Anda di halaman 1dari 25

Sistem Layanan

Informasi Keuangan
(SLIK)

Oleh : M. Rudy Yuniarto


Tujuan Pembelajaran
Time Frame SLIK
Pokok Bahasan

1.Pengantar SLIK
2.Cakupan Laporan Debitur di SLIK
3.Periode Laporan dan Koreksi Laporan
4.Pihak yang bisa Mohon SLIK ke OJK
1. Pengantar SLIK
SLIK adalah layanan informasi yang diberikan
oleh OJK untuk ;
a) Mendukung pelaksanaan tugas pengawasan
b) Memberi layanan informasi kepada para
pemangku kepentingan di sektor jasa
keuangan
Pihak yang wajib menjadi pelapor ;
1. Bank umum
2. BPR
3. BPRS
4. Lembaga pembiayaan yang memberikan
fasilitas penyediaan dana
5. Lembaga jasa keuangan lainnya yang
memberikan fasilitas penyediaan dana, kecuali
lembaga keuangan mikro
2. Cakupan Laporan Debitur di SLIK

Dalam SLIK berisi informasi mengenai ;


1. Debitur
2. Fasilitas
3. Penyediaan dana yang diterima debitur
4. Laporan terkait lainnya yang disajikan
berdasarkan laporan debitur yang diterima
oleh OJK dari pelapor melalui aplikasi SLIK.
Debitur Individu
Debitur Badan Usaha

Debitur Fasilitas
Agunan
penyediaan Penjamin
dana Pengurus dan Pemilik

Informasi keuangan debitur


badan usaha yang menerima
penyediaan dana ≥ 5 M
3. Periode Laporan dan Koreksi Laporan

Pelapor baru wajib menyampaikan


Leporan Debitur untuk pertamakali kepada
OJK paling lambat tanggal 12 pada bulan
keempat terhitung sejak ditetapkan
sebagai pelapor oleh OJK
4. Pihak Yang Bisa Mohon SLIK ke OJK

Pelapor Debitur

LPIP
Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan

Pihak Lain (Lembaga yang Melaksanakan


Undang-Undang)
Manajemen Pengguna
USER ONLINE USER OFFLINE
Wajib diregister kepada OJK terlebih dahulu Tidak wajib diregister kepada OJK
Dapat digunakan untuk melakukan Hanya melakukan pembentukan file kirim dan
pembentukan file kirim dan pengiriman data tidak dapat melakukan pengiriman data
Dapat menambahkan user offline Tidak dapat menambahkan user offline
Dapat melakukan update aplikasi secara online Hanya dapat melakukan update aplikasi
maupun offline secara offline
Dapat digunakan untuk melakukan validasi Dapat digunakan untuk melakukan validasi
data (hanya client) data (hanya client)
Dapat digunakan untuk melakukan log in pada Tidak dapat digunakan untuk melakukan log in
web SLIK pada web SLIK
Dapat menerima tanda bukti kirim Tidak dapat menerima tanda bukti kirim
(pengiriman laporan) dan tanda terima (pengiriman laporan) dan tanda terima
laporan (setelah validasi server) laporan (setelah validasi server)
1. Penyampaian Laporan 4. Pengamanan Data /
Informasi

2. Validasi Laporan 5. Penanganan Pengaduan

3. Permintaan Informasi 6. Administrasi dan


Debitur Pengelolaan Hak Akses
Pengguna SLIK
Pelapor wajib meneliti
berdasarkan dokumen dan
atau data yang dimiliki
pelapor dan atau debitur

Debitur Pelapor
Mengajukan
Pengaduan tidak
akuratnya informasi Bila pelapor tidak dapat
debitur menyelesaikan, maka debitur
bisa ke OJK atau Lembaga
Alternatif Penyelesaian
Penyelesaian maks. 20 hari kerja sejak Sengketa
pengaduan diterima pelapor. Bisa
memperpanjang maks. 20 hari kerja
1.Terlambat menyampaikan Laporan Debitur (online atau offline)
2.Terlambat menyampaikan Laporan Koreksi Debitur (online
atau offline)
3.Tidak menyampaikan Laporan
4.Laporan Offline tidak sesuai ketentuan
5. Kesalahan data atas temuan OJK
6.Penyalahgunaan informasi debitur
7.Terlambat Koreksi Laporan atas dasar temuan OJK
Data – data yang tidak lolos validasi pengiriman ke OJK yang
disebabkan karena :
1. Data mandatory tidak diinput (Null)
2. Format data tidak sesuai, misalkan ;
a) Angka, huruf atau symbol
b) NIK tidak 16 digit
c) NPWP tidak 15 digit
3. Data tidak konsisten misalkan tanggal jatuh tempo lebih
awal dibandingkan tanggal mulai
Pelapor yang menyampaikan Laporan Debitur
dikenakan sanksi administratif berupa ;
1. Denda
a. Pelapor dengan aset paling sedikit Rp. 500 miliar yaitu
Rp. 1 juta per hari kerja keterlambatan
b. Pelapor dengan aset kurang Rp. 500 miliar yaitu Rp. 100
ribu per hari kerja keterlambatan

2. Penundaan pemberian informasi debitur sampai dengan


Laporan Debitur diterima OJK
Pelapor yang menyampaikan Laporan Debitur
dikenakan sanksi administratif berupa ;
1. Denda
a. Pelapor dengan aset paling sedikit Rp. 500 miliar yaitu
Rp. 50 juta per bulan Laporan Debitur, paling lama 12
bulan berturut-turut
b. Pelapor dengan aset kurang Rp. 500 miliar yaitu Rp. 5
juta per bulan Laporan Debitur, paling lama 12 bulan
berturut-turut

2. Penundaan pemberian informasi debitur sampai dengan


seluruh Laporan Debitur diterima OJK
Pelapor yang menyampaikan Laporan
Debitur dikenakan sanksi administratif berupa ;
1. Denda
a. Pelapor dengan aset paling sedikit Rp. 500 miliar yaitu
Rp. 50 ribu per hari kerja keterlambatan, paling banyak
Rp. 20 juta hingga 12 bulan laporan berturut-turut
b. Pelapor dengan aset kurang Rp. 500 miliar yaitu Rp. 10
ribu per hari kerja keterlambatan, paling banyak Rp. 2
juta hingga 12 bulan laporan berturut-turut

2. Penundaan pemberian informasi debitur sampai dengan


Koreksi Laporan Debitur diterima OJK
Menggunakan informasi debitur yang diperoleh untuk
keperluan pelapor selain dalam rangka ;
1. Mendukung kelancaran proses pemberian fasilitas
penyediaan dana
2. Menerapkan manajemen risiko dan / atau
3. Mengidentifikasi kualitas debitur dalam rangka pemenuhan
ketentuan OJK atau pihak lain yang berwenang

Apabila menggunakan Informasi Debitur tidak


sesuai ketentuan, maka akan dikenakan sanksi
denda Rp. 50.000.000,- per informasi debitur

Anda mungkin juga menyukai