Anda di halaman 1dari 19

 

PEDOMAN

KORPS PENG DER

Menuju
Pendidik, Pemimpin dan Pejuang

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


( A sso
ssoci
ciaati on o
off I sla
slam
mi c Unive
Uni verr si
sitty Stude
Student
nts)
s)
 

PEDOMAN KORPS PENGADER  


MUQADDIMAH

Bismillahirrahmanirahiim

Pengader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah sosok dengan kepribadian yang

utuh, sebagai pendidik,
sebagai  pendidik, pemimpin,
 pemimpin, dan
dan pejuang
 pejuang (mujahid). Dengan demikian setiap Insan
 pengader HMI terlibat dalam proses Idealisasi menuju citra diri, yang datam aktifitas dan
 peranannya senantiasa diusahakan untuk merealisasikannya.
Sebagai  pendidik , pengader HMI adalah pembawa dan penjaga nilai Islam.
Pelaksanaannya dalam sistem pelatihan, pengadar HMI mengharuskan untuk mendidik
dan menempatkan dirinya terlebih dahulu sebagai uswatun hasanah (suri teladan). Islam
menuntut agar seorang pendidik senantiasa satu kata antara lisan dan perbuatan, karena
Allah SWT melarang setlap muslim menuturkan sesuatu yang dirinya Eidak melakukan,
 bahkan justru memulai sesuatu yang diajarkan dari dirinya (ibda' bi nafsik). Proses
edukasi dalam pelatihan juga mengharuskan pengader untuk memperlakukan anggota
HMl sebagai  subyek, dan secara khusus dalam latihan HMI memperlakukannya sebagai
 subyek latihan. Oleh karena itu pengader HMI harus memperlakukan peserta latihan
sebagai suhyek yang memiliki batasan-batasan hak dan kemerdekaah tertentu. Dengan
demikian, setiap unsur "pemaksaan" kehendak kepada subyek latihan harus dihindari.
Sebalikanya, perlakuan terhadap subyek latihan secara edukatif akan menyebabkan.
 proses tarnsformasi nilai yang dilakukan oleh pengader HMI kepada sub
subyek
yek latihan dapat
 berjaian secara lebih manusiawi.
Sebagai  pemimpin
 pemimpin,, pengader adalah penjaga ukhuwah islamiyah di kalangan kader-
kader HMI, khususnya di kalangan pengurus. Pada posisi ini pengader HMI harus berperan
sebagai integrator dari setiap bentuk "konflik dan friksi", yang timbul di kalangan kader
HMI. Dalam posisi yang sama pula, berpeian sebagai pengamat perkembangan HMI, guna
mengidentifikasi permasalahan yang timbul serta berupaya untuk mengusahakan
 pemecahannya secara konsepsional maupun operasional.
Sebagat  pejuang , pengader HMI menempatkan diri sebagai pelopor dalam
melaksanakan amar ma'ruf nahy munkar, baik dalam dinamika intern HMI maupun
lingkungan eksternal HMI. Kepeloporannya dalam kerja kemanusiaan atau amal sholeh
merupaken tuntutan atas tanggung jawab kemasyarakatannya dalam berbagai realitas
kehidupan umat manusia. Langkah amar ma'ruf ini dilakukan untuk menggali potensi
kreatif menjadi bentuk amal sholeh bagi kader-kader HMI maupun masyarakat. Sedangkan
nahy munkar  dilakukan
 dilakukan untuk membendung potensi destruktlf dari manapun datangnya.

Sebagai konsekuensi dari tiga sosok potensi yang padu, yakni pendidik, pemimpin,
dan pejuang, maka pengader adalah insan yang memiliki kesadaran ideologis yang tinggi,

ikhlas berjihad di jalan Allah SWT, istiqomah, memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang releven dengan tugasnya sebagai pengelola latihan HMI.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

BAB I
KODE ETIK PENGADER
Pasal 1
a.  Kode etik pengader ini merupakan upaya perumusan perilaku yang sepatutnya bagi
   

HMI;
 b. Kode etik pengader HMI ini bersifat normatif bagi setiap pengader dalam melakukan
kegiatannya;

c. Kode etik ini diperuntukkan bagi pengader yang berstatus


berstatus sebagai anggota HMI.

BAB II
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 2
a. Pengader HMI melakukan tug
tugasnya
asnya dengan berpedoman kepada Al-Qur'an, Sunnah
Rasul, Khittah Perjuangan, AD/ART, Pedoman Perkaderan serta pedoman lainnya;
 b. Pengader HMI tidak mencampuradukkan misi HMI dengan kepentingan pribadinya,
 baik berupa pandangan keagamaan maupun sikap kepribadian lainnya;
lainn ya;
c. Pengader HMI melaksanakan ttugasnya
ugasnya dengan menghormati sepenuhnya harga diri
 peserta latihan kader sebagai subyek yang memiliki perasaan, pandangan, dan cita-cita;
d. Pengader HMI rnenyadari sepenuhnya bahwa sprat mutlak bagi kelangsungan cita-cita,
adalah terpahaminya gagasan-gagasan dan dimensi-dimensi perjuangan HMI;
e. Pengader HMI sadar bahwa dirinya, baik di dalam maupun di luar forum
forum lati
latihan
han kader
merupakan kader-kader, pilihan HMI yang harus' menjaga nama baik dirinya,
himpunan, dan Islam secara, keseluruhan.

BAB III
KEWAJIBAN
Pasal 3
a)  Pengader HMI berkewajiban untuk senantiasa meningkatkan kualitas dirinya, baik dari
segi aqidah (watak dan sikap), ilmu (pengetahuan, kecerdasan dan kebijaksanaan),
serta keterampilan (kecakapan daya apta dan daya tanggap);
 b)  Pangader HMI tidak terpengaruh oleh persoalan yang terjadi di luar lingkungan HMI
dan terbuka terhadap nasehat untuk kebaikan dirinya;
c)  Pengader  HM I senantiasa mengikuti perkembangan kebijakaan HMI dan
kemasyarakatan, baik di tingkat daerah, nasional maupun intemasional;

BAB IV
RASA PERSAUDARAAN 
Pasal 4
Pengader HMI baik dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam kehidupan sehari-hari
harus menjaga rasa persaudaraan Islam (ukhuwah islamiya) dengan tidak melakukan hal-
hal yang merugikan sesama pengader.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

Pasal 5
Kode etik pengader dibuat berdasarkan prinsip bahwa seorang pengader HMI
mempertanggungjawabkan ketaatan kode etik ini kepada Allah SWT dan secara
organisatoris kepada Korp Pengader

B I L lA
l A H l T T A WF
WF I Q W A l H I D A Y A H ,

BAGIAN II
PEDOMAN KORP PENGADER

Bahwa dalam rangka mencapai tujuan HMI, yaitu terbinanya mahasiswa Islam
menjadi insan ulul al baab yang turut bertanggung jawab atas terwujudnya tatanan
masyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu Wata'ala, diperlukan adanya usaha untuk
melakukan kegiatan yang terencana, terarah dan terorganisir secara sistematis dan
 berkesinambungan. Usaha ini dirumuskan dalam sistem perkaderan HMI dalam bentuk
 pendidikan formal atau pelatihan dan kegiatan lainnya.
Perkaderan HMI yang berorientasi pada pembentukan karakter insan ulul al baab
dengan kepribadian yang utuh menuntut kesadaran dari penanggung jawab perkaderan
khususnya para pengader HMI dalam mengembangkan pembentukan karakter, pola berfikir
integratif, dan perilaku yang bersandar pada ajaran Islam. Untuk itu diperlukan, suatu
wadah yang dapat menampung semua aktifitas dalam menjawab persoalan tersebut di atas.
Atas berkat rahmat Allah Subhanahu Wata'ala yang disertai dengan kesadaran dan
tanggung jawab perkaderan, dibentuklah satu wadah Korp Pengader Himpunan Mahasiswa
Islam, yang berpegang kepada Al-Qur'an dan AI Hadits, AD/ART, Khittah Perjuangan,
Pedoman Perkaderan dan pedoman-pedoman lainnya, yang secara operasional berpegang
kepada Pedoman Korp Pengader sebagai berikut :

BAB I
NAMA, STATUS, dan TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
 Nama
Lembaga ini bernama Korp Pengader Himpunan Mahasiswa Islam atau yang disingkat KP
HMI.

Pasal 2
Status
K P H M I barst
barstatus
atus sebagai
sebagai badan pembant
pembantu
u pimpinan
pimpinan HMI (pasal 16 AD H
HMI
MI jo
jo pasal
14
146
6 aya
ayatt a, b da
dan
n c A R T H M I) .
Pasal 3
Tempat Kedudukan
K P HMI berkedudukan di tempat pimpinan HMI,
HMI, dibentuk di tingkat cabang.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

BAB II
FUNGSI dan PERAN
Pasal 4
Fungsi
KP HMI berfungsi membantu pimpinan dalam melaksanakan amanah kekuasaan dalam
konteks kepentingan keorganisasian, khusus untuk tugas-tugas perkaderan HMI.

Pasal 5
Peran
a)  Meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota dalam rangka mewujudkan cita-cita
kekaderan HMI;
 b)  Memberi saran dan atau pendapat kepada pimpinan HMI dalam masalah yang
 berkaitan dengan perkaderan HMI baik diminta ataupun tidak diminta.

BAB III
TUGAS dan TANGGUNG JAWAB
Pasal 6
Tugas
a. Mengembangkan kualitas dan kuantitas anggota KP HMI;
 b. Mengadakan evaluasi terhadap pengelolaan Perkaderan HM
HMII model Pendidikan Latihan;
c. Mengadakan usaha peningkatan kemampuan pengelolaan Perkaderan HMI model
Pendidikan latihan.

Pasal 7
Tanggung Jawab
KP HMI bertanggung jawab kepada Pimpinan HMI;

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasa18
Syarat dan Status Keanggotaan
a. Anggota KP HMI adatah anggota HMI yang memenuhi syarat-syarat, klasifikasi, dan
kualifikasi tertentu sebagai pengader;
 b. Klasifikasi dan kualifikasi keanggotaan diatur dalam ketentuan yang terpisah;
c. Status keanggotaan KP HMI gugur apabila yang bersangkutan (1) meninggal dunia, (2)
mengundurkan diri, (3) dipecat status keanggotaannya sebagai anggota KP dan atau
dipecat status keanggotaannya sebagai anggota HMI.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

Pasal 9
Hak dan Tanggung Jawab
Anggota KP HMI berhak untuk meningkatkan kualitas dirinya dan bertanggung jawab
untuk mematuhi pedoman-pedoman HMI, Konsep Diri Pengader, serta Pedoman Korp
Pengader.

BAB V

ORGANISASI
Pasal 10
Struktur
a. Struktur lembaga organisas
organisasii ini dibentuk di tingkat cabang;
 b. Hubungan antara KP HMI dan pimpinan HMI bersifat konsultatif;

Pasal 11
Kepengurusan
a. Pengurus KP HMI sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan benclahara.
 b. Pengurus KP HMI di sahkan oleh Pimpinan HMI
HM I

Pasal 12
Tata Kerja
a. KP HMI melaksanakan tugas perkaderan dengan pengesahan pimpinan HMI;
 b. Anggota KP HMI melaksanakan tugas'perkaderan dengan pengesahan Pengurus KP
HMI;
c. Penugasan anggota KP HMI keluar atau antar daerah kepengurusan antar HMI
dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan Pimpinan HMI yang disahkan oleh Pengurus
KP HMI.
d. Deism hal tertentu penugasan anggota KP HMI dapat ditentukan lain dari yang
dimaksud ayat b
 pasal ini

BAB VI
MUSYAWARAH
Pasal 13
Musyawarah
a. Musyawarah KP HMI (MUSKORP) adalah musyawarah anggota-anggota KP HMI
 b. Musyawarah KP HMI (MUSKORP) bertugas memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga)
orang calon Ketua Umum dan menentukan Program Kerja KP HMI
c. Musyawarah Korp ((MUSKORP)
MUSKORP) diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
d. Dalam hat-hal,tertentu bisa diadakan Musyawarah Kor
Korp
p istimewa
e. Periodisasi ~ Musyawarah Korp (MUSKORP) terikat
terikat dengan periodisasi kepengurusan
Pimpinan HMI

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

BAB VII
ADMINISTRASI LEMBAGA
Pasal 14
a. Surat ke dalam (lingkungan intern HMI) memakai kode: nomor/A/SEK/KP/bulan
Hijriyah/tahun Hijriyah;
 b. Surat ke luar (di luar lingkungan HMI) memakai kode: nomor/B/SEK/KP/bulan
Hijriyah/tahun Hijriyah;

c. Bentuk surat ses


sesuai
uai dengan bentuk yang dijalaskan
dijalaskan di dalam Pedoman Kesekretariatan,

Pasal 15
Keuangan
a. Keuangan KP HMI diperoleh dari iuran, infaq dan atau sumbangan anggota;
 b. Usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 1
Perubahan Pedoman KID dilakukan melalui Musyawarah Korp

Pasa1 2
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur dalsm ketentuan kemudian

B I L L A H I T TA
TA W
WFF I Q WA L H I D A Y A H ,

PENJELASAN
PEDOMAN KORP PENGADER HMI

Bab I. Cukup jelas


Bab II. Cukup jelas
Bab III.
III. Pasal 6 : a dan b cukup jelas. Dalam aayat
yat c, yang dimaksud "pengelolaan" adalah
mencari modus-modus baru, cara-cara baru dsbnya.
Dalam pasal 70:a, yang dimaksud "bertanggung jawab" adalah menyampaikan
laporan kerja dalam satu periode kepada Pimpinan HMI
Bab 1V. Pasal 8:a, yang dimaksud "syarat adalah syarat keanggotaan KP HMI yang akan
diputuskan dalam Muskorp, sepanjang tidak bertentangan dengan klasifikasi dan
kualifikasi anggota KP HMI
Pada ayat C, yang dimaksud dengan "kehilangan status" adalah kehilangan status
keanggotaan sebagtai anggota HMI, kecu8li alumni yang diputuskan Aquskorp
sebayai anggota KIP HMI. Con- toh : anggota yang diskorldipecat karena
 pelanggaran organisatoris.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

Bab V Pasal 12:c, yang dimaksud dengan "hal-hal tertentu" dalam ayat ini adalah apabila
dijumpai anggota KP HMI dl luar wiiayah lembaganya dapat melaksanakan tugas
 perkaderan sewaktu dibutuhkan apabila:
1. Disahkan oleh pimpinan HMI cabang yang bersangkutan dan atau
2. Diminta oleh pimpinan HM) tingkat atasnya, dengan pernberitahuan dan atau
 permintaan kepada pimpinan HMI cabang yang bersangkutan.

BAGIAN KETIGA
PETUNJUK KERJA PENGADER

BAB I
SEBAGAI ANGGOTA HMI
Pasal 1
Tingkat komisariat

a. Pengader selalu mengikuti perkembangan kegiatan korpisariat tempatnya berdomisili


dan ikut serta dalam usaha peningkatan kualitas'anggota komisariat;
 b. Lulusan latihan kader agar mendapat perhatian yang lebih untuk pengembangan
kekaderannya, begitu pula terhadap eks peserta tatihan kader ketika menjadi pemandu.

Pasal 2
Aktifitas Kepengurusan
a.  Membagi waktu sebaik-baiknya agar tidak larut dalam kegiatan rutin operasional
 program, denganselalu berpartisipasi pada perumusan den evaluasi langkah strategis
dari perkaderan;
 b.  Tugas den tanggung jawab pada jabatan eksekufif HMI disinkronkan dengan tugas den
tanggung jawab KP HMI.
Pasal 3
Aktitit
Aktititas
as Kamp us
a)  Pengader yang pada periode tertentu mengkhususkan did pada kesibukan kampuslntra
unlversiter, tetap selalu menjaga dan memelihara komunikasi serta teriibat secara ideal
dengan langkah pengeloiaan latihan kader;
 b)  Pada waktu tertentu masih menyisihkan waktu untuk be,rperan serta secara fisik ada
kegiatan pengelolaan latihan kader, tanpa mengganggu situasi yang terdapat pada
aktifitas intra den ekstra universiter.

Pasal 4
Aktifitas Di Masyarakat

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

Pengader harus dapat menjadi contoh yang baik dan dapat ikut serta memecahkan problema
masyarakat di lingkungannya.

BAB II
PADA SAAT MENJADI PEMANDU
Pasal 5
Terhadap Diri Sendiri

a.  Pakaian pernandu adalah pakaian yang rapi, sopan, sederhana, bersepatu, dan mengikuti
sunnah rasulullah dalam adab den pakaian
 b.  Sedapat mungkin full time di medan latihan kader atau hanya meninggalkan medan
latihan kader apabila ada keperluan yang penting sekali. Sebelumnya pada saat
dihubungi panitia, supaya memberikan penjelasan bersedia atau tidak. Dalam hal telah
memberikan kesediaan kemudianberhalangan, agar panitia membantu mencari rekan
gantinya;
c.  membawa bahan bacaan buku (literatur) yang berhubungan dengan latihan kader serta
AI Qu’ran dan terjemahannya (misalnya terbitan Dep. Agama) 
Agama)  
d.  Seandainya pada seat iatihan kader berlangsung, terdapat peserta yang memiliki
hubungan khusus secara pribadi, hendaknya tetap bertingkah laku wajar untuk tidak
.
menimbulkan kesan yang mengganggu sosialisasi nilai yang  ditawarkan kepada peserta
latihan kader.

Pasal 6
Sebagai Pemandu

a. Tim pem
pemandu
andu menjaga kebersihan/kondite penilaian terhadap peser
peserta
ta latihan kader,
agar tidak diketahui oleh yang tidak berkepentingan, setelah melakukan perhitungan
 prestasi peserta latihan kader secara teiiti;
 b. Mengadakan pembagian tugas yang simbang pada setiap sesi bagi sesama pemandu,
 baik pada pertemuan pra latihan maupun pada saat latihan kader berlangsung;
c. Memimpin kagiatan ibaddh praktis dan atau studi AI Qur’an setelah Maghrib dan
Shubuh di masjid bagi peserta latihan kader secara khusus menurut tingkat
kemampuannya. Untuk studi AI Qur’an bagi pes!erta latihan kad6r yang sudah fasih
den tajwidnya benar, dapat dijadikan asisten pada acara tersebut;
d. Memilih ay
ayat-ayat
at-ayat AI Qur'an untuk dibacakan pada pembukaan scare pada lokal,
sesuai dengan konteks yang berhubungan langsung dengan materi pada acara yang
akan dimasukinya; .
e. Mengambil alih tanggung jawab mengisi materi, apabila penyampai kajian yang
 bertugas betul betul berhalangan
b erhalangan sedangkan waktu untuk mencari penggantinya
pen ggantinya sudah
tidak mungkin lagi;

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

f. Pada saat selesai latihan kader, langsung menyelesaikan laporan secara rapih dan
lengkap untuk segera dijilid, termasuk laporan evaluasi penilaian terhadap penyampai
kajian yang bertugas.
Pasal 7
Sesama Pemandu

a.  Memeriksa kembali pembagian tugas sebelum masuk lokal (pembagian waktu bicara,

 penulis berita acara, observasi dstnya). Tidak melakukan pemotongan pembicaraan


rekan pernandu atau menambah keterangan sebelum selesai;
 b.  Menjaga nama baik sesama pernandu di muka forum, tidak bersenda gurau dengan
rekan pernandu ataupun berbisik-bisik, sebaiknya komunikasi pada saat tersebut
dilakukan secara tertulis;
c.  Selama acara berlangsung harus ada paling tidak salah seorang pemandu berada dalam
lokal serta jangan sering keluar masuk ruangan apabila dengan menyolok;
d.  Sesama pernandu yang mempunyai hubungan keintiman secara pribadi, agar tidak
menampakkan hubungan istimewanya di luar maupun di dalarn medan latihan kader;
e.  Sesama tim pemandu menggunakan waktu yang ada untuk bertukar pikiran tentang
 berbagai persoalan,
persoalan , serta selalu menjaga penamp
penampilan
ilan yang menunjukkan
menun jukkan rasa
kebersamaan, persaudaraan dan rasa antusias sesama tim pemandu tenrtama dalam
 pandangan
 pandanga n peserta latihan kader dan
da n panitia.
panitia .

Pasal 8
Terhadap Penyampai Kajian

a.  Pemandu menyampaikan perkembangan latihan kader kepada penyampai kajian yang
akan menyampaikan kajian, kemudian mempersilahkan menglsi apabila waktunya
sudah masuk. Bila penyampai kajian sudah melampaui batas waktu yang ditentukan,
 pemandu dapat mengingat
mengingatkan
kan secara tertulis dan tidak menyolok mengundang
mengunda ng
 perhatian para pese
peserta
rta latlhan kader;
 b.  Selama penyampai kajian berada di dalam maupun di luar lokal, agar pemandu
mengesankan sikap akrab dan dalam suasana ukhuwah islamiyah terhadap
 penyampaii kajian
 penyampa kajian,, terutama di mata peserta
p eserta latih
latihan
an kade
kaderr den pa
panitia;
nitia; - .
c.  Memanfaatkan waktu yang tersediauntuk berdiskusi (informal) dengan penyampai
kajian, baik segala sesuatu yang berkaitan dengan perkaderan maupun topik-topik
umum yang aktual dan sosial budaya serta akar filsafatnya;
filsafatnya;
d.  Pada sesi berikutnya, pemandu dapat memantapkan materi yang disampaikan oleh
 penyampaii kajian terdahulu tanpa keluar dari pola yang ada.
 penyampa ad a. Dalam hal terjadi
kekeliruan oleh penyampai kajian datam menyampaiakn atau menyangkut materi,
dapat melakukan netralisasi tanpa menjatuhkan penyampai kajian.

Pasal 9
Terhadap Peserta Latihan Kader

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

10

a.  Pemandu menyampaiakn rasa penghargaan dan persaudaraan kepada peserta latihan
kader, misalnya pada penyebutan nama yang banar, memperhatikan asal-usul,
 bersabar mengikuti
m engikuti jalan pikirannya,
pik irannya, memahami latar bcla
bclakang
kang dst
dstnya;
nya;
 b.  Pemandu tidak menunjukkan sikap atau tindakan yang mengesankan pilih kasih.
Pemandu putra supaya tidak mendatangi domisili peserta putri selama tidak ada
alasan yang
yang penting sekali sela
selama
ma proses latihan kader
kader bertangsung;
bertangsung; '

c.  Pemandu cukup menunjukkan senyum atau rasa geli yang wajar kalau menyaksikan
tindakan peserta latihan kader yang lucu, aneh dsbnya;
d.  Pemandu apabila terpaksa menjatuhkan sanksi kepada peserta latihan kader,
hendaknya dengan cara mendidik dan teknik yang tidak mengakibatkan antipati.
Sementara pemandu yang lain hendaknya mengimbangi dengan membuat suasana
kembali akrab dan bergairah;
e.  Pada dasamya
dasamya pemandu harus me
menyesuaikan
nyesuaikan diri
diri dengan kes
kesepakatan
epakatan ketert
ketertiban
iban
 peserta latihan kader. Serta memberi contoh sholat berjama'ah maupun aktifitas
masjid lainnya kepada peserta latihan dan panitia;
f.  Diskusi (secara formal) dapat dilakukan di luar lokal dengan peserta latihan yang
sifatnya melayani hasrat ingin tahu dari peserta latihan kader dengan menyesuaikan
 penggarapan
 penggarap an pada Iokal;
g.  Apabila pada suatu saat di medan latihan kader, pemandu tertarik kepada salah
seorang peserta latihan kader, hendaknya selalu bertindak dewasa sehingga tidak
 perlu .menunjukkan tingkah laku yang dapat mengundang fitnah.

Pasal 10
Terhadap Panitia

a.  Pemandu selalu berusaha memahami kondisi den permasalahan yang dihadapi panitia,
dengan memberikan bimbingan maupun dorongan atau penghargaan moral. Gaya
 berkomunikasi
 berkomun ikasi instruktif, sewajamya tidak dilakuk
dilakukan,
an, melainkan
melainka n hanya dengan gaya
 persuasif, yaitu merundin
merundingkan
gkan persoalan tugas yang harus ditangani ole.h panitia
sebagai tugas bersama yang perlu disukseskan;
 b.  Hal-hal yang menyangkut fasititas kesekretariatan latihan kader (alat tulis, kertas dan
sejenisnya) maupun konsumsi yang diperlukan hanya sebatas kemampuan panitia,
tidak sampai memberatkan;
c.  Menyesuaikan pengaturan acara (di dalam maupun di luar lokal) dengan persiapan
teknis yang selesai dikerjakan panitia, dengan lebih dahulu melakukan pemeriksaan;
d.  Waktu luang dari panitia dimanfaatkan uhtuk melaksanakan diskusi tentang topik
yang bersifat pendalaman persepsi den wawasan berfikir panitia, baik persoalan
 perkaderan maupun soal umum
umum..

Pasal 11
Kunjungan Sesama Anggota Korp Pengader

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

11

a. Rekan anggota
anggota KP yang ti
tidak
dak bertugas
bertugas (formal)
(formal) dan datang ke medan latihan kader,
diajak untuk ikut mempelajari jalannya latihan kader serta bertukar pikiran untuk
mendapatkan hasil yang optimal mengatasi kasus-kasus yang timbul;
 b. Dalam keadaan situasi latihan kader yang memerlukan bantuan untuk mempartahankan
target latihan kader, maka rekan anggota KP yang berkunjung dapat diminta bantuan
sebagai tenaga "khusus".

Pasal 12
Terhadap Alumni yang Berkunjung

a.  Alumni (terutama yang pemah ikut mengelola Latihan Kader) yang berkunjung ke
medan Latihan Kader, kalau mungkin diperkenalkan dengan peserta Latihan Kader
disertai dialog singkat tanpa merubah manual Latihan Kader.
 b.  Terhadap alumni tersebut, pemandu melakukan diskusi intensif mengenai
 perkembangan perkaderan (metode dan teknik yang diterapkan), serta menginvertarisasi
input pemikiran yang re1evan
Pasal 13
Terhadap Sesama Penyampai Kajian

a.  Pemandu bertanggungjawab memelihara nama baik Himpunan kepada


masyarakatsekitarnya selama La!ihari Kader berlangsung.
 b.  Pemandu mengatur kegiatan-kegiatan yang berslfat pengabdian masyarakat, sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang mungkin digarap, disamping mengkomunikasikan
mission Himpunan kepada tokoh-tokoh masyarakat.

BAB III
PADA SAAT MENJADI PENYAMPAI KAJIAN

Pasal 14
Terhadap Diri Sendiri

a.  Penyampai kajian pada saat dihubungi panitia segera memberi kepastian kesediaan atau
ketidaksediaan. Apabila telah memberi kesediaan kemudian berhalangan,. supaya
memberitu panitia menghubungi penyampai kajian lain dengan melampirkan surat
 penugasan ditambah surat pelimpahan. '
 b.  Membawa beberapa literatur dan alat peraga yg berkaitan dengan materi kajiannya, dan
diutamakan mengutip langsung dari AI Qur'an pada waktu
waktu menjelaskan landasan ayat
dari materinya.
c.  Penyampai kajian sedapat mungkin menyesuaikan diri dengan kesepakatan tata tertib
di dalam
d.  lokasi Latihan Kader Sebelum rrengisi, acara dalam forum kelas, lebih dahulu
mempelajari perkembangan Latihan Kader, khususnya riwayat hidup peserta.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

12

Pasal 15
Terhadap Peserta Latihan Kader

a.  Penyampai kajian memberikan kesempatan yg merata dan adil pada peserta untuk
 berbicara serta menghargai pendapat peserta dan membimbing dan merumuskan
 pendapat mereka. Pada saat peserta berbicara hendaknya
hen daknya penyampai kajian memberikan

 perhatian sungguh-sungguh, m'isalnya dengan menatap wajahnya dengan cara-cara yg


 patut seeara simpatik dan bersahabat.
 b.  Peserta yg konsentrasinya terganggu atau tertidur dan semacamnya, hendaknya
diperhatikan atau ditegur dengan teknik yg persuasif dan simpatik.
c.  Peserta yg masih berminat untuk bertukar pikiran di luar kelas, hendaknya dilayani
selama kondisi memungkinkan atau kemudian menyalurkan kepada pemandu.

Pasal 16
Terhadap Sesama Penyampai Kajian

a.  Diusahakan sebelum mengisi materi kajian berdialog dengan rekan penyampai kajian
yg menqasuh materi sejenis dan penyampai kajian yang mengasuh materi yang
 berkaitan erat dengan materinya.
 b. Saling mengisi dengan materi yang lebih dahulu disampaikan oleh penyampai kajian

Pasal 17
Terhadap Pemandu

a.  Memberikan informasi dan membantu memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada


Pemandu apabila diperlukan atau bila terjadi kekurang-siapan dari Pemandu agar
Latihan Kader dapat berlangsung mencapai target.
 b.  Membuat penilaian tertulis kepada Korps Pengader tentang komite Pemandu, sebagai
 bahan perbandingan evaluasi.
c. 
BAB 1V
PENUTUP
Pasal 18
Harapan dan do'a.

a.  Semoga hidayah dan rahmat Allah SWT berlimpah kepada kami, sehingga
menumbuhkan kesadaran
kesadaran dan kekuatan untuk meng
mengendalikan
endalikan diri
diri,, bertingkah laku
menurut citra yang telah dipancangkan.
 b.  Semoga diantara sesama KorpPengader akan saling mengingatkan manakala khilaf
atau lupa. _

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

13

c.  Akhimya semoga segala tingkah laku anggota Korp Pengader senantiasa merupakan
 perwujudan
 perwujuda n . dalam rangka perjuangan
perjuan gan mencap
mencapai
ai tujuan, semata -mata hanya sebagai
ibadah kepada Allah SWT Rabbul'alamin.

BILLAHITTAUFIQ WAL HIDAYAH.

BAGIAN KEEMPAT
KUALIFIKASI PEMANDU DI DALAM HMI

BAB I
KUALIFIKASI
Pasal 1
Istilah

Kualifikasi Pemandu adalah kemampuan dan persyaratan dan kemampuan yang harus
dimiliki Pemandu untuk mengelola, mengarahkan l.atihan Kader tertentu. ,

BAB II
Pasal 2
Kualifikasi Umum

Kualifikasi umum adalah kualifikasi bagi Pemandu yang terlibat dalam Latihan Kader
secara umum, yaitu sebagai berikut :
a.  Memahami Khittah Perjuangan HMI.
 b.  Memahami Pedoman Perkaderan HMI
c.  Mempunyai kemampuan sebagai pendidik dan pengelola Latihan Kader
d.  Memahami kurukulum mated dan proses interaksi dalon latihan
e.  Berpegang terguh pada Konsep Diri, Kode Etik Pedoman pengader HMI.

Pasal 3
Kualifikasi Khusus

Kualifikasi Khusus adalah kemampuan bagi para Pemandu yang disesuaikan dengan yang
telah diikuti dan kemampuan pengelola latihan yang dimilikinya. Pemandu Latihan Kader
Umum
a.  Pemandu Latihan Kader Umum
 b.  Pemandu Latihan Kader Khusus

Pasal 4
Pemandu Latihan Kader Umum

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

14

a.  Pemendu Latihan Kader I


1.  Telah mengikuti latihan Kader II
2.  Telah mengikuti Kursus Pengader
 b.  Pemandu Latihan Kader II
1.  Te1ah mengikuti latihan Kader
2.  Telah mengikuti Kursus Pengader .
3.  Telah mengikuti Penataran Pengader

4.  Telah menjadi Pemandu Latihan Kader I sekurang-kurangnya 3 kali


5.  Telah menjadi Penyampai Kajian Latihan Kader I sekurang-kurangnya 3 kali
6.  Pemandu Latihan Kader lll
1.  Telah mengikuti Latihan Kader
2.  Telah mengikuti Kursus Pengader
3.  Telah mengikuti Penatara Pengader
4.  Telah menjadi Pemandu Latihan Kader II sekurang-kurangnya 3 kali
5.  Berpengalaman dalam seminar tingkat nasional

Pasat 5
Pemandu Latihan Kader Khusus

a.  Teiah mengikuti Lathan Kader II


 b.  Telah mengikuti Kursus Pengader
c.  Mempunyai kemampuan dan keterampilan di bidangnya

BI LLAHI TT
TTAU
AUFlQ
FlQ WAL HI DAYAH

BAGIAN KELIMA
KLASIFIKASI DAN KUALlFlKASI PENYAMPAI
KAJIAN DI DALAM HMI

BAB I
BATASAN PENGERTIAN
Pasal 1
Istiiah
a.  Kiasifkasi Penyampai Kajian
Adalah pembagian dan pengelompokan penyampai kajian berdasarkan kewenangan
yang dimiliki, bertanggung jawab terhadap Proses dan
d an hasil Latihan.Kader,
 b.  Kualifikasi Penyampai Kajian
-
Adalah kemampuan dan persyaratan yang harus dimiliki penyampai kajian untuk
mengelola, mengarahkan Lat
Latihan
ihan Kader tertentu.

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

15

BAB II
KLASIFIKASI
Pasal 2
Berdasar sumber dan keterlibatannya

a.  Penyampai kajian intern :


Adalah penyampai kajian yang berasal dari anggota Korp Pengader-HMI yang masih

aktif dalam setiap aktifitas, dibedakan menjadi :


1.  Penyampai kajian intern tetap :
Adalah penyampai kajian yang berasal dari intern HMI yang mempunyai kualifikasi
sebagai penyampai kajian HMI, yang selalu dilibatkan pada setiap Latihaa. Kader,
setidaknya menguasai dan memahami Khittah Perjuangan HMI. ,
2.  Penyampai kaJian intern lepas :
Adalah penyampai kajian yang berasal dari intern HMI yang diminta untuk menjadi
 penyampai kajian pada saat tertentu, sesuai dengan profesi dsn pengalaman serta
kemampuannya dalam memberikan materi kajian yang dikehendaki oleh perkaderan
HMI.
 b. Penyampai kajian.ekstern :
Adalah penyampai kajian yang berasal dari luar anggota Korp Pengader. Ini dibedakan
menjadi :
1.  Penyampai kajian ekstem tetap :
Adalah panyampai kajian yang berasal dari eksterm HMI yang karena profesi,
 pengetahuan dan kemampuannya dapat memberikan mate
materi
ri kajian yang sesuai
dengan perkaderan HMI dan komited terhadap nilai islami selalu dilibatkan pada
Latihan Kader HMI.
2.  Penyampai kajian ekstem lepas :
Adalah penyampai kajian yang berasal dari ekstern HMI yang diminta untuk
menjadi penyampai kajian pada saat tertentu sesuai dengan profesi, pengetahuan
dan kemampuannya untuk mernberikan materi kaJian yang dikehendaki oleh
 perkaderan HMI. Dalam hal ini diupayakan secara maksimal untuk terlebih dahulu
mencari penyampai kajian yang islami.

Pasal 3
Berdasasarkan Kewenangan Pengelolaan dan Penyampai Materi :

a. Penyampai Kajian Latihan Kader umum, yang terdiri :


1. Penyampai Kajian LK I
2. Penyampai Kajian LK II
3. Penyampai Kajian LK III
 b. Penyampai Kajian Latihan Kader Khusus, yang terdiri :
1. Penyampai Kajian Penataran-penataran
2. Penyampai Kajian Kursus-kursus

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

16

3. Penyampai Kajian Pusdiklat (Nasional)

BAB III
KUALIFIKASI
Pasal 4
Kualifikasi Umum

Kualifikasi penyampai kajian yang terlibat dalam Latihan kader


kade r secara umum, yaitu sebagai
 berikut
a.  Memahami Khittah Perjuangan HMI
 b.  Memahami Pedoman Perkaderan
c.  Memahami kurikulum, materi, metode, dan proses interaksi yang Islami.
d.  Mempunyai kemampuan sebagai pendidik, pengelola dan penyaji materi latiha Kader.
e.  Berpegang teguh kepada konsep diri, kode tik dan pedoman kerja Pengader HMI
f.  Khusus untuk penyampai kajian ekstern lepas yang beragama non Islam, maka
diharapkan memahami kualifikasi penyampai kajian HMI

Pasal 5
Kualifikasi Khusus

Kualifikasi bagi penyampai kajian yangterlibat dalam berbagai bentuk Latihan Kader sesuai
dengan jenisnya. Kualifikasi khusus dapat dibagi menjadi dua:
a.  Penyampaa Kajian Latihan
Latihan Ka
Kader
der Umum
Umum
 b.  Penyampai kajian Latihan Kader Khusus

Pasal 6
Penyampai Kajian Latihan Kader Umum

a.  Penyampai Kajian Latihan Kader I:


1.  Telah Mengikuti latihan Kader I
2.  Telah Mengikuti Kursus Pengader
3.  Mempunyai Kemampuan Dan Ketrampilan untuk mengelola Latihan Kader I
 b.  Penyampai Kajian Latihan Kader II:
1.  Telah mengikuti Latihan Kader II
2.  Telah mengikuti Kursus Pengader dan Penataran Pengader
3.  Telah menjadi Penyampai Kajian pada Latihan Kader I minimal 3 (tiga ) kali
4.  Mempunyai kemampuan dan ketrampilan untuk mengelola Latihan Kader II
c.  Penyampai Kajian Latihan Kader II:
1.  Telah mengikuti Latihan Kader II
2.  Telah mengikuti Kursus Pengader dan Penataran Pengader
3.  Telah menjadi Penyampai Kajian pada Latihan Kader I minimal 3 (tiga ) kali
4.  Berpengalaman di seminar-seminar tingkat nasional

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

17

5.  Menguasai disiplin ilmu yang memadai di bidangnya.

Pasal 7
a.  Penyampai kajian Latihan Kader Khusus
1.  Telah menjadi PEmandu Latihan Kader II sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.
2.  Telah menjadi Pemandu Kursus Pengader/Penataran Pengader minimal 1 (satu)
kali.

3.  Mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk mengelola Kursus Pengader.


4.  Menguasai disiplin ilmu yang memadai di bidangnya.
 b.  Penyampai Kajian Penataran Khusus
1.  Telah mengikuti Latihan Kader II
2.  Telah menjadi Pengurus Komisariat.
3.  Pengurus HMI Cabang pada saat itu.
4.  Menguasai disiplin ilmu yang memadai dibidangnya.
c.  Penyampai Kajian Penataran KOHATI
1.  Telah mengikuti Latihan Kader II
2.  Pernah menjadi Penyampai Kajian Latihan Kader I
3.  Pernah menjadi pengurus harian KOHATI Cabang atau Pengurus KOHATI.
4.  Mempunyai pengalaman mengikuti seminar penataran KOHATI tingkat
nasional
5.  Menguasai disiplin ilmu yang memadai dibidangnya.
d.  Penyampai Kajian Penataran Kesekretariatan
1.  Telah mengikuti Latihan Kader II
2.  Mempunyai kemampuan profesi dalam lembaga kekaryaan yang bersangkutan.
3.  Mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk mengelola penataran.
e.  Penyampai kajian PUSDIKLAT
Mempunyai kualifikasi yang ditentukan oleh Panitia pengarah dengan memperhatikan
kualifikasi kajian sesuai dengan tingkat PUSDIKLAT yang dilaksanakan.

BAB IV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 8
Pembatasan

a.   Penentuan klasifikasl dan kualifikasi didasarkan atas pertimbangan peningkatan


kualitas perkaderah HMI
 b.   Pembatasan ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi kesempatan seseorang
menjadi penyampai kajian di HMI, melainkan untuk menumbuhkan kewibawaan
 perkader
 perk aderan
an denga
d engan
n pening
p eningkata
katann ku
kualitas
alitas penyampa
pen yampaii kajian
kaj ian
c.  
Pasal 9
Peralihan

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)


 

18

a.   Penyampai kaJian yang akan memasuki kualifikasi tertentu hendaknya mencari


 pengalam
 pen galaman
an p
pada
ada Latihan
Latih an Kader
Ka der terleb
t erlebih
ih dahulu
d ahulu..
 b.   Bagi HMI Cabang yang belum mempunyai Penyampai Kajian dongan kualifkasi
sesuai dengan yang disebutkan di atas agar tidak terjadi kesenjangan generasi dan
kader, maka perlu segera
diusahakan menyediakan kesempatan untuk dapat mengikuti dan melengkapi

 persyarata
 pers yaratannya
nnya..
c. Selama point b di atas belum dapat terlaksana, maka HMI Cabang yang
 bersangk
 bers angkutan
utan diberikan
dibe rikan kese
kesempata
mpatan
n te
tetap
tap seperti
sepe rti biasa
b iasa mela
melaksana
ksanakan
kan Latih
Latihan
an Kader
K ader
sesuai dengan kemampuannya.

BILLAHI TAUFIQ WALHIDAYAH

Menuju Pendidik, Pemimpin dan Pejuang  muj hid)

Anda mungkin juga menyukai