Oleh:
STAMBUK : 04020170559
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir
program studi.
Dikeluarkan di : Makassar
Pada Tanggal :
NIPs. 1048601
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
04020170559
Panitia Ujian
Ketua, Anggota,
Dekan
iv
KATA PENGANTAR
ِبسْ مِاللَّ ِهالرَّ حْ َمنِالرَّ حِيم
Tiada kata yang paling indah selain puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
kantor bpn kota makassar)”. Shalawat serta salam tak lupa penulis
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari lembah kegelapan menjadi
lembah yang terang benderang seperti saat ini. Semoga Shalawat serta
terima kasih diiringi doa kepada Allah SWT, kepada sosok yang selalu
H. Agussalim Husain, S.E dan Mama tercinta Hj. Salma Rahman, yang
selalu menjadi panutan dan motivasi penulis agar lebih semangat dalam
v
langsung selama pembuatan skripsi ini, dengan segala kerendahan hati
menjalankan studi;
3. Ibu Dr. Andi Risma, S.H., M.H. selaku Kepala Bagian Hukum Perdata
4. Bapak Dr. Dachran S. Busthami, S.H., M.H dan Ibu Dr. Dwi
5. Bapak Dr. Sahban, SH.,MH dan Bapak Abdul aziz, SH.,MH selaku
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen Fakultas Hukum
vi
7. Seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas Hukum Universitas Muslim
kemahasiswaan;
Wawan, Taufiq, Ami, Eky, Abeng, Gadis, Fitrah, Yusril, Dila, Zhafira dan
Fatyah;
14. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang
telah terlibat dan membantu sehingga skripsi ini dapat disusun dengan
vii
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini kurang sempurna, hal ini
viii
ABSTRAK
ix
Kata kunci : Pelaksanaan Roya Partial, Hak Tanggungan, Kendala-
kendala
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSi…...
………………………………............iii
PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………………...….......iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................ixx
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
x
K. Roya Partial..............................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................43
A. Jenis Penelitian.........................................................................43
B. Jenis dan Sumber Data............................................................43
C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................44
D. Analisis Data.............................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................47
A. KESIMPULAN...........................................................................70
B. SARAN......................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................72
xi
BAB I
PENDAHULUAN
begitu besar meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang
diatur masalah hak-hak atas tanah, hak atas air dan ruang angkasa.
khususnya yang meliputi bumi. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf
1
dalam dunia perbankan Indonesia sering disebut kredit, terkadang
itu sendiri. Jaminan adalah hal yang penting dalam membuat dan
meminjamkan).
tindak lanjut dari Pasal 51 UUPA maka pada tanggal 9 April 1996
2
pengikatan jaminan atas benda-benda yang berkaitan dengan tanah
janji.
yang mana hal ini ditetapkan dalam Pasal 13 UUHT, Kemudian didalam
Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) dijelaskan bagaimana caranya pendaftaran
Hak Tanggungan itu dilakukan. Bagi pemberi Hak Tanggungan yang telah
3
proses berakhir, yang sama dengan hak-hak atas tanah yang lainnya.
bahwa; Roya adalah pencoretan Hak Tanggungan pada Buku Hak Atas
yaitu:
1. Roya Keseluruhan
2. Roya Partial
4
dilepaskan haknya oleh pemberi Hak Tanggungan/dicabut haknya
yang melakukan transaksi kepada orang lain, dan pada saat itu tidak ada
melepaskan hutangnya.
5
Hak Tanggungan ditentukan pada saat proses pemberian Hak
Tanggungan itu sendiri apakah dapat dilakukan secara partial atau harus
dalam Hak Tanggungan terdapat dua cara pelaksanaan Roya yaitu yang
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UUHT dan pelaksanaan
Roya yang dilakukan secara partial sebagaimana yang diatur dalam Pasal
awam yang belum mengerti betul tentang hal ini akan terjadi kerugian
6
“Roya Partial”. Meskipun Undang-Undang Hak Tanggungan sedikit
tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 124 ayat (1) dan (2), yang menyatakan
bahwa :
7
ketentuan ayat (1) berdasarkan pelepasan Hak Tanggungan atas
Tahun 1996, Pasal 2 ayat (1), Hak Tanggungan mempunyai sifat tidak
debitur, walaupun telah dilunasi sebagian dari utang debitur, tidak berarti
8
Tanggungan atas jaminan yang diberikan oleh debitor kepada kreditor,
yang dibebaskan dari beban Hak Tanggungan tersebut, baik dengan akta
B. Rumusan Masalah
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
9
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan Roya Partial Hak
Makassar
D. Manfaat Penelitian
adalah:
Partial.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah jaminan telah lazim digunakan dalam bidang ilmu hukum dan
lembaga jaminan daripada istilah agunan. Oleh karena itu, istilah yang
perseorangan.2
2
Salim HS, 2004. Perkembangan Hukum jaminan di Indonesia. Jakarta: Rajawali press,
Hal.23
11
mengartikan yang dinamakan “Jaminan” adalah menjamin dipenuhinya
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu
debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang
3
Mariam Darus Badrulzaman, 2000. Permasalahan Hukum Hak Jaminan Hukum Bisnis.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Hal.12
4
Rachmadi Usman. 2008. Hukum Jaminan Keperdataan, Jakarta: Sinar Grafika, Hal.69
5
Hartono Hadisaputra. 1984. Seri Hukum Perdata, Pokok-pokok Hukum Perdata dan
Hukum Jaminan, Yogyakarta: Liberty. Hal.50
12
berfungsi sebagai sarana atau menjamin pemenuhan pinjaman atau utang
Pokok-Pokok Agraria,
Tanah.
Fidusia.
13
undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu
Hak Tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan utang
dimaksud hanya Hak Tanggungan yang dibebani dengan hak atas tanah
atau dengan kata lain UUHT hanya mengatur lembaga hak jaminan atas
tanah atas hak atas tanah belaka, sedangkan lembaga hak jaminan atas
benda-benda lain selain hak atas tanah tidak termasuk dalam luas
6
Rachmadi Usman, 1999. Pasal-Pasal Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah, Cetakan
II, Jakarta: Djambatan, Hal.69
14
hukum-hukum yang liar, yang tidak jelas arah dan tujuan
perkembangannya.7
7
M. Khoidin, 2017. Hukum Jaminan ( Hak-Hak Jaminan Tanggungan dan Eksekusi Hak
Tanggungan ), Surabaya: Laksbang Yustisia Surabaya, Hal.6-7
8
Sutan Remy Sjahdeini, 1999. Hak Tanggungan : Asas-asas, Ketentuan-Ketentuan
Pokok dan Masalah-masalah yang dihadapi oleh Perbankan, Surabaya : Airlangga
Universitas Press, Hal.8
15
3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas, sehingga dapat mengikat
berkepentingan.
dengan akta di bawah tangan atau harus dibuat dengan akta autentik,
tersebut.
Tanggungan meliputi :
1. Asas Publisitas
Asas publisitas ini dapat diketahui dari Pasal 13 ayat (1) yang
2. Asas Spesialitas
16
Asas spesialitas dapat diketahui dari penjelasan Pasal 11 ayat (1)
yang dijamin.
Menurut Pasal 2 ayat (1) jo ayat (2) UUHT, sifat tidak dapat dibagi-
baginya Hak Tanggungan dapat disimpangi oleh para pihak apabila para
17
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) UUHT, pada
mengenai hal itu diperjanjikan secara tegas oleh para pihak dalam Akta
tersendiri;
4. Setelah itu Hak Tanggungan itu hanya membebani sisa obyek Hak
dilunasi.
18
Pengecualian dari asas tidak dapat dibagi-bagi ini terdapat pada
pada beberapa hak atas tanah, yang dapat diperjanjikan dalam APHT
hak atas tanah yang merupakan bagian dari obyek Hak Tanggungan,
untuk menjamin sisa utang yang belum dilunasi. Dalam penjelasan ayat ini
Tanggungan itu dibebankan pada beberapa hak atas tanah yang terdiri
yang berdiri sendiri dan dapat dinilai tersendiri, asas tidak dapat dibagi-
bagi ini dapat disimpangi asal hal itu diperjanjikan secara tegas dalam
19
D. Obyek Hak Tanggungan
yaitu:
dapat mengetahuinya.
undang,
diketahui objek hak tanggungan sebagai berikut. Hak-hak atas tanah yang
1. Hak Milik;
20
a) Hak-hak atas tanah yang kemudian ditunjuk sendiri oleh Undang-
dapat dipindahtangankan
2) Hak Pakai Atas Tanah Milik (HPATM), yang akan diatur lebih
1) Rumah Susun yang didirikan di atas tanah Hak milik, Hak Guna
Negara;
didirikan di atas Tanah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna
dan hak pakai atas tanah milik menjadi objek Hak Tanggungan
sebagaimana ditunjuk dalam Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) UUHT, berarti
21
E. Subyek Hak Tanggungan
menyatakan :
Dari bunyi ketentuan dalam Pasal 8 ayat (1) UUHT diatas, dapat
pemberinya pun tidak harus debitor sendiri, bias saja orang lain atau
utang debitor.
berpiutang”.
22
Tanggungan tidak terbatas harus badan hukum, bisa juga orang
Tanggungan.9
utang tersebut.
kegiatan, yaitu :
9
Boedi Harsono, 2008. Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Jakarta;
Djembatan.
23
1. Tahap pemberian Hak Tanggungan, dengan dibuatnya APHT oleh
dijamin.
merupakan bagian yang tidak terpisah dari perjanjian utang piutang yang
Ini berarti setiap janji untuk memberikan hak Tanggungan terlebih dahulu
ketentuan dalam Pasal 11 ayat (1) UUHT, didalam Akta Pemberian Hak
24
4. Nilai tanggungan;
sifatnya wajib untuk sahnya Akta Pemberian Hak Tanggungan. Jika tidak
11 ayat (2) UUHT bersifat fakultatif, bukan suatu keharusan, karena tidak
(2) UUHT tersebut sudah dimuat dalam APHT, kemudian didaftarkan pada
mengikat tidak hanya kepada para pihak, melainkan juga terhadap pihak
ketiga.
25
2. Janji yang membatasi kewenangan pemberi Hak Tanggungan
Tanggungan.
undang.
debitor wanprestasi.
26
walaupun obyek itu sudah dieksekusi untuk pelunasan piutang
Tanggungan diasuransikan.
11. Janji bahwa sertifikat hak atas tanah yang dibebani Hak
10
Try Widiyono, 2009. Agunan Kredit dalam Financial Engineering, Jakarta: Ghalia
Indonesia, Hal.176
27
kepada pemegang Hak Tanggungan untuk memiliki objek Hak
debitor dan pemberi Hak Tanggungan lainnya, terutama jika nilai obyek
Tanggungan dilarang untuk secara serta merta menjadi pemilik obyek Hak
Tanggungan itu beralih kepada pihak ketiga. Peralihan piutang itu dapat
Tanggungan itu ikut beralih karena hukum kepada kreditor yang baru
apabila piutang yang dijamin dengan Hak Tanggungan itu beralih kepada
utang debitor.
28
baru kepada Kantor Pertanahan. Kewajiban ini ditentukan dalam Pasal 16
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib didaftarkan oleh kreditor yang
bersangkutan dan pada buku tanah serta sertifikat hak yang dibebani
perseroan.
diajukan oleh kreditor baru sebagai pemegang Hak tanggungan yang baru
Tanggungan berupa:
tersebut;
subrogasi tersebut;
29
3. Identitas pemohon dan/atau surat kuasa tertulis apabila
buku-tanah hak atas tanah yang menjadi obyek Hak Tanggungan serta
sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan (Pasal 16 ayat (3) UUHT).
Tanggungan.
11
Adrian Sutedi, 2007. Pengalihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Jakarta: Sinar
Grafika, Hal.34
30
2. Hapusnya Hak Tanggungan karena dilepaskannya oleh
Pasal 19.
dijamin.12
31
Tanggungan yang semula membebaninya, jika harga pembelian
pembelian.
32
4) Permohonan pembersihan obyek Hak Tanggungan dari Hak
ayat (3) tidak dapat dilakukan oleh pembeli benda tersebut, apabila
kreditor, bahwa piutang yang dijaminnya hapus. Pada buku tanah Hak
juga pada buku tanah dan sertipikat hak atas tanah yang semula dijadikan
jaminan. Sertipikat hak atas tanah yang sudah dibubuhi catatan tersebut,
hak jaminan dalam sistem hukum nasional kita dan Hak Tanggungan
33
sebagai lembaga hak jaminan bagi tanah tersebut diharapkan menjadi
tanggungan.
Pokok-pokok Agraria menentukan bahwa hak milik, hak guna usaha, dan
hak guna bangunan dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak
Agraria, maka disediakan suatu lembaga hak jaminan yang kuat yang
dapat dibebankan pada hak atas tanah, yaitu Hak Tanggungan sebagai
mestinya.
34
creditverband dalam Staatsblad 1908 nomor 542 sebagai yang telah
hak jaminan atas tanah yang berlaku saat ini adalah Hak Tanggungan
Indonesia.
35
pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, juga UUHT ini harus mampu
global yang melanda Negara kita. Bahwa UUHT juga harus mampu
catatan atau roya hak tanggungan. Pencoretan catatan atau roya hak
tersebut pada buku tanah hak atas tanah dan sertifikatnya. Sedangkan
buku tanah hak tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Kantor
36
sebab tidak dikembalikan kepada Kantor Pertanahan, hal tersebut dicatat
dasar :
melampirkan :
atau
37
Atas dasar itu kepala pertanahan melakukan pencoretan catatan
tanah dan sertifikat hak atas tanah yang semula dijadikan jaminan.
dan hal itu harus dicatat pada buku tanah Hak Tanggungan tetap
dilakukan dan hal itu harus dicatat pada buku tanah Hak Tanggungan
yang bersangkutan. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 22 ayat (3) UUHT.
yang sangat praktis. Dengan adanya surat roya dari kreditor yang
bersangkutan, kecuali roya partial sudah nyata, bahwa utang, untuk mana
diberikan jaminan, sudah tidak ada lagi atau paling tidak, ternyata bahwa
38
membuat akta consent roya didepan Notaris atau pihak kreditor, dengan
Kantor.
untuk mengganti surat roya yang hilang, dipakai untuk mengganti sertifikat
hipotek yang hilang, padahal yang hilang di sini bukan surat royannya,
K. Roya Partial
tanah yang bersangkutan adalah agar dapat diketahui oleh umum bahwa
tanah-tanah tersebut telah bebas kembali dan tidak dibebani oleh Hak
diketahui oleh umum demi kepastian hukum dan kepastian hak. Setelah
hak atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah. Pasal
13
J. Satrio, 1998. Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan Jilid II,
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Hal.298
39
“Hak Tanggungan mempunyai sifat tidak dapat dibagi-bagi, kecuali jika
diperjanjikan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)“.
disebut dengan Roya Partial. Kausula Roya Partial harus dimuat dalam
40
Pasal 22 ayat (9) Undang-Undang Hak Tanggungan memberikan
sebagai yang dimungkinkan oleh Pasal 2 ayat (2) UUHT, Pasal 2 ayat (2)
dengan jelas hak atas tanah yang mana, yang dengan itu dimohon
royanya. Permohonan itu dilengkapi dengan sertifikat hak atas tanah yang
41
persil-persil jaminan (atau bagian mana dari sertifikat induk), yang
dikeluarkan dari jaminan (dicoret), sedang persil-persil yang lain (atau sisa
sertifikat induk) tetap terikat sebagian jaminan utuk sisa utang. Sertifikat
dengan ketentuan bahwa objek Hak Tanggungan terdiri dari beberapa hak
Tanggungan yang tidak merupakan suatu hak atas tanah yang terdaftar
tersendiri karena merupakan bagian dari hak atas tanah yang lebih besar
42
dilakukan setelah pemecahan atau pemecahan bidang tanah yang
bersangkutan.14
14
Kashadi, 2000. Hak Tanggungan dan Jaminan Fidusia, Semarang, Hal.64
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kenyataan yang terjadi dalam praktek pelaksanaan Roya Partial ini akan
data yaitu:
a. Data Primer
15
Hilman hadikusuma, 1995. Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum,
Bandung: Mandar Maju, Hal.61
16
H. Zainuddin Ali, 2011. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, Hal.30
44
Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli.
Partial.
b. Data Kepustakaan
1) Wawancara
langsung. Tanya jawab ini diajukan ke bagian Sub Seksi Peralihan Hak
45
Pembebanan & PPAT di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota
Makassar.
2) Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk melihat keadaan yang ada pada Kantor
3) Observasi
diamati adalah:
46
D. Analisis Data
atau menuliskan keadaan subyek atau obyek yang diteliti pada saat
sekarang ini berdasarkan data-data yang ada. Maka analisis data yang
47
BAB IV
melakukan Roya Partial, maka klausula roya Partial harus dimuat dalam
Debitor bahwa terhadap obyek Hak Tanggungan yang akan dibebani Hak
dijual atau dijadikan jaminan bagi perolehan kredit baru dengan syarat-
48
Dari wawancara dengan Staff Kantor Notaris Muh. Asyurah, S.H.,
dilunasi, maka Hak Tanggungan hapus dan atas dasar itu mohon untuk
Roya Hak tanggungan pada sertipikat hak atas tanah milik Debitur. Dalam
surat permohonan Roya tersebut dilampirkan asli sertipikat hak atas tanah
dan asli sertipikat Hak Tanggungan dan dalam sertipikat hak atas tanah
diberi catatan oleh kreditur, surat permohonan roya itu diberikan kepada
percoretan catatan beban Hak Tanggungan pada sertipikat hak atas tanah
catatn Hak Tanggungan pada seritipikat hak atas tanah dan buku tanah
sebagai berikut:
49
b. Pasal 22 juncto 18 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996;
Tanah;
Pertanahan Nasional;
Tanggungan
hak kebendaan yaitu suatu hak yang dapat dituntut oleh pemegangnya
dari pihak ketiga yang menguasai atau memiliki objek hak tanggungan itu
apabila objek hak tanggungan itu kemudian dialihkan oleh pemberian hak
50
disertai dengan penghapusan pencatatannya dalam buku tanah hak atas
hak atas tanah yang bersangkutan adalah agar dapat diketahui oleh
dicatat agar dapat diketahui oleh umum demi kepastian hukum dan
Nomor 3 Tahun 1997 Pasal 124 Ayat (2) justru menyimpang dari
51
ketentuan diatasnya yaitu Undang-Undang Hak Tanggungan, hal tersebut
bertentangan dengan asas yang berlaku dalam ilmu yakni ketentuan yang
lain :
52
Pertanahan, sertipikat hak atas tanah maupun sertipikat Hak
yang besarnya sama dengan nilai masing-masing Hak Atas Tanah yang
21
Wawancara, Rosiana Natalia Tulenan, S.Kom., M.H., Pejabat, Kantor BPN Kota
Makassar Bagian Peralihan Hak, Pembebanan Hak, dan PPAT pada Kantor BPN Kota
Makassar, 6 agustus 2021
53
hanya membebani sisa objek Hak Tanggungan untuk menjamin sisa
Namun dalam praktek lembaga Roya Partial ini banyak dipakai pada
dipastikan baik ukuran luas dan nilai masing-masing bidang tanah yang
kelak akan dibangun unit-unit rumah oleh pengembang. Keadaan ini akan
22
Ibid.
54
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Pasal 2 ayat (2) tersebut, oleh karena itu dalam salah satu ketentuan
23
Ibid.
24
Ibid.
55
Ketentuan tersebut tentu saja membingungkan masyarakat dan
Partial;
25
Ibid.
56
3. Roya Partial dapat dilakukan dalam didaftarkan berdasarkan
april 2013 format akta pejabat pembuat akta tanah (PPAT) termasuk
dan diterima oleh Pihak Kedua dengan janji-janji yang disepakati oleh
dari objek hak tanggungan yang akan disebut di bawah ini, dan yang
26
Ibid.
57
hak tanggungan itu hanya membebani sisa objek hak tanggungan
masing hak atas tanah tersebut, yang akan dibebaskan dari hak
sebagian dari sertipikat hak atas tanah yang masing terikat menjasi objek
hak tanggungan.
Nasional Kota Makassar sejak tahun 2015 sampai dengan 2021 terdapat
72 kali roya partial. Salah satu roya partial terhadap hak tanggungan
adalah terhadap objek hak tanggungan sertipikat hak milik nomor 201 dan
58
209 yang dibebani hak tanggungan dengan nomor sertipikat hak
partial lainnya adalah terhadap objek hak tanggungan sertipikat hak milik
nomor 1197, 1192, 1196 dan 1206 yang dibebani hak tanggungan dengan
Desember 2018 dilakukan roya partial terhadap sertipikat nomor 1192 dan
1206 sehingga hanya sertipikat nomor 1196 dan 1197 yang masih
Pertanahan Makassar.
59
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan
adalah :
loket.
hukum.
petugas loket.
roya (pencoretan) catatan hak tanggungan pada buku tanah hak atas
60
berlaku oleh Kantor Pertanahan. 28 Apabila sertipikat karena sesuatu sebab
61
tersebut, maka kepala kantor pertanahan melakukan pencoretan menurut
hari kerja. Dalam roya partial, sertipikat hak tanggungan tidak ditarik
mana yang dicoret dan persil-persil lain tetap terikat sebagai jaminan sisa
tanggungan harus terlebih dahulu membuat akta konsen roya dengan akta
notaris.29
29
Ibid.
62
Untuk mengatasi kesulitan tersebut Menteri Negara Agraria/Kepala
sebagai berikut :
30
Ibid.
63
1. Jangka waktu Roya melebihi 7 (tujuh) hari sejak tanggal permohonan
Pertanahan tidak berada di tempat atau dinas ke luar kota. Kedua, dalam
roya melebihi 7 (tujuh) hari sejak berkas diterima secara lengkap adalah
64
pemilik tanah karena tidak dapat dilakukan perbuatan hukum berupa
peralihan hak dan pembebanan hak atas tanah tersebut. Kenyataan ini
misalnya dalam hal sertipikat hak atas tanah itu direncanakan akan
tertentu. Selain itu keadaan itu juga akan merugikan pemilik tanah dalam
hal rencana penjualan hak atas tanah tersebut kepada pihak lain. 31
adalah:
terjadi.
31
Ibid.
32
Ibid.
65
Banyak hambatan yang ditemui dalam praktek untuk pelaksanaan
hilang.
Debitur selaku pemohon roya pada saat itu juga tidak memintakan Bank
roya di Kantor Pertanahan tidak ada maka pelaksanaan roya tidak dapat
roya dari bank maka bank juga memerlukan waktu untuk melakukan
verifikasi data kredit debitur yang sudah lunas tersebut. Hambatan kedua
ini terutama disebabkan karena kelalaian dari debitur yang sudah lunas
selaku kreditor. Debitor yang sudah lunas pada saat itu juga tidak
33
Ibid.
66
langsung mengurus Roya Hak Tanggungannya di Kantor Badan
Kota Makassar. Hilangnya sertiifkat tanah yang akan diroya ini dapat
PPAT atau mungkin pemilik sertipikat tanah sendiri atau mungkin pula di
peraturan yang saling bertentangan satu sama lain yaitu Pasal 2 Ayat (2)
34
Ibid.
35
Ibid.
67
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
1997 Tentang Pendaftaran Tanah, yang terdapat dalam Pasal 124 Ayat
partial.
68
obyek jaminan hak tanggungan yang telah dilunasi utangnya oleh debitur
berbeda. Hal ini dimaksud agar dapat tercipta suatu kekuatan hukum
dahulu di APHT, karena itu merupakan syarat mutlak, dan jika tidak dibuat
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
69
debitur atau Notaris PPAT dimana Hak Tanggungan tersebut
yang bersangkutan.
Partial.
B. SARAN
70
dalam Pembuatan dan pemasangan Hak Tanggungan, agar
kesulitan.
berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
71
BUKU-BUKU :
Djambatan,Hal.411
Tanggungan Jilid II, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Hal. 298
Surabaya, Hal.6-7
Grafika, Hal.69
72
-------------.1999. Pasal-Pasal tentang Hak Tanggungan Atas Tanah,
alumni. Hal.148,
Hal.30
JURNAL:
73
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Ke II
Pokok-Pokok Agraria.
Tanah
2001.
74
1997 Tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah diubah
75