Anda di halaman 1dari 6

1. A.

Profil Perkembangan Fisik antara Siswa SLTP dengan Siswa SLTA

No Siswa SLTP (remaja awal) Siswa SLTA (remaja akhir)

1 Laju perkembangan secara Laju perkembangan secara


umum berlangsung secara pesat umum kembali menurun, sangat
lambat.

2 Proporsi ukuran tinggi dan berat Proporsi ukuran tinggi dan berat
badan sering kurang seimbang badan lebih seimbang
(termasuk otot dan tulang mendekati kekutan tubuh orang
belulang). dewasa.

3 Muncul ciri-ciri sekunder Siap berfungsinya organ-organ


(tumbuh bulu pada pubic region, reproduktif seperti pada orang-
otot mengembang pada bagian- orang yang sudah dewasa.
bagian tertentu), disertai mulai
aktifnya sekresi kelenjar jenis
(menstruasi pada wanita dan
polusi pada pria pertama kali).

4 Gerak-gerik tampak canggung Gerak-gerknya mulai mantap


dan kurang terkoordinasikan.

5 Aktif dalam berbagai jenis Jenis dan jumlah cabang


cabang permainan yang permainan lebih selektif dan
dicobanya. terbatas pada keterampilan yang
menunjang kepada persiapan
kerja.
B. Perbedaan Profil Perkembangan Intelektual antara Siswa SLTP dengan
Siswa SLTA
No Siswa SLTP (Remaja Awal) Siswa SLTA (Remaja Akhir)

1 Proses berpikirnya sudah mampu Sudah mampu mengoperasikan


mengoperasikan kaidah-kaidah kaidah-kaidah logika formal
logika formal (asosiasi, disertai
diferensiasi, komparasi, dan kemampuannya membuat
kausalitas) dalam ide-ide atau generalisasi yang lebih
pemikiran abstrak (meskipunrelatif konklusif dan
terbatas). komprehensif.

2 Kecakapan dasar umum (general Tercapainya titik puncak


intelligence) menjalani laju (kedewasaan intelektual
perkembangan yang terpesat umum, yang
(terutama bagi yang belajar disekolah) . mungkin ada pertambahan
yang
sangat terbatas bagi yang terus
bersekolah).

3 Kecakapan dasar khusus (bakat Kecenderungan bakat tertentu


atau aptitude) mulai mencapai titik puncak dan
menunjukkan kecenderungan- kemantapannya.
kecenderungan lebih jelas.
2. indikator-indikator perilaku inteligen menurut Whiteringtonitu antara lain:

1) kemudahan dalam menggunakan bilangan (facility in the use of the numbers);

2) efisiensi dalam berbahasa (languageefficiency);

3) kecepatan dalam pengamatan (speed of perception);

4) kemudahan dalam mengingat (facility in memorizing);

5) kemudahan dalam memahami hubungan (facility in comprehending


relationships);
6) imajinasi (imagination)

3. Tahapan perkembangan kognitif sebagai proses transisi menurutSchaine


 Tahap pemerolehan (aquisitive), berlangsung pada masa anak dan remajaAnak
dan remaja telah menguasai pengetahuan dan keterampilan. Sebatas
menguasai tetapi pengetahuan dan keterampilan tersebut belum digunakan
untuk kepentingan hidupnya dalam masyarakat.
Tahap penguasaan (achieving), berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-
an
Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasainya untuk
mencapai keunggulan dan kemandirian.
 Tahap tanggung jawab (responsible), pada usia akhir 30-an sampai akhir 60-an
Menggunakan pengetahuan dan pemikirannya untuk memecahkan masalah.
 Tahap eksekutif (executive), pada usia 30-an atau 40-an sampai awal 60-an
Individu mempunyai tanggung jawab yang luas, bukan hanya dalam unit
keluarga, tetapi juga dalam sistem kemasyarakatan.
 Tahap reintegrasi (reintegrative), pada usia 60 tahun ke atas orang dewasa
sudah tidak disibukkan oleh tugas dan tanggung jawab.
4. 5 faktor yang akan mempermudah kehidupan orang dewasa
1) Kekuatan Fisik
Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan
20 tahun. Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik, hal tersebut
dapat dituangkan dalam 7 kebiasaan hidup yang sehat antara lain:
2) Kemampuan Motorik
Kekuatan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannyaantara usia 20-
an dan30-an tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25
tahun kemudian sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan
menuruDisamping itu orang dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang
baik cenderung akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang
menuntut kemampuan fisik. Hal ini memudahkan seseorang untuk bergaul dan
berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat maupun di lingkungan
pekerjaan
3) Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-
situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari,
penalaran analogi dan berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai
puncaknya pada usia 20 tahun dan akan menurun sedikit demi sedikit.
Penelitian-penelitian terhadap kemampuan mental dengan menggunakan tes
intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya kemampuan mental yang
baik dalam masa dewasa awal.
4) Motivasi untuk Berkembang
Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka
berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri
oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang
dewasa untuk mengembangkan dirinya.
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan
hidup belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh
anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga
Negara dan mencari kelompok social yang menyenangkan.
5) Model Peran
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai
model peran untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa
lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa dan
sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan remaja mengikuti garis-
garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola
perilaku orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai