lingkup keilmuan dalam penelitian adalah Lingkup keilmuan dalam

penelitian adalah kekurangan energi kronik (KEK) pada masa kehamilan

dan kejadian stunting yang termasuk dalam bidang keilmuan kebidanan

Anda mungkin juga menyukai