Anda di halaman 1dari 7

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB V

PEMBAHASAN

A. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Berat Bayi Baru Lahir

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan secara statistik antara tingkat kecemasan ibu saat hamil dengan

berat bayi baru lahir dengan p-value = 0,795 (>0,05).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi

(2019) mengenai hubungan tingkat kecemasan sebagai risiko BBLR di

Puskesmas Rappang. Penelitian tersebut dilakukan dengan metode cross

sectional pada 30 ibu hamil berisiko. Tingkat kecemasan ibu pada penelitian

tersebut diukur dengan menggunakan skala HARS (Hamilton Rating Scale

for Anxiety) dan menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat kecemasan dengan kejadian BBLR dengan p-value

= 0,766 (>0,05).

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Fan et al. (2018)

tentang hubungan kecemasan dan kadar kortisol selama kehamilan dengan

berat badan bayi baru lahir di China. Penelitian tersebut dilakukan dengan

metode cohort pada 216 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan

di rumah sakit universitas besar di China. Pada penelitian tersebut,

pengukuran tingkat kecemasan dilakukan berbeda-beda pada tiap

responden, yakni terbagi pada masa trimester pertama, trimester kedua, dan
commit to user

63
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

trimester ketiga dengan menggunakan HAMA (Hamilton Anxiety Scale).

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat kecemasan pada trimester pertama dan kedua

dengan berat badan lahir. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa

tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan pada

trimester ketiga dengan berat badan lahir dengan p-value = 0,070. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kecemasan ibu lebih jelas pada masa

awal kehamilan bila dibandingkan dengan usia kehamilan yang lebih lanjut.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Hasanjanzadeh dan

Faramarzi (2017) tentang hubungan stres, kecemasan, dan depresi dengan

luaran kehamilan. Penelitian tersebut menggunakan metode penarikan

korelasi dari data deskriptif pada 200 ibu hamil trimester kedua dan ketiga

yang di pusat kesehatan yang berafiliasi dengan Medical Science

Universitas Babol. Penelitian tersebut menggunakan instrumen HADS

(Hospital Anxiety and Depression Scale) sebagai pengukur tingkat

kecemasan dan depresi responden. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan

berat bayi baru lahir dengan p-value = 0,664 (>0,05).

Adanya hubungan yang tidak signifikan antara tingkat kecemasan dan

berat bayi baru lahir pada penelitian ini dapat disebabkan karena pada

penelitian ini pengukuran tingkat kecemasan dilakukan pada kehamilan

trimester ketiga di mana pada usia kehamilan tersebut dianggap telah dapat

menggambarkan perkiraan berat bayi lahir dari taksiran berat janin. Selain
commit to user

64
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

itu, pada beberapa ibu, khususnya ibu yang semakin dekat dengan waktu

persalinan cenderung mengalami berat badan yang stabil pada kehamilan

trimester ketiga (Widatiningsih et al., 2015).

B. Hubungan Tingkat Depresi dengan Berat Bayi Baru Lahir

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

sgnifikan secara statistik antara tingkat depresi ibu saat hamil dengan berat

bayi baru lahir dengan p-value = 0,000 (<0,05).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hapisah et al. (2010) mengenai gejala depresi ibu hamil dan BBLR.

Penelitian tersebut menggunakan metode case control pada 270 ibu bersalin

di RSU Ulin dan RSU Ansyari Saleh Banjarmasin dengan menggunakan

instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gejala

depresi dengan kejadian BBLR dengan p-value = 0,012 (<0,05) dan nilai

OR = 2,8. Menurut penelitian tersebut, gejala depresi lebih banyak

dirasakan oleh ibu pada kehamilan trimester ketiga, meskipun penyebab

pastinya masih belum diketahui. Diduga perubahan secara anatomis

maupun fisiologis selama masa kehamilan mempengaruhi keadaan

psikologis ibu hingga memproduksi hormon stres. Hormon stres yang

diproduksi tersebut selanjutnya dapat menimbulkan respon tubuh yang

diduga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Yang et al. (2016)

commit
mengenai gejala kecemasan to usersaat kehamilan dan hubungannya
dan depresi

65
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan BBLR. Penelitian tersebut dilakukan di Kota Wuhan, China pada

5.903 ibu hamil dengan metode nested case control. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

gejala depresi saat hamil dengan kejadian BBLR dengan p-value = 0,02

(<0,05).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelittian yang dilakukan oleh

Fan et al. (2018) tentang hubungan kecemasan dan kadar kortisol selama

kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir di China. Penelitian tersebut

dilakukan dengan metode cohort pada 216 ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan di rumah sakit universitas besar di China dengan

instrumen berupa HAMA (Hamilton Anxiety Scale). Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara tingkat depresi pada ketiga trimester dengan berat bayi baru lahir

dengan p-value >0,05 untuk tiap trimester.

C. Hubungan Paritas, Status Gizi (IMT), Pendapatan, dan Tingkat

Pendidikan dengan Berat Bayi Baru Lahir

Hasil analisis multivariat penelitian ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara paritas (p-value=

0,360), status gizi (IMT) (p-value= 0,216), pendapatan (p-value= 0,100),

dan tingkat pendidikan (p-value= 0,299) dengan berat bayi baru lahir.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Jayanti et al. (2017) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian berat badan lahir rendah. Penelitian tersebut dilakukan di wilayah


commit to user

66
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang dengan metode case control

pada 86 ibu yang memiliki bayi BBLR dan BBLC. Hasil analisis data pada

penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan

antara paritas (p-value= 0,490), pendidikan (p-value= 0,616), dan

pendapatan keluarga (p-value= 1,000) dengan kejadian BBLR. Hal tersebut

dapat terjadi karena paritas dianggap tidak memiliki hubungan secara

langsung terhadap status gizi ibu saat hamil, sehingga paritas tidak

berpengaruh secara langsung pada berat bayi baru lahir. Sedangkan untuk

hubungan pendidikan dan pendapatan keluarga, dianggap tidak dapat

mewakili pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan pemenuhan kebutuhan

selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena adanya perkembangan zaman

saat ini telah dapat memungkinkan bagi ibu untuk mengakses informasi

mengenai kesehatan saat kehamilan tanpa terbatas pada pendidikan saja.

Selain itu, pada penelitian ini juga tidak dilakukan pengamatan terhadap

pengalokasian pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan gizi ibu selama

kehamilan.

Menurut teori yang dikemukakan Sembiring et al. (2017), paritas,

khususnya paritas berisiko (<2 dan >4) merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh pada berat bayi baru lahir. Ibu dengan paritas <2 cenderung

akan merasa cemas akan kehamilannya dan memiliki pengalaman yang

kurang mengenai kehamilan. Sedangkan ibu dengan paritas >4, telah

mengalami penurunan fungsi organ reproduksi yang dapat berpengaruh

pada pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan.


commit to user

67
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu, tingkat pendapatan dianggap berkaitan erat dengan daya beli

untuk pemenuhan kebutuhan khususnya pemenuhan gizi ibu hamil dan

biaya untuk akses pelayanan kesehatan (Halu, 2019). Sedangkan tingkat

pendidikan dianggap menggambarkan penangkapan ibu terhadap

pengetahuan mengenai kesehatan dan juga mempengaruhi persepsi ibu

dalam berperilaku dan bersikap (Nuryani dan Rahmawati, 2017).

Hubungan antara status gizi (IMT) dengan berat bayi baru lahir yang

tidak signifikan dalam penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hasanah et al. (2012). Penelitian tersebut dilakukan dengan

metode pendekatan cross sectional pada 66 ibu bersalin di RSKIA Sadewa

Sleman Yogyakarta. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada

hubungan antara IMT ibu pada waktu hamil dengan berat badan bayi baru

lahir dengan p-value= 0,023 (<0,05).

Penelitian yang sudah ada mengenai status gizi, khususnya IMT

seringkali membahas mengenai hubungan IMT pra hamil dengan berat bayi

baru lahir, seperti penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2016) dan

Endah et al. (2017) yang menunjukkan hasil yang signifikan antara

keduanya. Hal tersebut disebabkan karena IMT pra hamil digunakan sebagai

indikator kenaikan berat badan ibu selama hamil. Namun, dalam penelitian

ini pengukuran IMT dilakukan pada usia kehamilan ≥7 bulan, sehingga

dimungkinkan untuk menunjukkan hasil yang berbeda.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dan diusahakan mengikuti kaidah penelitian,


commit to user

68
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tetapi masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Rencana awal penelitian akan dilakukan pada lima tempat yang berbeda,

akan tetapi karena keterbatasan peneliti dan kelengkapan data, serta

adanya pandemi COVID-19, pengambilan data hanya dilakukan di

Puskesmas Kasihan I dan Puskesmas Kasihan II.

2. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran tingkat kecemasan dan

tingkat depresi pada usia kehamilan trimester ketiga saja.

3. Penelitian menggunakan instrumen DASS-42 (Depression Anxiety

Stress Scale) yang tidak dikhususkan untuk mengukur kondisi

psikologis ibu hamil, sehingga ada poin dalam lembar kuesioner

tersebut yang menjadi rancu karena kondisi perubahan fisiologis ibu

hamil seperti kesulitan bernafas dapat disalahartikan sebagai gejala

kecemasan.

commit to user

69

Anda mungkin juga menyukai